Kasus H+4 Total Bowel Obstruction
Kasus H+4 Total Bowel Obstruction
(4,7–11,3. 10 /µL), Hct 43,10% (↑) (38-42%), MCV 75,7 fL (↓) (80-92 fL), MCH
3
25,5 pg (↓) (27-31 pg), Neutrofil 77,7% (↑) (51-67%), GDS 190 mg/dL , HbA1C
10,90% (↑) (<5,7%), K 2,72 mmol/L (↓) (3,5 – 5 mmol/L). Kesadaran CM GCS
456, TD 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36, nyeri akut
abdomen, ada stoma di bagian abdomen. Saat ini nafsu makan pasien menurun.
Pasien tidak selalu menghabiskan makanan dari RS, dikarenakan merasa nyeri
pada bagian abdomen. Hasil recall energi 20,2%, protein 9%, lemak 18,9% dan
karbohidrat 25,5%. Kebisaan makan pasien sebagai berikut:
Makanan pokok utama: nasi 3x/hari @1,5-2 centong (150-200 gram)
Sumber KH lain: nasi jagung 1x/minggu @1,5-2 centong (150-200 gram),
kentang 1-2x/minggu @1 buah sedang, roti selai 1-2x/minggu @2 lembar,
biskuit 1-2x/hari @6-8 keping.
Lauk hewani: jarang, yaitu ayam 1-2x/minggu @60 gram, daging sapi
2x/bulan @50 gram, ikan asin 1-2x/minggu @1 ekor kecil, ikan bandeng
atau tongkol 2-3x/bulan @1 potong sedang (60 gram)
Lauk nabati: tahu dan tempe 3x/hari @1-2 potong, bakwan goreng
2-3x/minggu @40 gram.
Pengolahan lauk yang sering adalah dengan digoreng
Sayuran: sering, yaitu sop 5-6x/minggu (wortel, buncis, kubis, kentang
@25 gram), bayam 3x/minggu @ 30 gram, sawi 3x/minggu @30 gram,
daun singkong dan kacang-kacangan 3-4x/minggu @30gram. Pengolahan
sayur: ditumis, disantan, disayur bening.
Buah-buahan: jarang, yaitu pisang dan rambutan 1-2x/minggu @1
buah/potong sedang.
Konsumsi gorengan ≥3x/hari
Minuman: kopi 1x/hari @200 ml (gula 1,5 sdm), teh manis 1x/hari @200
ml (gula 1 sdm)
Keluarga telah mendapatkan edukasi gizi 1 kali sejak MRS, namun secara singkat
sehingga pasien dan keluarga mengakui belum memahami sepenuhnya terkait
informasi yang disampaikan.
Form Nutritional Care Process
Nama Pasien : Ny. KL Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 44 tahun Diagnosa Medis : Total Bowel Obstruction dt. Adhesi Post Eksplorasi
Laparotomy dan Ileostomy (dengan reseksi) + DM
Tipe 2 + Mild Hipokalemia
Assesment
Diagnosa Gizi Intervensi Terapi Monitoring Dan Evaluasi
Data Dasar Sintesa Data
Antropometri NI-1.1 peningkatan kebutuhan NP-1.1 Preskripsi Diet AD-1.1.5 Body mass index
TL 47,9 cm energi dikaitkan dengan Post Jenis Diet = Pengukuran index massa
LiLA 27,3 cm Eksplorasi Laparotomy dan TETP + DM + TK tubuh dimonev 1 minggu
27 , 3 cm Gizi Baik Ileostomy Pasien post OP ditandai (kalua rs ada diet Tinggi sekali. Hal ini dilakukan
%LiLA = x
29 cm dengan kalium bisa karena pasien mengalami
100% ditambahkan) penurunan nafsu makan
= 94,13% NI-2.1 Kekurangan asupan oral sehingga dikhawatirkan
BIOKIMIA dikaitkan dengan nyeri seluruh Tujuan Diet = status gizinya menurun
Eritrosit 5,69.10 /µL (↑)
6
Eritrosit, leukosit, dan abdomen, mual dan muntah Memberikan
Leukosit 13,29.10 /µL (↑)
3 neutrofil tinggi, MCV ditandai dengan hasil recall energi makanan sesuai BD-1.5.3 (HbA1c)
MCV 75,7 fL (↓) dan MCH rendah 20,2%, protein 9%, lemak 18,9%, dengan kebutuhan dimonev apabila terdapat
MCH 25,5 pg (↓) terkait dengan post karbohidrat 25,5% pasien untuk hasil laboratorium baru
eksplorasi laparotomy menggantikan dengan target nilai
Neutrofil 77,7% (↑)
dan ileostomy NI-5.1 Peningkatan zat gizi beberapa zat gizi laboratorium mendekati
HbA1C 10,90% (↑)
HbA1C tinggi terkait spesifik (kalium) dikaitkan dengan pasien yang hilang nilai normal
K 2,72 mmol/L (↓)
dengan DM tipe 2 pasien menderita mild pasca bedah.
Kalium rendah terkait hipokalemia ditandai dengan hasil Memberikan BD-1.10 Profil hematologi
dengan hipokalemia lab kalium 2,72 (rendah) makanan tinggi (Leukosit, Eritrosit, MCV,
FISIK KLINIS protein untuk MCH) dimonev apabila
nyeri akut abdomen NI-5.1 Peningkatan zat gizi membantu terdapat hasil laboratorium
spesifik (Protein) dikaitkan baru dengan target nilai
ada stoma di bagian percepatan
dengan pasien post eksplorasi penyembuhan luka. laboratorium mendekati
abdomen.
Saat ini nafsu makan laparotomy dan ileostomy ditandai Memberikan nilai normal.
pasien menurun. dengan pasien mendapatkan informasi gizi yang
Pasien tidak selalu Tindakan post Post Eksplorasi sesuai dengan FH-1.2.2 Food Intake
menghabiskan makanan Laparotomy dan Ileostomy kebutuhan pasien . Jenis, jumlah, asupan
dari RS, dikarenakan Prinsip = makan dan kualitas
merasa nyeri pada bagian NI-5.3 penurunan kebutuhan zat Tinggi Energi makanan di monev setiap
abdomen gizi KH (Glukosa) dikaitkan Tinggi Protein hari dengan wawancara
DIETARY dengan diagnosa pasien DM tipe Tinggi Kalium recall 24 jam dengan target
Makanan pokok utama: II dengan nilai lab HbA1C Syarat = konsumsi 60% dari total
nasi 3x/hari @1,5-2 dibatasi gula 5% Energi diberikan kebutuhan
centong (150-200 gram) tinggi sebesar
Sumber KH lain: nasi NI-5.8.3 Ketidaksesuaian asupan 1.668,75 kkal untuk
jagung 1x/minggu @1,5-2 jenis karbohidrat (glukosa) membantu memenuhi
centong (150-200 gram), dikaitkan dengan kurangnya kebutuhan pasien.
kentang 1-2x/minggu @1 pengetahuan tenang jenis KH Protein diberikan
buah sedang, roti selai 1- ditandai dengan kebiasaan pasien tinggi sebesar 20%
2x/minggu @2 lembar, minum kopi 1x/hari @200 ml yaitu 83,43 gr untuk
biskuit 1-2x/hari @6-8 (gula 1,5 sdm), teh manis 1x/hari memperbaiki
keping. @200 ml (gula 1 sdm) dan biskuit jaringan tubuh yang
Lauk hewani: jarang, 1-2x/hari @6-8 keping. rusak selama operasi
yaitu ayam 1-2x/minggu dan mempercepat
@60 gram, daging sapi NC-1.4 Perubahan fungsi penyembuhan.
2x/bulan @50 gram, ikan gastrointestinal dikaitkan dengan
Lemak diberikan
asin 1-2x/minggu @1 adanya perubahan fungsi saluran
ekor kecil, ikan bandeng cerna ditandai dengan reseksi usus cukup sebesar 25%
atau tongkol 2-3x/bulan yaitu 46,35 gr untuk
@1 potong sedang (60 NC-2.2 Perubahan nilai membantu memenuhi
gram) laboratorium (Eritrosit, Leukosit, kebutuhan pasien dan
Lauk nabati: tahu dan Neutrofil, MCV, dan MCH) membantu
tempe 3x/hari @1-2 dikaitkan dengan pasien post penyerapan vitamin
potong, bakwan goreng 2- eksplorasi laparotomy dan tertentu yang penting
3x/minggu @40 gram. ileostomy ditandai dengan hasil dalam proses
Pengolahan lauk yang pemeriksaan laboratorium Eritosit penyembuhan.
sering adalah dengan 5,69.10 /µL,
6
Leukosit Karbohidrat
digoreng 13,29.10 /µL, Neutrofil 77,7%
3
diberikan rendah
Sayuran: sering, yaitu sop (Tinggi) dan MCV 75,7 fL dan sebesar 55% yaitu
5-6x/minggu (wortel, MCH 25,5 pg (Rendah) 229,45 gr untuk
buncis, kubis, kentang mencegah
@25 gram), bayam NC-2.2 Perubahan nilai penumpukan serat
3x/minggu @ 30 gram, laboratorium (HbA1C) dikaitkan dan mengurangi
sawi 3x/minggu @30 dengan pasien menderita DM tipe tekanan pada usus,
gram, daun singkong dan II ditandai dengan nilai karbohidrat
kacang-kacangan laboratorium HbA1C 10,90% kompleks
3-4x/minggu @30gram. (Tinggi) membutuhkan waktu
Pengolahan sayur: lama untuk diserap
ditumis, disantan, disayur NC-2.2 Perubahan nilai oleh usus
bening. laboratorium (Kalium) dikaitkan Serat diberikan
Buah-buahan: jarang, dengan pasien menderita Mild rendah sebesar …
yaitu pisang dan rambutan Hipokalemia ditandai dengan nilai
1-2x/minggu @1 laboratorium kalium 2,72 mmol/L gr/hari untuk
buah/potong sedang. (Rendah) mengurangi beban
Konsumsi gorengan kerja pada usus dan
≥3x/hari NB-1.7 pemilihan bahan makan sistem pencernaan
Minuman: kopi 1x/hari yang salah dikaitkan dengan Kalium diberikan
@200 ml (gula 1,5 sdm), kurangnya pemahaman pasien dan sebesar 4.700 mg
teh manis 1x/hari @200 keluarga ditandai dengan pasien untuk membantu
ml (gula 1 sdm) jarang mengkonsumsi buah, menyeimbangkan
Hasil recall energi 20,2%, gorengan, minum kopi 1x/hari cairan elektrolit
protein 9%, lemak 18,9% @200 ml (gula 1,5 sdm), teh dalam tubuh
dan karbohidrat 25,5% manis 1x/hari @200 ml (gula 1 Zinc diberikan sesuai
EKOLOGI sdm) dan biskuit 1-2x/hari @6-8 AKG sebesar … mg
Keluarga telah keping. untuk membantu
mendapatkan edukasi gizi proses penyembuhan
1 kali sejak MRS, namun FE diberikan
secara singkat sehingga Makanan diberikan
pasien dan keluarga oral dengan bentuk
mengakui belum lunak, dengan
memahami sepenuhnya frekuensi makan 3x
terkait informasi yang makanan utama dan
disampaikan. 2x selingan.
Makanan yang tidak
dianjurkan yaitu
makanan dan
minuman yang
mengandung
karbondioksida dan
berbumbu tajam
RC-1.1 Collaboration
and Referal of
Nutrition Care
Kolaborasi dengan
tenaga medis terkait fisik
klinis dan pengambilan
sampel untuk
pemeriksaan
Perhitungan Kebutuhan Gizi
Estimasi BB dengan LiLA (Gibson, 2005)
= (2,001 x LiLA) – 1,223
= (2,001 x 27,3) – 1,223
= 54,627 – 1,223
= 53,404 kg
Estimasi TB dengan TL (Chumlea)
= 84,88 – (0,24 x U) + (1,83 x TL)
= 84,88 – (0,24 x 44) + (1,83 x 47,9)
= 84,88 – (10,56 + 87,65)
= 162 cm
Energi
Basal = 25 kkal/kgBBA
= 25 x 53,4
= 1.335 kkal
Umur = -5% x 1.335 = 66,75 (<50th)
FA = 10% x 1.335 = 133,5 (Keadaan istirahat karena post operasi)
Stress Metabolik
= 20% x 1.335 = 267 (operasi)
Total Kebutuhan
= 1.335 – 66,75 + 133,5 + 267
= 1.668,75 kkal
Protein (Tinggi krn Infeksi)
= 20% x 1.668,75 kkal
= 333,75 ÷ 4
= 83,43 gr
Lemak
= 25% x 1.668,75 kkal
= 417,18 ÷ 9
= 46,35 gr
KH
= 55% x 1.668,75 kkal
= 917,81 ÷ 4 = 229,45 gr