Anda di halaman 1dari 1

PU

1. Pernah. Dalam hal apa nih? Ada banyak


2. Miskomunikasi pada umumnya. Beberpa klien yg saya handle pun demikian. Intinya harapan
tidak sesuai dengan usaha/kenyataan. Rentan menimbulkan komunikasi
3. Beberapa klien yg saya tangani Kadang marah, kadang bingung, kadang sedih. Rasanya kalau
digeneralisir jawabannya akan kurang lebih serupa
4. Individu dan anggota keluarganya
5. Nunggu pikiran dan perasaan sama2 reda, lalu ngobrol, cari solusi yang sisepakati bersama,
buat komitmen
6. Ada yg nyari, ada yg engga. Kalau nyari, paling ke orang yg dirasa dekat tergantung
masalahnya. Caranya ya cerita
7. Beberapa klien ada yg berhasil mengatasi (hasil bagus/tidak bagus), ada yg tidak. Cara?
Sudah diutarakan tadi bukan?
8. Ngobrol

Pres

1. kombinasi karakteristik individu, pola hubungan dan interaksi antar anggota dalam keluarga
sehingga resiliensi terbentuk dari relasi yang kuat dan positif dalam keluarga (Patterson,
2002; Walsh, 2006). Resiliensi  kemampuan untuk bertahan, bounce back pasca krisis
2. Penting, karena keluarga menurut saya adalah tempat awal kita belajar, dan kembali dari
semua hal. Modal penting belajar itu adalah di keluarga. Jadi kalau keluarga tiak kuat, besar
kemungkinan akan membuat individu tidak kuat di lingkungan lain
3. Hubungan dengan keluarga ga baik, individu jadi ga bisa cope dengan baik di luar keluarha,
rentan berhadapan dengan konflik
4. Berkaca dari statement saya sebelum ini, dan berdasarkan dari klien yg pernah ditangani,
perlu adanya kesepakatan baik verbal ataupun tertulis di masing2 anggota keluarga. Artinya,
komitmen untuk menjaga keberlangsungan, kehangatan, dan kebersamaan keluarga itu
harus ada dan dijaga
5. Ya

Anda mungkin juga menyukai