Anda di halaman 1dari 4

BAB I

IDENTIFIKASI KASUS

1) Kasus :
Tn. IB (29 tahun) datang berkonsultasi ke Ahli Gizi karena ingin menurunkan berat badan.
Secara fisik, pasien terlihat obesitas dan setelah dilakukan pengukuran, diketahui berat badan
pasien adalah 76 kg dengan tinggi badan 157 cm dan lingkar perut 88 cm. Pasien menjelaskan
bahwa tahun lalu, pasien pernah menerapkan diet mayo selama satu bulan dan berat badan
menurun dari 78 kg menjadi 74 kg, namun setelah diet mayo dihentikan, berat badan pasien
menjadi naik. Pasien mengaku jarang berolahraga karena sedang menjalani kuliah S2, sehingga
tidak ada waktu untuk berolahraga (dulu pernah mengikuti gym).

Berdasarkan penjelasan pasien, diketahui pasien memiliki kebiasaan makan nasi 2x/hari @2 ctg
dan mie instan 2-3x/minggu @1 bungkus. Lauk yang biasa dikonsumsi adalah ayam
2-3x/minggu (digoreng tepung) dan daging 1-2x/minggu (steak). Pasien jarang mengonsumsi
sayuran, namun sayuran yang disukai adalah brokoli, wortel, dan pecel. Buah yang dikonsumsi
adalah apel, stroberi, dan pisang sebanyak 5-6x/minggu (selang-seling). Pasien sering
mengonsumsi snack kemasan dan gorengan. Pasien juga sering mengonsumsi kopi susu (beli di
kafe) 2x/hari dan minuman bersoda 3-4x/minggu.

2) Identitas Pasien

NRM : 001

Nama : Tn. IB

Jenis Kelamin : Laki – laki

Tanggal lahir : 29 tahun

Diagnosis Medis : Obesitas tingkat berat


Asesmen Gizi

Antropometri

BB : 76 kg Lingkar Perut : 88 cm (Obesitas)


TB : 157 cm
IMT : 30,89 (obesitas tingkat berat)

3) Data subjektif
a. Keluhan
Mengalami kenaikan BB setelah berhenti melakukan diet mayo
b. Diagnosis penyakit
Obesitas tingkat berat
c. Kebiasan makan
kebiasaan makan nasi 2x/hari @2 ctg dan mie instan 2-3x/minggu @1 bungkus. Lauk
yang biasa dikonsumsi adalah ayam 2-3x/minggu (digoreng tepung) dan daging
1-2x/minggu (steak). Pasien jarang mengonsumsi sayuran, namun sayuran yang disukai
adalah brokoli, wortel, dan pecel. Buah yang dikonsumsi adalah apel, stroberi, dan pisang
sebanyak 5-6x/minggu (selang-seling). Pasien sering mengonsumsi snack kemasan dan
gorengan. Pasien juga sering mengonsumsi kopi susu (beli di kafe) 2x/hari dan minuman
bersoda 3-4x/minggu.
d. Riwayat diet
Pernah melakukan diet mayo selama 1 bulan pada tahun lalu
4) Data Objektif
Tinggi badan = 157 cm
Berat Badan = 76 Kg
IMT = (Berat badan)/(Tinggi badan (m2))
= (76 kg)/( 1,57×1,57) = 30,87 (kelebihan berat badan tingkat berat)
BAB II
TATALAKSANA DIET

1. Preksripsi Diet
a. Tujuan
-
Mengurangi atau menurunkan berat badan
-
Mencegah penambahan berat badan
-
Mempertahankan BB mencapai BB ideal dan indeks masa tubuh normal dengan
rentang IMT 18,5-24,9 kg/m2
b. Prinsip Diet
-
Rendah energi, rendah lemak, protein tinggi, cukup karbohidrat
-
Cukup vitamin dan mineral
-
Tinggi serat untuk memberikan rasa kenyang.
c. Syarat Diet
-
Energi/ Kalori dikurangi sebanyak 500-1000 kal dibawah kebutuhan normal
-
Energi rendah, yaitu 1.924,88 Kkal
-
Protein tinggi yaitu 15% dari total energi atau setara dengan 72,18 gram dan
menyeimbangkan antara protein hewani dan protein nabati.
-
Lemak rendah yaitu 25% dari total energi atau setara dengan 53,46 g gram dan
mengutamakan lemak tidak jenuh minyak yang berasal dari tumbuhan , kacang-
kacangan, ikan dll.
-
Karbohidrat cukup sebesar 60% dari total energi, atau setara dengan 288,73 gram,
dengan mengutamakan karbohidrat kompleks dan mengurangi karbohidrat sederhana.
-
Porsi makan kecil dalam jangka waktu sering yaitu, 3 makan utama dan 2 selingan
-
Menghindari makanan berlemak tinggi yaitu yang diolah dengan cara digoreng
-
Mengutamakan cara memasak yang menggunakan sedikit minyak atau bahakan tidak
sama sekali menggunakan minyak seperti diolah dengan cara ditumis, direbus,
dikukus, dan dipanggang. Sebaiknya pengolahan makanan dengan cara direbus atau
panggang.
-
Hindari makanan yang sulit cerna seperti ketan, makanan berlemak tinggi, misalnya
yang bersantan kental dan diolah dengan cara digoreng
-
Kurangi minuman manis yang tinggi energi atau pengonsumsian gula tidak lebih dari
10% dari total energi atau setara dengan 4-5 sdm.
-
Bentuk makanan biasa, dengan syarat tidak berlemak tinggi baik bahan maupun cara
pengolahannya,tidak terlalu manis, dan tidak berbumbu tajam seperti cabai dan
merica dalam jumlah banyak.
-
Memilih makanan tinggi serat, 20-35 gr per hari seperti sayuran dan buah yang rasa
manis sedikit dan memiliki kandungan air yang banyak.
2. Perencanaan Diet
a. Kebutuhan Gizi
Diet rendah energi
BBI = (TB - 100) - 10%
BBI = (157 - 100) – 10%
BBI = 51,3 kg
BMR Laki-laki = 66 + (13,7 × BB) + (5 × TB ) – (6,8 × usia)
= 66 + (13,7 × 76) + (5 × 157 ) – (6,8 × 29)
= 66 + 1.041 + 785 – 197,2
= 2.089,2
Energi = BMR × faktor aktivitas
= 2.089,2 × 1,4
= 2.924,88
Energi – 1000 kkal
= 2.924,88 – 1000
= 1.924,88
Lemak = (25% x 1.924,88 )/9 = 53,46 g
protein = (15% x 1.924,88 )/4 = 72,18 g
Karbohidrat = (60% x 1.924,88 )/4 = 288,73 g

Anda mungkin juga menyukai