Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurfadilah

NIM : 045272684
Semester : 3 (Tiga)
Prodi : Manajemen S1
UPBJJ : Makassar

TUGAS TUTORIAL KE-2


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEMESTER: 2023.1

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Bila organisasi ukuran besar, bagaimana posisi atau keadaan

1 dimensi-dimensi birokrasi yang terjadi pada organisasi tersebut? 20


Coba Anda analisis satu persatu dimensi birokrasinya!

2. Jelaskan prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik 20


Kompleksitas organisasi menunjukkan derajat diferensiasi
(perbedaan) yang terjadi dalam sebuah organisasi. Coba Anda
3. 30
analisis dengan menggambarkan apa bila diferensiasi ke arah spasial?

Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor


4. pembakuan (standarisasi) berpengaruh terhadap derajat formalitas! 30

Total Nilai Maksimum 100

* coret yang tidak sesuai

JAWABAN :
NOMOR 1
Bila organisasi ukuran besar, bagaimana posisi atau keadaan dimensi-dimensi birokrasi
yang terjadi pada organisasi tersebut? Coba Anda analisis satu persatu dimensi
birokrasinya!
Jawab :
Dіmenѕі bіrоkraѕі ukuran besar, bahwa organisasi besar pada umumnya berbeda dari
organisasi kecil, terutama pada beberapa dimensi dari strukturnya, seperti berikut:
1. Formalisasi, menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam
organisasi. Pada organisasi yang lebih formal, tingkat penggunaan dokumen
tertulis Lebih tinggi. Peraturan-peraturan, prosedur dan berbagai hal lainnya
muncul dalam bentuk tertulis. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa organisasi besar umumnya mempunyai tingkat formalisasi
yang lebih tinggi dibanding organisasi kecil. Organisasi besar memerlukan
adanya peraturan, prosedur, dan juga dokumen tertulis untuk mengontrol dan
mengatur karyawan yang jumlahnya besar, dan juga bagian- bagian yang
jumlahnya lebih banyak dalam organisasi. Sedangkan organisasi kecil
pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan secara langsung oleh pimpinan
perusahaan karena karyawan yang perlu diperhatikan jumlahnya tidak besar.
2. Sentralisasi, menunjukkan tingkatan yang Diberi wewenang untuk melakukan
pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada organisasi yang mempunyai
tingkat sentralisasi tinggi atau sentralistik, keputusan-keputusan pada umumnya
dibuat hanya pada pimpinan Puncak organisasi. Jika Organisasi mempunyai
tingkat sentralisasi yang rendah atau desentralistik, keputusan-keputusan yang
serupa dapat diambil pada tingkatan yang lebih rendah. Penelitian-penelitian ini
menunjukkan bahwa pada organisasi besar tingkat sentralisasi bisa menjadi
lebih rendah dibanding pada organisasi kecil. Organisasi besar mempunyai
lebih banyak bagian maupun tingkatan sehingga jumlah keputusan yang harus
diambil juga lebih besar.
3. Kompleksitas, mencakup kompleksitas vertikal yang menunjukkan jumlah
tingkatan dalam organisasi, dan kompleksitas horizontal yang menunjukkan
banyaknya bagian dalam organisasi. Organisasi besar ternyata menunjukkan
tingkat kompleksitas yang lebih besar daripada organisasi kecil.
4. Rasio administratif, perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan terhadap
jumlah keseluruhan anggota organisasi. Sehubungan dengan rasio administratif
ini, Parkinson mempopulerkan penemuannya yang dikenal dengan nama hukum
Parkinson, mengenai hubungan antara jumlah anggota kelompok pimpinan
dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam suatu organisasi.
Parkinson memperlihatkan bahwa pimpinan organisasi seringkali berusaha
memperbesar jumlah anggota kelompok pimpinan walaupun sebenarnya
pekerjaan yang harus diselesaikan tidak bertambah besar. Penelitian Penelitian
ini akhirnya memperlihatkan adanya dua pola Rosia administratif yaitu:
• Pada organisasi berukuran kecil umumnya rasio administrasinya tinggi,
berarti bahwa jumlah pimpinan dalam organisasi kecil tidak sebanding
dengan volume kegiatan yang harus diselesaikan. Juga diperlihatkan bahwa
organisasi besar mempunyai rasio administrasi yang kecil berlawanan dengan
pendapat Parkinson sebelumnya. Diperlihatkan bahwa organisasi besar
umumnya mempunyai lebih banyak peraturan, dengan spesialisasi karyawan
yang lebih tinggi sehingga karyawan tidak memerlukan terlalu banyak
pengawasan oleh atasan atau pimpinan, dan hal ini menyebabkan jumlah
pimpinan menjadi kecil dibanding jumlah seluruh karyawan yang ada.
• Jumlah karyawan penunjang yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan
pokok organisasi, seperti karyawan bagian pemeliharaan, tukang ketik, dan
sebagainya bertambah besar jika ukuran organisasi berkembang. Organisasi
yang besar diperlukan lebih banyak komunikasi maupun kegiatan surat-
menyurat sehingga jumlah tukang tik yang dibutuhkan juga lebih banyak.
Besarnya organisasi juga menuntut lebih banyak kegiatan pemeliharaan
sehingga petugas pemeliharaan juga akan bertambah banyak.
• Penelitian Penelitian lainnya mengenai rasio administratif pada umumnya
juga memperlihatkan kesimpulan yang berlawanan dengan pernyataan
Parkinson sebelumnya.
• Dalam pembahasan mengenai organisasi muncul anggapan bahwa
struktur organisasi memiliki tiga jenis dimensi yaitu kompleksitas
organisasi, formalisasi, dan sentralisasi.

NOMOR 2

Jelaskan prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik


Jawab :
Prinsip-prinsip pada pendekatan neoklasik, antara lain :
a) Organisasi adalah suatu sistem sosial, dimana hubungan antara anggotanya
merupakan interaksi sosial.
b) Interaksi sosial ini menyebabkan munculnya kelompok non-formal organisasi,
yang memiliki norma tersendiri yang berlaku dan merupakan pegangan bagi
seluruh anggota kelompok. Norma ini berpengaruh terhadap sikap maupun prestasi
para anggota kelompok.
c) Interaksi sosial antara anggota organisasi bisa dan perlu diarahkan agar
pengaruhnya bersifat positif bagi individu maupun kelompok. Oleh karena itu,
diperlukan saluran komunikasi yang efektif untuk mengarahkan interaksi sosial
tersebut, sebab kelompok-kelompok nonformal bisa saja mempunyai tujuan yang
berbeda dari kepentingan organisasi.

1. Kompleksitas organisasi menunjukkan derajat diferensiasi (perbedaan) yang terjadi dalam


sebuah organisasi. Coba Anda analisis dengan menggambarkan apa bila diferensiasi ke
arah spasial?
Jawab :
Sebaran spasial menunjukkan sebaran fasilitas atau kantor cabang Secara geografis dan
jumlah karyawan pada setiap lokasi yang terpisah. Oleh karena itu, ukuran sebaran spasial
perlu lebih lengkap daripada sekedar menghitung jumlah kantor cabang yang tersebar
secara geografis. Alat ukur sebaran spasial juga perlu mampu mengukur rata-rata jarak
setiap lokasi dari kantor pusat perusahaan dan jumlah karyawan yang terdapat di setiap
lokasi dibanding dengan jumlah karyawan di kantor pusat maupun secara keseluruhan.
Penggunaan alat ukur semacam ini dimaksud untuk mempertimbangkan juga kenyataan
bahwa peningkatan derajat kompleksitas sebanding dengan jarak Suatu unit dari kantor
pusat dan banyaknya karyawan yang terdapat pada setiap unit. Kompleksitas menunjukkan
derajat diferensiasi yang terjadi dalam suatu organisasi, dan terdiri dari tiga elemen yaitu
diferensiasi ke arah horizontal, deferensiasi ke arah vertikal dan sebaran organisasi secara
geografis. Diferensiasi horizontal menggambarkan derajat keterpisahan horizontal antar
unit yang diukur dengan menghitung jumlah tenaga spesialis dan rata-rata lama pendidikan
masing-masing tenaga spesialis tersebut.

Diferensiasi vertikal tingkat kedalaman struktur suatu organisasi, dan diukur dengan
menghitung jumlah tingkatan hierarki yang terdapat antara pimpinan Puncak organisasi
dan karyawan pelaksana yang mengerjakan keluaran organisasi. Sebaran spasial
menunjukkan keterpisahan kegiatan bagian-bagian organisasi secara geografis. Sebaran
spasial diukur dengan menghitung jumlah lokasi unit-unit organisasi yang saling terpisah,
rata-rata jarak masing-masing lokasi dari kantor pusat, dan proporsi jumlah anggota
organisasi yang terdapat pada masing-masing unit yang terpisah itu. Jika diferensiasi
horizontal dalam sebuah organisasi menjadi lebih besar sementara organisasi itu
menggunakan rentang kendali yang tetap besarnya maka jumlah tingkatan hierarki akan
menjadi meningkat, yang berarti bahwa sebaran bagian-bagian organisasi tersebut
meningkat dan juga akan meningkatnya besarnya kompleksitas organisasi. Semakin tinggi
kompleksitas organisasi maka semakin sulit komunikasi antar unit dilakukan sehingga
koordinasi dan pengawasan terhadap bagian-bagian organisasi perlu menjadi ketat.

NOMOR 3

Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor pembakuan (standarisasi)
berpengaruh terhadap derajat formalitas!
Jawab :
Pembakuan (standardiasasi) menuntut munculnya derajat formalisasi yang lebih kuat.
Dengan memanfaatkan formalisasi, pabrik otomotif yang memproduksi mobil dan sepeda
motor dapat menjalankan kegiatannya secara lancar. Pada setiap Stasiun kerja di Lini
assembling yang memproduksi mobil terdapat sejumlah karyawan yang melaksanakan
tugas- tugas yang dibakukan dan bersifat berulang. Contoh lain, pembekuan atau
standardisasi membuat para petugas kesehatan tidak kebingungan dan paham apa yang
harus mereka lakukan apabila mereka diterjunkan untuk menghadapi keadaan darurat,
misalnya Apabila terjadi musibah, seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, gempa dan
sebagainya.

Bahwa dalam suatu organisasi derajat formalisasi yang terjadi pada masing masing bagian
organisasi bisa sangat berbeda satu sama lain, begitu juga apabila derajat formalisasi suatu
organisasi dibandingkan dengan derajat formalisasi pada organisasi yang lain. Sebagai
contoh ditailer obat, yaitu petugas pemasaran yang mewakili perusahaan perusahaan
farmasi untuk memperkenalkan obat obatan kepada para dokter, memiliki kebebasan yang
relatif besar untuk menentukan sendiri cara yang hendak digunakan dalam menjalankan
tugasnya. Jenis pekerjaan lain di perusahaan formasi yang sama, misalnya petugas
menerima tamu atau receptionis diwajibkan hadir setiap hari, pada jam tertentu, dan perlu
mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

Jenis pekerjaan yang hanya menuntut keterampilan rendah yaitu jabatan yang mengandung
tugas tugas sederhana dan berulang atau repetitive. Biasanya merupakan jenis pekerjaan
yang diatur dengan derajat formalisasi yang tinggi. Di pihak lain, pekerjaan yang menuntut
tingkat profesionalitas tinggi cenderung diatur dengan derajat formalisasi yang rendah.
Beberapa pengecualian memang terjadi, seperti pada pekerjaan akuntan yang diharuskan
untuk selalu memiliki catatan terperinci dari kegiatan yang telah mereka lakukan (Yang
berarti formalisasi yang tinggi) agar perusahaan bisa meminta bayaran yang sesuai dari
pelanggan yang telah mempergunakan jasa akuntan ini.. Walaupun terdapat pengecualian,
pada umumnya aturan sebelumnya tetap berlaku, semakin tinggi tingkat profesionalitas
yang dibutuhkan pada suatu jabatan maka derajat formalisasi dalam pengaturan jabatan
tersebut cenderung berkurang.
Derajat formalisasi bukan hanya bervariasi menurut tingkat profesionalitas yang
diperlukan, tetapi juga menurut tiga tingkatan hirarki suatu jabatan maupun menurut jenis
tugas atau fungsi yang ditangani oleh jabatan tersebut. Organisasi membutuhkan
formalisasi karena manfaat yang akan diperoleh apabila perilaku karyawan dibuat menjadi
baku. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan perilaku yang seragam dan baku, akan
dapat mengurangi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Contohnya, dengan
formalisasi gerai makanan cepat saji, seperti McDonald mampu membuat makanan yang
mereka jual terasa sama di tempat manapun di dunia. Formalisasi juga mampu membawa
manfaat ekonomis bagi organisasi atau perusahaan. Semakin tinggi derajat formalisasi
maka semakin berkurang kebebasan tenaga kerja dalam melaksanakan tugas tugas yang
tercakup dalam jabatan yang ia pegang. Jabatan dengan derajat formalisasi yang rendah
biasanya perlu ditangani oleh karyawan yang lebih bijaksana sehingga tidak bingung
menghadapi situasi yang cenderung berubah ubah.

SUMBER BMP EKMA 4157

Anda mungkin juga menyukai