Anda di halaman 1dari 4

Nadia Wahyu Lurinda

0403528017
Inovasi dalam Pembelajaran Fisika
BAHAN AJAR BERBASIS PENDEKATAN ANALOGI

A. Lahirnya Inovasi
a. Bahan yang sudah ada
Pembelajaran fisika memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari
fenomena-fenomena di alam semesta. Fenomena yang dipelajari mulai dari keadaan
mikroskopis (seperti elektron, atom, dll) hingga keadaan makro atau yang sangat
besar seperti galaksi. Pengajar fisika menemui kesulitan dalam menjelaskan fenomena
yang abstrak. Materi listrik, gelombang elektromagnetik, kuantum dan fisika inti
menjadi sulit dijelaskan karena anak tidak memiliki gambaran tentang apa yang
sesungghunya terjadi. Pengajar juga seringkali kesulitan memberikan gambaran
karena fenomena tersebut sulit untuk diamati secara langsung. Menghadami kesulitan
tersebut, telah banyak pengajar yang melakukan inovasi dengan membuat media
pembelajaran yang dapat membantuk menjelaskan fenomena abstrak. Media tersebut,
misalnya video, alat peraga, laboratorium visual dan lain-lain. Media belajr yang
banyak tersedia hanya membantu siswa dalam memahami fenomena pada saat
pengamatan. Siswa lebih bisa membayangkan fenomena abstrak dengan bantuan
media. Namun masalah selanjutnya adalah siswa juga sering lupa dengan konsep yang
diajarkan karena tidak menemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya, siswa
lebih mengingat peristiwa yang dialami langsung dan sering dijumpai daripada yang
abstrak.
b. Masalah atau Kekurangan
- Kesulitan membantu siswa memahami dan mengingat materi abstrak
Materi yang tidak teramati secara langsung akan sulit untuk dipahami. Pengajar
memerlukan media dan metode yang membantu siswa paham sekaligus mudah
mengingat materi yang abstrak.
- Bahan ajar yang tersedia tidak dekat dengan siswa
Bahan ajar yang sering digunakan guru memuat materi abtrak secara konsep.
Namun cara menyampaikannya sulit untuk diingat siswa karena tidak dekat dengan
materi yang diceritakan.
c. Solusi atau Inovasi
Menjelaskan fenomena fisika dapat memanfaatkan fenomena lain sebagai analogi.
Analogi bertujuan untuk membuat siswa merasa dekat dengan materi yang dipelajari.
Penelitian sebelumnya telah memetakan beberapa materi yang dapat dianalogikan
dengan berbagai fenomena sehari-hari.

Inovasi yang akan dilakukan adalah membuat bahan ajar dengan pendekatan analogi.
Pendekatan analogi sebelumnya disampaikan oleh pengajar secara verbal ketika
pembelajaran. Pembuatan bahan ajar dengan pendekatan analogi bertujuan untuk
membantu siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran materi abstrak. Bahan
ajar akan membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan mengingat yang sudah
disampaikan guru tentang analogi yang digunakan dalam materi tertentu. Bahan ajar
yang memuat fenomena fisika dan analoginya dalam kehidupan sehari-hari
diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan siswa untuk membaca. Dengan
demikian siswa akan lebih sering membaca dan semakin memahami materi fisika
yang bersifat abstrak karena dia mampu menganalogikan dengan fenomena yang
dekat disekitarnya.

B. Karakteristik Inovasi
a. Keuntungan relatif
Bahan ajar dengan pendekatan analogi memuat fenomena konkrit yang setara dengan
fenomena fisika yang abstrak sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Fenomena
konkrit yang dipilih adalah fenomena yang dekat dengan siswa sehingga
menimbulkan ketertarikan untuk membaca dan memahami.
b. Kompatibilitas atau keserasian
Pembuatan bahan ajar dengan pendekatan analogi sesuai dengan kebutuhan untuk
menyampaikan materi fisika yang bersifat abstrak. Pendekatan analogi yang telah
dilakukan secara verbal akan lebih terbantu dengan adalanya bahan ajar sebagai media
tertulis sehingga lebih mudah untuk dipelajari.
c. Kompleksitas atau kerumitan
Bahan ajar dengan pendekatan analogi tergolong sederhana secara bentuk fisik dan isi.
Bahan ajar berbentuk media cetak yang mudah dibawa. Secara isi, bahan ajar ini akan
menjelaskan fenomena yang rumit menjadi lebih sederhana dengan memanfaatkan
analogi pada fenomena sehari-hari.
d. Mampu diuji coba
Pengembangan bahan ajar dengan pendekatan analogi menggunakan metode Research
and Development yang tentunya melalui tahap uji coba. Tahap uji coba bertujuan
untuk memvalidasi bahan ajar.
e. Dapat diobservasi
Hasil implementasi bahan ajar dapat diobservasi dan diuji validitasnya.

Anda mungkin juga menyukai