Anda di halaman 1dari 18

MENGELOLA PHYSIKOLOGI DAN

DINAMIKA KELUARGA
OLEH: FAISAL
Kepala Seksi
Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kabupaten Sumbawa
BIO DATA SAYA:

 Penyuluh KUA Kecamatan Labuhan Badas tahun 2004


 Penyuluh Kasi Penamas Depag Sumbawa tahun 2004-
2009
 Kepala KUA Kecamatan Unter Iwes tahun 2009 s/d 2012
 Kepala KUA Kecamatan Sumbawa tahun 2012 s/d 2017
 Kepala KUA Kecamatan Labuhan Badas 2017 s/d 2020
 Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Sumbawa 2020-Now
TUJUAN SESI
 Peserta mengenali hal-hal terpenting di dalam
perkawinan bagi dirinya dan bagi pasangannya,
 Peserta memiliki kesadaran diri dan kesadaran sosial
yang terkait dengan dinamika perkawinan,
 Peserta memahami Physikologi perspektif Islam
tentang dinamika hubungan keluarga, komponen
hubungan perkawinan, tahap perkembangan hubungan
dalam perkawinan, sikap penghancur hubungan, dan
sikap pembangun hubungan.
POKOK BAHASAN
 Komponen Hubungan Perkawinan dan Tahap
Perkembangan Hubungan dalam Perkawinan
 Penghancur vs Pembangun Hubungan
 Kesiapan Menikah (Physikologi Keluarga):
 Kebutuhan Saya-Kebutuhan Pasangan,
 Kematangan Hubungan,
 Rekening Bank Emosi
 Ketrampilan Komunikasi
ALUR SESI
1. Pengantar
2. Bagi kelompok, tugas: gambar keluarga harmonis dan tidak harmonis.
Bahas cepat: ciri dan mengapa
3. Penyimpulan oleh fasilitator:
 apa saja ciri keluarga yang harmonis
 apa saja ciri keluarga yang tidak harmonis
 apa saja penyebab keluarga menjadi harmonis
 apa saja penyebab keluarga menjadi tidak harmonis
4. Bahasan: jelaskan ulang 4 pilar keluarga sakinah seperti di bahasan sebelumnya secara
singkat
5. Bahasan: Komponen Hubungan Perkawinan: Kedekatan Emosi, Gairah, dan Komitmen
 kondisi-kondisi kombinasi komponen: ada 7
ALUR SESI
6. Bahasan: Tahap Perkembangan Hubungan
7. Latihan: Pertengkaran
8. Bahasan: Penghancur Hubungan Perkawinan
9. Bahasan: Pembangun Hubungan Perkawinan
Cara pandang dalam membangun hubungan perkawinan
a. kebutuhan saya, kebutuhan anda
b. rekening bank hubungan
c. kematangan berinteraksi
10. Bahasan: komunikasi
11. Latihan komunikasi: Memperjelas harapan (clarifying expectation)
12. Penutup (review)
4 PILAR PERKAWINAN

1. relasi berpasangan, zawaaj (QS. Al-Baqarah, 2: 187),


2. cara pandang mitsaaqan ghalizha (QS. An-Nisa, 4: 21),
3. sikap dan perilaku saling berbuat baik (mu’asyarah bil
ma’ruf, QS. An-Nisa, 4: 19), dan
4. musyawarah jika menghadapi persoalan harus selalu
dengan rembugan bersama (musyawarah, QS. Al-
Baqarah, 2: 233)
BAHASAN: KOMPONEN PERKAWINAN
Ada 3 komponen utama: Kedekatan Emosi, Gairah dan Komitmen
1. Kedekatan emosi muncul dalam bentuk rasa kasih sayang, mawaddah dan
rahmah, di antara pasangan suami istri (QS. Ar-Rum, 30:21). Mereka
menjadikan pasangan sebagai pasangan jiwa, tempat berbagi kehidupan
yang sesungguhnya.
2. Gairah adalah adanya dorongan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari
pasangannya, sebagaimana menjadi salah satu tujuan perkawinan yaitu
menghalalkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. (QS Al-
Baqarah, 2: 187).
3. Komitmen, yaitu bagaimana suami-istri sama-sama memandang ikatan
perkawinan sebagai ikatan yang kokoh (mitsaaqan ghalizhan, QS. An-Nisa, 4:
21)
komitmen 1. Kedekatan Emosi + Gairah + Komitmen
2. Kedekatan Emosi + Gairah – Komitmen
3. Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi
4. Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah
5. Kedekatan Emosi - Gairah – Komitmen
6. Gairah - Komitmen – Kedekatan Emosi
7. Komitmen - Kedekatan Emosi – Gairah

kedekatan gairah
emosi
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
 Hubungan pernikahan merupakan proses berkelanjutan
yang terdiri dari tahap-tahap yang memiliki tantangan
yang berbeda-beda.
 Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini,
dan karenanya tidak siap mengelola tantangan, lalu
menjadi mudah menyerah dan memilih untuk berpisah.
 Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap Perkembangan
Hubungan akan memperkuat hubungan.
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN

• semangat untuk bersatu


1. Tahap Menyatu
• tantangan: mengikhlaskan hilangnya sebagian
(12-18 bulan)
diri sendiri

• pertimbangan-pertimbangan pribadi mulai


2. Tahap Bersarang bermunculan
(2-3 tahun) • tantangan: mengelola perbedaan dan
pertengkaran

3. Tahap Kebutuhan • kebutuhan pribadi mulai terasa kembali


Pribadi (tahun 3-4 ) • tantangan: kompromi atau mencari titik tengah
BAHASAN: TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
• identitas diri menguat, mulai saling
4. Tahap Kolaborasi melengkapi
(tahun ke 5-14) • tantangan: berbesar hati untuk tidak saling
mengungkung

• seringkali memunculkan saling


5. Tahap Penyesuaian menggampangkan
(tahun 15-24)
• tantangan: menjadi pendengar yang baik

6. Tahap Pembaruan • tantangan: kesabaran


(tahun 25 ke atas)
Latihan: Pertengkaran
1. Latihan ini adalah pengantar pembahasan
tentang Penghancur dan Pembangun Hubungan
5. Pemeran boleh berlatih 2 menit untuk
2. Undang 2 peserta (bukan pasangan asli) untuk
bermain peran sebagai pasutri yang sedang
berdebat.
bertengkar tentang cara mereka mendidik anak 6. Peserta lain ditugaskan untuk mengamati
yang sangat berbeda. dinamika yang terjadi.
7. Role-play: Biarkan pemeran untuk
3. 1 orang berperan sebagai orangtua yang sangat
bertengkar selama 3-5 menit. Bila
keras dan kaku. Berikan kertas dengan instruksi:
pertengkaran semakin panas, cukupkan.
“jangan mau kalah saat bertengkar, sebutkan
kesalahan-kesalahan pasangan di masa lalu saat 8. Tanyakan pada peserta, apa pengamatan
memanjakan anak.” mereka atas dinamika pertengkaran
9. Jelaskan sikap-sikap yang menghancurkan
4. 1 orang berperan sebagai orangtua yang sangat
hubungan, dengan merujuk kepada contoh
longgar dan tidak disiplin.
role-play.
Berikan kertas dengan instruksi: “pertahankan
pendapat anda saat pasangan menyerang.
jelaskan bahwa sikap dia terhadap anak adalah
sumber masalah.”
BAHASAN: PENGHANCUR HUBUNGAN

kata/sikap kata/sikap
criticism: kritik (sikap menyalahkan) positif negatif
pasangan dengan 5 1
hubungan perkawinan
contempt: sikap membenci dan yang stabil
merendahkan,
pasangan dengan 1 8
hubungan perkawinan
defensive: sikap membela diri dan mencari yang labil
alasan,

stonewalling: sikap mendiamkan Perbandingan kata dan sikap pada pasangan suami
(mengabaikan). istri
BAHASAN: PEMBANGUN HUBUNGAN

Kebutuhan Saya, Rekening Bank Kematangan


Kebutuhan Anda Hubungan Berinteraksi
• keselarasan • berlaku baik • keseimbangan
• prinsip keadilan kepada • komunikasi:
dan kesetaraan pasangan mengklarifikasi
harapan
Kematangan = Keberanian X Tenggangrasa

tinggi
Kalah/ Menang/
Menang Menang

TENGGANG Kalah/ Menang/


Kalah Kalah
RASA

rendah
rendah KEBERANIAN tinggi
LATIHAN: KOMUNIKASI
Aktivitas ini bertujuan untuk:
1. Bagikan lembar rekening bank emosi
1. melatih ketrampilan menyampaikan
2. Mintalah peserta mengisi rekening:
pendapat
1.Di kolom Debet (Setoran), diisi hal-hal apa saja dalam
2. melatih ketrampilan mendengarkan perkawinan yang penting dan berharga bagi catin.
(active listening) Misalnya sikap terbuka, jaminan nafkah, mandiri dari
3. melatih catin untuk saling memahami pengaruh orang tua, waktu yang cukup, dan
kebutuhan pasangan seterusnya.
2.Di kolom Kredit (Penarikan), diisi hal-hal apa saja
4. melatih pasangan catin untuk
yang tidak diharapkan oleh catin.
menyelaraskan antara kebutuhan
3.Mintalah catin untuk bergantian menyampaikan
pribadi dengan kebutuhan pasangan, kepada pasangan, dengan peraturan tidak boleh ada
dan membuat kesepakatan prinsip diskusi, hanya mendengarkan dengan empati.
hidup berkeluarga.
penutup

Fasilitator menggunakan Latihan Komunikasi untuk


menekankan pesan-pesan penting dari keseluruhan sesi
Dinamika Perkawinan:
1. apa yang dipelajari dari proses berlatih komunikasi
2. kembali kepada 4 pilar perkawinan

Anda mungkin juga menyukai