Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KETRAMPILAN PROSES IPA

Disusun oleh:

Kelompok 8

1. Opsiana Anaci Bako


2. Satrya Kaylau
3. Jeni Anaci Nubatonis

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
pertolonganNya, kami bisa menyelesaikan tugas kami dengan baik. Adapun judul dari makalah
ini adalah “KETRAMPILAN PROSES IPA” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan IPA.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami dan juga kepada teman-
teman kelompok yang saling membantu untuk menyelesaikan tugas ini. Harapan kami, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar kedepan bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Kupang, April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian ketrampilan proses IPA.....................................................................................................5
B. Jenis-jenis tererampialn proses ipa.....................................................................................................5
C. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Proses IPA...................................................................................7
D. Tantangan dan Kendala dalam Mengembangkan Keterampilan Proses IPA.......................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Keterampilan Proses IPA merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


mengembangkan pemahaman tentang konsep sains, melalui pengamatan, pengukuran,
mengumpulkan data, mengklasifikasikan, membuat model, mengidentifikasi masalah,
merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, menginterpretasi data, membuat kesimpulan, dan
menyusun laporan ilmiah. Keterampilan ini sangat penting karena membantu siswa untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang sains, serta membantu siswa untuk
berpikir kritis dan mengambil keputusan yang tepat.

Namun kenyataan di lapangan berbicara lain, guru sering kali melaksakan pembelajaran
IPA yang hanya sekedar teori. Keterampilan proses IPA adalah keterampilan siswa untuk
menemukan masalah, mengemukakan hipotesis kemudian mencari informasi lebih lanjut melalui
penelitian kemudian menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penelitian.keterampilan
Proses IPA adalah suatu pendekatan yang menekankan kepada fakta dan pendekatan konsep,
yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah-langkah kegiatan dalam
menguji sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan pada waktu membangun atau dalam
membuktikan suatu teori.

B. Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Ketrampilan Proses ?


2. Sebutkan Jenis-jenis Ketrampilan Proses ?
3. Jelaskan Penjabaran Ketrampilan Proses IPA ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Pengertian Ketrampilan Proses.


2. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keterampilan proses IPA.
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran keterampilan proses IPA.
4. Mengidentifikasi tantangan dan kendala dalam mengembangkan keterampilan proses IPA.

4
BAB II
PEMBAHASAN

D. A. Pengertian ketrampilan proses IPA

Keterampilan proses adalah keterampilan siswa untuk mengelola perolehan belajarnya yang
didapat melalui proses belajar mengajar yang memberikan kesempatan lebih luas kepada siswa
untuk mengamati, menggolongkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan
mengkomonikasikannya.

Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada
pengembangan kemampuan dasar berupa mental fisik dan sosial untuk menemukan fakta dan
konsep ataupun pengembangan sikap dan nilai melalui proses belajar mengajar yang telah
mengaktifkan siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan tertentu pada diri
peserta didik. Keterampilan-keterampilan Proses ipa adalah keterampilan-keterampilan yang
dipelajari siswa pada saat mereka melakukan inquiri ilmiah. Pada saat mereka terlibat aktif
dalam penyelidikan ilmiah, mereka menggunakan berbagai macam keterampilan proses, bukan
hanya satu metode ilmiah tunggal. Keterampilan-keterampilan proses ipa dikembangkan
bersama-sama dengan fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip ipa. Pendekatan
keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-
keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan- kemampuan
mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa (DEPDIKBUD, dalam Moedjiono, 1992/
1993 : 14)

Menurut Semiawan, dkk (Nasution, 2007 : 1.9-1.10) menyatakan bahwa keterampilan proses
adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan- kemampuan yang mendasar
yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan
berhasil menemukan sesuatu yang baru.

E. B. Jenis-jenis tererampialn proses ipa

merican Assosiation for the Advancement of Science (Popi Kamalia Devi, 2010)
mengklasifikasikan ketrampilan proses menjadi ketrampilan proses dasar dan ketrampilan proses
terpadu. Ketrampilan proses dasar meliputi ; pengamatan, pengukuran, menyimpulkan,
meramalkan, menggolongkan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan proses terpadu
meliputi pengontrolan variable, intepretasi data, perumusan hipotesa, pendefinisian variable
secara operasional, dan merancang eksperimen. Popi Kamalia Devi menjelaskan bahwa

5
ketrampilan proses dasar merupakan fondasi untuk melatih ketrampilan terpadu yang lebih
kompleks.
Untuk lebih jelasnya berikut ini ketrampilan proses dasar dan ketrampilan proses terpadu yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD, antara lain:
1.Pengamatan
Pengamatan adalah keterampilan proses IPA yang sangat penting. Dalam pengamatan, kita
memerhatikan objek atau fenomena alam dengan seksama dan mencatat semua yang terlihat,
terdengar, dan tercium. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung atau dengan menggunakan
alat bantu seperti mikroskop, teleskop, atau alat pengukur lainnya. Dengan pengamatan yang
teliti, kita dapat mengumpulkan data yang akurat dan memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang objek atau fenomena yang kita amati.

Ketrampilan pengamatan dapat dilakukan dengan panca indera. Pengamatan yang dilakukan
dengan panca indera disebut pengamatan kualitatif. Sedangkan pengamatan yang dilakukan
menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. Pengamatan dapat dilakukan pada objek
yang sudah tersedia dan pengamatan pada suatu gejala atau perubahan.

2. Pengukuran
Ketrampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, berat, dan sebagainya. Menurut Carin
(Nasution, 2007) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan membandingkan
standar yang konvensional dan non konvensional.
Contoh :
Siswa melakukan pengukuran suhu menggunakan thermometer, menimbang dengan berbagai
neraca, mengukur volum dengan gelas ukur, dan mengukur panjang dengan menggunakan
penggaris.
3. Menyimpulkan
Menyimpulkan di dalam ketrampilan proses disebut inferensi. Inferensi adalah sebuah
pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan
sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran inferensi
sebaiknya menggunakan pembelajaran kontruktivisme, sehingga siswa belajar merumuskan
sendiri inferensinya.
4.Menggolongkan
Menggolongkan (mengklasifikasi) adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan
penyusunan dan pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian.
Ketrampilan mengelompokkan dapat dikuasai siswa apabila telah dapat melakukan ketrampilan-
ketrampilan berikut ini:
1) mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yang diamati dari sekelompok objek yang
digunakan dasar untuk mengklasifikasi.
2) menyusun klasifikasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek.

6
Menggolongkan ini berguna bagi siswa untuk melatih menunjukkan persamaan, perbedaan dan
hubungan timbal balik.
Contoh :
Siswa menggolongkan berbagai hewan yang memiliki cirri-ciri khusus, sifat logam berdasarkan
kemagnetannya.
5.Mengkomunikasikan
Mongkomunikasikan dalam ketrampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil
ketrampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulis. Dalam bentuk tulisan dapat berupa
rangkuman, grafik, tabel, diagram, gambar, poster dan lainnya. Ketrampilan berkomunikasi ini
hendaknya dilatihkan kepada siswa agar siswa terbiasa mengemukakan pendapat dan berani
tampil di depan umum.
Karakteristik ketrampilan proses mengkomunikasikan, antara lain:
1) mengutarakan suatu gagasan
2) menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau
kejadian
3) mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainya misalnya grafik atau diagram secara
akurat.
Sumber :
Nasution Noehi, dkk (2007). Pendidikan IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka
Poppy Kamalia Devi. (2010).Ketrampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Jakarta. PPPPTK
IPA

F. C. Tujuan Pembelajaran Keterampilan Proses IPA

Tujuan pembelajaran keterampilan proses IPA adalah untuk membantu siswa untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep sains dan untuk
mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Dengan mengembangkan keterampilan proses
IPA, siswa dapat memahami bagaimana ilmu pengetahuan berkembang dan cara-cara untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pengembangan keterampilan proses IPA, tujuan juga mencakup pengembangan


keterampilan berkomunikasi secara efektif dan bekerja dalam kelompok. Dalam melakukan
kegiatan praktikum, siswa juga diajarkan untuk berkomunikasi dengan jelas dan tepat mengenai
hasil yang diperoleh, serta mampu menjelaskan proses-proses yang telah dilakukan. Selain itu,
siswa juga diajarkan untuk bekerja secara efektif dalam kelompok, membagi tugas secara adil,
dan mampu berkolaborasi dengan baik.

7
Tujuan pembelajaran keterampilan proses IPA juga meliputi pengembangan sikap ilmiah
yang positif, seperti rasa ingin tahu, ketekunan, kerja keras, kejujuran, dan keberanian dalam
menghadapi kegagalan. Dengan memiliki sikap ilmiah yang positif, siswa akan lebih terbuka
terhadap pengetahuan baru dan mampu memecahkan masalah dengan lebih efektif.

Dalam pengembangan keterampilan proses IPA, tujuan juga mencakup peningkatan


pemahaman siswa tentang pentingnya etika dalam melakukan kegiatan sains. Siswa diajarkan
untuk menghormati hak kekayaan intelektual orang lain, tidak melakukan plagiat atau
penjiplakan, serta menjaga integritas dalam melakukan kegiatan sains.

Dengan demikian, tujuan pembelajaran keterampilan proses IPA sangatlah penting untuk
membantu siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam
mempelajari sains dan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Oleh karena itu,
perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan proses IPA di
sekolah-sekolah, baik melalui pengembangan kurikulum yang tepat, penggunaan metode
pembelajaran yang inovatif, dan peningkatan kompetensi guru.

G. D. Tantangan dan Kendala dalam Mengembangkan Keterampilan Proses IPA

Tantangan dan kendala dalam mengembangkan keterampilan proses IPA antara lain
adalah kurangnya pemahaman konsep-konsep sains, kurangnya keterampilan berpikir kritis, serta
kurangnya pengalaman dalam melakukan kegiatan praktikum. Selain itu, kurangnya fasilitas dan
alat-alat praktikum juga menjadi kendala dalam mengembangkan keterampilan proses IPA di
sekolah-sekolah.

Meskipun keterampilan proses IPA memberikan banyak manfaat bagi siswa, namun terdapat
beberapa tantangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan pembelajaran keterampilan
proses IPA, di antaranya:

1. Kurangnya sumber daya dan fasilitas:

Kurangnya sumber daya dan fasilitas yang memadai dapat menghambat kegiatan praktikum
dan pengembangan keterampilan proses IPA. Misalnya, kurangnya alat atau bahan
praktikum, atau kurangnya laboratorium IPA yang memadai.

8
2. Tantangan dalam pengajaran jarak jauh:

Selama pandemi COVID-19, pengajaran jarak jauh telah menjadi pilihan untuk melanjutkan
proses pembelajaran. Namun, proses pembelajaran jarak jauh dapat menghambat
pengembangan keterampilan proses IPA karena kurangnya interaksi langsung antara siswa
dan guru, serta kesulitan dalam melakukan kegiatan praktikum.

3. Kurangnya keterampilan guru:

Guru memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan proses IPA, namun,
beberapa guru mungkin memiliki keterbatasan dalam mengajar keterampilan proses IPA.
Guru yang tidak memiliki keterampilan yang memadai dalam pengajaran keterampilan
proses IPA dapat menghambat pengembangan keterampilan proses IPA siswa.

4. Kurangnya minat dan motivasi siswa:

Beberapa siswa mungkin tidak tertarik dengan mata pelajaran IPA atau kurang termotivasi
untuk mengembangkan keterampilan proses IPA. Hal ini dapat menghambat kemampuan
siswa dalam memperoleh keterampilan-keterampilan tersebut.

5. Kurangnya waktu pembelajaran:

Kurangnya waktu yang dialokasikan untuk pembelajaran keterampilan proses IPA dapat
menghambat pengembangan keterampilan proses IPA siswa. Waktu yang terbatas dapat
menghambat kegiatan praktikum atau aktivitas-aktivitas yang dapat memperkuat
keterampilan proses IPA.

6. Tantangan bahasa:

Siswa yang memiliki keterbatasan dalam bahasa dapat mengalami kesulitan dalam
memahami konsep-konsep sains atau menjalankan kegiatan praktikum, sehingga dapat
menghambat pengembangan keterampilan proses IPA siswa.

7. Kurangnya kesadaran akan etika sains:

Kurangnya kesadaran akan etika sains dapat menghambat pengembangan keterampilan


proses IPA siswa. Etika sains mencakup penghormatan terhadap hak kekayaan intelektual
orang lain, menjaga integritas dalam melakukan kegiatan sains, dan tidak melakukan
penjiplakan atau plagiat.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, perlu adanya upaya kolaboratif antara


sekolah, guru, orang tua, dan siswa untuk mengatasi hambatan tersebut. Salah satu cara untuk
mengatasi tantangan tersebut adalah dengan pengembangan kurikulum yang tepat,
penggunaan metode pembelajaran yang inovatif, dan peningkatan kompetensi guru.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan Proses IPA merupakan keterampilan penting dalam pembelajaran sains.


Dengan mengembangkan keterampilan proses IPA, siswa dapat memahami konsep-konsep sains
secara lebih mendalam dan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Namun, masih
banyak tantangan dan kendala dalam mengembangkan keterampilan proses IPA di sekolah-
sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains di
sekolah, melalui peningkatan pemahaman konsep-konsep sains, pengembangan keterampilan
berpikir kritis, serta peningkatan fasilitas dan alat-alat praktikum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, S. A. (2016). Implementasi pembelajaran berbasis keterampilan proses IPA untuk


meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 1 Wonogiri. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 5(2), 156-162.

Nasution, M. (2018). Pengembangan keterampilan proses sains peserta didik. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 7(1), 114-121.

Supriatna, A., & Sutopo, S. (2019). Peningkatan kemampuan keterampilan proses sains melalui
praktikum sederhana pada siswa kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 4(1), 38-43.

11

Anda mungkin juga menyukai