Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NADIA OKTAVIA UTAMI

NIM : 045230616

PRODI D3 PERPAJAKAN UPBJJ surabaya (71)

MATA KULIAH PAJAK PENGHASILAN ll

Soal.

1. PT Maju Mundur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Industri Furniture. Pada tahun
2022 memperoleh Penghasilan Netto sbb:

Penghasilan Netto Dalam Negeri Rp 2.000.000.000

Penghasilan dari Singapura Rp 500.000.000

Penghasilan dari India Rp 750.000.000

Hitunglah PPh Pasal 24 atau Kredit Pajak Luar Negeri PT Maju Mundur Tahun 2022!

2. PPh yang terutang untuk PT Bangkit Jaya berdasarkan SPT Tahunan PPh 2022 sebesar Rp.
375.000.000. Pajak yang telah dipotong/dipungut oleh pihak ketiga serta yang terutang di luar negeri
dalam tahun 2022 sebagai berikut:

1. Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (PPh Pasal 22) sebesar Rp 75.000.000

2. Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak lain (PPh Pasal 23) sebesar Rp 95.700.000

3. Pajak Penghasilan yang dibayar di Luar Negeri sebesar Rp 72.500.000 tetapi berdasar ketentuan
yang dapat dikreditkan (PPh pasal 24) sebesar Rp 68.000.000

Hitunglah Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun 2023 PT Bangkit Jaya!

Jawaban

1. A. Total Penghasilan
Penghasilan dalam negeri + penghasilan luar negeri + penghasilan luar negeri
= 2.000.000.000 + 500.000.000 + 750.000.000 = Rp. 3.250.000.000

B. Asumsi pajak luar negeri 20%

Total PPh terutang

20% x 3.250.000.000

= Rp. 650.000.000

C. PPh Maksimal yang dikreditkan

Penghasilan luar negeri / total PPh terutang

1.250.0.0 / 3.250.000.000 x 650.000.000 = Rp. 250.000.000

Jadi PPh yang sudah dibayarkan ke luar negeri sebesar Rp. 250.000.000
Dalam hukum PPh Pasal 24 undang-undang No 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan telah
diubah beberapa kali dan terakhir dengan undang-undang No 36 tahun 2008 UU PPh. Tercantum
dalam pasal 24 ayat 1 UU PPh bahwa pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri yang diterima
berdasarkan undang-undang ini UU PPh dalam tahun pajak yang sama.

2. PPh tahun 2018 = Rp. 375.000.000


PPh pasal 22 = Rp. 75.000.000
PPh pasal 23 = Rp. 95.700.000
PPh pasal 24 = Rp. 68.000.000
= Rp. 238.7000.000
= Rp. 136.3000.000
Selisih antara PPh terutang dengan kredit pajak menjadi dasar perhitungan besar nya PPh
pasal 25 per bulan demikian perhitungan PPh pasal 25 tiap bulan adalah
Besarnya PPh pasal 25 perbulan = Rp. 136.3000.000 : 12 bulan
= Rp. 11.358.333
Dasar hukum dari perhitungan besarnya angsuran PPh pasal 25 dalam hal hal tertentu adalah
pasal 25 ayat (6) undang-undang pajak penghasilan no 7 tahun 1983 tentang PPh
sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir dengan undang-undang No 36 tahun 2008
dan juga keputusan direktur jenderal pajak No. KEP – 537/Pj/2000 tentang perhitungan
besarnya cicilan pajak dalam tahun pajak berjalan dalam hal – hal tertentu.

Anda mungkin juga menyukai