Keisha Mulia Muslim - Minggu 3
Keisha Mulia Muslim - Minggu 3
Etiologi Etiologi
Patogenesis
dan
Patofisiologi
HYPERGYLCEMIA
DISLIPIDEMIA
VLDL yang dilepaskan oleh hati akan masuk ke sirkulasi darah lalu di
darah akan berinteraksi dengan enzim lipoprotein lipase atau LPL .LPL
ini akan mengekstrasi trigliserida dari VLDL , maka terjadi penurunan
kadar tgl dan berubah menjadi IDL ( intermediate lipoprotein) jika
kolesterol sudah lebih banyak lipoproteinnya maka dia bertransformasi
menjadi LDL , LDL ini akan di kenali dengan reseptor LDL pada sel hati
dengan bantuan apoprotein B 100 sehingga bisa masuk ke sel hati.
Klasifikasi dislipidemia
hiperlipidemia tipe 2 : karena ada defek pada LDL receptor atau APO B
100, LDL di darah meningkat
Hiperlipidemia tipe 3: defek pada apo E , gaada yang membawa
Kilomikron dan vldl ke sel sehingga tinggi di darah
● Dislipidemia sekunder :
OBESITAS
Jadi pada orang-orang yang obesitas kan terjadi peningkatan sel lemak
,sel lemak melepaskan adipokines
1. ADIPONEKTIN
-diproduksi oleh sel adiposa, tetapi malah pada obesitas terjadi penurun
adiponectin
2. LEPTIN
4. Chemerin
1. Gastric bypass
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memisahkan lambung menjadi dua
bagian, yaitu bagian atas yang berukuran lebih kecil dan bagian bawah
yang lebih besar. Usus halus juga akan dipotong menjadi lebih pendek dan
langsung disambungkan dengan bagian lambung yang berukuran kecil
tadi.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ruang tampung makanan di lambung
dan mengurangi penyerapan nutrisi dari makanan di usus halus.
2. Sleeve gastrectomy
Pada operasi bariatrik jenis ini, lambung akan diikat dengan sebuah alat
khusus yang berbentuk menyerupai cincin. Dokter dapat memasang alat
ini, kemudian mengencangkan atau mengendurkannya sesuai keperluan.
Ikatan ini akan membatasi jumlah makanan yang dapat dimakan dan
membuat cepat kenyang.
● Diabetes tipe II :
Global
Etiologi Etiologi gout arthritis tidak jauh berbeda dengan etiologi hiperurisemia,
yakni ketidakseimbangan antara produksi dan ekskresi asam urat.
Hiperurisemia dapat disebabkan oleh produksi asam urat yang meningkat
atau ekskresi asam urat yang menurun, sehingga terjadi hipersaturasi asam
urat.[10,11]
patogenesis Secara garis besar, patofisiologi gout dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu
patofisiologi
hiperurisemia, fase akut, fase interkritikal, dan fase kronis. Gout terjadi
akibat akumulasi asam urat berlebih dalam darah atau hiperurisemia secara
kronis. Hal ini mengakibatkan akumulasi dan pembentukan kristal asam
urat secara abnormal di ruang intraartikular
Fase I : Hiperurisemia
Pada fase ini, penderita dapat belum memiliki gejala. Secara klinis, pasien
dalam fase hiperurisemia asimtomatik ketika kadar asam urat darah > 6,8
mg/dl tetapi tanpa gejala klinis. Fase ini dapat berlangsung bertahun-tahun
dan masuk ke fase gout bila sudah terjadi serangan akut.[6]
Ketika kadar asam urat dalam serum sudah terlalu jenuh (lebih dari 6,8
mg/dL), mulai terbentuk deposisi monosodium urat yang dapat
terakumulasi menjadi kristal asam urat. Terbentuknya kristal asam urat
memicu aktivasi inflamasom nucleotide-binding and oligomerization
domain-like receptor, leucine-rich repeat and pyrin-domain containing 3
(NLRP3), yang kemudian memediasi produksi sitokin proinflamasi IL-β.
Penderita sudah memasuki fase arthritis gout akut (acute flare) ketika
penderita mulai memiliki keluhan nyeri sendi akut dan kemerahan di salah
satu sendinya. Pada pemeriksaan fisik terdapat pembengkakan sendi,
kemerahan, nyeri tekan, teraba hangat pada sendi monoartikular, terutama
pada sendi metatarsofalangeal I, pergelangan kaki, serta sering disertai
febris. Gejala akut ini dapat hilang sendiri dalam beberapa hari.[6]
Dalam fase ini, terbentuk tophus yaitu massa dari akumulasi kristal
monosodium urat yang dapat terletak di sekitar sendi, wilayah subkutan,
atau pada sendi. Tophus dapat menyebabkan erosi sendi, tulang rawan,
tulang subkondral, tulang, dan tendon di sekitarnya. Komplikasi dan
kelainan yang dapat menyertai meliputi kelainan parenkim ginjal berupa
nefropati urat, batu urat pada ginjal, hipertensi, aterosklerosis jantung dan
otak, diabetes mellitus, dan hiperlipidemia.
Diagnosis
RONTGEN GOUT:
https://www.youtube.com/watch?v=detaDAwZLvQ&t=1s
https://www.youtube.com/watch?v=SH_ceFaKLA8
https://www.alomedika.com/penyakit/reumatologi/gout/patofisiologi
PEMBAHASAN SKENARIO
MODUL 3
Skenario 3: Badan Besar Nn. Bilar
Nn. Bilar, usia 28 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan badan yang dirasakan semakin
besar dalam 1 tahun terakhir. Nn. Bilar juga mengeluhkan menstruasi yang tidak teratur. Ayah
Nn. Bilar menderita hipertensi, sementara Ibunya menderita diabetes melitus tipe 2.
Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 135/90 mmHg, berat badan 88 kg, tinggi badan
159 cm, dan lingkar perut 120 cm. Pada leher, lipatan ketiak dan lipat paha didapatkan
acanthosis nigricans. Pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar gula darah puasa 108
mg/dL, gula darah 2 jam postprandial 155 mg/dL, kolesterol total 178 mg/dl, HDL 26 mg/dL,
LDL 102 mg/dl, trigliserida 251 mg/dL
Dokter menyarankan Nn. Bilar untuk melakukan modifikasi gaya hidup. Nn. Bilar
menceritakan saudaranya yang memiliki IMT yang lebih tinggi daripada dia dan dirujuk
tahun lalu ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Dokter kemudian menjelaskan rencana
terapi dan kemungkinan komplikasi yang bisa timbul.
Terminologi
1. Menstruasi: keluarnya darah dari alat kelamin wanita akibat meluruhnya dinding
rahim karena sel telur tidak dibuahi.umumnya berlangsung 3-7 hari . menstruasi
menjadi tanda apakah seorang wanita memiliki kesuburan reproduksi yang sehat dan
bisa hamil atau tidak
2. Hipertensi: tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah di atas
batas normal.
Hal-hal yang meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi antara lain
3. Lingkar perut: merupakan pengukuran pada perut dengan cara menentukan titik
tengah antara costa dan SIAS (biasanya di sekitar pusar) lalu mengukur lingkar perut
di daerah tersebut dengan pita ukur Normal, perempuan <80 cm, laki-laki <90 cm
4. Acanthosis nigricans: kondisi kulit yang ditandai oleh perubahan warna dan tekstur
kulit yang lebih gelap dan kasar (hyperpigmentation and hyperkeratosis) .Acanthosis
nigricans terjadi terutama pada area intertriginosa tubuh termasuk tengkuk , lipatan
aksila, daerah inguinalis , dan permukaan fleksor. Kondisi ini sering terkait dengan
resistensi insulin dan obesitas
5. Kolesterol total:Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga
berasal dari makanan yang terbuat dari daging hewan.Di dalam tubuh, kolesterol
diperlukan untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah hormon, dan
menghasilkan vitamin D.Namun, jika kadarnya melebihi batas normal, kolesterol
akan menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak yang dapat menyumbat
pembuluh darah. gabungan dari jumlah kolesterol baik, jahat, dan trigliserida dalam
setiap desiliter darah. jumlah semua kolesterol yang beredar dalam darah dalam
satuan mg/dL. Diukur dengan rumus → HDL + LDL + 20% trigliserida Normal =
<200 mg/dL.
6. HDL: high density lipoprotein, merupakan jenis lipoprotein yang perbandingan
proteinnya lebih banyak dari kolesterolnya, sering disebut sebagai kolesterol baik
karena berfungsi membawa kolesterol termasuk LDL dari darah ke hepar untuk
dikeluarkan dari tubuh melalui cairan empedu .kolesterol serum yang dibawa oleh
high-density lipoprotein, lebih kurang 20-30 % dari total serum kolesterol.
Normal, perempuan 55-60 mg/dL, laki-laki 45-60 mg/dL
7. LDL: low density lipoprotein, merupakan jenis lipoprotein yang perbandingan
kolesterolnya lebih banyak dri proteinnya dan sering disebut kolesterol jahat karena
menyebabkan penumpukan kolesterol di arteri → plak . kolesterol serum yang dibawa
oleh low-density lipoprotein, lebih kurang 60 hingga 70 persen dari total serum
kolesterol.
Normal = <100 mg/dL
8. Trigliserida: senyawa yang terdiri dari tiga molekul asam lemak teresterifikasi
menjadi gliserol; merupakan adalah lemak netral yang disintesis dari karbohidrat
untuk disimpan dalam sel lemak hewan. Pada hidrolisis enzimatik, trigliserida
melepaskan asam-asam lemak bebas ke dalam darah untuk digunakan sebagai energi.
Normal = <150 mg/dL
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa Nn. Bilar mengeluhkan badan yang dirasakan semakin besar dalam 1
tahun terakhir?
Jawab:
● kalori intake/pemasukan lebih besar dari kalori expenditure/pengeluaran ,jadi tidak
seimbang dimana normalnya kedua ini harus seimbang. yang dapat meningkatkan
intake kalori adalah stress,depresi,obat anti depresi ,steroid sedangkan yang dapat
menyabbkan penurunan pengeluaran seperti kuranya aktivitas fisik dan penyakit
metabolik spt hipotiroid dan cushing sindrom
● jika pemasukan > pengeluaran akan menginduksi lipogenesis , lipogenesis
membentuk banyak jaringan dan sel lemak, jaringan lemak melepaskan adipokin ( il
6,leptin,TNF a, visfatin,resistin dan hal ini juga dapat menyebabkan distribusi
penumpukan lemak ceintral of body > central obesity>lingkar pinggang meningkat .
lakilaki 90 perempuan 80
● Stres : Ketika Anda stres, tubuh akan menjadi tegang dan memproduksi hormon yang
bernama kortisol. Hormon ini menjadi penyebab utama meningkatnya nafsu makan
sehingga membuat Anda dengan mudah menyantap makanan apa pun untuk
menenangkan diri.
● Mengonsumsi obat-obatan tertentu :
- Antidepresan: depresi menjadi salah satu penyebab pertambahan berat badan
karena penderitanya lebih memilih untuk tidak aktif dan berdiam diri di
rumah. Namun sayangnya, obat-obatan untuk menangani depresi dapat
menyebabkan berat tubuh meningkat juga. Tapi ada juga sebagian penderita
yang nafsu makannya kembali karena suasana hatinya telah lebih baik dan
bukan karena efek samping antidepresan
- Steroid: kenaikan berat badan karena meningkatnya nafsu makan dapat
menjadi efek samping dari obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
seperti prednisolon. Orang yang mengonsumsi steroid juga dapat mengalami
perubahan pada bagian tubuh tertentu yang menyimpan lemak seperti pada
perut dan wajah.
● Hipotiroidisme: adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid secara
mencukupi. Kondisi ini menyebabkan pertambahan berat badan akibat melambatnya
metabolisme tubuh.
● Cushing Syndrome : Fungsi hormon kortisol yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal
adalah mengatur metabolisme, lemak, protein, dan karbohidrat. Hormon ini dihasilkan
secara alami oleh tubuh ketika menghadapi kondisi atau situasi tertentu, bahkan saat
mengalami tekanan psikis spt stress , menghadapi ancaman.Fungsi utama hormon
kortisol adalah menyediakan energi yang melimpah bagi tubuh dengan cara
glukoneogenesis,lipolisis,proteolisis dimana kalau nutrisi kita dipecah terus menerus
maka tubuh kita akan merasa lapar makanya nafsu makan meningkat > BB naik,
kortisol ini juga membuat redistribusi lemak pada central tubuh mengakibatkan
central obesity
● Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK): wanita pengidap sindrom ini umumnya
memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya. Wanita dalam kondisi ini
memiliki resistensi terhadap hormon yang berperan mengontrol kadar gula darah
(insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya berpusat di
bagian perut.
● Pertambahan usia: Penyebab berat badan naik yang pertama adalah pertambahan
usia. Tahukah Anda kenapa makan sedikit tapi berat badan naik? Salah satunya adalah
karena pertambahan usia.Mengapa begitu? Pasalnya, pembakaran kalori lebih banyak
berlangsung di otot, di mana seiring berjalannya usia massa otot akan mengalami
penurunan.Secara tidak langsung, penuaan menjadi penyebab berat badan naik karena
menurunnya massa otot dapat mengurangi jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh.Hal
tersebut menyebabkan banyak kalori yang tersisa dan akhirnya berubah menjadi
jaringan lemak sehingga berat badan naik secara cepat.
● Masalah hormon
1). Resistensi insulin = ketika resistensi, gula darah di dalam tubuh tidak
digunakan sebagai energi dan lama kelamaan akan meningkat, menyebabkan
sel beta pankreas terus memproduksi insulin dan menghentikan produksi
glukagon (glukagon berhenti, lipolisis tidak terjadi). Insulin tetap diproduksi
terjadi sirkuit anabolik yang meningkatkan nafsu makan dan menurunkan
penggunaan energi, sehingga seseorang terus menerus makan, dan gula
darahnya makin tinggi, gula darah ini dengan bantuan insulin disimpan
sebagai lemak sehingga terjadi obesitas sentral
2). Resistensi leptin = leptin yang diproduksi oleh sel-sel lemak sebenarnya
berfungsi untuk mengurangi nafsu makan dengan mengingatkan otak akan
simpanan lemak yang ada. Namun, pada orang dengan resistensi leptin, nafsu
makan tidak berkurang sehingga bisa menyebabkan obesitas
4. Apakah ada hubungan Ayah menderita hipertensi dan Ibu menderita diabetes
melitus tipe 2 dengan keluhan Nn. Bilar?
Jawab:
obesitas yang dialami oleh nona billar itu menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi dan DM
tipe 2
1. Gastric bypass
Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memisahkan lambung menjadi dua bagian, yaitu
bagian atas yang berukuran lebih kecil dan bagian bawah yang lebih besar. Usus halus juga
akan dipotong menjadi lebih pendek dan langsung disambungkan dengan bagian lambung
yang berukuran kecil tadi.
Tujuannya adalah untuk mengurangi ruang tampung makanan di lambung dan mengurangi
penyerapan nutrisi dari makanan di usus halus.
2. Sleeve gastrectomy
Metode ini dilakukan dengan membuang sekitar 75-80% bagian lambung. Bagian lambung
yang disisakan berbentuk ramping dan memanjang seperti pisang. Dengan begitu, daya
tampung lambung pun berkurang secara signifikan dan pasien akan menjadi lebih cepat
kenyang setelah menjalani operasi pemotongan lambung.
Pada operasi bariatrik jenis ini, lambung akan diikat dengan sebuah alat khusus yang
berbentuk menyerupai cincin. Dokter dapat memasang alat ini, kemudian mengencangkan
atau mengendurkannya sesuai keperluan. Ikatan ini akan membatasi jumlah makanan yang
dapat dimakan dan membuat cepat kenyang.
Pada tindakan ini, lambung akan dipotong dan disambungkan langsung dengan bagian akhir
usus halus. Setelah menjalani prosedur ini, makanan tetap akan bercampur dengan asam
lambung, cairan empedu, dan enzim pencernaan di usus besar, namun nutrisi yang terserap
tubuh akan jauh berkurang.
Dari seluruh tipe operasi bariatrik, metode ini adalah yang paling berisiko menyebabkan
kekurangan gizi.
Setiap jenis operasi bariatrik memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing. Untuk
menentukan jenis operasi bariatrik yang paling cocok dan efektif, dokter akan melakukan
pemeriksaan kesehatan lengkap pada pasien terlebih dahulu, kemudian menentukan pilihan
operasi bariatrik yang sesuai dengan kondisi pasien.
8. Apa rencana terapi dan kemungkinan komplikasi pada Nn. Bilar?
● Terapi non farmakologi : modifikasi lifestyle
● Terapi Farmakologi :
Komplikasi :
● ATHEROSKLEROSIS :adipokines dapat mempercepat konsumsi dari
HDL/pemecahan HDL sehingga HDL menurun, lalu dapat merangsang
peningkatan produksi VLDL yaitu protein yang mengangkut Trigliserida ke
darah sehingga peningkatan trigliserida lalu adipokine dapat meningkatkan
resistensi insulin sehingga Glukosa banyak di darah , kombinasi 3 hal ini akan
memyebabkan terjadinya plak dan atherosklerosis . jika menyumbat pembuluh
di otak maka jaringan di otak akan infark dan mengakibatkan stroke ,jika
menyumbat aliran koroner infark pada jaringan jantung > infark miokard
,angina , jika menyumbat pembuluh di kaki maka dapat menyebabkan nyeri
saat berjalan >klaudikasio intermitten yaitu yang terjadi pada PAD , jika sudah
ada gangren brrti chronic limb ischemic
● Diabetes tipe II :
obesitas meningkatkan penumpukan lemak termasuk di area leher sehingga lapisan akan
menebal dan membesar , hal ini dapat menekan saluran respirasi atas yaitu trakea jadi aliran
udara yang masuk jadi terganggu biasanya ditandai dengan suara yang mengorok saat tidur.
penumpukan lemak pada rongga dinding dada dapat menekan dada dan peningkatan lemak di
abdomen itu membuat diafraghma nya itu naik dan menekan dada , sehingga ekspansi dari
paru paru saat mengembang itu jadi berkurang mengakibatkan hipoventilasi PCO2 tinggi >
OHS
● NASH/NAFLD
Jaringan lemak yang banyak -> meningkatkan adipokin -> resistensi insulin ->
merangsang penyerapan FFA di hati -> hati menjadi sangat berlemak (ada
gumpalan = steatosis) -> memicu stress oksidatif -> jaringan hati tidak
berfungsi namun jaringan lemak ada -> Inflamasi -> fibrosis -> hati tidak
berfungsi (bernodul)