Permasalahan: Miskonsepsi peserta didik SMA pada materi fisika gerak lurus (jurnal ini
memuat cara mengidentifikasi miskonsepsi siswa dalam pembelajaran fisika materi
gerak lurus”
Solusi/cara mengatasi berdasarkan artikel:
a. identifikasi faktor penyebab miskonsepsi yang dialami peserta didik yang
dapat bersumber dari buku teks, konteks, guru, metode mengajar guru,
dan dari diri peserta didik
faktor penyebab miskonsepsi terbesar yakni berasal dari diri sendiri atau dari pemikiran
humanistik, selain itu penyebab lainnya yakni prakonsepsi terhadap materi dan intuisi
yang salah serta reasoning yang salah
C
Peneliti selanjutnya yakni diharapkan hasil penelitian tersebut dapat dilakukan untuk
lanjutan penelitian mengenai cara mereduksi peserta didik dalam miskonsepsi dengan
memilih metode pembelajaran yang tepat, kemudian diharapkan dapat dijadikan
sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran bagi guru dalam meminimalisir
miskonsepsi peserta didik, serta diharapkan guru dapat melakukan proses
pembelajaran secara konseptual dan dilakukan praktikum agar peserta didik paham
terhadap konsep yang diajarkan dan
timbul ketertarikan terhadap mata
pelajaran fisika terutama materi gerak lurus
Solusi: Mengaktifkan suasana belajar di dalam kelas, merupakan salah satu upaya nyata untuk
mempengaruhi kempuan metakognisi.
Penggunaan berbagai representasi dalam menyampaikan informasi (materi pelajaran) misalnya dengan
menggunakan LCD atau teknologi lain untuk meningkatkan kemampuan metakognisi peserta didik
.
JURNAL INTERNASIONal
1. Berdasarkan jurnal yang melatarbelakangi diadakannya penelitian
karena ditemukannya permasalahan pada siswa yakni rendahnya
efikasi siswa dalam pembelajaran fisika melalui intruksi lingkungan
pembelajaran yang menggunakan laporan biasa. Rendahnya
efikasi siswa berdampak negatif pada motivasi diri siswa,
kepercayaan diri siswa dalam belajar, dan pemahaman konsepsi
siswa, yang tentunya akan mempengaruhi keterampilan kognitif
siswa.
menghubungkan eksperimen fisik siswa dengan pemodelan komputer secara real time. Pembelajaran
bifocal modeling berbeda dengan pembelajaran dengan menggunakan model komputerisasi atau
simulasi. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran bifocal modeling, siswa memiliki kesempatan untuk
terlibat dalam mendesain eksperimen nyata yang terhubung dengan sistem sensor ke model virtual.
Pembelajaran dengan bifocal modeling pada materi fisika (eksperimen) dapat berpotensi membantu
siswa dalam memahami konsep fisika matematis dan guru dapat melaksanakan pembelajaran fisika
secara lebih maju dan berkualitas, membantu siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan,
seperti keterampilan mengukur, berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah, dan komunikasi.
Dalam penelitian ini dikembangkan multimedia interaktif tentang konsep
termodinamika
dan diuji. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas
terdiri dari empat dosen sebagai validator ahli, dua guru dan dua kelompok
yang terdiri dari 65 orang