Tugas Agama 3
Tugas Agama 3
NIM/NPM : 2322010001
Prodi : Administrasi Publik – 1A
Mata Kuliah : Agama
Dosen : H.Purwanto, S,Pd.I.,M.H.
Jawaban!
1. Corak tafsir fiqhi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek hukum Islam. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
hukumnya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Mawardi, Tafsir Al-Qurtubi, dan Tafsir Al-Jalalain.
Corak tafsir falsafi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek filsafat. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
filsafatnya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Farabi, Tafsir Al-Razi, dan Tafsir Al-Taftazani.
Corak tafsir ilmi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek ilmu pengetahuan. Mufassir
yang menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
ilmu pengetahuannya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir
Al-Manar, Tafsir Al-Maraghi, dan Tafsir Al-Azhar.
Corak tafsir tarbawi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek pendidikan. Mufassir
yang menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
pendidikannya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Burhan, Tafsir Al-Kashshaf, dan Tafsir Al-Bahr.
Corak tafsir akhlaqi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek akhlak. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
akhlaknya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Qurtubi, Tafsir Al-Jalalain, dan Tafsir Al-Misbah.
Corak tafsir i'tiqadi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek akidah. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
akidahnya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Alusi, Tafsir Al-Baghawi, dan Tafsir Al-Qurtubi.
Corak tafsir sufi. Corak tafsir ini berfokus pada aspek tasawuf. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an dari segi
tasawufnya. Contoh kitab tafsir yang menggunakan corak ini adalah Tafsir Al-
Suyuti, Tafsir Al-Kasyshaf, dan Tafsir An-Nasafi.
Corak tafsir maudhu'i. Corak tafsir ini berfokus pada pembahasan tematik. Mufassir
yang menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an
berdasarkan tema-tema tertentu.
Corak tafsir bayani. Corak tafsir ini berfokus pada aspek bahasa. Mufassir yang
menggunakan corak ini akan menjelaskan makna ayat-ayat Al-Qur'an berdasarkan
kaidah-kaidah bahasa Arab.
2. Dialektika adalah sebuah proses interaksi yang saling mempengaruhi antara dua atau
lebih pihak. Dalam konteks Al-Qur'an dan budaya, dialektika dapat diartikan sebagai
proses interaksi yang saling mempengaruhi antara Al-Qur'an dan budaya.
Ada beberapa hal yang menunjukkan adanya dialektika antara Al-Qur'an dan budaya,
antara lain:
Dialektika antara Al-Qur'an dan budaya merupakan suatu proses yang terus menerus
berlangsung. Proses ini dapat berjalan secara positif maupun negatif. Secara positif,
dialektika ini dapat menghasilkan interaksi yang saling menguntungkan antara Al-
Qur'an dan budaya. Al-Qur'an dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk
mengembangkan budaya yang lebih baik, sedangkan budaya dapat membantu umat
Islam untuk memahami dan menerapkan Al-Qur'an dengan lebih baik. Namun, secara
negatif, dialektika ini dapat menghasilkan interaksi yang saling merugikan antara Al-
Qur'an dan budaya. Budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Al-Qur'an dapat
mempengaruhi umat Islam untuk meninggalkan ajaran Al-Qur'an.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dialektika antara Al-
Qur'an dan budaya. Dengan memahami dialektika ini, umat Islam dapat
memanfaatkan potensi budaya untuk mengembangkan ajaran Al-Qur'an dan
menghindari pengaruh budaya yang negatif.
Ciri-ciri moderatisme Al-Qur'an ini dapat dilihat dari beberapa ayat Al-Qur'an, antara
lain:
1) Dalam hubungan antar manusia, umat Islam dianjurkan untuk bersikap adil
dan toleran terhadap sesama manusia, baik orang muslim maupun orang non-
muslim.
2) Dalam hubungan antara manusia dengan Tuhan, umat Islam dianjurkan untuk
beribadah dengan penuh kesadaran dan ketulusan, serta selalu berusaha untuk
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
3) Dalam menghadapi perubahan dan kemajuan, umat Islam dianjurkan untuk
bersikap terbuka dan adaptif, serta tetap berpegang teguh pada ajaran Al-
Qur'an dan Sunnah.