Mini Riset Kel.3 Kurikulum
Mini Riset Kel.3 Kurikulum
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
BANGKA BELITUNG
2024
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
H. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Merdeka (Bumi Aksara, 2023).
dan pendidikan. Tanpa mereka, pendidikan hanya menjadi semboyan besar karena
segala kebijakan dan program pada akhirnya tergantung pada efektivitas guru."2
2
Yekti Ardianti and Nur Amalia, ‘Kurikulum Merdeka: Pemaknaan Merdeka Dalam
Perencanaan Pembelajaran Di Sekolah Dasar’, Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan,
6.3 (2022), 399–407.
3
Desy Aprima and Sasmita Sari, ‘Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD’, Cendikia : Media Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 13 (1).1 (2022), 95–101.
PEMBAHASAN
4
Ayi Suherman and R I R Awal, Implementasi Kurikulum Merdeka: Teori Dan Praktik
Kurikulum Merdeka Belajar Penjas SD (Indonesia Emas Group, 2023).
5
Gede Agus Siswadi, Mengungkap Filsafat Pendidikan Di Balik Kurikulum Merdeka
(Nilacakra Publishing House, 2024).
terutama dalam pengembangan kurikulum operasional dan perangkat-perangkat
pembelajaran, seperti modul, asesmen, serta pemahaman terhadap konten akun
Merdeka Mengajar. Guru juga dituntut untuk senantiasa menyempurnakan dan
menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, serta tuntutan kebutuhan lokal, nasional, dan global sehingga kurikulum
yang dikembangkan di sekolah betul-betul diperlukan oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan lingkungan, perkembangan zaman, serta tuntutan dan beban
tugas yang akan dilakukan setelah mengikuti pembelajaran. Perubahan
Kurikulum Merdeka.6
2. Karakteristik Kurikulum Merdeka
Agar semakin optimal dalam menerapkan Kurikulum Merdeka maka harus
mengetahui karakteristik Kurikulum Merdeka di antaranya adalah:
1. Fokus Terhadap Materi yang Esensial
Seperti yang sudah dijabarkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih fokus
terhadap materi esensial. Oleh karena itu, beban belajar di setiap mata
pelajaran menjadi lebih sedikit. Hal ini menunjukkan Kurikulum Merdeka
lebih mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas. Tujuan Kurikulum
Merdeka fokus terhadap materi esensial agar guru memiliki waktu yang lebih
banyak untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif serta
kolaboratif. Beberapa contoh metode itu adalah pembelajaran dengan diskusi
dan argumentasi, pembelajaran Project Based Learning.
2. Lebih Fleksibel
Kurikulum Merdeka dinilai lebih fleksibel dibandingkan kurikulum
sebelumnya. Artinya, guru, peserta didik dan sekolah lebih "merdeka" dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Sebagai contoh, peserta
didik tidak lagi belajar di kelas dengan membaca buku atau sekadar
menghafal, tetapi peserta didik bisa belajar di mana saja untuk membuat
suatu karya atau proyek. Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, kompetensi
atau capaian pembelajaran tidak lagi ditetapkan untuk setiap tahun
6
H. E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Merdeka (Bumi Aksara, 2023).
melainkan setiap fase. Salah satu contoh fase adalah SD menetapkan capaian
fase A di akhir kelas 2, fase B di akhir kelas 4, serta fase C di akhir kelas 6.
Hal ini membantu guru untuk lebih leluasa merancang alur pembelajaran
serta kecepatan belajar yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik. Dalam Kurikulum Merdeka, jam pelajaran juga berubah dari pukul
13.00-14.00. Jam pembelajaran ini tidak ditargetkan per minggu, tetapi untuk
per tahun. Dengan begitu, sekolah bisa merancang kurikulum operasionalnya
lebih fleksibel.
3. Tersedia Perangkat Ajar Yang Cukup Banyak
Dalam Kurikulum Merdeka, guru juga dibebaskan untuk menggunakan
perangkat ajar yang cukup banyak, mulai dari buku teks, asesmen literasi dan
numerasi, modul ajar, dan lain- lain. Selain itu, Kemdikbud mengeluarkan
aplikasi android dan website, yaitu platform merdeka mengajar yang bisa
digunakan guru sesuai keperluan. Ada pula modul pelatihan yang dapat
diikuti guru dan kepala sekolah.
7
Junita and others, Kurikulum Dan Pembelajaran Tantangan Perubahan Proses
Pendidikan, 2024.
membuat suatu projek dengan model pembelajaran PBL (Project Based
Learning).
2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran
mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
berdasarkan kemampuan para peserta didik. Pembelajaran embelajaran
berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar
murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena
setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak
bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang
nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti
pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda
untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid
yang pintar dengan yang kurang pintar. Ciri atau karakteristik pembelajaran
berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk
belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara
jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.8
4. Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka
Enam strategi implementasi Kurikulum Merdeka ialah sebagai berikut.
1. Platform Merdeka Mengajar
Platform ini sangat bermanfaat bagi guru-guru dan kepala sekolah dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara mandiri. Pelatihan
Kurikulum Merdeka dapat diakses di platform Merdeka Mengajar karena di
dalamnya tersedia buku teks pelajaran digital, perangkat ajar, serta dokumen
terkait Kurikulum Merdeka.
2. Seri Webinar
8
I Farhana, Merdekakan Pikiran Dengan Kurikulum Merdeka: Memahami Konsep Hingga
Penulisan Praktik Baik Pembelajaran Di Kelas (Penerbit Lindan Bestari, 2023).
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerja bersama-sama dalam
menginformasikan hal-hal terkait implementasi Kurikulum Merdeka. Salah
satunya dengan menghadirkan berbagai seminar daring yang dapat diikuti
oleh para guru. Informasi-informasi terkait seminar daring tersebut bisa
ditemukan di berbagai kanal informasi Kemendikbudristek RI, seperti
media sosial, situs web, platform Merdeka Mengajar, dan juga kanal
informasi lainnya.
3. Komunitas Belajar
Peranan komunitas belajar cukup krusial dalam berbagai hal. Dengan
memanfaatkan komunitas belajar, pendidik dan juga tenaga kependidikan
dapat saling berbagi informasi, termasuk informasi implementasi
Kurikulum Merdeka secara mandiri. Ada banyak komunitas belajar yang
dapat dimanfaatkan, misalnya komunitas belajar yang dibentuk bersama
dengan sekolah pelaksana program Sekolah Penggerak, komunitas belajar
Guru Penggerak, komunitas belajar lain yang sudah ada, seperti KKG,
KKKS, MGMP, MKKS, dan sebagainya, ataupun komunitas belajar yang
ada di dalam platform Merdeka Mengajar.
4. Narasumber
Untuk mengetahui praktik baik dari implementasi Kurikulum Merdeka,
pihak pusat telah menyediakan rekomendasi narasumber melalui platform
Merdeka Mengajar sebagai salah satu sumber inspirasi.
5. Kerja Sama dengan Mitra Pembangunan
Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan mitra pembangunan yang
turut mendukung program Kurikulum Merdeka. Mitra pembangunan ini
akan diinformasikan kepada masing-masing kepala dinas pendidikan
provinsi ataupun kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.
6. Pusat Layanan Bantuan (Helpdesk)
Bagi guru yang memiliki pertanyaan ataupun kendala dalam implementasi
Kurikulum Merdeka secara mandiri, pihak Kemendikbudristek RI telah
menyediakan pusat layanan bantuan (helpdesk) yang bisa dihubungi melalui
WhatsApp.9
B. Hasil Wawancara Observasi di SMPN 1 Simpang Katis
1. Model Kurikulum Merdeka Sudah Berapa Lama Dijalankan ?
- Kurikulum merdeka di SMP Negeri 1 Simpang katis ini kurang lebih sudah 3
tahun diterapkan yakni dari tahun 2021 sampai sekarang.
2. Kendala Yang Ditemui Apa Saja ?
- Dalam penerapan kurikulum Merdeka terdapat dua kendala yang ditemukan
di SMPN 1 Simpang Katis yaitu faktor internal dan eksternal faktor
internalnya yakni seperti : motivasi, sikap siswa, minat bakat siswa itu sendiri.
Dan faktor eksternalnya yaitu kurangnya support dari orang tua kurangnya
memadai fasilitas sarana dan prasarana.
3. Model Pembelajaran Nya Seperti Apa Termasuk Silabus Dan Rpp Nya ?
- Model pembelajaran kurikulum merdeka di sini menggunakan metode
berbasis proyek atau inquiry pemecahan masalah siswa dan menggunakan
pembelajaran berdiferensiasi. Ada 3 macam pembelajaran berdiferensiasi
yaitu diferensiasi proses, diferensiasi konten, diferensiasi produk.
- Bentuk RPP dan silabusnya ada khusus namun ada perbedaan seperti KD
diganti capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran.
4. Model Evaluasi Nya Seperti Apa ?
- Model evaluasi untuk pembelajaran kurikulum merdeka ini mewujudkan
pemahaman yang mendalam bagi peserta didik serta dapat mengembangkan
sikap dan karakter peserta didik
5. Apa Perbedaan Dan Persamaan Nya Kurikulum Merdeka Dan Kurikulum
Sebelumnya?
- Persamaan kurikulum merdeka dan sebelumnya seperti kurikulum K-13
mengacu kepada tujuan pendidikan nasional yaitu sama-sama mewujudkan
suasana belajar yang nyaman dan proses pembelajaran bagi peserta didik
secara aktif serta untuk mengembangkan potensi peserta didik.
9
M Zid and O Hotimah, Pengembangan Kurikulum Dan Sumber Belajar Geografi (Bumi
Aksara, 2023).
- Perbedaannya kurikulum Merdeka fokus pada pengembangan karakter dan
moral siswa sedangkan K13 fokus pada kemampuan akademik siswa secara
umum.
6. Kalau Mau Jujur Lebih Baik Kurikulum Merdeka Atau Kurikulum
Sebelumnya ?
- Karena diantara kurikulum merdeka dan sebelumnya pasti mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing. jadi kami sebagai guru mengikuti
saja artinya kami menjalani sesuai tugas kurikulum Merdeka atau kurikulum
sebelumnya yang sudah diterapkan.
C. Dokumentasi
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka merupakan suatu bentuk kurikulum yang lahir untuk
mengatasi ketertinggalan pembelajaran (learning loss) menuju pada pemulihan
pembelajaran. Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut guru, kepala sekolah,
dan masyarakat untuk senantiasa berkolaborasi, berkoordinasi, dan berkomunikasi,
terutama dalam pengembangan kurikulum operasional dan perangkat-perangkat
pembelajaran, seperti modul, asesmen, serta pemahaman terhadap konten akun
Merdeka Mengajar.Adapun karakteristik Kurikulum Merdeka yaitu: Fokus
Terhadap Materi yang Esensial, lebih fleksibel dan tersedia perangkat ajar yang
cukup banyak. Adapun Konsep Kurikulum Merdeka Belajar sebagai Pembelajaran
berbasis projek yang bertujuan mengembangkan soft skill, Fokus pada materi
esensial, dan Fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
berdasarkan kemampuan para peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi wawancara kami bahwa di SMPN 1 Simpang
Katis Dalam penerapan kurikulum Merdeka terdapat dua kendala yang ditemukan
yaitu faktor internal seperti, motivasi, sikap siswa, minat bakat siswa itu sendiri dan
eksternal yaitu kurangnya support dari orang tua kurangnya memadai fasilitas
sarana dan prasarana. Model pembelajaran kurikulum Merdeka mereka
menggunakan metode berbasis proyek atau inquiry pemecahan masalah siswa dan
menggunakan pembelajaran berdiferensiasi. Ada 3 macam pembelajaran
berdiferensiasi yaitu diferensiasi proses, diferensiasi konten, diferensiasi produk.
Model evaluasi untuk pembelajaran kurikulum merdeka ini mewujudkan
pemahaman yang mendalam bagi peserta didik serta dapat mengembangkan sikap
dan karakter peserta didik Terhadap Materi yang Esensial.
B. Saran
Semoga dengan adanya mini riset ini bisa membantu dan membuat pembaca
untuk mengetahui serta memahami mengenai implementasi kurikulum merdeka
disekolah. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan mini
riset ini. Oleh karena itu, penulis menerima setiap saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA