Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH ELEMEN DESIGN GRAFIS, SEBAGAI MEDIA

PROMOSI, TERHADAP MINAT BELI PADA KONSUMEN


PRODUK KOPI JANJI JIWA

Disusun Oleh:
Triantoro Eko Saputro

NPM
202110325024

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : PENGARUH ELEMEN DESIGN GRAFIS


SEBAGAI MEDIA PROMOSI
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PRODUK KOPI JANJI JIWA
Nama Mahasiswa : Triantoro Eko Saputro
Nomer Induk Mahasiswa : 202110325024
Program Studi/Fakultas : Manajemen/Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : -

MENYETUJUI

Bekasi, 24 Desember 2023

Pembimbing 1 Pembimbing 2

vhsbsjcbdsbhjbsjsbs dsbhbsbskbjdbkjsbk
NIP:000000000 NIP:000000000
LAMPIRAN LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : PENGARUH ELEMEN DESIGN


GRAFIS SEBAGAI MEDIA PROMOSI
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PRODUK KOPI JANJI JIWA

Nama Mahasiswa : Triantoro Eko Saputro


Nomer Induk Mahasiswa : 202110325024
Program Studi/Fakultas : Manajemen/Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : -
Ketua Tim Penguji : hdjkvkdkjdjfkddkd
NIP: 000000000

Penguji 1 : hdjkvkdkjdjfkddkd
NIP: 000000000

Penguji 2 : hdjkvkdkjdjfkddkd
NIP: 000000000

MENGESAHKAN
Ketua Program Studi Dekan Fakultas
Manajemen Ekonomi dan Bisnis

Hsggusugusgusgusgugsu kskugusiushkshshjshkjs
NIP: 1111111 NIP: 1111111
LAMPIRAN LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, suatu perusahan akan semakin
mudah memasarkan produknya yaitu dengan cara mendesign produknya semakin
menarik, dan juga mendesign media socialnya agar menarik untuk dilihat
konsumen, sekaligus menjadi sarana bagi perusahaan untuk mempromosikan
produknya tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui observasi baik itu secara langsung
dengan cara membeli produk tersebut, dan juga melakukan uji validitas terhadap
produk tersebut dengan menyebarkan kuesioner, sekaligus melihat daftar harga
yang disediakan oleh toko tersebut dan juga melakukan observasi melalui media
social instagram produk kopi janji jiwa tersebut, hasil penelitian menunjukan
bahwa design grafis berpengaruh dalam media promosi, guna meningkatkan
penjualan produk dari brand janji jiwa maka penulis menulis judul yang berjudul
“PENGARUH ELEMEN DESIGN GRAFIS SEBAGAI MEDIA PROMOSI
TERHADAP MINAT BELI PADA PRODUK KOPI JANJI JIWA”
Kata Kunci : Pengaruh, Design Grafis, Media Promosi

ABSTRACT
Along with technological developments, it will be easier for a company to market
its products, namely by designing its products to be more attractive, and also
designing its social media so that it is attractive for consumers to see, as well as
being a means for the company to promote its products. In this research the
author uses qualitative methods with data collection techniques through
observation both directly by purchasing the product, and also carrying out
validity tests on the product, as well as looking at the price list provided by the
shop and also making observations via social media Instagram for the Janji Jiwa
coffee product, the research results show that graphic design has an influence in
promotional media, in order to increase product sales from the Janji Jiwa brand,
the author wrote a title entitled "THE INFLUENCE OF GRAPHIC DESIGN
ELEMENTS AS PROMOTIONAL MEDIA ON BUYING INTEREST IN JANJI
JIWA COFFEE PRODUCTS"
Keywords : Influence, Graphic Design, Promotional Media

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik shalawat serta salam kita tunjukan kepada
nabi kita yaitu baginda nabi muhammad saw yang telah membawa umat muslim
dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu pengetahuan dan teknologi
seperti saat ini, izinkan saya mempersembahkan skripsi penulis yang berjudul
“PENGARUH DESIGN GRAFIS SEBAGAI MEDIA PROMOSI TERHADAP MINAT
BELI PADA PRODUK KOPI JANJI JIWA” diajukan penulis sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi pada fakultas ekonomi dan bisnis universitas
bhayangkara jakarta raya pada program studi manajemen universitas Bhayangkara
Jakarta raya strata Penelti menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dalam
penyusunan skirpsi ini, karena tidak ada yang namanya kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT yaitu sang pencipta, sehingga penulispun
menyadari bahwa penulispun masih harus banyak belajar karena belajar adalah
sebuah proses yang tiada henti sampai akhir khayat, dan penulis juga berterima
kasih kepada orang-orang disekeliling penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini, oleh debab itu dengan kerendahan hati penulis,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kepada orang tua penulis yang telah membiayai kuliah penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan terakhir penulis di program studi
manajemen ini di fakultas ekonomi dan bisnis universitas bhayangkara jakarta
raya dan mungkin tidak hanya membiayai kuliah saja, tetapi membiayai hidup
penulis sehingga dapat tersusunya skripsi ini, dan saya juga berharap skripsi ini
dapat berguna bagi masyarakat ataupun penulis sendiri.
2. yang kedua yaitu kepada Prof. Dr. Adler Haymans Manurung, SE., S.H., M.E.,
M.Comm., ChFC., RFC., CLU., ERMCP, CIMBA. Selaku dosen pembimbing
akademik yang telah berperan sebagai dosen pembimbing selama penulis
berkuliah di universitas bhayangkara jakarta raya pada program studi
manajemen dan juga kepada dosen-dosen yang telah berperan begitu besar
untuk mengajarkan banyak ilmu managerial kepada diri penulis pribadi
ataupun kepada kami semua selaku mahasiswa di program studi manajemen
universitas bhayangkara jakarta raya
3. Lalu kepada teman-teman saya baik itu yang dahulu berada dalam satu
organisasi baik itu satuan resimen mahasiswa baik itu resimen mahasiswa
universitas Bhayangkara Jakarta raya, maupun resimen mahasiswa jayakarta,
ataupun struktural angakatan 2021 yang telah mewarnai hidup penulis
walaupm tidak merubah apapun dalam hidup penulis, penulis ucapkan banyak
terima kasih untuk kalian semua, serta kepada dosen-dosen yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis maupun kepada seluruh mahasiswa,
semoga ilmu yang didapatkan setelah menempuh pendidikan sarjana difakultas
ekonomi dan bisnis universitas bhayangkara jakarta raya bermanfaat bagi
Masyarakat ataupun ditempat teman-teman bekerja nantinya.

Akhir kata penulis berharap, Allah SWT membalas segala kebaikan kepada orang-
orang yang berada disekeliling penulis serta semua pihak yang telah membatu
penulis dalam menyelesaikan skripsi yang penulis buat ini sebagai tugas akhir
dalam menempuh pendidikan strata 1 program studi manajemen fakultas ekonomi
dan bisnis universitas bhayangkara Jakarta raya, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk kedepannya bagi para pembaca dan bagi para pengembangan
ilmu pengetahuan.

Bekasi, 24 Desember 2023

Triantoro Eko Saputro


NPM: 202110325024
DAFTAR ISI
Halaman judul...................................................................................................

Abstrak..............................................................................................................

Kata pengantar..................................................................................................

Lembar pengesahan..........................................................................................

Daftar isi...........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................
1.2 Rumusan masalh.............................................................................
1.3 Tujuan penulisan.............................................................................
1.4 Manfaat penulisan...........................................................................
1.5 Sistematika penulisan.....................................................................

BAB 2. TINJAUAN TEORI


2.1 Telaah teoritis
2.1.1 Pengertian pengaruh.............................................................
2.1.2 Pengertian pemasaran & manajemen pemasaran.................
2.1.3 Pengertian prilaku konsumen (konsumen)...........................
2.1.4 Pengertian design grafis.......................................................
2.1.5 Pengertian promosi...............................................................
2.1.6 Pengertian minat beli............................................................
2.2 Telaah empiris
2.1.1 Penelitian terdahulu..............................................................
2.1.2 Kerangka konseptual & Hipotesis........................................

BAB 3. METEDOLOGI PENELITIAN


3.1 Jenis metodelogi penelitian
3.1.1 Jenis metodelogi penelitian..................................................
3.1.2 Lokasi metodelogi penelitian...............................................
3.1.3 Variabel, Definisi operasional, & Skala pengukurannya......
3.1.5 Definisi operasional variable................................................
3.1.6 Tabel variable dan indikator.................................................
3.1.6 Skala pengukuran.................................................................
3.1.7 Definisi populasi dan sampel...............................................
1. Populasi...........................................................................
2. Sampel.............................................................................
3.1.8 Metode pengumpulan data...................................................
1. Pengujian instrument.......................................................
2. Uji validitas......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang masalah
Dengan berkembangnya zaman dan teknologi, metode periklanan kini
dilakukan tidak hanya secara langsung namun juga menggunakan teknologi
seperti media sosial, Instagram, Shopee, Tokopedia dan saluran e-commerce
lainnya namun itu semua tidak dapat dipisahkan. dari peran elemen desain. grafis
sebagai media untuk periklanan yang dapat digunakan baik secara offline maupun
online,
sebagai media dan alat periklanan produk perusahaan, bisnis dan organisasi,
serta sebagai media periklanan elemen desain grafis dapat meningkatkan kualitas
dari brand itu sendiri.Adapun pengertian dari desain grafis itu sendiri adalah
format visual yang menggunakan media visual untuk menyampaikan informasi,
pesan, atau promosi dalam suatu produk seefektif mungkin untuk melakukan
kegiatan promosi baik itu disocial media seperti instagram, e-commerce seperti
shoope, dan Tokopedia, lalu sebelum menjutkan pembahasan penulis ingin
melampirkan untuk penggunaan internet dari bulan januari 2012-januari 2023:

Sumber data: Katadata

Setelah mengetahui data dari pengunaan internet diindonesia, masuklah


penjelasan dari elemen desain grafis sebagai berikut, design grafis adalah sebuah
proses komunikasi yang menggunakan elemen visual seperti typografi, karena
typografi dianggap sebagai gambar karena typografi itu sendiri sering disebut
sebagai simbol untuk menjelaskan atau memberi tahu kita tentang makna atau
informasi dari hasil atau karya yang kita buat tersebut.

Karena desain grafis juga dapat digambarkan sebagai proses kreatif, metode
desain visual, atau metode mendesain gambar berdasarkan konsep ide yang
dihasilkan. Desain grafis tidak hanya membutuhkan keterampilan dari seorang
desainer grafis, tetapi juga kemampuan membuat desain visual untuk promosi,
termasuk tipografi, ilustrasi, fotografi, pengeditan, dan tata letak gambar, Seiring
berjalannya waktu, desain grafis tidak hanya menjadi alat seni digital saja, namun
juga berperan penting dalam mempromosikan produk yang dijual di pasaran baik
secara online disocial media seperti Instagram dengan menyebar pamflet, maupun
di e-commerce seperti shopee, Lazada, Tokopedia, dll serta pemasaran offline
dengan memasang banner, menyebar pamflet dan brosur, maupun memasang
spanduk. Pasalnya, desain yang dibuat memungkinkan konsumen mengetahui
informasi mengenai harga. Nama produk, gambar produk, serta informasi lain
yang disertakan dalam design grafis tersebut untuk membantu anda dan konsumen
dalam menjual dan membeli produk tersebut, serta adapun sebuah data yang
melampirkan bahwa Indonesia menjadi negara ke 4 pengguna Instagram
terbanyak didunia pada bulan oktober 2023 serta adapun pengunjung aktif web e-
commerce. Pengguna non e-commerce, jarang gunakan e-commerce 2019.
Sumber data: katadata
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan yang menggunakan
keahlian desainer grafis sebagai alat untuk mempromosikan produk dari
perusahaannya, untuk media periklanan seperti poster, pamflet, brosur, banner,
maupun spanduk merupakan contoh dimana peranan elemen desain grafis dalam
periklanan sangat penting dan informasi yang terkandung dalam elemen desain
grafis dapat membujuk atau memandu konsumen untuk membeli suatu produk
yang dipengaruhi oleh, harga, nama produk dan informasi lain yang terkandung
dalam elemen media iklan desain grafis advertising tersebut.

Rumusan masalah

Berdasarkan informasi diatas maka yang menjadi pokok permasalahanya adalah


 Apakah pengaruh dari element design grafis, seperti pamflet, maupun banner
sebagai media promosi kopi janji jiwa dapat meningkatkan penjualan dan minat
beli konsumen kopi janji jiwa?
 Apakah element design grafis yang ada pada pamflet social media, instagram
dapat berpengaruh dalam minat beli kopi janji jiwa?
 Apakah element design grafis seperti logo yang ada pada produk kopi janji jiwa
dapat meningkatkan estika dan mempengaruhi minat beli pada produk kopi janji
jiwa?
1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui 2 (dua)
macam bagaimana pengaruh element desain grafis sebagai media promosi pada
brand kedai kopi janji jiwa yang dirumuskan yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh element design grafis seperti
pamflet, maupun banner sebagai media promosi
2. Untuk mengetahui seberapa pengaruhnya element design grafis sebagai media
promosi untuk meningkatkan penjualan produk kopi janji jiwa
3. Untuk mengetahui peran sebuah logo dalam mempengaruhi estetika dan minat
beli pada produk kopi janj jiwa

1.4Manfaat penelitian
Manfaat dari penulisan tugas ini adalah
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan juga ilmu
pengetahuan tentang manfaat dari design grafis dalam media promosi agar dapat
berkembang lebih dalam lagi.
2. Secara Praktisi
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha untuk
meningkatkan kegiatan promosi usahanya baik itu secara offline maupun online
dengan media design grafis sebagai media promosi dalam perihal pembuatan alat
untuk promosi.

1.5 Sistematika penulisan


BAB I : Pendahuluan
Menguraikan atau menjelaskan tentang latar belakang
masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat
penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menjabarkan teori yang mendukung pembahasan


masalah yang dibuat yang akan dijadikan landasan dalam
penelitian tugas akhir ini, selain itu bab 2 (dua) ini juga
menerangkan sumber-sumber dari penelitian terdahulu,
kerangka konseptual, dan hipotesis dari penelitian tugas
akhir ini.
BAB III : Metodelogi penelitian
Bab ini menjabarkan mengenai metode penelitian yang
digunakan, Lokasi penelitian, konsep dan variable,
Populasi dan sampel, dan metode pengumpulan data.

BAB IV : Hasil dan pembahasan

BAB V : Kesimpulan dan saran

Daftar Pustaka
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Telaah teoritis


2.1.1 Pengertian pengaruh
Ada beberapa definisi tentang pengaruh, salah satunya adalah dari Hugiono
dan Poerwantana yang menyatakan bahwa pengaruh merupakan dorongan atau
bujukan yang dapat membentuk suatu efek. Selain itu, Surakhmad juga
mengartikan pengaruh sebagai kekuatan yang timbul dari suatu objek atau
individu, dan merupakan gejala yang dapat menghasilkan perubahan terhadap
lingkungannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pengaruh sebagai
daya yang muncul dari sesuatu (orang atau benda) yang turut membentuk watak,
kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah suatu daya
atau kekuatan yang berasal dari berbagai sumber, baik manusia maupun objek,
serta segala sesuatu yang ada di alam, yang dapat mempengaruhi lingkungannya.
Dalam konteks ini, pengaruh cenderung menuju pada hal-hal yang dapat
membawa perubahan positif pada diri seseorang. Jika pengaruh tersebut bersifat
positif, individu akan mengalami perkembangan yang lebih baik, dengan memiliki
visi dan misi yang jauh ke depan.

2.1.2 Pengertian manajmen dan manajemen pemasaran


Pengertian manajemen

Asal kata manajemen adalah “mengelola”; Dalam hal ini timbul persoalan,
proses, dan pertanyaan seperti apa yang diatur dalam , siapa yang
menyelenggarakannya, mengapa harus diatur, dan apa tujuan dari peraturan ?
Menurut Umi Farida (2015), manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengkoordinasian/pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Saya sebutkan di atas
bahwa manajemen adalah seni dan ilmu. Administrasi Bisnis sebagai ilmu yang
mempelajari administrasi bisnis dan merupakan salah satu cabang ilmu yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan dan membantu
perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan.
Di sisi lain, manajemen sebagai seni adalah tentang mencapai tujuan yang
diinginkan suatu perusahaan. Pemimpin sangat bergantung pada kemampuan
mereka untuk mempengaruhi orang lain di bawah komandonya. Menurut para ahli,
dari pengertian manajemen di atas, manajemen dapat diartikan sebagai suatu seni
dan ilmu yang mengatur proses penggunaan sumber daya manusia dalam
perencanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pengertian pemasaran
Dalam bisnis, pemasaran merupakan kegiatan mendasar yang harus
dipahami sebagai salah satu kegiatan penting untuk menjamin kelangsungan
hidup, perkembangan, dan keuntungan suatu perusahaan, agar suatu perusahaan
dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat, maka kegiatan pemasaran
suatu perusahaan menentukan arahnya, Menurut Kotler dan Keller (2016),
“Pemasaran adalah pemenuhan kebutuhan dan profitabilitas. ” Yang dimaksud
dengan ungkapan ini adalah tinjauan pemasaran dilakukan untuk memenuhi
segala kebutuhan (kebutuhan konsumen) sedemikian rupa sehingga
menguntungkan semua pihak. Menurut Basu Swastha dari Da Nang Sunyoto
(2013), pemasaran adalah proses perencanaan, penetapan harga, promosi dan
pendistribusian barang dan jasa, pengembangan ide untuk pasar sasaran, dan
pencapaian tujuan organisasi. dari kegiatan usaha yang dilakukan.
Berdasarkan penjelasan para ahli pemasaran di atas, maka peneliti
berpendapat bahwa pemasaran adalah proses dimana manusia menghasilkan,
menawarkan, dan menyediakan produk (barang, jasa) sebagai jawaban atas
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui serangkaian proses, sebuah kegiatan,
berkomunikasi, atau ide) dan dengan cara yang menguntungkan untuk mencapai
tujuan.
Pengertian manajemen pemasaran

Suatu perusahaan akan berhasil jika mencakup kegiatan manajemen


pemasaran, Manajemen pemasaran mempengaruhi kegiatan pemasaran yang
dilakukan, menjadi pedoman bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan, dan
memegang peranan yang tidak terpisahkan dari awal proses produksi hingga tahap
produk sampai ke tangan konsumen, Tugas manajemen pemasaran adalah
merencanakan bagaimana mencari peluang pasar untuk pertukaran barang dan
jasa konsumen. Manajer pemasaran kemudian menerapkan rencana untuk
menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan konsumen
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Kotler dan Keller (2016), ”Manajemen pemasaran dapat
didefinisikan sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan menarik,
mempertahankan, dan mengembangkannya dengan menciptakan, menyampaikan,
dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Dengan penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah suatu ilmu yang dapat
diterapkan dalam suatu organisasi, perusahaan atau individu untuk menjamin
kelangsungan hidup organisasi melalui perencanaan, pelaksanaan dan pertukaran
yang menguntungkan. Mengkoordinasikan dan memastikan pengendalian
program termasuk konsep pemasaran.
Adapun strategi pemasaran yang dapat digunakan sebagai berikut:
1. Strategi pemasaran
Dalam melaksanakan suatu rencana atau strategi, aspek fundamental
termasuk aspek pemasaran sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan
rencana atau strategi tersebut. Aspek mendasar dalam proses pemasaran atau
aktivitas pemasaran yang disebut 7P, antara lain: price, product, place, promotion,
people, process, dan physical evidence. Penjelasannya adalah sebagai berikut.
1. Product (Produk)
Produk adalah suatu barang atau jasa yang dirancang khusus untuk tujuan
pemasaran dengan harapan dapat membujuk calon konsumen untuk membeli.
Aspek yang harus dipertimbangkan ketika memutuskan suatu produk atau
layanan meliputi faktor-faktor seperti fungsi, kualitas, kemasan, penampilan,
layanan, dukungan, dan jaminan.
2. Price (Harga)
Setelah produk dan jasa yang kita ingin pasarkan sudah ada, barulah kita
menentukan harga jual dari produk atau jasa yang ingin kita jual tersebut, harga
adalah nominal uang yang ingin kita berikan terhadap produk atau jasa yang
ingin kita jual, harga ini bisa saja mahal ataupun murah tergantung dari
kebermanfaatan, bahan, alat yang digunakan, tempat, ketenaran atau
keterkenalan produk yang menjadi tolak ukur mahal atau tidaknya produk
tersebut.
3. Place (Tempat)
Faktor lokasi (Place) juga menjadi penentu keberhasilan penjualan suatu
produk, sehingga setelah memiliki produk atau jasa yang akan dijual, penting
untuk memilih tempat yang strategis dan mudah diakses bagi konsumen. Saat
ini, media sosial menjadi saluran penjualan yang efektif, dan platform e-
commerce seperti Shopee menjadi tempat untuk menjual berbagai produk
seperti fashion, peralatan, buku, dan lainnya.
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan elemen krusial dalam melaksanakan kegiatan
pemasaran, karena tanpa promosi, kegiatan pemasaran tidak dapat beroperasi
sebab tidak ada penyebaran informasi terkait produk seperti harga, gambar, dan
informasi lainnya yang terdapat dalam video, brosur, pamflet, banner, poster,
billboard, dan baliho. Tanpa promosi, kegiatan pemasaran akan terhambat, dan
konsumen tidak akan mengetahui detail produk atau jasa yang ditawarkan.
5. People (orang)
People (orang) mencakup semua individu yang terlibat dalam suatu
bisnis, baik itu karyawan maupun pelanggan. Mereka berperan dalam
memberikan layanan yang berkualitas kepada konsumen, serta memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menciptakan pengalaman
terbaik bagi konsumen.
6. Process (Proses)
Dalam strategi pemasaran, sistem atau proses memegang peran penting
dalam pengembangan dan pengelolaan bisnis. Dengan memberikan proses atau
layanan terbaik kepada konsumen, perusahaan memastikan kenyamanan
konsumen melalui pelayanan yang diberikan. Semua prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan termasuk dalam lingkup proses ini.
7. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti Fisik merujuk pada elemen-elemen yang dapat dilihat atau
dirasakan secara langsung oleh konsumen, yang diciptakan untuk memberikan
pemahaman kepada mereka tentang produk atau layanan yang dihasilkan oleh
perusahaan atau individu. Ini mencakup aspek-aspek seperti merek, daftar
harga, banner, dan sebagainya.

Marketing mix
(Bauran pemasaran)

Produk Price (harga) Place (tempat)


Barang, Jasa, Discount, Harga Lokasi, Saluran
Rancangan khusus, Nilai Produk penjualan

People Process
Promosi
Karyawan, Pelayanan,
Periklanan, Kehumasan,
Pelanggan, Penangan produk
Penjualan langsung
Konsumen

Physical evidence
Merek, daftar harga, banner
2.1.3 Pengertian perilaku konsumen (konsumen)
Selain strategi pemasaran, aspek penting lain yang harus diperhatikan oleh
sebuah perusahaan adalah perilaku konsumennya sendiri. Dengan memahami
konsumen, tingkat efektivitas dalam industri bisnis dapat mencapai tingkat
maksimal. Topik ini umumnya dibahas dalam bidang ilmu komunikasi, psikologi,
dan manajemen, khususnya dalam konteks manajemen pemasaran. Secara
sederhana, teori perilaku konsumen adalah studi yang memungkinkan kita untuk
memahami dan mempelajari perilaku seseorang atau individual terhadap mereks
suatau perusahaan tertentu. Sebagai contoh, pandangan dari seorang ahli, yaitu
(Beniger 1986), yang diambil dari jurnal "Marketing and the Rise of Commercial
Consumer Surveillance," menjelaskan hal berikut, “Early market research resulted
in a perspective of consumers as a relatively unstable and dynamic set of
preferences that could be managed and controlled through mass advertising
(Beniger 1986). Understanding consumers as a collection of psychosocially
complex and changeable needs, desires, as well as wants only emerged later
(Miller and Rose 1997).”
yang artinya “Riset pasar awal menghasilkan pandangan tentang konsumen
sebagai kumpulan preferensi yang relatif tidak stabil, dan bergerak yang dapat
dikelola serta dikontrol dengan periklanan massal (Beniger 1986). Pemahaman
tentang konsumen sebagai kumpulan kebutuhan, keinginan, dan hasrat yang
bersifat psikososial kompleks serta dapat berubah (Miller dan Rose 1997).”
Pandangan tersebut menyebutkan bahwa konsumen adalah individu yang berniat
membeli produk tertentu berdasarkan keinginan, termasuk pertimbangan seperti
nama produk, harga, informasi, kualitas, dan rasa, sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan baik. Selain itu, hal ini juga memungkinkan konsumen untuk
melakukan pembelian ulang dan memenuhi kebutuhan mereka.
Dengan merangkum hasil dari kedua penelitian sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa konsumen adalah sekelompok preferensi individu yang
mampu memilih antara kebutuhan dan keinginan dalam pembelian produk atau
jasa. Pilihan ini dipengaruhi oleh eksposur terhadap iklan, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Selain itu, konsumen juga dipengaruhi oleh hasrat
psikologis yang bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kebutuhan, keinginan, dan hasrat mereka untuk membeli produk
tertentu.
Menurut Irawan, 2008, faktor atau indikator kepuasan konsumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kepuasan, yaitu ungkapan kepuasan yang dirasakan konsumen ketika
menerima pelayanan dari suatu produk atau penyedia jasa.
2. Memenuhi harapan konsumen setelah menggunakan produk, baik kualitas
produk atau jasa memadai atau belum.
3. Selalu membeli produk yaitu konsumen selalu menggunakan atau
mengunjungi produk yang ingin dibelinya, terus menerus mencobanya, dan
memenuhi harapan konsumen
Setelah memahami konsep dari penelitian terdahulu serta indikator , terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, di antaranya:

Faktor Budaya Faktor Social Faktor Pribadi Faktor Psikologi Faktor Pemasaran

1. Faktor Budaya

Faktor budaya melibatkan komponen-komponen seperti nilai-nilai, norma-


norma, keyakinan, adat istiadat, tradisi, bahasa, agama, serta elemen lain yang
menjadi bagian dari suatu masyarakat. Faktor budaya memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi keputusan, perspektif, sikap, motivasi, dan perilaku konsumen
dalam memilih atau menggunakan produk serta layanan tertentu.

2. Faktor Social

Mencakup dampak yang berasal dari keluarga, teman, kelompok referensi,


status sosial, peran sosial, dan hal-hal lain yang terkait dengan interaksi sosial
konsumen. Faktor sosial memiliki kemampuan untuk memengaruhi informasi,
pengalaman, pandangan, rekomendasi, tekanan sosial, dan perilaku konsumen
dalam proses konsumsi, pemilihan, serta penggunaan produk atau layanan
tersebut.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi mencakup individu konsumen, seperti usia, jenis kelamin,


tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, gaya hidup, kepribadian, citra diri, dan
aspek lainnya. Faktor pribadi memiliki kemampuan untuk memengaruhi
kebutuhan, keinginan, kepentingan, selera, preferensi, dan perilaku konsumen
dalam proses pemilihan dan konsumsi produk atau layanan.

4. Faktor Psikologi

Faktor psikologis mencakup aspek mental dan emosional konsumen, seperti


motivasi, persepsi, pembelajaran, ingatan, sikap, keyakinan, dan elemen lainnya.
Faktor psikologis memiliki dampak terhadap cara konsumen menafsirkan,
mengevaluasi, serta merespons informasi, rangsangan, dan pengalaman yang
terkait dengan produk atau jasa.

5. Faktor Pemasaran

Faktor pemasaran mencakup langkah-langkah dan kegiatan yang dijalankan


oleh pembuat atau penjual produk atau jasa dengan tujuan memengaruhi
konsumen. Faktor pemasaran mencakup berbagai elemen, termasuk bauran
pemasaran yang melibatkan produk, harga, distribusi, dan promosi. Faktor
pemasaran dapat memengaruhi tingkat kesadaran, pengetahuan, minat, sikap, dan
perilaku konsumen dalam proses pemilihan dan konsumsi produk atau jasa.

Menurut Huang (2013), terdapat enam variabel independen yang


mempengaruhi faktor pemasaran. Ini mencakup variabel-variabel seperti aspek
lingkungan secara umum (ukuran pasar, teknologi, harga jual, keunggulan atau
keunikan produk, kelengkapan, optimalisasi media, dll. Berikut penjelasan kelima
variabel tersebut:
1. Luas tidaknya pangsa pasar

Keberhasilan suatu program pemasaran sangat dipengaruhi oleh faktor


pertama: pangsa pasar. Penting untuk disadari bahwa produk dengan pangsa
pasar yang tinggi lebih mudah dipasarkan dibandingkan produk dengan
pangsa pasar yang terbatas. Dengan kata lain, semakin besar pangsa pasar
maka akan semakin banyak pula peminat dan pesaing sehingga
memungkinkan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Oleh karena itu,
pemilihan produk atau jasa yang pangsa pasarnya besar sangatlah penting,
bukan hanya karena lebih mudah dipasarkan, tetapi juga karena cenderung
lebih dibutuhkan dan diminati oleh konsumen.

2. Teknologi

Pemanfaatan ini membantu meningkatkan efektivitas strategi pemasaran,


contohnya dengan mengandalkan media online untuk memperluas dan
mempercepat upaya pemasaran.

3. Harga Jual

Masyarakat modern adalah konsumen yang lebih cerdas dan cenderung


melakukan riset yang cermat sebelum membeli produk dan layanan. Ini
memungkinkan Anda membandingkan produk serupa dan memastikan Anda
mendapatkan yang terbaik. Jika konsumen dapat menemukan produk dengan
kualitas yang sama tetapi dengan harga lebih murah, maka tidak heran jika
perusahaan pesaing menjadi lebih populer.

4. Keunggulan atau keunikan produk

Dimulailah dengan menciptakan sesuatu yang unik namun mudah diterapkan,


sederhana, dan terjangkau, seperti desain kemasan, logo, warna, atau elemen
lain yang tidak terlalu rumit.

5. Kejujuran

Integritas dan transparansi dalam produk dan layanan yang ditawarkan


serta menghindari iklan yang berlebihan, terutama ketika kekuatan online
semakin berkurang, meskipun perkembangan teknologi semakin cepat dan
masyarakat semakin cerdas. Tren tradisional, seperti ini, cenderung stagnan.
Media begitu besar sehingga kemungkinan besar akan digunakan untuk
menjatuhkan kerajaan ekonomi. yang sudah memegang kendali

6. Optimasi media social

Elemen selanjutnya adalah optimasi. Artinya memastikan seluruh media


pemasaran yang digunakan tidak hanya digunakan sekali saja, namun dikelola
secara berkesinambungan untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang
berkelanjutan. Misalnya, jika Anda fokus pada promosi media sosial,
kelolalah secara profesional dan sertakan konten berkualitas tinggi dan
bermanfaat. Konsumen akan bertambah secara bertahap terutama dengan
membangun personal image dan personal brand.

Adapun penjelasan mengenai personal branding itu sendiri adalah


sebagai berikut:

Personal branding

Setiap individu di dunia ini pasti mempunyai ciri khas yang dimilikinya.
Keunikan muncul dari banyak hal, antara lain wajah, nama, kebiasaan unik, sifat,
kepribadian, dan bakat. Karena keunikan individu, kemampuan khusus dapat
berkembang seiring berjalannya waktu. Beberapa orang menganggap keunikan
mereka bukan hanya sebagai sesuatu yang membedakan mereka dari orang lain,
namun juga sebagai kelebihan yang membuat mereka menarik bagi Masyarakat,
Ada banyak cara untuk mengekspresikan individualitas dan kekuatan Anda, dan
personal branding adalah salah satunya. Setiap orang memiliki personal brand
yang mewakili identitasnya dan ditampilkan kepada publik. Personal branding
dapat dibangun melalui berbagai aspek seperti: Menunjukkan keterampilan,
kepribadian, dan ciri khas yang membentuk suatu jati diri dengan segala
manfaatnya.

Apa yang diunggah oleh individu mencerminkan personal branding dan


identitas mereka sebagai seorang individu. Identitas pribadi setiap individu dapat
memberikan tanggapan emosional pada orang lain terkait dengan kualitas dan
nilai yang dimiliki oleh individu tersebut (Tamimy, 2017). Pentingnya personal
branding terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan nilai seseorang di
mata banyak orang. Selain itu, personal branding membuat seseorang lebih mudah
diingat karena keunikan yang dimilikinya.

Contohnya, saya telah menjadi seorang desainer grafis sejak tahun 2016.
Untuk memperkenalkan diri dan profesinya kepada orang lain, optimasi media
sosial menjadi suatu keharusan, adapun penjelasan dari design grafis tersebut.

2.1.4 Pengertian design grafis


Desain grafis merupakan bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin.
Dalam konteks desain grafis, teks dianggap sebagai gambar karena hasil dari
abstraksi simbol-simbol yang dapat diucapkan. Penerapan desain grafis dapat
ditemukan dalam bidang desain komunikasi maupun seni rupa. Seperti jenis
desain lainnya, istilah "desain grafis" dapat merujuk pada proses penciptaan,
metode perancangan (rancangan) produk yang dihasilkan, atau disiplin ilmu yang
terlibat dalam proses desain. Seni desain grafis melibatkan kemampuan kognitif
dan keterampilan visual, yang mencakup tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan
gambar, dan tata letak (Johan, 2013).
Desain grafis menggunakan sejumlah elemen seperti logo, simbol, dan teks
yang direpresentasikan melalui tipografi dan gambar, yang dapat dibuat melalui
teknik fotografi atau ilustrasi. Elemen-elemen tersebut digunakan dalam dua
fungsi utama, yaitu sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi
(Setiyaningsih, 2020).

Desain grafis memegang peranan yang penting dalam mempromosikan


produk dan layanan suatu perusahaan. Setiap perusahaan pasti menggunakan
media seperti desain grafis untuk mengedukasi konsumen mengenai produk
dan jasanya. Saat ini peran desain grafis dalam bidang korporasi sangat
banyak dicari. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lapangan usaha yang
memanfaatkan keahlian desainer grafis untuk materi periklanan. Kebutuhan
untuk mendesain untuk tujuan periklanan menjadi semakin umum di dunia
bisnis, dan desainer grafis perlu berevolusi dalam mengembangkan produk
yang menarik bagi banyak orang. Media periklanan seperti poster, brosur, dan
booklet merupakan contoh dimana peran desain grafis sangat penting
(Valentino, 2018).
Adapun pejelesan Desain grafis yang diambil dari journal insternasional
yang berjudul “Aesthetic Elements in Graphic Design and their Rolein
Contemporary Advertising” Mazin Raheem Salim dari University of Baghdad -
College of Fine Arts - Department of Design-graphical (ditentukan oleh peneliti
secara prosedural): Peran desain grafis memiliki signifikansi penting dalam
menguji berbagai ide yang berkaitan dengan ketidakstabilan makna dan bahasa
dalam karya visual. Tujuannya adalah untuk menggunakan ide tersebut guna
memberikan dimensi tambahan pada makna dan memberikan peluang untuk
merenungkan cara mendapatkan makna melalui desain grafis. ini adalah suatu
proses kreatif yang berasal dari representasi visual ide sebagai informasi visual,
dengan menciptakan berbagai model virtual (desain) dengan berbagai cara,
dengan maksud menyampaikan pesan komunikatif, serta terkait dengan kegiatan
promosi, tetapi tidak langsung signifikan menimbulkan rasa minat beli konsumen
dalam melakukan transaksi.

Dalam proses komunikasi pemasaran, ada tujuh faktor penting yang


dipengaruhi oleh desain grafis (Wheeler, 2014).

Consistency Packaging Authority Tone

Memorability
Fungsionality Relevancy

1. Fungsi – Desain grafis diciptakan berdasarkan kebutuhan dan fungsi yang


akan digunakan oleh perusahaan atau organisasi.
2. Konsistensi - Merupakan salah satu elemen krusial dalam desain grafis karena
desain tersebut diaplikasikan melalui berbagai saluran pemasaran. Kecocokan
desain grafis dengan seluruh materi pemasaran memiliki peranan yang
signifikan (Roberts, 2015).
3. Kemasan - Pemanfaatan desain grafis dalam kemasan dan media cetak
lainnya mampu menampilkan eksistensi produk kepada konsumen.
4. Mudah diingat – Sebuah desain yang mudah diingat oleh konsumen, seperti
contohnya logo, dapat memberikan kesan kemewahan pada identitas
perusahaan, sehingga memudahkan konsumen untuk mengingatnya.
Contoh:

5. Otoritas - Jika desain grafis dilakukan tanpa mengorbankan kualitas, hal ini
membentuk fondasi untuk komunikasi yang persuasif, membantu perusahaan
menggambarkan dirinya sebagai pihak yang berwenang di dalam segmen
pasar tersebut (Dev, 2012).
6. Tone (warna) - Berbagai bentuk komunikasi pemasaran, mulai dari yang
bersifat profesional hingga yang bersifat menyenangkan atau serius, dapat
diwujudkan melalui desain grafis contohnya seperti warna, karena desain
grafis contohnya seperti warna memiliki kemampuan untuk menyajikan
produk atau layanan dengan ciri khas ganda atau menonjolkan keunikan
fungsionalitas produk tersebut. Dengan demikian, desain grafis dapat sangat
mengakomodasi kebutuhan orientasi terhadap pelanggan dan produk
(Roberts, 2015).
7. Relevansi - Merupakan salah satu aspek kritis yang dapat dicapai melalui
desain grafis. Jika perhatian yang memadai tidak diberikan pada desain grafis,
hal tersebut dapat mengalihkan perhatian pelanggan dari pesan pemasaran
yang ingin disampaikan oleh perusahaan.
Pengaruh yang dapat dihasilkan oleh desain grafis pada persepsi pelanggan tidak
dapat signifikan (secara langsung) menimbulkan minat beli konsumen untuk
melakukan transaksi. Adapun kata-kata yang berbunyi “desain grafis yang efektif
mampu memberikan kesan yang tak terlupakan pada pelanggan, sehingga
menciptakan daya ingat yang kuat di kalangan mereka (Hemann, 2015).”
Contohnya design logo.

2.1.6 Pengertian Promosi


Menurut Swastha (2014), elemen kunci dalam keberhasilan program
pemasaran adalah promosi. Promosi diartikan sebagai penyampaian informasi
atau persuasi satu arah yang bertujuan mengarahkan individu atau organisasi
untuk melakukan tindakan yang menghasilkan pertukaran dalam konteks
pemasaran. Tujuan dari promosi adalah untuk berkomunikasi dan mempengaruhi
calon konsumen agar bersedia menerima produk yang diproduksi oleh
perusahaan.

Adapun 5 bentuk dan jenis bauran promosi (promotion mix)

1. Periklanan (advertising)
Periklanan (advertising) adalah bentuk komunikasi yang melibatkan biaya
tertentu dan tidak bersifat individual, yang dilakukan oleh perusahaan,
organisasi nirlaba, atau individu melalui media tertentu. Tujuan utama
periklanan adalah untuk meningkatkan permintaan terhadap produk yang
dipasarkan. Adapun manfaat dari periklanan adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada penjual untuk berinteraksi dengan
sejumlah besar orang secara bersamaan.
2. Membuka peluang bagi penjual untuk menyampaikan informasi mengenai
produk dan perusahaan.
3. Membuka peluang bagi penjual untuk menonjolkan citra perusahaan dan
produknya dengan memanfaatkan cetakan, suara, dan warna yang menarik
perhatian. Periklanan umumnya bersifat luas, tidak ditujukan secara
khusus untuk individu tertentu. Contoh-contoh periklanan mungkin sudah
akrab di telinga Anda. Semua bentuk promosi yang menggunakan media
visual termasuk di dalamnya, seperti poster, brosur, pamflet, spanduk,
iklan televisi, videotron, dan lain sebagainya.

2. Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah penyebaran informasi tentang seseorang, barang, atau
organisasi ke masyarakat melalui media tanpa biaya atau tanpa pengawasan
dari sponsor. Jika dibandingkan dengan alat promosi lainnya, publisitas
memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Lebih dapat dipercaya karena bersifat berita dari pada iklan.
2. Lebih ekonomis.
3. diletakkan di halaman utama surat kabar atau pada posisi yang mencolok
lainnya

3. Hubungan Masyarakat (Public Relation)


yang melibatkan pembinaan hubungan baik dengan publik, merupakan
strategi branding yang sangat efektif. Terlibat dalam kegiatan sosial sambil
mempromosikan atribut perusahaan dan produk juga memberikan nilai positif
di mata masyarakat. Masyarakat memberikan penilaian positif terhadap
perusahaan Anda, yang paling penting dari semua ini adalah memperkuat
"brand image" perusahaan.
4. Promosi penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah bagian dari strategi pemasaran yang, selain
dari penjualan personal, periklanan, dan publisitas, bertujuan untuk
meningkatkan efektivitas pembelian konsumen. Ini melibatkan penggunaan
alat-alat seperti demonstrasi, pameran, peragaan, dan sebagainya, serta
memberikan potongan harga seperti diskon pada pembelian produk.
Beberapa metode promosi penjualan meliputi:
1. Memberikan sampel barang secara gratis, merupakan salah satu strategi
promosi penjualan yang dianggap mahal namun sangat efektif.
2. Kupon berhadiah, metode ini sangat berhasil dalam menarik minat
konsumen.
3. Diskon atau potongan harga, yang merupakan pengurangan harga yang
diberikan kepada pembeli.
4. Penurunan harga secara langsung.
5. Pameran, yaitu memajang produk pada waktu, tempat, dan situasi tertentu.
Semua promosi penjualan memiliki dampak psikologis pada keputusan
pembelian. Banyak perusahaan yang mengadopsi strategi menaikkan harga
sejenak sebelum menurunkannya, menciptakan kesan bahwa produk sedang
dalam periode diskon, penjualan habis, dan sebagainya. Selain itu, menetapkan
harga dengan angka yang tidak bulat juga dapat merangsang peningkatan
penjualan, seperti contohnya Rp 1.999.000,00 dibandingkan dengan harga
bulat Rp 2.000.000,00.
5. Penjualan pribadi (Personal Selling)
Personal Selling adalah upaya memperkenalkan produk secara langsung
melalui interaksi tatap muka untuk membangkitkan minat konsumen dalam
membeli produk yang dipresentasikan. Sebagai komponen dalam promosi,
personal selling memberikan kesempatan kepada penjual untuk:
1. Membangun koneksi langsung dengan calon pembeli sehingga penjual
dapat lebih memahami karakteristik dan kebutuhan pembeli.
2. Mendapatkan tanggapan langsung dari calon pembeli.
3. Membangun beragam hubungan dengan pembeli, baik dalam konteks
bisnis maupun persahabatan yang erat. Dengan kata lain, personal selling
melibatkan interaksi langsung dan pertemuan wajah demi wajah antara
penjual dan pembeli,
4. memungkinkan pemahaman yang lebih baik terhadap keinginan, perilaku,
dan motif pembelian konsumen, serta memungkinkan pengamatan reaksi
konsumen. Dengan demikian, perubahan dapat diakomodasi dengan lebih
cepat, Sebagai contoh, ketika seseorang mengunjungi pusat perbelanjaan
atau lokasi tertentu, umumnya akan ada individu yang mendekati mereka
dan menawarkan produk.
6. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Menurut Kotler dan Gary Armstrong (1996), pemasaran langsung


adalah suatu bentuk pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk
berkomunikasi langsung maupun tidak langsung dengan konsumen, untuk
memperoleh tanggapan segera. Menurut Duncan (2002), pemasaran langsung
terjadi ketika suatu perusahaan mencoba berkomunikasi secara langsung
dengan pelanggannya. Mereka menerapkan strategi komunikasi langsung
yang memungkinkan interaksi lebih baik dan merangsang tanggapan
pelanggan dengan memanfaatkan database mereka untuk memicu proses
komunikasi pemasaran melalui media. Pemasaran langsung adalah sistem
pemasaran interaktif yang dapat diterapkan oleh bisnis untuk mendapatkan
tanggapan langsung dari pelanggan sasarannya. Dengan memanfaatkan
metode periklanan ini, pelaku bisnis berpotensi membangun hubungan baik
dengan pelanggannya, Beberapa bentuk promosi Direct Marketing mencakup
pemasaran melalui surat langsung, telemarketing, pemasaran melalui katalog
(Catalog Marketing), serta saluran online (Online Channel), Metode ini
melibatkan penggunaan surat, telepon, faksimil, email, dan alat penghubung
nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi atau mendapatkan tanggapan
langsung dari pelanggan yang ditargetkan.

2.1.6 Pengertian minat beli


Menurut Kinear dan Taylor yang dikutip oleh Suliastyari (2012), minat beli
merujuk pada kecenderungan responden atau konsumen untuk mengambil
tindakan sebelum keputusan pembelian dilaksanakan, secara definitif. Pada tahap
minat beli, konsumen membuat pilihan di antara beberapa merek yang ada dalam
pilihan mereka. Selanjutnya, konsumen melakukan pembelian pada alternatif yang
paling disukainya, mempertimbangkan berbagai faktor seperti informasi produk,
kualitas produk, harga produk, nama produk, dan cita rasa dari produk tersebut.
Kotler, Bowen, dan Makens (2014) juga menyatakan bahwa minat beli muncul
setelah proses evaluasi alternatif, Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
minat beli muncul karena adanya sebuah informasi produk baik itu dari, kualitas
produk, nama produk, harga produk, cita rasa dari produk yang memandu
seseorang dalam keputusan dalam membeli produk tersebut (evaluasi alternatif).

Menurut Lucas & Britt (2012), terdapat empat faktor yang memengaruhi minat
beli konsumen, sebagai berikut.
1) Perhatian (Attention). Adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap
suatu produk (barang atau jasa).

2) Ketertarikan (Interest). Menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan


perasaan senang.

3) Keinginan (Desire). Adanya dorongan untuk ingin memiliki.

4) Keyakinan (Conviction). Adanya perasaan percaya diri individu terhadap


kualitas, daya guna, dan keuntungan dari produk yang akan dibeli.

Selain variabel yang memengaruhi minat beli, terdapat indikator-inikator dari


minat beli itu sendiri, Indikator dari variabel Minat Beli menurut Ferdinand dalam
Basrah dan Samsul (2012) adalah :

1) Minat Transaksional, Kecenderungan seseorang untuk membeli produk, Hal


ini bermaksud yakni konsumen telah memiliki minat untuk melakukan
pembelian suatu produk tertentu yang di inginkan.

2) Minat Referensial, Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk


kepada orang lain. Hal ini bermaksud untuk seorang konsumen yang telah
memiliki minat untuk membeli produk tersebut serta akan menyarankan
orang terdekatnya untuk juga melakukan pembelian produk yang sama.

3) Minat Preferensial, Minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang


memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4) Minat Eksploratif, Yaitu minat dalam menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan
mencari informasi baik itu secara online maupun offline untuk mendukung
sifat sifat positif dari produk tersebut.

2.2.6 Telaah empiris

Berikut merupakan telaah empiris dari penelitian terdahulu yang mendukung


penelitian ini

 Studi Larasati, D. (2019). Pengaruh Bimbingan Rohani Islam terhadap


Kesembuhan Pasien di RSI Arafah Rembang (Doctoral dissertation, IAIN
KUDUS).

 Jurnal Mamesah, P. R. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap


Kepuasan Pelanggan pada Hotel Lucky Inn Manado. Productivity, 1(1), 46-
52.

 Jurnal Pridmore, J., & Zwick, D. (2011). Marketing and the rise of
commercial consumer surveillance. Surveillance & Society, 8(3), 269-277.

 Jurnal Abdel-Rahim, F., & Ali, M. (2016). A study on impact of graphic


design on marketing in sultanate of Oman. Shanlax International Journal of
Arts, Science & Humanities, 4(2), 65-76.

 Jurnal Wicaksono, S. Y., & Mashariono, M. (2020). Pengaruh Harga,


Promosi, Dan Kualitas Pelayanaan Terhadap Keputusan Pembelian Tiki Di
Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM), 9(7).

 Studi Pambudi, B. (2022). PENGARUH PROMOSI MEDIA SOSIAL,


ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-WOM) DAN BRAND IMAGE
TERHADAP MINAT BELI PRODUK ERIGO APPAREL (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
N Riset Pengarang Judul Variabel
o
1 Jurna Mamesah, Pengaruh Kualitas Variabel Bebas
l P. R. Pelayanan Terhadap Kualitas Pelayanan
(2020). Kepuasan Pelanggan Variabel terikat
pada Hotel Lucky Inn Kepuasan Pelanggan
Manado pada Hotel Lucky Inn
Manado
2 Jurna Pridmore, Marketing and the rise of Variabel bebas
l J., & Zwick, commercial consumer Marketing and the rise of
D. (2011). surveillance. Surveillanc commercial consumer
e & Society Variabel terikat
surveillance. Surveillanc
e & Society
3 Jurna Abdel- A study on impact of Variabel bebas
l Rahim, F., graphic design on A study on impact of
& Ali, M. marketing in sultanate of graphic design
(2016). Oman. Shanlax Variabel terikat
International Journal of on marketing in sultanate
Arts, Science & of Oman.
Humanities,
4 Jurna Wicaksono, Pengaruh Harga, Variabel bebas
l S. Y., & Promosi, Dan Kualitas Promosi, Dan Kualitas
Mashariono Pelayanaan Terhadap Pelayanaan
, M. (2020). Keputusan Pembelian Variabel terikat
Tiki Di Surabaya Keputusan Pembelian
Tiki Di Surabaya
5 Jurna Pambudi, B. PENGARUH PROMOSI Variabel bebas
MEDIA SOSIAL, PENGARUH PROMOSI
l (2022)
ELECTRONIC WORD OF MEDIA SOSIAL,
MOUTH (E-WOM) DAN ELECTRONIC WORD OF
BRAND IMAGE
TERHADAP MINAT BELI MOUTH (E-WOM) DAN
PRODUK ERIGO BRAND IMAGE
APPAREL Variabel terikat
MINAT BELI PRODUK
ERIGO APPAREL

6 jurnal Larasati, D. Pengaruh Bimbingan Variabel bebas


(2019). Rohani Islam terhadap Pengaruh Bimbingan
Kesembuhan Pasien di Rohani Islam
RSI Arafah Rembang Variabel terikat
Kesembuhan Pasien di
RSI Arafah Rembang

2.2.1 Kerangka konseptual


Melalui terbentuknya perumusan masalah tujuan penelitian telaah teori serta
telaah empiris maka kerangka penelitian ini tergambar.

Design grafis

Promosi (X2) Konsumen

Minat beli (X3)


= Langsung = Tidak langsung

Hipotesis

H1 = Konsumen Y1 = Konsumen adalah seseorang yang ingin membeli suatu


produk atas dasar keinginan dan kebutuhan, baik itu dari nama produk, harga
produk, informasi produk, kualitas produk maupun cita rasa dari produk tersebut
sehingga produk tersebut dapat laku terjual serta memungkin kosumen dapat
kembali membeli produk tersebut serta untuk memenuhi kebutuhan mereka.

H2 = Design grafis X1 = Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi dari


masa ke masa metode promosi tidak hanya dilakukan secara langsung tetapi bisa
juga dengan menggunakan teknologi seperti media social instagram, dan E-
commerce seperti shopee, tokopedia, dan sebagainya, namun keduanya tidak
terlepas dari peran yang namanya element design grafis, disuatu usaha atau
produk yang dijalankan oleh perusahaan atau organisasi, sebagai media atau alat
untuk promosi baik secara offline maupun online ada yang namanya element
design grafis sebagai layout untuk menyusun gambar maupun font untuk sebuah
informasi produk

H3 = Promosi X2 = Promosi adalah sebuah kegiatan dimana sebuah perusahaan


atau organisasi memperkenalkan produknya dengan cara memberitahu informasi
produknya melalui gambar baik itu lewat brosur, banner, maupun pampflet
instagram, ataupun melalui sebuah video berdurasi pendek seperti reels instagram
ataupun iklan di televisi,

H4 = Minat beli X3 = Minat beli adalah sebuah perilaku yang dimiliki konsumen
atas kehendak atau keinginan dalam membeli sebuah produk, karena adanya
informasi seputar nama produk, harga produk, gambar produk, yang berada
disebuah periklan, baik itu, banner, pamflet, brosur, ataupun spanduk, yang
mempengaruh psikologis dari konsumen tersebut sehingga menimbulkan minat
beli terhadap produk tersebut.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

1.5 Metode Penelitian


3.1.1 Jenis metodelogi penelitian
Menurut Dantes 2012, metodologi penelitian adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Cohen, Manion &
Marison (2007), metodologi penelitian ini bertujuan untuk menjawab suatu
fenomena sedemikian rupa sehingga dapat diambil kesimpulan darinya, Adapun
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena penelitian ini
dinyatakan dalam numerik dari pada naratif, sesuai dengan pendapat Robert
Donmoyer (Given, 2008), penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan
penelitian empiris yang mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data
dalam bentuk numerik dari pada naratif.
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data, Hasil
kuesioner dianalisis untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable, Karena
variabel penelitiannya terdiri dari 4 variabel (Design grafis x1, Promosi x2,
Minat beli x3, Konsumen Y1), maka dihitung menggunakan regresi berganda
karena variabel yang ditentukan dalam penelitian ini lebih dari satu variabel.

3.1.2 Lokasi metodelogi penelitian


Penelitian mengenai “PENGARUH ELEMEN DESIGN GRAFIS
SEBAGAI MEDIA PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA PRODUK KOPI JANJI JIWA” ini dilakukan dengan mengunjungi outlet
janji jiwa kota harapan indah bekasi, Adapun alasan memilih lokasi tersebut
karena lokasinya yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga diharapkan
mempermudah dalam melakukan penelitian.
3.1.3 Variabel, Definisi Operasional, dan skala pengukuran
1. Identifikasi variabel penelitian
Variabel didefinisikan atau dijelaskan sebagai suatu sifat yang dapat memilk
nilai serta merupakan simbol yang diberi angka, penelitian tugas akhir ini terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel terikat : 1.Design grafis (X1)
2.Promosi (X2)
3.Minat beli (X3)
Variabel bebas : 1. Konsumen (Y1)

3.1.4 Definisi operasional variabel


Design grafis (X1)
Desain grafis merupakan bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin.
Dalam konteks desain grafis, teks dianggap sebagai gambar karena hasil dari
abstraksi simbol-simbol yang dapat diucapkan. Penerapan desain grafis dapat
ditemukan dalam bidang desain komunikasi maupun seni rupa. Seperti jenis
desain lainnya, istilah "desain grafis" dapat merujuk pada proses penciptaan,
metode perancangan, produk yang dihasilkan (rancangan), atau disiplin ilmu yang
terlibat dalam proses desain. Seni desain grafis melibatkan kemampuan kognitif
dan keterampilan visual, yang mencakup tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan
gambar, dan tata letak (Johan, 2013).
Desain grafis menggunakan sejumlah elemen seperti logo, dan teks
(typografi) yang direpresentasikan melalui tipografi dan gambar, yang dapat
dibuat melalui teknik fotografi atau ilustrasi. Elemen-elemen tersebut digunakan
dalam dua fungsi utama, yaitu sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi
(Setiyaningsih, 2020).

Indikator yang digunakan dari penelitian ini adalah:


1. Typografi
2. Ilustrasi
3. Fotografi
4. Gambar
5. Logo

Promosi (X2)
Menurut Swastha (2014), elemen kunci dalam keberhasilan program
pemasaran adalah promosi diartikan sebagai penyampaian informasi atau persuasi
satu arah yang bertujuan mengarahkan individu atau organisasi untuk melakukan
tindakan yang menghasilkan pertukaran dalam konteks pemasaran. Tujuan dari
promosi adalah untuk berkomunikasi dan memengaruhi calon konsumen agar
bersedia menerima produk yang diproduksi oleh perusahaan.

indikator yang digunakan dalam peneltian ini adalah:


1. Periklanan (advertising)
2. Publisitas (Publicity) / Public Relation (PR)
3. Promosi penjualan (Sales Promotion)
4. Personal Selling
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Minat beli (X3)

Menurut Kinear dan Taylor yang dikutip oleh Suliastyari (2012), minat beli
merujuk pada kecenderungan responden atau konsumen untuk mengambil
tindakan sebelum keputusan pembelian dilaksanakan, secara definitif. Pada tahap
minat beli, konsumen membuat pilihan di antara beberapa merek yang ada dalam
pilihan mereka. Selanjutnya, konsumen melakukan pembelian pada alternatif yang
paling disukainya, mempertimbangkan berbagai faktor seperti informasi produk,
kualitas produk, harga produk, nama produk, dan cita rasa dari produk tersebut
sehingga timbul adanya perhatian, ketertarikan, keinginan, serta keyakinan
terhadap produk tersebut. Kotler, Bowen, dan Makens (2014) juga menyatakan
bahwa minat beli muncul setelah proses evaluasi alternatif, Secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa minat beli muncul karena adanya sebuah informasi
produk baik itu dari, kualitas produk, nama produk, harga produk, cita rasa dari
produk yang memandu seseorang dalam keputusan dalam membeli produk
tersebut (evaluasi alternatif), indikator yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:

1. Perhatian (Attention)
2. Ketertarikan (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Keyakinan (Conviction)

Konsumen (Y1)

Selain strategi pemasaran, aspek penting lain yang harus diperhatikan oleh
sebuah perusahaan adalah perilaku konsumennya sendiri, Dengan memahami
konsumen, tingkat efektivitas dalam industri bisnis dapat mencapai tingkat
maksimal. Topik ini umumnya dibahas dalam bidang ilmu komunikasi, psikologi,
dan manajemen, khususnya dalam konteks manajemen pemasaran. Secara
sederhana, teori perilaku konsumen adalah studi yang memungkinkan kita untuk
memahami dan mempelajari perilaku seseorang atau individual terhadap mereks
suatau perusahaan tertentu. Sebagai contoh, pandangan dari seorang ahli, yaitu
(Beniger 1986), yang diambil dari jurnal "Marketing and the Rise of Commercial
Consumer Surveillance," menjelaskan hal berikut, “Early market research resulted
in a perspective of consumers as a relatively unstable and dynamic set of
preferences that could be managed and controlled through mass advertising
(Beniger 1986). Understanding consumers as a collection of psychosocially
complex and changeable needs, desires, as well as wants only emerged later
(Miller and Rose 1997).”
yang artinya “Riset pasar awal menghasilkan pandangan tentang konsumen
sebagai kumpulan preferensi yang relatif tidak stabil, dan bergerak yang dapat
dikelola serta dikontrol dengan periklanan massal (Beniger 1986). Pemahaman
tentang konsumen sebagai kumpulan kebutuhan, keinginan, dan hasrat yang
bersifat psikososial kompleks serta dapat berubah (Miller dan Rose 1997).”
Pandangan tersebut menyebutkan bahwa konsumen adalah individu yang berniat
membeli produk tertentu berdasarkan keinginan, termasuk pertimbangan seperti
nama produk, harga, informasi, kualitas, dan rasa, sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan baik. Selain itu, hal ini juga memungkinkan konsumen untuk
melakukan pembelian ulang dan memenuhi kebutuhan mereka. Adapun indikator
dalam penelitian ini adalah:
1. Minat Transaksional
2. Minat Referensial
3. Minat Preferensial
4. Minat Eksplorati
3.1.5 Tabel variable dan indicator

Tabel. 01 variabel dan indikator


Variabel Indikator Sumber
1. Typografi
2. Ilustrasi Setiyaningsih
Design grafis (X1) 3. Fotografi (2020), Johan
4. Gambar (2013)
5. Logo
1. Periklanan
2. Publisitas
Swastha
Promosi (X2) 3. Promosi penjualan
(2014)
4. Personal selling
5. Pemasaran langsung
1. Perhatian
2. Ketertarikan Suliastyari
Minat beli (X3)
3. Keinginan (2012)
4. Keyakinan
1. Minat transaksional
2. Minat referensial (Miller dan
Konsumen (Y1)
3. Minat preferensial Rose 1997)
4. Minat eksploratif

Skala pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut (Sagiyono, 2014), Skala


likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi individu atau
kelompok orang terhadap fenomena sosial. Konversi variabel menjadi variabel
indikator berfungsi sebagai titik tolak penyusunan elemen produk yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. Penelitian ini menggunakan skala likert lima
tingkat dari sangat positif hingga sangat negatif, dilanjutkan dengan tabel
berikutnya yang memberikan gambaran skala pengukurannya.

3.1.6 Tabel skala pengukuran


Tabel. 02 Skala pengukuran

Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Biasa Saja 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

3.1.7 Definisi populasi dan sampel


Pada sebuah penelitian penentu populasi dan sampel sangat penting, karena hasil
penelitian yang baik mewakili dari sekeluruhan populasi, untuk itu sangat penting
untuk memahami lebih dalam mengenai populasi dan sampel

Populasi
Populasi menurut suharyadi (2021) merupakan seluruh data yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup & waktu yang telah ditentukan,
dan menurutnya populasi dapat dikelompokan menjadi dua bagian:
1. Populasi terhingga (finite population), yaiut ukuran populasi yang berapapun
besarnya tetapi masih bisa dihitung (countable), misalnya populasi
mahasiswa yang berada dikelas.
2. Populasi tak terhingga (infinite population), yaitu ukuran populasi yang sudah
sedemikian besarnya sehingga sudah tidak bisa dihitung, misalnya populasi
orang yang menyukai masakan nasi goreng atau mie goreng.

Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi peneliti yang digunakan untuk
memperkirakan hasil dari suatu penelitian, bisa juga disebut dengan metode
penarikan sampel, misalnya populasi orang yang ada berada dipasar modern
sebanyak 1000 orang, namun setelah dihitung dengan rumus yang telah
ditentukan mendapat sampel 90 sampel untuk ditarik menjadi sumber data yang
sebenarnya. Namun disini peneliti tidak memiliki data yang jelas mengenai
jumlah populasi dalam penelitian ini, Oleh karena itu, dalam menentukan ukuran
sampel, kami berpedoman pada pendapat (Sushiyono, 2008) yang mengajukan
aturan ukuran sampel sebagai berikut:

A. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
B. Sampel dipecah ke dalam sub sampel seperti pria atau wanita, dan ukuran
sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.
C. Penelitian multivariat (yang terdiri lebih dari 2 variabel), Adapun variable pada
penelitian ini adalah 4 variabel yang mencakup tiga variabel terikat (Design
grafis, Promosi, Minat beli) dan 1 variabel bebas (Konsumen), Adapun jumlah
responden yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 responden
yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus slovin yaitu sebagai
berikut:

N
n= 2
1+ N e
Dimana:
n= Jumlah sampel
N= Populasi
e2= Batas toleransi kesalahan

135
n=
¿¿

Maka setelah dihitung atau diperkirakan dengan menggunakan rumus slovin,


maka didapat jumlah responden sebanyak 57 responden.
Dalam proses pengambilan sampel penelitian ini, penulis menggunakan cara yaitu
mengambil jawaban dari konsumen yang membeli produk janji jiwa tersebut
melalui wawancara online yang diberikan oleh peneliti atau penulis buat.

Adapun teknik yang digunakan dalam sample penelitian (penulisan) ini yaitu
menggunakan teknik probabilitas sampling (Random sampling) karena memberi
peluang atau kesempatan kepada seluruh atau sebagian anggota populasi untuk
menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan menjadi
sampel yang representative. Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengenal atau mengetahui produk janji jiwa


2. Usia >17 tahun
3. Mengetahui perihal design grafis
3.1.8 Metode pengumpulan data
Adapun jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang baru diolah
setelah selesai mendapatkan jawaban kuesioner yang didapatkan lamgsumg dari
responden yang telah ditentukan oleh rumus slovin yaitu sebanyak 57 respondent.

Pengujian instrument

Pengujian instrumen data adalah sebuah kegiatan pengujian data melalui uji
validitas dana realiabilitas, karena data yang baik harus memenuhi dua syarat
penting yaitu validitas dan reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur
valid atau tidaknya suatu survei . Suatu survei dianggap valid jika pertanyaan-
pertanyaan dalam survei mengungkapkan apa yang ingin diukur oleh survei
tersebut. Sedangkan realibilitas adalah seberapa konsisten pengukuran tes setelah
pemberian berulang pada subjek dalam kondisi yang sama.

Uji Validitas
pengujian validitasadalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu ndica dianggap valid jika pertanyaan-
pertanyaan di dalamnya mengungkapkan apa yang ingin diukur oleh ndica
tersebut. Ghozali (2016) juga menyatakan bahwa pengukuran uji validitas ini dapat
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item dengan skor keseluruhan item
atau ndicato. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi
hitung dengan batas signifikansi pada ndic. Jika nilai signifikansi hitung lebih
besar dari signifikansi ndic maka dapat disimpulkan bahwa setiap ndicator
pertanyaan tidak valid. Sedangkan jika nilai signifikansi hitung lebih kecil dari
nilai signifikansi pada table maka dapat dinyatakan valid.
Adapun Teknik dalam mengukur uji validitas suatu kuesioner adalah dengan
menghitung korelasi antara data setiap pernyataan dengan total skor menggunakan
persamaan korelasi product moment sebagai berikut:

Dimana: r xy = Koefisien korelasi


N = Banyakya sampel
X = Item dari variable yang diuji
Y = Jumlah skor semua item yang diuji

Adapun perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS untuk
menentukan atau menemukan item variable mana yang valid dan tidak valid,
dengan penilaian kriteria uji validitas sebagai berikut.

a. Apabila r hitung > 0,05 (5%) maka dapat dikatakan variable tersebut tidak
valid, lalu
b. Apabila r hitung < 0,05 (5%) maka dapat dikatakan variable tersebut
dinyatakan valid.

Adapun data dari hasil perhitungan data primer yang diambil dari 57 respondent
dan diolah menggunakan software SPSS sebagai berikut:

Tabel 03. Hasil Uji validitas


Correlations
Design_graf Media_pro Minat_b Konsum
is_X1 mosi_X2 eli_X3 en_Y1
** **
Design_gr Pearson Correlation 1 .589 .386 .424**
afis_X1 Sig. (2-tailed) .000 .003 .001
N 57 57 57 57
Media_pr Pearson Correlation .589** 1 .248 .372**
omosi_X2 Sig. (2-tailed) .000 .062 .004
N 57 57 57 57
**
Minat_beli Pearson Correlation .386 .248 1 .225
_X3 Sig. (2-tailed) .003 .062 .093
N 57 57 57 57
** **
Konsume Pearson Correlation .424 .372 .225 1
n_Y1 Sig. (2-tailed) .001 .004 .093
N 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
pada variable x1 (Design grafis) mendapatkan nilai data sebesar 0,000 dan < nilai
signifikansi (0,05), x2 (Media promosi) medapatkan nilai data sebesar 0.003 dan <
nilai signifikansi (0,05), x3 (Minat beli) mendapatkan nilai data sebesar 0.062 dan
< nilai signifikansi (0.05), y1 (Konsumen) mendapatkan nilai data sebesar 0.093
dan < nilai signifikansi (0.05) hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel residual
data berdistribusi normal yang artinya design grafis sebagai media promosi pada
produk kopi janji jiwa dinyatakan valid sedangkan terhadap minat beli dan
konsumen pada produk kopi janji jiwa dinyatakan belum begitu signifikan atau
valid untuk mempengaruh minat beli konsumen untuk melakukan transaksi

Anda mungkin juga menyukai