Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aisya Lailiyal Husna

NPM : 2322010001
Semester/Kelas : 1/A
Prodi : Administrasi Publik
Mata Kuliah : Pendidikan Agama
Dosen : H.Purwanto, S,Pd.I.,M.H

1. Jelaskan konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan gender!


2. Jelaskan konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan etnis budaya dan keagamaan!
3. Jelaskan konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan budaya budaya lainnya!

Jawaban!

1. Konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan gender didasarkan pada prinsip
kesetaraan dan keadilan. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW menegaskan
bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT
dengan derajat yang sama. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama di
hadapan Allah SWT, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan
kehidupan yang layak.

Dalam konteks relasi sosial, Islam memandang laki-laki dan perempuan sebagai mitra
yang saling melengkapi. Laki-laki memiliki kelebihan dalam hal fisik dan kekuatan,
sedangkan perempuan memiliki kelebihan dalam hal emosional dan kecerdasan.
Kedua kelebihan tersebut harus saling melengkapi dan disinergikan untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Berikut adalah beberapa prinsip Islam tentang relasi sosial berdasarkan gender:
 Kesetaraan: Laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang sama di hadapan
Allah SWT. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama, termasuk hak untuk
mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan yang layak.
 Keadilan: Laki-laki dan perempuan harus diperlakukan secara adil, tanpa
diskriminasi.
 Kemitraan: Laki-laki dan perempuan adalah mitra yang saling melengkapi.
Mereka harus bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan
sejahtera.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam relasi sosial
berdasarkan gender:
 Dalam keluarga: Laki-laki dan perempuan memiliki peran yang berbeda, tetapi
setara. Laki-laki berperan sebagai kepala keluarga, sedangkan perempuan
berperan sebagai ibu rumah tangga. Kedua peran tersebut saling melengkapi dan
bersinergi untuk menciptakan keluarga yang harmonis dan bahagia.
 Dalam masyarakat: Laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama untuk
berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat. Mereka dapat berperan dalam
berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Dalam praktiknya, penerapan konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan gender
masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah adanya
pemahaman yang keliru tentang konsep tersebut. Beberapa orang masih memandang
laki-laki lebih superior daripada perempuan, sehingga menimbulkan diskriminasi
terhadap perempuan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan pemahaman yang benar tentang


konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan gender. Pemahaman tersebut harus
ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal. Selain itu,
diperlukan upaya-upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih
diskriminatif terhadap perempuan.

Q.S. Al-Hujurat Ayat 13 :

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلۡق َٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٖر َو ُأنَثٰى َو َجَع ۡل َٰن ُك ۡم ُش ُع وٗب ا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ْۚا ِإَّن َأۡك َر َم ُك ۡم‬
‫ر‬ٞ‫ِع نَد ٱِهَّلل َأۡت َقٰى ُك ۚۡم ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبي‬
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Q.S. Al-Qamar Ayat 49 :

‫ۡق َٰن‬
‫ِإَّنا ُك َّل َش ۡي ٍء َخ َل ُه ِبَقَد ٖر‬

49. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Hadis dalam Bukhari No 33

Hadist ini tidak secara khusus membahas kesetaraan gender secara terpisah. Namun,
hadis ini menyentuh aspek-aspek yang relevan dengan perspektif Islam tentang
hubungan gender. Berikut adalah rinciannya: "Sesungguhnya Allah SWT
menciptakan Adam AS, kemudian meniupkan ruh ke dalamnya dan membuatnya
berdiri tegak, lalu Dia berkata kepada para malaikat dan berkata, 'Berdirilah kamu
berbaris-baris'. Maka mereka pun berdiri berbaris-baris. Kemudian Dia berfirman,
'Lihatlah ciptaan-Ku! Aku bersumpah demi kemuliaan-Ku bahwa Aku tidak akan
mengampuni siapa pun yang membunuhnya dari sekarang hingga hari kiamat."

2. Konsep Islam mengenai hubungan sosial yang didasarkan pada perbedaan etnis,
budaya, dan agama menekankan pentingnya persatuan, persaudaraan, dan rasa saling
menghormati di antara individu. Islam mempromosikan gagasan bahwa semua orang
beriman adalah bersaudara dalam iman dan bahwa mereka harus berusaha untuk
menjaga hubungan yang harmonis.
Surat Al-Hujurat (49:13) menyatakan:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّناُس ِإَّنا َخ َلۡق َٰن ُك م ِّم ن َذ َك ٖر َو ُأنَثٰى َو َجَع ۡل َٰن ُك ۡم ُش ُع وٗب ا َو َقَبٓاِئَل ِلَتَع اَر ُفٓو ْۚا ِإَّن َأۡك َر َم ُك ۡم‬

‫ر‬ٞ‫ِع نَد ٱِهَّلل َأۡت َقٰى ُك ۚۡم ِإَّن ٱَهَّلل َع ِليٌم َخ ِبي‬

13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Ayat ini menyoroti keragaman di antara manusia, menekankan bahwa perbedaan


tersebut dimaksudkan untuk saling memahami dan belajar satu sama lain. Selain itu,
Ayat ini menekankan bahwa kemuliaan seseorang didasarkan pada kesalehan dan
ketakwaan, terlepas dari latar belakang etnis atau budaya mereka.

Islam mendorong umatnya untuk membangun ikatan persaudaraan yang kuat tanpa
memandang latar belakang etnis dan budaya. Nabi Muhammad (saw) bersabda,
"Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang
kokoh, satu bagian menopang bagian lainnya". Hadits ini menandakan pentingnya
kerja sama dan dukungan di antara orang-orang beriman, terlepas dari perbedaan ras
atau budaya mereka.

3. Konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan budaya budaya lainnya didasarkan
pada prinsip-prinsip tauhid, kemanusiaan, dan keadilan. Tauhid mengajarkan bahwa
semua manusia adalah makhluk Allah yang sama derajatnya, terlepas dari budayanya.
Kemanusiaan mengajarkan bahwa semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang
sama, tanpa memandang perbedaan. Keadilan mengajarkan bahwa semua manusia
harus diperlakukan secara adil, tanpa diskriminasi.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, Islam mengajarkan bahwa semua manusia harus


saling menghormati dan bekerjasama, terlepas dari perbedaan budayanya. Islam juga
mengajarkan bahwa semua manusia harus saling tolong menolong, tanpa memandang
perbedaan.

Ayat ini mengajarkan bahwa setiap orang memiliki agamanya masing-masing, dan
harus saling menghormati perbedaan agama, termasuk perbedaan budaya.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan konsep Islam tentang relasi sosial
berdasarkan budaya budaya lainnya dalam kehidupan sehari-hari:
 Saling menghormati dan menghargai perbedaan budaya. Misalnya, seorang
muslim yang menghormati budaya nonmuslim, atau seorang nonmuslim yang
menghormati budaya muslim.
 Saling tolong menolong tanpa memandang perbedaan budaya. Misalnya, seorang
muslim yang menolong nonmuslim yang membutuhkan, atau seorang nonmuslim
yang menolong muslim yang membutuhkan.
 Menjaga kerukunan dan kedamaian antar umat beragama dan budaya. Misalnya,
saling toleransi dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Konsep Islam tentang relasi sosial berdasarkan budaya budaya lainnya memiliki peran
penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil, damai, dan harmonis. Konsep ini
mengajarkan kepada kita untuk saling menghormati dan bekerjasama, terlepas dari
perbedaan budayanya.

Anda mungkin juga menyukai