T3 Aksi Nyata Filosofi Rahmadani
T3 Aksi Nyata Filosofi Rahmadani
Nim 9243610105
Kelas : PGSD 2
Tugas : Topik 3 Aksi Nyata
Mata Kuliah : Filosopi Pendidikan
Pendahuluan
Sekolah merupakan suatu organisasi dengan sistem formal dan nonformal dalam
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Sekolah merupakan suatu ekosistem yang
menyelenggarakan kegiatan anggota sekolah untuk mencapai tujuan bersama. Mungkin ada
sedikit pemahaman tentang apa yang disampaikan, namun intinya anggota ekosistem – cara
mengaturnya harus melakukan semua prosedur dan mengikuti pola agar sekolah memiliki
tingkat keberhasilan yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kesamaan pemahaman warga
sekolah terhadap poin-poin yang diacu. Seseorang yang telah memahami tanda dan simbol
biasanya tidak mudah menyimpang. Lalu apa yang dimaksud dengan tanda dan simbol?
Sedikit yang kita tahu, tanda adalah sesuatu yang menunjukkan keadaan atau pelajaran
tertentu yang mengarah pada pemahaman terhadap suatu hal. Sedangkan lambang adalah
contoh tanda yang jika disebut selalu mengingat makna atau pengertian sesuatu. Jika tanda
dan simbol adalah gambarannya, maka jelas bahwa semua itu adalah tanda dan simbol yang
penting untuk mendukung pemahaman tujuan masa depan suatu program.
Tanda dan simbol berfungsi sebagai representasi realitas. Kebanyakan dari kita tidak
menyadari fakta bahwa kita hidup di dunia simbol. Manusia seringkali tidak menyadari
keberadaan simbol. Tanda merupakan artefak yang membawa makna atau makna tertentu
yang lazim diakui sebagai kenyataan. Kaki, misalnya, merupakan tanda untuk berjalan;
Warna hijau, kuning, dan merah pada lampu lalu lintas juga merupakan rambu yang
menyuruh kita berjalan, bersiap, dan berhenti masing-masing. Simbol, sebaliknya, adalah
tanda-tanda khusus yang membawa makna sewenang-wenang yang tidak mempunyai
hubungan alamiah dengan objeknya. Contoh yang baik adalah simbol salib dalam agama
Kristen. Lambang salib bukanlah gambaran sebenarnya dari salib penyaliban, melainkan
melambangkan peristiwa penyaliban.
Di sekolah, pembelajaran ditingkatkan dengan hadirnya banyak tanda dan simbol.
Meskipun perangkat utama transmisi pengetahuan di sekolah adalah melalui penggunaan
bahasa/lingo, namun kita tidak boleh mengabaikan kehadiran alat bantu visual yang juga
bersifat simbol. Misalnya, untuk membantu siswa memahami sistem tubuh manusia, seorang
guru biologi menggunakan poster besar yang berisi anatomi manusia. Hal ini dilakukan agar
mudah dipahami siswa dengan memberikan gambaran nyata tentang apa yang hendak
disampaikan guru. Hal ini kemudian akan mengubah pemahaman siswa terhadap simbol
anatomi manusia dalam bentuk gambar. Dalam mata pelajaran seperti matematika, simbol
memainkan peran yang lebih penting.
Menurut saya alasan utama mengapa nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk
diintegrasikan ke dalam pembelajaran dan peran guru, sebab siswa yang memahami dan
menerapkan nilai-nilai tersebut tentu akan memiliki orientasi dan sikap yang baik. Proses
pembelajaran Pancasila secara bertahap dan sistematis dapat dilakukan guru melalui
pembelajaran dan pemahaman setiap nilai, metode pendukung, simulasi, dan penerapan nilai-
nilai. Teknik dan pendekatannya mungkin berbeda dari satu guru ke guru lainnya, tergantung
pada bidang pengajarannya. Namun yang mendasar adalah pemahaman menyeluruh tentang
nilai-nilai tersebut dan cara menyampaikannya kepada peserta didik.
Nilai-nilai Pancasila tertanam kuat dalam budaya Indonesia dan dianggap penting
untuk pembangunan masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Penghayatan nilai-nilai
Pancasila di sekolah dasar sangat penting untuk menanamkan rasa jati diri bangsa yang kuat
dan meningkatkan pemahaman bersama tentang prinsip-prinsip pedoman bangsa. Esai ini
akan membahas tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar dan cara agar nilai-
nilai tersebut dapat diajarkan dan diapresiasi secara efektif oleh siswa.
Adapun penghayatan atau penerapan nilai-nilai Pancasila yang dapat menguatkan identitas
manusia Indonesia dilakukan sebagai berikkut:
Kesimpulan