◦ Contoh : ah, capek ya kamu sudah bebersih terus tiba-tiba anak2 berantakin lagi..
◦ Ucapkan dalam Bahasa tubuh (nonverbal) yang selaras dengan lawan bicara. Saat ia senang,
tunjukkan excitement, saat ia kesal, tunjukkan rasa prihatin, dsbnya
menyampaikan pesan dan bukan :
bahwa ;
MENAMPILKAN I am here, I hear you I always agree
BE-WITH
I try to understand I must make you happy
ATTITUDES
I care I will solve your problem
Dampak dari komunikasi empatik
Pada anak :
◦ Perasaan disayang menjadi dasar self-esteem, perkembangan yang sehat
◦ Mengajarkan anak cara mengendalikan diri, memiliki emotional intelligence yang baik
◦ Meningkatkan resiliensi di masa depan
◦ Meningkatkan kecerdasan
Pada pasangan :
◦ Intimacy yang terbangun
◦ Pernikahan yang lebih sehat dan langgeng, karena ‘asupan’ emosi terjaga
◦ Mengurangi potensi konflik, individu2 yang bahagia dalam keluarga
FAQ
1. Sampai kapan mirroring digunakan?
Sampai energinya terlihat mereda, lawan bicara terlihat lebih tenang. Seringkali juga terjadi lonjakan
energi emosi sebelum mereda.
2. Kenapa setelah diberikan mirroring, malah terlihat ngelunjak dan tambah marah?
Karena saat seseorang perasaannya diterima, ia akan merasa lebih nyaman untuk mengekspresikan
perasaannya secara aman. Apabila dihentikan di tengah jalan, energi emosinya justru akan kembali
ditekan dan ini bukan hal yang sehat
3. Seberapa sering harus dilakukan?
Sesering mungkin, dan bahkan dalam percakapan sehari-hari. “Oh kamu pulangnya kena macet ya”,
atau “Oh masih seru ya nontonnya”.
4. Kapan dong nasehatnya dikeluarkan?
Batasan / Nasehat / Values disampaikan di non-conflict time, saat kondisi sudah tenang. Bukan di awal
Orangtua hanyalah manusia biasa. Seringkali
membuat kesalahan..