Lap - Kasus Uts Askeb Gemelli
Lap - Kasus Uts Askeb Gemelli
Disusun Oleh :
Nama : DESI KURNIAWATI
NIM : 2001041010
Mengetahui Ka Prodi,
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini tanpa suatu halangan
apapun. Laporan yang berjudul “Laporan Praktik Praktik Kebidanan
Kegawadaruratan Maternal dan Neonatal”” ini disusun untuk memenuhi tugas
praktek tahun akademik 2020 - 2021.
Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktik klinik di
PMB Desi Kurniawati, SKM.S.tr.Keb pada tanggal 01 Mei sampai tanggal 30
Juni 2021.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Novy Ramini Harahap, SST., M.Keb selaku Ka.Prodi Profesi Bidan.
2. Ibu ,Sri Rintani Sikumbang ,SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Institusi
Prodi Profesi Bidam
3. Ibu Agustina Victoria Vania, S.Keb., Bd, selaku Pembimbing Lahan Praktik di
PMB Desi Kurniawati, SKM., S.Tr.Keb
4. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Profesi Bidan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat saya
harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga loparan ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah serangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau
pertemuan antara ovumsperma sehat dan dilanjutkan dengan fertiliosasi, nidasi,
dan implantasi ( Sulistyawati,2012)
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang terdiri ovulasi (pematangan sel)
lalu pertemuan Ovum (sel telur) dan sprematozoa (sperma) terjadilah
pembuahan dan pertumbuhan zigot. Kemudian bernidasi (penanaman) pada
uterus dan pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba dkk, 2012).
Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan
masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa resiko bagi
janin . bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan
kembar memerlukan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan
bagi ibu dan janin (Sulistiawati,2012).
Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhadap ibu
dan janin. Oleh karena itu, dalam menghadapi kehamilan ganda harus dilakukan
perawatan antenatal yang intensif. Kehamilan ganda ialah kehamilan dengan dua
janin atau lebih. Termasuk dalam kehamilan beresiko tinggi karena kematian
perinatal perinatal 3-5 kali lebih tinggi dari kehamilan tunggal (Fadlun,2013).
Kehamilan kembar merupakan suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih,
kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien, dokter , perawat,
bidan maupun masyarakat pada umumnya. Kehamilan kembar
mempertimbangan kehamilan kembar sebagai kehamilan dengan komplikasi
bukanlah hal yang berlebihan. Berbagai komplikasi lebih sering ditemukan pada
kehamilan kembar baik terhadap ibu maupun janin yang berada dalam
kandungan. Ada pun komplikasi kehamilan kembar yaitu BBLR prematur
(Audi,2014).
Angka kejadian kehamilan ganda di Amerika adalah lebih dari 2%. Pada
kehamilan ganda kemungkinan terjadinya abortus spontan lebih tinggi dari
padakehamilan tunggal. Makin banyak jumlah janinnya, makin tinggi terjadinya
abortus. Pada triplet, angka kejadian abortus adalah 25% sekitar 40-50% hamil
kembar lahir kurang dari 37 minggu dibandingkan dengan 9,5% pada kehamilan
tunggal, dan 50% lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram, sedangkan
pada hamil tunggal hanya 6% pada triplet, sebesar 90% lahir preterm . Apabila
kenaikan berat badan ibu selama hamil antara 40-45 pound, maka berat badan
lahir akan lebih dari 2.500 gram (Audi,2014).
Komplikasi pada ibu akibat kehamilan kembar lebih sering dari pada
kehamilan tunggal. Sebagian besar bayi kembar dilahirkan secara prematur
sehingga mortalitas menjadi 4 kali lipat dibandingkan mortalitas bayi tunggal.
Walaupun kelahiran gameli hanya menggambarkan 1% dari seluruh kehamilan
dan 2% dari kelahiran hidup, angka ini mempresentasikan 12% dari kematian
neonatal dan 17% angka kejadianinfant dengan reterdasi pertumbuhan.
Berdasarkan data di PMB bidan Desi Kurniawati, SKM.,S.Tr.Keb Jumlah
ibu hamil dari bulan Januari- Mei 2021 sebanyak 139 orang dengan jumlah
kehamilan kembar sebanyak 5 orang (7%).
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengambil kasus
kehamilan gameli di PMB bidan Desi Kurniawati ,SKM., S.Tr.Keb.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
yaitu “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan pada Ny N dengan
kehamilan gameli di PMB bidan Desi Kurniawati, S.tr.Keb.SKM”.
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kehamilan gameli
2. Tujuan Khusus
a. Penulis Mampu
1. Melaksanakan pengkajian pada Ny. N dengan kehamilan gameli
secara lengkap dan sistematis.
2. Menginterpretasikan data berupa diagnosa kebidanan, masalah,
kebutuhan dengan kehamilan gameli
3. Menentukan diagnosa potensial pada Ny. N dengan kehamilan
gameli.
4. Melakukan antisipasi tindakan pada Ny. N dengan kehamilan gameli.
5. Merencanakan tindakan pada Ny. N dengan Kehamilan gameli
6. Melakukan rencana tindakan pada Ny. N dengan Kehamilan gameli
7. Melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah dilakukan pada Ny N
dengan Kehamilan gameli
b. Penulis dapat menganalisis kesenjangan antara teori dan kenyataan di
lapangan
2. Etiologi
3. Patofisologi
Gambar 2.2
Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor
penghambat (Corner): (A)Hambatan dalam tingkat segmentasi (2 - 4 hari).
(B). Hambatan dalam tingkat blastula (4-7 hari) . (C)Hambatan setelah amnion
dibentuk tetapi sebelum primitive streak (Wiknjosastro, 2007: 388)
Tabel 2.1 Hubungan antara saatsegmentasi dan keadaaan ketuban pada kehamilan
kembar monozigotik
Gambar 2.3
Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi dan yang paling
sering dijumpai adalah :
Gambar 2,.4
c. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-sama dihitung
dan berselisih 10.
d. Rontgen foto abdomen, tampak gambaran 2 janin.
e. Ultrasonografi
f. Elektrokardiogram fetal
Diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
g. Reaksi kehamilan
Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta,
maka produksi HCG akan tinggi. Jadi reaksi kehamilan bisa positif kadang-
kadang sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa.
Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih
besar dan ternyata ada satu janin lagi didalam rahim. Kehamilan kembar sering
terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum.
Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran
darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik.
Penanganan dalam Kehamilan Mochtar (2012:264)
1. Dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan jiwa ibu hamil dan
atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu
2. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) hanya dapat
dilakukan :
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
tersebut
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta
berdasarkan pertimbangan tim ahli
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau
keluarganya
d. Pada sarana kesehatan tertentu
e. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 yang mengatur tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan, maka dalam pasal 13 ditetapkan
peraturan sebagai berikut:
Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, pasal 11,
dan pasal Bidan yang menjalankan program pemerintah berwenang
melakukan
pelayanan kesehatan meliputi:
a. Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim,
dan memberikan alat kontrasepsi bawah kulit
b. Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit
kronis tertentu dilakukan dibawah supervise dokter
c. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang
ditetapkan, Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
d. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah,
dan anak sekolah
e. Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
f. Melakukan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian
kondom, dan penyakit lainnya
g. Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi dan
h. Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program Pemerintah.
Kewenangan bidan dalam memberikan pelayanan pada ibu hamil
telah disebutkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 900/ Menkes/SK/VII/2002 Pasal 15 dan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 Pasal 13. Namun, untuk kewenangan
bidan dalam pemberian pelayanan pada ibu hamil patologi dengan
gemelli tercantum pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
IndonesiaNomor 1464/Menkes/Per/X/2010 Pasal 13 ayat 2 yaitu:
asuhan antenatalterintegrasi dilakukan dibawah supervise dokter.
Jadi, untuk pelayanan padaibu hamil patologi dengan gemelli
dilakukan sistem kolaborasi dengan dokter spesialis
BAB III
PENDOKUMENTASIAN SOAP
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “N” DENGAN KEHAMILAN
GAMELLI DI PMB BIDAN DESI KURNIAWATI, S.Tr.Keb.,SKM
NO. REGISTER :
MASUK RS TANGGAL/JAM : 07/06/2021 / 17.00 wiba
DIRAWAT DIRUANG :
Biodata : Ibu Ayah
Nama : Ny N Tn H
Umur : 23 tahun 25tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Melayu /Indonesia Melayu /
Indonesia
Pendidikan : SMU SMU
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Jalan Dara Juanti RT 02 KKU Jalan Dara Juanti
RT 02 KKU
No HP : 085652125373
I. DATA SUBJEKTIF
Keluhan Utama ingin periksa hamil dan ibu sering merasakan gerah
2. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali. Kawin pertama umur 18 tahun. Dengan suami sekarang 4 tahun
3. Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun. Siklus 30 hari. Teratur/Tidak.
Lama 7 Hari. Sifat darah : encer/beku. Bau amis Fluor albus : ya/tidak
Dismenorroe : ya/tidak. Banyaknya 150 cc
HPHT 07-10-2020 TTP 15-07-2021
4. Kehamilan ini
a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 8 Minggu. ANC di PMB
Frekuensi : Trimester I kali
Trimester II 4 kali
Trimester III 2 kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 16 minggu, pergerakan janin
dalam 24 jam terakhir 15 Kali
f. Imunisasi
TT 1 tanggal SD kels 1
TT 2 tanggal SD kelas 2
TT 3 tanggal SD kelas 3
TT 4 tanggal SD kelas 4
TT 5 tanggal Catin
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu G 2 P 1 Ab 0 Ah 1
Ham Penulisan
il ke Tgl Umur Jenis Penolon Komplika Jenis BB Lakta Komplika
lahi kehamil persalin g sa kelamin lahi si si
r an an Ibu bayi r
1 201 Aterm spontan bidan HT Tida Perempu 260 Iya Tidak ada
8 k an 0
ada gra
m
Ham
il ini
d. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok . tidak
Minum jamu-jamuan tidak
Minum-minuman keras tidak ada
Makan/minum pantang tidak ada
Perubahan pola makan (termasuk ngidam, nafsu makan turun, dan lain) tidak ada
e. Ketaatan ibu dalam beribadah ibu selalu sholat 5 waktu dan berdoa
b. Tanda vital :
Tekanan darah : . 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu : . 36,2 oC
c. TB : 149,5 cm
e. Abdomen
Bentuk : membesar
Bekas luka : tidak ada
Striae gravidarum : ada
Palpasi Leopold
Leopold I : .TFU 29,5cm
Leopold II : Punggung kiri dan punggung kanan
Leopold III : kepala dan kepala
Leopold IV : belum masuk PAP
Osborn test : -
TBJ : T1 1500 gram , T2 1400 gram
Aukultasi DJJ : Punctum maksimum T1 134 x/ menit, T2 142 x/menit
Frekuensi : ……kali per menit (……/……/……)
f. Ekstremitas :
Tanda chadwich :
Varices
Bekas luka : Tidak diperiksa
Kelenjar bartholini :
Pengeluaran : tidak ada
h. Anus
Diagnosa
Ibu hamil G2P1A0H0 usia kehamilan 30-31 minggu, janin hidup,
kembar, intrauterine, PUKI dan PUKA, presentasi T1 kepala dan
T2 .........., KU ibu dan janin baik.
Diagnosa potensial
1. Prematur
2. BBLR
3. KPD
Masalah
Ibu merasa sakit pinggang
Ibu merasa tidak nyaman ( gerah)
Kebutuhan
1. Menjelaskan ibu hasil pemeriksaan
2. Pemantauan DJJ
3. Jelaskan kepada ibu mengenai kehamilan kembar
4. Jelaskan penyebab sakit pinggang dan rasa tidak nyaman
5. Posisi tidur
6. Kebutuhan istirahat dan nutrisi
7. Pernafasan efektif
8. Teknik relaksasi
9. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehanilan trimester 3
10. Kolaborasi dengan dokter
11. Dokumentasikan tindakan dan hasil pemeriksaan
P: Perencanaan
TTV
TD : 110 /70
N : 80x/i
S : 36,9 °C
P : 20x/i
- Frekuensi : pada lokasi perut ibu sebelah kiri sedikit di bawah pusat 140 x/
menit. Pada lokasi perut ibu sebelah kanan sedikit di atas pusat 136 x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
HB 15,2 gr/dl, HIV NR, HBSAG NR, Sfilis NR, goldar O (+), protein urine
negatif
USG : janin hidup kembar intra uterin
Evaluasi
Ibu dan keluarga mengerti dengan informasi yang telah dijelaskan
3. Memberitahu ibu bahwa nyeri punggung yang ibu rasakan adalah hal yang
wajar dikehamilan trimester III dikarenakan perubahan bentuk tubuh karena
perut yang semakin membesar sehingga terjadi perubahan pada tulang
belakang yang mentyebabkan sakit pinggang , sehingga ibu tidak perlu
khawatir
Evaluasi
Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
4. Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi miring kekiri karena jika ibu tidur
terlentang dapat menyebabkan sesak nafas dan hindari tidur miring kekanan
karena dapat menekan vena cava inverior yang dapat menyebabkan peredaran
darah tidak lancar sehingga menimbulkan rasa pusing
Evaluasi
Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan serta bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
5. Menyuruh ibu untuk banyak istirahat dan memenuhi nutrisinya.......JENIS YG
DIANJURKAN
Evaluasi
Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan serta bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
6. Mengajarkan ibu teknik pernafasa efektifagar ibu tidak mengalami sesak nafas
yaitu dengan menarik nafas melalui hidung secara perlahan-lahan kemudian
mengeluarkannya dari mulut secara perlahan-lahan
Evaluasi
Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan serta bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
7. Mengajarkan ibu teknik relaksasi yaitu dengan cara :
- Teknik pernafasan yang efektif
- Posisi yang nyaman
- Lingkungan yang tenang
- Menenangkan perasaan
Evaluasi
Ibu paham dan bersedia mengikuti seperti yang telah diajarkan
8. Menjelaskan tanda-tanda bahaya trimester 3 seperti : demam tinggi, bengkak
kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang, janin dirasakan kurang
bergerak dibandingkan sebelumnya, perdarahan dari jalan lahir, air ketuban
keluar sebelum waktunya.
Evaluasi
Ibu sudah paham dengan penjelasan yang disampaikan
9. Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk rencana tindakan selanjutnya yang akan
dilakukan pada Ny S
Evaluasi
Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan dan bersedia untuk konsultasi
ke dokter obgyn
10. Memberikan ibu tablet FE 1x1, kalsium 1x1.
Evaluasi
Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan dan berjanji akan rutin
meminumnya
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau jika
ada keluhan, ibu langsung datang saja tanpa harus menunggu jadwal kontrol.
Ibu akan kontrol tepat waktu
Evaluasi
Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan dan bersedia mematuhi jadwal
yang telah di tentukan
12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan tindakan dalam rekam medik
Evaluasi
Hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam medik pasien
13.
CATATAN PERKEMBANGAN
e. Nutrisi
Menurut Nylander (1971) dalam dr Taufan Nugroho (2012),
mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status
nutrisi direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan
berbadan besar mempunyai resiko untuk hamil ganda sebesar 25-30%,
dibandingkan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil.
Menurut McGlivray (1986) dalam dr Taufan Nugroho (2012) juga
memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada wanita
berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh
kecil.
Bedasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan Tbibu adalah 149,5 cm,
ibu tidak berbadan besar dan ibu berbadan sedang itu menunjukan tidak
sesuai dengan teori diatas.
f. Pergerakan janin
Ibu merasakan gerakan janin yang lebih banyak. Hal ini dikarenakan
ekstremitas multijanin lebih banyak dibandingkan dengan janin tunggal.
2. Data Objektif
Pada kasus Ny “N” hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD
120/80 mmHg, N : 80x/i, S: 36,5°C, P 20x/i, DJJ janin (+) janin pertama dan
janin kedua, frekuensi 136x/i dan 140x/i , irama:teratur, kekuatan : Kuat.
Pada pemeriksaan labor didapatkan HB: 12,8 gram %. Protein Urine : Negatif
serta hasil hasil USG, janin hidup, kembar, intra uterin
Kemudian saat inspeksi pada abdomen seharusnya pembesaran perut sesuai
usia kehamilan, tetapi pada kasus kehamilan terjadi pembesaran perut lebih
besar dari usia kehamilan, ini dikarenakan 2 janin yang berada dalam perut
ibu.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada waktu palpasi dilakukan :
Leopold I : TFU dua jari bawah px, teraba dua bagian besar
berdampingan yang bundar, lunak dan tidak melenting kemungkinan
bokong janin
Leopold II : sebelah perut ibu teraba keras, memanjang dan memapan
kemungkinan ini punggung janin pertama dan kanan perut ibu teraba
panjang, memapan mungkin ini punggung janin yang kedua.
Lepold III : Pada perut ibu bagian bawah teraba 1 bagian besar , secara
berdampingan yang bulat, keras dan melenting. Kepala masih bisa di
goyangkan, kemungkinan ini belum masuk PAP
Lepold IV : Tidak dilakukan karena belum masuk PAP
Pada kehamilan multi gravida kepala belum masuk PAP pada usia kehamilan
35 minggu, karena pada multi kepala biasanya masuk di saat proses
persalinan, apalagi di kehamilan kembar kepala janin ada 2 sehingga kepala
belum turun dan masuk dalam rongga panggul.
Pengukuran TFU dalam cm pada “N” didapatkan 30 cm dan TBBJ bya
adalah 4000 gram
G. Langkah 7 Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhirdari proses manajemen asuhan kebidanan
yaitu merupakan penilaian terakhir tingkat keberhasilan asuhan yang diberikan
kepada klien dengan berpedoman pada masalah yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pada kasus evaluasi yang dilakukan pada ibu sesuai dengan rencana tindakan
yaitu :
1. Ibu dan keluarga mengerti dengan informasi dan penjelsan yang telah
diberikan
2. Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan
3. Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
4. Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan
5. Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan serta bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
6. Ibu paham dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan serta bersedia
mengikuti anjuran yang diberikan
7. Ibu paham dan bersedia mengikuti seperti yang telah diajarkan
8. Ibu sudah paham dengan penjelasan yang disampaikan
9. Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan dan bersedia untuk
konsultasi ke dokter obgyn
10. Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan
11. Ibu paham dengan penjelasan yang disampaikan
12. Pendokumentasian sudah dilakukan
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan membahas tentang beberapa kesimpulan dan saran
untuk memberikan gambaran dan informasi studi kasus tentang kehamilan
gamelli.
A. Kesimpulan
Penulis telah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil ny “N”
G2P1A0H1 terimester 3 dengan kehamilan gamelli di PMB Bidan Desi
Kurniawati, SKM., S.Tr.Keb pada tanggal 06 Mei dan 07 Juni 2021.
Adapun asuhan kebidanan meliputi :
1. Melakukan pengkajian dan pengumpulan data pada ibu hamil Ny “N”
G2P1A0H1 kehamilan trimester 3 dengan kehamilan gamelii di PMB
bidan Desi Kurniawati,SKM.,S.Tr.Keb pada tanggal 06 Mei dan 07
Juni 2021 yang sudah cukup lengkap dilakukan oleh penulis
2. Interprestasi data pada ibu hamil Ny “N” kehamilan trimester 3 dengan
kehamilan gamelli, keadaan umum ibu dan janin baik. Didapatkan dari
interprestasi yang benar-benar atas data-data yang telah dikumpulkan
pada ibu tersebut.
3. Identifikasi adanya masalah potensial yang terjadi pada ibu hamil Ny
“N” kehamilan trimester 3 dengan kehamilan gamelli berdasarkan
diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi dan mengantisipasi
jika masalah atau diagnosa tersebut terjadi
4. Identifikasi perlu adanya tindakan segera secara mandiri, atau
kolaborasi. Pada kasus Ny “N” tindakan segera yang dilakukan yaitu
kolaborasi dengan dr Obgyn
5. Rencana asuhan yang diberikan sudah efektif secara menyeluruh
berdasarkan kebutuhan pada ibu hamil Ny “N” G2P1A0H1 kehamilan
trimester 3 dengan kehamilan gamelli di PMB bidan Desi
Kurniawati,SKM.,S.Tr.Keb pada tanggal 06 Mei dan 07 Juni 2021
6. Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus Ny “N” telah dilakukan
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat pada ibu hamil Ny “N”
G2P1A0H1 kehamilan trimester 3 dengan kehamilan gamelii di PMB
bidan Desi Kurniawati,SKM.,S.Tr.Keb pada tanggal 06 Mei dan 07
Juni 2021
7. Dapat mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan pada ibu hamil Ny
“N” kehamilan trimester 3 dengan kehamilan gamelli. Evaluasi dari
kasus ini penulis sudah melakukan asuhan dengan perencanaan dan
pelaksanaan yang telah dilakukan.
8. Melakukan dokumentasi pada kasus ibu hamil Ny “N” kehamilan
trimester 3 dengan kehamilan gamelli.
B. Saran
Berdasarkan pembinaan dan penerapan manajemen asuhan kebidanan
yang telah dilaksanakan, maka penulis memberikan saran kepada :
a. Untuk penulis SELANJUTNYA
Diharapkan penulis mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh
serta banyak mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan secara langsung pada ibu hamil dengan kehamilan kembar
b. Bagi instansi pendidikan
Semoga hasil laporan studi kasus penulis dapat menambah bahan
bacaan terbaru tentang asuhan kebidanan ibu hamil dengan kehamilan
gamelli dan menambah pengetahuan mahasiswa tentang
pengetahuannya dan dapat digunakan sebagai bahan dokumentasi serta
sarana tertulis yang dapat meningkatkan kemajuan instansi dalam
mewujudkan lulusan yang baik dan profesional.
c. Bagi instansi pelayanan
Sebagai bahan masukan dalam peningkatan kualitas pelayanan dalam
memberikan pelayanan bermutu dan perawatan pada kasus ibu hamil
dengan kehamilan gamelli dengan asuhan yang komprehensif.