Anda di halaman 1dari 9

Resume By : Mageriin

Inner Peace,
Outer Chaos:
Menjaga
Ketenangan
dalam Kebisingan
Dunia

Kak Nurul Fajriani Awalia

10 MARET 2024
Resume By : Mageriin

Ketenangan itu apa?


Ketenangan secara bahasa artinya mantap tidak gusar,
suasana jiwa yang berada dalam keadaan seimbang
sehingga tidak membuat seseorang terburu-buru atau
gelisah. Dalam tafsir Al-Munir Az-Zuhri menyebutkan
arti ketenangan dengan sakinah yaitu suasana
kemantapan hati atau ketenangan jiwa. Abdul Mujib juga
mengutip dari Ibnul Qayyim Al-Zauziah menjelaskan
tenang ialah sakinah yang mencakup ketenangan jiwa
dari ketakutan dan kegelisahan.

Mengapa kita merasa tenang?


Karena kita dekat dengan Allah. Kegelisahan akan hadir
saat kita menjauh dari Allah, apabila orang beriman
melakukan maksiat ia akan merasa gelisah atau tidak
tenang. Jangankan melakukan maksiat, saat ia
meninggalkan atau melalaikan shalat ia akan merasa
gelisah. Tapi mengapa kadang kita merasa tenang saat
meninggalkan shalat? Dari kebisingan dunia inilah yang
membuat kita jauh dari Allah. Banyak berita yang
membuat kita bersikap acuh.
Resume By : Mageriin

Lalu bagaimana cara kita untuk menjaga ketenangan jiwa


dari kebisingan dunia?
Niatkan pada hati kita, yakinkan hati kita, kita ingin
berubah, berusaha meyakinkan diri bahwa yang terjadi
pada kita adalah ketetapan Allah. Yang membuat hati kita
tidak tenang adalah memikirkan masalah masalah dan
terlalu mengikuti dan mendengarkan perkataan manusia
tanpa kita sadari bahwa manusia selalu berubah ubah,
Allah itu Yang Maha Membolak-balikan hati manusia.
Sedangkan Allah tidak seperti itu kepada hamba-Nya,
Allah terbuka kepada hamba-Nya. Saat seorang hamba
ingin berusaha menjadi lebih baik, maka Allah akan
permudah meskipun ada sedikit ujian atau cobaan. Tapi
kita harus mengingat bahwa di hari kemarin kita telah
melalui hal yang besar, lalu kenapa kita kalah dengan
masalah yang kecil hari ini? Berikan semangat kepada
diri kita, jangan terlalu banyak menuntut dan mengeluh.
Allah ingin melihat saat kita diberi ujian, apakah hamba-
Nya akan mencari ketenangan dengan kembali kepada-
Nya atau dia mencari jalan yang buruk yang memiliki
nikmat bersifat sementara yang selalu membuat kita
menyesal pada akhirnya. Itu merupakan hal yang harus
kita hindari, seperti dalam Qs. Ar-Rad : 28 :

‫اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َتْط َم ِٕى ُّن ُقُلْو ُبُه ْم ِبِذ ْك ِر ِۗهّٰللا َااَل ِبِذ ْك ِر ِهّٰللا َتْط َم ِٕى ُّن اْلُق ُلْو ب‬
Artinya : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah”
Dengan mengingat Allah maka kita akan merasakan
ketenangan dari kebisingan dunia, seolah olah kita
menemukan sesuatu yang luar biasa. Berbanding terbalik
saat kita jauh dari Allah, contohnya kita mudah marah,
karena hatinya bermasalah. Itu sebabnya kita harus
menjaga ketenangan dari kebisingan dunia, kita bisa
melakukan perintah-Nya dengan tenang tanpa harus
melakukan sesuatu dengan niat riya, karena melakukannya
lillahi ta’ala.
Resume By : Mageriin

Tipsnya Yaitu:
● ingat kepada Allah
SWT
● Introspeksi diri, lihatlah apakah amalan kita ada niat
riya? Dimana riya itu yang membuat pahala kita hilang
● Mencari lingkungan pertemanan yang baik yang sama
sama mencari ridha Allah, sehingga bisa mengingatkan
kita saat melakukan kesalahan. Jangan takut berbuat
baik, karena kita tidak tahu kebaikan apa yang membuat
kita masuk surga.
“Tenanglah wahai jiwa jiwa yang beriman, tenanglah
wahai jiwa-jiwa yang dicintai Allah SWT, karena Allah
selalu bersamamu”
● Membaca kisah-kisah para shahabiyah dan orang-
orang yang dapat memotivasi kita
● Duduklah bersama orang-orang yang shalih dan
orang-orang yang beriman. Jangan mencari kesenangan
secara berlebihan, ingat di atas langit masih ada langit.
Lihat orang yang dibawah kita, yang membutuhkan
pertolongan kita. Kalau ingin memberi penghargaan
pada diri sendiri jangan terlalu berlebihan
● Berusaha dan berdo’a, minta ridhanya Allah. Do’a dan
usaha harus selalu berdampingan, harus seimbang.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dicintai Allah
SWT, menjadi orang-orang yang dirindukan surganya
Allah, semoga kita tidak termasuk dalam orang-orang yang
suka menghambur-hamburkan harta, tidak termasuk
orang-orang yang membuang-buang waktu, ingat waktu
adalah emas dan waktu tidak bisa diputar kembali. Semoga
kita bisa memanajemen waktu dan semoga kita juga bisa
bersedekah walaupun tidak banyak. Menjaga ketenangan
dalam kebisingan dunia bukanlah hal yang sulit, misal saat
kita mempunyai banyak harta yang Allah berikan, maka
gunakanlah harta itu untuk kebaikan salah satunya dengan
cara berbagi.
Resume By : Mageriin

Kesimpulan
Ketenangan datang karena kita dekat dengan Allah dan
perlu diingat bahwa Allah Maha Melihat terhadap apa
yang kita kerjakan. Cara untuk menjaga ketenangan di
dalam jiwa yaitu yakin jika semua yang kita dapat itu
adalah takdir dari Allah dan Allah itu terbuka kepada
hamba-Nya, selalu memberi kemudahan kepada
hamba-Nya untuk melalui setiap ujian yang diberikan.
Ingat nikmat dunia hanyalah sesaat, hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tentram. Dan jangan lupa
bermuhasabah diri, membaca kisah para shahabiyah
agar memotivasi diri kita, mencari circle positif, duduk
bersama orang-orang yang shalih dan jangan lupa untuk
terus berdo’a dan berusaha, karena do’a dan usaha harus
seimbang.

QnA
Q : Bagaimana cara melawan rasa malas atau iman turun
dan bagaimana cara mencharger diri kita?
A : 1. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan motivasi
1. Lebih baik dipaksa masuk surga daripada terang-
terangan masuk neraka, karena kita menginginkan surga
maka lihatlah diri kita, apa kita pantas masuk surga?
Apakah dengan malas-malasan kita bisa masuk surga?
2. Kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa?
3. Atur waktu/manajemen waktu
4. Bangun rasa dalam diri kita bahwasannya orang tua
membesarkan kita agar kita menjadi orang yang shalih,
menjadi orang yang hebat. Kalau kata Ustadzah
Halimah Alaydrus “Tidak ada puncak bagi orang yang
tidak mau mendaki”, tidak akan sampai kalau kita malas,
tidak mau berusaha. Allah itu penulis terbaik hidup kita
jadi jangan khawatir dan jangan pernah bilang “hidupku
kok gitu gitu aja, mending malas-malasan aja”, hati hati
itu adalah ujian. Ketika kita diberikan ujian, cobaan dan
masalah bukan masalahnya yang
Resume By : Mageriin

Allah cabut, tapi hatinya yang Allah kuatkan agar kita


lebih kuat. Jika kamu bermalas-malasan, apapun yang
kita mau tidak akan didapatkan.
Lalu cara mencharger iman yaitu:
1. Mentadabburi Al-Qur,an yaitu memahami dan
memaknai ayat dalam Al-Qur’an.
2. Iltizam dalam keta’atan, mencoba untuk lebih ta’at,
taqwa dan berserah diri kepada Allah. Hadiahkan Al-
Fatihah untuk diri kita ketika bangun tidur sebagai
bentuk penghargaan supaya rasa malas dalam diri kita.
In Syaa Allah jika konsisten rasa malas kita akan hilang
dan digantikan rasa semangat.

Q : Saya sudah mendekatkan diri kepada Allah, tapi


mungkin karena kurang khusyuk saya tidak merasakan
ketenangan. Saya juga sudah mencoba mencari
ketenangan yang lain tapi tetap tidak merasakan
ketenangan itu, lalu apakah tidak ada cara lagi untuk
menemukan ketenangan itu?
A : Kalau dilihat dari psikologi islam bisa jadi seseorang
itu ada gangguan pada jiwanya, bukan berarti gila tapi
gangguan tersebut mengarah pada gangguan seperti
depresi, stress yang berlebih sehingga membuat hal
positif yang kita lakukan tidak berpengaruh. Hal yang
bisa dilakukan yaitu datang pada psikolog, psikiater atau
juga bisa ruqyah. Bisa ruqyah mandiri atau datang pada
Ustadz, sebagai salah satu ikhtiar kita.
Resume By : Mageriin

Q : Solusi untuk kita yang suka berbicara cuplas ceplos


tanpa kita sadari, padahal dalam hati ingin berniat
menjadi lemah lembut
A : Kalau cuplas ceplos dalam kebaikan itu bagus, tapi
kalua sampai mengeluarkan kata kata kurang baik itu
yang bahaya. Kenapa? Allah SWT sudah
memperingatkan dalam Qs. Al-Humazah yang artinya
“Celakalah bagi setiap pengumpat lagi mencela”. Karena
dalam islam, segala sesuatu sudah Allah atur dan aturan
itu wajib kita laksanakan. Lantas kita sebagai umat
muslim apakah kita tidak mau menjalankan perintah
tersebut? Bisa-bisanya kita menjalankan perintah yang
dibuat manusia tapi kita tidak menjalankan perintah
yang dibuat Allah.
Lalu cara agar tidak terbiasa ketika berucap kurang baik,
maka segerakan beristighfar karena dengan istighfar itu
akan meredakan ucapan buruk yang akan keluar dan
meminta maaflah. Ketika sedang ada waktu luang, baca
adab adab seorang muslim. Biasakan bicara yang baik,
beproses. Jadikan Rasulullah SAW sebagai teladan,
sebagai contoh. Cari circle pertemanan yang baik, karena
kemungkinan besar kita terpengaruh oleh lingkungan
sekitar.
Q : Bagaimana cara mengendalikan emosi dan amarah
dalam hal hal kecil supaya kita lebih mendekatkan diri
kepada Allah?
A : Dalam satu hadits dikatakan bahwa jika kita sedang
emosi ketika berdiri maka duduklah, ketika duduk masih
emosi maka berbaringlah, ketika berbaring masih emosi
maka berwudhulah. Ada rekomendasi film anak yang
bisa menjadi reminder untuk kita yaitu film Riko.
Perbanyak juga istighfar, In Syaa Allah amarah kita akan
mereda.
Resume By : Mageriin

Q : Bagaimana cara berdamai dengan masalah yang


terjadi, contohnya saat kita sudah memaafkan orang
yang sudah menyakiti tapi masih sering diingatkan
kejadian itu?
A : Allah itu Maha Pemaaf, bahkan saat seorang hamba
bermaksiat tapi saat ia diberi hidayah lalu ia menyambut
hidayah itu sehingga dia bertaubat, taubat nasuha berjanji
pada Allah dan pada dirinya sendiri tidak akan
melakukannya lagi, In Syaa Allah akan Allah ampuni.
Lalu saat ada kesalahan orang lain yang membuat hati
kita sakit, wajar karena dia manusia. Lalu kenapa saat kita
ingat kita sakit hati lagi? Karena kita belum sepenuhnya
ikhlas dalam memaafkan. Lalu cara untuk berdamai yaitu
ikhlaskan, maafkanlah kesalahan orang lain. Itu adalah
bentuk ujian dari Allah untuk membuat kita menjadi
hamba yang lebih sabar, hamba yang lebih kuat. Sesakit
apapun hati kita, jika kita ikhlas menjalankannya In Syaa
Allah akan terbalas dengan kebaikan. Cara ikhlas yaitu
berdamai dengan diri sendiri dan cara berdamai dengan
diri sendiri yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Resume By : Mageriin

CLOSING STATEMENT

“Ketika kita ingin mencari kedamaian, ketika kita ingin


mencari ketenangan yang sesungguhnya itu hanya ada
pada Allah SWT. Jadi jangan pernah jauh dari Allah,
jangan pernah tinggalkan Allah, sebab bahaya kalua Allah
yang tinggalkan kita. Hidup kita akan karuan, hidup kita
tidak punya arah, hidup kita tidak punya tujuan. Tapi
kalua kita serahkan hidup kita sepenuhnya kepada Allah
SWT, In Syaa Allah segala sesuatu yang kita jalani di
dunia ini, segala sesuatu yang kita sedang rasakan di dunia
ini, In Syaa Allah bisa menjadi nikmat yang luar biasa.
Kata Allah dalam Qs. Ar-Rahman yang artinya “Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”
Kak Nurul Fajriani Awalia

Wallahu a'lam bisahwab

Anda mungkin juga menyukai