Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Idul Fitri 1445 H/2024 M

Pesan-pesan Persaudaraan di Hari Fitri


Oleh: H. Faisal Salim Al Atas

‫َالَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُةِهللا َو َبَر َك اُتُه‬


‫(ُهللَا َأْك َبُر‬x9), ‫َو ِهلل ْالَح ْم ُد‬..
‫ َو الَحْم ُد ِهّٰلِل َك ِثْيًرا َو ُسْبَح اَن ِهللا ُبْك َر ًة َو َأِص ْياًل َالِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه َص َدَق‬,‫ُهللا َأْك َبُر َك ِبْيًرا‬
‫َو ْع َد ُه َو َنَص َر َع ْبَد ُه َو َأَع َّز ُج ْنَد ُه َو َهَز َم اَألْح َز اَب َو ْح َد ُه اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو اَل َنْعُبُد ِإَّال ِإّيَاُه‬
‫ الَح ْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َح َّر َم الِّصيَاَم َأّيَاَم اَألْع يَاِد ِضَياَفًة‬. ‫ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن َو َلْو َك ِر َه الكَاِفُرْو َن‬
, ‫ َأْش َهُد َأْن َالِإٰل َه ِإَّالُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِرْيَك َلُه اَّلِذ ْي َجَعَل الَّج َّنَة ِلْلُم َّتِقْيَن‬. ‫ِلِع بَاِدِه الَّصاِلِح ْيَن‬
‫ّٰل‬
‫ ال ُهَّم‬. ‫َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا َو َم ْو َالَنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه االَّد اِعْي ِإلَى الِّص َر اِط الُم ْسَتِقْيِم‬
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َو بَاِرْك َع لَى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ـٍد َو َع َلى آِلِه َو َأْص حَاِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإلَى َيْو ِم‬
‫ َو اَّتُقْو ا‬, ‫ َأَّم ا َبْعُد ; َفَيآ َأُّيَها الُم ْؤ ِم ُنْو َن ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا َفَقْد َفاَز الُم َّتُقْو َن‬. ‫الِّدْيَن‬
‫َهللا َح َّق ُتقَاِتِه َو َالَتُم ْو ُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن‬.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd
Jama’ah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah..
Pagi hari ini kita berada dalam hari besar, hari perayaan, hari kemenangan, hari di mana
kita kembali berbuka puasa, yaitu hari Idul Fitri.Kita patut bersyukur suatu nikmat yang besar,
karena kita dapat menjalankan ibadah shiyam sebulan penuh.Ungkapan takbir mulai bergema saat
matahari terbenam di akhir Ramadhan sampai pagi ini, tentu saja merupakan ungkapan rasa
syukur dan terimakasih kepada Allah Yang Maha Agung. Mengagungkan Tuhan melalui takbir
berarti kita memahami makna akan sebuah petunjuk yang berhasil diungkap secara sadar melalui
serangkaian amaliyah selama Ramadhan.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan pada junjungan kita, suri tauladan kita, Nabi akhir
zaman, Nabi besar kita Muhammad saw, begitu pula kepada para sahabatnya dan pengikutnya
hingga akhir zaman.
Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah Swt…
Setelah sebulan lamanya kita berpuasa, maka sekarang tibalah masanya kita tumpahkan
rasa senang dan rasa haru. Kita ungkapkan sepenuh hati rasa gembira dan rasa syahdu, sembari
mengagungkan Nama Allah Azza wa Jalla. “Allahu Akbar x 3 wa lillahil hamd”.
Betapa harunya kita, sebab Allah Swt. telah menciptakan bulan Ramadan khusus untuk
kita, umatnya Nabi Muhammad Saw.Di dalamnya ada 1 malam, yakni malam Lailatul Qadar, yang
lebih utama dari pada 1.000 bulan.Satu kali melakukan ibadah fardhu, maka pahanya seperti
mengerjakan 70 ibadah fardhu.Kita melakukan ibadah sunnah-pun dicatat pahalanya seperti
mengerjakan ibadah fardhu.
Saudaruku, kaum muslimin dan muslimat..! Wajar saja kalau kita punya rasa haru dan
shaydu. Kita yang bergelimang doa ini, oleh Allah SWT masih diberikan kesempatan langka untuk
menghirup dan bernafas di bulan yang suci. Sekalipun sepenuh hati kita mengakui, bahwa kita
belum bisa manfaatkan waktu siang dan malam bulan Ramadan secara maksimal.Kita hanya
mengharapkan semoga puasa kita, qiyamul lail kita, bacaan Al-Qur’an kita, sedekah dan zakat
kita, yang tak seberapa, dapat menebus dosa kita. Sebagai umat yang beriman kita yakin dan
percaya apa yang sudah diterangkan di dalam Al-Qur’an:

‫َو ِاَذ ا َس َاَلَك ِعَباِد ْي َع ِّنْي َفِاِّنْي َقِرْيٌب ۗ ُاِج ْيُب َد ْع َو َة الَّد اِع ِاَذ ا َدَع اِۙن َفْلَيْسَتِج ْيُبْو ا ِلْي‬
‫َو ْلُيْؤ ِم ُنْو ا ِبْي َلَع َّلُهْم َيْر ُش ُد ْو َن‬
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka
sesungguhnya Aku dekat.Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka
memperoleh kebenaran”.(QS. Al-Baqarah:186)
Oleh sebab itu, beruntunglah kita di pagi hari ini, datang berduyun-duyun dari tempat
tinggal kita, menuju mesjid tempat yang suci ini untuk menjalankan shalat Idul fitri secara
berjamaah. Kita bermunajat untuk mengetuk bilik-bilik rahmat-Nya Allah Swt. Pada hari Sabtu
Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 1
tanggal 1 Syawal 1445 Hijriyah ini, kita rayakan lebaran bersama-sama penuh suka cita dengan
mengumandangkan takbir: “Allohu Akbar x3 wa lillahil hamd”.
Marilah Kita tanamkan bulat-bulat di dalam hati kita, bahwa ke depannya hidup kita akan
menjadi lebih baik. Amal ibadah kita akan semakin meningkat sebagai manifestasi rasa syukur kita
kepada Alloh Swt.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd..
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah…
Idul Fitri tidak terlepas dari rangkaian amaliyah selama bulan Ramadhan.Berpuasa adalah
salah satu ibadah yang diwajibkan Allah swt. Berpuasa tidak hanya berarti menahan diri dari lapar,
haus, dan berhubungan seksual bagi suami-istri di siang hari. Tapi lebih jauh dari itu adalah
menahan diri dari segala bentuk pikiran, perasaan, dan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Inilah
jihad akbar dan jihad paling utama. Coba kita renungan pelan-pelan hadis berikut:
“Mukmin yang paling utama keislamannya adalah umat Islam selamat dari keburukan lisan
dan tangannya.Mukmin paling utama keimanannya adalah yang paling baik perilakunya.Muhajirin
paling utama adalah orang yang meninggalkan larangan Allah.Jihad paling utama adalah jihad
melawan nafsu sendiri karena Allah.” (HR. Ahmad,Tirmidzi dan Abi Dawud).
Allah Swt. mensyariatkan puasa untuk hamba-Nya, karena melalui jalan suci puasa inilah,
kedamaian, keamanan dan ketentaraman dapat diciptakan.Jika seluruh manusia taat menjalankan
puasa sesuai ajaran agamanya, niscaya kedamaian melalui segala nafas ketakwaan orang yang
berpuasa, mampu diciptakan. Puasa selain aspek hubungan spiritual antara hamba dengan
Tuhannya (vertikal), ada manfaat dan pesan kemanusiaan (horizontal) yang juga terkandung di
dalamnya. Sehingga manfaat puasa mestinya tidak hanya dirasakan oleh orang berpuasa, tapi
juga oleh orang lain.
Dalam bulan Ramadhan selain puasa, shalat taraweh, tadarusan, berzikir, itikaf, dan
berdo’a, namun lebih dari itu umat Islam juga dianjurkan untuk beramal sosial dalam bentuk
memberi makan orang puasa (ifthor), mengeluarkan zakat mal dan zakat fitrah, bersedekah
kepada orang yang membutuhkan, membayar THR dan melakukan aktivitas yang bermanfaat
untuk orang lain. Dengan ungkapan lain bahwa Ramadhan di samping membawa kemanfaatan
untuk diri sendiri, akan tetapi juga mengandung kemaslahatan untuk orang banyak. Imam Ath
Thobari ra menerangkan, “Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan,
maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi.”
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Dalam konteks Indonesia saat ini pasca Pemilu, yang paling terpenting adalah puasa
sosial. Puasa sosial berarti latihan menahan diri dari perasaan, berpikir, perilaku dan tindakan
negatif kepada orang lain, benci yang berlebihan kepada orang atau kelompok yang berbeda
pilihan politik atau kepercayaan, menahan diri untuk mem- posting status di media sosial yang bisa
menyakiti orang lain, dan menahan diri untuk menyebar hoax dan ujar kebencian. Selama sebulan
lamanya, kebiasaan-kebiasaan negatif itu mampu dihindari.Maka di sebelas bulan lainnya,
kebiasaan ini seyogiyanya harus hilang. Mari kita renungan hadis ini;
. ‫ َو ُك وُنوا ِعَباَد اِهللا إْخ َو انًا‬،‫ َو َال تَح اَس ُد وا‬،‫ َو َال تَـَباَغ ُضوا‬،‫ َو َال َتَد ابَـُروا‬،‫ال تَـَقاَطُعوا‬
‫َو َال يَح ُّل لُم ْس ِلٍم َأْن يَـْهُج َر َأَخ اُه فَـْو َق َثَال ٍث‬
“Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, juga jangan saling memalingkan muka,
saling membenci, saling hasud, tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Dan tidaklah
halal bagi seorang muslim untuk mengabaikan dan tidak tidak menyapa saudaranya lebih dari tiga
hari.” (HR. Muttafaq 'alaih).
Idul Fitri tahun ini mestinya menjadi yang istimewa bagi umat Islam di Indonesia. Sebab ia
datang bertepatan dengan momentum pasca Pemilu yang telah membuat masyarakat Indonesia
terpolarisasi, terbelah menjadi dua bagian atau kubu saling berhadapan. Idul Fitri penuh berkah ini
sepertinya sengaja datang tidak lama setelah Pemilu agar menjadi media atau fasilitator untuk
mendamaikan kelompok yang sempat saling membenci, menghina hingga berkonflik karena
perbedaan pilihan politik. Momentum Idul Fitri ini sudah seharusnya tidak ada lagi sebutan
cebong, kampret, sontoloyo, gendorow, dan setan gundul.
Saling mengormati, menghargai, mengasihi, berkirim pesan atau langsung meminta maaf
bisa menjadi pilihan untuk mencairkan suasana. Biarkan momentum Ramadhan yang telah kita
lewati membakar seluruh perbedaan, adanya dugaan kecurangan dan konflik yang pernah terjadi
sepanjang proses Pemilu yang telah berlalu. Mari kembali menjadi bangsa yang satu padu, yakni
bangsa Indonesia.Para elit politik sudah saatnya kembali bergandengan tangan (rekonsiliasi),
menunjukkan kesejukan karena kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya dari pada
kepentingan pribadi, suku, daerah, partai, atau golongan.

Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 2


Bukankah tujuan akhir pelaksanaan syariat puasa dalam rangka membentuk insan
muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi harapan setiap orang dan tumpuan agama Islam
dan bangsa Indonesia. Insan yang dalam ketika hari raya Idul Fitri ini yang menampakkan tiga hal
sebagai pakaiannya sehari-hari dalam pergaulan yakni menahan diri dari hawa nafsu, memberi
maaf dan berbuat baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah;
‫َو ٱْلَٰك ِظ ِم يَن ٱْلَغْيَظ َو ٱْلَع اِفيَن َع ِن ٱلَّناِسۗ َو ٱُهَّلل ُيِح ُّب ٱْلُم ْح ِسِنيَن‬
“...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd..
Jama'ah shalat Idul Fitri yang berbahagia
Idul Fitri bagi umat dan pemimpin untuk kembali mengingat esensi keberadaannya didunia,
mengingat kembali bahwa akan ada kehidupan abadi di akhirat kelak setelah kematian. Dan agar
kita mengingat lagi, bahwa kehidupan di akhirat kelak membutuhkan bekal agar dapat
menjalaninya dengan bahagia, yaitu berupa amal ibadah selama hidup di dunia. Ummat Islam
akan bangga dengan para pemimpinnya jika antara perkataan dan janji yang pernah diucapkan
saat kampanye tidak merupakan pepesan kosong. Suara yang diberikan rakyat setimpal dengan
apa yang diperbuat sang pemimpin sehingga cita- cita untuk kesejahteraan dan keadilan untuk
masa depan Indonesia yang lebih baik akan dirasakan masyarakat.
Bukankah Idul Fitri yang pada dasarnya merupakan perayaan kemenangan akan
kembalinya manusia pada kesucian hati. Jangan sampai perayaan Idul Fitri menjadi hilang
essensinya sebagai perayaan keberhasilan seorang muslim setelah sebulan berhasil menahan
hawa nafsunya dari hal-hal yang bersifat duniawi dan negatif. Idul Fitri merupakan perayaan bagi
seorang muslim karena telah kembali menjadi suci serta mampu meningkatkan kualitas
keimanannya menjadi muttaqin, menjalankan ajaran Islam dengan kaffah, mampu meraih
kecintaan Illahi dengan tetap menjalankan ibadah sebaik mungkin. Seorang ahli hikmah berkata;
“Bukanlah hari raya bagi orang yang menggunakan segala sesuatu yang serba baru, tetapi hari
raya adalah bagi orang yang bertambah ketakwaannya.”
Perkataan hikmah tersebut merupakan sindiran bagi orang-orang yang mengidentikkan
hari raya dengan segala sesuatu yang baru, namun mereka lupa kepada ketakwaan yang
harusnya diperbaharui ketika hari raya tiba.
Oleh sebab itu ke mana pun manusia berlabuh dan apa pun jabatan yang diperoleh, pada
akhirnya pasti akan kembali kepada Allah Rabbul Jalal. Filosofis rumitnya membuat ketupat dari
janur mencerminkan kesalahan, kekhilafan manusia. Warna putih ketupat ketika dibelah
melambangkan kebersihan hati setelah bermaaf-maafan. Butiran beras yang dibungkus dalam
janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran. Janur yang ada di ketupat berasal dari
kata jaa-a al-nur bermakna telah datang cahaya. Dalam arti yang lebih luas bermakna keadaan
suci manusia setelah mendapatkan pencerahan cahaya selama bulan Ramadhan. Kini Pemilu dan
bulan Ramadhan telah berlalu, kita memasuki suasana perayaan Idul Fitri, namun satu hal yang
tidak boleh meninggalkan kita dan harus tetap bersama kita yaitu spirit dan akhlakiyah puasa
Ramadhan, sehingga bulan Syawal harus menjadi imtidad atau lanjutan Ramadhan dengan
ibadah serta keshalehan sosial. Sebab kata Syawal itu sendiri artinya peningkatan. Inilah yang
harus mengisi sebelas bulan ke depan dalam perjalanan hidup kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah…
Selain kita bertekad untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah Yang Maha Pencipta,
pada moment Idul Fitri kali ini, kita selayaknya juga memperbagus hubungan saudara, pertalian
kerabat, dan interaksi sosial bermasyarakat. Dalam ajaran Islam telah diatur bahwa menjalin
hubungan baik “Hablum minan-naas” sama pentingnya dengan “Hablum minallah”.
Sebagai manusia yang tak luput dari salah dan alpa, baik kesalahan kita disengaja maupun
tidak disengaja. Baik kepada keluarga, saudara, tetangga, maupun teman dan kerabat.Marilah kita
perbaiki dengan bermaaf-maafan. Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nuur ayat 22:

‫َو ْلَيْع ُفْو ا َو ْلَيْص َفُحْو ۗا َااَل ُتِح ُّبْو َن َاْن َّيْغ ِفَر ُهّٰللا َلُك ْم ۗ َو ُهّٰللا َغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬
“..dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu..? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam sebuat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh ra., Rasulullah Saw.
bersabda:“Baginda Nabi Muhammad pernah ditanya. Wahai Rasulullah..! Sesungguhnya ada
seorang perempuan yang rajin qiyamullail di amalm harinya, rajin puasa di siang harinya, rajin
mengerjakan kebaikan dan bersedekah, akan tetapi dirinya menyakiti tetangganya dengan tutur
katanya. Rasulullah menjawab: Tidak ada kebaikan padanya dan dia termasuk penghuni neraka”.
Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 3
Kita semua tahu Allah itu al-Tawwab (Maha Penerima Taubat).Kasih sayang-Nya
mengalahkan murka-Nya.Rahmat-Nya jauh lebih luas dari azab-Nya. Selama seorang hamba
memohon ampun kepadaNya, Allah akan mengampuninya. Namun, manusia tidak seluas itu kasih
sayangnya. Manusia tidak sedalam itu kewajarannya. Bisa dibilang manusia adalah mahluk yang
paling susah meminta maaf dan memaafkan.
Karena itu, Rasulullah mengajari umatnya untuk menahan diri.Jangan mudah mengumbar
kata; jangan gampang menyebar berita; jangan sering menghardik sesamanya. Karena Rasulullah
tahu, ruang maaf manusia terbatas, tidak seluas dan sedalam Tuhannya. Mendapatkan maaf
manusia jauh lebih berat dan susah. Belum lagi jika kita tidak merasa bersalah, tapi orang lain
memendam kesal kepada kita. Mengetahui diri kita salah saja, kita masih enggan meminta maaf,
apalagi tak merasa bersalah sama sekali.Rasulullah Saw. juga bersabda;

‫ال َيْر َحُم ُهَّللا َم ن ال َيْر َحُم الَّناَس‬


“Allah tidak mengasihi orang yang tidak mengasihi manusia (lainnya).” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Ini menunjukkan bahwa kasih sayang sesama manusia tidak kalah pentingnya dengan
ibadah yang bersifat ritual, bahkan Allah, dalam hadits di atas, tidak akan mengasihi orang yang
tidak mengasihi sesamanya. Hal ini berarti bahwa Allah menghendaki hamba-hambanya
membangun dunia yang harmonis; menciptakan lingkungan yang sehat dari kebencian;
membiasakan kepedulian; membudayakan sayang-menyayangi; mengembangkan “saling asa”
dan “asuh”, serta hal-hal positif lainnya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah…
Pada prinsipnya dengan merayakan Idul Fitri, kita bersama-sama diajarkan untuk kembali
kepada jati diri manusia.Kita ini makhluk yang sangat lemah, sehingga kita membutuhkan Allah
Swt untuk bersandar di mana saja dan kapan saja. Allohus-shomad..! Begitu Muliya-Nya Alloh
SWT memperlakukan kita, maka sewajarnya kita patuh dan taat beribadah kepada Alloh.
Sebagai makhluk sosial, kita juga sangat butuh kerjasama dan bantuan sesama manusia,
khususnya orang-orang terdekat kita. Hidup bermasyarakat adalah mutiara terpendam, seperti
yang disabdakan Rasulullah: “Annaasu Ma’adinun”. Oleh sebab itu janganlah kita sia-siakan
hubungan di antara kita. Janganlah diperpanjang masalah di antara orang-orang di sekitar kita!
Sekarang kita mungkin beranggapan tidak membutuhkan, tapi suatu saat dan kapan saja kita akan
memerlukan bantuan.
Mari kita satukan niat tulus ikhlas dalam sanubari kita, kita hilangkan rasa benci,
rasadengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong dan rasa bangga dengan apa yang kita
miliki, raih hari ini. Mari kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang dan rasa persaudaraan.
Dengan hati terbuka, wajah yang berseri-seri serta senyum yang manis kita ulurkan tangan kita
untuk saling bermaaf-maafan.
Marilah kita lapangkan dada kita agar kita semua menjadi golongan orang-orang yang
kembali fitri dan menjadi orang-orang yang hidupnya bahagia.Minal Aidin wal faizin.Semoga Alloh
menerima niat baik dan amalan kita, serta Alloh jadikan hari-hari kita selama setahun kedepan
menjadi lebih baik. Taqabbalalohu minna wa minkum. Fi kulli ‘aamiin wa antum bi khoir.
Aamiin, Aamiin. Ya Robbal aa’lamiin.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah…
Selamat jalan Ramadhan…, dan semoga kita masih bisa bertemu kembali…

‫ َو َاْد َخ َلَنا َو ِاَّياُك ْم ِفى ُز ْمَر ِة ِعَباِدِه‬، ‫َجَع َلَنا ُهللا َو ِاَّياُك ْم ِم َن ْالَع اِئِد ْيَن َو ْالَفاِئِزْيَن َو ْالَم ْقُبْو ِلْيَن‬
‫ َو ِلَو اِلَد ْيَنا َو ِلَس اِئِر ْالُم ْس ِلِم ْيَن‬، ‫ َاُقْو ُل َقْو ِلى َهَذ ا َو اْسَتْغ ِفُر هللا ِلى َو َلُك ْم‬، ‫الَّصاِلِح ْيَن‬
‫ َفاْسَتْغ ِفرُه ِاَّنُه ُهَو ْالَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬،‫َو ْالُم ْس ِلَم اِت‬

KHUTBAH II

‫×) ُهللا َاْك َبُر كبيًرا َو ْالَح ْم ُد ِهلل َك ِثْيًرا َو ُسْبَح اَن هللا ُبْك َر ًة َو‬٤( ‫×) ُهللا َاْك َبُر‬٣( ‫ُهللا َاْك َبُر‬
‫َأْص ْيًال َال ِاَلَه ِاَّال ُهللا َو ُهللا َاْك َبْر ُهللا َاْك َبْر َو ِهلل ْالَحْم ُد‬

Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 4


‫ َو َع َلى آِلِه‬،‫ َو ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد اْلُم ْص َطَفى‬،‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل اَّلذي َو َك َفى‬
‫ َو َأْش َهُد َأَّن‬،‫ َأْش َهُد َأْن اَّل إٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‬.‫َو َأْص َح اِبِه َأْهِل الِّص ْد ِق اْلَو َفا‬
‫َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه‬
‫ ُأْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَو ى ِهللا اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا‬، ‫ َفَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن‬، ‫َأَّم ا َبْعُد‬
‫ ِإَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَتُه‬: ‫ َأَم َر ُك ْم ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِرْيِم َفَقاَل‬، ‫َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم‬
‫ َالّٰل ُهَّم َص ِّل َع َلى‬،‫ َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬، ‫ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي‬
‫َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬
‫ِإْبَر اِهْيَم َو َباِر ْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا‬
‫ ِفْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬، ‫ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم‬
Untuk menghakhiri khutbah ini …. Mari kita bersama-sama menundukan kepala, mengkhusyukan
hati sambil mengheningkan perasaan kita untuk berdo’a dan memohon kepada Allah SWT.
Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an,
nikmat bulan Ramadhan, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua
nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-
Mu Muhammad saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya. Berikan cinta yang tak terhitung
pada kami agar kami mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati kami… Pertemukan kami dengan
Rasulullah dalam Surgamu… Kumpulkan kami bersama Muhammad dalam surga-Mu ya Allah….
“Allahumma Ya Allah, bila selama ini kami berjalan di tanah yang engkau hamparkan
dengan luas tidak habis mata memandang, namun sering kami rasakan sempit dan kaku.Tidak
heran Ya Rahim.... bila kemana kami berpijak serasa goyah tanah ini, kemana kami melangkah
disitu kami tersandung ……. Musibah datang silih berganti, belum selesai krisis ekonomi dan badai
narkoba tertangani, bencana itu memporak-porandakan kehidupan saudara kami…. Allahu
Akbar…., sungguh tidak menentu hari depan bangsa kami, kecuali gelap juga buntu”..
Oleh karena itu Ya Allah………Bila hari kemarin kami biarkan hati kami membeku, kami
biarkan akal kami mati tanpa ajal, sekarang kami sadar Ya Allah……. Itu semua terjadi karena
ulah kami yang sombong dan angkuh kurang bersujud dan bersyukur kepada-Mu Ya Allah.
Allahumma Ya Allah Ya Mannan…!Ya Allah Ya Tuhan kami…. Masukanlah kami kedalam
Islam dengan cara yang baik, dan keluarkanlah kami ke tengah-tengah masyarakat dengan cara
yang baik pula.Kepada-Mu lah kami curahkan isi hati kami, yang dapat dan yang tidak dapat kami
lahirkan dengan ungkapan kata-kata.Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Singkapkanlah hati kami Ya Allah, supaya kami dapat mensyukuri ni’mat karunia yang
telah Engkau limpahkan kepada kami, dan kepada ke dua orang Tua kami, serta masukanlah kami
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih dengan cara kasih sayang-Mu…
Ya Allah Ya Karim Tuhan Yang Maha Mulia…Tahun dan hari kemarin kami telah lalui,
janganlah biarkan kami dalam kelalaian, berilah kami peringatan sebagai tanda kasih sayang-Mu,
dan janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak mampu memikulnya.
Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua, guru-guru kami, para pemimpin
kami dan saudara-saudara kami kaum muslimin semua, baik yang masih hidup maupun yang
sudah wafat.
Ya Allah… Berkahilah Usia kami ya Allah...Berkahilah rizki yang engkau berikan kepada
kami ya Allah....Berkahilan Ilmu yang engkau ajarkan ya Allah.....Jadikanlah Ilmu yang bermanfa'at
bagi kami didunia dan diakhirat
Ya Allah, bersihkan hati dan jiwa ini dari hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa ini dalam
cinta karenaMu dan dalam ketaatan kepadaMu, jangan Engkau biarkan setan musuhMu
menggerogoti persaudaraan kami.
Ya Allah Yang mendengar rintihan hamba lemah dan banyak dosa.Ya Allah lindungi kami,
masyarakat kami dan anak-anak kami dari berbuat dosa.Jangan segera Engkau lenyapkan hari
yang suci ini.Berikanlah waktu kepada kami.Kami masih ingin bertemu dengan dengan bulan
Ramadhan lagi.Kami masih ingin shalat idul fitri seperti ini lagi.
Ya Allah memang kami kini bergembira, tapi kami juga sedih.Sedih jangan-jangan kami tak
bertemu Ramdhan lagi.Sedih jangan-jangan ini adalah idul fitri yang terakhir bagi kami.Kami
khawatir setelah Ramadhan syetan-syetan banyak berkuasa lagi.

Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 5


Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikanlah duka sebagai awal
kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut menjadi rasa tentram, dan rasa cemas menjadi penuh
harapan. Ya Allah, dinginkan panasnya hati ini dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa
dengan air keimanan. Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang dan
memancar terang, dan hancurkan perasaan jahat dengan secercah kebenaran.Hempaskan semua
tipu daya syetan dengan bantuan bala tentara-Mu, ya Allah.
Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami
semua.Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera.Hanya kepada-Mu kami
bersandar dan bertawakkal.Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya dari-Mu-lah semua
pertolongan.Cukuplah Engkau sebagai pelindung kami, karena Engkaulah sebaik-baik pelindung
dan penolong.Ya, Allah tolonglah saudara-saudara kami yang sedang sakit, dilanda kesedihan
dan musibah, para janda, anak-anak yatim, kaum lemah dan para fakir-miskin.Anugerahkan
kebahagian kepada mereka. Siramilah dengan rezeki yang melimpah dari sisi-Mu yang penuh
berkah.Kami lemah tak begitu berdaya membantu dan meyantuni mereka.Ampuni kami, ya Allah.
Ya Allah kumpulkanlah hati-hati kami di atas dasar kecintaan kepada-Mu, pertemukanlah
pada jalan ketaatan kepada-Mu, satukanlah di jalan dakwah-Mu dan ikatlah di atas janji setia demi
membela syari’at-Mu. Ya Allah padukanlah jiwa-jiwa ini sebagai hamba-hamba-Mu yang beriman..
Ya Rabbi, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-anak kami, suami, isteri
kami, belum mampu mendidik dan membahagiakan mereka.
Ya Allah, yang mengetahui segala keburukan aib dan maksiat, ampuni seburuk apapun
masa lalu kami, tutupi seburuk apapun aib-aib kami.
Ya Rabb, karuniakan kami jasad yang terpelihara dari maksiat, terpelihara dari harta
haram, makanan haram, perbuatan haram.Izinkan jasad ini pulang kelak, jasad yang bersih.
Ya Allah, bukakanlah lembaran-lembaran baru yang bersih yang menggantikan masa lalu
kami.
Ya Allah Tuhan yang Maha Penyayang, sayangi kami, sayangi kedua orang tua kami, yang
telah berpeluh lelah merawat dan mendidik kami.Ampuni setiap kata keras kami yang pernah
terlontar pada mereka, Ya Allah.Ampuni sikap tak peduli kami atas mereka, Ya Rabb.Berikan
kesempatan kami berbakti kepada mereka, Ya Allah.Lembutkan hati mereka untuk kami agar ridha
mereka mengantar kami kepada RidhaMu, Ya Allah. Dan, jika Engkau telah mengambil mereka ke
haribaanMu, maka basuhlah mereka dengan kelembutan ampunan dan rakhmatMu, serta
pertemukan kami dengan mereka dalam keabadian nikmat syurga tidak akan nikmat tanpa
bersama kedua orang tua kami.
Ya Rabb, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup ini hanya mampir
sejenak, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput kami, jadikan sisa umur menjadi jalan
kebaikan bagi ibu bapak kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh yang dapat memuliakan ibu
bapak kami.’’
Ya Allah lepaskanlah dan jauhkanlah dari kami penguasa-penguasa yang dholim, fasiq dan
munafiq. Anugerahkan kepada kami pemimpin-pemimpin yang beriman dan bertaqwa, yang
menjadikan Kitab-Mu sebagai landasan kepemimpinannya, yang mau merapkan syariat-Mu, yang
membawa kami ke jalan yang benar, jalan yang Engkau ridhoi.
Ya Allah selamatkanlah masyarakat kami dan jadikan kami semua sebagai hamba-hamba-
Mu yang mendirikan Shalat…..
Ya Allah selamatkanlah kami, anak-anak kami, keluarga kami, daerah kami, negeri kami
dan ummat ini dari badai krisis, fitnah, bencana dan dosa yang membinasakan.
Ya Allah janganlah Engkau goyangkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan
tetapkankan hati kami atas agama-Mu.
‫الَّلُهَّم َتَقَّبْل َأْع َم َلَنا ِفي َر َم َض اَن الَّلُهَّم َتَقَّبْل َأْع َم َلَنا ِفي َر َم َض اَن الَّلُهَّم َتَقَّبْل َأْع َم َلَنا ِفي‬
‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َرِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬, ‫َر َم َض اَن‬
‫ ِع ْيُد ُك ْم ُمَباَر ٌك َو َع َس اُك ْم‬,‫َتَقَّبَل ُهللا ِم َّنا َو ِم ْنُك م َتَقَّبَل ُهللا ِم َّنا َو ِم ْنُك م َتَقَّبَل ُهللا ِم َّنا َو ِم ْنُك م‬
‫ َو َص َّلى ُهللا َع َلى َنِبِّيَنا ُم َحَّمٍد َو َع َلى آِلِه‬, ‫ِم َن الَع اِئِد ْيَن َو الَفاِئِزْيَن ُك ُّل َع اٍم َو َأْنُتْم ِبَخْيٍر‬
. ‫ َو آِخ ُر َد ْع َو اَنا َأِن اْلَحْم ُد هلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬.‫َو َص ْح ِبِه وَ َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الّد ْين‬
‫َو الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُةِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

Penyusun: Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 6

Anda mungkin juga menyukai