Makalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran Lingkungan
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
tercurah limpahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliah
Dalam penyusunan makalah ini pastilah kami mengalami berbagai hambatan maupun kendala. Dengan
segala upaya, makalah ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih lanjut. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya. Kami juga berharap makalah ini
mampu menjadi salah satu bahan bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... 1
DAFTAR ISI.......................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................... 3
B. Tujuan Pembahasan.................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
B. Klasifikasi Ilmiah...................................................................... 4
A. Kesimpulan............................................................................... 6
B. Saran......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari muka bumi. Baik dalam lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga
Dewasa ini pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana termasuk di Indonesia. Kerusakan lingkungan
tersebut meliputi gangguan pada berbagai ekosistem yang menyebabkan kerusakan keanekaragaman
varietas (variety diversity) dan keanekaragaman jenis (species diversity). Pada akhirnya, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, manusia yang sangat tergantung pada kelestarian ekosistem akan berlaku
kurang bijaksana terhadap lingkungan untuk memenuhi segala kebutuhannya. Kerusakan lingkungan,
khususnya di Indonesia, telah terjadi pada berbagai tempat dan berbagai tipe ekosistem. Misalnya, pada
ekosistem pertanian, pesisir dan lautan. Salah satu akibat dari kerusakan lingkungan adalah ancaman
kepunahan satwa liar. Selain itu berbagai kerusakan lingkungan di ekosistem pertanian telah banyak terjadi
baik pada ekosistem pertanian sawah maupun ekosistem pertanian lahan kering non padi.
Rumusan Masalah
Pencemaran Lingkungan
Proporsi pencemaran lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia sebetulnya jauh lebih besar dibandingkan
dengan kerusakan yang disebabkan oleh alam. Bentuk pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh manusia
di antaranya pencemaran sungai oleh limbah industri, penebangan hutan secara massal dan ilegal, dan
sebagainya. Penebangan-penebangan hutan untuk keperluan industri, lahan pertanian, dan kebutuhan-kebutuhan
lainnya telah menimbulkan pencemaran lingkungan yang luar biasa. Pencemaran lingkungan yang terjadi
menyebabkan timbulnya lahan kritis, ancaman terhadap kehidupan flora dan fauna, dan kekeringan.
Pencemaran lingkungan dapat terjadi terhadap air, tanah, dan udara. Pada umumnya, pencemaran air dan tanah
terjadi karena pembuangan limbah-limbah industri dan biasanya terjadi di perkotaan. Adapun pencemaran
terhadap udara terjadi karena hasil pembakaran bahan bakar. Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering
terjadi karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada
kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan
menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena
genangan minyak pun akan musnah pula. Masyarakat yang mempunyai mata pencarian menangkap ikan seperti
nelayan terimbas pula dampak negatifnya, yaitu berkurangnya jumlah tangkapan ikan yang mereka peroleh.
Pencemaran lingkungan akan mengganggu berbagai aspek kehidupan manusia, di antaranya adalah
terganggunya keanekaragaman hayati yang meliputi flora dan fauna. Dewasa ini tercatat berbagai jenis satwa
liar di Indonesia yang kondisinya sangat mengkhawatirkan karena kerusakan habitat satwa dan adanya
perburuan liar. Salah satu fauna yang hampir punah adalah Banteng Jawa (bos javanicus), kendati satwa ini
telah dilindungi undang-undang di Indonesia, berdasarkan peraturan perlindungan binatang liar 1931, namun
nasib kelangsungan satwa ini belum dapat dijamin.
Kerusakan habitat asli Banteng Jawa terjadi di Hutan Pangandaran, Jawa Barat, dan terus berlangsung di
beberapa tempat lain sehingga fauna ini hampir tidak memiliki habitatnya lagi. Jenis mamalia langka lainnya,
yaitu Badak Sumatera (dicerorhinus sumatrensis) mengalami nasib yang serupa. Hal ini diakibatkan oleh
maraknya aksi pembabatan hutan, pemasangan perangkap berat, dan pemburuan diam-diam yang terjadi di
wilayah hutan Sumatera Barat. Sehingga hal ini sangat mengancam terhadap keselamatan satwa langka yang
telah dilindungi undang-undang itu.
Jenis-jenis burung di alam tak luput juga dari gangguan manusia. Sebut saja misalnya Jalak Putih Bali, jenis-
jenis burung Cendrawasih dan Gelatik Jawa. Jalak putih Bali (leucopsar rothschildi) yang merupakan burung
endemis di Bali Barat dan telah dilindungi undang-undang di Indonesia, nasibnya terus terancam akibat
gangguan yang cukup serius dan tak henti dari ulah manusia, yaitu adanya perburuan liar dan perusakan habitat
sebagai tempat tinggalnya di daerah-daerah hutan. Perburuan liar banyak dilakukan oleh penduduk, karena jenis
burung itu laku dijual mahal di pasar-pasar burung di kota sehingga para pemburu liar ini mendapat penghasilan
yang cukup besar dari memperdagangkan burung itu. Gangguan populasi burung tersebut juga diperberat lagi
oleh perusakan habitat melalui penebangan kayu secara liar yang dilakukan penduduk untuk kebutuhan kayu
bakar rumah tangganya atau untuk dijual.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bumi sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia memiliki tiga unsur penting yaitu unsur
hayati (biotik), unsur sosial budaya, dan unsur fisik (abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan
manusia dapat sebagai tempat tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, baik faktor dari alam
maupun faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki
http://bayu-jaellani.blogspot.co.id/2013/04/kerusakan-lingkungan-dan-dampaknya.html
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/4072
https://amiroelspesga.wordpress.com/2011/11/10/makalah-kerusakan-lingkungan-hidup.html
http://baginikmat.blogspot.co.id/2015/11/makalah-kerusakan-lingkungan-hidup.html
http://tri-chem-edu.blogspot.co.id/2012/01/akibat-kerusakan-lingkungan.html