Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM UJI GLUKOSA PDA URINE

TUGAS MATA PELAJARAN BIOLOGI


KELOMPOK 3 XI MIPA 2:
1. Abby Julia Ananta
2. Adiva Sharliz Havva
3. Agung Hidayat
4. Amanda Maulida Pratiwi
5. Aryani
6. Aulia Alifa Urrohman
7. Najla Analsya Yudis Putri
8. Nayla Ulfa
9. Rafi Ahmad
10. Salwa Raudhah Syifa

SMA NEGERI 3 KARAWANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Energi yang kita perlukan diperoleh dari bahan yang kita dikonsumsi. Bahan
makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu
karbohidrat, protein dan lemak. Senyawa–senyawa tersebut selanjutnya akan
mengalami proses metabolisme, di samping menjadi energi tetapi terdapat zat
pengeluaran yang dihasilkan melalui proses pada sistem perkemihan
menghasilkan urine. Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang
dikeluarkan melalui ginjal.
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari
karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Tinggi rendahnya kadar gula darah di pengaruhi sekresi hormon insulin
dan glukagon sebagai peranan terpenting dalam metabolisme. Pemeriksaan
terhadap adanya glukosa urine termasuk pemeriksaan penyaring, menyatakan
adanya glukosa dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Praktikum ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah dan kadar
glukosa dalam urine. Metode yang digunakan adalah pengukuran glukosa dalam
urine menggunakan pereaksi benedict.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengidentifikasi glukosa dalam urine?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui adanya glukosa di dalam urine.
2. Mengidentifikasi perubahan warna yang terjadi pada sampel urine.
BAB II
PENELITIAN

A. WAKTU PENELITIAN
Hari/Tanggal : Selasa, 5 Maret 2024
Waktu : 08.50 s.d. 10.10
Tempat : Lab Biologi

B. ALAT DAN BAHAN


Alat:
1. Tabung Reaksi
2. Rak Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Kayu Penjepit Tabung Reaksi
5. Lampu Spiritus
Bahan:
1. Sampel Urine
2. Reagen Benedict

C. LANGKAH KERJA
1. Masukkan sampel urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 ruas jari
kelingking menggunakan pipet.
2. Masukkan larutan reagen benedict sebanyak 15 tetes menggunakan pipet ke
dalam tabung reaksi.
3. Setelah dimasukkan kocok sedikit tabung reaksi.
4. Jepit tabung reaksi, lalu bakar di atas lampu spiritus dengan posisi miring
sambil di gerakkan ke atas dan ke bawah.
5. Jika uap sudah di ujung bisa didiamkan.
6. Diamkan tabung reaksi selama 10 menit di rak tabung.
7. Amati perbedaan sampel dari sebelum, sesudah dan saat dibakar.
D. HASIL PENELITIAN

No Nama Urine Hasil Foto

1. A Positif

2. B Positif
E. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang didapat warna urine setelah diberi perlakuan uji
benedict, pada sampel A didapatkan warna hijau dan sedikit endapan yang
artinya kadar glukosa pada urine tersebut tidak tinggi dan pada sampel B di
dapatkan warna kuning pekat dan terdapat banyak endapan yang artinya kadar
glukosanya tinggi. Ini menandakan bahwa pada sampel B berisiko menderita
diabetes.
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa.
Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes.
Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, tes lebih jauh mesti
dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine.

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSAKA
Nadeak, F., & Rosliana Lubis. (2019). Penentuan Kadar Glukosa Urine di
Laboratorium Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Determination of Urine
Glucose Levels Laboratory of Sari Mutiara Hospital Medan. Jurnal Ilmiah
Biologi UMA (JIBIOMA), 1(2), 53–57.
(Nadeak & Rosliana Lubis, 2019)

Anda mungkin juga menyukai