Anda di halaman 1dari 15

DEFINISI

BIMBINGAN DAN KONSELING MENURUT


BEBERAPA AHLI

A. DEFINISI BIMBINGAN
1 ) Menurut Donal G. Mortensen dan Alan M. Schmuller (1976)
bahwa bimbingan adalah suatu upaya pembimbing untuk membantu mengoptimalkan
individu
2 ) Menurut Djumhur dan Moh. Surya, (1975),
bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis kepada
individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, agar tercapai kemampuan untuk
dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self
acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan untuk
merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam
mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
3 ) Shertzer dan Stone (1971)
mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar
mampu memahami diri dan lingkungan
4 ) Sunaryo Kartadinata (1998)
bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal
5 ) Rochman Natawidjaja (1978)
berpendapat bahwa bimbingan adalah Suatu proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat
memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya.
6 ) Wisnu Pamuja Utama (2011)
yaitu suatu proses bantuan yang terus menerus kepada individu agar mencapai
kemampuan untuk dapat memahami dirinya dan kemampuan untuk merealisasikan
dirinya sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri
dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah dan masyarakat, yang pada akhirnya
individu akan mencapai perkembangan yang optimal.
7 ) Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975)
mengartikan bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum di
sekolah, keluarga dan masyarakat
8 ) United States Office of Education (Arifin, 2003),
memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan
bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap
berbagai bentuk problema yang dihadapinya, misalnya problema kependidikan, jabatan,
kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan
kegiatannya agar peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
9 )Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

1
dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik
dalam rangka menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
10) Menurut Abu Ahmadi (1991: 1)
bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan
potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami
diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan
yang lebih baik
11) Prayitno dan Erman Amti (2004: 99)
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku
12) Bimo Walgito (2004: 4-5)
bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau
sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar
individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya
13) Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94)
bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali
berbagai informasi tentang dirinya sendiri
14) Frank Parson (1951)
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,
mempersiapkan diri dan memangku jabatan, dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang
dipilihnya.

B. DEFINISI KONSELING
1 ) Menurut Cavanagh
konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in
which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people
learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” [Hubungan
antara orang yang memberi bantuan yang telah terlatih dengan orang yang mencari
pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya
menolong orang untuk belajar membangun relasi dengan dirinya dan orang lain dengan cara
yang produktif (growth-producing ways)]
2 ) Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,
dalam Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua
orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang
profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan
dalam tingkah laku klien
3 ) Menurut Smith,
dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor
membantu konselor membuat interprestasi - interprestasi tetang fakta-fakta yang
berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
4 ) Menurut Mc. Daniel,1956 ,

2
konseling merupakan suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada
pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan
dirinya sendiri dan lingkungan.
5 ) Menurut Berdnard & Fullmer ,1969,
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-
kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu
individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut.
6) Menurut Prayitno, dkk. (2003)
mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan
karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma
yang berlaku.
7 ) Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang
dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami
diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia
ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi
maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-
masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
8 ) Jones (Insano, 2004 : 11)
konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih
dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun
kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien
memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat
membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
9 ) Winkel (2005:34)
mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam
usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
10) Saefudin & Abdul Bari (2002)
Konseling merupakan proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara
sistematikdengan panduan komunikasi antar pribadi(komunikasi interpersonal), teknik
bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar
atau upaya mengatasi masalah tersebut.
11) James F. Adam
Pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu
yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-
masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang.
12) Burks dan Stefflre (1979)
Konseling merupakan hubungan professional antara konselor terlatih dengan konseli
13) Rogers (1971)
Mendefinisikan konseling sebagai hubungan yang membantu (helping relationship)

3
14) The American Psychological Association, Division of Counseling Psychology,
Committee on Definition (1956)
Mendefinisikan konseling sebagai “ sebuah proses membantu individu untuk mengatasi
masalah-masalahnya dalam perkembangan dan membantu mencapai perkembangan yang
optimal dengan menggunakan sumber-sumber dirinya”
15) the National Conference of State Legislatures and the American Counseling Association
Konseling adalah suatu proses dimana konselor professional yang telah dilatih membentuk
hubungan yang penuh dengan kepercayaan dengan orang yang membutuhkan bantuan.

c. DEFINISI bimbingan dan konseling secara umum


· Bimbingan Konseling adalah layanan/bantuan yang diberikan kepada peserta didik baik
perorangan atau kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam
bidang Pribadi, Sosial, Belajar, Karir, Keluarga dan Keagamaan melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. ..

· Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi
yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat
memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta
dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

4
TUJUAN, FUNGSI, PRINSIP DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Secara umum, bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu individu
mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi
yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang
yang ada (latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya.
Menurut Prayitno (1999:16) tujuan umum bimbingan dan konseling dilakukan dalam
rangka pengembangan keempat dimensi kemanusiaan individu, antara lain :
a. Dimensi keindividualan (individualitas)
Mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal yang mengarah
pada aspek-aspek kehidupan yang positif.
b. Dimensi kesosialan (sosialitas)
Manusia sebagai makhluk sosial harus mampu berinteraksi, berkomunikasi,
bergaul, bekerja sama, dan hidup bersama dengan orang lain.
c. Dimensi kesusilaan (moralitas)
Memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi pertama dan kedua.
Norma, etika, dan berbagai ketentuan yang berlaku mengatur bagaimana kebersamaan
antar individu seharusnya dilaksanakan.
d. Dimensi keberagamaan (religiusitas)
Menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Di
mana manusia tidak terpukau dan terpaku pada kehidupan di dunia saja, melainkan
mengaitkan secara serasi, selaras, dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
B. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1. Fungsi pemahaman
a. Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh peserta didik sendiri, orang
tua, guru pada umumnya dan guru pembimbing.
b. Pemahaman tentang lingkungan peserta didik
c. Pemahaman lingkungan yang lebih luas
2. Fungsi pencegahan

5
Tercegah dan terhindarnya peserta didik dari masalah yang mengganggu, menghambat
atau menimbulkan kesulitan dan kerugian dalam proses perkembangannya.
3. Fungsi penuntasan
Teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik
dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
C. Prinsip Bimbingan dan Konseling
1. Prinsip – prinsip umum
a. Berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu yang unik dan ruwet.
b. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
c. Masalah yang tidak dapat dipecahkan di sekolah harus diserahkan pada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
d. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang dibimbing.
e. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan program pendidikan sekolah
f. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki
keahlian dalam bidang bimbingan.
g. Terhadap program bimbingan harus ada penilaian yang teratur.
2. Prinsip-Prinsip Khusus
Prinsip-prinsip khusus dari bimbingan dan konseling merupakan prinsip-prinsip
bimbingan yang berkenaan dengan sasaran layanan, prinsip yang berkenaan dengan
permasalahan individu, prinsip yang berkenaan dengan program layanan, dan prinsip-
prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan.
D. Asas Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
Dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik (klien), yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain.
2. Asas Kesukarelaan
Adanya kesukarelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang
diperuntukkan baginya.

6
3. Asas Keterbukaan
Peserta didik (klien) bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Guru pembimbing (konselor)
berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik (klien).
4. Asas Kegiatan
Peserta didik (klien) dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan
bimbingan.
5. Asas Kemandirian
Peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi
peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat
sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik
(klien) pada saat sekarang.
7. Asas Kedinamisan
Isi layanan terhadap peserta didik/klien hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton,
dan terus berkembang serta berkelanjutan.
8. Asas Keterpaduan
Layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
9. Asas Kenormatifan
Segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma,
baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan –
kebiasaan yang berlaku.
10. Asas Keahlian
Layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah
profesional.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Jika pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat
mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli.

7
12. Asas Tut Wuri Handayani
Bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi
(memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan
dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.

Definisi atau pengertian Bimbingan menurut para ahli

1. Menurut Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.

2. Menurut Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan


kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut
dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian
dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang
berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

3. Menurut Bimo Walgito (1982 : 11) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di
berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-
individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

4. Menurut Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan


terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah), keluarga, dan
masyarakat.

5. Menurut Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one
person to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian
bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses
bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing
membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan,

8
menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya (Sofyan S.
Willis 2009:11).

6. Menurut Moegiadi (1970) bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan
(Winkel & Sri Hastuti 2007:29).

7. Menurut Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian


kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka,
dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).

8. Menurut Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang
(individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri,
dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).

2. Apa perbedaan bimbingan konseling dan psikoterapi?


Mappiare (2008) menjelaskan konseling lebih berfokus pada pengembangan pendidikan atau
pencegahan masalah, sedangkan psikoterapi berfokus pada penyembuhan. Namun pada dasarnya
tujuan konseling dan psikoterapi sama, yaitu agar klien dapat mencapai kehidupan efektif sehari-
hari.

Apa yang dimaksud dengan hypnotherapy?

Hipnoterapi adalah tipe terapi yang menggunakan hipnosis, yaitu tindakan memasuki alam
bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu. Pada kasus depresi, hipnoterapi
bertujuan untuk membuat seseorang fokus dan rileks, sehingga perasaan dan emosi negatif di
masa lalu bisa dikendalikan.

3.Mengapa bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan di sekolah?


Peranan Guru BK di sekolah sangat penting dalam keberhasilan setiap siswa agar bisa menjalani
proses pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui dan juga

9
memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa membantu
siswanya dalam mengatasi setiap permasalahan siswa.

Teknik-Teknik Bimbingan Konseling Beserta Manfaatnya untuk Pelajar


Bimbingan dan konseling adalah dua kata yang berkaitan erat dengan pelajar sekolah. Terdapat
teknik bimbingan konseling yang mempunyai peranan agen kebaikan untuk siswa sekolah.

Hadirnya bimbingan konseling di sekolah bisa membantu siswa mengatasi berbagai masalah
eksternal dari praktik belajar serta mengajar.

Terdapat beberapa teknik dan manfaat konseling yang bisa membantu pelajar yang sedang
mengalami masalah, baik dalam lingkup atau kehidupan pribadinya.

Teknik-Teknik Bimbingan Konseling Beserta Manfaatnya untuk Pelajar


Rukaya, S.Pd dalam buku yang berjudul Aku Bimbingan dan Konseling menjelaskan bahwa,
bimbingan dan konseling atau guidance dan counseling diibaratkan dua sisi mata uang yang sulit
dipisahkan.

Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh
pembimbing atau konselor kepada individu atau konseli lewat pertemuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya.

Tujuannya agar pelajar mempunyai kemampuan melihat dan menemukan masalahnya serta
mampu memecahkan masalahnya sendiri. Inilah macam-macam teknik dalam bimbingan
konseling dan manfaatnya :

ADVERTISEMENT

1. Teknik Bimbingan Individual

Bimbingan secara individual dan disebut konseling maupun penyuluhan. Ada 3 jenis teknik
individual, yaitu :

 Konseling Langsung atau Directive Counseling

Konselor mempunyai peranan penting dan berusaha memberikan pengarahan sesuai


penyelesaian masalah. Klien tinggal menunggu dan menerima saran konselor.

 Konseling Tidak Langsung atau non Directive Counseling

Konselor sekedar mendengarkan, menampung pembicaraan, pihak konseli mengambil peranan


akhir dan bebas berbicara.

10
 Konseling eklektik atau Eclectic Counseling

Konselor menampung dan menyalurkan semua perasaan konseli dan memberi pengarahan
hingga menemukan solusi masalah.

2. Teknik Bimbingan Kelompok

Tujuannya bimbingan ini agar setiap individu dalam kelompok bisa memperoleh bimbingan
tentang pemahaman, penerimaan, juga pengarahan untuk diri sendiri. Bimbingan ini lebih efisien
dan efektif dan bisa saling bertukar pengalaman satu sama lain.

ADVERTISEMENT

3. Teknik Tes dan Non-Tes untuk Pemahaman Individu

Teknik ini menekankan penggunaan alat ukur. Hasilnya adalah angka dan sifatnya kuantitatif.
Tujuannya untuk mendapatkan pertimbangan tentang masalah individu.

4. Teknik Klasikal

Bimbingan ini untuk para siswa dalam kelas. Membutuhkan tayangan gambar atau video,
kemudian akan muncul diskusi untuk tayangan tersebut.

Manfaat Bimbingan Konseling

1. Bimbingan Konseling memberikan manfaat sebagai berikut :

2. Membuat individu menjadi lebih baik.

3. Menurunkan dan menghilangkan stres.

4. Meningkatkan personal yang positif.

5. Memahami serta menerima diri sendiri.

6. Membuka sudut pandang yang baru.

7. Menggali masalah dan solusi.

8. Tempat mengungkapkan emosi.

Demikianlah Teknik bimbingan konseling dan manfaatnya, semoga bermanfaat.

11
Bimbingan Konseling Pada Anak Usia Dini

[1] Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu untuk menghadapi berbagai krisis yang terjadi
akibat kurangnya belajar, kegagalan sekolah, kegagalan pergaulan dan penyalahgunaan obat
terlarang dan adanya kesulitan pemahaman diri dan lingkungannya untuk pengarahan diri dan
pengambilan keputusan dalam sekolah dan pergaulan social

.[2]

Selain itu, adanya layanan bimbingan dan konseling mencegah sedapat mungkin kesulitan yang
dihadapi dalam pergaulan seksual, selain itu untuk menopang kelancaran kepentingan individu
siswa seperti perkembangan kemandirian, percaya diri, citra diri, perkembangan karier dan
perkembangan akademik.

Permasalahan yang ada membutuhkan pemecahan yang tepat dalam rangka menciptakan
membangun sumber daya manusia yang baik dan berprestasi. Bimbingan dan konseling dapat
mengarahkan siswa dalam menemukan pribadi mereka. Hal ini dimaksudkan siswa dapat
mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Dalam proses bimbingan dan
konseling guru bimbingan dan konseling dapat mengarahkan dan membantu siswa agar dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya agar dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkugan
sekitar.

2. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan Konseling di PAUD

Pelayanan bimbingan dan konseling pada pendidikan anak usia dini mencakup tiga bidang, yaitu:

1) Bimbingan pribadi-sosial

Bidang bimbingan pribadi sosial membantu peserta didik untuk mencapai tujuan tugas
perkembangan pribadi sosial anak dalam rangka mewujudkan pribadi yang mandiri dan
bertanggung jawab, isi dari layanan ini adalah sebagai berikut:

a. Mengenalkan ciri-ciri yang ada dalam diri sendiri, mengenalkan ciri khusus orang lain serta
menunjukan makna sikap yang baik dan yang tercela.

12
b. Mengenalkan cara hidup sehat melalui makan makanan yang bergizi serta melakukan kegiatan
olah raga secara teratur, serta menjaga kebersihan.

c. Mengenalkan cara mengungkapkan perasaan bahagai dan sedih serta memberikan gambaran
berbagai perasaan dalam berbagai situasi.

d. Membimbing peserta didik menciptakan dan memelihara persahabatan, serta menjelaskan


makan dari kerjasama.

e. Membimbing peserta didik mengenali kecakapan yang dimilikinya, melatih cara mengambil
keputusan menjelaskan perlunya memiliki beberapa pilihan sebelum mengambil keputusan dan
mengenalkan akibat dari keputusan yang diambil.[3]

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan untuk mencapai tujuan tugas perkembangan
diperlukan pengenalan cara hidup yang baik, mengungkapkan perasan dan memelihara
persahabatan dan melatih kecakapan dalam mengambil keputusan.

2) Bidang bimbingan belajar

Bidang ini membantu peserta didik untuk mencapai tujuan tugas perkembangan pendidikan
dalam mewujudkan pribadi sebagai peserta didik yang kreatif, isi dari layanan adalah sebagai
berikut:

a. Mengenalkan cara merencanakan cita-cita

b. Menjelaskan apa arti suatu penilaian dalam proses belajar

c. Mengenalkan hambatan-hambatan dalam proses belajar

d. Menjelaskan tentang bagaimana melatih ketelitian dan kerapian

e. Melatih cara menulis yang baik.[4]

Bidang bimbingan ini sangat berguna bagi tugas perkembangan anak, dengan bimbingan seperti

13
diatas maka anak dilatih untuk menjadi kreatif.

3) Bidang bimbingan karier

Bidang bimbingan karier membantu peserta didik agar sejak dini sudah mulai belajar mengenal
jenis-jenis pekerjaan serta memahami diri secara sederhana tentang lingkungan dunia kerja.

a. Mengenalkan jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan orang dewasa

b. Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik

c. Mengambarkan perkembangan diri siswa serta keterampilan yang dimiliki.

d. Menjelaskan contoh-contoh orang-orang yang berhasil.[5]

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa bidang pelayanan bimbingan dan konseling pada
pendidikan anak usia dini, adalah bentuk bimbingan untuk mengenal diri sendiri, pontensi diri,
cara hidup sehat dan cara untuk mengambil keputusan serta memilih pekerjaan yang disukai
yang kelak akan berguna ketika dewasa. Selain hal tersebut diatas, terdapat juga beberapa jenis
layanan bimbingan dan konseling di pendidikan anak usia dini yaitu:

1) Layanan otentasi, yaitu layanan untuk membekali diri anak untuk memasuki suasana baru atau
lingkungan baru, anak akan mudah menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan, kegiatan belajar
dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan mereka sebagai siswa.

2) Layanan informasi, yaitu layanan yang bertujuan untuk membekali anak berbagai
pengetahuan dan pemahaman yang berguna untuk mengenal diri sendiri anak, selain untuk
pemahaman dan pencegahan.

3) Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu layanan untuk memperoleh penempatan dan
penyaluran secara tepat sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadi anak.

4) Layanana pembelajaran, yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik memahami dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang
baik sesuai dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya.

5) Layanan bimbingan individual, yaitu layanan untuk mendapatkan layanan secara langsung
secara tatap muka dengan guru pembimbing yang langsung berperan sebagai pembimbing dalam
rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang dihadapi anak.

6) Layanan bimbingan kelompok¸ yaitu layanan yang bertujuan untuk memungkinkan anak
14
memperoleh kesempatan bagi pembahasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok,
yang dilakukan dengan suasana kelompok.

7) Layanan konsultasi, layanan yang dilaksanakan konselor atau guru terhadap orang tua anak
dengan harapan orang tua anak memperoleh wawasan pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani masalah yang dialami oleh anak.

8) Layanana mediasi, yaitu layanan bimingan yang dilaksanakan oleh guru terhadap dua orang
anak yang mengalami masalah ketidak cocokkan dalam rangka menciptakan hubungan yang
positif dan kondusif diantara anak.[6]

15

Anda mungkin juga menyukai