Anda di halaman 1dari 18

Peran Biomolekuler

dalam Mendeteksi
Patologi Kehamilan
Prof. Hidayat Wijaya Negara, dr., SpOG(K)

Gessyla Ryandini
Pemateri 1
Gessyla Ryandini
Sub Pokok Bahasan

Kemampuan
Metode Laboratorium
1 Biomolekuler 3 Molekuler

Definisi Sarana &


Biomolekuler 2 4 Peranan
Prasarana
Laboratorium
Biologi Molekuler
dalam Kebidanan
Biomolekuler
Definisi
Biologi molekuler adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari dasar molekuler dari aktivitas biologi di dalam dan
di antara sel, termasuk sintesis, modifikasi, mekanisme dan interaksi molekuler (Albert et al., 2014; Gannon, 2002)

Note“: Namun bila dibandingkan dengan metode konvensional, metode biologi


molekuler memerlukan biaya dan peralatan yang cukup mahal.
Biomolekuler
Dogma utama biologi molekuler menjelaskan proses di mana
DNA ditranskripsikan menjadi RNA, kemudian
diterjemahkan (translasi) menjadi protein (Michael, 2015).

Metode biologi molekuler mempunyai beberapa keunggulan Content Here


diantaranya lebih sensitif, lebih spesifik, dan lebih cepat.
Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. I hope and I believe that this Template will your
Time, Money and Reputation. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed.

Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully


designed.
Metode Biomolekuler
01 Polymerase chain reaction (PCR)

02 Loop-mediated isothermal amplification


(LAMP).

03 Finger Print

04 Restriction fraction length


polymorphism (RFLP)
Metode Polymerase Chain
Reaction (PCR)
1. Mendeteksi bakteri secara cepat,
2. spesifik ,
3. sensitif pada bakteri tertentu yang sifatnya
fastidius (sulit tumbuh dan butuh waktu
lama untuk pertumbuhannya),
4. mendeteksi mikroorganisme dalam jumlah
kecil, dan
5. lebih menghemat waktu.

Metode identifikasi dengan menggunakan teknik PCR


memerlukan waktu cukup sehari untuk identifikasi bakteri
penyebab infeksi
Komponen Proses PCR Metode identifikasi dengan
 Templat DNA menggunakan teknik PCR
 Sepasang primer yang merupakan suatu
 PCR konvensional
oligonukleotida pendek dengan urutan
Pembacaan hasil amplifikasi fragmen DNA pada PCR
nukleotida yang komplementer dengan urutan
konvensional dilakukan dengan analisis pada
nukleotida DNA templat elektroforesis.
 dNTPs (Deoxynucleotide triphosphates)
 Buffer PCR  PCR real time (quantitative PCR)
 Magnesium klorida (MgCl2) PCR real time, jumlah DNA yang diamplifikasi dapat

 Enzim polimerase DNA. dideteksi dan diukur di setiap siklus proses PCR.
Untuk mendeteksi RNA, DNA dan cDNA
Loop-mediated isothermal amplification (LAMP )
Metode (LAMP)
1. mengamplifikasi DNA untai ganda pada kondisi
isotermal dengan alat sederhana.
2. Lebih unggul dari metode amplifikasi gen
lainnya seperti PCR atau RTPCR karena proses
amplifikasi dan deteksi gen dapat dilakukan
hanya dalam satu suhu (63°C).
3. Deteksi berbagai macam bakteri patogen
(Mycobacterium tuberculosis dan Salmonella)
Pemateri selanjutnya
Lastriati Dewi Ayudarista
Manfaat metode LAMP
1. Memanfaatkan suhu tetap dan dapat dilakukan dengan
penangas air dan atau pelat pemanas (heating block)
2. Teknik pemeriksaan dan pengamatan hasil mudah dan
sederhana
3. Mempunyai spesifisitas tinggi dengan menggunakan 4
atau 6 primer sehingga dapat mengenali 6 atau 8 sekuen
nukleotida yang berbeda
4. Memebutuhkan waktu yang cepat sekitar 30 sampai 60
menit (4-5 jam untuk PCR, dari awal amplifikasi sampai
hasil analisis)
5. Mempunyai sensitivitas sangat tinggi karena mampu
mengamplifikasi DNA 109 hingga 1010 kali dalam
waktu 15 menit sampai 60 menit.
DNA Finger Print

• Merupakan teknik untuk identifikasi berdasarkan pada profil DNA.

• DNA fingerprint yang merupakan gambaran pola potongan DNA karena


setiap spesies mempunyai DNA fingerprint yang berbeda.
Restriction fraction length polymorphism (RFLP)

• RFLP merupakan perbedaan pada homolog urutan DNA


• dideteksi dengan menggunakan perbedaan fragmen DNA yang telah dipotong
dengan menggunakan enzim endonuklease tertentu
• digunakan untuk pemetaan genom, genome typing, tes paternitas, forensic dan
diagnostik hereditas penyakit.

Tahapan metode pemeriksaan dengan RFLP meliputi 4 tahapan yaitu:


 Isolasi DNA
 Pemotangan DNA dengan enzim restriksi endonuklease
 Elektroforesi hasil pemotangan DNA
 Southern blot
Sensitivitas metode tersebut mendekati 100% dan pemeriksaan dapat
dilakukan terhadap sampel klinis yang mempunyai kandungan bakteri 10-
100 sel.
Kemampuan Laboratorium
Molekuler
Mengidentifikasi agen dan vektor penyakit parasitik secara molekuler dengan
metode Polymerase Chain Reaction (PCR)
 Melakukan analisis genotipe secara molekuler
 Melakukan identifikasi, isolasi, kloning, dan karakterisasi gen
 Melakukan konstruksi, transformasi dan studi ekspresi gen
 Melakukan studi functional genomics
 Melakukan deteksi produk rekayasa genetik secara molekuler
 Memberikan pelatihan dan konsultasi teknik marka molekuler dan
transformasi genetik
Sarana & Prasarana
Lemari pendingin, hot plate, neraca
analitik, microcentrifuge, vortexer, waterbath,
elektroforesis set, gel doc, minispin centrifuge,
micropipette, autoclave, vacuum oven, BSC, dan
alat PCR dan bahan reagen untuk pemeriksaan
secara biologi molekuler.

Memiliki 3 ruang yang terdiri dari:

 Satu ruang bahan dan administrasi.

 Satu ruang preparasi dan elektroforesis.

 Satu ruang mixing, PCR, dan pembacaan hasil


(visualisasi).
Peranan Laboratorium Biologi Molekuler dalam Kebidanan

No Jenis Biomolekuler
1 Preeklamsia • Tes skrining mengukur PAPP-A
• Tingkat PAPP-A yang rendah dapat menjadi penanda risiko yang lebih tinggi, tetapi itu tidak berarti pasti akan
mengalami preeklampsia.
(Baxter, 2007; Cunningham et al., 2010).

2 Toxoplasma Gondii • Metode PCR untuk mendeteksi fragmen gen menghasilkan jutaan molekul target DNA.
(T.gondii) • PCR - > mendiagnosis toxoplasmosis kongenital melalui cairan.
(Rostami, Karanis and Fallahi, 2018).

3 Vulvovaginitis dan • Subjektif yang menyertai keputihan Keputihan ini bisa dari mikroorganisme kuman dan jamur.
vaginitis • Bahan klinis yang dipakai untuk pemeriksaan berupa sekret vagina. Biomolekuler
(Wulansari NR 2018).

4 Anemia Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin (Hb) atau hematokrit (Ht)
dibawah normal. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR: polymerase chain reaction, FISH: fluorescence in situ
hybridization).
(Handayani.,Haribowo. 2008).
Kesimpulan
Biologi molekuler adalah cabang ilmu biologi yang
mempelajari dasar molekuler dari aktivitas biologi di dalam
dan di antara sel, termasuk sintesis, modifikasi, mekanisme
dan interaksi molekuler.

Manfaat laboratorium Biologi molekuler dalam


mendeteksi patologi dalam Kebidanan adalah agar bisa
mencegah dan memberikan tatalaksana dalam penanganan
patologi kebidanan.

Beberapa penyakit yang bisa dideteksi dengan


laboratorium biomolekuler dalam kehamilah adalah
toxoplasma gondii, vulvovaginitis dan vaginitis, anemia
dalam kehamilan dan preeklamsi.
THANK YOU
Peran Biomolekuler dalam Mendeteksi Patologi Kehamilan

Anda mungkin juga menyukai