Anda di halaman 1dari 10

Pengertian bimbingan menurut para ahli

a. Freank Parson, dalam Jones, 1951

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat


memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.

b. Dunsmoor dan Miller, dalam McDaniel, 1969

Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara


luas kesempatan – kesempatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang
mereka miliki atau dapat mereka kembangkan, dan sebagai satu bentuk
bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk dapat
memperoleh penyesuaianyang baik terhadap sekolah dan terhadap
kehidupan

c. Chiskolm, dalam McDaniel, 1959

Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai


informasi tentang dirinya sendiri.

d. Smith, dalam McDaniel, 1959

Bimbingan adalah sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu


– individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan – pilihan, rencana –
rencana, dan interpretasi – interpretasi yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dengan baik

e. Lefever, dalam McDaniel, 1959

Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan


sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatan dalam
menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhirnya ia
dapat memperoleh pengalaman – pengalaman yang dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi masyarakat.

f. Tiedman, dalam Bernard & Fullmer, 1969

Bimbingan membantu seseorang agar menjadi berguna, tidak sekedar


mengikuti kegiatan yang berguna.

g. Mortensen & Schmuller, 1976

Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan


yang membantu menyediakan kesempatan – kesempatan pribadi dan
layanan staf ahli dengan cara mana setiap individu dapat mengembangkan
kemampuan dan kesanggupan sepenuhnya sesuai dengan ide demokrasi

h. Bernard & Fullmer, 1969

Bimbingan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi


pribadi setiap individu

i. Matthewson, dalam Bernard & Fullmer, 1969

Bimbingan sebagai pendidikan dan perkembangan yang menekankan


proses belajar yang sistematik

j. Jones, Staffire, & Dtewart, 1970

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam


membuat pilihan – pilihan dan penyesuaian – penyesuaian yang bijaksana.
Bantuan itu berdasar atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan
hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak
mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak
diwarisi, tetapi harus dikembangkan
Pengertian Bimbingan Dan Konseling Menurut Beberapa Ahli

Definisi Bimbingan

1.      Miller (1961) menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian
diri secara maksimum kepada sekolah (dalam hal ini termasuk madarasah),
keluarga, dan masyarakat.
2.      Surya (1988) mengutip pendapat Crow & Crow (1960) menyatakan bahwa
bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun
perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada
seseorang (individu) dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan
kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri,
membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri (M. Tohirin 2008:17).
3.      Arthur J. Jones (1970) mengartikan bimbingan sebagai "The help given by one
person to another in making choices and adjustment and in solving problems".
Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa
dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing,
dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu
membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya (Sofyan S. Willis 2009:11).
4.      Smith dalam McDaniel (1959), bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan
kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan,
rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri yang baik (Prayitno & Erman Amti 1994:94).
5.      Peters dan Shertzer (1974) mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut,
"Guidance, as used here and throughout this book, is defined simply as the
process of helping the individual to understand himself and his world so that he
can utilize his potentialities". Dari definisi di atas terungkap pengertian bahwa
bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu agar ia memahami
dirinya dan dunianya, sehingga dengan demikian ia dapat memanfaatkan potensi-
potensinya (Sofyan S. Willis 2009:14).
6.      Moegiadi (1970) bimbingan berarti ....suatu proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri sendiri; menghubungkan
pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari
lingkungan (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
7.      Rochman Natawidjaja (1981) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu
tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan
dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta
dapat memberikan sumbangan yang berarti (Winkel & Sri Hastuti 2007:29).
8.      Andi Mappiare (1984) berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian
kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap
muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus (Winkel & Sri Hastuti 2007:35).
9.      Sofyan S. Willis (2009:13) Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu
yang membutuhkannya. Bantuan tersebut diberikan secara bertujuan, berencana
dan sistematis, tanpa paksaan melainkan atas kesadaran individu tersebut,
sehubungan dengan masalahnya.
10.  Prayitno & Erman Amti (1994:99) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Definisi Konseling

1. Menurut Cavanagh, konseling merupakan “a relationship between a


trained helper and a person seeking help in which both the skills of the
helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to
relate with themselves and others in more growth-producing ways.”
[Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang
mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang
diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan
dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin
bertumbuh (growth-producing ways)]
2. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling
merupakan interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-
masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang
profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan
perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien
3. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan
suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi –
interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn
pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
4. Menurut Mc. Daniel,1956 , konseling merupakan suatu pertemuan
langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan
kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan
dirinya sendiri dan lingkungan.
5. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan
hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-
kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal
tersebut.
6. Menurut Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan
bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu untuk mencapai
pemahaman diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri
secara maksimum di sekolah, keluarga dan masyarakat.
7. Menurut United States Office of Education (Arifin, 2003), memberikan
rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang terorganisir untuk memberikan
bantuan secara sistematis kepada peserta didik dalam membuat
penyesuaian diri terhadap berbagai bentuk problema yang dihadapinya,
misalnya problema kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi.
Dalam pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar
peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
8. Menurut Djumhur dan Moh. Surya, (1975), berpendapat bahwa
bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya,
agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self
understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance),
kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction) dan kemampuan
untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau
kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan,
baik keluarga, sekolah dan masyarakat.
9. Dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah dikemukakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi,
mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan”.
10. Menurut Prayitno, dkk. (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan
konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar,
dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI

Dalam Mempelajari Bimbingan dan Konseling, mahasiswa sudah tentu harus


mengetahui pengertian-pengertian yang telah dikemukakan para tokoh. Karena hal
tersebut merupakan dasar agar dalam mempelajarinya mahasiswa menjadi fokus
pada sasaran perkuliahan. Oleh karena itu berikut ini penulis uraikan 17 Teori
berkenaan dengan pengertian bimbingan dan konseling tersebut :

1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)


Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat
pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan
nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

2) Menurut Jones (1951)


Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua
pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh
yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam
pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang
progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa
bantuan.

3) Prayitno dan Erman Amti (2004:105)


Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien.

4) Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)


Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien)
membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan,
rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.

5) Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno


(1987 : 25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan
untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau
masalah pengambilan keputusan.

6) Menurut Talbert (1959)


Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua
orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-
kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan
menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi
maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan
masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

7) Menurut Cavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person
seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or
she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-
producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang
yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang
diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya
sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh
(growth-producing ways)

8) Menurut Tohari Musnawar (1992)


Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar
menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya
hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai
kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an
dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat
Islam.

9) Menurut ASCA (American School Conselor Association)


Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor
mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien
mengatasi masalah-masalahnya.

10) Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu
,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang
profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-
perubahan dalam tingkah laku klien.
11) Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (1974)
Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien)
membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan,
rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.

12) Menurut Division of Conseling Psychology


Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi
hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan
yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi
setiap waktu.

13) Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969)


Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan
memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya,
selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi
bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan
dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.

14) Menurut Berdnard & Fullmer (1969)


Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan
membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal
tersebut.

15) Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)


Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami
masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang
lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang
menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk
mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara
lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

16) Menurut Pietrofesa


Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.

17) Menurut Winkell (2005 : 34)


Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam
usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar
klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau
masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.

Anda mungkin juga menyukai