PLB 5
PLB 5
Pertemuan V
1. Teori James-Lange
Emosi adalah campuran dari respon fisiologis dan
psikologis.
Rangsangan fisiologis menyebabkan sistem saraf
otonom bereaksi yang pada gilirannya
menyebabkan individu mengalami emosi.
Reaksi sistem syaraf ini dapat berupa detak jantung
cepat, otot tegang, berkeringat, dan banyak lagi.
Menurut teori ini, respon fisiologis datang sebelum
perilaku emosional.
2. Teori Facial-Feedback
Teori ini menyatakan bahwa ekspresi wajah
memengaruhi emosi, bukan sebagai respon
terhadap emosi.
Emosi secara langsung terkait dengan
perubahan fisik pada otot wajah. Dengan
demikian, seseorang yang memaksakan diri
untuk tersenyum akan lebih bahagia daripada
seseorang yang mengerutkan dahi.
3. Teori Cannon-Bard
Teori ini menyatakan bahwa perubahan
tubuh dan emosi terjadi secara bersamaan,
bukan satu demi satu.
Pengalaman kesadaran emosi adalah hasil
stimulus langsung pusat otak korteks.
4. Teori Schachter-Singer
Teori ini berpendapat bahwa emosi tidak
dibedakan secara pskilogis. Sebaliknya, apa
yang penting dalam proses yang
menghasilkan pengalaman emosi adalah
bagaimana seseorang menginterpretasikan
peristiwa- peristiwa di sekitar mereka. Emosi
adalah label dari perilaku atau peristiwa
internal individu yang terbangkitkan pada
situasi tersebut.
Tidak semua budaya yang ada di dunia memiliki
konsep emosi. Misalnya, orang Tahiti tidak punya
kata untuk emosi. Orang Samoa juga tak punya
kata untuk emosi, namun memiliki sebuah kata
(lagona) yang menunjuk pada perasaan dan
sensasi.
Orang dari budaya yang berbeda juga
berbeda dalam mengkategorikan atau
melabeli emosi. Dalam bahasa Jerman,
misalnya ada kata schadenfreude yang
berarti rasa senangyang timbul karena
kesialan orang lain.
Perbedaan bahasa lintas-budaya ini
menunjukkan bahwa masing-masing
memilah-milah dunia emosi dengan cara
berbeda-beda. Dengan demikian, tiap
kebudayaan memberi kerangka dan
melabeli dunia emosi sesuai dengan
budayanya.
Perbedaan kultural dalam konsep,
definisi, dan pelabelan emosi
semuanya membuat makna emosi
menjadi berbeda bagi orang dari
budaya yang berbeda serta dalam
perilaku mereka.