Anda di halaman 1dari 116

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KOMPLIKASI

KEHAMILAN DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP


PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SIKUI MUARA TEWEH

SKRIPSI

OLEH:

ELI KARLINA SARI


PO.62.24.2.22.311

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2023

1
PERNYATAAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KOMPLIKASI KEHAMILAN


DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL
TRIMESTER I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUI
MUARA TEWEH

OLEH
ELI KARLINA SARI
PO.62.24.2.22.311

Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diuji

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat : Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Pembimbing I, Pembimbing II

Herlinadiyaningsih, SST., M.Kes Happy Marthalena S, SST., M.Keb


NIP. 19800807 200501 2 003 NIP. 19860107 200912 2 001

i
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI

Skripsi ini telah diuji

Tanggal, Desember 2022

Palangka Raya, 2023


Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Noordiati, SST., MPH (...........................................)


NIP. 19800608 200112 2 002

Anggota : Herlinadiyaningsih, SST., M.Kes (……………………………)


NIP. 19800807 200501 2 003

Happy Marthalena S, SST., M.Keb (……………………………)


NIP. 19860107 200912 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KOMPLIKASI KEHAMILAN


DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER
I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUI
MUARA TEWEH

Dipersiapkan dan Disususn Oleh :


Nama : Eli Karlina Sari
PO.62.24.2.22.311

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada hari/Tanggal : 2023

Ketua Penguji
Noordiati, SST., MPH
NIP. 19800608 200112 2 002 (………………………………….)

Anggota
Herlinadiyaningsih, SST., M.Kes
NIP. 19800807 200501 2 003 (………………………………….)

Anggota
Happy Marthalena S, SST., M.Keb
NIP. 19860107 200912 2 001 (………………………………….)

Palangka Raya, 2023

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Program Studi Sarjana


Terapan Kebidanan dan Profesi
Bidan

Noordiati, SST., MPH Erina Eka Hatini, SST., MPH


NIP. 19800608 200112 2 002 NIP. 19800608 200112 2 001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Palangka Raya, 3

2023

Materai 6000

Eli Karlina Sari

iv
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Eli Karlina Sari
NIM : PO.62.24.2.22.311
Prodi : SARJANA TERAPPAN KEBIDANAN
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi
Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
kepada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya Hak Bebas Royalti
Non-eksklusif (Non-exclusive Royality-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Komplikasi Kehamilan Dengan
Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I di Wilayah
Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh”
Hak Bebas Royality Non ekslusif ini Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Palangka Raya berhak menyimpan, alih media/format, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui, Palangka Raya, Januari


2023
Tim Pembimbing Yang Menyatakan,
Anggota
Materai 6000

Herlinadiyaningsih, SST., M.Kes Eli Karlina Sari


NIP. 19800807 200501 2 003 NIM.PO.62.24.2.22.311

Anggota

v
Happy Marthalena S, SST., M.Keb
NIP. 19860107 200912 2 001

ABSTRAK

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri kebidanan


untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran yang didalamnya
bidan sebagai pendidik. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko komplikasi
kehamilan yang bisa mengancam jiwanya. Di Indonesia angka kematian ibu
(AKI) masih cukup tinggi yakni 305 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu
upaya dengan memberikan informasi tentang kehamilan risiko tinggi dilakukan
melalui pendidikan kesehatan yang dirancang dengan tepat sehingga klien mudah
memahami dan mengingat informasi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh


pendidikan kesehatan tentang komplikasi kehamilan dengan media video terhadap
pengetahuan ibu hamil trimester I.

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment with two group (control and intervensi) dengan menggunakan pre test
– post test design untuk melihat perbandingan sebelum dan setelah diberikan
perlakuan pada kedua kelompok.

Hasil penelitian menggunakan uji t paired menunjukkan Nilai probabilitas/p


value uji T Paired: Hasil = 0,001. Artinya: Ada perbedaan antara pemberian
leaflet dan pemberian video. Sebab: Nilai p value > 0,05 (95 % kepercayaan).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada saat post-test terdapat


peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi pada kelompok perlakuan.
Sehingga dapat di simpulkan dengan nilai p-value 0,001 berarti ada pengaruh
pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media video terhadap
pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara
Teweh.

Kata Kunci : pendidikan kesehatan, komplikasi kehamilan, video, leaflet,


pengetahuan, ibu hamil.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat
dan karyniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Komplikasi Kehamilan Dengan Media
Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikui Muara Teweh”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan berkat bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Mars Khendra Kusfriyadi, STP.,MPH sebagai Direktur Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya karena telah memberikan izin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
2. Ibu Noordiati, SST.,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Palangka Raya sekaligus Ketua penguji yang telah memberi ma-
sukan dan bimbingan kepada peneliti.
3. Ibu Erina Eka Hatini, SST., MPH selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
kebidanan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya karena telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
4. Bapak Sony Istaroni, S.Kep. Ns sebagai Kepala Puskesmas SIKUI Barito Utara
Kec. Teweh Baru yang telah memberikan izin melaksanakan pengumpulan
data penelitian.
5. Ibu Herlinadiyaningsih, SST., M.Kes sebagai dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, motivasi serta arahan kepada peneliti.
6. Ibu Happy Marthalena S, SST., M.Keb, sebagai pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, motivasi serta arahan kepada peneliti.
7. Seluruh dosen DIV Alih jenjang Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palangka Raya.

vii
8. Suami dan anak-anak terkasih yang telah memberikan dukungan moril dan
materil.
9. Teman-teman seangkatan DIV Alih Jenjang Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palangka Raya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang membangun untuk
peningkatan kualitas dari skripsi ini. Semoga skripsi penelitian ini dapat
bermanfaat dapat dilanjkutkan dalam penelitian.

Palangka Raya, April 2023

Penulis

viii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI......................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ILMIAH .................... v
KATA PENGANTAR..........................................................................................ivi
DAFTAR ISI.......................................................................................................ixii
DAFTAR TABEL................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiiiii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.........................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................4
C.Tujuan.......................................................................................................4
D.Manfaat Penelitian....................................................................................5
E.Keaslian Penelitian...................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Telaah Pustaka..........................................................................................8
B.Variabel Lain Yang Berhubungan Dengan Penelitian...........................34
C.Kerangka Teori.......................................................................................39
D.Kerangka Konsep...................................................................................40
E.Hipotesis.................................................................................................40
F.Definisi Operasional...............................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN

ix
A. Jenis dan Desain Penelitian...................................................................42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................43
C. Populasi dan Sampel..............................................................................43
D. Teknik Sampling...................................................................................44
E. Jenis Data...............................................................................................45
F. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................46
G. Alat Pengumpulan Data........................................................................48
H. Pengumpulan Data .............................................................................. 50
I. Pengolahan Data .................................................................................. 50
J. Analisa Data ........................................................................................ 51
K. Etika Penelitian ...................................................................................52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian …………………………………...…. 53

B. Hasil Penelitian ………………………………….………...………… 54

C. Pembahasan …………………………………………...…………….. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan …………………………………………………..……… 72

B. Saran ……………………………………………………..…………;. 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ………………………………......................... 7


Tabel 2.1 Definisi Operasional ……….......................................................... 40
Tabel 4.1 Paritas Responden Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi.. 54
Tabel 4.2 Usia Responden Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi…. 54
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden Kelompok Kontrol dan Kelompok
Intervensi…………………………………………………………. 55
Tabel 4.4 Pendidikan Responden Kelompok Kontrol dan Kelompok
Intervensi…………………………………………………………. 56
Tabel 4.5 Pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan
berupa leaflet (kelompok kontrol) dan video (kelompok
intervensi) di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara
Teweh…………………………………………………………….. 57

Tabel 4.6 Pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan


berupa leaflet (kelompok kontrol) vidio (kelompok intervensi) di
Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh …………………. 58

Tabel 4.7 Analisis pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan intervensi


pendidikan kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) dan
video (kelompok intervensi) terhadap peningkatan pengetahuan
ibu hamil trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah
Kerja Puskesmas Sikui Muara 59
Teweh…………………………………..

Tabel 4.8 Analisis pengetahuan ibu hamil setelah diberikan intervensi


pendidikan kesehatan berupa berupa leaflet (kelompok kontrol)
dan video (kelompok intervensi) terhadap pengetahuan ibu hamil
trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sikui Muara Teweh………………………………….. 60

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori …………………………………. 38

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ………………………………... 39

Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................... 41

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuesioner

xiii
DAFTAR SINGKATAN

AKI Angka Kematian Ibu


AKN Angka Kematian Neonatal
ANC Antenatal Care
ASI Air Susu Ibu
BAB Buang Air Besar
BBLR Berat Badan Lahir Rendah
BKKBN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BPS Badan Pusat Statistik
Ha Hipotesa
HCG Human Chorionic Gonadotropin 
K4 Empat Kali Pelayanan Antenatal Care
KB Keluarga Berencana
KH Kilometer Hektar
KIA Kesehatan Ibu dan Anak
PONED Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar 
PONEK Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Khusus
Rh Rhesus
RI Republik Indonesia
SCTP Sectio Caesaria Trans Peritoneum
SD Sekolah Dasar
SDG Sustainable Development Goals
SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
SMA Sekolah Menengah Atas
SMP Sekolah Menengah Pertama
SUPAS Survei Penduduk Antar Sensus
VABC Vaginal Birth After Caesarian
WHO World Health Organizatio

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin mulai sejak

kontrasepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Pertumbuhan dan

perkembangan janin dapat menentukan derajad kesehatan ibu hamil dan output

kehamilannya. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko komplikasi kehamilan

yang bisa mengancam jiwanya (Yonni Siwi , 2018). Kematian ibu menurut World

Health Organization (WHO) adalah kematian yang terjadi saat kehamilan,

persalinan, atau dalam 42 hari setelah persalinan (nifas) dengan penyebab yang

berhubungan langsung maupun tidak langsung dari kehamilan atau persalinannya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan angka kematian ibu sebanyak

500.000 setiap tahunnya, 99% diantaranya terjadi di negara berkembang.

Indikator derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adalah angka kematian

maternal dan perinatal. (Komang Ayu Kartika Sari, 2017).

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024

menyebutkan bahwa kondisi umum dan permasalahan kesehatan ibu dan

anak di Indonesia antara lain Angka Kematian Ibu (AKI) 305 per 100.000

kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) 15

per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Penurunan AKI dan AKN sudah

terjadi namun angka penurunannya masih dibawah target RPJMN. Target

RPJMN 2024 yaitu AKI 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN 10 per

1000 kelahiran hidup. Target global SDG untuk menurunkan AKI menjadi 183

1
per 100.000 KH pada tahun 2024 dan kurang dari 70 per 100.000 KH pada tahun

2030. Kondisi ini mengisyaratkan perlunya upaya yang lebih strategis dan

komprehensif, karena untuk mencapai target AKI turun menjadi 183 per 100.000

KH tahun 2024 diperlukan paling tidak penurunan kematian ibu sebesar 5,5% per

tahun.

Di Indonesia angka kematian ibu (AKI) masih cukup tinggi yakni 305 per

100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) terakhir yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). (BKKBN, 2021).

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah yang dilaporkan pada

tahun 2019 sebanyak 82 kasus. Penyebab utama kasus kematian ibu di Provinsi

Kalimantan Tengah sebagian besar disebabkan oleh perdarahan (34%), hipertensi

dalam kehamilan (24%) dan infeksi (7,3%) (Tengah, 2020). Sedangkan, menurut

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara jumlah kematian ibu Berdasarkan

data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2020 tercatat kasus

kematian ibu ada sebanyak 4 kasus. Penanganan komplikasi pada kasus kebidanan

yaitu sebanyak 141 kasus (81,6%) (Dinas Kesehatan Barito Utara, 2020).

Tiga Faktor esensial yang berpengaruh terhadap tingginya AKI adalah sikap

dan perilaku ibu selama hamil dan tingkat pengetahuan ibu terhadap

kehamilannya. Faktor yang melatar belakangi risiko kematian ibu meliputi

kurangnya partisipasi masyarakat yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah,

kemampuan ekonomi keluarga rendah, serta kedudukan sosial budaya yang tidak

mendukung. Faktor lain yang turut berperan yakni usia ibu ketika hamil dan

melahirkan, ibu yang terlalu muda (35 tahun), frekuensi melahirkan telah 4 kali

atau lebih, dan jarak antar kelahiran <24 bulan, termasuk kelompok berisiko

2
tinggi dan berpotensi menambah AKI. (Komang Ayu Kartika Sari, Dwi Puji

Tiarah Astuti;, 2017). Penyebab utama kematian ibu adalah hipertensi

dalam kehamilan dan perdarahan pasca persalinan (post partum). Ini

menggambarkan bahwa kondisi ibu sebelum dan selama kehamilan sangat

menentukan persalinan dengan kondisi bayi yang dilahirkan.

Tingginya angka kematian ibu dan bayi tersebut menunjukkan

permasalahan pada ibu hamil yang disebabkan oleh rendahnya kualitas

pengetahuan, sikap, perilaku dan lingkungan kesehatan masyarakat, selain

rendahnya pendidikan ibu hamil dan kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan risiko tinggi. Salah satu upaya dengan memberikan

informasi tentang kehamilan risiko tinggi dilakukan melalui pendidikan kesehatan

yang dirancang dengan tepat sehingga klien mudah memahami dan mengingat

informasi serta berpedoman pada pemilihan topik, metode, strategi, maupun

media yang memadai dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pembentukan

sikap yang positif (Hesti Titatami, 2016).

Pengetahuan merupakan suatu hal yang penting bagi seseorang, terutama

berhubungan dengan penyakit stroke, sehingga memengaruhi perilaku dalam

menghadapi penyakit tersebut. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa

keingintahuan melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap

objek tertentu. Pengetahuan merupakan ilmu yang dapat menjawab pertanyaan

pada sesuatu. Tujuan dasar pengetahuan adalah merumuskan teori atas suatu hal

yang menjadi objek ilmu tersebut (Notoatmodjo, 2018). Menurut John Dewey,

pengetahuan seseorang terbentuk dari hubungan dan jalinan ia dengan realitas-

realitas yang tetap dan yang senantiasa berubah. Bidan atau tenaga kesehatan

3
seharusnya memberikan informasi secara jelas kepada pasien mengenai

komplikasi kehamilan agar daat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.

Pemberian informasi sangat diperlukan karena bermanfaat untuk memperbaiki

kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat yangsalah terhadap kesehatan dan

pencegahan penyakit.

Video dipilih karena di dalam video memuat gambar penjelasan yang

lengkap mengenai komplikasi kehamilan, video juga di pilih dengan alasan bahwa

video memiliki gambar ilustrasi bergerak yang memuat gambar, tulisan dan suara

yang mudah dimengerti dan dipahami oleh ibu hamil. Melihat dari uraian diatas,

peneliti tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Komplikasi Kehamilan dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil

Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam pemilihan judul di atas maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: ”Bagaimana Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang

Komplikasi Kehamilan Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil

Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan tentang komplikasi kehamilan

dengan media video terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah

Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

4
2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi frekuensi dari karakteristik ibu yaitu paaritas, usia,

pekerjaan dan Pendidikan ibu hamil trimester I tentang komplikasi

kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

b. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil sebelum (pretest) diberikan pendidikan

kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) dan video (kelompok

Intervensi) terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I tentang komplikasi

kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

c. Diketahuinya pengetahuan ibu hamil setelah (posttest) diberikan intervensi

pendidikan kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) dan video

(kelompok intervensi) terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil

trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui

Muara Teweh.

d. Menganalisis perbedaan pengetahuan ibu hamil sebelum (pretest) dan

setelah (posttest) diberikan intervensi pendidikan kesehatan berupa leaflet

(kelompok kontrol) dan video (kelompok intervensi) terhadap pengetahuan

ibu hamil trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat seperti :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bahan masukan bagi

ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan pelayanan kesehatan ibu

5
hamil serta bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

pengetahuan/memberikan informasi yang lengkap tentang pelayanan kesehatan

ibu hamil, meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan serta

bermanfaat sebagai informasi dan perbandingan tentang hasil penelitian yang

berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian
Adapun keaslian penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Judul, Peneliti & Penulis Desain Variabel Hasil Penelitian Perbedaan dengan
Jurnal (Tahun) penelitian ini
Hubungan Khusnul cross  Usia Ada hubungan antara Perbedaannya dengan
Pengetahuan Tanda Dwiyanti sectional  Pendidikan data tentang tanda-tanda penelitian ini adalah
Bahaya Kehamilan (2022) study.  Paritas risiko dengan upaya pada penelitian ini
Dengan Upaya  Pekerjaan pencegahan hubungan menggunakan
Pencegahan  Pengetahuan kehamilan pada ibu rancangan penelitian
Komplikasi  Sikap hamil di Puskesmas pre test-post test tanpa
Kehamilan Pada Dinoyo Kota Malang. kelompok kontrol.
Ibu Hamil Di Pemberian penyuluhan / Subjek yang diteliti
Puskesmas pendidikan kesehatan adalah ibu hamil
Dinoyo Kota menggunakan video. trimester 1
Malang
Implementasi Putri Quasi  Pengetahuan Implementasi Perbedaannya dengan
Pendidikan Aprilia Ekperimen  sikap pendidikan kesehatan penelitian ini adalah
Kesehatan Anashrin dilakukan sesuai dengan pada penelitian ini
Penanganan (2021) SAP yang sudah menggunakan
Anemia disiapkan. Respon rancangan penelitian
Kehamilan Pada kognitif dan afektif ke pre test-post test tanpa
Ibu Hamil di dua subjek kelompok kontrol.
Tasikmalaya setelah menerima Subjek yang diteliti
pendidikan kesehatan adalah ibu hamil
menghasilkan perubahan trimester I.
kemampuan kognitif
yang signifikan dari
“cukup kurang” menjadi
“baik”. Respon sikap
menunjukkan perubahan

6
“cukup” menjadi “baik”.
Pemberian penyuluhan /
pendidikan kesehatan
menggunakan video.
Pengaruh Kris quasy  Umur Terdapat perbedaan Perbedaannya dengan
Pendidikan Linggard eksperiment  Pendidikan pengetahuan yang penelitian ini adalah
Kesehatan Pada Ibu ini al dengan  Pekerjaan bermakna antara sebelum pada subjek yang
Hamil Terhadap (2017) pendekatan  Paritas diberikan pendidikan diteliti adalah ibu hamil
Pengetahuan one pretest-  Pengetahuan kesehatan dengan sesudah trimester 1
Tentang posttest. diberikan pendidikan
Preeklamsia Di kesehatan pada ibu hamil.
Wilayah Kerja Pemberian penyuluhan /
Puskesmas pendidikan kesehatan
Sokaraja I menggunakan video
Pendidikan Andi quasi  Umur Terdapat pengaruh yang Perbedaannya dengan
Kesehatan Pada Ibu Hasliani ekspriment  Pendidikan signifikan pendidikan penelitian ini adalah
Hamil Trimester I (2019) dengan  Pekerjaan kesehatan pada ibu hamil pada subjek yang
Terhadap Upaya pendekatan  pengetahuan trimester I terhadap upaya diteliti adalah ibu hamil
Pencegahan the one pencegahan preeklampsia trimester 1
Preeklampsia Di group di Puskesmas Bangkala
Puskesmas pretestpostte Kabupaten Jeneponto.
Bangkala st design Pemberian penyuluhan /
Kabupaten pendidikan kesehatan
Jeneponto menggunakan video.
Pengaruh Edukasi Andi cross  Umur Ada pengaruh edukasi Perbedaannya dengan
Kelas Ibu Hamil Syintha sectional  Paritas pada pelaksanaan kelas ibu penelitian ini adalah
Terhadap Ida study.  Pendidikan hamil terhadap pada penelitian ini
Kemampuan Dalam (2021)  Pekerjaan kemampuan dalam deteksi menggunakan metode
Deteksi Dini  Kemampuan dini komplikasi kehamilan. quasi ekspriment
Komplikasi Pemberian penyuluhan / dengan rancangan
Kehamilan pendidikan kesehatan penelitian pre test-post
menggunakan video. test tanpa kelompok
kontrol. Subjek yang
diteliti adalah ibu hamil
trimester 1

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pendidikan Kesehatan
a. Pengertian pendidikan kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri

keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan

pembelajaran yang didalamnya bidan sebagai pendidik. Menurut

Notoatmodjo (2018) pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau

pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-

tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi

dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk

kegiatan dengan menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan

untuk mengubah perilaku sasaran.

b. Tujuan pendidikan kesehatan

Tujuan pendidikan kesehatan (Nursalam dan Efendi, 2018) yaitu :

Terjadi perubahan sikap dan tingkah laku individu, keluarga, kelompok

khusus dan masyarakat dalam membina serta memelihara perilaku hidup

sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal.

8
c. Sasaran pendidikan kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2018) sasaran pendidikan kesehatan dibagi

dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1) Sasaran primer (Primary Target) Masyarakat pada umumnya menjadi

sasaran langsung segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.

Sesuai denganpermasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat

dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan

umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan

Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan juga sebagainya.

2) Sasaran sekunder (Secondary Target) Yang termasuk dalam sasaran ini

adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya.

Disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan

kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk nantinya kelompok ini

akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di

sekitarnya.

3) Sasaran tersier (Tertiary Target) Para pembuat keputusan atau penentu

kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah. Dengan kebijakan-

kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan

mempunyai dampak langsung terhadap perilaku tokoh masyarakat dan

kepada masyarakat umum.

d. Ruang lingkup pendidikan kesehatan

9
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari 3 dimensi

menurut Fitriani S, (2011) yaitu;

1) Dimensi sasaran

a) Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah individu.

b) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah kelompok

masyarakat tertentu.

c) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah

masyarakat luas.

2) Dimensi tempat pelaksanaan

a) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasarannya adalah pasien

dan keluarga

b) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah pelajar

c) Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan

sasarannya adalah masyarakat atau pekerja.

3) Dimensi tingkat pelayanan kesehatan

a) Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan (Health Promotion),

misal : peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup

dan sebagainya.

b) Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific Protection)

misal : imunisasi

c) Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat

(Early diagnostic and prompt treatment) misal : dengan pengobatan

layak dan sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan.

10
d) Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation) misal :

dengan memulihkan kondisi cacat melalui latihan - latihan tertentu.

f. Media Video

1) Pengertian

Video sebagai media penyebaran inovasi kesehatan merupakan

upaya seorang ahli untuk menyampaikan pesan sehingga terjadi perubahan

pengetahuan, sikap dan keterampilan audiensyang menyaksikan tayangan

video. Pengambilan gambar untuk dijadikan tayangan dalam video

berorientasi pada tujuan pembuatan video, karakteristik audiens, sarana

dan prasaranayang digunakan. Tujuan pembuatan video yaitu aspek

perubahan apa yang dikehendaki oleh audiens setelah menyaksikan

tayangan video yang terdiri dari aspek perubahan kognitif, afektifdan

konatif (Khairul Amin, 2017).

Karakteristik audiens yaitu sifat-sifat yang melekat pada audiens

yang menjadisasaran pembuatan video misalnya tingkat pendidikan, minat,

pengalaman, umur dan pekerjaan. Sedangkan sarana dan prasarana yaitu

kelengkapan yang digunakan ketik amelakukan pengambilan gambar yang

terdiri dari kamera, objek yang akan diambil, software yang digunakan

untuk mengedit video dan sumber daya manusia yang digunakan pada

waktupengambilan gambar dan editing. Tayangan video yang menarik

memerlukan pengetahuan, keterampilan dan seni untuk memadukan

11
gambar menjadi kumpulan tayangan yang menarik sehingga mampu

merubah pengetahuan audiens dari tidak tahu menjadi tahu, merubah sikap

audiens dari tidak berminat menjadi minat dan merubah keterampilan

audiens dari tidak terampil menjadi terampil (Khairul Amin, 2017).

Sebagai sebuah media pembelajaran/penyuluhan dalam bentuk

video/televisi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media lain.

Adapun karakteristik media video agak berbeda dengan media televisi.

Perbedaan itu terletak pada penggunaan dan sumber. Media video dapat

digunakan kapan saja dan kontrol ada pada pengguna, sedangkan media

televisi hanya dapat digunakan satu kali pada saat disiarkan, dan kontrol

ada pada pengelola siaran. Namun secara umum kedua media ini

mempunyai karakteristik yang sama, yaitu:

(a) Menampilkan gambar dengan gerak, serta suara secara bersamaan.

(b) Mampu menampilkan benda yang sangat tidak mungkin ke dalam

kelas karena terlalu besar (gunung), terlalu kecil (kuman), terlalu

abstrak (bencana), terlalu rumit (proses produksi), terlalu jauh

(kehidupan di kutub) dan lain sebagainya.

(c) Mampu mempersingkat proses, misalnya proses kehamilan hingga

persalinan.

(d) Memungkinkan adanya rekayasa (animasi) (Khairul Amin, 2017).

2. Kehamilan

a. Definisi Kehamilan

12
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh

sistem genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk

mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama

proses kehamilan berlangsung.

Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di

dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan

besarnya janin sesuai usia kehamilan pada setiap dilakukan pemeriksaan

kehamilan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah

peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan

permulaan persalinan (Molika, 2015).

Menurut Molika (2015), wanita hamil atau yang disebut ibu hamil

(gravida) adalah seorang wanita yang membawa embrio atau fetus di dalam

tubuhnya kurang lebih 9 bulan 7 hari atau 42 minggu. Terdapat tiga sebutan

bagi ibu hamil, yaitu:

4) Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya

5) Secundigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk kedua kalinya

6) Multigravida adalah seorang wanita yang hamil lebih dari kedua kalinya.

b. Proses Terjadinya Kehamilan

Kehamilan adalah proses pembuahan ovum oleh sperma ketika ovum

mengalami masa subur, bilamana indung telur mengeluarkan satu ovum

matang yang ditembakkan ke dalam tuba falopi (saluran telur), sehingga

sperma berhasil menembus lapisan pembungkus ovum, dan dua inti tersebut

13
(ovum dan sperma) akan bersatu. Selanjutnya ovum yang telah dibuahi

(zygote), dua hari kemudian zygote membelah diri sambil bergerak menuju

rahim. Seminggu setelah pembuahan, zygote yang terus tumbuh itu telah

menempel di dinding uterus, peristiwa ini dinamakan nidasi. Lalu nidasi

membentuk plasenta (ari-ari). Selanjutnya, janin memperoleh makanan dan

mendapatkan suplai darah dari sang ibu melalui plasenta atau ari-ari tersebut

(Molika, 2015).

c. Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Molika (2015), terdapat beberapa tanda-tanda kehamilan,

yaitu sebagai berikut :

1) Terlambat Haid

Sel telur telah dibuahi, maka darah menstruasi diperlukan untuk

suplai makanan janin dalam rahim. Selain itu fungsi yang lain adalah

sebagai lapisan pelindung dalam rahim yang lunak. Inilah tanda pertama

terjadinya kehamilan yang paling mudah dikenali.

2) Terjadi Perubahan pada Payudara

Perubahan pada payudara ketika hamil ditandai dengan rasa nyeri

atau kesemutan pada payudara bila mendapatkan sentuhan, Hal ini

dikarenakan meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron.

Selain itu hal tersebut adalah suatu persiapan diri untuk menghasilkan

Air Susu Ibu (ASI).

3) Munculnya Bercak Darah atau Flek

Bercak darah ini biasanya muncul sebelum menstruasi yang akan

datang, biasanya terjadi selama 8-10 hari setelah terjadinya ovulasi.

14
Bercak darah yang keluar tidak sebanyak dan tidak segelap ketika

menstruasi. Selain itu diikuti oleh kram perut yang akan terjadi secara

teratur hingga trimester kedua, sampai letak uterusnya berada di tengah

dan disangga oleh panggul.

4) Mual dan Muntah (Morning Sickness)

Tanda ini adalah tanda kehamilan paling umum. Rasa mual

biasanya terjadi pada pagi hari akibat meningkatnya hormon HCG

(Human Chorionic Gonadotrophin). Hormon tersebut menyebabkan efek

pedih pada lapisan perut sehingga menimbulkan rasa mual, dan biasanya

akan berakhir pada trimester kedua.

5) Sering Buang Air Kecil

Tanda ini disebabkan oleh janin yang tumbuh di rahim, sehingga

menekan kandung kemih, yang akibatnya meningkatkan sirkulasi darah.

Selain itu dipengaruhi juga oleh hormon kehamilan.

6) Pusing dan Sakit Kepala (headache)

Rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah rendah yang

mengakibatkan rasa pusing dan sakit kepala pada ibu hamil disebabkan

karena ibu hamil harus berbagi nutrisi dengan bayinya.

7) Sembelit

Sembelit atau susah buang air besar (BAB) terjadi akibat

peningkatan hormon progesteron. Selain mengendurkan otot-otot rahim,

hormon ini juga membuat otot dinding usus mengendur sehingga

menyebabkan sembelit.

15
8) Perubahan Mood

Wanita hamil memiliki mood yang mudah berubah. Bisa saja

sewaktuwaktu terlihat bahagia, namun beberapa waktu kemudian jadi

marah kepada suami hanya karena masalah ringan. Namun perubahan

mood ini dianggap normal akibat perubahan hormon yang pada saatnya

nanti diri akan menyesuaikan.

9) Ngidam atau Menolak Makanan Tertentu

Tanpa alasan yang jelas, mendadak sangat menginginkan makanan

tertentu, atau mungkin sebelumnya makanan tersebut tidak disenangi

atau sebaliknya.

10) Sensitif Terhadap Bau

Sensitif terhadap bau atau tidak tahan pada segala macam bau,

terutama aroma makanan tertentu. Akibat tidak tahan dengan bau

tertentu, bisa membuat mual bahkan disertai muntah.

3. Komplikasi Kehamilan

a. Definisi

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang

terdiri dari ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel telur) dan

spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan. Zigot

kemudian bermidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta

dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

(Manuaba, 2012). Menurut Ida Bagus Gede Manuaba Kehamilan adalah

pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi

sampai permulaan persalinan (Dewi, 2012).

16
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat

menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Komplikasi kehamilan

merupakan masalah kesehatan yang terjadi pada ibu atau bayi selama masa

kehamilan. Beberapa komplikasi kehamilan yang serius dapat mengancam

jiwa ibu atau bayinya. Komplikasi kehamilan yang umum terjadi meliputi

tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional, perdarahan vagina yang

berhubungan dengan masalah plasenta, dan persalinan prematur.

b. Faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya komplikasi kehamilan

Menurut Bekti, dkk. (2015). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

dan memicu terjadinya komplikasi kehamilan pada seorang ibu, yaitu:

1) Riwayat medis dan pembedahan

Riwayat medis atau kesehatan yang dimiliki ibu sangat

berpengaruh pada janin selama hamil. Beberapa penyakit yang dialami

ibu selama hamil seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, asma,

kejang, sampai diabetes, akan sangat memengaruhi perkembangan janin

selama kehamilan dan proses persalinan.

Penyakit-penyakit tersebut akan berpotensi menyebabkan

pertumbuhan janin abnormal, prematur, BBLR (berat bayi lahir rendah),

sampai kematian. Penyakit yang paling banyak menyebabkan komplikasi

medis kehamilan adalah tekanan darah tinggi. Beberapa obat penurun

tekanan darah ternyata bisa menyebabkan kontraindikasi pada kehamilan.

Sedangkan riwayat pembedahan yang berisiko meningkatkan

komplikasi kehamilan adalah jika ibu pernah mengalami bedah caesar.

Proses pembedahan yang pernah dialami akan berpengaruh pada proses

17
persalinan selanjutnya. Secara umum caesar dibagi menjadi dua jenis,

yaitu seksio sesarea klasik, dan seksio sesarea transperitonealis

profunda (SCTP). Pada caesar jenis klasik, peluang untuk VABC

(vaginal birth after caesarian, atau melahirkan normal setelah pernah

caesar) akan sulit dilakukan. Karena, pada operasi jenis ini dokter

membuat sayatan memanjang di badan rahim (korpus uretri) sepanjang

10 cm. Jika VABC dilakukan pada perempuan yang pernah mengalami

caesar klasik, ia akan berisiko mengalami ruptura uretri (robek pada

dinding rahim).

2) Riwayat obstetri

Riwayat obstetri bisa disebut riwayat komplikasi kelahiran.

Beberapa masalah yang pernah dialami saat melahirkan, dan berpotensi

menimbulkan komplikasi antara lain adanya perbedaan Rh (rhesus) ibu

dan janin, Rh sensitif, pernah mengalami perdarahan hebat, dan

melahirkan prematur.

Selain itu, masalah yang berhubungan dengan plasenta seperti

plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta), atau solustio plasentae

(seluruh atau sebagian plasenta lepas) yang pernah dialami juga akan

memengaruhi proses persalinan dan kehamilan selanjutnya.

3) Riwayat Ginekologi

Riwayat ginekologi bisa menyebabkan komplikasi dalam

kehamilan dan persalinan ibu hamil. Bumil yang pernah memiliki

riwayat kasus kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rongga

rahim), kemungkinan besar akan kembali mengalaminya pada kehamilan

18
selanjutnya. Cedera tuba (cedera pada tuba falopi, atau saluran telur)

akan meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik Selain itu,

riwayat ginekologi yang memengaruhi terjadinya komplikasi adalah

adanya kejadian inkompetensia serviks (ketidakmampuan serviks untuk

mempertahankan kehamilan), dan uterine anomalies (dinding rahim

rusak), sehingga meningkatkan risiko keguguran.

4) Umur

Usia 35 tahun ke atas merupakan usia rawan untuk hamil. Hamil

pada usia ini akan memengaruhi tingginya morbiditas (terjadi penyakit

atau komplikasi) dan juga mortalitas (kematian janin). Risiko komplikasi

pada ibu hamil akan meningkat drastis karena dipengaruhi faktor

kesehatan, obesitas, dan perdarahan sang ibu.

5) Paritas

Paritas juga merupakan salah satu indikasi yang menyebabkan

komplikasi kehamilan. Hal ini disebabkan pada paritas tinggi, sistem

reproduksi ibu sudah mengalami kemunduran, dan semakin menurunnya

kemampuan uterus sebagai media pertumbuhan janin seiring

bertambahnya jumlah paritas. Sedangkan pada kehamilan pertama,

sistem-sistem reproduksinya masih muda dan belum teruji.

a) Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak,

yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Prawirohardjo, 2011).

b) Multipara

19
Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak

lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2011). Multipara adalah wanita

yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali dan tidak

lebih dari lima kali. Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua

kali atau lebih.

c) Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang

anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan

dan persalinan (Prawirohardjo, 2011). Grandemultipara adalah wanita

yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih

c. Macam-macam komplikasi kehamilan

Menurut Depkes RI (2019), jika tidak melaksanakan ANC sesuai

aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi - komplikasi yang terbagi

menjadi 3 kelompok sebagai berikut :

1) Komplikasi obstetrik langsung, meliputi :

a) Pre-eklampsia/eklampsia

b) Kelainan letak (letak lintang / letak sungsang)

c) Perdarahan

d) Kehamilan prematur

e) Ketuban pecah dini

2) Komplikasi obstetrik tidak langsung :

a) Penyakit jantung

b) Tuberculosis

c) Anemia

20
d) Malaria

e) Diabetes militus

3) Komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetrik komplikasi akibat

kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)

d. Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1) Pengertian

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

merupakan suatu kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif

keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang

aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, serta

menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka

meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil

dan bayi baru lahir. Program Pererencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) adalah suatu kegiatan di keluarga dan masyarakat

yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka meningkatkan peran aktif

suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang

aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya

komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas termasuk perencanaan

mengikuti metode KB pascasalin, dengan menggunakan stiker P4K

sebagai media pencatatan sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan

dan kualitas pelayanan. (Depkes RI, 2019).

2) Pemeriksaan Kehamilan Dalam Program Perencanaan Persalinan Dan

Pencegahan Komplikasi.

21
a) Melakukan pemeriksaan ibu hamil (ANC) sesuai standar (minimal 4

kali selama hamil)

(1) Timbang berat badan Timbang berat badan dan ukur tinggi

badan. Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan

pengukuran lingkar lengan atas (LILA) secara teratur

mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat

antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat

badan lahir bayi.

(2) Pemeriksaan tekanan darah pengukuran tekanan darah harus

dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi

dini terhadap terjadinya gejala preeklamsi.

(3) Mengetahui taksiran partus supaya ibu dan keluarga bisa

mempersiapkan keperluan sejak jauh hari.

(4) Mengetahui keadaan janin dalam kandungan Denyut jantung

janin normal. Pengukuran TFU dilakukan secara rutin dengan

tujuan mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin.

Indikator pertumbuhan janin intra uterin, tinggi fundus uteri

dapat juga mendeteksi secara dini terhadap terjadinya

molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion yang ketiganya

dapat mempengaruhi terjadinya kematian maternal.

(6) Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan Imunisasi TT

Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada ibu hamil

sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu, diharapkan

22
dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus

pada ibu bersalin dan nifas.

(7) Pemeriksaan tekanan darah pengukuran tekanan darah harus

dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi

dini terhadap terjadinya gejala preeklamsi.

(8) Mengetahui taksiran partus supaya ibu dan keluarga bisa

mempersiapkan keperluan sejak jauh hari.

(9) Mengetahui keadaan janin dalam kandungan Denyut jantung

janin normal. Pengukuran TFU dilakukan secara rutin dengan

tujuan mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin.

Indikator pertumbuhan janin intra uterin, tinggi fundus uteri

dapat juga mendeteksi secara dini terhadap terjadinya

molahidatidosa, janin ganda atau hidramnion yang ketiganya

dapat mempengaruhi terjadinya kematian maternal.

(10) Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan

(11) Imunisasi TT Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) kepada

ibu hamil sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu,

diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum

dan tetanus pada ibu bersalin dan nifas.

4. Pengetahuan

a. Konsep Dasar Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh seseorang secara alami atau di intervensi

baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan adalah hasil

penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

23
indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan

indra penglihatan (mata) yang dipengaruhi intersitas perhatian dan persepsi

terhadap objek (Notoatmodjo,2018).

Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk

mengingat kembali kejadian yang pernah di alami baik secara sengaja dan

ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu

objek tertentu (Wahid, 2013).

Menurut pendekatan konstruktivistik, pengetahuan bukanlah fakta dari

suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi

kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungannya.

Pengetahuan bukanlah sesuatu yang ada dan tersedia, sementara orang lain

tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang

terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi

karena adanya pemahaman-pemahaman baru (Budiman, 2013).

b. Cara Memperoleh Pengetahuan


Ada berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi

dua, yaitu:

1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah


Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah atau metode

penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain:

24
a) Cara coba salah (trial and eror)
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan kemungkinan tersebut tidak berhasil di coba, maka akan

dicoba dengan kemungkinan lain.

b) Cara kekuasaan atau otoritas


Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan, baik

otoritas tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin, maupun

otoritas ahli ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi


Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan pada masa lalu. Namun

perlu diperhatikan bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat

menuntun seseorang untuk menarik kesimpulan dari pengalaman

dengan benar diperlukan berpikir kritis.

d) Melalui jalan pikiran


Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia menggunakan

jalan pikirannya, melalui induksi ataupun dedukasi. Induksi adalah

proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan

khusus ke umum. Deduksi adalah proses pembuatan kesimpulan dari

pernyataan umum ke khusus.

25
2) Cara Moderen atau Ilmiah
Cara baru atau moderen dalam memperoleh pengetahuan adalah

dengan langkah-langkah sistematik, logis, dan ilmiah. Cara ini

menggunakan metode penelitian ilmiah atau disebut dengan metodologi

penelitian.

c. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

kuisioner, yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari

subyek penelitian atau responden. Mengukur pengetahuan harus

memperhatikan rumusan kalimat pertanyaan menurut tahapan pengetahuan.

Skala ini menggunakan data kuantitatif yang berbentuk angka-angka

yang menggunakan alternatif jawaban serta menggunakan peningkatan yaitu

kolom yang menunjukan letak ini maka sebagai konsikuensinya setiap

centangan pada kolom yang menunjukan nilai tertentu. Dengan demikian

analisa data dilakukan dengan mencermati banyaknya centangan dalam

setiap kolom yang berbeda nilainya lalu mengalihkan frekuensi pada

masing-masing kolom yang bersangkutan. Dalam penelitian hanya

menggunakan 2 pilihan yaitu: “Benar” (B) “Salah” (S). Selanjutnya

dilakukan penelitian dimana setiap jawaban benar dari masing-masing

pertanyaan diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0.

Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor

jawaban dengan skor yang diharapkan (nilai tinggi) kemudian dikalikan

26
100%danhasilnyaberupa persentase dengan rumus yang digunakan sebagai

berikut:

sp
N= x 100 %
sm

Keterangan :

N : Nilai pengetahuan

Sp : Nilai yang di dapat

Sm : Skor tertinggi maksimum

Penilaian : Jika benar : 1

: Jika salah : 0

Selanjutnya persentase jawaban di interpretasikan dalam kalimat kualitatif

dengan acuan sebagai berikut :

Baik : 76%-100%

Cukup : 56%-75%

Kurang : <56%. (Nursalam, 2011).

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Budiman, (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur

hidup. Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima

27
informasi, dan pada akhirnya makin banyak juga pengetahuan yang

dimiliki. Jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-

nilai yang baru diperkenalkan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh dipendidikan formal, tetapi dapat diperoleh dari pendidikan

nonformal.Pendidikan formal dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan

SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

Menurut Mubarak (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan yaitu

semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi pula

tingkat pengetahuannya. Hal itu karena dengan semakin tingginya tingkat

pendidikan, maka seseorang tersebut juga akan lebih mudah dalam

menerima serta menyesuaikan dengan hal-hal baru. Sejalan dengan

Notoatmodjo (2018) juga menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang,

akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai

baru yang diperkenalkan. Tingkatan pendidikan menurut Notoadmojo

2018 adalah:

a) Pendidikan dasar/rendah (SD-SMP/MTs);

b) Pendidikan Menengah (SMA/SMK);dan

c) Pendidikan Tinggi (D3/S1).

2) Pekerjaan

28
Pekerjaan adalah mata pencaharian pasien untuk memperoleh

sejumlah imbalan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Lingkungan

pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan

pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Ibu

bekerja berarti meningkatkan status ekonomi keluarga, yang

selanjutnya akan berpengaruh pada kemampuan ibu mendapatkan sarana

untuk memperoleh pengetahuan karena ibu yang bekerja kemunggkinan

akan dapat memperoleh pengetahuan mengenai komplikasi kehamilan

melalui sosialisasinya dan sosial ekonomi ibu akan menjadi baik.

Berdasarkan penelitian Mubarak (2017). Notoatmodjo (2018) juga

mengemukakan bahwa lingkungan pekerjaan dapat menjadikan

seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan pekerjaan dapat

menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik

secara langsung maupun secara tidak langsung.

3) Usia

Usia adalah lama hidup pasien dari mulai saat dilahirkan sampai

saat penelitian dalam satuan tahun. Usia mempengaruhi terhadap daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang di peroleh

semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif

dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan

persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua,

selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak

waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah,

29
dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia

ini (Budiman, 2013).

Usia dapat dikelompokkan menjadi masa dewasa awal: 26-35

tahun, masa dewasa akhir: 36-45 tahun, masa lansia awal: 46-55 tahun,

masa lansia akhir: 56-65 tahun, masa manula: >65 tahun. Menurut

Notoatmodjo (2018), umur merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Ibu yang masih berada

pada usia produktif akan lebih dapat menerima pengetahuan tentang

komplikasi kehamilan dibandingkan yang berumur tidak produktif (lebih

dewasa), karena orang dewasa banyak memilki pengalaman sehingga

sulit untuk dirubah.

4) Paritas

Paritas keadaan adalah wanita yang pernah melahirkan bayi

hidup. Dimana para wanita memperoleh pengetahuan dari pengalaman

pribadi . Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh karena itu pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Ibu yang sudah

memiliki banyak paritas diharapkan akan dapat merubah pengetahuan,

sikap dan prilaku ibu dan keluarganya untuk hidup lebih sehat. Paritas

yang dimaksud dalam penelitian ini disebut juga pengalaman ibu

melahirkan dan mempunyai anak. Pengalaman adalah suatu yang

pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu

yang bersifat non formal. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang

yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Pengalaman yang banyak

30
diperoleh seseorang, maka seseorang tersebut akan mempunyai

pengetahuan yang lebih luas karena seseorang yang sudah pernah

mengalami suatu kejadian bisa menyebabkan apabila dia mengalami

kejadian yang sama dia akan ingat dan sudah tahu bagaimana dan apa

yang harus dia lakukakan. Dalam jurnal Rusiana Sari H (2016)

menyatakan bahwa semakin seseorang memiliki banyak anak, maka akan

semakin baik pula tingkat pengetahuan ibu.

Dalam penelitian Yugistyawati, A. (2013), faktor pengalaman

hamil dan melahirkan juga mempengaruhi pengetahuan ibu terhadap

komplikasi kehamilan. Semakin sering hamil dan melahirkan maka

seseorang juga semakin tahu akan komplikasi selama kehamilan.

e. Tingkatan Pengetahuan
Tahapan pengetahuan yang di cakup dalam domain koqnitif menurut

Budiman (2013) ada 6 tahapan, yaitu sebagai berikut, yaitu:

1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di

pelajari sebelumnya, pada tingkatan ini reccal (mengingat kembali)

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsang yang diterima. Tingkatan ini adalah yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehesion)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginter

pretasikan materi tersebut secara benar tentang objek yang dilakukan

dengan menjelaskan.

31
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi rill (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-

hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam kontak atau situasi

yang lain.

4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain, kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat

menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokan dan

sebagainya.

5) Sintesis
Sintesis merujuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Sintesis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun,

dapat merencanakan, meringkas, menyesuaikan terhadap suatu teori atau

rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek penilaian berdasarkan suatu

kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada.

32
5. Teori Cara Menentukan Skala Ukur Variabel Penelitian

Pengertian skala pengukuran data dalam penelitian menurut Sugiyono,

(2017) adalah kesepakatan yang digunakan untuk menentukan panjang

pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut

digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-

macam skala pengukuran dalam ilmu statistic, adalah sebagai berikut;

a. Skala nominal; skala pengukuran yang cukup sering digunakan, karena

bentuknya paling sederhana. Skala nominal cocok digunakan untuk

penelitian yang mencari pengkategorian saja. Contoh kasus pengkategorian

adalah menentukan kategori lambang, label atau symbol. Umumnya

pengkategorisasian berperan untuk mengelompokkan data sesuai dengan

kategorisasi. Pengkategorisasian di lapangan lebih sering menggunakan

simbolisasi yang fungsinya untuk membedakan mana kelompok objek

ataupun mana kelompok subjek. Tanda skala nominal adalah mutually

exclusive, dimana setiap objek hanya memiliki satu kategori saja. Selain itu,

skala nominal tidak memiliki aturan yang terstruktur, dengan kata lain

aturannya abstrak. Berikut adalah ciri dari skala nominal; tidak dijumlah

bilangan pecahan, tidak memiliki ranking, tidak memiliki nol mutlak, angka

hanya sebagai label saja, tidak memiliki ukuran yang baku dan

menggunakan statistik non parametric (Sugiyono, 2017).

b. Skala ordinal; skala pengukuran yang menunjukan jarak interval antar

tingkatan tidak harus sama, setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan

skala nominal. Skala ordinal pengkategorisasian disusun berdasarkan urutan

terendah ke tingkat yang lebih tinggi, dibuat berdasarkan karakteristik

33
khusus. Sedangkan untuk kategorisasi data disusun berdasarkan pada

karakteristik. Ciri skala ordinal adalah sebagai berikut; data saling memisah,

data bersifat logis dan mengikuti aturan dan kategori data ditentukan oleh

skala yang didasarkan pada jumlah karakteristik yang dimiliki (Sugiyono,

2017).

c. Skala Interval; skala pengukuran yang sering digunakan untuk menyatakan

peringkat untuk antar tingkatan. Pada skala interval tidak memiliki nilai nol.

Nilai nol yang dimaksud hanya menggambarkan satu titik dalam skala saja.

Dari asal tingkatannya, skala interval berada di atas skala ordinal dan skala

nominal. Skala interval memiliki nilai bobot yang sama dari satu data

dengan yang lain. Skala interval bersifat saling memisah. Sedangkan untuk

kategorisasi data diatur secara logis, untuk kategorisasi data memiliki

karakteristik khusus saat menentukan skala. Ciri-ciri skala pengukuran

interval sebagai berikut; data bersifat saling memisah, data bersifat logis,

data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang

dimilikinya dan angka “0” hanya menggambarkan titik dalam skala, tetapi

sebenarnya tidak memiliki nilai nol absolut (Sugiyono, 2017).

d. Skala Rasio; adalah skala pengukuran data dalam penelitian yang lebih

sering digunakan untuk membedakan, mengurutkan dan membandingkan

data. Skala rasio adalah skala paling tinggi dibandingkan tiga jenis skala

yang sudah disebutkan sebelumnya. Untuk lebih simpelnya, berikut ciri-ciri

skala rasio; data bersifat saling memisah, data bersifat logis dan mengikuti

aturan dan kategori data ditentukan skala berdasarkan karakteristik khusus

(Sugiyono, 2017).

34
B. Variabel Lain Yang Berhubungan Dengan Penelitian

1. Paritas

Paritas adalah jumlah total kehamilan ibu, termasuk kehamilan

intrauterin normal dan abnormal, abortus, kehamilan ektopik, dan mola

hidatidosa. Kejadian komplikasi kehamilan dapat disebabkan karena adanya

faktorfaktor risiko pada saat kehamilan, salah satu diantaranya adalah gravida.

Hal ini sesuai dengan teori Manuaba yang menjelaskan terdapat hubungan

antara paritas dengan kejadian komplikasi kehamilan dan persalinan ( Ni’mah

Mufidah, Eka Nurhayati, 2019). Sejalan dengan jurnal Rusiana Sari H (2016)

menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan dan paritas bahwa semakin

seseorang memiliki banyak anak, maka akan semakin baik pula tingkat

pengetahuan ibu terhadap kehamilan, dengan hasil ukur Primigravida,

Multigravida, dan Grandemultigravida.

2. Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam dalam berfikir dan bekerja (Notoatmodjo,

2018). Sitorus, FM dan Siahaan (2018), dalam penelitiannya mengemukakan

bahwa 92,5% responden dalam penelitiannya adalah ibu usia 20-35 tahun.

Umur yang baik dan tidak berisiko dalam kehamilan, melahirkan dan Keluarga

Berencana adalah umur 20-35 tahun, hal ini dikarenakan umur tersebut adalah

saat yang baik untuk merencanakan kehamilan dan melahirkan sehingga

diperlukan nantinya kontrasepsi dalam menjarangkan kehamilan. Umur kurang

35
dari 20 tahun adalah waktu yang kurang tepat untuk kehamilan dan melahirkan,

karena orang reproduksi belum siap untuk melakukan konsepsi.

Penelitian di pedesaan Kenya yang dilakukan Jalang’o, et all.,(2017),

secara statistik menemukan hubungan yang signifikan antara ada hubungan

antara usia dengan kepesertaan KB pasca salin. Wanita kelompok umur 20-34

tahun lebih mungkin untuk menggunakan KB pasca salin segera setelah

persalinan, sedangkan kelompok umur >35 tahun berasumsi bahwa mereka

tidak subur dan karena itu tidak memiliki kebutuhan akan kontrasepsi. Menurut

Eliason, et all.,(2018) usia ibu mempunyai hubungan dengan penggunaan

kontrasepsi pasca persalinan. Dalam regresi logistik univariat, wanita dalam

kelompok usia 35-39 tahun 2,62 kali lebih mungkin untuk menggunakan

kontrasepsi pascapersalinan dibandingkan dengan mereka yang kelompok usia

15–19 tahun (OR = 2.62, 95% CI: 1.20–5.72, p = 0,015). Wanita dengan usia

40 tahun ke atas juga memiliki tingkat yang lebih tinggi kemungkinan

menggunakan kontrasepsi postpartum dibandingkan dengan remaja (15-19

tahun), dengan hasil ukur < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35 tahun.

3. Pekerjaan

Adibah, (2018) mengemukakan istilah wanita bekerja atau ibu bekerja itu

menunjukkan bahwa wanita itu tidak benar-benar bekerja sampai dia

mendapatkan penghasilan. Wanita dapat dikategorikan ke dalam dua kategori

peran, yaitu peranan reproduktif dan peranan produktif. Peranan reproduktif

mencakup peranan reproduksi biologis (pelahiran), sedangkan peranan

produktif adalah peranan dalam bekerja yang menghasilkan sesuatu yang

36
bernilai ekonomis (economically active). Berdasarkan uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa wanita bekerja adalah wanita yang bekerja di luar rumah

dan mendapatkan penghasilan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Bekerja antara lain yaitu

menambah penghasilan, menghindari rasa bosan atau jenuh dalam mengisi

waktu luang, mempunyai minat atau keahlian tertentu yang

ingin dimanfaatkan, memperoleh status, mengembangkan diri. Faktor-faktor

yang mendasari kebutuhan wanita untuk bekerja di luar rumah adalah

kebutuhan finansial, Kebutuhan sosial-relasional, dan Kebutuhan aktualisasi

diri, dengan hasil ukur bekerja dan tidak bekerja.

4. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi, dan

pada akhirnya makin banyak juga pengetahuan yang dimiliki. Jika seseorang

tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan

formal, tetapi dapat diperoleh dari pendidikan nonformal.Pendidikan formal

dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan

tinggi.

Menurut Mubarak (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan yaitu semakin tinggi

37
pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.

Sejalan dengan Notoatmodjo (2018) juga menyatakan bahwa semakin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin

banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang,

akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru

yang diperkenalkan. Hal itu karena dengan semakin tingginya tingkat

pendidikan, maka seseorang tersebut juga akan lebih mudah dalam menerima

serta menyesuaikan dengan hal-hal baru, dengan hasil ukur Pendidikan

Tinggi (PT, Diploma), pendidikan menengah (SMA,SMP), dan pendidikan

rendah (SD).

5. Sikap

Gerungan (2014) juga menguraikan pengertian sikap atau attitude

sebagai suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek

tertentu. Walaupun objeknya sama, namun tidak semua individu mempunyai

sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi oleh keadaan individu, pengalaman,

informasi dan kebutuhan masing- masing individu berbeda. Sikap seseorang

terhadap objek akan membentuk perilaku individu terhadap objek.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai sikap, maka dapat

disimpulkan bahwa sikap adalah suatu reaksi atau respon berupa penilaian

yang muncul dari seorang individu terhadap suatu objek. Sikap juga dapat

dikatakan sebagai suatu perwujudan adanya kesadaran terhadap lingkunganya.

Proses yang mengawali terbentuknya sikap adalah adanya objek disekitar

individu memberikan stimulus yang kemudian mengenai alat indra individu,

informasi yang yang ditangkap mengenai objek kemudian diproses di dalam

38
otak dan memunculkan suatu reaksi. Penilaian yang muncul, positif atau

negatif dipengaruhi oleh informasi sebelumnya, atau pengalaman pribadi

individu, dengan hasil ukur kurang (1-15), sedang (16-31) dan baik (32-45) .

C. Kerangka Teori

Angka kematian ibu

Bidan desa
Buku KIA
Upaya penurunan AKI
P4K
PONED & PONEK

Pendidikan kesehatan Penyuluhan, media


(Paparan Informasi) masa, konsultasi saat
pemeriksaan kehamilan

Pengetahuan
Paritas Komplikasi kehamilan
Usia
pada ibu hamil
Pekerjaan
Pendidikan trimester I

Gambar 2.1. Kerangka Teori adaptasi Agatha Novell Harsanto, 2020.

39
D. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian

sebagai berikut:

Variabel Dependen
Variabel Independen Pengetahuan komplikasi
pendidikan kesehatan dengan kehamilan pada ibu hamil
media Video trimester I

Variabel Perancu

1. Paritas
2. Usia
3. Pekerjaan
4. Pendidikan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu jawaban sementara atau kesimpulan

sementara dari apa yang menjadi permasalahan, kebenarannya akan dibuktikan

dengan fakta empiris dan hasil penelitian yang dilakukan.

40
Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan

media video terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh.

41
F. Definisi Operasional

Tabel 2.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Bebas
Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan Wawancara Kuesioner Nilai pengetahuan Interval
hasil mengingat suatu hal, 0-100
termasuk mengingat kembali
kejadian yang pernah di alami
baik secara sengaja dan ini terjadi
setelah orang melakukan kontak
atau pengamatan terhadap suatu
objek tertentu yaitu pengetahuan
responden tentang komplikasi
kehamilan
Variabel Terikat
Pemberian Adalah tindakan memberikan Memberikan Kuesioner 1. Diberikan Nominal
Vidio pendidikan kesehatan berupa informasi video dan
informasi seputar keilmuan yang menggunakan leaflet
berhubungan dengan komplikasi video 2. Tidak diberikan
kehamilan berupa video. (kelompok video dan
intervensi) leaflet

Pemberian Adalah tindakan memberikan Memberikan Kuesioner 1. Diberikan Nominal


Leaflet pendidikan kesehatan berupa informasi leaflet
informasi seputar keilmuan yang menggunakan 2. Tidak diberikan
berhubungan dengan komplikasi leaflet leaflet
kehamilan berupa leaflet. (kelompok
kontrol)
Variabel Perancu
Paritas Paritas adalah jumlah atau Wawancara Kuesioner/ 1. Primigravida Ordinal
banyaknya anak yang telah Format isian 2. Multigravida
dilahirkan oleh ibu tanpa 3. Grandemulti
memandang apakah anak lahir gravida
hidup atau mati dan umur
kehamilannya mencapai 28
minggu atau berat badan 1000gr
Usia Usia respoden penelitian dihitung Wawancara Kuesioner 1. < 20 tahun Ordinal
sejak lahir hingga dilakukan 2. 20-35 tahun
penelitian. 3. > 35 tahun
Pekerjaan Pekerjaan adalah aktifitas yang Wawancara Kuesioner 1. Bekerja Nominal
dilakukan oleh ibu sehari-hari dan 2. Tidak Bekerja
menghasilkan finansial
Pendidikan Jenjang sekolah formal yang wawancawa Kuesioner 1. Pendidikan Ordinal
ditempuh sampai dengan selesai Tinggi (PT,
Diploma)
2. Pendidikan
Menengah
(SMA,SMP)
3. Pendidikan
Rendah (SD)

42
43
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

experiment with two group (control and intervensi) dengan menggunakan pre test –

post test design untuk melihat perbandingan sebelum dan setelah diberikan perlakuan

pada kedua kelompok. Ciri utama dari quasi experiment design adalah pengembangan

dari true experimental design, yang mempunyai kelompok kontrol namun tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. (Sugiyono, 2017).

R1:O1 X1 O2

R2:O1 X2 O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian


Keterangan :
R : Responden penelitian

R1 : Responden kelompok intervensi yang mengikuti pretest dan posttest

R2 : Responden kelompok kontrol yang mengikut pretest dan posttest

O1 : Tes awal (pre test)

O2 : Tes akhir (posttest)

X1 : Kelompok intervensi diberikan Pendidikan Kesehatan berupa Video

X2 : Kelompok kontrol diberikan Pendidikan Kesehatan berupa Leaflet

43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Sikui Kecamatan

Teweh Baru Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari s/d Maret 2023.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari individu atau objek atau fenomena yang

secara potensial dapat diukur sebagian dari penelitian (Notoatmodjo, 2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Sikui Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara Provinsi

Kalimantan Tengah yaitu 41 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel Penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojodjo, 2018). Sampel pada

penelitian ini yaitu ibu hamil trimester I di wilayah kerja Puskesmas Sikui

Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara. Perhitungan besar sampel

penelitian ini dapat dicari dengan menggunakan rumus besar sampel dari

Lameshow et al:

2 δ2(𝑧1−α+𝑧1−β)N2
n= n2 =
(μ1−μ2)2

44
2 X 4,042(1,96+1,28)412
n= n = = 15
4,812
keterangan:
n1= n2= besar sampel minimal (per kelompok) δ = simpang baku (4,04)

Z (1-α) = nilai Z, derajat kepercayaan 95% (nilai α 0,05 adalah 1,96)

Z (1-β) = nilai Z pada kekuatan uji 90% (β = 10% adalah 1,28)

μ1 − μ2 = beda rata-rata pengetahuan yaitu diantara kedua intervensi yang

dilakukan ( 25,29), beda mean kelompok kontrol adalah 20,48. (25,29-

20,48=4,81).

Dari rumus didapat jumlah total sampel yang harus diambil berjumlah 15

sampel + 10% (sampling eror) = 16,5 = 17 ibu hamil trimester I di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Sikui Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barito Utara

untuk masing-masing kelompok.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan metode atau cara menentukan sampel dan besar

sampel. Untuk menentukan berapa sampel yang akan diambil, maka kita dapat

menggunakan beberapa teknik sampling atau teknik pengambilan sampel. Dalam

penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purporsive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, baik kriteria

inklusi maupun eksklusi. (I Ketut Swarjana, 2015).

45
Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

komplikasi kehamilan dengan media video terhadap pengetahuan ibu hamil trimester

I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh, dengan kriteria sampel terdiri dari

dua kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yaitu sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi adalah Kriteria atau ciri-ciri yang diperlukan oleh setiap anggota

populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria inklusi

dalam penelitian ini adalah :

1). Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

2). Ibu hamil trimester I

3). Ibu hamil yang tidak menderita kelelainan kongenital/bawaan.

4). Ibu hamil yang bisa membaca

5). Ibu hamil yang tidak tuna rungu.

b. Kriteria Eksklusi adalah Kriteria atau ciri-ciri yang tidak diperlukan oleh setiap

anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1). Ibu hamil yang tidak kooperatif dalam penelitian.

E. Jenis Data

Jenis data berdasakan sumbernya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Data primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumbernya. Data primer disebut juga data asli atau data baru yang

memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkan secara langsung. Teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

46
data primer antara lain observasi, wawacara, diskusi terfokus (focus grup discussion)

dan penyebaran kuesioner. (I Ketut Swarjana, 2015). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan jenis data primer yaitu melalui hasil wawancara dengan menggunakan

kuesioner kepada responden yang berkunjung ke Puskesmas Sikui.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Instumen Penelitian

a. Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing dan penguji, peneliti

mengurus surat permohonan izin penelitian dari Prodi DIV Kebidanan

Kemenkes Palangka Raya dan mengurus surat Etichal Clearance.

b. Peneliti menyerahkan surat permohonan izin penelitian dari institusi kepada

Bapeda Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Setelah surat izin dari Bapeda Provinsi Kalimantan Tengah terbit, peneliti

menyerahkan surat izin tersebut dan surat Etichal Clearance kepada Kepala

Puskesmas Sikui.

d. Dan Peneliti memperoleh surat izin dari Kepala Puskesmas Sikui.

e. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan

cara wawancara agar mengetahui responden masuk dalam kriteria inklusi atau

eksklusi, sudah dilakukan study awal dimana jumlah sampel didapatkan dari

hasil perhitungan sebanyak 17 orang.

f. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan criteria yang ditentukan,

peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai maksud dan tujuan penelitian

dan mempersilahkan bertanya jika ada yang kurang jelas.

47
g. Peneliti melakukan Informed Consent terhadap calon responden dalam hal

adalah ibu hamil dengan anemia. Jika bersedia menjadi responden, ibu dapat

membaca lembar persetujuan kemudian menandatanganinya.

h. Cara pengambilan data pada responden diberikan Pendidikan Kesehatan

berupa leaflet dan video pada 2 kelompok berbeda. Hasil pengukuran penge-

tahuan ibu hamil dijumlahkan untuk mengetahui rata-rata pengetahuan se-

belum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.

i. Data yang telah diobservasi dan dikumpulkan selanjutnya dianalisis oleh

peneliti.

2. Uji validitas dan Reabilitas

Validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur (pengukuran, tes,

instrumen) mengukur apa yang memang sesungguhnya hendak diukur (Bhisma

Murti, 2013). Pengukuran validitas menggunakan bantuan komputer dengan rumus

product moment. Untuk mengetahui tingkat validitas instrument, dilakukan uji

coba respoden. Kemudian dihitung dengan rumus kolerasi product moment. Pada

taraf signifikan 5%. Bila perhitungan koefisien kolerasi lebih besar dibandingkan

nilai yang ada pada r tabel maka dinyatakan sudah valid.

Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

pengukuran individu-individu pada situasi-situasi yang berbeda memberikan hasil

yang sama (Bhisma Murti, 2013). Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan

komputer dengan rumus alpha cronbach. Untuk mengetahui reliabilitas dan

penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan rumus alpha.

48
Kuesioner mengenai pengetahuan yang terdiri dari 23 item pertanyaan telah

di uji pada 10 ibu hamil trimester I di Puskesmas Sikui Muara Teweh. Ibu hamil

yang telah dijadikan sampel uji validitas dan reliabilitas tidak akan diambil untuk

menjadi responden. Hasil dari uji reliabititas memiliki koefisien alpha cronbach

sebesar 0,906 (reliabel).

G. Alat Pengumpulan Data

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah kuesioner.

H. Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti

untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian. Teknik

sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian

dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan

populasi yang ada.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan

mengunakan tehnik purposive sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi yang dilakukan secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang

diperlukan tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. ibu hamil

trimester I yang masuk dikriteria inklusi akan di wawancara dengan menggunakan

lembar kuesioner kemudian diobservasi dan akan dilakukan tingkat pengetahuan

terlebih dahulu sebelum diberi pendidikan kesehatan, kemudian setelah diberikan

pendidikan kesehatan sampel tersebut akan diobservasi kembali.

49
I. Pengolahan Data

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh untuk dikumpulkan. Dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori.

a. Pengetahuan

1) Kode 1 : ≥ 76

2) Kode 2 : ≤ 75

3) Kode 3 : < 66

b. Pemberian Vidio

1) Kode 1 : Diberikan Vidio

2) Kode 2 : Tidak diberikan video

c. Pemberian Leaflet

1) Kode 1 : Diberikan Leaflet

2) Kode 2 : Tidak diberikan Leaflet

d. Paritas

1) Kode 1 : Primigravida

2) Kode 2 : Multigravida

3) Kode 3 : Grandemultigravida

50
e. Usia

1) Kode 1 : < 20 tahun

2) Kode 2 : 20-30 tahun

3) Kode 3 : > 35 tahun

f. Pekerjaan

1) Kode 1 : Bekerja

2) Kode 2 : Tidak Bekerja

g. Pendidikan

1) Kode 1 : Pendidikan Tinggi (PT, Diploma)

2) Kode 2 : Pendidikan Menengah (SMA,SMP)

3) Kode 3 : Pendidikan Rendah (SD)

3. Entri Data

Entri data adalah memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master

tabel, kemudian membuat distribusi frekuensi.

4. Cleaning Data

Cleaning data adalah proses untuk meyakinkan bahwa data yang telah

dientri atau dimasukkan benar-benar bersih dari kesalahan.

J. Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat ini dilakukan pada tiap variabel dan pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi terhadap tiap variabel.

51
Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik

responden berdasarkan paritas, usia, pekerjaan dan pendidikan.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat gabungan antara dua variabel yaitu

variabel dependent dan variabel independent.

a) Dalam penelitian ini variabel independen adalah pengetahuan tetntang komp-

likasi kehamilan pada ibu hamil dan variabel dependent adalah pendidikan ke-

sehatan

b) Populasi Ibu hamil trimester I merupakan 2 kelompok berpasangan pretest dan

postest dengan skala rasio yaitu kelompok ibu hamil trimester I, kelompok

kontrol adalah kelompok yang di berikan pendidikan kesehatan dengan media

leaflet dan kelompok intervensi adalah ibu hamil trimester I yang berbeda dan

di berikan pendidikan kesehatan dengan media video dan leaflet.

c) Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Komplikasi Kehamilan

Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I antara

kelompok kontrol dan intervensi. untuk mengetahui karakteristik normal

dilakukan uji homogen, agar diketahui kelompok kontrol dan kelompok

intevensi memiliki variansi yang sama. Adapun uji untuk mengetahui data

berdistribusi normal menggunakan uji Shapiro wilk untuk sampel kurang dari

50.

52
K. Etika Penelitian

Penelitian akan dilakukan dengan menekankan pada etika yang meliputi :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Diberikan sebelum penelitian agar subyek mengerti tujuan dan maksud

penelitian. Jika subyek penelitian bersedia menjadi responden maka mereka

menandatangani lembar persetujuan.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Informasi yang telah dikumpulkan dan subyek dijamin kerahasianya oleh

peneliti dengan tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberikan nomor kode tertentu pada masing-masing lembar tersebut

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasian semua responden yang diperoleh dan subyek-subyek penelitian

dijamin oleh peneliti.

53
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas yang

merupakan Puskesmas Induk yang ada di Kecamatan Teweh Baru, dibangun pada

tahun 2011 dan diresmikan pada tanggal 06 Februari 2013. Berdasarkan

Keputusan Bupati Barito Utara Nomor: 188.45/538/2012 tentang Penetapan

Wilayah Kerja Puskesmas Barito Utara. Lokasi UPT Puskesmas Sikui berada di

Desa Sikui Jalan Negara Muara Teweh – Banjarmasin ± 36 kilometer dari

Kabupaten Kota Muara Teweh. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan

jalan darat dan sungai.

Luas Wilayah Luas wilayah UPT Puskesmas Sikui : 861,38 𝑘𝑚2 yang secara

administrasi terdiri 2 kelurahan dan 8 desa, 1 dusun. Batas Wilayah Wilayah kerja

UPT Puskesmas Sikui sebagaian besar merupakan daerah rendah dan sebagian

kecil merupakan dataran tinggi. Adapun batas – batas wilayah UPT Puskesmas

Sikui adalah sebagai berikut: Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Teweh

Timur, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Teweh Tengah, sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Lahei, sebelah selatan berbatasan dengan Teweh

Selatan dan Kecamatan Gunung Timang.

54
B. Hasil Penelitian

Data diperoleh dengan wawancara terhadap responden dengan menggunakan

kuesioner dan pemberian intervensi berupa leaflet dan vidio secara langsung. Data

tersebut kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan

tabel silang (crosstab). Uji homogenitas dari masing-masing karakteristik

dilakukan untuk mengetahui apakah data karakteristik homogen atau tidak.

Berdasarkan hasil pengolahan data, diuraikan hasil analisis sebagai berikut:

a. Uji Homogenitas frekuensi karakteristik ibu yaitu paritas, usia, pekerjaan dan

Pendidikan ibu hamil trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah

Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Uji Homogenitas Sig Decision


Paritas kelompok kontrol 0,345
Homogen
Paritas kelompok Intervensi 0,357
Usia kelompok Kontrol 0,298
Homogen
Usia kelompok Intervensi 0,287
Pekerjaan kelompok kontrol 0,321
Homogen
Pekerjaan Kelompok Intervensi 0,347
Pendidikan Kelompok Kontrol 0,402
Homogen
Pendidikan kelompok intervensi 0,398

Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa hasil (sig) setiap

karakteristik > 0,005 (lebih besar dari 0,005) yang berarti data karakteristik

antara kelompok kontrol dan Intervensi dari setiap karakteristik homogen.

55
1. Distribusi frekuensi karakteristik ibu yaitu paaritas, usia, pekerjaan dan

Pendidikan ibu hamil trimester I tentang komplikasi kehamilan di

Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu yaitu paritas, usia, pekerjaan
dan Pendidikan ibu hamil trimester I tentang komplikasi
kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.
Kelompok
Karakteristik Kontrol Intervensi
N % N %
Paritas
1. Primigravida 4 23,5% 6 35,2%
2. Multigravida 11 64,7% 10 58,8%
3. Grandemultigravida 2 11,7% 1 5,8%
Jumlah 17 100% 17 100%
Usia
1.< 20 Tahun 6 35,2% 4 23,5%
2.20-35 Tahun 10 58,8% 10 58,8%
3.> 35 Tahun 1 5,8% 3 17,6%
Jumlah 17 100% 17 100%
Pekerjaan
1. Bekerja 5 29,4% 7 41,1%
2. Tidak bekerja 12 70,5% 10 58,8%
Jumlah 17 100% 17 100%
Pendidikan
1. Tinggi 5 29,4% 5 29,4%
2. Menengah 10 58,8% 12 70,5%
3. Rendah 2 11,7% 0 0%
Jumlah 17 100% 17 100%
Sumber : Data primer 2023

Berdasarkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan paritas pada kelompok hampir seluruhnya multigravida (64,7%).

Pada kelompok intervensi hampir seluruhnya multigravida (58,8%).

Berdasarkan usia pada kelompok kontrol hampir seluruhnya usia 20-35 tahun

(58,8%). Pada kelompok intervensi hampir seluruhnya usia 20-35 tahun

(58,8%). Berdasarkan pekerjaan pada kelompok kontrol hampir seluruhnya

56
tidak bekerja (70,5%). Pada kelompok intervensi hampir seluruhnya tidak

bekerja (58,8%). Berdasarkan pendidikan pada kelompok kontrol hampir

seluruhnya pendidikan menengah (58,8%) dan pada kelompok intervensi

hampir seluruhnya pendidikan menengah (70,5%).

2. Analisis Univariat

Pada penelitian ini dilakukan analisis univariat untuk mengetahui

karakteristik responden variabel penelitian.

a. Pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan

berupa leaflet (kelompok kontrol) dan video (kelompok Intervensi) terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah

Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Tabel 4.2 Pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) dan video (kelompok
Intervensi) terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I tentang
komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara
Teweh.
Kontrol Intervemsi
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
(sebelum) (Sesudah) (sebelum) (sesudah)
Mean 52,394 79,247 52,641 82,829

Std. Deviation 5,5221 6,2173 6,6103 7,2933

Minimum 9,80 10,80 9,90 11,50

Maksimum 10,90 13,30 11,20 14,90

Berdasarkan pada tabel 4.2 Menunjukkan bahwa pengetahuan ibu

hamil dari 17 responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa

57
leaflet (kelompok kontrol) Responden sebelum di berikan leaflet

pengetahuan ibu yaitu dengan mean sebesar 52,394, responden dengan

standar deviasi 5,5221 min 9,8 dan mak 10,90. Sebelum diberikan

pendidikan kesehatan berupa video (kelompok intervensi) dengan mean

52,641, standar deviasi 6,6103, min 9,90 dan mak 11,20. Pengetahuan

pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan setelah di berikan pendidikan

kesehatan dengan media video dan leflet terhadap pengetahuan ibu hamil

trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh. Setelah di

berikan Leaflet pada kelompok kontrol diperoleh mean 79,247, standar

deviasi 6,2173, min 10,80 dan mak 13,30. Pada kelompok intervensi

diperoleh mean 82,829, standar deviasi 7,2933, min 11,50 dan mak 14,90.

2. Analisis Bivariat

Mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Komplikasi

Kehamilan Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I

antara kelompok kontrol dan intervensi. untuk mengetahui karakteristik normal

dilakukan uji homogen, agar diketahui kelompok kontrol dan kelompok

intevensi memiliki variansi yang sama. Adapun uji untuk mengetahui data

berdistribusi normal menggunakan uji Shapiro wilk untuk sampel kurang dari

50.

a. Uji t paired

Sebelum dilakukan uji t paired dilakukan uji normalitas dulu dengan

menggunakan uji Shapiro wilk sebagai berikut :

58
1) Uji normalitas

Tabel 4.3 Uji Normalitas Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang


Komplikasi Kehamilan dengan Media Video Terhadap
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikui Muara Teweh

Df P Value
Media Leaflet (pre) kelompok kontrol 17 0,330
Media Leaflet (post) kelompok kontrol 17 0,366
Media Vidio (pre) kelompok Intervensi 17 0,330
Media Vidio (post) kelompok Intervensi 17 0,407
Sumber : data primer 2023

Berdasarkan tabel 4.3. hasil uji normalitas Pengaruh Pendidikan

Kesehatan pre, post kontrol dan kelompok pre, post intervensi menunjukkan

nilai P value > 0,05 berarti data berdistribusi normal, maka uji t paired dapat

digunakan.

2) Analisis pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan intervensi

pendidikan kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) terhadap

peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang komplikasi

kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Tabel 4.9 Uji tpaired pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan sebelum


dan setelah di berikan pendidikan kesehatan dengan media leaflet
(kelompok kontrol) terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di
Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.
Kelompok N Mean + SD P value
Pengetahuan (pre) kontrol 17 52,394 + 5,5221 0,001
Pengetahuan (post) kontrol 17 79,247 + 6,2173

59
Hasil uji t paired kelompok kontrol didapatkan P value = 0,001,

sehingga P value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum

dan sesudah diberikan leaflet (kelompok kontrol) ada beda, dalam artian

ada pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media

leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh.

3) Analisis pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah diberikan intervensi

pendidikan kesehatan berupa vidio (kelompok intervensi) terhadap

peningkatan pengetahuan ibu hamil trimester I tentang komplikasi

kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Tabel 4.9 Uji tpaired pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan sebelum


dan setelah di berikan pendidikan kesehatan dengan media vidio
(kelompok intervensi) terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I
di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.
Kelompok N Mean + SD P value
Pengetahuan (pre) Intervensi 17 52,641 + 6,6103 0,00
Pengetahuan (post) Intervensi 17 82,829 + 7,2933

Hasil uji t paired kelompok intervensi didapatkan P value = 0,000,

sehingga P value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum

dan sesudah diberikan video (kelompok intervensi) ada beda, dalam artian

ada pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media

vidio terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh.

60
b. Uji t independent

Uji t independent digunakan untuk mengetahui perbedaan

peningkatan pengetahuan pada ibu hamil antara kelompok kontrol (Leaflet)

dan kelompok intervensi (Vidio). Adapun data yang dipakai yaitu selisih

antara sebelum dan sesudah perlakuan, untuk itu perlu dilakukan uji

normalitas terlebih dahulu. Adapun hasil uji normalitas dengan Shapiro

Wilk sebagai berikut.

1) Uji normalitas

Tabel 4.10 Uji Normalitas selisih nilai pengetahuan ibu hamil trimester
I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikui Muara Teweh.

Df P value
Selisih Pengetahuan 34 0,038
Sumber : data primer 2023

Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji normalitas selisih nilai

pengetahuan ibu hamil menunjukkan nilai sig = 0,038 > 0,05, berarti

data berdistribusi normal, maka uji t independent dapat digunakan.

2) Perbedaan pengetahuan pada ibu hamil antara kelompok kontrol

(Leaflet) dan kelompok intervensi (video).

Hasil uji t independent dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.11 Uji t independent selisih pengetahuan pada ibu hamil


trimester I tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sikui Muara Teweh.

61
Kelompok N Mean + SD Mean difference P value

Selisih pengetahuan kontrol 17 26,853 + 0,6843 -2,78 0,001

Selisih pengetahuan intervensi 17 30,188 + 0,6952

Sumber : data primer 2023

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan mean difference sebesar -2,78

dengan rata-rata selisih pengetahuan kelompok kontrol sebesar 26,853 dan

rata-rata selisih pengetahuan kelompok intervensi sebesar 30,188 yang

berarti peningkatan pengetahuan kelompok intervensi lebih besar dari

peningkatan pengetahuan kelompok kontrol. Hasil uji t independent

didapatkan P value = 0,001, oleh karena P value < 0,05 maka kedua rata-

rata (mean) selisih pengetahuan kelompok kontrol dan kelompok intervensi

ada beda, dalam artian secara statistik ada perbedaan peningkatan

pengetahuan pada ibu hamil trimester I antara kelompok leaflet (kontrol)

dan kelompok video (intervensi) pada pada ibu hamil trimester I tentang

komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment with two group

(control and intervension) dengan menggunakan pre test–post test design untuk

melihat perbandingan sebelum dan setelah diberikan perlakuan pada kedua

kelompok.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan

komplikasi kehamilan dengan media video terhadap pengetahuan ibu hamil

62
trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh. Adapun pembahasan

berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Paritas

Berdasarkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan paritas pada kelompok kontrol yaitu primigravida sebanyak 4

responden dengan persentase 23,5%, multigravida sebanyak 11 responden

dengan persentase 64,7% dan grandemulti sebanyak 2 responden dengan

persentase 11,7%. Pada kelompok intervensi yaitu primigravida sebanyak 6

responden dengan persentase 35,2%, multigravida sebanyak 10 responden

dengan persentase 58,8% dan grandemulti sebanyak 1 responden dengan

persentase 5,8%. Responden terbanyak yaitu responden dengan multigravida

yaitu 11 responden dengan persentase 64,7% pada kelompok kontrol dan 10

responden dengan persentase 58,8% pada kelompok intervensi.

Paritas merupakan salah satu indikasi yang menyebabkan komplikasi

kehamilan. Hal ini disebabkan pada paritas tinggi, sistem reproduksi ibu sudah

mengalami kemunduran, dan semakin menurunnya kemampuan uterus sebagai

media pertumbuhan janin seiring bertambahnya jumlah paritas. Sedangkan pada

kehamilan pertama, sistem-sistem reproduksinya masih muda dan belum teruji.

Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi

karena ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih,

kemungkinan akan banyak ditemui keadaan antara lain kesehatan terganggu,

anemia, kurang gizi, kekendoran pada dinding perut dan dinding rahim, dan

tampak ibu dengan perut menggantung (Manuaba, 2014).

63
Hal ini sejalan dengan penelitian Lestari & sanusi di Medan tahun 2014

menunjukkan ada pengaruh paritas terhadap kejadian komplikasi persalinan

dengan nilai OR=2,214 artinya risiko untuk mengalami komplikasi persalinan

pada ibu yang paritas 0 dan >3 adalah 2,214 kali lebih besar dibandingkan ibu

dengan paritas 1-3 orang anak (Lestari&Sanusi, 2014). Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Paritas merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

hasil konsepsi karena ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau

lebih.

b. Usia

Berdasarkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan usia pada kelompok kontrol yaitu <20 tahun sebanyak 6 responden

dengan persentase 35,2%, 20-35 tahun sebanyak 10 responden dengan

persentase 58,8% dan >35 tahun sebanyak 1 responden dengan persentase

5,8%. Pada kelompok intervensi yaitu <20 tahun sebanyak 4 responden dengan

persentase 23,5%, 20-35 tahun sebanyak 10 responden dengan persentase

58,8% dan >35 tahun sebanyak 3 responden dengan persentase 17,6%.

Responden terbanyak yaitu responden dengan 20-35 tahun sebanyak 10

responden dengan persentase 58,8% pada kelompok kontrol dan 10 responden

dengan persentase 58,8% pada kelompok intervensi.

Usia reproduksi yang aman untuk seorang ibu adalah antara umur 20-35

tahun, dibawah dan diatas umur tersebut akan menimbulkan risiko kehamilan

dan persalinan. Pada umur muda organorgan reproduksi seorang wanita belum

64
sempurna secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaan belum matang

sehingga belum siap menjadi ibu dan menerima kehamilan dimana halini dapat

berakibat terjadinya komplikasi obstetri yang dapat meningkat angka kematian

ibu dan perinatal. Ibu hamil usia lanjut (≥35tahun) akan lebih beresiko lebih

tinggi mengalami penyulit-penyulit obstetrik sebagai akibat peningktan dalam

masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, solusio plasenta, persalinan

premature, lahir mati dan plasenta previa yang dapat meningkatkan angka

morbiditas dan mortalitas terutama perinatal. Ibu hamil setelah usia 40 tahun

juga lebih mudah lelah. Mereka mempunyai risiko keguguran lebih besar,

bersalin dengan alat bantu, seperti dengan forcep atau operasi seksio sesarea.

Hal ini sejalan dengan penelitian Prianita 2015 yaitu ada pengaruh usia

ibu yang muda terhadap kejadian preeklamsia pada kehamilan. Sehingga dapat

disimpulkan Usia reproduksi yang aman untuk seorang ibu adalah antara umur

20-35 tahun, dibawah dan diatas umur tersebut akan menimbulkan risiko

kehamilan dan persalinan.

c. Pekerjaan

Berdasarkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan pekerjaan pada kelompok kontrol yaitu bekerja sebanyak 5

responden dengan persentase 29,4%, dan tidak bekerja sebanyak 12 responden

dengan persentase 70,5%. Pada kelompok intervensi yaitu bekerja sebanyak 7

responden dengan persentase 41,1%, dan tidak bekerja sebanyak 10 responden

dengan persentase 58,8%. Responden terbanyak yaitu responden dengan tidak

65
bekerja sebanyak 12 responden dengan persentase 70,5% pada kelompok

kontrol dan tidak bekerja sebanyak 10 responden dengan persentase 58,8%

pada kelompok intervensi.

Menurut Ariani (2015), pekerjaan merupakan suatu aktivitas yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pengetahuan. Seseorang yang bekerja akan sering

berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang

baik pula. Pengalaman bekerja akan memberikan pengetahuan dan

keterampilan serta pengalaman belajar dalam bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan yang

merupakan kemampuan untuk menalar.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat terlihat bahwa sebagian

besar responden tidak bekerja yaitu sebagai ibu rumah tangga. Hal ini lah

yang mendasari sehingga responden memiliki pengetahuan yang kurang

terhadap komplikasi kehamilan.

d. Pendidikan

Berdasarkan pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan pendidikan pada kelompok kontrol yaitu pendidikan tinggi

sebanyak 5 responden dengan persentase 29,4%, pendidikan menengah

sebanyak 10 responden dengan persentase 58,8% dan pendidikan rendah

sebanyak 2 responden dengan persentase 11,7%. Pada kelompok intervensi

66
yaitu pendidikan tinggi sebanyak 5 responden dengan persentase 29,4%,

pendidikan menengah sebanyak 12 responden dengan persentase 70,5% dan

pendidikan rendah sebanyak 0 responden dengan persentase 0%. Responden

terbanyak yaitu responden dengan %, pendidikan menengah sebanyak 10

responden dengan persentase 58,8% pada kelompok kontrol dan pendidikan

menengah sebanyak 12 responden dengan persentase 70,5% pada kelompok

intervensi.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi, dan

pada akhirnya makin banyak juga pengetahuan yang dimiliki. Jika seseorang

tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru

diperkenalkan. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dipendidikan

formal, tetapi dapat diperoleh dari pendidikan nonformal.Pendidikan formal

dapat diperoleh melalui jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan

tinggi.

Menurut Mubarak (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan seseorang salah satunya adalah pendidikan yaitu semakin tinggi

pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.

Hal itu karena dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, maka seseorang

tersebut juga akan lebih mudah dalam menerima serta menyesuaikan dengan

hal-hal baru. Sejalan dengan Notoatmodjo (2012) juga menyatakan bahwa

67
semakin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan

yang kurang, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-

nilai baru yang diperkenalkan. Dalam penelitian ini, responden yang

memiliki pengetahuan baik dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden

dan informasi yang telah didapat oleh responden.

e. Menganalisis perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi

kehamilan sebelum dan setelah di berikan pendidikan kesehatan dengan

media leaflet dan video terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di

Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara Teweh.

Hasil uji t paired kelompok kontrol didapatkan P value = 0,001, sehingga

P value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan leaflet (kelompok kontrol) ada beda, dalam artian ada pengaruh

pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media leaflet terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara

Teweh.

Hasil uji t paired kelompok intervensi didapatkan P value = 0,000,

sehingga P value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan video (kelompok intervensi) ada beda, dalam artian ada

pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media vidio

terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui

Muara Teweh.

68
Hasil uji t independent didapatkan P value = 0,001, oleh karena P value <

0,05 maka kedua rata-rata (mean) selisih pengetahuan kelompok kontrol dan

kelompok intervensi ada beda, dalam artian secara statistik ada perbedaan

peningkatan pengetahuan pada ibu hamil trimester I antara kelompok leaflet

(kontrol) dan kelompok video (intervensi) pada pada ibu hamil trimester I

tentang komplikasi kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara

Teweh.

Pendidikan kesehatan merupakan bentuk sosialisasi yang umumnya

dilakukan dengan cara metode ceramah menggunakan media presentasi. Hal

ini dinilai kurang efektif dalam memberikan pendidikan kesehatan.

Penggunaan video merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang

dapat digunakan sebagai strategi untuk menarik minat belajar. Maka dari itu

itu, penggunaan media visual dan audiovisual akan menarik minat dan fokus

sasaran sehingga dapat meningkatkan efektifitas dalam sasaran (Chifdillah,

2021).

Penggunaan video dapat juga disebut audiovisual. Media audiovisual

dapat meningkatkan kemampuan belajar melalui berbagai panca indra yakni

mata dan telinga, sehingga informasi yang diterima lebih banyak dan lebih

maksimal (Nurdin, Kenre and Suhartina, 2018).

Pendidikan kesehatan adalah penerapan pendidikan dalam bidang

kesehatan. Secara opearasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan

69
untuk memberikan dan meningkatkan pengetahuan, sikap, praktek baik

individu, kelompok atau masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan

kesehatan mereka sendiri (Notoadmodjo, 2015). Beberapa penelitian

membuktikan bahwa pemberian pendidikan kesehatan menggunakan Media

Audio-visual lebih cepat bagi peserta untuk memahami materi yang

diberikan. Penyampaian materi dengan Media Audio-visual diberikan melalui

media digital menggunakan kata- kata yang diucapkan dalam bentuk

ilustrasi, foto, animasi atau video. Menyampaikan materi edukasi dengan

media Audio visual lebih disukai karena dilengkapi dengan gambar atau foto

yang seolah nyata membuat responden lebih mudah paham (Puspitasari,

Nurhaeni, Allenidekania, 2019).

Berdasarkan teori Stimulus Organisme Respon (SOR) yang digunakan

peneliti sebagai dasar pada peneliti sebagai dasar pada penelitian ini

menyatakan untuk mengubah perilaku seseorang, stimulus baru haruslah

melebihi stimulus lama sehingga adanya perubahan pada organisme tersebut.

Dilihat dari hasil posttest, diketahui bahwa stimulus baru yang merupakan

metode leaflet dengan pemutaran video mampu memberikan stimulus yang

lebih besar dari stimulus lama organisme (tingkat pengetahuan awal ibu

berdasarkan hasil pretest dan posttest). Hasil ini sesuai dengan teori SOR yang

menyatakan bahwa perilaku seseorang berubah apabila stimulus dapat diterima,

dan diperlukan stimulus baru yang melebihi stimulus semula untuk

mempengaruhi perilaku (tingkat pengetahuan) seseorang.

70
Alat bantu atau alat peraga sangat membantu sasaran dalam menerima

informasi berdasarkan kemampuan penangkapan panca indra, semakin banyak

indra yang digunakan semakin baik penerimaan sasaran didik terhadap pesan

atau materi pendidikan kesehatan. Hasil penelitian ini sejalan Notoatmodjo

(2015) yang menyatakan bahwa salah satu strategi untuk merubah perilaku

adalah dengan memberikan informasi guna meningkatkan pengetahuan

sehingga dapat timbul kesadaran dan akhirnya seseorang akan berperilaku

sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Pengetahuan diperoleh dengan

pengindraan terhadap sesuatu. Pengindraan terjadi melalui panca indra yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Haerunisa (2020)

diperoleh hasil bahwa media audio visual mendapat kategori sangat baik dalam

memberikan penyuluhan. Penelitian lainnya dilakukan oleh Anggraini (2020)

diperoleh hasil ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan sikap

Ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi menggunakan media audio visual (p-

value 0,001). Jika dilihat dari hasil akhir uji dapat dilihat perbedaan yaitu pada

kelompok intervensi pengetahuannya lebih meningkat di bandingkan dengan

kelompok kontrol. Hal ini diakibatkan karena materi penyuluhan yang

ditampilkan seperti video edukasi disusun dengan semenarik mungkin, dengan

kata-kata atau bahasa yang mudah dipahami ibu hamil sehingga saat intervensi

mereka lebih mudah memahami baik dari pandangan mereka saat membaca

video tersebut dan juga pada saat mendengarkan video tersebut. Sehingga pada

71
saat post-test terdapat peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi

pada kelompok perlakuan. Sehingga dapat di simpulkan dengan nilai p-value

0,000 berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan

media video terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh.

72
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Distribusi responden berdasarkan paritas pada kelompok hampir seluruhnya

multigravida (64,7%). Pada kelompok intervensi hampir seluruhnya

multigravida (58,8%). Berdasarkan usia pada kelompok kontrol hampir

seluruhnya usia 20-35 tahun (58,8%). Pada kelompok intervensi hampir

seluruhnya usia 20-35 tahun (58,8%). Berdasarkan pekerjaan pada kelompok

kontrol hampir seluruhnya tidak bekerja (70,5%). Pada kelompok intervensi

hampir seluruhnya tidak bekerja (58,8%). Berdasarkan pendidikan pada

kelompok kontrol hampir seluruhnya pendidikan menengah (58,8%) dan pada

kelompok intervensi hampir seluruhnya pendidikan menengah (70,5%).

2. Pengetahuan ibu hamil dari 17 responden sebelum diberikan pendidikan

kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol) Responden sebelum di berikan

leaflet pengetahuan ibu yaitu dengan mean sebesar 52,394, responden dengan

standar deviasi 5,5221 min 9,8 dan mak 10,90. Sebelum diberikan pendidikan

kesehatan berupa video (kelompok intervensi) dengan mean 52,641, standar

deviasi 6,6103, min 9,90 dan mak 11,20. Pengetahuan pendidikan kesehatan

73
komplikasi kehamilan setelah di berikan pendidikan kesehatan dengan media

video dan leflet terhadap pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja

Puskesmas Sikui Muara Teweh. Setelah di berikan Leaflet pada kelompok

kontrol diperoleh mean 79,247, standar deviasi 6,2173, min 10,80 dan mak

13,30. Pada kelompok intervensi diperoleh mean 82,829, standar deviasi

7,2933, min 11,50 dan mak 14,90.

3. Hasil uji t paired kelompok kontrol didapatkan P value = 0,001, sehingga P

value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan leaflet (kelompok kontrol) ada beda, dalam artian ada pengaruh

pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media leaflet terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara

Teweh.

4. Hasil uji t paired kelompok intervensi didapatkan P value = 0,000, sehingga P

value < 0,05 maka kedua rata-rata (mean) pengetahuan sebelum dan sesudah

diberikan video (kelompok intervensi) ada beda, dalam artian ada pengaruh

pendidikan kesehatan komplikasi kehamilan dengan media vidio terhadap

pengetahuan ibu hamil trimester I di Wilayah Kerja Puskesmas Sikui Muara

Teweh.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

74
1. Kepada tenaga kesehatan khususnya bidan agar dalam memberikan edukasi

atau pendidikan kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan lebih baik

menggunakan media video dibandingkan leaflet, karena sesuai dengan hasil

penelitian ini.

2. Agar dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan/memberikan informasi

yang lengkap tentang pelayanan kesehatan ibu hamil, meningkatkan mutu dan

kualitas pelayanan kesehatan serta bermanfaat sebagai informasi dan

perbandingan tentang hasil penelitian yang berkaitan dengan pelayanan

kesehatan ibu hamil.

75
DAFTAR PUSTAKA

(Depkes), D. K. (2010). Komplikasi Kehamilan.

Abdul, Majid. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.

Adibah. (2018). Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman Kerja


Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank. Tulung agung: IAIN.

Agatha Novell Harsanto. (2020). Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan, Buku Ajar
Kebidanan. Jakarta: Ante Natal Care (ANC).

Aini, N. W. (2019). Pembangunan Sistem Informasi. Perpustakaan Berbasis Web


Menggunakan Rapid Application Dvelopment.

Amin, Khairul. (2017). “Studi Relasi Antara Pemerintah dan Masyarakat di Desa
Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kep. Bangka
Belitung”, Jurnal Sosiologi

Bekti, d. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Komplikasi. Kehamilan.

Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dahlan, Muhammad Sopiyan. (2011). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Depkes RI. (2019). Riset Kesehatan Dasar Tahun. Penelitian dan Pengembangan.
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 

Dewi, R. P. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal dan Patologi.
Yogyakarta: Nuha Mediks.

Eliasson, A. (2018). Starch in Food: Structure, Function and Aplications.


Cambridge: Woodhead Publishing Limited.

76
Faradhika, A. (2018). Analisis Faktor Kunjungan Antenatal Care (Anc). Ir -
Perpustakaan Universitas Airlangga, 20.

Fitriani. S. (2011). Promosi Kesehatan. Ed 1. Yogyakarta: Graha Ilmu

Gerungan. (2014). Psikologi Sosial. Bandung

Hesti Titamami. (2016). cara mengelola ASI eksklusif bagi ibu bekerja. Yogyakarta:
Gosyen Publishing

Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis. Data. Jakarta:
Salemba Medika

Komang Ayu Kartika Sari, D. (2017). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Antenatal
Care Ibu Hamil. E-Jurnal Medika, 2.

Komang Ayu Kartika Sari, Dwi Puji Tiarah Astuti;. (2017). Tingkat Pengetahuan
Dan Perilaku Antenatal Care Ibu Hamil. E-Jurnal Medika, 2.

Lentora, F. F. (2020). Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda Bahaya


Kehamilan dengan Penyuluhan Berbasis Media. Jurnal Pengabdian
Masyarakat.

Manuaba I. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta: EGC.

Molika, E. (2015). Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta: Vicosta
Publishing.

Mubarak. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Penanganan. Jakarta : Rineka.


Cipta

Ni’mah Mufidah, Eka Nurhayati, S. A. (2019). Kontribusi Jumlah Kehamilan


(Gravida)Terhadap Komplikasi Selama Kehamilan dan. Jurnal Ilmiah bidang
ilmu keperawatan maternitas.

Notoadmojo, Soekidjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka.


Cipta

Nursalam. (2011). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba. Medika.

Prawirohardjo. (2011). Ilmu kandungan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

RI, D. (2010). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Kementerian


Kesehatan RI.

77
Rusiana Sri, H. (2016). Hubungan Antara Paritas dengan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Perawatan Tali Pusat Bayi. Surakarta.

Shofa, N. I. (2018). Faktor Usia Terhadap Komplikasi Pada Kehamilan Akibat.


skripsi, 23.

Suci Anggraeni, A. N. (2019). Analisis Kepatuhan Antenatal Care (ANC) Terhadap


Kejadian Komplikasi Kehamilan. Indonesian Nursing Scientific Journal, 674.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Swarjana, I Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi.


Yogyakarta: Andi Offset. 

TENGAH, D. K. (2020). Laporan Kinerja Instansi Pemerintahdinas Kesehatan


Provinsi Kalimantan Tengah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintahdinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, 102.

Tengah, D. P. (2020). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Dinkes


Provinsi Kalimantan Tengah, 1.

Utara, D. K. (2020). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara. Dinkes Barito
Utara, 1.

Wahid, I. S. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Gangguan Sistem Respirasi. TIM

Yadul Ulya, H. D. (2021). Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care terhadap Sikap


dalam. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 101.

Yonni Siwi , R. P. (2018). Analysis Of Compliance Of Antenatal Care Visit To


Attitude In Early Detection. STIKes Surya Mitra Husada Kediri , 3.

78
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Ibu Responden

di tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : ELI KARLINA SARI
NIM : PO.62.24.2.22.311
Adalah mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya yang sedang
melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH PENDIDIKAN
KESEHATAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN MEDIA VIDEO
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUI MUARA TEWEH”. Penelitian ini
tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden, kerahasiaan semua
informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk kepentingan
penelitian.

Apabila ibu bersedia untuk menjadi responden maka saya mohon kesediaannya untuk
menandatangani lemar persetujuan dan mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan
sejujurnya dan apa adanya tanpa ada pengaruh dari pihak manapun sesuai petunjuk
yang saya buat.

Atas perhatian, kerjasama dan kesediaannya ibu menjadi responden saya ucapkan
terima kasih.

Hormat saya,

79
(ELI KARLINA SARI)

80
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
Umur :

Setelah mendapatkan penjelasan yang diberikan oleh penliti, serta mengetahui


manfaat dan resiko penelitian yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN
KESEHATAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN MEDIA VIDEO
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SIKUI MUARA TEWEH”, dengan ini menyatakan bersedia
ikut terlibat sebagai responden, dengan catatan bila sewaktu-waktu merasa dirugikan dalam
bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini. Saya percaya apa yang saya
informasikan dijamin kerahasiaanya.

Muara Teweh, 20223

Responden

( )

81
KUESIONER

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN


MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUI MUARA TEWEH”

Petunjuk umum pengisian

1. Isilah identitas ibu secara lengkap (nama hanya di isi inisial saja)
2. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban benar jika anda anggap benar
dan pada kolom jawaban salah jika anda anggap salah.
3. Dilarang bertanya terhadap teman didekat anda
4. Dijawab dengan sejujurnya dan penuh hati nurani
5. Hanya diperbolehkan mengisi satu jawaban dalam setiap pertanyaan
A. Identitas responden
1. Nama ibu : Ny. (Hanya Inisial)
2. Paritas (jumlah anak) : (di isi oleh peneliti)
3. Umur : tahun
4. Pekerjaan
 Ibu rumah tangga
 Pekerja Swasta
 PNS
5. Pendidikan terakhir
 SD
 SLTP
 SLTA
 Diploma/Sarjana

82
B. Kuesioner pengetahuan kehamilan risiko tinggi
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban benar jika anda anggap benar dan pada kolom
jawaban salah jika anda anggap salah !

No. Pernyataan Pilihan


Benar Salah
1. Muntah yang terus menerus tanpa ada asupan makanan yang masuk
ketubuh merupakan hal yang wajar bagi ibu hamil
2. Risiko tinggi kehamilan adalah suatu kehamilan dimana jiwa dan
kesehatan ibu atau bayi dapat terancam
3. Deteksi dini yang dilakukan saat kehamilan merupakan upaya untuk
mencegah kehamilan risiko tinggi
4. Anemia pada ibu hamil disebabkan salah satunya karena kekurangan zat
besi
5. Ibu yang menderita kurang darah (Anemia) dapat melahirkan bayi
prematur
6. Mengurangi makanan yang mengandung garam dapat membantu
mengontrol tekanan darah pada ibu hamil dengan hipertensi
7. Diabetes pada kehamilan dapat diatasi dengan diet dan mengontrol gula
darah secara tepat
8. Perdarahan dari jalan lahir saat hamil, dalam jumlah yang sedikit tidak
berbahaya bagi ibu dan janin dikandungannya
9. Ibu yang mempunyai riwayat keguguran 3 kali atau lebih berturut-turut
pada kehamilan yang lalu termasuk faktor resiko tinggi kehamilan
10. Bengkak pada kaki, tangan dan wajah tidak termasuk tanda bahaya
kehamilan

83
11. Kehamilan risiko tinggi tidak membahayakan ibu dan janin
12. Kunjungan ibu hamil adalah kontak langsung antara ibu hamil dengan
tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan
13. Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan hanya bila ada keluhan
14. Jiwa ibu dan bayi dapat terancam baik sesudah maupun sebelum
persalinan
15. Sering lelah dan lemah, kulit terlihat sangat pucat, jantung berdebar-debar,
sesak nafas, pusing atau seperti ingin pingsan merupakan gejala anemia pada
ibu hamil
16. Sumber zat besi dapat diperoleh melalui daging merah, unggas, ikan,
sereal, kacang-kacangan, dan sayuran
17. Tekanan darah 140/90 mmHg termasuk kategori tekanan darah normal
18. Ibu hamil dapat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
gula tinggi dalam frekuensi sering
19. Penambahan berat badan yang berlebih dapat mengakibatkan ukuran janin
bertambah dan akan berdampak pada sulitnya proses persalinan secara
normal
20. Ibu dengan letak janin sungsang atau lintang tidak menimbulkan kesulitan
dalam persalinan
21. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), keguguran, persalinan tidak
lancar atau macet, perdarahan sebelum dan sesudah persalinan, janin mati dalam
kandungan, ibu hamil atau bersalin meninggal dunia, keracunan kehamilan atau
kejang-kejang merupakan dampak kehamilan risiko tinggi

22. Hidup dengan cara yang sehat (hindari rokok, alkohol, dan sebagainya) serta
makan makanan yang bergizi sesuai kebutuhan selama kehamilan
sangat diperlukan.

23. Kehamilan resiko tinggi tidak dapat dicegah meskipun dengan


penatalaksanaan seperti deteksi dini, pengawasan, perawatan dan
pengobatan.

84
85

HASIL UJI VALIDITAS

1. Pengetahuan
Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Item
Correlation Correlation Deleted

soal_1 15.56 33.996 .713 . .898


soal_2 15.19 36.829 .536 . .903

soal_3 15.38 35.317 .564 . .901

soal_4 15.38 35.050 .617 . .900

soal_5 15.38 35.050 .617 . .900

soal_6 15.31 34.896 .726 . .899

soal_7 15.19 36.829 .536 . .903

soal_8 15.25 35.667 .670 . .900

soal_9 15.31 40.896 -.493 . .920

soal_10 15.50 35.200 .517 . .902

soal_11 15.44 36.529 .304 . .907

soal_12 15.31 37.029 .270 . .907

soal_13 15.31 34.896 .726 . .899

soal_14 15.25 37.133 .304 . .906

soal_15 15.31 34.896 .726 . .899

soal_16 15.62 33.717 .756 . .897

soal_17 15.62 34.383 .638 . .900

soal_18 15.69 39.829 -.244 . .919

soal_19 15.75 34.067 .720 . .898

soal_20 15.81 34.829 .612 . .900

soal_21 15.94 38.729 -.075 . .913

soal_22 15.69 33.696 .766 . .897

soal_23 15.62 33.717 .756 . .897


HASIL UJI RELIABILITAS

1. Pengetahuan
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.906 .906 23

86
1

KUNCI JAWABAN

1. SALAH 13. SALAH


2. BENAR 14. BENAR
3. BENAR 15. BENAR
4. BENAR 16. BENAR
5. BENAR 17. SALAH
6. BENAR 18. SALAH
7. BENAR 19. BENAR
8. SALAH 20. SALAH
9. BENAR 21. BENAR
10. SALAH 22. BENAR
11. SALAH 23.SALAH
12. BENAR
Paritas Kelompok kontrol Paritas Kelompok Intervensi

No Res 1 2 3 No Res 1 2 3
1 0 1 0 1 1 0 0
2 0 1 0 2 0 1 0
3 0 1 0 3 0 1 0
4 0 0 1 4 1 0 0
5 0 1 0 5 1 0 0
6 0 1 0 6 0 1 0
7 0 0 1 7 0 1 0
8 0 1 0 8 0 1 0
9 1 0 0 9 1 0 0
10 0 1 0 10 0 1 0
11 0 1 0 11 0 1 0
12 1 0 0 12 1 0 0
13 0 1 0 13 0 1 0
14 0 1 0 14 0 1 0
15 1 0 0 15 1 0 0
16 0 1 0 16 0 1 0
17 1 0 0 17 0 0 1
Jlh 4 11 2 Jlh 6 10 1

Ket:
1 = Primigravida
2 = Multigravida
3 = grandemultigravida

Usia Responden Kelompok Kontrol Usia Responden Kelompok Intervensi

2
3

No Res 1 2 3 No Res 1 2 3
1 1 0 0 1 1 0 0
2 0 1 0 2 0 1 0
3 0 1 0 3 0 1 0
4 0 0 1 4 0 0 1
5 0 1 0 5 0 1 0
6 1 0 0 6 1 0 0
7 0 1 0 7 0 1 0
8 0 1 0 8 0 1 0
9 1 0 0 9 1 0 0
10 0 1 0 10 0 1 0
11 0 1 0 11 0 1 0
12 1 0 0 12 0 0 1
13 0 1 0 13 0 1 0
14 0 1 0 14 0 1 0
15 1 0 0 15 1 0 0
16 0 1 0 16 0 1 0
17 1 0 0 17 0 0 1
Jlh 6 10 1 Jlh 4 10 3

Ket :

1 = <20 tahun
2 = 20-35 tahun
3 = > 35 tahun

Pekerjaan kelompok kontrol Pekerjaan kelompok Intervensi


No Res 1 2 No Res 1 2
1 1 0 1 1 0
2 0 1 2 0 1
3 0 1 3 0 1
4 1 0 4 1 0
5 0 1 5 0 1
6 0 1 6 1 0
7 0 1 7 0 1
8 0 1 8 0 1
9 1 0 9 1 0
10 0 1 10 0 1
11 0 1 11 0 1
12 0 1 12 1 0
13 0 1 13 0 1
14 0 1 14 0 1
15 1 0 15 1 0
16 0 1 16 0 1
17 1 0 17 1 0
Jlh 5 12 Jlh 7 10

Ket :
1 = bekerja
2 = tidak bek-
erja

4
5

Pendidikan Responden kelompok kon- Pendidikan responden kelompok


trol intervensi

No Res 1 2 3 No Res 1 2 3
1 1 0 0 1 1 0 0
2 0 1 0 2 0 1 0
3 0 1 0 3 0 1 0
4 0 0 1 4 0 1 0
5 0 1 0 5 0 1 0
6 1 0 0 6 1 0 0
7 0 1 0 7 0 1 0
8 0 1 0 8 0 1 0
9 1 0 0 9 1 0 0
10 0 1 0 10 0 1 0
11 1 0 0 11 1 0 0
12 0 0 1 12 0 1 0
13 0 1 0 13 0 1 0
14 0 1 0 14 0 1 0
15 1 0 0 15 1 0 0
16 0 1 0 16 0 1 0
17 0 1 0 17 0 1 0
Jlh 5 10 2 Jlh 5 12 0

Ket :
1 = pendidikan tinggi (PT, Diploma)
2 = pendidikan menengah (SMP, SMA)
3 = pendidikan rendah (SD)
1

Pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol)

No No Soal
Jumlah Hasil
Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 11 47.8

2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 65.2

3 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11 47.8

4 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 56.5

5 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 12 52.1

6 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 11 47.8

7 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 52.1

8 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 13 56.5

9 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 39.1

10 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 13 56.5

11 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12 52.1
12 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 11 47.8

13 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 65.2

14 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 12 52.1

15 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 52.1

16 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 11 47.8

17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 11 47.8

Pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan pendidikan kesehatan berupa vidio (kelompok intervensi)

No No Soal
Jumlah Hasil
Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 12 52.1

2 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 13 56.5

3 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11 47.8

4 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 56.5

2
3

5 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 11 47.8

6 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 11 47.8

7 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 52.1

8 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 13 56.5

9 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 14 60.8

10 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 13 56.5

11 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12 52.1

12 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 10 43.4

13 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 65.2

14 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 11 47.8

15 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 12 52.1

16 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 12 52.1

17 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 11 47.8
Pengetahuan ibu hamil setelah diberikan pendidikan kesehatan berupa leaflet (kelompok kontrol)

No No Soal
Jumlah Hasil
Res
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 17 73.9

2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 17 82.6

3 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 17 73.9

4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 78.2

5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 86.9

6 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 16 69.5

7 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 82.6

8 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 86.9

9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 17 73.9

10 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 78.2

11 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 78.2

12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 17 73.9

13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 82.6

14 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 78.2

15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 86.9

16 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 78.2

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 41 0 1 0 0 1 0 1 17 82.6
 
1

Homogenitas

Paritas

Levene df1 df2 Sig


Statistik

Kontrol 1,134 1 16 0,345


Intervensi 1,167 1 16 0,357

Usia

Levene df1 df2 Sig


Statistik

Kontrol 1,345 1 16 0,298


Intervensi 1,287 1 16 0,287

Pekerjaan

Levene df1 df2 Sig


Statistik

Kontrol 1,240 1 16 0,321


Intervensi 1,198 1 16 0,347

Pendidkan

Levene df1 df2 Sig


Statistik

Kontrol 1,453 1 16 0,402


Intervensi 1,338 1 16 0,398
2
3

Paired Samples Statisticsa

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Sebelum Kontrol 52,394 17 6,6103 1,783


Intervensi 52,641 17 5,5221 1,817
Paired Samples Statisticsa

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Setelah Kontrol 79,247 17 5,2173 1,643
Intervensi 82,829 17 7,2933 1,892

Paired Samples Testa

Std. Std. Error 95% confidence Interval t df Sig. (2-


of the Difference
Deviation Mean taled)
Mean Lower Uper

Kontrol 5,569 .240 -.231 .892 1,000 16 .001


76,673

Paired Samples Testa

Std. Std. Error 95% confidence Interval t df Sig. (2-


of the Difference
Deviation Mean taled)
Mean Lower Uper

Intervensi 6,979 .289 -.275 .948 1,000 16 .000


80,621

4
5

Kolmogoror ov-Smirnov Test

nilai

N 34
Normal Parameters Mean 81,9730

Std. Deviation 7.6755


Most Extreme
Differences Absolute .099

Positif .080
-.099
Negatif
Kolmogorov-Smirnov Z
.543
Asymp. Sig. (2-tailed)
.038

a. Test distribution is normal


b. Calculated from data
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai