Tugas 2 - Manajemen keuangan-NabilaA
Tugas 2 - Manajemen keuangan-NabilaA
1. Ahmad sebagai analis keuangan memperkirakan suatu rencana investasi yang akan memerlukan dana
sebesar Rp100 juta. Investasi tersebut diperkirakan mempunyai usia ekonomis 2 tahun. Taksiran rugi
laba setiap tahunnya adalah sebagai berikut.
Pada akhir tahun ke-2 diperkirakan akan diperoleh terminal cash inflow sebesar Rp10 juta. Berapakah
average rate of return dari investasi tersebut?
2. Anda memiliki sebidang tanah yang dibeli tahun lalu seharga Rp500 juta. Tahun ini, ada yang
menawarkan diri untuk membeli tanah Anda dengan harga Rp540 juta. Apakah Anda akan
menerima penawaran tersebut dengan pertimbangan bahwa discount rate yang relevan adalah
15%?... Jelaskan dengan disertai perhitungan NPV nya ….
Lembar jawaban
1. Pertanyaan 1
- Untuk menghitung Average Rate of Return (ARR), kita memerlukan dua informasi utama:
Dalam kasus ini, informasi yang diberikan adalah keuntungan selama periode investasi (Laba
setelah pajak pada tahun 1 dan tahun 2) dan besar investasi awal (Rp100 juta). Untuk
menghitung ARR, kita bisa menggunakan rumus berikut:
Jadi, Average Rate of Return (ARR) dari investasi tersebut adalah -21.75%. Dalam hal ini,
angka negatif menunjukkan bahwa investasi tersebut mengalami kerugian, bukan
keuntungan.
2. Pertanyaan 2
Dalam hal ini, kita akan menggunakan Net Present Value (NPV) untuk menilai apakah
penawaran untuk menjual tanah seharga Rp540 juta sekarang merupakan keputusan yang
bijak. NPV adalah metode untuk menentukan apakah suatu investasi atau penjualan akan
menghasilkan nilai sekarang (nilai saat ini) yang lebih besar dari biaya atau nilai awal investasi.
Untuk menghitung NPV, kita akan menggunakan rumus berikut:
NPV= CF/(1+r)t
Di mana:
CF adalah aliran kas bersih pada periode tertentu. Dalam hal ini, itu adalah selisih antara
harga penjualan tanah dan harga beli awal.
r adalah tingkat diskonto yang relevan. Dalam kasus ini, tingkat diskonto adalah 15% atau
0.15 dalam bentuk desimal.
CF (Cash Flow) = Harga penjualan tanah - Harga beli awal = Rp540 juta - Rp500 juta = Rp40
juta
t (periode waktu) = 1 tahun karena kita membandingkan penjualan sekarang dengan investasi
awal tahun lalu.
Jadi, NPV dari penjualan tanah seharga Rp540 juta sekarang adalah sekitar Rp34,782,608.70.
Jika NPV positif, maka penawaran tersebut sebaiknya diterima karena akan menghasilkan
nilai saat ini yang lebih besar daripada biaya investasi awal. Dalam hal ini, NPV positif
menunjukkan bahwa penjualan tanah adalah keputusan yang bijak dengan tingkat diskonto
15%.
3. Pertanyaan 3
Pinjaman Singkat: Perusahaan dapat mengambil pinjaman jangka pendek dari lembaga
keuangan selain bank, seperti perusahaan pembiayaan atau koperasi kredit.
Overdraft: Overdraft memungkinkan perusahaan untuk menarik dana melebihi saldo
rekening bank mereka. Ini adalah bentuk pinjaman jangka pendek yang dikenakan biaya
bunga.
Utang Komersial: Ini adalah bentuk utang yang diterbitkan dalam bentuk surat utang
komersial (commercial paper) oleh perusahaan. Surat utang komersial ini dijual kepada
investor dan biasanya memiliki jatuh tempo dalam waktu singkat.
Pinjaman Tunai: Beberapa perusahaan mungkin memiliki pinjaman tunai dari pemegang
saham, pemilik, atau direktur perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka
pendek.
Leasing Jangka Pendek: Perusahaan dapat menggunakan leasing jangka pendek untuk
menyewa aset tanpa harus membelinya. Ini membantu dalam memenuhi kebutuhan
operasional dalam jangka pendek.
Sumber-sumber pendanaan jangka pendek ini penting dalam menjaga likuiditas perusahaan
dan memastikan kelangsungan operasi sehari-hari. Namun, perusahaan harus berhati-hati
dalam mengelola utang jangka pendek agar tidak berisiko terlilit utang yang tidak dapat
mereka bayar.
Referensi:
Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2017). Principles of Corporate Finance. McGraw-Hill
Education.
Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2016). Financial Management: Theory & Practice. Cengage
Learning.