Makalah Kewirausahaan Kel. 8-2
Makalah Kewirausahaan Kel. 8-2
OLEH
KELOMPOK 8
KUPANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat disusun. Makalah ini membahas tentang "Wirausahawan Yang Berhasil Dan
Pengalaman Sukses Dan Gagal Dalam Kewirausaha“
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami
berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca. Akhir kata disampaikan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Ina Primiana mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha adalah
permodalan sudah terpenuhi, penyaluran yang produktif dan tercapainya tujuan
organisasi” (Primiana, 2009). Henry Faizal Noor mengemukakan bahwa “Keberhasilan
usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis” (Noor, 2007).
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam
perekonomian nasional.
Suatu perusahaan tidak selalu berkembang dengan baik sebagaimana diharapkan.
Dalam praktik, banyak perusahaan yang mengalami kegagalan. Kegagalan bisnis tidak
terbatas pada satu industri atau perusahaan tertentu, tapi dapat dialami oleh semua
industri atau perusahaan. Kegagalan usaha sebenarnya bisa menjadi tonggak awal menuju
sukses. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan
pengalaman. Banyak
perusahaan semakin maju setelah didera masalah. Garuda Indonesia contohnya. Di era
2007-an, maskapai penerbangan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia ini sempat
dilarang terbang di wilayah Uni Eropa selama dua tahun karena tingginya angka
kecelakaan. Namun larangan tersebut justru memecut Garuda Indonesia untuk terus
berbenah hingga akhirnya sukses menyabet penghargaan tertinggi sebagai The Best
International Airline (Akhlis, 2013).
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan atau menjalankan
suatu usaha yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya dengan cara memproduksi, menjual atau
menyewakan suatu produkk barang atau jasa. Di negara-negara yang sedang berkembang
terutama Indonesia usaha-usaha yang dijalankan atau dikembangkan oleh masyarakatnya
pada umumnya tergolong sebagai usaha kecil. Namun usaha kecil inilah yang dapat
meciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran dan dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya
Jalan termudah untuk menghindari kegagalan adalah dengan cara mengenali
kegagalan itu sendiri. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan
mengalami kegagalan, diantaranya adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan
bencana alam. Perusahaan yang mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak
pada kesulitan keuangan perusahaan. Jalan terbaik ketika perusahaan mengalami
kesulitan keuangan adalah dengan reorganisasi apabila prospek perusahaan masih baik,
sedangkan jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan bersifat permanen dan prospek
yang buruk maka jalan keluarnya adalah lakukan likuidasi. Untuk dapat mencapai
keberhasilan, maka pelaku usaha harus memiliki sifat profesional dalam setiap
aktivitasnya ketika menjalankan roda perusahaan dan pemenuhan terhadap standarisasi
juga tidak boleh dilupakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Kesuksesan dan Kegagalan?
2. Apa faktor-faktor utama yang menyebabkan seorang wirausaha berhasil/ Gagal
dalam menjalankan usahanya?
3. Bagaimana pengaruh lingkungan eksternal seperti pasar, regulasi, dan tren
industri terhadap keberhasilan atau kegagalan seorang wirausaha?
4. Apa saja contoh keberhasilan yang sukses dan gagal ?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Kesuksesan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari
hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah
perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu
keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan
yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan usaha adalah sesuatu
keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya.
Keberhasilan usaha didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
organisasi (Riyanti, 2003). Lebih lanjut Riyanti mengatakan bahwa keberhasilan usaha yaitu
usaha kecil berhasil karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti
perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki
energi yang melimpah serta dorongan dan kemampuan asertif. Sehingga, dapat diketahui
bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan dari bisnis mencapai
tujuannya,dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari wirausaha yang memiliki otak yang
cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkan secara
proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya
yang lebih baik dari periode sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya
yang sederajat atau sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang
dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis,
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gagal adalah tidak berhasil, tidak tercapai
maksudnya (KBBI, 2014). Kegagalan berkebalikan dengan keberhasilan. Tidak berhasil
berarti pula tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Karena adanya target untuk dapat
dipakai sebagai pengukur suatu keberhasilan. Maka dari itu selalu ada kriteria-kriteria
sebagai parameter guna menentukan, apakah suatu target telah tercapai atau belum tercapai.
Dari logika ini dapatlah ditarik suatu pengertian, kegagalan adalah tidak tercapainya target
yang telah ditetapkan. Itu berarti, ketiadaan target akan meniadakan pula kegagalan.
Maksudnya, tidaklah dapat seseorang itu dinyatakan gagal tentang sesuatu bilamana
seseorang tersebut tidak memiliki target yang diharapkan (Mono, 2013).
Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir
50% usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda
usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Kegagalan
adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak
tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan
kita untuk tidak pernah menyerah. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan
lebih mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai.
C.Pengaruh Lingkungan Eksternal Seperti Pasar, Regulasi, dan Tren Industri Terhadap
Keberhasilan Atau Kegagalan Seorang Wirausaha
Lingkungan eksternal dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu pandangan terpadu
yang berkenaan dengan pengamatan lingkungan dan penyesuaian perusahaan yang realita
dan pandangan perseptual. Terdapat dua perspektif atau pendekatan untuk
mengkonseptualisasikan lingkungan eksternal, yaitu: pertama, perspektif yang memandang
lingkungan eksternal sebagai sumber informasi. Kedua, perspektif yang memandang
lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber daya (resources) (Suryanto
dkk., 2004). Penyerapan terhadap lingkungan
1. Pasar: Pasar adalah salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi
keberhasilan seorang wirausaha. Jika pasar sedang tumbuh dan permintaan
terhadap produk atau layanan yang ditawarkan tinggi, maka peluang keberhasilan
wirausaha akan lebih besar. Namun, jika pasar jenuh atau permintaan menurun,
wirausaha mungkin menghadapi kesulitan dalam mempertahankan bisnis mereka.
2. Regulasi: Regulasi pemerintah dan kebijakan hukum dapat memiliki dampak
besar terhadap keberhasilan seorang wirausaha. Peraturan yang berlebihan atau
kompleks dapat membatasi kemampuan wirausaha untuk berinovasi dan
berkembang. Di sisi lain, regulasi yang jelas dan mendukung dapat menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis.
3. Tren industri: Setiap industri memiliki tren dan perubahan yang terus bergerak.
Wirausaha yang dapat mengidentifikasi tren ini dan menyesuaikan bisnis mereka
dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif. Misalnya, perkembangan
teknologi baru dapat mengubah cara bisnis dijalankan, dan wirausaha yang dapat
mengadopsi teknologi ini dengan cepat akan memiliki keunggulan kompetitif.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausahawan adalah sosok yang mencoba menavigasi perairan bisnis yang tak terduga
dengan tujuan mencapai keberhasilan. Namun, dalam perjalanan mereka, beberapa mampu
mencapai puncak kesuksesan, sementara yang lain terhempas oleh arus kegagalan. Dalam
menelaah perbedaan antara keduanya, beberapa aspek menjadi terang benderang.
Wirausahawan yang sukses cenderung memiliki beberapa ciri khas yang membedakan
mereka dari yang lain. Pertama-tama, mereka memiliki visi yang jelas dan ambisius tentang apa
yang ingin mereka capai. Mereka memiliki kemampuan untuk memetakan jalan menuju tujuan
mereka, dengan rencana yang terukur dan fleksibilitas untuk menyesuaikan strategi mereka
seiring berjalannya waktu.
Selain itu, wirausahawan sukses juga cenderung memiliki keberanian untuk mengambil
risiko yang terukur. Mereka memahami bahwa kesuksesan sering kali tidak datang tanpa risiko,
dan mereka siap untuk melangkah ke wilayah yang tidak pasti dengan keyakinan diri dan
ketabahan.
Di sisi lain, wirausahawan yang gagal sering kali terjebak dalam perangkap yang
membatasi kemungkinan kesuksesan mereka. Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan
kegagalan adalah kurangnya pemahaman tentang pasar dan pelanggan. Tanpa penelitian yang
memadai dan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pasar, wirausahawan dapat
terjerumus ke dalam strategi yang tidak efektif atau produk yang tidak diminati.
Selain itu, kurangnya rencana bisnis yang jelas dan eksekusi yang konsisten juga dapat
menjadi penyebab kegagalan. Wirausahawan yang gagal mungkin terlalu terburu-buru dalam
mengambil tindakan tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang atau tanpa memiliki
rencana cadangan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana.
B. Saran
Keterampilan wirausaha penting untuk dikuasai terutama dijaman sekarang ketika sudah
memasuki era globalisasi. Namun adanya keberhasilan dan kegagalan dalam wirausaha jangan
sampai membuat semangat menurun. Untuk mencegah kegagalan dalam berwirausaha,
pengusaha harus memperdalam literasi finansial untuk mengurangi masalah finansial. Pengusaha
juga perlu memperdalam keilmuan dan pengalaman seperti mengikuti seminarseminar
pemasaran dan manajemen yang dilaksanakan oleh Lembaga-lembaga pemerintah atau
organisasi kewirausahaan.Untuk meningkatkan kelengkapan, kajian di masa depan harus
merancang kerangka jalan penelitian yang lebih komprehensif untuk menunjukkan
ketergantungan keberhasilan dan kegagalan dalam kewirausahaan dan selanjutnya memvalidasi
faktor signifikan yang didefinisikan dalam penelitian ini. Terakhir, studi berkelanjutan harus
dilakukan untuk mengikuti kinerja dan mengevaluasi kompetensi pengusaha yang diperoleh
selama tahap yang berbeda, dari tahap awal hingga tahap pertumbuhan. Dengan melakukan hal
itu, akan lebih mudah bagi pengusaha untuk mengidentifikasi keterampilan yang dia butuhkan
karena dia dapat langsungberhubungan dengan tantangan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Zimmerer, Thomas W, dan Scarborough, Norman M., Essential of Entrepreneurship and Small
Bisiness Management : Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Edisi 5,
Penerjemah : Deny Arnos Kwary, (Jakarta : Salemba Empat : 2009) ………, gagal,
http://kbbi.web.id.
Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti, Kewirausahaan Dari Sudut Pandang. Psikologi Kepribadian,
Jakarta : Grasindo, 2003.