Anda di halaman 1dari 9

Usaha Sabun Cuci Piring

BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Kegiatan :
USAHA SABUN CUCI PIRING SUPER

B. Status Usaha :
Usaha yang akan kami jalankan adalah rintisan usaha baru.

C. Rasionar Kegiatan :
Usaha Sabun Cuci Piring yang akan kami dirikan adalah jenis usaha industri rumahan

berskala kecil yang khusus hanya memproduksi sabun cuci piring . Usaha sabun cuci piring kami

ini termasuk satu usaha kecil namun memiliki potensi yang besar karena kebutuhan konsumsi

akan sabun cuci piring di masyarakat cukup tinggi, diantaranya untuk keperluan rumah tangga

dimana ibu-ibu yang aktif memasak di dapur sudah barang tentu memerlukan sabun cuci piring

yang banyak.Selain itu sabun cuci piring adalah produk yang strategis, karena saat ini

masyarakat modern suka prodak yang praktis dan ekonomis.

Alasan kami dalam memilih usaha sabun cuci piring didasarkan atas pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut;
(a) sabun cuci piring sudah menjadi kebutuhan pokok bagi ibu rumah tangga dalam
memebersihkan segala peralatan memasak maupun peralatan makanan
(b) Bahan-bahan dari sabun cuci piring juga tidak sulit dicari, kami bisa mendapatkannya di
toko-toko kimia yang ada didaerah tempat usaha kami
(c). Modal usaha ini tidak terlalu banyak, dan masih bisa dijangkau oleh mahasiswa seperti kami
yang masih mau merintis usaha baru. Jadi, usaha ini sangat cocok buat kami yang masih
berstatus sebagai mahasiswa.

D. Tujuan Kegiatan:
Tujuan dari didirikankanya usaha industri sari nanas ini adalah:
a. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat kami gunakan untuk menunjang kebutuhan hidup
sehari_hari.
b. Untuk memanfaatkan ilmu kimia yang kami dapatkan tentang bagaimana pembuatan sabun cuci
piring.
c. Untuk mendapatkan pengalaman baru dalam bidang kewirausahaan.
d. Untuk menerapkan tentang ilmu kimia terapan yang telah saya dapatkan tentang bagaimana cara

memasarkan produk tersebut, baik dari cara mendapatkn barang, proses pengapakan, dan

pemasarannya.

E. Tinjauan Teoritis

1. Pengenalan sabun
Sabun merupakan bahan logam alkali dengan rantai asam monocarboxylicyang
panjang. Larutan alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun bergantung pada jenis sabun
tersebut. Larutan alkali yang biasa yang digunakan pada sabunkeras adalah Natrium Hidroksida
(NaOH) dan alkali yang biasa digunakn padasabun lunak adalah Kalium Hidroksida
(KOH).Sabun berfungsi untuk mengemulsi kotoran-kotoran berupa minyak ataupun zat pengotor
lainnya. Sabun dibuat melalui proses saponifikasi lemak minyak dengan larutan alkali dengan
membebaskan gliserol. Lemak minyak yangdigunakan dapat berupa lemak hewani, minyak
nabati, lilin, ataupun minyak ikanlaut.Pada saat ini teknologi sabun telah berkembang pesat.
Sabun dengan jenisdan bentuk yang bervariasi dapat diperoleh dengan mudah di pasaran
sepertisabun mandi dan sabun cuci, baik untuk pakaian maupun untuk perkakas rumahtangga,
hingga sabun yang digunakan dalam industri.Kandungan zat-zat yang terdapat pada sabun juga
bervariasi sesuai dengansifat dan jenis sabun. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan efek, baik
yangmenguntungkan maupun yang merugikan.

Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah: C12sampai C18. Jika < C12:
Iritasi pada kulit dan jika > C20: Kurang larut (digunakansebagai campuran).Sabun murni terdiri
dari 95% sabun aktif dan sisanya adalah air, gliserin,g a r a m d a n i m p u r i t i l a i n n y a .
S e m u a m i n y a k a t a u l e m a k p a d a d a s a r n y a d a p a t digunakan untuk membuat sabun.
Lemak dan minyak nabati merupakan dua tipeester. Lemak merupakan campuran ester yang
dibuat dari alkohol dan asamk a r b o k s i l a t s e p e r t i a s a m s t e a r a t , a s a m o l e a t d a n
asam palmitat. Lemak padat mengandung ester dari gliserol dan asam
p a l m i t a t , s e d a n g k a n m i n y a k , s e p e r t i minyak zaitun mengandung ester dari gliserol
asam oleat.Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabunsendiri
tidak pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangancampuran antara
senyawa alkali dan lemak atau minyak.B a h a n p e n d u k u n g d a l a m p e m b u a t a n s a b u n
d i g u n a k a n u n t u k m e n a m b a h kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya
tarik. Bahan p e n d u k u n g y a n g u m u m d i p a k a i d a l a m p r o s e s p e m b u a t a n s a b u n d i
a n t a r a n y a natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.

2. Macam Macam Sabun


Macam-macam sabun, diantaranya :
A. Shaving Cream
Disebut juga dengan sabun Kalium. Bahand a s a r n y a a d a l a h c a m p u r a n m i n y a k
k e l a p a d e n g a n a s a m s t e a r a t dengan perbandingan 2:1.
B . Sabun Cair
Dibuat melalui proses saponifikasi denganmenggunakan minyak jarak serta
menggunakan alkali (KOH).Untuk meningkatkan kejernihan sabun, dapat ditambahkangliserin
atau alkohol.
C. Sabun kesehatan
Pada dasarnya merupakan sabun mandi dengan kadar parfum yang rendah, tetapi
mengandung bahan-bahanantiseptik dan bebas dari bakteri adiktif. Bahan-bahan yangdigunakan
dalam sabun ini adalah tri-salisil anilida, tri-klor karbanilida, irgassan Dp 300 dan sulfur.
D. Sabun chip
Sabun chip dapat dibuat dengan berbagai cara yaitu melalui pengeringan ataumenggiling,
atau juga dengan menghancurkan sabun yang berbentuk batangan.
E. Sabun Bubuk untuk mecuci
Dapat diproduksi melalui dry-mixing. Sabun bubuk mengandung bermacam-
macam komponen seperti sabun sodasah, sodium metaksilat, sodium karbonat, sodium sulfat,
dan lain-lain.

3. Pembuatan sabun
Saponifikasi Lemak NetralPada proses saponifikasi trigliserida dengan suatu alkali,
kedua reaktan tidak mudah bercampur. Reaksi saponifikasi dapat mengkatalisis dengan
sendirinya pada kondisi tertentu dimana pembentukan produk sabun mempengaruhi
prosesemulsi kedua reaktan tadi, menyebabkan suatu percepatan pada kecepatan reaksi.Jumlah
alkali yang dibutuhkan untuk mengubah paduan trigliserida menjadi sabundapat dihitung
berdasarkan persamaan berikut :
Trigliserida + 3NaOH → 3RCOONa + Gliserin NaOH= [SV x 0,000713] x 100/NaOH (%)
[SV/1000] x [MV (NaOH)/MV(KOH)

BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Produk Produk olahan industri yang akan kami hasilkan adalah : SABUN CUCI PIRING ,
yaitu jenis sabun cair yang digunakan untuk mencuci piring, gelas, serta peralatan-peralatan
dapur lainnya yang sering digunakan ibu rumah tangga dalam memasak. Dimana bahan- bahan
untuk pembuatan tersebut kami dapatkan dari toko-toko kimia dan bahan-bahan kimia yang
digunakan tidaklah berbahaya dan mudah didapatkan.

B. Bahan dan Alat


1). Bahan

Nama Bahan Jumlah

Texapon (NaC12H25SO4) 125 gram

Sodium Sulfate (Na2S04) 50 gram

Camperlan (Cocoamide Di Ethanol 40 gram

Amine)

EDTA 2Na 2 gram

(C10H15N2Na2O82H2O)

Foam Booster (Cocoaminido 20 gram

Propyl Betaine)

Propylenglycol (Fisatif, pengganti 20 ml

Gliserin)

Parfum lemon 50 ml

Metanol (CH4O) 50 ml

Pewarna Warna Merah Jambu Secukupnya

Air 1liter

Nacl 20 gram

B.Alat

Nama Alat Jumlah

• Alat Pengaduk Secukupnya


• Ember Secukupnya

• Piala Gelas Secukupnya

• Alat Timbang Secukupnya

• Kemasan Secukupnya

Analisis Bahan

1.Texapon
Nama merk dagang, nama kimia Sodium Lauril Sulfat ( SLS). Merupakan surfaktan.
Berbentuk jel yang mempunyai berfungsi sebagai pengangkat kotoran.

2.Sodium sulfat (Na2SO4)


Berbentuk serbuk yang mempunyai berfungsi mempercepat pengangkatan kotoran dan sebagai
pengental

3.Camperlan
Berbentuknya cairan kental yang mempunyai fungsi sebagai pengental dan penambah busa
menjadi gelembung-gelembung kecil.

4.Asamsitrit
Berbentuk serbuk yang mempunyai fungsi sebagai pengangkat lemak.

5.EDTA
Berbentuk serbuk mempunyai fungsi sebagai pengawet sabun cair

6.Parfum
Sudah jelas jika untuk membuat sabun cair menjadi harum dan wangi.

7.Propilin glikol
Berbentuk cair dan berfunsi sebagai pengikat parfum, sehingga wangi harum tidak pudar.

8.Pewarna
Memberikan warna pada sabun cair.

C. Proses Produksi :
Proses produksi pembuatan sabun cuci piring yang akan diproduksi dengan proses
sebagai berikut:
a. Masukkan air sedikit demi sedikit sampai 50%
b. Masukkan camperlan aduk rata
c. Sisa (20-30)% air dimasukkan sedikit demi-sedikit
d. Sodium sulfat dimasukkan sedikit demi-sedikit terlihat mengental
e. Masukkan pewarna secukupnya aduk rata
f. Masukkan parfume pada sabun cair. Perbandingan 1 ml parfume: 500 ml sabun
cair.
g. Siap dikemas.

D. Pemasaran:
Segmen pasar yang dibidik untuk penjualan sementara secara geografis tempat usaha ini
berada didekat Universitas Negeri Medan (UNIMED) dan daerah pasar tradisional. .Produk
sabun cuci piring ini kami jual untuk semua kalangan mulai dari remaja sampai orang tua atau
ibu rumah tangga.

E. Tempat Produksi :
Tempat produksi dilakukan dirumah sendiri di Jalan Williem Iskandar. Tempat produksi
cukup strategis karena berada didekat kampus dan dekat dengan rumah-rumah masyarakat
sehingga dapat dengan mudah di akses oleh para calon pembeli baik dari mahasiswa maupun
dari masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Produk
Produk yang telah dihasilkan adalah sabun cuci piring dengan kemasan botol yang berisi
750 ml. Kualitas produk yang akan dihasilkan adalah sabun cuci piring yang beraroma melon
dengan bahan-bahan kimia yang aman untuk dipakai semua kalangan dan tidak menimbulkan
efek-efek samping. Sesuai dengan kapasitas peralatan produksi, produk yang dapat dihasilkan
adalah 20 botol dalam produksi pertama ini.

B. Konsumen
Konsumen yang membeli produk kami adalah kalangan remaja yaitu mahasiswa-
mahasiwa yang ada di kampus unimed.

C. Pendapatan
Jumlah pendapatan yang kami peroleh adalah Rp. 140.000,- dalam sekali produksi

BAB IV
BIAYA

A. Biaya Usaha:

Biaya usaha yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut :


A. MODAL AWAL
Nama Bahan Jumlah Harga

Texapon (NaC12H25SO4) 125 gram Rp. 7.000

Sodium Sulfat (Na2S04) 50 gram Rp. 3.500

Camperlan 40 gram Rp. 4.000


EDTA 2Na 2 gram Rp. 2.500

(C10H15N2Na2O82H2O)

Foam Booster 20 gram Rp. 3.500

Propylenglycol 2 0 ml Rp. 3.000

Parfum lemon 5 0 ml Rp. 8.500

Metanol (CH4O) 50 ml Rp. 3.000

Pewarna Warna Hijau Secukupnya Rp. 5.000

Air 1liter -

Nacl 20 gram Rp. 3.000

Kemasan Botol 40 botol Rp. 20.000


Kwitansi 1 set Rp. 5.000
JUMLAH Rp. 68.000

Anda mungkin juga menyukai