Makalah Pendidikan Kewarganegaraan KLP 2
Makalah Pendidikan Kewarganegaraan KLP 2
FILSAFAT PANCASILA
Dosen Pengampu: Muchdar,S.Pd.,M.Pd
Disusun oleh:
KELOMPOK 2
Demikian makalah ini kami buat,apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Kami
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Selama ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945 dan Pancasila telah diwariskan
dan telah menjadi kesepakatan seluruh rakyat seperti Proklamasi Kemerdekaan, lima sila
dalam Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam pembukaan
UUD 1945. Sementara prinsip-prinsip penjelmaan Pancasila yang tercantum dalam UUD
1945 mengenai negara kesatuan yang berbentuk republik,menjunjung tinggi hak asasi
manusia, sistem Bhineka Tunggal Ika, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah,
sistem ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan, sistem pembelaan negara
berdasarkan hak dan kewajiban semua warga negara,pemerintahan presidentil dan
pengawasan oleh DPR.
Melihat nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945 tersebut, maka pendidikan karakter
yang dikembangkan memang mengarah kepada nilai dan prinsip tersebut yang intinya untuk
membentuk bangsa yang tangguh,kompetitif,berakhlak mulia,bermoral,bertoleran,
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa
Berikut ini ialah nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara:
Bahwa ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannya dengan perilaku
manusia.Kecuali itu,ideologi merupakan serangkaian pemikiran yang berkaitan
dengan tertib sosial dan politik yang ada dan berupaya untuk merubah atau
mempertahankan tertib sosial dan politik yang bersangkutan.
Bahwa ideologi,disamping mengemukakan program juga menyertakan strategi guna
merealisasikannya.
Bahwa ideologi dapat dipandang sebagai serangkaian pemikiran yang dapat
mempersatukan manusia,kelompok,atau masyarakat,yang selanjutnya diarahkan
pada terwujudnya partisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial politik.
Bahwa yang bisa merubah suatu pemikiran menjadi ideologi adalah fungsi pemikiran
itu dalam berbagai lembaga politik dan kemasya-rakatan.
Rumusan Pancasila yang terdapat di dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945
secara yuridis-konstitusional sah berlaku dan mengikat seluruh lembaga negara, lembaga
masyarakat, dan setiap warga negara tanpa kecuali. Rumusan lengkap sila dalam Pancasila
telah dimuat dalam Instruksi Presiden RI Nomor 12 Tahun 1968 tanggal 13 April 1968
tentang Tata Urutan dan Rumusan dalam Penulisan/Pembacaan/Pengucapan sila-sila
Pancasila, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Peneguhan Pancasila
sebagai dasar negara sebagaimana terdapat pada pembukaan, juga dimuat dalam ketetapan
MPR Nomor XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1978
tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan
Penetapan Tentang penegasan Pancasila sebagai dasar Negara. Status ketetapan MPR
tersebut saat ini sudah masuk dalam kategori ketetapan MPR yang tidak perlu dilakukan
tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig (sekali),telah dicabut,maupun
telah selesai dilaksanakan.
Selain itu, juga ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan bahwa Pancasila merupakan sumber dari
segala sumber Hukum Negara. Penetapan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
Hukum Negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pancasila ditetapkan sebagai dasar dan ideologi Negara serta secara
sekaligus dasar filosofi bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung didalam
Pancasila. Lebih lanjut, dijelaskan Pancasila sebagai dasar negara menurut Notonegoro
seperti dikutip oleh Darji Darmodihardjo,SH(1995:8) dinyatakan bahwa "diantara unsur-
unsur pokok kaidah negara yang fundamental asas kerohanian Pancasila adalah mempunyai
kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Norma hukum
yang pokok disebut pokok kaidah fundamental dari negara itu dalam hukum mempunyai
hakikat dan kedudukan yang tetap,kuat dan tak berubah bagi negara yang dibentuk,dengan
perkataan lain dengan jalan hukum tidak dapat diubah".
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat Pancasila adalah sebuah konsep pemikiran filosofis yang berfokus pada nilai-
nilai dasar yang menjadi landasan dan panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
di Indonesia Filsafat Pancasila menggabungkan aspek-aspek filosofis dengan nilai-nilai
kearifan lokal dan prinsip-prinsip demokrasi yang diakui secara universal. Istilah “Pancasila”
berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “lima prinsip” atau “lima asas”.
3.2 Saran
Kita harus lebih memahami Pancasila sebagai sistem filsafat yang mengandung
pemikiran pendiri negara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan
nilai-nilai, norma,sikap,dan perilaku yang bersumber dari Pancasila dalam konteks berbangsa
dan bernegara,dan bisa menerapkan etika Pancasila, mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila
dalam berbagai aspek kehidupan, serta mempraktekkan kemampuan hidup bersama dalam
harmoni dan gotong royong.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.iainkudus.ac.id
https://staff.universitaspahlawan.ac.id
https://etheses.iainkediri.ac.id
https://an-nur.ac.id/penengertian-karakteristik-dan-fungsi-ideologi/