Anda di halaman 1dari 133

SKRIPSI

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN


DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUYANG

ELMAYANA
NIM : 113419002

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2023

i
SKRIPSI
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BATUYANG

Skripsi Ini Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb) Pada
Program Studi S1 Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hamzar Lombok Timur

OLEH :

ELMAYANA
NIM : 113419002

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2023

ii
PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi atas Nama Elmayana NIM.113419002 dengan judul “Pengaruh Media


Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Primigravida
Tentang Perawatan Payudara Di Wilayah Puskesmas Batuyang”.

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh :

Pembimbing I Tanggal

( )

Ernawati, S.ST., M.Kes


NIDN. 0823128903

Pembimbing II Tanggal

Nurannisa Fitria A, S.Tr.Keb.,M.K.M ( )


NIDN. 0830049202

Mengetahui
Program Studi S1 PendidikanBidan
Ketua,

Eka Faizaturrahmi, S.ST.,M.Kes.


NIDN. 0808108904

iii
PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi atas Nama Elmayana NIM.113419002 dengan judul “Pengaruh Media


Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Primigravida
Tentang Perawatan Payudara Di Wilayah Puskesmas Batuyang”.

TIM PENGUJI

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Ernawati, S.ST.,M.Kes Ketua ...........................


NIDN. 0823128903

2 Nurannisa Fitria A, S.Tr.Keb.,M.K.M Anggota ...........................


NIDN. 0830049202

3 Supiani, S.S.T.,M.Keb Anggota ...........................


NIDN. 0817029202

Mengetahui,

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Program Studi S1 Pendidikan Bidan


Ketua Ketua

Drs. H. Muh. Nagib, M.Kes Eka Faizaturrahmi. ST., M.Kes


NUP. 9908002131 NIDN. 0808108904

iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan penelitian ini tidak

terdapat karya yang pernah di ajukan untuk penelitian lain untuk memperoleh

gelar kesarjanaan pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan peneliti

juga tidak terdapat karya orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Lombok Timur, 26 September 2023

Elmayana

v
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN
DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG
PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BATUYANG

Elmayana 1, Ernawati 2,Nurannisa Fitria Apria3


elmayana27@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Perawatan payudara merupakan salah satu yang harus
diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Adapun upaya untuk
menangani permasalahan dalam perawatan payudara dengan melakukan health
education melalui media audio visual pada ibu primigravida yang disertai
demonstrasi cara perawatan payudara sebelum dan setelah melahirkan dengan
baik dan benar.
Tujuan: Untuk mengidentifikasi pengaruh media audio visual terhadap
pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara di
wilayah kerja puskesmas Batuyang.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre experiment dengan
rancangan one group pretest-posttest. Populasinya adalah semua ibu hamil
primigravida trimester III sebanyak 28 orang dengan menggunakan tehnik total
sampling. Analisis data dilakukan dengan tahapan analisis univariate dan bivariate
menggunakan uji wixcon. .
Hasil: Menunjukkan bahwa ada pengaruh media audio visual tentang perawatan
payudara terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pretest-posttest ibu hamil
primigravida di wilayah kerja puskesmas Batuyang dengan nilai p-value 0,000
(p<0,05).
Kesimpulan: Media audio visual berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang perawatan payudara.

Kata kunci : Perawatan Payudara, Media Audio Visual, Ibu Hamil


Pustaka : Buku 9 (2013-2021) dan Jurnal 28 (2017-2022)
Halaman : Sampul XV (I-XV), Isi 83 (1-83), Tabel 14 (1-14), Gambar 4 (1-
4), Lampiran 11 (1-11).
1
Mahasiswa S1 Pendidikan Bidan, Sekolah tinggi ilmu kesehatan Hamzar
2,
Dosen Sekolah tinggi ilmu kesehatan Hamzar proram study S1 Kebidanan
3
Dosen Sekolah tinggi ilmu kesehatan Hamzar proram study S1 Kebidanan

THE EFFECT OF AUDIOVISUAL MEDIA ON KNOWLEDGE


AND ATTITUDES ABOUT PRIMIGRAVID PREGNANT WOMEN
BREAST CARE IN THE REGION
BATUYANG HEALTH CENTER WORK

Elmayana1, Ernawati2, NurannisaFitria Apria3


elmayana27@gmail.com

vi
ABSTRACT

Background:Breast care is something that must be considered in preparation for


breastfeeding later. There are efforts to address problems in breast care by
conducting health education through audio-visual media for primigravida mothers
accompanied by demonstrations on how to care for breasts before and after giving
birth properly and correctly.
Purpose:To identify the influence of audio-visual media on the knowledge and
attitudes of primigravida pregnant women regarding breast care in the Batuyang
health center working area
Method:The research design used was a pre-experiment with a one group pretest-
posttest design. The population was all 28 third trimester primigravida pregnant
women using total sampling technique. Data analysis was carried out in univariate
and bivariate analysis stages using the Wixcon test.
Results:Shows that there is an influence of audio visual media about breast care
on the level of knowledge and pretest-posttest attitudes of primigravida pregnant
women in the Batuyang community health center working area with a p-value of
0.000 (p<0.05).
Conclusion:Audio visual media influences the level of knowledge of pregnant
women about breast care.
Keywords : Breast Care, Audio Visual Media, Pregnant Women
References : Book 9 (2013-2021) and Journal 28 (2017-2022)
Pages : Cover XV (I-XV), Contents 83 (1-83), Table 14 (1-14), Figure 4
(1-4), Appendix 11 (1-11).
1
Midwife Student, College of Health SciencesHamzar
2
Lecturer, High Schol OfHealt Sciences Program Study S1 Midwifery
3
Lecturer, High Schol OfHealt Sciences Program Study S1 Midwifery

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb
Segala puji hanya bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Media
Audi Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang
Perawatan Payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb) pada program studi S1 Pendidikan
Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hamzar.
Penulis menyadari bahwa, kripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan
berbagai pihak, baik dukungan moral, materi dan sumbangan pemikiran. Untuk
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Muh. Nagib, M. Kes.,selaku Ketua STIKes Hamzar Lombok
Timur atas segala bimbingan, motivasi dan saran yang telah diberikan.
2. Eka Faizaturrahmi. S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1 Pendidikan
Bidan STIKes Hamzar Lombok Timur atas segala bimbingan, motivasi dan
saran yang telah diberikan selama menjalankan Kuliah Kerja Nyata.
3. Ernawati, S.ST.,M.Kes, selaku Pembimbing pertama yang telah memberikan
motivasi, arahan dan keluangan waktu dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Nurannisa Fitria A, S.Tr.Keb.,M.K.M, selaku Pembimbing kedua yang telah
memberikan motivasi, arahan dan keluangan waktu dalam penyelesaian skripsi
ini.
5. Seluruh dosen S1 Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Hamzar yang telah membantu dan turut membimbing sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Kepada kedua orang tua tercinta saya dan keluarga besar saya yang telah
memberika semangat dan selalu mendoakan saya, serta bantuan material dalam
setiap pengerjaan skripsi ini.
7. Bapak L Muhammad Ilmi S.Kep.,Ns. Selaku kepala puskesmas yang telah
memberikan izin penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang

viii
8. Teman-teman seperjuangan S1 Bidan yang telah banyak membantu dan
mendukung saya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Serta semua temen-temen saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah membantu menyemangati dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan, Wassalamu’alaikumwr.wb
“Pengaruh Media Aduio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Ibu Hamil Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di Wilayah Kerja
Puskesmas Batuyang”

Lombok Timur, September 2023


Penulis

Elmayana

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR....................................................................... i


HALAMAN SAMPUL DALAM................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN............................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Peneliti.................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TinjauanTeori..................................................................................... 10
B. Kerangka Konsep............................................................................... 45
C. Hipotesis............................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................ 47
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampeling........................................... 48
C. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 49
D. Variabel Penelitian............................................................................. 49
E. Definisi Operasional........................................................................... 50
F. Instrumen Penelitian........................................................................... 51
G. Metode Pengumpulan Data................................................................ 53
H. Metode Pengolahan Data.................................................................... 54
I. Analisis Data....................................................................................... 56
J. Etika Penelitian................................................................................... 57
K. Alur Penelitian.................................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian..................................................................................... 60
B. Pembahasan........................................................................................... 67
C. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan........................................................................................... 76
B. Saran..................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian.......................................................................... 7


Tabel 3.1. Definisi Operasional........................................................................ 50
Tabel 3.2. Kisi- kisi Kuesioner Pengetahuan ibu hamil primigravida Tentang
Perawatan Payudara........................................................................ 51
Tabel 3.3. Skala likert....................................................................................... 52
Tabel 3.4. Kisi- kisi Kuesioner Sikap ibu hamil primigravida tentang
Perawtan Payudara.......................................................................... 53
Tabel 4.1 Distribusi berdasarkan kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan 61
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan pre test........................... 62
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan Post test......................... 63
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi sikap pre test................................................... 63
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi sikap Post test................................................. 64
Tabel 4.6 Hasil Uji Data Normalitas pengetahuan ......................................... 65
Tabel 4.7 Pengaruh media audiovisual terhadap pengetahuan ibu hamil
primigravida.................................................................................... 65
Tabel 4.8 Hasil Uji Data Normalitas sikap ..................................................... 66
Tabel 4.9 Pengaruh media audiovisual terhadap sikap ibu hamil
primigravida.................................................................................... 66

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.Langkah 1..................................................................................... 42


Gambar 2.2.Langkah 2..................................................................................... 42
Gambar 2.3.Langkah 3..................................................................................... 43
Gambar 2.4.Langkah 4..................................................................................... 43

xii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Konsep............................................................................ 45


Bagan 3.1 Alur Penelitian................................................................................. 59

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran. 1. Judul
Lampiran. 2. Lembar Konsultasi
Lampiran. 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran. 4. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran. 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran. 6. SOP Penyuluhan Tentang Perawatan Payudara
Lampiran. 7. Kuesioner Penelitian
Lampiran. 8. Lembar Master Tabel
Lempiran. 9. Uji Normalitas
Lampiran. 10. Uji Statistik Wilcoxson
Lampiran. 11. Foto Penelitian

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan payudara merupakan salah satu bagian penting yang harus

diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya, hal ini dikarenakan

payudara merupakan organ esensia penghasil ASI yaitu makanan pokok bayi

baru lahir sehingga perawatan harus dilakukan sedini mungkin. Perawatan

payudara selama hamil (prenatal breast care) adalah perlakuan yang diberikan

kepada payudara untuk persiapan menyusui dengan tujuan memudahkan bayi

menghisap ASI, untuk menjaga kesehatan payudara, sehingga mencegah

gangguan yang bisa timbul selama menyusui (Indrasari, 2016).

Penyebab seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara,

antara lain disebabkan oleh faktor-faktor berikut kurangnya informasi yang

didapat dari tenaga kesehatan, adanya rasa takut dan malas, serta ketersediaan

waktu untuk melakukan perawatan payudara selama kehamilan. Perawatan

payudara sangat penting supaya tidak terjadi komplikasi pada saat menyusui

bayinya nanti. Sehingga diperlukan tingkatan perilaku khususnya pada ibu

primigravida tentang pentingnya perawatan payudara saat hamil (Taqiyah,

Sunarti and Rais, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar

anak sebaiknya disusui hanya dengan air susu ibu (ASI) selama paling sedikit

enam bulan dan untuk mendukung hal tersebut maka ibu sebaiknya melakukan

persiapan sejak hamil yaitu dengan melakukan perawatan payudara. Namun

pada kenyataannya bahwa di dunia diperkirakan dari 500.000 ibu hamil,

1
2

diantaranya 69,9% ibu hamil diantaranya tidak melakukan perawatan

payudara selama hamil maupun setelah melahirkan dan di Indonesia

diperkirakan dari 100.000 ibu hamil hanya sekitar 34,3 ibu hamil yang

melakukan perawatan payudara (Profil Kesehatan Indonesia, 2020).

Berdasarkan laporan dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI, 2017) diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%)

didapati tidak melakukan perawatan payudara sehingga terjadi bendungan

ASI, dan di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif mencapai (32,3%) ibu

yang memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Data menunjukkan bahwa

(55%) ibu menyusui mengalami mastitis. (Kemenkes RI, 2017).

Data ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Batuyang pada

tahun 2020 dari bulan Januari hingga Desember yaitu sebanyak 1.348 orang.

Pada tahun 2021 dari bulan Januari-Desember yaitu 1.184 orang. Pada tahun

2022 dari bulan januari-Desember yaitu 1.317 orang. Pada tahun 2023 dari

bulan januari-mei yaitu 470 orang (PWS KIA Puskesmas batuyang 2023).

Faktor yang membuat seseorang ibu hamil tidak melakukan perawatan

payudara karena kurangnya informasi yang didapat dari tenaga kesehatan. Dan

Adapun penyebap dari ibu hamil yang tidak melakukan perawatan payudara di

karenakan rasa takut dan malas, serta ketersediaan waktu untuk melakukan

perawatan payudara selama kehamilan. Perawatan payudara sangat penting

supaya Saat melahirkan ibu siap untuk menyusui bayinya dengan baik

(Indrasari, 2016).

Upaya untuk meningkatkan strategi penanganan dengan melakukan

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk sosialisasi, umumnya


3

dilakukan dengan cara metode ceramah dan media presentasi. Hal ini dinilai

kurang efektif, khususnya pada kelompok remaja. Oleh karena itu,

penggunaan media visual dan audiovisual akan menarik minat dan fokus

sasaran sehingga dapat meningkatkan efektifitas dalam sasaran (Chifdillah,

2021). (Letrud, K., & Hernes, 2018) menegaskan bahwa efektifitas media

audiovisual mencapai 50%, sedangkan media visual hanya 20%, namun

memiliki kelebihan tersendiri, yaitu proses produksi yang mudah, bisa dibaca

dan dibawa setiap saat. Pemilihan dan penggunaan media akan mempengaruhi

efektivitas pendidikan kesehatan.

Indrasari (2016) mengemukan bahwa sebagian besar para ibu hamil

tidak melakukan perawatan payudara karena kurangnya pengetahuan dan

perawatan payudara itu sendiri, kurangnya infomasi tentang perawatan

payudara seperti puting susu tidak menonjol, atau datar, karena keadaan buah

dada khususnya putting susu merupakan salah satu faktor yang menentukan

kebersihan proses laktasi, kurangnya kesadaran para ibu akan pentinya

perawatan payudara selama kehamilan.

Masalah yang dapat ditimbulkan dari tidak dilakukannya perawatan

payudara yaitu tidak menonjol puting susu, anak susah menyusu, ASI lama

keluar, produksi ASI terbatas, payudara meradang, payudara kotor, ibu belum

siap menyusui, ibu menjadi depresi tidak bisa menyusui bayinya, kulit

payudara terutama puting akan mudah lecet, pembengkakan payudara atau

bendungan ASI. (Darmayantirofik 2019).

Cara mengatasinya perlu dilakukan perawatan payudara selama hamil

(Sutanto, 2018). Pada kehamilan sebaiknya dilakukan selama masa kehamilan


4

yaitu pada usia kehamilan setelah delapan bulan (trimester III ) dan bukan

sesudah persalinan, perawatan payudara sebaikya dilakukan pada trimester III

karena perawatan payudara dilakukan untuk persiapan menyusui, dan apabila

dilakukan pada trimester I dan II itu akan sangat awal. Terutama bagi ibu

primigravida yaitu seorang Wanita yaitu hamil untuk pertama kali. Karena ibu

yang baru pertama kali hamil belum berpengalaman dalam menyusui sehingga

pengetahuan ibu masih kurang. Pengetahuan yang kurang dalam hal

perawatan payudara meyebabkan ibu hamil mengalami kesulitan dalam

pemberian ASI. Bila sejak hamil ibu primigravida mengetahui perawatan

payudara (breast care) yang tepat dan benar maka ibu akan menghindar dari

kesulitan dalam pemberian ASI (Rosita, 2017).

Salah satu cara untuk menangani perawatan payudara dengan

melakukan Health Education melalui media audio visual pada ibu

primigravida yang disertai demonstrasi cara perawatan payudara sebelum dan

setelah melahirkan dengan benar, serta peragaan tentang perawatan payudara

pada saat kontrol kehamilan dan kunjungan masa nifas, dimana penyuluhan

tepat pada waktu ibu mengembangkan kemampuan dalam mengambil

keputusan yang merupakan informasi keterpaduan menalar ilmiah dan

sistematis. (Winarsih, dkk, 2019).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Batuyang dari

bulan mei 2023 terdapat 28 ibu hamil primigravida. Hasil wawancara pada

tanggal 5 juni 2023 kepada 6 ibu primigravida. Ada 2 ibu hamil primigravida

mengetahui tentang perawatan payudara selama kehamilan, yaitu dengan cara

memberikan mengkompres payudara dengan handuk yang telah dibasahi air


5

hangat, dan memijat payudara , namun frekuensi dalam waktu pemijatan tidak

selalu sama, artinya ibu tidak melakukan pemijatan payudara setiap hari.

Terdapat 4 ibu tidak menegtahuai perawatan payudara selama kehamilan, oleh

sebab keempat ibu tersebut hanya membersihkan payudara pada saat mandi

dan tidak melekukan pemijatan seperti menarik puting dan dipijat dan hasil

wawancara yang dilakukan pada bidan didapatkan bahwa 2 ibu hamil

primigravida yang mengalami mastitis (infeksi jaringan payudara yang

menyakitkan) dan 5 ibu hamil primigravida mengalami payudara tidak

menojol.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan

Sikap Ibu Hamil Primigravida Tentang perawatan payudara Di Wilayah Kerja

Puskesmas Batuyang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan

masalah dari penelitian yaitu : “Apakah ada Pengaruh Media Audio Visual

Terhapat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Primigravida tentang Perawatan

Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi Pengaruh Media Audio Visual Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Primigravida Tentag Perawatan

Payudara Terhadap Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang.


6

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida

tentang perawatan payudara sebelum diberikan media audio visual Di

Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu sesudah diberikan media

audio visual tentang perawatan payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas

Batuyang

c. Menganalisis pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan dan

sikap ibu hamil primigravidas sebelum dan sesudah Di Wilayah Kerja

Puskesmas Batuyang

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi intitusi

Pendidikan sehingga hasil penelitian ini dapat dikembangkan atau

dijadikan bahan penelitian selanjutnya.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan

penelitian mengenai Pengaruh Media Audio Visual Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Perawatan Payudara di Wilayah

Kerja Puskesmas Batuyang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Ibu Hamil

Dapat memberikan informasi tentang bagaimana cara merawat

payudara pada saat hamil


7

b. Bagi Puskesmas

Penelitian ini dilakukan masukan bagi tenaga kesehatan

didalam memperoleh pelayana kehamilan yang lebih efektif sehingga

dapat meningkatkan atau memperbaiki derajat kesehatan pada

masyarakat terutama pada ibu primigravida tentang perawatn

payudara.

c. Bagi Bidan

Dapat memberikan masukan kepada bidan mengenai

pentingnya perawatan payudara menggunakan media audio visual

kepada ibu hamil primigravida.

E. Keaslian Penelitian

Terkait dengan penelitian ini tentang pengaruh penggunaan media

audio visual perawatan payudara terhadap pengetahuan dan sikap ibu

primigravida di wilayah kerja Puskesmas Batuyang

Table 1.1 Keaslian Penelitian

Metode
No Peneliti Judul penelitian Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
penelitian
1 Hairanisa Hubungan Jenis penelitian untuk Persamaan Perbedaan
Anwar Pengetahuan, ini adalah mengetahui penelitian penelitian
2021 Sikap dan Peran penelitian hubungan yaitu: yaitu:
Tenaga analitik dengan pengetahuan, a. topik a. lokasi dan
Kesehatan desain cross sikap dan peran penelitian waktu
dengan sectional tenaga yaitu sama- penelitian
Perawatan kesehatan sama b. terdapat
Payudara pada dengan meneliti metode
Ibu Hamil perawatan tentang penelitian
Trimester III di payudara pada perawatan yaitu analitik
Wilayah Kerja ibu hamil payuda sedangkan
Puskesmas b. desain penelitian
Lamteuba cross menggunaka
Kecamatan sectional n kauntitatif
Seulimum Aceh
Besar
2 Nelly Hubungan Penelitian ini Hasil analisis Persamaan Perbedaan
Indrasari pengetahuan ibu menggunakan dengan uji chi penelitian penelitian
2016 hamil dengan metode analitik square didapat yaitu: yaitu:
pelaksanaan dengan variabel yang a. sama- a. terdapat
8

perawatan rancangan berhubungan sama pada


payudara crossectional. yaitu mengguna metode
pengetahuan ibu kan penelitian
hamil dengan kuesioner yaitu
pelaksanaan dan sama- analitik
perawatan sama sedangkan
payudara (p- mengguna penelitian
value = 0,038; kan mengguna
OR=4,688). rancangan kan
Kesimpulan dari crossectio kauntitatif
penelitian ini nal
ada hubungan
bermakna antara
pengetahuan ibu
hamil dengan
pelaksanaan
perawatan
payudara.
3 Wiwin Hubungan Metode Hasil persamaan Perbedaan
Anitasari tingkat penelitian penelitian penelitian peneliti
2013 pengetahuan ibu merupakan jenis menunjukkan yaitu: yaitu:
primigravida penelitian bahwa tingkat a. topik a. hubungan
tentang korelasi pengetahuan ibu penelitian sedangkan
perawatan kuantitatif primigravida yaitu peneliti
payudara tentang sama- mengguna
dengan tindakan perawatan sama kan judul
merawat payudara di meneliti “pengaruh
payudara di BPS Sunarsi tentang pengguna
BPS Sunarsi Kabupaten perawatan an media
Sumberlawang Sragen sebagian payudara audio
Sragen Tahun besar pad ibu visual”
2013 berkategori primigrav b. perbedaan
cukup sebanyak ida juga
28 responden terdapat
(93,4%), pada
sedangkan metode
responden yang penelitian
melakukan pene-
perawatan litian
payudara ada 12 corelasi
responden dan kuantitatif
berkisar 40%, sedangkan
hasil peneliti
analisa menggunaka
penelitian ini di n kuantitatif
dapat nilai koefi
sien kontingensi
0,49 dengan p-
value 1,429
sehingga p-
value
> 5%.

4 Fransiska Pengetahuan Penelitian ini Ada hubungan Persamaan Perbedaan


2019 dan sikap ibu bersifat pengetahuan penelitian peneliti
hamil dengan deskriftif dengan nilai X yaitu: yaitu:
9

perawatan analitik dengan hitung (0.589), A. topik a. terdapat


payudara selama desain sikap nilai X penelitian pada
kehamilan di crossectional hitung (6.135) > sama-sama metode
poskesdes X tabel (5.591), meneliti penelitian
saitnihhuta Umur nilai X tentang yaitu
kecamatan hitung (8.287) > perawatan mengguna
doloksangul X tabel (5.591), payudara kan
kabupaten pendidikan b. sama- metode
humbang (10.589) > sama deskriftif
hasundutan 7.815 , menggunaka analitik
tahun 2019 Pekerjaan X n Penelitian sedakan
hitung (13.881) ini bersifat peneliti
> X tabel deskriftif mengguna
(5.591) dan analitik kan
paritas X hitung dengan metode
(9.143) > X desain kuantitatif
tabel (5.591) crossectional
dengan ibu
hamil dengan
perawatan
payudara selama
kehamilan, dan
tidak ada
hubungan
sumber
informasi ibu
hamil dengan
perawatan
payudara selama
kehamilan
dengan hasil X
hitung (0.397) <
X tabrl (3.841).
S
5 Rofik Pengetahuan ibu Metode ini Dari hasil Persamaan Perbedaan
Darmaya hamil menngunakan penelitian penelitian pebelitian
nt 2019 primigravida Metode diketahui yang yaitu: yaitu:
tentang diskriptif responden a. topik a. terdapat
perawatan pengetahuan penelitian pada metode
payudara baik 7 orang sama-sama penelitian
(47%), yang meneliti yaitu metode
berpengetahuan tentang deskriptif
cukup 8 orang perawatan sedangkan
(53%). payudara penelitian
pada ibu menggunaka
hamil n kuantitatif
primigravida
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Media audio visual

a. Pengertian media audiovisual

Media audiovisual merupakan media yang memiliki unsur

suara dan juga unsur gambar. Jenis media ini memiliki keahlian yang

lebih baik, sebab meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan

juga visual (melihat). Media audiovisual adalah suatu alat bantu

audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipakai dalam situasi

belajar untuk membantu tulisan dan juga kata yang diucapkan dalam

memberi pengetahuan, sikap dan ide. (Indah Agutina Putri, 2020).

b. Jenis-jenis audiovisual

a. Audiovisual Murni

Audio-visual murni atau biasa disebut juga dengan audio-

visual gerak merupakan media yang bisa menampilkan unsur

suara serta gambar yang bergerak, unsur suara atau unsur gambar

tersebut berasal dari sebuah sumber. (Indah Agutina Putri, 2020)

1. Film Bersuara

Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang

dipakai untuk hiburan, contohnya seperti film komersial yang

diputar di bioskop-bioskop. Tetapi, film bersuara yang

dimaksud dalam pembahasan ini adalah film sebagai alat

pembelajaran.

10
11

2. Video

Video merupakansuatu media audio-visual yang

menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam

masyarakat kita. Pesan yang disampaikan dapat bersifat fakta

maupun fiktif, dapat bersifat informative, edukatif atau bisa

juga instruksional.

3. Televisi

Televisi merupakan media yang menyajikan pesan-

pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur

gerak didalamnya.

b. Audiovisual tidak murni

Audio Visual tidak murni adalah media yang unsur suara

dan juga gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Audio-

visual tidak murni ini biasa disebut juga dengan audio-visual diam

plus suara merupakan media yang menampilkan suara serta

gambar diam, contoh seperti Sound slide (Film bingkai suara).

Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-

visual yang lengkap, sebab suara dan juga rupa berada terpisah,

oleh karena itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual

saja atau bisa juga sebagai media visual diam plus suara (Indah

Agutina Putri, 2020).

c. Ciri-ciri audiovisual

Teknologi Audio visual merupakan cara untuk

menghasilkan atau menyajikan materi yakni dengan memakai


12

mesin-mesin mekanis dan juga elektronik untuk menyampaikan

pesan-pesan audio dan juga visual. Pengajaran melalui audio

visual jelas bercirikan penggunaan perangakat keras dalam proses

belajar, conohnya seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan

proyektor visual yang lebar. Ciri-ciri utama teknologi media audio

visual ialah sebagai berikut(Indah Agutina Putri, 2020):

a. Biasanya bersifat linier.

Biasanya menyajikan visual yang dinamis.

b. Dipakai dengan cara yang sudah titerapkan sebelumnya oleh

perancang maupun pembuatnya.

c. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan

abstrak.

d. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan

kognitif.

d. Fungsi audiovisual

Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks

komunikasi mempunyai fungsi yang sangat luas yaitu sebagai

berikut (Indah Agutina Putri, 2020):

a. Fungsi Edukatif

Menyampaiakan pengaruh yang bernilai pendidikan,

mendidik masyarakat agar berfikir kritis, memberi pengalaman

yang bermakna dan mengembangkan serta memperluas

cakrawala berpikir masyarakat.


13

b. Fungsi Sosial

Menyampaikan informasi autentik dalam berbagai

bidang kehidupan dan juga konsep yang sama pada setiap

orang supaya dapat memperluas pergaulan, pengenalan,

pemahaman tentang orang dan adat istiadat serta cara bergaul.

c. Fungsi ekonomis

Dengan menggunakan media pendidikan pencapaian

tujuan bisa dilakukan dengan efisien, penyampaian materi bisa

menekan sedikit mungkin pemakaian biaya, tenaga, serta

waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian tujuan.

d. Fungsi Budaya

Memberikan perubahan-perubahan dalam segi

kehidupan manusia, bisa mewariskan dan juga meneruskan

unsur-unsur budaya serta seni yang ada di masyarakat (Indah

Agutina Putri, 2020).

e. Manfaat Audiovisual

Berikut dibawah ini manfaat menggunakan audio visual

a) Mempermudah dalam menyajikan serta menerima

pembelajaran maupun informasi serta bisa menghindarkan

salah pengertian.

b) Mendorong rasa keingintahuan, hal ini disebabkan karena sifat

audio visual yang menarik dengan gambar yang dibuat

semenarik mungkin membuat masyarakat tertarik serta

memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak.


14

c) Memastikan pengertian yang diperoleh sebab selain dapat

menampilkan gambar, grafik, diagram maupun cerita.

Sehingga mengekalkan pengertian. Pembelajaran yang diserap

melalui penglihatan (visual) sekaligus dengan pendengaran

(audio) bisa mempercepat daya serap masyarakat dalam

memahami pelajaran yang disampaikan.

d) Tidak membosankan, maksudnya ialah karena sifatnya yang

variatif, masyarakat dalam pembelajaran tidak merasa bosan,

karena sifatnya yang beragam seperti film, tiga dimensi atau

empat dimensi, dokumenter dan yang lainnya. Hal ini dapat

menciptakan sesuatu yang variatif tidak tidak membosankan

(Indah Agutina Putri, 2020).

2. Pengetahuan Dan Sikap

a. Pengetahuan

1. Definisi pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi

setelah seseorang melakukan pengideraan terhadap suatu objek.

Penginderaan terjadi melalui indera-indera yang dimiliki oleh

seseorang seperti indera penglihatan, penciuman, perasa dan

perabaan. Secara garis besar pengetahuan yang dimiliki oleh

seseorang adalah hasil dari penginderaan oleh mata dan telinga.

Pengetahuan biasa disebut sebagai domain kognitif merupakan

sesuatu yang penting untuk membentuk tindakan, sikap atau

perilaku seseorang (overt behaviour) (Notoadmodjo S, 2018)


15

2. tingkat pengetahuan

Terdapat enam tingkatan pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif yaitu (Notoadmodjo, 2018):

(1) Tahu (know)

Tahu (know) merupakan proses mengingat suatu

informasi yang telah didapat sebelumnya. Tahu merupakan

suatu tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Termasuk

kedalam tingkat pengetahuan dalam mengingat kembali

materi (recall) seluruh materi yang telah didapatkan

sebelumnya. Untuk mengukur tingkat pengetahuan

seseorang dapat di lakukan dengan cara menyebutkan

kembali materi yang telah diperoleh, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya untuk

kemudian dinilai (Notoadmodjo, 2018).

(2) Memahami (comprehention)

Memahami merupakan kemampuan individu untuk

menyebutkan serta menjelaskan kembali materi yang telah

diperoleh secara tepat dan benar serta dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara tepat. Seseorang

yang telah paham terhadap objek, materi atau informasi

yang telah di berikan sebelumnya harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebagainya. Contoh: dapat menjelaskan mengapa harus


16

memberi makan balita dengan gizi yang seimbang

(Notoadmodjo, 2018).

(3) Aplikasi (Aplication)

Mengaplikasikan dapat diartikan sebagai kemampuan

sesorang untuk menggunakan materi yang telah didapat pada

situasi atau kondisi yang sebenarnya dalam kehidupan (real

condition). Aplikasi yang dimaksudkan adalah penggunaan

metode, hukum- hukum, rumus, prisip dalam suatu situasi

dan kondisi. Misalnya dapat menggunakan dapat

menerapkan rumus statistik dalam perhitungan perhitungan

hasil penelitian, dapat menggunakan rumus statistik dalam

perhitungan perhitungan hasil penelitian, dapat

menggunakan prinsip-prinsip pemecahan masalah (problem

solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari

kasus yang didapat (Notoadmodjo, 2018).

(4) Analisis

Analisis merupakan suatu kemampuan untuk

menjabarkan secara detail suatu materi atau objek kedalam

komponen-komponen, tetapi masih dalam lingkup satu

strukstur organisasi, dan masih saling berkaitan.

Kemampuan seseoang dalam menganalisis dapat di lihat

dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan

(membuat bagan), membedakan, memisahkan,


17

mengelompokkan dan mendeskripsikan (Notoadmodjo,

2018).

(5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk

menghubungkan bagian-bagan kedalam bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis merupakan suatu

kemampuan seserang untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada sebelumnya. Contoh: dapat

menyusun. Merencanakan dan meringkas serta dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang telah ada sebelumnya (Notoadmodjo, 2018).

(6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi merupakan suatu kemampuan seseorang

untuk menilai suatu materi atau objek yang telah ada dengan

tujuan agar dapat diperbaiki. Penilaian-penilaian tersebut

didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditentukan atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoadmodjo,

2018).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Arikunto (2018), Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan diantaranya Informasi,

Pendidikan dan Umur seseorang:

1) Informasi

Paparan informasi yang semakin lama akan semakin

banyak dan mudah diperoleh. Informasi tersebut dapat


18

diperoleh melalui buku, media massa seperti koran, majalah,

ataupun televisi. Selain itu informasi juga dapat diperoleh

dengan saling bertukar informasi antara satu orang dengan

orang yang lain, kepada orang tua, teman sjawat atau dari

seseorang yang lebih paham seperti tenaga kesehatan, guru,

tokoh masyarakat serta para ahli. Informasi kesehatan bisa

diperoleh dari tenaga kesehatan dan kader melalui

penyuluhan mapun melalui pendidikan kesehatan secara

individu maupun kelompok. Dari sumber-sumber informasi

tersebut seseorang akan belajar dan akan memperoleh

informasi lebih banyak sehingga pengetahuannya akan

bertambah. Hal ini juga sesuai dengan Notoadmodjo yaitu

pengetahuan terjadi setelah penginderaan terhadap objek

tertentu yang diperoleh dari suatu proses belajar yang

membentuk keyakinan sehingga berperilaku seperti

keyakinan tersebut (Ayu Retno Cahyani, 2020).

2) Pendidikan

Selain paparan informasi yang diperoleh seseorang

atau individu, pendidikan juga berpngaruh terhadap

pengetahuan seseorang. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin

mudah orang tersebut untuk menerima dan menyerap suatu

informasi (Ayu Retno Cahyani, 2020).


19

3) Usia

Usia berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang.

Semakin tua seseorang maka perkembangan mentalnya

semakin baik, akan tetapi pada usia tertentu bertambahnya

proses perkembangan mental ini tidak secepat ketika berusia

belasan tahun atau usia reproduktif. Semakin tua usia

seseorang, pengalaman hidup yang didapatkan semakin

banyak dan pengalaman-pengalaman tersebut akan

tersimpan didalam memori pikiran sehingga akan

mempengaruhi mental untuk berkembang dan mencerna

dengan lebih baik (Ayu Retno Cahyani, 2020).

4. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan seseorang dapat dilakukan

dengan cara wawancara atau angket yang menanyakan tentang

isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian responden.

Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ukur sesuai dengan

tingkatan-tingkatan tersebut diatas. Menurut Arikunto dalam

Wawan dan Dewi (2011) pengetahuan seseorang dapat

dikategorikan dan diukur dengan skala yang bersifat kualitatif

yaitu dikatakan baik apabila hasil presentase 76%-100%, cukup

apabila hasil presentase 56%-75% dan dikatakan kurang apabila

presentase >56%.
20

b. Sikap

1. Definisi sikap

Sikap (attitude) didefinisikan sebagai respon tertutup dari

seseorang terhadap suatu objek. Manifestasi sikap tidak dapat

langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tetutup. Sikap secara nyata menunjukkan adanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam

kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap stimulus social Sikap juga dapat diartikan

sebagai kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan

suatu tindakan, akan tetapi merupakan suatu presdiposisi tindakan

suatu perilaku. Menurut (Wardani, Martanti dan Wahyudi, 2019)

dalam penelitiannya disebutkan bahwa sikap merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang

terbuka. Sikap akan mendorong keinginan untuk membentuk

bertindak dan berpersepsi sehingga akan membentuk perilaku

yang berlanjut pada kinerja seseorang.

2. Komponen-komponen sikap

Sikap terdiri dari tiga komponen yaitu:

(1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap objek.

(2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

(3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).


21

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk

sikap yang utuh (total attitude) (Ayu Retno Cahyani, 2020).

3. Berbagai tindakan sikap

(1) Menerima (receiving)

Menerima dapat didefinisikan ketika seseorang

(subjek) menerima dan memperhatikan stimulus yang

diberikan (Objek) (Ayu Retno Cahyani, 2020).

(2) Merespon (responding)

Merespon artinya memberikan jawaban apabila

diberi pertanyaan, mengerakan dan menylesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Usaha

seseorang untuk menjawab, mengerjakan, dan

menyelesaiakan tugas yang diberikan, terlepas dari benar

atau salah merupakan bukti bahwa seseorang menerima ide

tersebut (Ayu Retno Cahyani, 2020).

(3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mendiskusikan masalah

yang ada adalah indikasi sikap tingkat tiga. Contoh: seorang

ibu mengajak tetanga-tetangga nya untuk pergi

menimbangkan anaknya ke posyandu untuk mendiskusikan

gizi anaknya. Hal ini merupakan suatu bukti bahwa ibu

tersebut telah mepunyai sifat positif terhadap gizi anak (Ayu

Retno Cahyani, 2020).


22

(4) Bertanggung jawab (responsibel)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menjadi

pilihannya merupakan tingkatan sikap yang paling tinggi.

Contoh: seorang ibu tetap mengimunisasikan anaknya

walaupun mendapat tentangan dari mertua atau orang tuanya

sendiri (Ayu Retno Cahyani, 2020).

4. Factor-faktor yang mempengaruhi sikap

Sikap pada diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah pengalaman pribadi, pengaruh orang lain

yang dianggap penting, media massa dan pendidikan baik formal

maupun non formal. (Notoadmodjo, 2018).

(1) Pengalaman Pribadi

Pengalaman pribadi merupakan salah satu faktor

penentu sikap seseorang. Tidak adanya pengalaman yang

dimiliki oleh seseorang dengan suatu objek psikologis,

cenderung akan membentuk sikap negatif terhadap objek

tersebut (Notoadmodjo, 2018).

(2) Kebudayaan

Kebudayaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi sikap seseorang. Kebudayaan merupakan

sesuatu yang akan mempengaruhi sikap seseorang dan

meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran

manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kehidupan itu

bersifat abstrak. Kebudayaan suatu wilayah berbeda-beda,


23

maka dalam menyikapi masalah dalam suatu wilayah juga

berbeda-beda (Notoadmodjo, 2018).

(3) Media Massa

Media massa berpengaruh terhadap sikap seseorang.

Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang

mengarahan opini seseorang. Berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain

mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini

dan kepercayaan individu (Notoadmodjo, 2018).

(4) Lembaga pendidik (Lembaga pendidik formal, non formal

dan informal).

Sikap seseorang dapat diperoleh melalui lembaga

pendidik baik lembaga pendidik formal, non formal maupun

informal. Lembaga pendidik non formal dan informal dalam

bidang kesehatan dapat dilkukan oleh tenaga keseatan

kompeten. Pendidikan kesehatan dapat memotivasi seseorang

untuk menerima informasi kesehatan dan bersikap sesuai

sesuai dengan informasi tersebut agar seseorang lebih tahu

dan sehat lebih sehat. Sikap seseorang diharapkan lebih baik

setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. Pendidikan

kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan

dengan menggunakan pendekatan individual yang lebih

efektif untuk menyampaikan informasi dan karena setiap

orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda. Pada


24

hakikatnya pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau

usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada

masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan adanya pesan

tersebut maka di harapkan masyarakat, kelompok, atau

individu dapat memperoleh pendidikan kesehatan yang lebih

baik. Pendidikan kesehatan tersebut pada akhirnya diharapkan

terhadap sikap dan perilaku yang sehat (Notoadmodjo, 2018).

Menurut (Andrani, Rizal dan Nurzalmariah, 2017)

dalam penelitiannya disebutkan bahwa program penyuluhan

dengan gabungan beberapa metode lainnya dengan tenaga

kesehatan sebagai lembaga pendidik non formal memberikan

pengaruh terhadap peningkatan perubahan sikap pada ibu.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan atau

terbentuknya sikap adalah pengalaman pribadi. Dalam hal ini

pengalaman ibu adalah dengan melewati proses pendidikan

kesehatan. Selain dari pengalaman, pengaruh dari orang lain

juga penting dan cukup berpengaruh. Secara umum,

individubersikap searah dengan sikap orang-orang yang

dianggapnya penting. Kecenderungan ini dimotivasi oleh

keinginan untuk menghindari konflik orang yang dianggap

penting tersebut. Pengalaman dan pengaruh dari orang lain

yang dianggap penting, menunjukkan terjadinya peningkatan

sikap pada ibu balita yang disebabkan karena pengetahuan

yang diperoleh mampu memunculkan pemahaman dan


25

keyakinan terhadap kebutuhan mereka sebagai seorang ibu

balita yang juga harus melakukan upaya untuk mengatasi

permasalahan gizi.

(5) Pengukuran sikap

Sikap dapat diukur secara langsung maupun tidak

langsung. Pengukuran sikap secara langsung dapat dilakukan

dengan menanyakan bagaimana pendapat responden terhahap

suatu objek melalui awancara. Sedangkan pengukuran tidak

langsung dapat dilakukan oleh peneliti melalui lembar

kuesioner yang telah dibuat. Pada kuesioner dapat diukur

menggunakan skala likert, terdapat dua macam pernyataan

yaitu favorable dan unfavorable. Kuesioner terdiri dari 12

pertanyaaan. Pengukuran menggunakan skala likert. Untuk

pernyataan favorable Sangat setuju mendapat skor 5, setuju

mendapat skor 4, ragu-ragu mendapat skor 3, tidak setuju

mendapat skor 2, sangat tidak setuju mendapat skor 1. Untuk

pernyataan unfavorable sangat setuju mendapat skor 1, setuju

mendapat skor 2, ragu-ragu mendapat skor 3, tidak setuju

mendapat skor 4, sangat tidak setuju mendapat skor 5.

Penilaian sikap menggunakan hasil rata-rata antar jumlah

skor nilai jawaban dengan jumlah pertanyaan (azwar, 2013)

Nilai Rata – Rata =

Kurang mendukung : jika <rata-rata mean


26

mendukung : jika ≥rata-rata mean

Selain menggunakan skala likert, pengukuran sikap

dilakukan mengguanakan skala guttman. Untuk pernyataan

favorable setuju mendapatkan skor 2 dan tidak setuju

mendapatkan skor 0. Sebaliknya, untuk pernyataan

unfavorable setuju mendapatkan skor 0 dan tidak setuju

mendapatkan skor 1. Dikatakan mendukung apabila skor total

jawaban ≥50%. Dikatakan tidak mendukung apabila skor

jawaban <50%.

3. Ibu hamil primigravida

a. Kehamilan

1. Definisi kehamilan

Kehamilan adalah pertemuan antara sel sperma dan ovum

didalam ovarium sehingga terjadilah pembuahan, selanjutnya

bertumbuh dan berkembang sampai lahirnya janin. Kehamilan

normal berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan

7 hari dan terbagi dalam 3 trimester, yakni trimester satu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester dua 15 minggu (minggu

ke-13-27), dan trimester tiga 13 minggu (minggu ke-28 - 40) (Sari

AN 2019).

2. Tanda-Tanda kehamilan

Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yakni (Ermi

Lilianda A 2020):

1) Tanda – tanda Presumtif (dugaan) hamil


27

Hal ini ditandai dengan kejadian Ameneora (tidak

dapat haid), selanjutnya ibu akan merasakan mual dan muntah

(nausea dan emesis) seperti yang dialami ibu hamil pada

umumnya, disis lain ibu juga akan ada pada masa ngidam,

tidak tahan terhadap suatu bau, sering pingsan, tidak ada selera

makan, mudah lelah / letih, payudara terasa tegang, sering

buang air kecil, dan yang terakhir sering mengalami konstipasi

dan pigmenrasi kulit (Ermi Lilianda A 2020).

2) Tanda –tanda tidak pasti / kemungkinan kehamilan

Hal ini ditandai dengan keadaan perut yang semakin

membesar, Uterus membesar, adanya tanda chadwick, vulva

dan vagina kebiruan, dan kontraksi – kontraksi kecil uterus

(Ermi Lilianda A 2020).

3) Tanda Positif (Tanda pasti hamil) Tanda pasti hamil adalah

keadaan dimana seorang wanita dinyatakan hamil berdasarkan

hasil pemeriksaan dari tes kehamilan, terasa adanya gerakan

janin, denyut jantung janin, dan pemeriksaan melalui USG

dengan terlihat gambaran janin berupa kantong janin, panjang

janin, dan usia kehamilan (Ermi Lilianda A 2020).

3. Ketuban Dasar Ibu Hamil

1) Kebutuhan Nutrisi

Kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan harus

dipenuhi, terutama jumlah asupan kalori, protein, asam folat,

zat besi dan kalsium setiap harinya untuk pertumbuhan janin


28

dan juga menjaga kesehatan ibu. Banyak kasus yang terjadi

akibat kekurangan nutrisi yakni anemia, abortus, partus

prematurus, inersia uteri, sepsis puerpueralis, perdarahan pasca

salin dan masih banyak lagi (Ermi Lilianda A 2020).

2) Kebutuhan Eliminasi

Pada awal kehamilan ibu hamil akan sering BAK

karena pada saat hamil uterus mulai membesar dan menekan

kandung kemih sehingga ibu sering BAK, dan juga ibu hamil

akan merasa sulit BAB oleh karena kurang gerak badan,

peristaltik usus kurang karena hormon dan tekanan pada rectum

oleh kepala. Oleh karena itu disarankan untuk banyak

mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, serta minum

yang banyak dan gerak badan yang cukup (Ermi Lilianda A

2020).

3) Kebutuhan Seksual

Kebutuhan akan hubungan seksual pada masa

kehamilan perlu diperhatikan demi keselamatan ibu dan juga

bayi. Bila ada riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya

sebaiknya hubungan seksual ditunda sampai kehamilan

mencapai 16 minggu. Koitus diperbolehkan apabila dilakukan

dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan sebaiknya dihentikan

karena dapat menimbulkan rasa sakit, perdarahan. Perdarahan

dapat menimbulkan kontraksi uterus, infeksi, dan dapat

mengakibatkan ketuban pecah dini (Ermi Lilianda A 2020).


29

4) Personal Hygine dan Pakaian

Selama masa kehamilan kebersihan harus selalu di jaga,

dimulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, hal ini dilakukan

untuk mencegah terjadinya infeksi. Ibu hamil juga perlu

memperhatikan pakaian yang akan dikenakannya. Pakaiannya

harus nyaman, mudah menyerap keringat, mudah dicuci, dan

tidak ketat (Ermi Lilianda A 2020).

5) Imunisasi

Imunisasi TT wajib diberikan kepada ibu hamil yang

belum pernah mendapat imunisasi. Ibu hamil perlu

mendapatkan 2 kali 19 suntikan TT dengan jarak minimal satu

bulan apabila belum pernah di imunisasi sebelumnya pada

waktu sebelum menikah. Jika sudah maka hanya diberikan

sekali saja, hal ini untuk untuk mencegah kematian bayi akibat

tetanus (Ermi Lilianda A 2020).

6) Kebutuhan Istrahat atau Tidur

Kebutuhan istrahat atau tidur selama hamil yakni

selama 6-8 jam sehari. Hal ini sangat dibutuhkan agar ibu hamil

tetap sehat dan kuat sehingga tidak mudah terkena penyakit

(Ermi Lilianda A 2020).

4. Ketidak Nyamanan Saat Kehamilan


30

Pada saat hamil tentu semua wanita pada umumnya

merasakan ketidaknyamanan yang berbeda-beda pada tiap

trimesternya. Hal-hal yang dialaminya diantaranya (Putri VR

2018):

1) Ngidam

Ibu hamil pada umumnya akan ada pada fase

ngidam/menginginkan sesuatu, hal ini semata-mata untuk

memuaskan hasrat dan sebagai pengalihan terhadap rasa mual

muntah yang dialaminya (Putri VR 2018).

2) Keputihan

Keputihan dikarenakan hyperplasia, mukosa vagina,

terjadi peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervical

sebagai akibat dari peningkatan kadar esterogen serta

perubahan peningkatan sejumlah glikogen pada sel epitel

vagina menjadi asam laktat oleh doderlein basilus. Hal-hal

yang diperhatikan untuk keputihan pada masa kehamilan bila

cairan keluar sangat banyak dan baunya menyengat atau

berwarna kuning/abu-abu (beberapa penyakit kelamin servicitis

dan vaginitis), dan Perdarahan pervaginaan (abduptio

placentae, placenta previa, lesi pada servik) (Putri VR 2018).

3) Rasa mual

Muntah Rasa mual muntah yang dialami oleh ibu hamil

pada umumnya yakni terdapat perubahan hormonal yaitu

peningkatan kadar HCG, estrogen dan progesterone, kelebihan


31

asam klorida/asam gastric, peristaltik menjadi lambat akibat

meningkatnya estrogen dan progesterone, terjadi pembesaran

uterus, emosi yang tidak stabil. Hal-hal yang harus diwaspadai

pada saat mual muntah yakni kehilangan berat badan, adanya

tanda-tanda malnutrisi, mual muntah yang berlebihan. Rasa

mual muntah dapat diatasi denganmakan sedikit tapi sering,

hindari makanan berminyak, berlemah, dan berbumbu

merangsang (Putri VR 2018).

4) Pusing/ sakit kepala

Pusing/sakit kepalaa disebabkan karena kontraksi

otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala),

keletihan, terjadi tegangan mata sekunder terhadap perubahan

okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah. Sakit kepala yang

berlebihan bila tidak diatasi dapaat mengakibatkan penglihatan

menjadi kabur hingga mengalami kebutaan (Putri VR 2018).

5) Kelelahan

Kelelahan pada ibu hamil terjadi kibat adanya

penuruanan dan perubahan laju metabolisme basal pada awal

kehamilan, hal ini menyebabkan ibu hamil mudah sekali

mengalami kelelahan. Selama hamil ibu hamil dilarang

melakukan aktifitas fisik yang berat hal ini bertujuan mencegah

hal-hal yang tidak diinginkan terjadi (Putri VR 2018).

6) Haemorrhoid Sering terjadi kerena konstipasi, tekanan yang

meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida,


32

mengejan secara terus-menerus dan BAB yang keras

menyebabkan pembesaran dan prolaps sekunder bantalan

pembuluh darah hemorhoidalis, jika dilakukan terus-menerus

mengakibatkan pembuluh darah menjadi berdilatasi secara

progresif dan jaringan submukosa kehilangan perlekatan

normalnya dengan sfingter interna di bawahnya, yang

menyebabkan prolaps hemorhoid yang klasik dan berdarah

(Putri VR 2018).

7) Konstipasi Konstipasi tejadi karena peningkatan kadar

progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat.

penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot

polos usus besar penyerapan air dari kolon meningkat dan efek

samping dari penggunaan suplemen zat besi (Putri VR 2018).

8) Sesak nafas Ibu hamil akan merasa susah bernafas atau sesak

nafas pada usia kehamilan 33-36 minggu hal ini karena tekanan

bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu (Putri

VR 2018).

9) Varices Peningkatan volume darah dan alirannya selama

kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena di kaki, hal

ini menyebabkan vena menonjol atau yang disebut varices dan

dapat membahayakan ibu hamil (Putri VR 2018).

10) Sering BAK Ibu hamil akan sering BAK dikarenakan adanya

tekanan uterus pada kandung kemih. Keseringan BAK pada

wanita hamil perlu diwaspadai terjadinya infeksi saluran kemih


33

dan pyelonephiritis karena ginjal dan kandung kemih

mengalami perubahan (Putri VR 2018).

11) Oedema Oedema dikarenakan peningkatan kadar sodium akibat

pengaruh hormonal, kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah

dan menyebabkan peningkatan kadar permeabilitas kapiler

serta tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika

duduk/pada kava inferior ketika berbaring. Hal-hal yang perlu

diwaspadai apabila oedema muncul pada muka dan tangan dan

disertai dengan proteinuria serta hipertensi (waspada

preeklamsi/eklamsi) (Putri VR 2018).

12) Kram kaki Kram kaki pada ibu hamil terjadi karena

kekurangan asupan kalsium, ketidakseimbangan rasio kalsium-

fosfor, pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada

pembuluh dasar pelvic, dengan demikian dapat menurunkan

sirkulasi darah dari tungkai bagian bawah (Putri VR 2018).

5. Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda-tanda bahaya selama masa kehamilan yang perlu

diwaspadai untuk mencegah hal-hal yang akan terjadi kedepannya

yakni adanya perdarahan pervaginam pada awal kehamilan yang

tidak normal (banyak dan disertai nyeri), sakit kepala yang hebat

yang dapat mengakibatkan penglihatan menjadi kabur atau

terbayang, nyeri abdomen yang sangat hebat dan tidak hilang

walaupun sudah beristirahat, tidak terasa adanya gerakan janin

pada perut ibu, dan bengkak pada bagian muka, kaki, dan tangan
34

ibu, hal ini menunjukkan bahwa adanya masalah serius yang terjadi

(Damayanti IP 2019).

6. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan

1) Perubahan psikologis pada kehamilan trimester I

Trimester pertama merupakan trimester penyesuaian

terhadap kondisi awal kehamilan. Respon akan kehamilan tentu

berbeda-beda dari tiap wanita, ada yang mengalami

kekecewaan, penolakan, kecemasan, stres, depresi, dan

kesedihan adapula yang merasa senang dengan kehamilannya

karen calon bayi yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Pada trimester pertama hasrat seksual bervariasi tetapi pada

umumnya mengalami penurunan libido karena pengaruh

keletihan, nausea, depresi, payudara membesar dan nyeri,

kecemasan, kekhawatiran dan masalah lain yang merupakan

hal normal terjadi pada trimester). pertama (Sari AN 2019).

2) Perubahan psikologis pada kehamilan trimester II

Pada TM II ibu hamil mulai merasakan kenyamanan

dengan kehamilannya. Periode TM II dibagi menjadi dua fase

yakni fase prequickeckening (sebelum ada pergerakan janin

yang di rasakan ibu) dan postquickening (setelah ada

pergerakan janin yang di rasakan ibu). Pada fase Prequickening

menjadi dasar ibu akan mengembangkan hubungannya dengan

anak yang akan dilahirkannya. Pada fase Postquickening ibu

hamil akan merasa nyaman dan bebas dari segala


35

ketidaknyaman yang normal dialami saat hamil dan pergerakan

bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa

bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya (Sari AN

2019).

3) Perubahan psikologis pada kehamilan trimester III

Pada trimester ini merupakan periode penantian dengan

penuh kewaspadaan. Wanita mulai menyadari kehadiran

bayinya sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar

menanti kelahiran sang bayi. Rasa kekhawatiran, ketakutan dan

kecemasan akan hal buruk yang akan terjadi pada bayi yang

akan dilahirkannya terjadi di trimester ini. Pada trimester ketiga

ibu akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang

semakin kuat menjelang akhir kehamilan, emosinya menjadi

tidak stabil, merasa canggung, jelek, berantakan, dan

memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari

pasangan dan juga keluarga terdekatnya (Sari AN 2019).

7. Standar Asuhan Kehamilan

Standar asuhan masa kehamilan adalah sstandar pelayanan

yang dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi kriteria 10 T

yakni timbang berat badan dan ukur tinggi badan, ukur tekanan

darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LILA), ukur tinggi

fundus uteri, tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin

(DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

tetanus toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet tambah


36

darah minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium

(melingkupi tes kehamilan, pemeriksaan Hb, pemeriksaan

golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya) dan

pemeriksaan protein urin (bila ada indikasi) yang pemberian

pelayanannya disesuaikan dengan trimester kehamilan),

tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan, temu wicara

(konseling) (Megasari K 2019).

b. Primigravida

1. Definisi primigravida

Pengertian Primigravida Menurut Nell, ibu primigravida

adalah seorang wanita yang pertama kali hamil. Kehamilan

pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor

yang menimbulkan stress bagi suami istri. Beberapa stresor ada

yang dapat diduga dan ada yang tidak dapat diduga misalnya resiko

infeksi pada kehamilan. (Rona Gitayanti, 2015)

Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kali

(kamus kedokteran Dorlan, 2008). Menurut Komalasari (2004)

hamil adalah mengandung anak dalam perut, gravida adalah

seorang ibu yang hamil. Primigravida adalah seorang ibu yang

hamil untuk pertama kali. (Rona Gitayanti, 2015).

Terdapat dua jenis ibu primigravida, antara (Rona

Gitayanti, 2015) lain:


37

a. Primigravida muda Primigravida muda adalah seorang

primigravida yang belum mencapai usia 16 tahun. Primigravida

muda memiliki resiko preeklamsi yang tinggi.

b. Primigravida tua Primigravida tua adalah ibu yang pertama

kali hamil sedangkan telah mencapai 35 tahun atau lebih.

Primigravida tua memiliki resiko tinggi dalam kesulitan

persalinan.

2. Penyesuaian dan Proses Psikologis

Menurut Kuswanti (2014), ibu hamil mengalami perubahan

psikologis dan akan beradaptasi dengan perubahan peran barunya

tersebut melalui beberapa tahap, tahap-tahap tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Tahap antisipasi

Wanita mengalami adaptasi perubahan perannya dengan

dengan merubah peran sosialnya. Dengan meningkatnya

frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya

akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan

peran barunya sebagai orang tua.

b. Tahap menerima peran dan mecoba menyesuaikan diri.

Wanita akan mengubah posisinya dari penerima kasih sayang

dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang kepada anaknya.

c. Tahap stabil
38

Wanita akan melakukan aktivitas-aktivitas yang positif dan

lebih fokus pada kehamilannya (Rona Gitayanti, 2015).

d. Tahap akhir

Wanita sedapat mungkin menjalankan kesepakatan-

kesepakatan internal yang telah dibuat berkaitan dengan apa

yang akan ia perankan sejak saat ini hingga bayinya lahir.

Dalam teori psikologi kehamilan yang dikemukakan oleh

Farrer (2001) antara lain:

1. Ambivalen

Sikap ambivalen terkadang ditunjukan oleh wanita

sebagai respon terhadap kehamilan. Kehamilan yang terjadi

sekarang dianggap bukan waktu yang tepat walaupun telah

direncanakan sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan

pertimbangan finansial, perubahan fisiologis, dan persepsi

bahwa kehamilan merupakan ancaman, kegawatan,

ketakutan dan bahaya bagi dirinya serta tanggung jawab

atas bayi yang akan dilahirkan. Jadi, sebenarnya ibu hamil

membutuhkan waktu untuk menerima kehamilannya

walaupun calon ibu terlihat gembira (Rona Gitayanti, 2015)

2. Pengakuan

Usia kehamilan yang semakin pertambah akan

membuat ibu mulai menerima janin sebagai calon anaknya.

Hal ini akan berdampak pada persiapan ibu hamil untuk

menghadapi kelahiran bayinya (Rona Gitayanti, 2015).


39

3. Labilitas emosional

Labilitas emosional adalah perasaan gembira yang

berganti dengan perasaan sedih dan juga terkadang

campuran keduanya. Penyebab perubahan emosi ini

disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi pada ibu

hamil. Perubahan emosi ini sangat mengganggu bagi ibu

hamil (Rona Gitayanti, 2015)

4. Perawatan payudara

1. Pengertian Perawatan

Payudara Pada masa kehamilan, ukuran payudara memang

membesar Dikarenakan bertambahnya saluran-saluran air susu

sebagai persiapan ibu untuk menghadapi masa laktasi. Kondisi ini

biasanya akan berubah-ubah setelah tiga hari masa postpartum.

Perawatan payudara tidak hanya dilakukan pada masa kehamilan

saja, tetapi pada masa setelah melahirkan. Perawatan payudara yang

dilakukan dengan benar dan teratur akan memudahkan bayi

mengkonsumsi ASI Pemeliharaan ini juga dapat merangsang

produksi ASI dan mengurangi resiko luka saat menyusui (Saryono &

Pramitasari, 2014 Perawatan payudaraatau breast care merupakan

suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara agar ASI keluar

dengan (Marmi, 2017) Perawatan payudara bermanfaat merangsan

payudara untuk mempengaruhi hipofise sehingga dapat

mengeluarkan hormon prolactin dan hormon oksitosin Hormon

prolaktin mempunyai fungsi yaitu untuk merangsang produksi ASI


40

sedangkan hormon oksitosin mempunyai fungsi yaitu merangsang

payudara untuk mengeluarkan ASI dari puting susu.(Maritalia,

2014).

2. Tujuan Perawatan Payudara

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan untuk:

1) Menjaga kebersihan payudara untuk menghindari infeksi.

2) Meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar susu

dengan melalui pemijatan.

3) Mencegah bendungan ASI atau pembengkakan payudara

4) Melenturkan dan menguatkan putting susu

5) Mengetahui secara dini kelainan putting susu dan melakukan

usaha untuk mengatasinya

6) Persiapan psikis ibu menyusui (Saryono & Pramitasari, 2014)

3. Manfaat Perawatan PayudaraTerdapat beberapa manfaat dalam

melakukan perawatan payudara, antara lain:

1) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan putting susu

agar terhindar dari infeksi.

2) Melenturkan dan menguatkan putting susu sehingga

memudahkan bayi untuk menyusu.

3) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI

banyak dan lancar.

4) Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan

melakukan upaya untuk mengatasinya.


41

5) Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui (Marmi,

2017).

4. Waktu Pelaksanaan

Perawatan payudara pada ibu nifas dilakukan 2 kali sehari sejak hari

kedua setelah persalinan (Saryono & Pramitasari, 2014).

5. Penatalaksanaan Perawatan Payudara

Indikasi perawatan payudara dilakukan pada payudara yang

tidak mengalami kelainan atau abnormal, dan yang mengalami

kelainan dan yang mengalami kelainan seperti bengkak, lecet, dan

putting tidak menonjol atau masuk kedalam. Ada beberapa cara

dalam melakukan perawatan payudara untuk ibu menyusui.

(Ameliani, 2018).

1) Persiapan alat dan bhan yang diperlukan

a. Handuk untuk mengeringksn psyudara yang basah

b. Kapas digunakan untuk mengompres puting susu

c. Minyak kelapa/ baby oil sebagai pelicin

d. Waskom yang berisi air hangat untuk kompres hangat

e. Washlap digunakan untuk merangsang erektilitas puting susu

(Ameliani, 2018).

2) Cuci tangan di bawah air mengalir

3) Memasang handuk pada bagian perut perut bawah dan bahu

sambil melepaskan pakaian atas.

4) Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi baby oil

selama 2-3 menit.


42

Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan

melakukan gerakkan memutar dari dalam keluar (Ameliani,

2018).

5) Dengan kapas yang baru, bersihkan bagian tengah puting susu

dari sentral keluar, apabila didapat inverted/ puting susu tidak

menonjol lakukan penarikan secara perlahan.

Gambar 2.2 Langkah 1


(Ameliani, 2018)

6) Membasahi kedua telapak tangan dengan baby oil dan melakukan

pengurutan dengan telapak tangan berada diantara kedua

payudara dengan gerakan ke atas, ke samping, ke bawah dan ke

depan sambil menghentakkan payudara. Pengurutan dilakukan

20-30 kali.

Gambar 2.3 Langkah 2


(Ameliani, 2018)
43

7) Tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan

melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking.

Dilakukan 20-3- kali pada kedua payudara.

Gambar 2.4 Langkah 3


(Ameliani, 2018)

8) Langkah selanjutnya, dengan menggunakan sendi-sendi jari

posisi tangan mengepal, tangan kiri menopang payudara dan

tangan kanan melakuan pengurutan dari pangkal ke arah puting.

Lakukan sebanyak 20-30 kali pada tiap payudara.

Gambar 2.5 Langkah 4


(Ameliani, 2018)

9) Meletakkan waskom di bawah payudara dan menggunakan

waslap yang dibasahi air hangat.

10) Mengguyur payudara kurang lebihnya 5 kali kemudian dilap

dengan waslap bergantian dengan air dingin, masing-masing 5

kali guyuran kemudian diakhiri dengan air hangat hangat.


44

11) Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu

12) Memakai BH yang dapat menopang payudara.

Tidak jarang ibu menyusui mengeluh puting susu sering lecet

saat menyusui, hal ini dapat diatasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Untuk mencegah puting susu jadi kering sehingga pecah-

pecah dan terjadi luka, sebaiknya area tersebut jangan

disabuni pada waktu mandi cukup diguyur air saja.

b. Keringkan puting dengan hati-hati sehabis menyusui.

c. Alasi bra dengan kain atau lap bersih yang menyerap

rembesan air susu

d. Ganti kain pengalas tersebut bila sudah lembat. Payudar juga

diangin anginkan selama beberapa menit supaya mongering.

(Ameliani, 2018)

6. Permasalahan yang Terjadi Jika Tidak Melakukan Perawatan

Payudara.

Jika selama masa kehamilan ibu tidak melakukan perawatan

payudara, apabila perawatan tersebut hanya dilakukan setelah

persalinan, maka dapat menimbulkan beberapa permasalahan selama

menyusui, seperti:

1) ASI tidak keluar, ASI akan keluar setelah beberapa hari

kemudian.

2) Putting susu tidak menonjol (putting inverted) sehingga membuat

bayi kesulitan dalam menghisap.


45

3) Produksi ASI sedikit dan tidak lancar sehingga tidak cukup

dikonsumsi bayi.

4) Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.

5) Muncul benjolan di payudara. (Saryono & Pramitasari, 2014)

B. Kerangka konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau

kaitan antara konsep- konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau

diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Sugiyono, 2017).

Variable independent Variabel dependent

Pengaruh media audio


visual

Informasi
Pendidikan
Usia
Pengalaman Pribadi
Kebudayaan
Media Masa
Lembaga Pendidik

Variable Pengganggu

Ke
46

Gambar. 2. 1. Kerangka Konsep Penelitian : Pengaruh media audio visual

terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida tentang

perawatan payudara di wilayah puskesmas batuyang.

Keterangan gambar :

: Variabel diteliti

: Variabel tidak diteliti

Sumber: Arikunto, (2018) dan (Notoadmodjo, 2018).

C. Hipotesis penelitian

Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasari

dengan teori yang relevan, belum didasari oleh fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2017). Adapun hipotesis yang

terjawab pada penelitian ini adalah Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti

ada pengaruh media audiovisual terhadapa pengetahuan dan sikap ibu hamil

primigravida tentang perawatan payudara diwilayah kerja Puskesmas

Batuyang.
47
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan desain penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pre eksperimen dengan rancangan

one group pretest-postest. Ciri tipe ini adalah mengungkapkan hubungan

sebab-akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek. Kelompok

subyek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi

setelah intervensi (Nursalam, 2018).

Rancangan pada penelitian ini adalah pre eksperimen dengan desain

one grup pre-test dan post-test. Secara sistematis, rancangan penelitian

selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

O1 X O2Pengetahuan dan
Sikap ibu hamil primigravida

Dalam rancangan ini kuesioner diberikan sebanyak 2 kali. Pada

kelompok pre-test (o1) hanya diberikan kuesioner oleh peneliti dan pada

kelompok post-test (o2) diberikan perlakuan berupa pemberian pendidikan

kesehatan yang kemudian diberikan kuesioner untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh atau tidaknya antara sebelum dan sesudah perlakuan.

Keterangan :

O¹ = Nilai pretes (sebelum diberikan perlakuan)

X = Model Pembelajaran (Diberikan perlakuan atau penyuluhuan)

O² = Nilai posttest (setelah diberikan perlakuan)

48
49

B. Populasi, sample dan Teknik pengambilan sample

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil

primigravida trimester III di wilayah kerja puskesmas batuyang pada bulan

mei tahun 2023 yaitu 28 ibu hamil primigravida.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018). Besar sampel yang digunakan

seluruh ibu hamil primigravida di wilayah kerja Puskesmas Batuyang yang

berjumlah 28 orang ibu hamil primigravida.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian. Pengambilan sampel non probability

sampling. Teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan

sampling yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Arikunto, 2018).

Teknik nonprobality sampling yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu total sampling. Total sampling adalah teknik penutup sampel sama

dengan jumlah populasi (Aritunto, 2018).


50

C. Waktu dan tempat penelitian

1. Waktu peneitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan 23 Juni 2023.

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Batuyang.

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau niali dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunya variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2018).

Pada penelitian ini, variabel penelitian yang digunakan adalah :

1. Variabel bebas (Independent)

Variabel bebas atau independent merupakan variabel yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat apabila variabel ini

berubah, maka akan mempengaruhi variabel yang lain (Sugiyono, 2018).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh media audio visual.

2. Variabel terikat (Dependent)

Variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat dari variabel bebas (Sugiyono, 2018).

Variabel terikat dalah penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap ibu

hamil primigravida.
51

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3. 1 Definisi Operasional

Cara
Definisi Parameter/
Ukur/ Alat Hasil Ukur Skala Ukur
No Variabel Operasional Indikator
Ukur
1 Pengaruh Penyuluhan kesehatan Materi yang Media - -
media audio- tentang perawatan diberikan Video
visual payudara dengan media dalam vidio
audio visual bertujuan meliputi :peng
untuk meningkatkan ertian, tujuan,
pengetahuan ibu hamil manfaat,cara
primigravida perawatan
menggunakan mediasi payudara.
berupa video

2. Pengetahuan Kemampuan responden Dari 20 kuesioner 1. Baik :75-100 Ordinal


untuk menjawab pertanyaan %
dengan benar atas yang diberikan 2. Cukup : 56-
beberapa pertanyaan pada 75%
yang berkaitan responden 3. Kurang :56%
pengetahuan ibu hamil dengan materi
primiravida tentang meliputi :peng Menurut
perawatan payudara ertian Arikunto
payudara, dalam
tujuan Wawan dan
perawatan Dewi (2011)
payudara,
dampak tidak
melakukan
perawatan
payudara,
penatalaksanaa
n perawatan
payudara.
3. Sikap pemahaman informasi Dari 10 Kuesioner 1. Positif, jika Ordinal
yang diperoleh pertanyaan jawaban
ibu hamil primigravida yang diberikan responden
meliputi: tujuan, cara, pada memperoleh
penting, dampak. responden skor ≥ 50
terdapat
kategori 2. Negatif, jika
jawaban : jawaban
- Sangat Setuju responden
Sko 5 memperoleh
- Setuju skor < 50
skor 4
- Ragu-Ragu Sumber:
Skor 3 azwar ,
- Tidak Stuju (2013).
skor 2
- Sangat Tidak
Stuju
skor 1
52

F. Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpukan data agar proses penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik

(Soegyono, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan instrumen sebagai

berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara

Kuesioner pengetahuan di adopsi dari penelitian oleh Ameliani

2018 dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan

Payudara Dengan Kelancaran Pengeluaran Asi Di Klinik Grace Deli Tua

Tahun 2018” kuesioner pengetahuan diberikan sebanyak 20 pertanyaan

dan menggunakan alternatif jawaban “Benar” diberikan skor 1 dan “Salah”

diberikan skor 0.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perawatan
payudara
Variabel Indikator Favorable Unfavorable Soal Jumlah

Pengertin Positif Negative 1,2,3 3


Pengetahaun Tujuan (1,2,3,5,6,7,8,1 (4,9) 4,5,6,7,8 5
ibu hamil 0,11,
tentang 12,13,14,15,16,
perawatan 17,18,19,20)
payudara Dampak 9,10,11,12,13,14 6
Penatalaksanaan 15,16,17,18,19,20 6
Jumlah 20

2. Sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara

Kuesioner sikap di adopsi dari penelitian oleh Ratih Nilasari

(2019) dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan

Suami Terhadap Praktik Pelaksanaan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas”

Kuesioner sikap dalam penelitian ini sebanyak 12 soal dan

menggunakan alternatif jawaban “Sangat Setuju”, “Setuju”, “ragu-ragu”,


53

“Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju”, kriteria pernyataan positif dan

negatif. Dimana pertanyaan positif mendapat skor 5 jika menjawab sangat

setuju, skor 4 jika setuju, skor 3jika ragu-ragu, skor 2 jika kurang setuju

dan skor 1 jika menjawab sangat tidak setuju. Sedangkan pernyataaan

negatif mendapat skor 1 jika menjawab “Sangat Setuju”, skor 2 jika

“Setuju”, skor 3 jika “ragu-ragu”, skor 2 “Tidak Setuju” dan skor 1 jika

menjawab “Sangat Tidak Setuju”. Adapun pengisian kuesioner dengan

memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang sudah

disediakan.

Tabel .3.3. Skala likert

Pernyataan positif Skor Pernyataan negative


Alternatif jawaban Alternatif jawaban
Sangat setuju 5 Sangat tidak setuju
Setuju 4 Tidak setuju
Ragu-ragu 3 Ragu-ragu
Tidak setuju 2 Setuju
Sangat tidak setuju 1 Sangat setuju

Adapun variabel sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan

payudara dikelompokan menjadi 2 kategori dengan menggunakan standar

skor, yaitu :

1) Sikap negatif terhadap perawatan payudara: jika total skor jawaban

yang di peroleh < 50%

2) Sikap positif terhadap perawatan payudara : jika total skor jawaban

yang diperoleh ≥ 50%


54

Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Sikap ibu hamil primigravida tentang


perawatan payudara
Favorable Jumla
Variabel Indikator Unfavorable Soal
h
Perawatan Positf -
payudara (1,2,3,4,5,6,7,8,9,
Cara perawatan 10,11,12)
12 12
Sikap payudara
ibu Manfaat
hamil perawatan payudara
Jumlah 12

G. Metode pengumpulan data

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

dan menggunakan lembar kuesioner yang berisi beberapa jumlah

pernyataan yang dibuat oleh peneliti (Sugiyono, 2018). Pengetahuan dan

sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara diperoleh dari

hasil skor kuesioner dengan melakukan pretest dan posttest. Penelitian

akan dilaksanakan peneliti bersama tim sebanyak 3 mahasiswa kebidanan

dengan pembagian yaitu 2 mahasiswa untuk melakukan penelitian diawali

dengan pre-test kemudian diberikannya penyuluhan. Selanjutnya tim

melakukan post-test. Rincian waktu pemberian penyuluhan masing-

masing 40 menit yang kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lokasi penelitian

(Sugiyono, 2018). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui

buku PWS KIA jumlah ibu hamil primigravida pada bulan November

sampai februari tahun 2023.


55

H. Metode pengolahan data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data

mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan (Notoatmodjo S, 2018). Pengolahan data dilakukan

dengan cara :

1. Pengeditan (editting)

Editing dimaksudkan untuk meneliti tiap daftar pertanyaan yang

diisi agar lengkap untuk mengoreksi data yang meliputi kelengkapan

pengisian atau jawaban yang tidak jelas, sehingga jika terjadi kesalahan

atau kekurangan data dapat dengan mudah terlihat dan segera dilakukan

perbaikan. Proses editing dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengecek kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk

memastikan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner telah diisi sesuai

dengan petunjuk sebelum menyerahkan kuesioner.

2. Pengkodean (coding)

Setelah data terkumpul dan selesai diedit di lapangan, tahap

berikutnya adalah mengkode data yaitu melakukan pemberian kode untuk

setiap pertanyaan dan jawaban dari responden untuk memudahkan dalam

pengolahan data. Pengkodean yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian

ini yaitu dengan memberi nomor yang mewakili dan berurutan pada tiap

kuesioner sebagai kode yang mewakili identitas responden dan memberikan

kode pada setiap jawaban responden.

a. Kode pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara


56

1) Baik : 1

2) Cukup : 2

3) Kurang : 3

b. Sikap ibu hamil tentang perawatan payudara

1) Sikap negatif terhadap perawatan payudara : jika total skor jawaban

yang di peroleh < 50%, kode 0

2) Sikap positif terhadap perawatan payudara : jika total skor jawaban

yang diperoleh ≥ 50%, kode 1

Sumber: azwar, 2013.

3. Pemberian skor (scoring)

Skoring adalah memberikan penilaian terhadap item-item yang

perlu diberi penilaian atau skor.

a. Pengetahuan

1) Benar :1

2) Salah : 0

Sumber: Arikunto, 2018.

b. Sikap

1) Positif, skor ≥50%

2) Negative, skor <50%

Sumber: Azwar, 2013.

4. Pemasukan data (entry)

Entry data adalah proses memasukkan data-data dalam tabel

berdasarkan variabel penelitian.


57

5. Tabulasi (tabulating)

Tabulating dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel yang

tersedia kemudian melakukan pengukuran masing-masing variabel

(Sugiyono, 2018).

I. Analisis data

Analisa data satuan tertentu yang diperhitungkanm menjadi subyek

penelitian (Notoatmodjo S, 2018). Analisa data dalam penelitian ini

menggunakan univariat dan analisis bivariate. Analisis data dilakukan dengan

bantuan program komputer.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan karaktristik setiap

variabel penelitian. Banyaknya analisis univariat tergantung jenis datanya.

Untuk data numerik digunakan mean (rata-rata), median dan standar deviasi

dalam sebuah tabel distribusi frekuensi. Analisis univariat dalam penelitian

adalah masing-masing variabel berupa pengetahuan dan sikap ibu hamil

primigravida sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan yang dimasukkan

ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan rumus sebagai berikut :

P =

Keterangan :

P : Persentase

f : Jumlah jawaban yang benar

n : Jumlah seluruh item soal


58

2. Analisis Bivariate

Analisis bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang berhubungan

atau bekolerasi. Untuk melihat perbedaan nilai rata-rata pretes dan posttes

pemberian penyuluhan menggunakan analisis statistic bivariat paried t-tes.

Paired t-tes yaitu uji statistic parametric untuk menguji beda rata-rata dari

dua hasil survey dalam bentuk variasi dan table frekuensi (Arikunto, 2016).

J. Etika penelitian

Etika penelitian merupakan pedoman etika dalam penelitain, subyek

penelitian dan masyarakat yang mendapatkan hasil penelitian tersebut

(Notoatmodjo S, 2018).

1. Lembar persetujuan (informed consent)

Lembar persetujuan (informed consent) merupakan perwujudan hak-

hak responden dalam persetujuan saat pengambilan data. Peneliti

memberikan lembaran persetujuan informed consent sebelum pengambilan

data dilakukan. Peneliti menjelaskan mengenai tujuan, manfaat dan

prosedur dalam penelitian ini. Peneliti juga akan menjelaskan bahwa

responden memiliki hak untuk menolak menjadi responden dalam

penelitian. Apabila responden menyetujui untuk mejadi subyek penelitian,

maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan.

2. Kerahasiaan (confidentiality)

Responden memiliki hak atas kerahasiaan data selama penelitian.

Peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner untuk

menjaga kerahasiaan responden, namun menggunakan kode responden.


59

Peneliti menjelaskan bahwa penelitian dilakukan tanpa intervensi atau

tindakan apapun kepada responden.

3. Keadilan (justice)

Peneliti memperlakukan responden secara adil dan tanpa

diskriminasi apabila dikeluarkan atau menolak untuk menjadi responden

dalam penelitian. Peneliti memperlakukan responden dengan perlakuan

yang sama dengan responden serta tidak membeda-bedakan responden

berdasarkan karaktristiknya. Peneliti menjawab dan menanggapi

pertanyaan ataupun balasan dari responden secara adil.

4. Asas kemanfaatan (beneficiency)

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi sumber informasi

mengenai Pengaruh media audio visual terhadap pengetahuan ibu hamil

primigravida tentang perawatan payudaran kepada responden sehingga

dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perawatan

payudara.
60

K. Alur penelitian

Surat pengantar dari BAPPEDA DINAS


kampus KESEHATAN

PUSKESMAS MEMBUAT TENTUKAN


BATUYANG LAPORAN POPULASI
PROPOSAL

Ujian untuk
menentukan
PENGAMBILAN kelayakan penelitian
DATA AWAL (Skripsi)

Alur penelitian : Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Ibu

Hamil Primigravida Tentang Perawatan Payudara di Wilayah

Puskesmas Batuyang
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah unit pelayanan

kesehatan milik pemerintah. Puskesmas batuyang merupakan salah satu

dari dua puskesmas di wilayah kecamatan pringgabaya. Secara georagifs

berada dijalur jalan nasional/Negara lintas Lombok-sumbawa, puskesmas

batuyang memeiliki wilayah kerja di sebagian kecamatan pringgabaya

dengan luas wilayah 136.20 km dan terdiri dari 15 dusun dengan batas

wilayah sebagai berikut

Sebelah Utara : Kecamatan suela

Sebelah Timur : Selat Alas

Sebelah Selatan : Kecamatan Labuhan Haji

Sebelah Barat : Kecamatan Wanasaba

Kondisi puskesmas Batuyang saat ini adalah milik pemerintah

dan jumlah tenaga sebayak 90 orang yang terdiri dari : Tenaga medis

(Dokter) sebanyak 3 orang, Tenaga para medis (Keperawatan) sebanyak

41 orang, (Kebidanan) sebanyak 41 orang, (Farmasi) sebanyak 5 orang.

2. Karaktristik Responden

Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan diproleh karaktristik

responden dengan katagori umur, pendidikan, dan pekerjaan responden

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel. 4.1. Distribusi Berdasarkan Kelompok Umur, Pendidikan Dan Pekerjaan


Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang Tahun 2023.

61
62

Umur N Persentase
20-25 tahun 19 67,8
26-30 tahun 9 32,2
Jumlah 28 100
Pendidikan N Persentase
SD 0 0
SMP 2 7
SMA 23 83
S1 3 10
Jumlah 28 100
Pekerjaan N Persentase
Tidak kerja 15 53,5
Tani 2 7
Pedagang 8 29,5
Swasta 3 10
Jumlah 28 100
. Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil penelitian bahwa, dari 28 responden di wilayah

kerja puskesmas batuyang tahun 2023, kategori umur responden

terbanyak pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 67,8%,

dan katagori umur responden terkecil pada umur 26-30 tahun yaitu

sebanyak 9 orang atau 32,2%, katagori pendidikan responden terbanyak

berada pendidikan SMA sebanyak 23 orang atau 83% katagori pendidikan

responden terkecil beradapa pada pendidikan S1 sebanyak 3 orang atau

10%, dan katagori pendidikan paling terkecil berada pada pendidikan

SMP sebanayak 2 oranag atau 7%, kategori pekerjaan responden

terbanyak berada pada tidak bekerja yaitu sebanyak 15 orang atau 53,5%,

katagaro pekerjaan responden terkecil berada pada pedagang yaitu 8

orang atau 29,5%, katagori pekerjaan responden paling kecil berada pada

swasta yaitu 3 orang atau 10% dan katagori responden paling terkecil

berada pada tani yaitu 2 orang atau 7%.

3. Analisis Univariat
63

a. Pengetahaun

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut :

1) Sebelum dilakukannya penyuluhan perawatan payudara

Karaktristik sebelum dilakukan penyuluhan perawatan

payudara (pre-test) terhadap responden dikategorikan menjadi tiga

yaitu pengetahuan kurang, cukup dan baik yang dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Distribusi pengetahuan Sebelum Dilakukan Perawatan


Payudara Prakonsepsi (pre-test) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Batuyang Tahun 2023.
Pengetahuan Frekuensi(n) Persen%
Baik 0 0
Cukup 6 21,5
Kurang 22 78,5
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28

responden di wilayah kerja puskesmas batuyang tahun 2023,

sebelum dilakukan penyuluhan tentang perawatan payudara (pre-

test), sebagian pengetahuan responden dan kategori terbanyak berada

pada pengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang atau 78,5%

2) Sesudah dilakukannya penyuluhan perawatan payudara

Karaktristik sesudah dilakukan penyuluhan perawatan

payudara (post-test) terhadap responden dikategorikan menjadi tiga

yaitu pengetahuan kurang, cukup dan baik yang dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :


64

Tabel. 4.3. Distribusi pengetahuan Sesudah Dilakukan Penyuluhan


Perawatan Payudara (post-test) Di Kerja Puskesmas Batuyang
Tahun 2023.
Pengetahuan Frekuensi(n) Persen%
Baik 17 60,7
Cukup 11 39,3
Kurang 0 0
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28

responden di Wilayah Puskesmas Batuyang tahun 2023, sesudah

dilakukan penyuluhan perawatan payudara (post-test), sebagian

penegtahuan responden dan kategori terbanyak berada pada

pengetahuan baik yaitu sebanyak 17 orang atau 60,7%.

b. Sikap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil

sebagai berikut :

1) Sebelum dilakukannya penyuluhan perawatan payudara

Karaktristik sebelum dilakukan penyuluhan perawatan

payudara (pre-test) terhadap responden dikategorikan menjadi dua

yaitu sikap positif dan negatif yang dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel. 4.4. Distribusi Sikap Sebelum Dilakukan Penyuluhan


Perawatan Payudara (pre-test) Di Wilayah Kerja Puskesmas
Batuyang Tahun 2023.
Sikap Frekuensi(n) Persen%
Positif 9 32,2
Negatife 19 67,8
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28

responden di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang tahun 2023,


65

sebelum dilakukan penyuluhan perawatan payudara (pre-test),

sebagian sikap responden dan kategori terbanyak berada pada sikap

negatif yaitu sebanyak 19 orang atau 67,8%.

2) Sesudah dilakukannya penyuluhan perawatan payudara

Karaktristik sesudah dilakukan penyuluhan perawatan

payudara (post-test) terhadap responden dikategorikan menjadi dua

yaitu sikap positif dan negatif yang dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel. 4.5. Distribusi Sikap Sesudah Dilakukan Penyuluhan


perawatan payudara (post-test) Di Wilayah Kerja
Puskesmas Batuyang Tahun 2023.
Sikap Frekuensi(n) Persen%
Positif 22 78,5
Negatife 6 21,5
Jumlah 28 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28

responden di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang tahun 2023,

sesudah dilakukan penyuluhan perawatan payudara (post-test),

sebagian sikap responden dan kategori terbanyak berada pada sikap

positif yaitu sebanyak 22 orang atau 78,5%.

4. Analisis Bivariat

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh media

audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida

tentang perawatan payudara di wilayah kerja puskesmas batuyang, yang

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

a. Pengetahuan
66

Tabel. 4.6. Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Sesudah Penyuluhan


perawatan payudara terhadap Pengetahuan ibu hamil
primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang
Tahun 2023.
Pengetahuan Statistic p–v Keterangan
Sebelum penyuluhan 0,930 0,063 Tidak Normal
Sesudah penyuluhan 0,870 0,003 Tidak Normal
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa, nilai signifikansi

pada uji shapiro-wilk angka sebesar 0,063 sebelum dilakukannya

penyuluhan perawatan payudara dan angka sebesar 0,003 sesudah

dilakukannnya penyuluhan perawatan payudara lebih kecil dari nilai

signifikansi p value = 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

data tidak berdistribusi normal.

Tabel.4.7. Pengaruh Media AudioVisual Terhadap Pengetahuan Ibu


Hamil Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di
Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang Tahun 2023.
Media Mi
Variabel N n n Max Z P
Sebelum
penyuluhan 28 0,000 30 65 -
0.000
Sesudah 4.633
penyuluhan 28 0,000 60 90
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Hasil uji analisis bivariate didapatkan dengan menggunakan uji

wilcoxon dan diperoleh dengan nilai signifikansi p value = 0.000 < α

(0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat Pengaruh

yang signifikan antara penyuluhan perawatan payudara terhadap

pengetahuan ibu hamil primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas

Batuyang tahun 2023.


67

b. Sikap

Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Sesudah penyuluhan


perawatan payudara terhadap sikap ibu hamil primigravida
Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang Tahun 2023.
Sikap Statistic p–v Keterangan
Sebelum penyuluhan 0,842 0,001 Tidak Normal
Sesudah penyuluhan 0,918 0,031 Tidak Normal
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa, nilai signifikansi

pada uji shapiro-wilk angka sebesar 0,001 sebelum dilakukannya

penyuluhan perawatan payudara dan angka sebesar 0,031 sesudah

dilakukannnya penyuluhan perawatan payudara lebih kecil dari nilai

signifikansi p value = 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

data tidak berdistribusi normal.

Tabel.4.9. Pengaruh Penyuluhan perawatan payudara terhadap Sikap


ibu hamil primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas
BatuyangTahun 2023.
Variabel N Median Min Max Z P
Sebelum penyuluhan 28 0,000 37 52
-4.606 0.000
Sesudah penyuluhan 28 0,000 47 61
Sumber : Data Primer Penelitian, 2023

Hasil uji analisis bivariate didapatkan dengan menggunakan uji

wilcoxon dan diperoleh dengan nilai signifikansi p value = 0.000 < α

(0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh

yang signifikan antara penyuluhan perawatan payudara terhadap sikap

ibu hamil primigravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang tahun

2023.
68

B. Pembahasan

Penelitian ini melibatkan 28 responden yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap ibu

hamil primigravida tentang perawatan payudara di wilayah kerja puskesmas

batuyang tahun 2023.

1. Analisis Univariat

a. Untuk mengetahui pengetahauan dan sikap ibu hamil primigravida

tentang perawatan payudara sebelum diberikan media audio visual

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28 responden

di wilayah puskesmas batuyang tahun 2023, sebelum dilakukan

penyuluhan perawatan payudara (pre-test), sebagian penegtahuan

responden dan kategori terbanyak berada pada pengetahuan kurang

yaitu sebanyak 22 orang atau 78,5%. Sedangkan sesudah dilakukan

penyuluhan perawatan payudara (post-test), terdapat peningkatan

pengetahuan terhadap ibu hamil dimana nilai tersebut berada pada

pengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 orang atau 60,7%.

Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan

ibu dapat diperoleh dari beberapa faktor baik formal seperti pendidikan

yang didapat di sekolah maupun non formal. Pengetahuan merupakan

faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dalam

menerima informasi dari lingkunga (Notoatmodjo, 2019).

Penelitian Nurhidayati (2018), penggunaan media sangat

diperlukan sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan


69

mengingat seseorang seperti gambar dan suara sehingga seseorang lebih

cepat memahami informasi yang diberikan dari suatu media.

Hal ini sejalan dengan penelitian Kesi Juliana Putri (2019), hasil

penelitian ini didapatkan yaitu pada kelompok intervensi dengan uji

dependen dan uji wilcoxon yaitu ada pengaruh signifikan antara

penyuluhan perawatan payudara terhadap pengetahuan (p=0,000) ibu

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan perawatan payudara.

Penelitian dilakukan oleh Gammelia (2019), Hasil penelitian

menunjukan bahwa pengetahuan responden meningkat sesudah

diberikan penyuluhan, dilihat dari nilai rata-rata sesudah penyuluhan

yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum diberikan

penyuluhan media audiovisual. Penyuluhan media audiovisual

dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan.. Kemudian dibuktikan dengan uji

statistik wilcoxon dengan nilai p-value 0,000 artinya bahwa ada

perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan penyuluhan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan responden

meningkat sesudah diberikan penyuluhan, dilihat dari nilai rata-rata

sesudah penyuluhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-

rata sebelum diberikan penyuluhan. Penyuluhan dilakukan sebanyak 1

kali namun agar lebih jelas dalam menyerap informasi yang diperoleh

oleh responden, peneliti menggunakan alat bantu berupa pengeras suara

shound system dan video dan menerapkan suara yang lambat dan pelan.
70

Tak hanya itu sebelum dilakukannya perlakuan post test, peneliti juga

membuka sesi tanya jawab terhadap responden.

Diperolehnya pengetahuan kurang dari responden karena

responden mengaku tidak pernah mendengar atau memperoleh

informasi tentang perawatan payudara dari media lainnya, responden

tidak pernah mengikuti penyuluhan tentang perawatan payudara yang

diberikan oleh bidan.

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu sesudah diberikan media

audio visual tentang perawatan payudara

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, dari 28 responden

di wilayah kerja puskesmas batuyang tahun 2023, sebelum dilakukan

penyuluhan perawatan payudara (pre-test), sebagian sikap responden

dan kategori terbanyak berada pada sikap negatif yaitu sebanyak 19

orang atau 67,8% sedangkan kategori sikap ibu hamil paling sedikit

berada pada sikap positif yaitu sebanyak 9 orang atau 32,2%.

Sedangkan sesudah dilakukan penyuluhan perawatan payudara (post-

test), terdapat perubahan sikap terhadap ibu hamil primigravida dimana

nilai tersebut berada pada sikap positif yaitu sebanyak 22 orang atau

78,5% sedangkan kategori sikap ibu hamil paling sedikit berada pada

sikap negatif yaitu sebanyak 6 orang atau 21,5%.

Menurut Kristina dalam Soekidjo Notoatmodjo (2019),

menjelaskan bahwa sikap merupakan predisposisi untuk memberikan

tanggapan terhadap rangsang lingkungan yang dapat memulai atau

membimbing tingkah laku orang tersebut.Secara definitif sikap berarti


71

suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang disiapkan untuk

memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang di organisasikan

melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau tidak

langsung pada praktik atau tindaka. Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi sikap seseorang yaitu pengalaman pribadi, orang lain,

kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan dan agama seta faktor

emosional.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa sikap

responden meningkat sesudah diberikan penyuluhan perawatan

payudara melalui media shound system dan vidio, yang dapat dilihat

dari nilai rata-rata sesudah penyuluhan perawatan payudara yang lebih

dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum diberikan penyuluhan

perawatan payudara melalui media shound system dan video

Menurut analisa peneliti bahwa terdapat pengaruh sikap

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan. Berdasarkan

hasil penelitian hal ini disebabkan karena sebagian besar responden

memiliki sikap yang negatif sebelum mendapatkan penyuluhan

perawatan payudara. Responden tidak tahu bahawa perawatan payudara

bisa melancarkan ASI pada saat menyususi nantinya. sehingga

disimpulkan bahwa sikap yang kurang tentang perawatan payudara

yang dimiliki oleh responden dapat dirubah dengan adanya pengetahuan

yang baik setelah dilakukannya penyuluhan perawatan payudara pada

responden, sehingga dapat terbentuklah sikap yang positif pula pada

responden..
72

Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Suparisa

(2019), menyatakan bahwa sikap yang baik dapat dipengaruhi oleh

adanya pengetahuan yang meningkat. Peningkatan pengetahuan

menjadikan sikap responden semakin baik. Terjadinya perubahan sikap

yang semakin baik disebabkan oleh pengetahuan.

2. Analisis Bivariat

a. Pengetahuan

Hasil uji analisis bivariate didapatkan dengan menggunakan uji

wilcoxon dan diperoleh dengan nilai signifikansi p value = 0,001 < α

(0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat Pengaruh

yang signifikan antara penyuluhan perawatan payudara pada ibu hamil

primigravida menggunakan media audio visual di Wilayah Kerja

Puskesmas Batuyang tahun 2023.

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2019), pengetahuan

merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap

obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan tersendiri. Pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian presepsi terhadap obyek. Sebagian

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga.

Menurut analisa peneliti diketahui bahwa terdapat pengaruh

pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan perawatan

payudara. Hal ini dilatarbelakangi oleh hasil penelitian yang diketahui


73

bahwa sebelum diberikan penyuluhan perawatan payudara sebagian

besar responden tidak mengetahui tentang perawatan payudara dan

pentingnya merawatan payudara sejak hamil.

Kurangnya pengetahuan responden didukung pula oleh

karakteristik responden yang sebagian besar responden hanya memiliki

tingkat pendidikan SMA yang hanya (83%) dan (67,8%) berada pada

kelompok usia 20-25 tahun. Sementara itu dari faktor pekerjaan

sebagian besra responden tidak bekerja (53,5%). Dapat disimpulkan

bahwa semakin rendah pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi

tingkat pengetahuan orang tersebut, sebalik jika semakin tinggi tingkat

pendidikan maka akan mempengaruhi tingkat pengetahuan yang baik.

Pengetahuan yang rendah dapat diubah dengan adanya informasi yang

jelas tentang perawatan payudara penyuluhan dan informasi media

elektronik dan media masa karena setelah dilakukan penelitian

pengetahuan responden menjadi tinggi setelah dilakukan penyuluhan

perawatan payudara pada ibu hamil primigravida.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sariyani, dkk

(2018) dengan judul pengaruh tingkat pengetahuan ibu menyusui

terhadap pemberian ASI eksklusif di Tabanan. Hasil memperlihatkan

bahwa nilai positif koefisien β menunjukkan tingkat pengetahuan

seseorang yang lebih tinggi maka semakin baik orang dalam

memberikan ASI eksklusif kepada bayi dan sebaliknya.

Berdasarkan hasil penelitian Prawita (2018) yang meneliti

tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu nifas tentang perawatan


74

payudara dengan pelaksanaan perawatan payudara di Klinik Pratama

Niar Medan, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara dengan

pelaksanaan perawatan payudara di Klinik Pratama Niar Medan. Selain

itu sikap yang dimiliki ibu dalam perawatan payudara menjadi landasan

terbentuknya perilaku untuk melakukan perawatan payudara. Perilaku

yang baik akan dilakukan oleh ibu jika memiliki sikap yang baik pula,

sedangkan sikap yang kurang menjadikan ibu memiliki perilaku yang

berpotensi mengakibatkan resiko gangguan kesehatan seperti payudara

bengkak, puting lecet, dan bendungan ASI .

b. Sikap

Hasil uji analisis bivariate didapatkan dengan menggunakan uji

wilcoxon dan diperoleh dengan nilai signifikansi p value = 0,000 < α

(0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh

yang sigbifikan antara penyuluhan perawatan payudara pada ibu hamil

primigravida menggunakan media audio visual di Wilayah Kerja

Puskesmas Batuyang tahun 2023.

Menurut Campbell dalam Soekidjo Notoatmodjo (2019),

mendefenisikan sikap dengan sangat sederhana, yakni sikap merupakan

suatu sindrom atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau

objek) sehingga sikap melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan

gejala kejiwaan yang lain.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti membuktikan

bahwa dengan pemberian intervensi berupa penyuluhan perawatan


75

payudara dapat meningkatkan atau merubah sikap ibu hamil tentang

perawatan payudara. Selain itu, perubahan sikap responden setelah

diberikan penyuluhan dengan media audio visual dan di bukanya sesi

tanya jawab sehingga responden mudah untuk mengerti, tidak hanya

berguna untuk menambah pengetahuan, tetapi juga berpengaruh pada

sikap responden yang akan termotivasi untuk bersikap mendukung

untuk melakukan perawatan payudara.

Seseorang yang berpengetahuan baik tidak menjamin

sepenuhnya responden akan mempunyai sikap yang positif. Sampel

harus mampu menyerap, mengolah dan memahami informasi yang

diperoleh. Sikap positif yang dimaksud adalah adanya keselarasan

antara pengetahuan dengan sikap responden itu sendiri. Responden

yang masih memiliki sikap negatif terhadap pernyataan tertentu pada

akhir penelitian dapat disebabkan karena interpretasi yang salah atau

kurang tepat terhadap pernyataan sikap tersebut.

Selain itu sikap yang dimiliki ibu dalam perawatan payudara

menjadi landasan terbentuknya perilaku untuk melakukan perawatan

payudara. Perilaku yang baik akan dilakukan oleh ibu jika memiliki

sikap yang baik pula, sedangkan sikap yang kurang menjadikan ibu

memiliki perilaku yang berpotensi mengakibatkan resiko gangguan

kesehatan seperti payudara bengkak, puting lecet, dan bendungan ASI

(Isnadira, 2017).

Penelitian Merdhika, (2018) tentang Pengaruh Penyuluhan ASI

Eksklusif Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dan Sikap


76

Ibu Menyusui Di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar dengan hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap

sikap ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif dengan p value

0,020.6

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan

pendekatan pre-tes dan post-test desain, dimana dalam penelitian

menggunakan kelompok perlakuan. Peneliti telah berhasil melakukan

penelitiannya meskipun mendapatkan kendala dilapangan, kendala yaitu

responden harus dijemput kerumahnya dikarenakan responden tidaka bisa

naik motor dan tidak ada yang mengantar.

Pada saat diberikan penyuluhan, responden duduk saling berdekatan

sehingga tidak menutup kemungkinan pada saat pengisisan kuesioner, antar

sesama responden saling melihat jawaban kuesioner, sehingga dadapatkan

hasil kuesioner yang rata-rata sesuai atau sama dengan responden yang satu

dengan responden yang lain.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada tingkat

penegtahuan dan sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara Di

Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang maka dapat diproleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida sebelum diberikan

penyuluhan perawatan payudara sebanyak 28 responden, 22 orang atau

78,5% dengan katagori kurang dan sesudah diberikan penyuluhan

perawatan payudara sebanyak 17 orang atau 60,7% dengan katagori baik

2. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil primigravida sesudah diberikan

penyuluhan perawatan payudara sebanyak 28 responden, 19 orang atau

67,8% katagori negative dan sesudah diberikan penyuluhan perawatan

payudara ibu hamil primigravida sebanyak 22 orang atau 78,5% dengan

katagori positif.

3. Ada pengaruh media audiovisual tentang perawatan payudara terhadap

tingkat pengetahaun dan sikap pretest-posttes ibu hamil primigravida Di

Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang yaitu dengan nilai p-value 0,000 (p

<0,05).

77
78

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh media audiovisual

terhadap pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara Di

Wilayah Kerja Puskesmas Batuyang, beberapa saran yang dapat diajukan

menjadi bahan pertimbagan yaitu

1. Bagi puskesmas

Bagi petugas kesehatan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas

Batuyang, sebaiknya lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan atau

pendidikan kesehatan pada setiap ibu hamil untuk melakukan konsultasi

dengan petugas kesehatan selama masa kehamilan dan untuk melakukan

perawatan payudara dalam mempersiapkan produksi ASI dan mental

untuk menyusui bayinya setelah melahirkan nanti.

2. Bagi ibu hamil

Kepada setaip ibu hamil sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan

tentang perawatan payudara selama masa hamil adar melancarkan

produksi ASI dan persiapan mental untuk menyusui bayinya nanti cukup

maksimal.

3. Bagi peneliti

Bagi peneliti untuk lebih memiliki motivasi dalam meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman tentang riset kebidanan dalam

meningkatkan profesionalisme

4. Bagi Stikes

Perguruan tinggi di sini yaitu Stikes Hamzar dan bisa juga menjadi

landasan bagi perguruan tinggi lainnya, dengan adanya penelitian ini


79

kampus bisa mengetahui banyaknya ibu hamil yang belum mengetahui

bagaimana cara perawatan payudara yang baik dan benar. bagaimana

semoga dengan adanya penelitian ini bisa menjadi refrensi buat

mahasisawa untuk penelitian selanjutnya.

5. Bagi Perpustakaan

Dengan adanya penelitian ini semoga bisa menjadi refrensi buat

mahasiswa selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, W. O. S., Rezal, F., & Nurzalmariah, W. O. S. (2017). Perbedaan


Pengetahuan, Sikap, Dan Motivasi Ibu Sesudah Diberikan Program
Mother Smart Grounding (Msg) Dalam Pencegahan Stunting Di Wilayah
Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6).

ALANG L E.(2022) Pengaruh Hipnopresure Terhadap Stres Dan Kejadian


Kepatuhan (FLOUR ALBUS) Pada Ibu Hamil. Politeknik Kesehatan
Semarang.

Anwar, C., Andika, F., Rosdiana, E., &Soviawati, S. (2021). Hubungan


Pengetahuan, Sikap dan Peran Tenaga Kesehatan dengan Perawatan
Payudara pada IbuHamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas
Lamteuba Kecamatan Seulimum Aceh Besar. JOURNAL OF HEALTH
CARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 7(1), 304-317

Arikunto,S. 2018. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


RinekaCipta

Azwar , 2013. Sikap manusia : teori dan pengukuran. Yogyakarta : Pustaka


pelajar

Bangun BR A.(2018) Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Perawatan


Payudara Dengan Kelancara Pengeluaran Asi Di Klinik Grace Deli Tua

Cahyani Retno A,(2020). Pengaruh Media Audio VIisual Terhadap Pengetahuan


Dan Sikap Ibu Baalita Gizi Kurang DIi Wilayah Kerja Puskesmas Blora.
Poltekkes Kemenkes Semarang.

Damayanti IP. Asuhan Kebidanan Pada IbuHamil Dengan Ketidak nyamanan


Sering BAK. Ensiklopedia of Journal. 2019;1(4):185– 190.
doi:https://doi.org/10.33559/eoj.v1i4.205

Darmayantirofik-. (2019). PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA


TENTANG PERAWATAN PAYUDARA. JURNAL KEBIDANAN, 8(2),
116-121

Fransiska, F., Helprida, H., &Winta, W. (2020). PENGETAHUAN DAN SIKAP


IBU HAMIL DENGAN PERAWATAN PAYUDARA SELAMA
KEHAMILAN DI POSKESDES SAITNIHUTA KECAMATAN
DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
TAHUN 2019. JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL
(TEKESNOS), 2(2), 97-109.
Gitayanti R.2015 Pengalaman Kehamilan Perempuan Primigravida Dengan
Riwayat Menikah Usia Dini Di Desa Bale Baru Kecamatan Sukowono
Kabupaten Jember. Universitas Jember

Indrasari, N. (2017). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pelaksanaan


Perawatan Payudara. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 12(1), 1-7.

Isnadira, E. (2017). Hubungan Motivasi Dengan Perilaku Ibu Nifas Dalam


Perawatan Payudara. Jurnal Ners dan Kebidanan 1 (2) 120-125.

Kemenkes RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI

Kuswanti, Ina.S. Si. T, M. Kes. 2014. Asuhan kehamilan. Yogyakarta : PT.


Pustaka Pelaja

Mawan AR, Indriwati SE, Suhadi. Pengembangan Video Penyuluhan Perilaku


Hidup Bersih dan Sehat (PBHS) Bermuatan Nilai Karakter Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Menanggulangi Penyakit
Diare. J Pendidik Teor Penelit dan Pengemb. 2017;2:883–8. 34

Maritalia, D. (2017). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Tentang Perawatan


Payudara. (S. Riyadi, Ed.). Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Marmi. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas ”Puerperium Care”.


Yogyakarta: Pustaka Belajar

Megasari K. Asuhan Kebidanan Pada Trimester III Dengan Ketidaknyamanan


Sering Buang Air Kecil. Jurnal Komunikasi Kesehatan. 2019;10(2):29–
37.https://ejurnal.ibisa.ac.id/index.php/jkk/article/view/148

Monica LP. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil dalam Melengkapi
Imunisasi TT. Jurnal Ners dan Kebidanan. 2017;4(1):017– 022.
doi:10 .26699/jnk.v4i1.art.p017-022

Notoadmojo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta :RinekaCipta.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.


2014

Notoatmodjo., S. (2018). Promosi Dan Perilaku Kesehatan Masyarakat. Jakarta:


PT. Rineka Cipta. Cetakanke IV

Nursalam. (2018). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu


Keperawatan .Jakarta: SalembaMedika

Prawita, A. A. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Tentang


Perawatan Payudara Dengan Pelaksanaan Perawatan Payudara di Klinik
Pratama Niar Medan. Jurnal Bidan Komunitas1 (3) 133-141
Putra, R.W.H.2019. Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Mengenai Anemia Pada Siswi SMPN 31 Semarang. JurnalGizi

Putri Agustina I, (2020). Efektivitas Media Audio Visual Terhadap Peningkatan


Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kesehatan Gigi Dan Mulut Di Puskesmas
Krorotan. Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Putriningrum, R., Anitasari, W., Ekarini, D., &Windyastuti, E. (2013). Hubungan


Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perawatan Payudara
Dengan Tindakan Merawat Payudara Di BPS Sunarsi Sumber lawang
Sragen Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada.

Putri VR, Rahmiati L, Andrianie K. Gambaran Kebiasaan Ibu Hamil Dalam


Mengatasi Ketidaknyamanan Selama Kehamilan Di RSUD R. Syamsudin,
SH. Jurnal Sehat Masada. 2018;XII:31–40. doi:https://doi. org/10.
38037/jsm.v12i1.53

Rahayu, T. A. (2020). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Perawatan


Payudara pada IbuHamil Di Puskesmas Sungai Apit Tahun
2020 (Doctoral dissertation, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai).

Sari AN, Riawati D. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perubahan


Psikologis Selama Kehamilan. Jurnal Kebidanan Indonesia.
2019;10(2):102–109. doi:https://doi.org/10.36419/jkebin.v10i2.285

Sariyani, M. dan Ady, N. (2018). Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui


Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Tabanan. Jurnal Program Studi
DIII Kebidanan STIKES Advaita Medika Tabanan.

Saryono, Pramitasari, DyahSorichah. 2018. Perawatan Payudara. Yogyakarta:


Nuha Medika

Soegiyono (2018). Metode Penelitian Kesehatan Untuk Pemula. PT. Bina Aksara

Taqiyah, Y., Sunarti, S. and Rais, N. F. (2019) ‘PENGARUH PERAWATAN


PAYUDARA TERHADAP BENDUNGAN ASI PADA IBU POST
PARTUM DI RSIA KHADIJAH I MAKASSAR’, Journal of Islamic
Nursing. doi: 10.24252/join.v4i1.7757.

Wardani, N. I., Martanti, L. E., &Wahyudi, T. (2019). Pengaruh Edukasi dengan


Media Linzi terhadap Sikap dan Kinerja Kader dalam Memantau Status
Gizi Balita. JURNAL KEBIDANAN, 9(1), 24-29.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Yth. Calon Responden Penelitian

Di tempat

Dengan hormat,

Saya sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)

Hamzar Program Studi SI Kebidanan, bermaksud melaksanakan penelitian

mengenai“Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap

Ibu Hamil Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di Wilayah Kerja

Pueskesmas Batuyang”. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan bermanfaat

khususnya bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan dan sikapnya dalam

perawatan payudara.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaan saudara

untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang ada dalam angket sesuai dengan

petunjuk. Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi

yang saya dapatkan akan saya gunakan hanya untuk kepentingan penelitian. Saya

menjamin jawaban yang diberikan dan penelitian ini tidak akan merugikan

saudara. Apabila saudara bersedia mengisi angket, saya mohon untuk

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (terlampir) dan mohon

dikembalikan setelah diisi.

Atas perhatian dan kesedian saudara, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya
Peneliti,

Elmayana

NIM.113419002

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian : “Pengaruh Media Audio Visual Terhadapa Pengetahuan

Dan Sikap Ibu Hamil Primigravida Tentang Perawatan

Perawatan Payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas

Batuyang”.

Peneliti : Elmyana Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

(STIKes) Hamzar Program Studi SI Kebidanan

Saya (Setuju/ Tidak setuju*) untuk mengisi kuesioner yang diberikan

peneliti. Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari peneliti yang setuju untuk

mengetahui “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap

Ibu Hamil Primigravida Tentang Perawatan Payudara Di Wilayah Kerja

Puskesmas Batuyang”. Saya telah diberitahu jawaban terhadap kuisioner tidak

akan diberitahukan kepada siapapun.


Partisipasi saya atau penolakan saya untuk menjawab kuisioner ini tidak

akan merugikan saya. Saya mengerti bahwa tujuan penelitian ini akan sangat

bermanfaat bagi tenaga kesehatan, khususnya ibu hami dan. Demikian secara

sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta

dalam penelitian ini.

Responden

( )

Lampiran 3

SOP PENYULUHAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

No TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA


1 Pembukaan 5 menit a. Salam perkenalan -
b. Menjelaskan kontrak dan tujuan pertemuan
2 Pelaksanaan 30 menit a. Memberikan Penyuluhan tentang perawatan Sound
payudara berupa: system
1) Pengertian perawatan payudara
2) Materi perawatan payudara
3) Tujuan perawatan payudara
3 Penutup 15 menit a. Menanyakan kepada remaja bagaimana
pengetahuan dan sikapnya setelah diberikan
penyuluhan perawatan payudara
b. Menutup dengan mengucap terimakasih atas
kerjasamany
Lampiran 4

KUESIONER

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN

DAN SIKAP IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN

PAYUDRA DI WILAYAH KERJA PUSKESAS BATUYANG


A. Kuesioner pengetahuan

I. Data Responden

1. Kode Responden :

2. Umur Responden :

3. Paritas :

4. Pendidikan terakhir responden :

5. Pekerjaan :

II. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah dengan teliti pertanyaan yang tertera di bawah ini.

2. Pilihlah salah satu jawaban dan berikan tanda Cheklist (√)

pada jawaban yang anda anggap benar pada pertanyaan

dibawah ini

KUESIONER PENGETAHUAN IBU HAMIL

PRIMIGRAVIDA TENTANG PERAWATAN

PAYUDARA

NO Pernyataan Benar Salah


1-3 Pernyataan Tentang Pengertian Perawatan Payudara
1 Perawatan payudara adalah suatu cara untuk
memperlancar produksi ASI

2 Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting


susu sangat penting
3 Puting susu masuk kedalam/ datar sebenarnya merupakan halangan
untuk menyusui dengan baik

4-8 Pernyataan Tentang Tujuan Perawatan Payudara


NO Pernyataan Benar Salah
4 Perawatan payudara yang dilakukan dengan benar dan teratur akan
memudahkan si kecil mengkonsumsi ASI.
5 Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dilakukan
sedini mungkin
6 Perawatan payudara tidak efektif dalam mencegah
bendungan ataupun pembengkakan payudara pada ibu
Nifas
7 Pengeluaran ASI dapat di pengaruhi oleh kesiapan mental
Ibu
8 Rangsangan pada payudara dibutuhkan ibu hamil agar
nantinya produksi ASI banyak dan lancar
9-14 Pernyataan Tentang Dampak Tidak Melakukan Perawatan Payudara
9 Puting susu terbenam merupakan suatu hambatan besar
untuk menyusui bayi
10 Jika ibu merasa nyeri, payudara dapat di kompres dengan air hangat
sebelum menyusui dan kompres dengan air
dingin setelah menyusui
11 Payudara bengkak akan terasa sakit, saat dihisap ASI
tidak keluar dan badan terasa demam
12 Menyusui bayi tanpa dijadwal sampai payudara terasa kosong dapat
mencegah terjadinya payudara bengkak
13 Bendungan ASI pada saat menyusui dipengaruhi oleh
perawatan payudara yang baik
14 Puting susu jadi kering sehingga pecah-pecah dan terjadi luka tidak
perlu melakukan perawatan payudara
15-20 Pernyataan Tentang Penatalaksanaan Perawatan Payudara
15 Salah satu persiapan alat untuk melakukan perawatan payudara yaitu
persiapan alat seperti kapas dan minya
kelapa atau baby oil
16 Langkah pertama untuk perawatan payudara yang datar
atau masuk kedalam yaitu meletakkan kedua jari telunjuk atau ibu
jari di areola mamae
17 Untuk perawatan payudara yang datar dilakukan
perawatan
2 – 3 kali dalam sehari
18 Bila seseorang ibu hamil tidak melakukan perawatan
payudara dengan baik produksi ASI akan terhambat
19 Pengompresan payudara dilakukan bergantian dengan waslap
hangat dan dingin

20 Minimnya perwatan payudara dapat menyebabkan


berbagai masalah pada saat menyusui
Sumber :Ameliani, 2018

B. Kuesioner sikap ibu hamil primigravida tentang perawatan payudara


Berilah tanda (√) pada kolom yang sesai dengan asumsi anda

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN SS S RR TS STS
Ibu percaya bahwa perawatan payudara bermanfaat
1 untuk mencegah payudara bengkak

Ibu percaya bahwa perawatan payudara pada masa


2
nifas dapat meningkatkan produksi ASI
Ibu menganggap perawatan payudara penting
3
dilakukan pada masa nifas
Ibu menganggap bahwa dengan melakukan
4
perawatan payudara maka ibu akan merasa nyaman
Ibu menganggap perawatan payudara tidak hanya
5 dilakukan pada masa kehamilan namun juga pada
masa nifas
Ibu merasa senang apabila dapat melakukan sendiri
6
upaya pencegahan payudara bengkak
Ibu merasa senang apabila dapat melakukan sendiri
7 upaya memperbayak ASI

Ibu merasa senang setelah merasakan manfaat dari


8
perawatan payudara
Ibu merasa senang melakukan perawatan payudara
9 dirumah karena menurut ibu hal tersebut tidak rumit
untuk dilakukan
Ibu ingin melakukan perawatan payudara sedini
10
mungkin untuk mencegah terjadinya bendungan ASI
Ibu ingin melakukan perawatan payudara sedini
11
mungkin untuk mencegah terjadinya bendungan ASI
Ibu akan mencari tahu informasi tentang perawatan
12 payudara ketika belum paham dengan cara
perawatan payudara

Sumber :Ratih nilasari, 2019


Uji Normalitas Pengetahuan

Explore
Notes
Output Created 25-Jun-2023 18:05:18
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
28
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any dependent
variable or factor used.
Syntax EXAMINE VARIABLES=pre post
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
HISTOGRAM NPPLOT
/COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:01.687


Elapsed Time 00:00:01.688

[DataSet0]
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


pre 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%
post 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
pre Mean 48.04 1.896
95% Confidence Interval Lower Bound 44.15
for Mean Upper Bound 51.93
5% Trimmed Mean 48.02
Median 45.00
Variance 100.628
Std. Deviation 10.031
Minimum 30
Maximum 65
Range 35
Interquartile Range 15
Skewness .350 .441
Kurtosis -.683 .858
post Mean 77.68 1.983
95% Confidence Interval Lower Bound 73.61
for Mean Upper Bound 81.75
5% Trimmed Mean 77.98
Median 80.00
Variance 110.152
Std. Deviation 10.495
Minimum 60
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


pre 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Maximum 90
Range 30
Interquartile Range 19
Skewness -.313 .441
Kurtosis -1.469 .858

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre .190 28 .011 .930 28 .063
post .222 28 .001 .872 28 .003
a. Lilliefors Significance Correction

post
post Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2,00 6. 00
5,00 6. 55555
4,00 7. 0000
1,00 7. 5
3,00 8. 000
7,00 8. 5555555
6,00 9. 000000
Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Pre
pre Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 3. 0
3,00 3. 555
4,00 4. 0000
8,00 4. 55555555
4,00 5. 0000
2,00 5. 55
2,00 6. 00
4,00 6. 5555

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Uji Normalitas Sikap

Explore
Notes
Output Created 25-Jun-2023 18:29:34
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
28
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for
dependent variables are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no
missing values for any dependent
variable or factor used.
Syntax EXAMINE VARIABLES=pre post
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF
HISTOGRAM NPPLOT
/COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.

Resources Processor Time 00:00:01.578


Elapsed Time 00:00:01.549

[DataSet0]
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


pre 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%
post 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Descriptives
Statistic Std. Error
pre Mean 44.04 1.020
95% Confidence Interval Lower Bound 41.94
for Mean Upper Bound 46.13
5% Trimmed Mean 43.97
Median 42.00
Variance 29.147
Std. Deviation 5.399
Minimum 37
Maximum 52
Range 15
Interquartile Range 11
Skewness .390 .441
Kurtosis -1.586 .858
post Mean 53.71 .699
95% Confidence Interval Lower Bound 52.28
for Mean Upper Bound 55.15
5% Trimmed Mean 53.71
Median 55.00
Variance 13.693
Std. Deviation 3.700
Minimum 47
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent


pre 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%

Maximum 61
Range 14
Interquartile Range 6
Skewness -.418 .441
Kurtosis -.518 .858

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pre .218 28 .001 .842 28 .001
post .243 28 .000 .918 28 .031
a. Lilliefors Significance Correction

post
post Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

6,00 4 . 778899
5,00 5 . 02234
16,00 5 . 5555555556677779
1,00 6. 1

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
pre
pre Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

6,00 3 . 788889
12,00 4 . 000011222234
1,00 4. 9
9,00 5 . 001111122

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)
Uji Wilcoxon Pengetahuan

NPAR TEST
/WILCOXON=pre WITH post (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes

Output Created 12-Jul-2023 14:42:34

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 28

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all


cases with valid data for the variable(s)
used in that test.

Syntax NPAR TEST


/WILCOXON=pre WITH post (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000

Elapsed Time 00:00:00.000

Number of Cases Alloweda 112347

a. Based on availability of workspace memory.


[DataSet0]

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

pre 28 48.04 10.031 30 65

post 28 77.68 10.495 60 90

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

post - pre Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 28b 14.50 406.00

Ties 0c

Total 28

a. post < pre

b. post > pre

c. post = pre

Test Statisticsb

post - pre

Z -4.633a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test


Uji Wilcoxon sikap

NPAR TEST
/WILCOXON=pre WITH post (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

Notes
Output Created 25-Jun-2023 19:51:21
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
28
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each test are based on
all cases with valid data for the
variable(s) used in that test.
Syntax NPAR TEST
/WILCOXON=pre WITH post
(PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.000


Elapsed Time 00:00:00.000
Number of Cases
112347
Alloweda
a. Based on availability of workspace memory.
[DataSet0]

Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
pre 28 44.04 5.399 37 52
post 28 53.71 3.700 47 61

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
post - pre Negative Ranks 1a 1.00 1.00
Positive Ranks 27b 15.00 405.00
Ties 0c
Total 28
a. post < pre
b. post > pre
c. post = pre

Test Statisticsb
post - pre
Z -4.606a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Dokumentasi Penelitian
Jum’at 23 juni 2023

pretes

Penyuluhan perawatan payudara


postes

Foto bersama
MASTER TABEL PRE TEST DAN POS TEST
PENGETAHUAN

PRE TES
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 T % KRITERIA KODE 1 2 3 4 5 6 7 8
1 SUNDUSIAH 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 13 65 CUKUP 2 1 1 1 1 1 0 1 1
2 RIZKIANA 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 35 KURANG 3 1 1 1 0 1 1 1 1
3 SULISTIA 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9 45 KURANG 2 0 1 1 1 1 0 1 1
4 ANGGITA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 10 50 KURANG 2 1 1 1 1 1 1 0 1
5 SINTIA 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 12 60 CUKUP 2 1 1 1 1 1 1 1 1
6 SRI 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 9 45 KURANG 3 1 1 0 1 0 0 1 1
7 TINA 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 10 50 KURANG 3 1 1 1 1 0 1 1 1
8 SRI HARTILA 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 7 35 KURANG 3 1 1 1 1 1 1 1 1
9 EKA PUTRI 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 9 45 KURANG 3 1 0 1 0 1 1 1 1
10 MURIANI 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 13 65 CUKUP 2 0 0 1 1 1 1 0 1
11 HELMIARTI 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7 35 KURANG 3 1 1 1 0 1 1 1 1
12 VITA 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 11 55 KURANG 3 1 1 1 0 1 1 1 0
13 MIRA 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9 45 KURANG 3 1 1 1 0 1 1 1 1
14 SARAH 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 50 KURANG 3 1 1 1 1 1 1 1 1
15 ROHANI 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 8 40 KURANG 3 1 1 1 1 1 1 0 0
16 RAIHAN 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 13 65 CUKUP 2 1 1 1 1 1 0 1 1
17 ROSITA 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12 60 CUKUP 2 1 1 1 0 1 1 1 1
18 ULFAYANA 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 9 45 KURANG 3 1 1 1 1 0 1 1 1
19 EGA SOFIANA 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 8 40 KURANG 3 1 1 1 1 0 0 1 1
20 INDATUL AEINI 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13 65 CUKUP 2 1 1 1 1 0 0 1 1
21 KARTINI 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 9 45 KURANG 3 0 0 1 1 1 1 1 1
22 RINIALFIL LAILI 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 40 KURANG 3 1 1 1 1 1 1 1 1
23 TITITN RAHMANA 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 9 45 KURANG 3 1 0 0 0 1 1 1 1
24 RABI'AH 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 11 55 KURANG 3 1 1 1 1 1 1 0 0
25 DIAN 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 9 45 KURANG 3 1 1 0 1 1 1 1 1
26 MITA 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 10 50 KURANG 3 1 0 0 1 1 1 1 1
27 SUSAN 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8 40 KURANG 3 1 1 1 0 0 1 0 1
28 REZA 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 6 30 KURANG 3 1 1 1 1 0 0 0 1

Anda mungkin juga menyukai