Desty H'ZN (Proposal Skripsi)
Desty H'ZN (Proposal Skripsi)
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH :
DESTY HUMAIRO ZN
NIM : 20171031
i
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PISIKOLOGI (FIPP)
Alamat: Jln. Pemuda No.59 A Mataram, Telp/Tax (0370) 632082
Siswa SMP IT Liddaraian NW Tangar, Desa Sukarara, Kec. Sakra Barat Tahun
Pembimbing I Pembimbing II
Suharyani, M.Pd
NIDN. 0824117301
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT. Yang telah
2023/2024. Tidak lupa pula shalawat beriring salam peneliti panjatkan kepada
Penyusuna proposal penelitian skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung dan membantu,
diantaranya:
2. Ibu Farida Herna Astuti, M.Pd. Selaku Kaprodi Bimbingan dan Konseling
Mandalika.
akademik.
iii
penelitian skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu.
banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu peneliti berharap kepada
semua pihak agar dapat menyampaikan kritik dan saran yang membangun untuk
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 8
C. Tujuan Peneltian................................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8
E. Asumsi Penelitian.............................................................................. 9
F. Lingkup Penelitian............................................................................. 10
A. Deskripsi Teori................................................................................... 12
1. Teknik Modeling.......................................................................... 12
g. Pengaruh Modeling................................................................ 22
h. Langkah-langkah Modeling................................................... 23
v
2. Kejenuhan Belajar........................................................................ 24
b. Jenis-jenis Kejenuhan............................................................ 26
C. KerangkaBerpikir............................................................................... 38
D. Hipotesis Penelitian........................................................................... 39
A. Rancangan Penelitian......................................................................... 40
C. Instrumen Penelitian.......................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 49
vi
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
informasi yang diperolehnya, tentunya hal ini sesuai dengan fungsi dari
Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 Pasal 3 juga telah tertulis secara jelas
0
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
Untuk tercapainya fungsi dan tujuan dari pendidikan tersebut, saat ini
yang lebih fleksibel namun kreatif dan inovatif yang dekat dengan
yang lebih baik dan signifikan dari sebelumnya. Menurut pendapat (Yuliana,
dan perubahan dalam diri seseorang yang terlihat dari cara bertingkah laku
yang mana dan bagaimana itu diupayakan untuk diwujudkan. Dengan kata
1
menjadi rujukan dalam membahas maslah-maslah belajar.
Masalah belajar adalah masalah yang selalu aktual dan dihadapi oleh
setiap orang. Maka dari itu banyak ahli-ahli membahas dan menghasilkan
berbagai teori tentang belajar. Dalam hal ini tidak dipertentangkan kebenaran
setiap teori yang dihasilkan, tetapi yang lebih penting adalah pemakaian teori-
teori itu dalam praktek kehidupan yang paling cocok dengan situasi
"menciptakan" belajar itu sendiri, dan usaha itu lazimnya dikenal dengan
mengajar.
banyak faktor. Sehingga bagi pelajar sendiri adalah penting untuk mengetahui
faktor-faktor yang dimaksud. Hal ini menjadi lebih penting lagi tidak hanya
bagi pelajar tetapi juga bagi (calon-calon) pendidik, pembimbing dan pengajar
pengajaran. Salah satu komponen yang utama adalah siswa; hal itu dapat
dipahami karena yang harus mencapai tujuan (atau yang harus berkembang)
adalah sistem dan oleh karena itu siswalah yang harus belajar. Sehingga
2
pemahaman terhadap siswa adalah penting bagi guru maupun pembimbing
agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta memberi pengaruh yang
yang harus dipenuhi baik dari lingkungan sekolah maupun dari lingkungan
kegiatan disekolah, serta tuntutan yang ada yang harus dialami oleh siswa
Secara harfiah, arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak
mampu lagi memuat apa pun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jenuh atau
bosan, peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang siswa yang sedang dalam
proses belajar (kejenuhan belajar) dapat membuat siswa tersebut merasa telah
3
selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja. Seorang siswa yang
kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya
tetapi dalam rentang waktu tertentu saja, misalnya seminggu. Namun tidak
sedikit siswa yang mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu
proses belajar tidak ada kemajuan, sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagai
enggan untuk belajar, pasif di dalam kelas, ribut di kelas, sering meninggalkan
4
yang tepat digunakan dalam mengatasi kejenuhan belajar adalah dengan
menirukan tingkah laku sang model. Titik perhatian bagi individu yaitu suatu
model yang akan disediakan oleh konselor dengan tujuan agar individu dapat
menirukan tingkah laku yang ada didalam diri model sebagai perubahan
peniruan. Teknik modeling digunakan dalam penelitian ini, agar siswa lebih
akan ditampilkan dari dua orang subjek yang sudah ditentukan peneliti dengan
tujuan agar siswa yang mengalami kejenuhan bisa mengatasi kejenuhan yang
mereka hadapi.
siswa serta tekanan-tekanan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungannya.
5
mengakibatkan siswa merasakan kejenuhan dalam belajar.
lain, bosan belajar, mudah tersinggung dengan teman, gampang marah, putus
asa dalam belajar dan terpaksa dalam belajar. Sedangkan kelelahan fisik
rumah (PR), tidak fokus memperhatikan saat guru menjelaskan materi, tidak
diantaranya tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja sendiri dan merasa
tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Peran
tiga jenis modeling yaitu: (1) Live Model seperti terapis, konselor, guru atau
anggota keluarga. (2) Symbolic Model seperti tokoh,film atau cerita. (3)
6
Multiple Model seperti dalam kelompok, atau merubah sikapnya saat melihat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
siswa.
2. Manfaat Praktis
7
a. Bagi Sekolah
b. Bagi guru
E. Asumsi Penelitian
suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Sedangkan sumber lain
suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanaan
melakukan suatu penelitian. dari anggapan dasar di atas, maka asumsi yang
8
diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Asumsi teoritis
melandasi permasalahan.
masing-masing.
berbeda-beda.
2. Asumsi metodik
berikut:
“t-test”.
3. Asumsi pelaksanaan
sebagai berikut:
9
a. Tersedianya data yang menunjang penelitian.
2023/2024.
10
dalam judul, serta untuk memudahkan setiap langkah dan proses penelitian.
Sakra Barat Tahun Pelajaran 2023/2024. Istilah- istilah yang perlu dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pengertian Pengaruh
ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
Indonesia, 2008:1150)
2. Teknik Modeling
3. Kejenuhan Belajar
Secara harfiah, arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak
mampu lagi memuat apapun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jenuh
atau bosan. Kejenuhan belajar adalah masalah yang banyak dialamin oleh
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Teknik Modeling
12
faktor-faktor genetik, para behaviors memasukan pembuatan putusan
dari individu.
(penokohan) telah dimulai pada akhir tahun 50- an, meliputi tokoh
orang lain yang diamati, ditiru, lebih merupakan peniruan terhadap apa
13
yang dilihat dan diamati. Proses belajar melalui pengamatan
orang lain.
14
hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara
pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata
oleh Albert Bandura yang antara lain terkenal dengan teori social-
laku baru pada konseli, dan dapat memperkuat tingkah laku yang
fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis
laku baru. Modeling mengubah tingkah laku lama yaitu dengan meniru
tingkah laku model yang tidak diterima sosial akan memperkuat atau
15
memperlajari respons emosional. Pengamat mengobservasi model
yang sama dan ditunjukan ke objek yang ada saat ia mengamati model.
menggunakan tipe model yang nyata (Live Model). Model yang nyata
(Live Model) adalah tipe yang berasal dari kehidupan nyata yang ada
atau tokoh lain yang dikagumi. Live Model digunkan untuk perilaku-
16
1. Membantu individu mengatasi fobia, penderita ketergantungan
terhalang.
konsekuensinya.
yang dilakukannya.
17
4. Pengendalian diri dipelajari melalui pengamatan atas model yang
dikenai hukuman.
modifikasi perilaku.
18
yang diterima secara sosial memperkuat respon yang sudah
tidak diterima itu. Bila diberi suatu hadiah maka orang akan
19
Menurut Woolfolk, ada empat tahap belajar melalui pengamatan
berikut:
2. Tahap Retensi
yang diamati.
20
pada dasarnya, tahap ini terjadi pengkodean perilaku secara
3. Tahap Reproduksi
21
2. Anak lebih senang meniru model seusianya daripada model
dewasa.
jangkauannya.
terbuka.
g. Pengaruh Modeling
22
sesuatu yang mungkin sudah diketahui atau dipelajari dan ternyata
h. Langkah-langkah Modeling
multiple model).
2. Pada live model, pilih model yang bersahabat atau teman sebaya
penampilan fisik.
penguatan alamiah.
23
10. Melakukan pemodelan dimana tokoh menunjukan perilaku yang
2. Kejenuhan Belajar
tidak mampu lagi memuat apapun. Jenuh juga dapat berarti bosan,
tahun 1988 adalah rentang waktu yang digunakan untuk belajar, tetapi
yang sedang dalam proses belajar, kejenuhan pada peserta didik dapat
24
membuat peserta didik merasa bosan dan telah menyia-nyiakan
al, Jacobs et al, Huei jen-yang, Lightsey & Hulsey, Silvar dan Agustin
ahli:
jenuh juga dapat berarti jemu dan bosan dimana sistem akalnya
25
3. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013), kejenuhan belajar adalah
merasa bosan, lelah, tidak ada minat dan motivasi dalam belajar serta
b. Jenis-Jenis Kejenuhan
1. Kejenuhan positif
2. Kejenuhan wajar
26
jumpai dalam aktivitas belajar, bekerja, berumah tangga dan lain-
oleh setiap orang, karena kejenuhan tidak bisa terlepas dari kodrat
kehidupan manusia.
3. Kejenuhan negatif
belajar.
27
keletihan dapat menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada
siswa yang bersangkutan. Keletihan fisik dan indra dalam hal ini mata,
yang cukup. Tetapi keletihan mental tidak dapat diatasi dengan cara
didik ialah:
28
Penolakan Hati Nurani adalah tinggal atau berkecimpung di
2. Lemah Minat
awal tidak menyukai atau tidak minat pada mata pelajaran tertentu
tersebut.
3. Kegagalan beruntun
kejenuhan.
4. Prestasi mandeg
29
yang diharapkan. Maka kondisi seperti ini berpotensi melahirkan
5. Ketegangan panjang
perlu, setidaknya agar hidup ini tidak terasa datar atau monoton.
kejenuhan besar.
6. Perlakuan buruk
perlakuan buruk. Hal tersebut juga bisa terjadi pada peserta didik
30
1. Merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh
dipelajarinya.
31
Kejenuhan merupakan kondisi psikologis yang bersifat alamiah.
Boleh jadi, sesuatu yang monoton, tanpa variasi, atau kegiatan rutin
giat;
untuk belajar;
32
Umumnya yang terjadi dalam setiap individu adalah kebiasaan yang
terjadi, maka dari itu perlunya inovasi baru dalam setiap kegiatan
bermain, rekreasi juga perlu disela belajar karena hal itu dapat
membuat fikiran ringan dan dapat mengurangi beban fikiran atau stres.
berikut yaitu:
belajar siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Makassar melalui bimbingan
33
kelompok teknik relaksasi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
dengan subjek penelitian siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Kota Makassar
kategori rendah dan sedang pada hasil pre-test. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah skala kejenuhan belajar dan self report. Penelitian
ini terdiri dari 2 (dua) siklus yang terdiri dari 2 (dua) tindakan. Teknik
rata-rata skor pre-test siswa yaitu 128,75 dan menurun sebanyak 17,08
berada pada kategori rendah. Jika dipersentase maka 75% subjek skor
34
tersebut adalah siswa-siswa yang mengalami permasalahan kejenuhan
siswa dan post-test siswa kelas eksperimen. Dan hal itu diketahui dari uji t
sampel berpasangan skor dari 2-tailed nilai 0,001< 0,05. Kemudian data
dari uji t sampel independen dengan nilai sig 2-tailed 0,000< 0,05
35
dan setelah pemberian perlakuan dengan teknik modeling terhadap
penelitian yang sedang diupayakan adalah salah satu studi literatur. Pada
36
permasalahan burnout akademik dengan memanfaatkan dinamika
observasi, menggeneralisir perilaku orang atau tokoh lai. Hasil studi ini
menggunakan jenis Live Model seperti contoh yang nyata seperti konselor,
keluarga dan teman sebaya peserta didik guna untuk mengatasi kejenuhan
belajarnya
37
C. Kerangka Berpikir
bersifat monoton. Hal ini akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan
terhadap model yaitu mencontoh perilaku model yang sesuai dengan perilaku
yang akan dirubah. Jadi disini model sebagai perangsang gagasan dan
perilaku orang lain yang ingin meniru model. Model yang digunakan simbolik
38
berupa video atau foto yang menunjukkan perilaku yang ingin ditiru, sehingga
sehingga tercipta makna dan pemahaman materi yang dipelajari dan adanya
nilai yang dapat membuat siswa senang, sehingga siswa dapat termotivasi dan
D. Hipotesis Penelitian
peneliti, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Pada penelitian ini ada
2013:64).
2023/2024 ”.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
ditentukan oleh jenis kegiatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.
persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat. Hal ini berarti eksperimen
Design) penelitian ini tanpa menggunakan kelompok kontrol dan desain ini
40
perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perkaluan. Secara umum desain penelitian yang akan
O1 X O2
Keterangan :
41
3. Melakukan post test sesudah pemberian perlakuan untuk mengetahui hasil
peserta didik.
1. Populasi
Barat Tahun Pelajaran 2023/2024 berjumlah 27 siswa dari kelas VII sampai
1 VII 13
2 VIII 9
3 IX 5
Jumlah 27
Sumber : Dari SMP IT Liddarain NW Tangar
2. Sampel
42
yang dimiliki oleh populasi besar dan peneliti tidak munkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
C. Instrumen Penelitian
sebuah perlakuan atau Tindakan terhadap subjek ataupun objek yang akan
adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengukur
instrumen yang digunakan adalah angket yaitu untuk memperoleh data terkait
43
Dalam metode angket ini juga diperlukan pengukuran guna untuk
digunakan yaitu skala Likert dan memiliki dua macam pernyataan yaitu positif
yang akan dibagikan pada siswa berisi lima alternatif jawaban, yakni selalu,
yang berbeda, apabila pertanyaan positif maka jawabannya sangat setuju (SS)
skornya 4, jawaban setuju (S) skornya 3, jawaban tidak setuju (TS) skornya 2,
(SS) skornya 1.
1 Sangat Setuju SS 4
2 Setuju S 3
3 Tidak Setuju TS 2
4 Sangat Tidak Setuju STS 1
(Sugiyono, 2019)
44
1. Metode Observasi (Pengamatan)
belajar maupun bermain didalam dan diluar kelas. Observasi yang akan
2. Metode Wawancara
45
subjek penelitian.
3. Metode Angket
tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden, yang
dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden.
centang pada kolom yang telah disediakan. Jenis angket yang digunakan
tulisan angka atau gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
46
yaitu cara mengumpulkan data dengan cara menganalisis dokumen baik
dari serangkaian proses dari awal hingga akhir selama kegiatan penelitian
merupakan kegiata yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau
dari sumber lain terkumpul”. Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui
teknik. Terkait dengan penelitian ini, maka metode analisis data yang
digunakan adalah analisis data t-test indevendent dengan rumus pendek (short
method)” (Sugiyono, 2010: 125). Adapun bentuk rumus t-test yang digunakan
sebagai berikut:
Md
t=
√ ⅀ x d2
N (N −1)
Keterangan :
47
Xd = Perbedaan deviasi dengan mean deviasi
4. Menguji nilai T.
5. Menarik kesimpulan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Hambali, A. (2013) Psikologi Kepribadian (lanjutan) Studi atas Teori dan Tokoh
Psikologi Kepribadian. Bandung: Pustaka Setia.
49
Lesmana. (2006) Dasar-dasar Konseling. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lubis, N.L. (2011) Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktik.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Mahmud, A., dan Sunarty, K. (2012). Mengenal Teknik-Teknik Bimbingan Dan
Konseling. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta, CV.
50