SKRIPSI
SKRIPSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif
oleh karena itu sekolah dasar (SD) merupakan pendidikan formal sebagai peletak
sumber daya manusia dalam hal ini adalah siswa dalam proses pendidikan di
sekolah.
1
Sekolah Dasar sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
selalu dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mencapai suatu
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti, terampil, berdisiplin, beretos kerja, menjadi warga memberi yang
transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dan siswa, maupun
antara siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru
merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya proses
belajar siswa. Meskipun tidak setiap perbuatan belajar siswa merupakan akibat
guru mengajar. Oleh karena itu, sebagai figur sentral guru perlu selalu
2
Pembelajaran IPA dengan segala isi dan karakternya bisa memberikan
sumbangan yang lebih nyata terhadap peserta didik agar ia memiliki bekal yang
pendidikan IPA senantiasa berdekatan dengan realitas alam yang menjadi tempat
mengajar.
kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan interaksi antara siswa dengan kawan
3
meningkatkan keterampilan menemukan dan pemecahan masalah sehingga
membuat pelajaran menjadi lebih berarti bagi siswa. Jumlah siswa sebanyak 15
KKM hanya 5 siswa atau 33%, sementara 10 siswa 66% mengalami kesulitan
dalam memahami materi tentang alat pernapasan manusia dan perlu untuk
terutama dalam membangkitkan motivasi belajar siswa menjai aktif dan kreatif
diharapkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi hal tersebut
pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran
heterogen.
pembelajaran IPA khususnya pada materi pernafasan manusia karena melalui ini
4
membantu siswa merancang proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih siswa
proyek yang dan yang terakhir siswa yang menghasilkan sebuah produk nyata
hasil siswa itu sendiri yang kemudian dipresentasikan dalam kelas. (Amirudin,
dkk: 2015).
B. Rumusan Masalah
Pinasungkulan".
C. Tujuan Penelitian
5
D. Manfaat Penelitian
1. Siswa, untuk membantu siswa menjadi aktif dan kreatif sehingga mampu
dengan baik.
guru di SD nanti.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dan lain-lain.
7
perubahan atau perkembangan pada diri siswa dalam proses digunakan
Menurut Kardi dan Nur dalam (Trianto, 2011) bahwa ciri-ciri model
pengembangnya.
d) Lingkungan belaja
kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang hendak kita capai dalam proses
8
2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning model)
yang efektif yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan
interaksi antara siswa dengan kawan sebaya mereka untuk menciptakan dan
transfer pengetahuan.
model lama, model ini masih banyak digunakan dan terus dikembangkan
pembelajaran lain.
Senada dengan pendapat di atas, Boss dan Kraus dalam Abidin (2007)
9
menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan dan
dipelajari. Kata kunci utama model ini adalah adanya kegiatan penelitian
yang sengaja dilakukan oleh siswa dengan berfokus pada upaya mencari
model ini memberikan peluang yang luas kepada siswa untuk membuat
10
3. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
berikut.
a. Planning (perencanaan)
11
Pelaksanaan proyek yang memberikan kesempatan seluas-luasnya
c. Processing (pengolahan)
dalam pembelajaran berbasis proyek siswa dapat belajr secara aktif untuk
proyek akan terjadi komunikasi secara aktual kreasi ataupun temuan dari
12
refleksi terhadap hasil proyek, analisis dan evaluasi dari proses-proses
belajar.
Learning model)
penting baginya.
cara-cara baru.
13
Kelebihan model ini juga dikemukakan oleh MacDonell (Abidin,
dalam hal:
informasi (visual dan tekstual) yang mereka lihat, dengar, atau baca.
mandiri.
sedang dikerjakan.
Learning model)
antaranya adalah:
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal
14
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode
ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak
diperlukan.
1. Pengertian IPA
kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi yang didapatkan dan
dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah
pengetahuan yang terdiri dari sosial science (ilmu pengetahuan sosial) dan
(IPA) saja, walaupun pengertian ini kurang pas dan bertentangan dengan
15
IPA adalah keseluruhan cara berfikir untuk memahami gejala alam,
sebagai suatu cara penyelidikan tentang kejadian alam, dan sebagai batang
dengan demikian akan mengajak peserta didik untuk semakin dekat dengan
lingkungan (alam) yang berujud titik kecil hingga alam raya yang sangat
besar. IPA menurut Depdiknas (2003) merupakan cara mencari tahu tentang
Menurut Kardi dan Nur (Trianto, 2010) IPA adalah ilmu yang
luar angkasa,baik yang dapat diamati dengan indera maupun yang tidak dapat
diamati dengan indera. IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu tentang dunia zat
baik makhluk hidup maupun benda mati yang diamati. Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam dan isinya
16
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
secara ilmiah.
SD sebagai berikut:
17
1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Cobalah kamu tarik napas dan
hembuskan! Rasakan aliran udara yang kamu hirup dan hembuskan itu!
Alat-alat apa yang dilalui oleh udara tersebut? Udara yang kamu hirup pada
18
saat bernapas masuk melalui rongga hidung, dilanjutkan ke tenggorok, dan
a. Rongga hidung
hidung dan selaput lendir. Udara juga mengalami penyesuaian suhu dan
mulut, udara tidak akan disaring. Udara kotor akan masuk dan
b. Tenggorok
19
yang kemudian bercabang dua. Cabang batang tenggorok dinamakan
c. Paru-paru
Apakah diafragma itu? Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir dan
paru-paru (alveolus).
20
(oksidasi). Proses pembakaran ini akan menghasilkan energi yang kita
dioksida dan uap air. Sisa proses oksidasi itu dibawa darah masuk ke alveolus
C. Hasil Belajar
sebagai suatu proses belajar. Tingkah laku sebahai hasil belajar dalam pengetian
yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotorik. Oleh sebab itu dalam
kemampuan dan tingka laku yang dinginkan dikuasai siswa menjadi unsur yang
Belajar adalah proses mental yang terjadi pada diri seseorang sehingga
mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan . seseorang dikatakan
belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu
sendiri tidak dapat di amati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang
bersangkutan (orang sedang belajar). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran
dan perasaan siswa. Yang dapat diamati guru ialah manisfestasinya yaitu kegiatan
siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaaan pada diri siswa
21
berupa perubahan perilaku atau tingka laku. Seseorang yang belajar akan berubah
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Masalah yang didapatkan pada penelitian
tindakan kelas berawal dari kelas yaitu pada saat proses pembelajaran
22
research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya
B. Lokasi penelitian
C. Rancangan Penelitian
guru dan siswa serta memperbaiki mutu proses (praktik) dan hasil (produk) dalam
sebagai berikut:
23
Hasil
1. Rencana Tindakan.
pembelajaran (RPP).
24
2. Pelaksanaan Tindakan
1 Planning (perencanaan)
2 Creating (pengolahan)
3. Pengamatan
untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi alat pernapasan manusia
perubahan yang terjadi baik sebagai akibat dari tindakan terencana maupun
25
Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus pertama
sampai siklus kedua dan apabila belum mendapatkan hasil dengan baik maka
4. Refleksi
Hal-hal yang diperhatikan pada tahap refleksi adalah (1) kesesuaian antara
terjadi selama proses pembelajaran, (4) kemajuan yang telah dicapai oleh
siswa.
D. Subyek Penelitian
dilakukan adalah tanya jawab peneliti dengan siswa setelah kegiatan belajar
mengajar selesai, dan tes hasil belajar tentang penerapan model pembelajaran
Project Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi alat
26
pernapasan manusia siswa kelas V SD Inpres Pinasungkulan. Data yang
F. Analisis Data
Analisis data dilakukan pada setiap akhir tindakan pada setiap siklus. Data
yang diperoleh dari hasil observasi dan tes dianalisis dengan perhitungan
presentasi hasil belajar yang dicapai siswa. Penentuan ketuntasan hasil belajar
ditargetkan dapat dikuasai siswa dengan cara menghitung proporsi jumlah siswa
KB = ─ X 100 %
Tt
Keterangan
KB = Ketuntasan belajar
27
.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Inpres
Pinasungkulan. Data hasil penelitian diambil dari pelaksanaan siklus 1 dan siklus
Learning
28
1. Perencanaan
7. Menyiapkan LKPD.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal
29
Pengelolaan kelas berupa kesiapan siswa dalam mengikuti proses
belajar mengajar.
Kegiatan Inti
Langkah 1. Planning
- Paru-paru
- Hidung
- Tenggorokan
1 Botol bekas
2 Sedotan
3 Solatip
4 Balon
5 Gunting
30
Langkah 2. Creating
laporan investigasi
Langkah 3. Processing
Solatip.
31
Guru menugaskan kelompok lain untuk memperhatikan presentasi dan
kelompok penyaji
siswa.
Kegiatan Akhir
Memeriksa LKPD
3. Observasi
yang berperan sebagai pernapasan, namun gambar yang dilihat siswa tidak
32
jelas karena kecil dan buram serta waktu yang diberikan guru terlalu
manusia.
praktek tersebut.
4. Berdasarkan hasil evaluasi melalui LKPD dapat dilihat pada table berikut.
Siklus I
Nama 1 2 3 4 5 Jumlah
1 CM 10 20 20 20 10 80 √
2 JK 10 10 20 20 10 70 √
3 ES 10 10 10 10 10 50 √
33
4 KM 10 20 20 10 10 70 √
5 SM 10 20 20 20 10 80 √
6 WS 10 20 20 10 - 60 √
7 BR 10 20 20 20 10 80 √
8 MM 10 20 10 - 10 50 √
9 CK 10 20 10 10 10 60 √
10 DW 10 20 10 10 10 60 √
11 FK 10 20 20 10 10 70 √
12 JS 10 20 20 10 20 80 √
13 HK 10 10 - 20 20 60 √
14 JL 10 10 20 10 10 60 √
15 ES 10 20 20 20 20 90 √
KB = ─ X 100 %
Tt
1020
= ─ X 100 % = 68%
1500
34
4. Refleksi
3. Perhatian guru tidak menyeluruh sehingga beberapa siswa ada yang tidak
tindakan siklus 2.
35
Deskripsi Data Siklus 2
1. Perencanaan
pembelajaran Project Based Learning. Hal lain yang perlu disiapkan adalah:
- Botol bekas
- Sedotan
- Solatip
- Balon
- Gunting
36
6. Menyiapkan instrument penilaian (Lembar Penilaian)
8. Menyiapkan LKPD
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Awal
belajar mengajar.
Kegiatan Inti
Langkah 1. Planning
37
- Paru-paru
- Hidung
- Tenggorokan
1 Botol bekas
2 Sedotan
3 Solatip
4 Balon
5 Gunting
Langkah 2. Creating
38
5 Masukkan balon besar yang sudha di potong ke bagian bawah
laporan investigasi
Langkah 3. Processing
kelompok penyaji
siswa.
39
Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil produk siswa
Kegiatan Akhir
Memeriksa LKPD
3. Observasi
pernapasan manusia.
40
3. Bimbingan dan motivasi guru sangat membantu siswa dalam proses
4. Berdasarkan hasil evaluasi melalui LKPD dapat dilihat pada table berikut.
Siklus II
Nama 1 2 3 4 5 Jumlah
1 CM 10 20 20 20 20 90 √
2 JK 10 10 20 20 20 80 √
3 ES 10 20 20 10 20 80 √
4 KM 10 20 20 20 10 80 √
5 SM 20 10 20 20 20 90 √
6 WS 10 20 20 10 20 80 √
7 BR 10 20 10 20 20 80 √
8 MM 10 20 20 10 20 80 √
9 CK 10 20 20 20 10 80 √
10 DW 10 20 20 10 20 80 √
11 FK 10 20 20 10 20 80 √
41
12 JS 10 20 20 10 20 80 √
13 HK 10 10 20 20 20 80 √
14 JL 10 20 20 20 10 80 √
15 ES 10 20 20 20 20 90 √
KB = ─ X 100 %
Tt
1230
= ─ X 100 % = 82%
1500
4. Refleksi
hasil belajar siswa dengan mencapai nilai yang memuaskan yaitu 82% dengan
Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V
B. Pembahasan
42
Dalam kegiatan belajar mengajar selalu diupayakan tercapainya tujuan
pembalajaran. Namun dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada, sering
kali tujuan pembelajaran tersebut tidak berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan.
tepat dan tentu saja cocok dengan materi yang akan diajarkan serta
mempersipakan alat peraga yang mampu memberi kesan kongkrit bagi siswa
sehingga siswa akan merasa senang dan tertarik dengan proses belajar
cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang dicapai selama pelaksanaan
mampu bekerja sama serta lebih mampu menghargai pendapat dari siswa yang
lain. Selain itu apabila dilihat dari hasil tes siswa selama tindakan siklus I dan
siklus II, juga menunjukkan kemajuan yang sangat memuaskan. Karena dari
keseluruhan.
evaluasi siswa pada siklus I dan siklus II yang terlihat pada tabel berikut.
43
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Siklus I Dan Siklus II
siswa
1020
1 SIKLUS I 1020 1500 68%
1500
1230
2 SIKLUS II 1230 1500 82 %
1500
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
44
B. Saran
bijaksana kepada guru-guru yang lain, untuk mendorong para guru menguasai
proses pembelajaran.
belajar IPA siswa di kelas V dan pada mata pelajaran IPA dengan materi yang
lain.
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
45
TOJET, volume 4 Issue 3. http: //www.tojet.net/articles/ 4310.doc.Diakses
3-4-2008
Universitas Terbuka
Maryanto P, 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 5 : Untuk SD/MI Kelas 5 /Tim Penulis.
Company
Media Group
Pustaka Publisher.
Umbara.
46
47