ide dan peluang kewirausahaan
ide dan peluang kewirausahaan
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ide Dan Peluang Dalam
Kewirausahaan” dengan baik walaupun dalam bentuk yang sederhana.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
mengajarkan mata kuliah kewirausahaan yang telah memberikan bimbingan kepada kami
dalam menyelesaikan tugas ini, selanjutnya ucapan terima kasih kepada semua anggota
kelompok yang telah membantu saya dalam mengerjakan tugas ini sampai selesai.
Kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak,
sebagai masukan bagi saya dan jadikan tambahan pengetahuan dan pengalaman untuk
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua. Terima kasih.`
Priaman,27-09-2023
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
2.1 Ide Dan Peluang Dalam Kewirausahaan..........................................................................4
2.2 Cara-Cara Mencari Gagasan Baru...................................................................................6
2.3 Peluang Dan Cara Memasuki Usaha Baru.......................................................................7
2.4 Bidang Usaha Kelompok Kreatif.....................................................................................8
2.5 Bidang Usaha Kelompok Konsultatif..............................................................................9
2.6 Bidang Usaha Kelompok Pelayanan................................................................................9
2.7 Bidang Usaha Kelompok Analitis..................................................................................10
2.8 Ide Usaha Dari Imitasi...................................................................................................11
2.9 Proses Perencanaan Dan Pengembangan Produk..........................................................13
BAB III.....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Produksi adalah pilihan yang sesuai dengan tipe ini. Yang terpenting produk yang kita
produksi dapat laku di pasaran, tentu juga memenuhi aspek halal. Contoh bidang kerja yang
dapat digeluti:
1) Kerajinan
Selain untuk kebutuhan dalam negeri, barang kerajinan juga unggul dalam hal ekspor. Calon
wiraswastawan di daerah-daerah sebaiknya memikirkan atau menggali kembali potensi
daerahnya yang mungkin saja memiliki jenis-jenis kerajinan yang bisa diketengahkan ke
lingkup nasional maupun internasional.
2) Peternakan dan tambak
Ini juga sangat berpotensi ekspor, sehingga patut diperhitungkan sebagai jalur bisnis kebal
krisis. Udang adalah salah satu komoditas primadonanya.
3) Bidang makanan dan minuman
Bidang ini sangat bervariasi dan bisa diwujudkan dalam berbagai tingkatan sesuai dengan
tingkat lapisan masyarakat yang akan dituju. Mereka tetap ingin menjalankan peran
domestiknya dengan menyediakan masakan di rumah, tetapi tidak punya waktu untuk
meracik, menyiangi, mengupas, dan memotong.
4) Pertanian dan Agrobisnis
Bidang yang merupakan sumber daya paling fundamental dari bangsa Indonesia. Dalam masa
krisis, bidang ini telah membuktikan diri sebagai bidang usaha yang tidak saja kebal krisis,
tapi bahkan menangguk keuntungan berlipat ganda.
5) Mainan anak-anak
Komoditas ini ternyata cukup menjanjikan, karena jumlah anak-anak amat banyak.
Memproduksi mainan anak tidak perlu yang mewah dan mahal. Di lingkungan sekolah
banyak pedagang-pedagang kecil yang menjual mainan-mainan sederhana buatan sendiri
(pekerjaan tangan), ternyata amat laris. Anak kecil tidak banyak memperhatikan segi
kemewahan, yang penting adalah ide yang sejalan dengan dunia khayal anak-anak. Ada juga
beberapa pengusaha kecil yang memproduksi mainan anak sederhana terbuat dari tripleks,
dan bisa dipasarkan kepada berbagai sekolah taman kanak-kanak.
2.5 Bidang Usaha Kelompok Konsultatif
Pengertian Bidang Usaha Kelompok Konsultif
Bidang usaha yang lebih sesuai adalah bidang-bidang yang memungkinkan mereka berada
pada posisi sebagai pemegang kendali. Berikut bidang bidang yang mungkin di geluti
kelompok konsultatif (ekstrovert dominan):
1) Perdagangan (distributor, dealer, agen, retailer, dll)
Bidang ini merupakan bidang yang banyak diminati entrepreneur dengan kepribadian
“dominant extravert”. Selain mudah dimasuki, bidang ini dapat dilakukan kapan saja dan
mudah pula ditinggalkan. Pengertian dagang yang paling murni adalah mengambil barang
lalu menjualnya kepada orang lain.
2) Jasa Konsultasi
Dengan menjadi konsultan, orang-orang dari kelompok iniakan bisa menyalurkan
pembawaanya yang dominan, langsung pada klien. Di sini, hubungan kerja antara wirausaha
(konsultan) dengan pelanggannya (klien) akan sangat “klop”.
3) Kursus/pelatihan
Alternatif lain bagi kaum konsultatif adalah membuka usaha dalam bidang pendidikan dan
pelatihan. Kursus-kursus keterampilan dan ketenagakerjaan amat diperlukan di Indonesia
karenasebagai negara berkembang, tenaga-tenaga ahli atau terampil sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembangunan.
4) Pusat kebugaran atau pelatih olahraga
Bagi mereka yang menyenangi dan menguasai teknik-teknik berolahraga juga dapat
menggunakan kepandaiannya itu untuk berwirausaha. Antara lain dengan menjadi pelatih
olah raga atau membuka pusat kebugaran.
Usaha imitasi juga merupakan tiruan dari ide-ide usaha yang sudah ada, baik Meniru teknik,
desain, proses, pelayanan, pola pemasaran dll yang sudah ada. Misal: usaha warnet yang
mulanya merupakan usaha yang hanya beberapa orang yang menjalankan dengan seiring
kebutuhan komunikasi dan internet masyrakat dan pangsa pasar yang masih luas, maka kini
banyak yang membuka usaha warnet.
warnet di buat senyaman mungkin untuk pengunjung
Warabala atau franchising juga merupakan salah satu ide usaha imitasi, dimana pemilik
warabala memberika izin untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam nama, merek
dagang, produk, atau jasa dan sistem operasi usaha kepada pembeli warabala. Atas pemberian
hak itu, pihak franchisor menerima franchise atau royalty fee atau lainnya dari pihak
franchisee.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk
memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara
2. Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau
disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi
produk dan jasa riil.
3. Peluang dalam bahasa inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul
dari sebuah kejadian atau momen. Inspirasi merupakan sumber dari peluang.
4. Inspirasi bisa muncul dari mana saja dan kapan saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah faktor internal dan faktor eksternal.
5. Untuk mengetahui besar-kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita
bisa melakukan observasi.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui ide dan
peluang usaha dan dapat terinspirasi untuk melakukan suatu peluang bisnis/usaha demi
kelangsungan hidup
DAFTAR PUSTAKA
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/
ammadghazali.files.wordpress.com/2008/04/10-03-2008-ide-dan-peluang-dalam-
kewirausahaan.pdf
http://lookforscience.wordpress.com/2010/04/04/ide-dan-peluang-dalam-kewirausahaan/
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/05/ide-dan-peluang-kewirausahaan.html
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses.jakarta: salemba
empat.2003 hlm 3
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 57-58
Justin g. Longenecker.dkk, kewirausahaan:manajemen usaha kecil, jakarta:salemba empat,
2001, hlm 93-95
Irham fahmi, kewirausahaan teori, kasus dan solusi, bandung:cv alfabeta, 2013 hlm 3-4
Suryana,kewirausahaan:pedoman praktis, kiat dan proses menuju sukses. jakarta: salemba
empat.2003 hlm 58-61.