Satriani+syarif (8 15) 1
Satriani+syarif (8 15) 1
ABSTRAK
Penyakit menular seksual adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus,
parasit atau jamur. Penegakan diagnosis secara tepat dan pemilihan metode sangat penting
berdasarkan tingkat sensitivitas dan spesifitas. Metode pewarnaan Gram mempunyai
sensitifitas 50-70% dan spesifisitas 95-100% Metode (PCR) adalah metode in vitro untuk
mengaplikasikan DNA spesifik secara enzimatis dengan target primer, tes ini memiliki
sensitivitas 92,96% dan spesifitas 94%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Perbandingan Deteksi Bakteri Nisseria gonorrhoeae Pada Urine (PSK) Menggunakan
Metode Konvensional dan Metode (PCR) di Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
Jenis penelitian adalah penelitian observasional analitik yakni dilakukan pemeriksaan
bakteri Nisseria gonorhoeae metode Pewanaan Gram dan metode Polimerase Chain Reaction
(PCR) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah urin Pekerja Seks Komersial
(PSK) berjumlah 6 sampel. Data penelitian dianalisis dengan uji statistik parametrik (Paired
Samples Test).
Hasil pemerikaan dari 6 sampel penelitian didapatkan 3 sampel (50%) yang terdapat
bakteri Nisseria gonorhoeae yang berbentuk seperti biji kopi (diplokokus), sedangkan 3
sampel (50%) tidak terdapat Nisseria gonorhoeae Hasil uji hipotesis memiliki nilai sig 1,000
> α (0,05) maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Hasil Pemeriksaan Bakteri
Nisseria gonorrhoeae Pada Urine PSK Menggunakan Metode Konvensional dan Metode
PCR (Polymerase Chain Reaction) di Puskesmas Perumnas Kota Kendari.
Disarankan agar menggunakan metode konvensional (pewarnaan gram) dan metode
PCRsebaiknya dilakukan bersama-sama untuk menegakkan diagnosis dan memantau
keberhasilan pengobatan.
Reaction (PCR)
8
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
9
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
penting berdasarkan tingkat sensitivitas dan Gel elektroforesis adalah suatu teknik
spesifitas untuk mengurangi human eror, untuk memisahkan molekul menggunakan
felse negatife, false positive. Beberapa medan listrik berdasarkan ukurannya.
penelitian menunjukkan bahwa sensitifitas Didalam medan listrik DNA akan menuju
dan spesifisitas pemeriksaan menggunakan elektroda yang bermuatan positif karena
deteksi Nucleic Acid Amplification Test DNA mengandung gugus fosfat yang
(NAAT) atau Polymerasi Chain Reaction bermuatan negatif (Dawndkk, 2000).
(PCR) lebih tinggi dibandingkan metode
konvensional (Gonore et al.,2012). Elektroforesis gel agarosa digunakan
untuk memisahkan fragmen DNA yang
PCR (Polymerase Chain Reaction) berukuran lebih besar dari 100 pb dan
adalah teknik in vitro yang dapat dijalankan secara horizontal, sedangkan
mengamplifikasi bagian DNA spesifik yang elektroforesis poliakrilamid dapat
terletak di antara dua bagian DNA yang telah memisahkan 1 pb dan dijalankan secara
diketahui. PCR merupakan teknik biokimia vertikal. Elektroforesis poliakrilamid
dan biologi molekuler untuk isolasi dan biasanya digunakan untuk menentukan
amplifikasi secara eksponensial fragmen atau urutan DNA (Gaffar, 2007).
urutan sasaran DNA melalui replikasi
enzimatik, atau tanpa menggunakan mahluk Penelitian ini bertujuan untuk
hidup (seperti Escherichia coli atau ragi). mengetahui Perbandingan Deteksi Bakteri
Karena PCR merupakan teknik in vitro, Nisseria gonorrhoeae Pada Urin PSK
teknik ini dapat digunakan tanpa memotong Menggunakan Metode Konvensional dan
DNA dan dapat dimodifikasi secara ekstensif Metode PCR (Polymerase Chain Reaction)
untuk mengikuti aturan luas manipulasi di Puskesmas Perumnas Kota Kendari
genetik (Fatchiyah, dkk, 2012).
METODE PENELITIAN
PCR merupakan cara amplifikasi
DNA, dalam hal ini DNA Neisseria Jenis penelitian yang digunakan
gonorrhoeae, secara in vitro. Proses ini dalam penelitian ini adalah observasional
memerlukan DNA cetakan (template) untai analitik, untuk melihat hasil pada sampel
ganda yang mengandung DNA target, enzim penelitian yakni pemeriksaan menggunakan
DNA polymerase, nukleotida trifosfat,dan metode Konvensional (Pewanaan Gram) dan
sepasang primer.Prinsip dasar dari metode metode Polimerase Chain Reaction(PCR)
ini adalah amplifikasi materi genetik yang untuk mendeteksi bakteri Nisseria
terkandung dalam setiap organise hidup. gonorhoeae. Populasi dalam penelitian ini
adalah diambil dari data seluruh pasien
Amplifikasi DNA dilakukan dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang
metode PCR menggunakan primer melakukan pemeriksaan di Puskesmas
oligonukleotida (primer forward Perumnaspada bulan januari-maret sebanyak
5'CAACTATTCCCGATTGCGA-3' dan 6 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah
primer reverse 5'- pasien Pekerja Seks Komersial (PSK) yang
GTTATACAGCTTCGCCTGAA-3') dengan melakukan pemeriksaan di Puskesmas
target gen orf1. Karena orf1 ini adalah salah Perumnas. Pengambilan sampel dlakukan
satu primer yang dapat membaca koding dengan teknik total sampling yakni seluruh
dalam penggunaan PCR untuk mendeteksi populasi penelitian dijadikan sebagai objek
bakteri Nisseria gonorhoeae tersebut. pengamatan.
(Sexually Transmitted Infections, 2002).
10
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
Koloni Neisseria
gonorhoeae
Diplokokus
(Data primer:2020).
Gambar 7. Menunjukan bahwa koloni
bakteri Nisseria gonorhoeae yang ditemukan (Data primer:2020).
pada media agar coklat. Pada gambar diatas
koloni yang baik untuk diambil pada Gambar 8. Hasil pewarnaan gram pada
pertumbuhan bakteri Nisseria gonorhoeae bakteri Nisseriae gonorheae. Pada hasil
yaitu dengan ciri-ciri bentuk koloni kecil pewarnaan gram semua koloni yang telah
bulat, berwarna abu-abu berkilau, dan dipilih yaitu sebanyak 6 sampel merupakan
bersifat mukoid serta berdiameter 1-5 mm. bakteri gram negatif, kemudian pada
Koloni yang transparan atau pekat tidak pengamatan morfologi bakteri Nisseria
berpigmen dan tidak bersifat hemolitik gonorhoeae sebagai bakteri gram negatif
(Bala, 2012). Pada penelitian ini bakteri akan tampak berwarna merah yang
Nisseria gonorhoeae ditumbuhkan pada merupakan kokus gram negatif dengan ciri-
media agar coklat karena media ini dapat ciri berbentuk seperti biji kopi berpasangan
digunakan untuk bakteri an aerob dengan (Diplokokus) dengan sisi rata, dari ke 6
cara mempetahankan kelangsungan hidup sampel tersebut didapatkan ciri-ciri seperti
bakteri tersebut serta komposisi dari media Nisseria gonorhoeae yaitu pada sampel 1, 2
ini juga dapat menjaga bakteri Neisseria dan 6. Hal ini sejalan dengan pernyataan
bertahan untuk jangka waktu yang cukup Halimatussa (2017) yang menyatakan bahwa
lama (Stuart 1959 dalam HiMedia 2016). Gonore dikatakan positif bila dijumpai
Pembuatan media agar coklat ini dengan adanya diplokokus gram negatif dengan
melarutkan media Blood Agar Base 2 bentuk morfologinya yang khas dan biasanya
menggunakan aquadest lalu media di terdentifikasi di dalam sel leukosit
sterilisasi kedalam autoclave dengan suhu polimorfonuklear (intraselular) maupun
121 derajat selama 15 menit. Kemudian dekat di sekitar sel leukosit (ekstraselular).
didiamkan beberapa saat dan media Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh
ditambahkan dengan 5% darah manusia. Brooks (2013) yang menyatakan bahwa
Lalu media yang telah berisikan darah gram bakteri Neisseria gonorrhoeae pada
disterilisasi ke dalam waterbath selama 1 jam pewarnaan gram akan terlihat berwarna
untuk mendapatkan darah yang lisis agar merah (Gram negatif) dan berbentuk
warna media menjadi warna coklat sehingga gonokokus
agar darah ini disebut sebagai agar
coklat(Aulia 2012). Setelah ditanam pada
11
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
12
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
Calonge, N. 2005. Screening for Gonorrhea : Eryna, 2017. Uji Beda Sensitivitas Bakteri
Recommendation Statement. Annals Neisseria gonorrhoeae Terhadap
ofFamily Medicine, 3, pp. 263–267. Levofloksasin Dan Kanamisin Secara
doi: 10.1370/afm.337.SUMMARY. In Vitro. Jurnal Kedokteran
Diponegoro, Volume 6, Nomor 2,
Casey, C. G., Rutledge, T. F., Johnson, D. April 2017, Issn Online : 2540-8844
C., Boyd, M. F. and Starr, T. M.
2010. Morbidity and Mortality Fatchiyah, dkk. 2012. Buku Praktikum
Weekly Report Sexually Transmitted Teknik Analisis Biologi Molekuler.
Diseases Treatment Guidelines. Malang: Jurusan Biologi. Fakultas
department of health and human Matematika dan Ilmu Pengetahuan
services. Alam. Universitas Brawijaya
Centers for Disease Control and Prevention Fatchiyah, et al. 2011. Biologi Molekular:
(CDC), 2008. SexuallyTransmitted Prinsip Dasar Analisis. Jakarta:
Disease Surveillance. Atlanta: Erlangga.
Centers for Disease Control and
Prevention. Available from: Farida Asifatul, 2010. Mantan Pelacur.
http://www.cdc.gov/std/statsdefault.ht Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
m. Diakses 2 Mei 2020 UMS. Surakarta (Skripsi : Tidak
Dipublikasikan).
Chatterjea, MN, dan Shinde, Rana. 2012.
Medical Biochemistry Eighth Edition. Gaffar, S. 2007. Pengunaan PCR
New Delhi: Jaypee Brothers Medical (Polymerase Chain Reaction) untuk
Publishers (P) Ltd deteksi Retrovirus HTLV (Human T-
Cell Lymphotropic Virus). Bandung:
Dawn, K, 2000. "Immediate Visualization of Universitas Pandjajaran.
Proteins in Dedocyl Sulfate-
Polyacrylamide Gels by Prestaining Hamid, 2014. Uji Sensitivitas Neisseria
with Remazol Dyes,"Analytical gonorrhoeae terhadap Beberapa
Biochemistry, pp. 402-4012. Antibiotik Pada Wanita Penjaja Seks
(WPS) di Lokalisasi Tanjung Elmo
Ernawati. 2010. Uretritis Kabupaten Jayapura. Jurnal Biologi
Gonore. Available at Papua Volume 6, Nomor 2
: Halaman: 60–69
http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archiev
e/jurnal/Vol%20Edisi%20Khusus%2 Handoyo, D dan Rudiretna, A. 2001.Prinsip
0Desember%202010/URETRITIS%2 Umum dan Pelaksanaan Polymerase
0GONORE.pdf. Diakses pada Chain Reaction (PCR). Unitas, vol.9,
tanggal 01 Mei 2020 No.1.
Erpi Nurdin, 2017. Identifikasi Neisseria Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial Jilid
gonorrhoeae Pada Penderita Dengan 1. Depok: Raja Grafindo Persada.
Gejala Klinis Infeksi Penyakit
Menular Seksual Di Puskesmas Siko Kartika, 2012. Kejadian infeksi gonore pada
Kota Ternate Tahun 2016. Jurnal pekerja seks komersial di eks
Riset Kesehatan, 6 (1), 2017,50- 53 lokalisasi Pembatuan Kecamatan
Landasan Ulin Banjarbaru.Jurnal
13
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
14
Jurnal MediLab Mandala Waluya Vol 5 No 1, Juli 2021
Doi : 10.36566/JMMW/Vol.5 ISSI/180
Website : http//:analiskesehatan-mandalawaluya.ac.id/ index.php/JMMedilab)
p-ISSN : 2580-4073
e-ISSN: 2685-1113
15