Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN BIMBINGAN MENURUT PARA AHLI

 Menurut James (1997): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seorang


individu untuk menolong individu lain dalam membuat keputusan ke arah yang dituju,
dan menanggapi dengan cara yang paling baik.

 Menurut Crow (1960): bimbingan adalah proses pendidikan.


 Menurut Shertzer dan Stone (1981): bimbingan adalah pertolongan yang diberikan
kepada individu yang biasanya sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan
mental, sosial, intelektual, fisik, emosi, kejiwaan, dan kerohanian.
 Menurut Sunaryo Kartadinata (1998): bimbingan adalah proses membantu individu untuk
mencapai perkembangan optimal.
 Menurut Rochman Natawidjaja (1987): bimbingan adalah suatu proses memberikan
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, dan individu tersebut
dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengatur dirinya dan dapat bertindak
secara wajar, dengan aturan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan
kehidupan pada umumnya.
 Menurut Yee (1997): bimbingan adalah bantuan berkesinambungan dan bersifat
mendidik yang diberikan kepada individu agar mampu membuat dan mengubah tingkah
laku yang perlu.
 Abu Ahmadi(1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
(peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara
optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna
menentukan rencana masa depan yang lebih baik.
 Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang
dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Winkel (2005)
Memberikan pengertian bimbingan sebagai sutau usaha untuk melengkapi individu dengan
pengetahuan, pengalaman, dan informasi tentang dirinya sendiri ataun tentang lingkungannya.

Prayitno dan Erman Amti (1994)


Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang sudah ahli kepada orang lain secara individu atau berkelompok, agar orang-orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

Sofyan S. Willis (2009)


Memberikan defenisi bimbingan sebagai suatu proses bantuan terhadap seseorang
membutuhkannya. Bantaun yang diberikan tersebut harus, berencana dan sistematis yang
sehubungan dengan permasalahan yang dialami.

Andi Mappiare (1984)


Memberikan pengertian bimbingan sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam membantu konseli atau
klien yang bertujuan agar orang yang dibantu tersebut dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap persoalan yang dialami.

Rochman Natawidjaja (1981)


Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan seseorang atau
kelompok kepada individu yang dilakukan secara ajeg (berkesinambungan).

Moegiadi (1970)
Memberikan pengertian bahwa abimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang
untuk dapat memahami diri sendiri.

Peters dan Shertzer (1974)


Memberikan defenisi bimbingan sebagai suatu proses bantuan seseorang terhadap individu lain,
agar dapat memahami dirinya dan dunianya, sehingga dengan dengan hal tersebut individu yang
dibantu dapat memanfaatkan potensi-potensi yang dimilikinya.

Arthur J. Jones (1970)


Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah suatu proses bimbingan yang dilakukan oleh dua
orang yaitu pembimbing dan yang dibimbing. Sehingga pembimbing daoat mengarahkan kepada
pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah yang dialami oleh yang dibimbing.

Abu Ahmadi (1991)


Menurutnya yang dimaksud dengan bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan kepada
seseorang agar ia dapat mengembangkan potensi yang dimilkinya secara optimal.

Mathewson (1969)
Memberikan pengertian bimbingan sebagai sebagai dperkembanganalam pendidikan yang
dilakukan melalui penekankan terhadap proses belajar.

Bernard dan Fullmer (1969)


Memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah segala bentuk kegiatan
yang bertujuan untuk meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.

Tiedeman (1969)
Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah upaya untuk membantu seseorang agar menjadi
berguna.

Arifin (1994)
Memberikan pengertian bahwa bimbingan adalah sesuatu yang menunjukan atau memberi jalan
kepada orang lain agar lebih bermanfaat bagi hidupnya di masa datang atau bahkan di masa
sekarang.

Dari 13 pengertian bimbingan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan
memiliki kata-kata kunci dengan artinya sebagai berikut :

1. Suatu proses, artinya setiap fenomena yang menunjukkan kontiunitas perubahan melalui
waktu atau serangkaian kegiatan dan langkah-langkah menuju ke suatu tujuan.
2. Suatu usaha bantuan, artinya untuk menambah, mendorong, merangsang, mendukung,
menyentuh, menjelaskan agar individu tumbuh dari kekuatannya sendiri.
3. Konseli atau orang yang mengalami masalah, artnya individu yang normal yang
membutuhkan bantuan dalam proses perkembangannya.
4. Konselor artinya individu yang ahli dan terlatih dan mau memberikan bantuan kepada
konseli. Bantuan ini dapat berupa tim spesialis seperti konselor, guru, psikolog, dokter,
perawat, dan administrator sekolah.
PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI

1) Menurut Schertzer dan Stone (1980)


Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara
konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia
dan efektif perilakunya.

2) Menurut Jones (1951)


Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan
pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi
dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang
progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.

3) Prayitno dan Erman Amti (2004:105)


Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang
ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

4) Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974)


Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi
tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang
perlu dibuatnya.

5) Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno


(1987 : 25)
Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi
kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.

6) Menurut Talbert (1959)


Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana
konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan
situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang
dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar
bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

7) Menurut Cavanagh,
Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both
the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with
themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang
terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang
diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain
dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)
8) Menurut Tohari Musnawar (1992)
Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali
akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan
kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat
Islam.

9) Menurut ASCA (American School Conselor Association)


Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan
pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan
keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.

10) Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut
konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat
untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.

11) Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (1974)


Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi
tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang
perlu dibuatnya.

12) Menurut Division of Conseling Psychology


Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan
perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang
dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.

13) Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969)


Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi
terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan
menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta
memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.

14) Menurut Berdnard & Fullmer (1969)


Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,
motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk
mengapresiasikan ketiga hal tersebut.

15) Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974)


Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu
untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan
seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk
mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya
sendiri dan lingkungannya.

16) Menurut Pietrofesa


Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian
kesempatan dari konselor kepada konseli.

17) Menurut Winkell (2005 : 34)


Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli
/ klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi
semuanya.

Anda mungkin juga menyukai