Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MEYSI DEYU PRATIWI

NIN : 2310253004
KELAS DDFT

1. FOTOSINTESIS

Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa air (H2O) dan karbon


dioksida (CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil
sehingga menghasilkan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa yang
dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan juga akan disimpan
dalam bentuk makanan (buah). Tidak hanya glukosa, dalam proses
fotosintesis, tumbuhan juga menghasilkan oksigen (O2) yang dibutuhkan
manusia dan hewan.

2. REAKSI GELAP DAN TERANG


Dalam fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap (siklus Calvin-Benson). Dinamakan reaksi terang sebab prosesnya
membutuhkan cahaya, sedangkan reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya.
Tetapi bukankah fotosintesis membutuhkan cahaya matahari, mengapa ada
reaksi gelap?
Secara keseluruhan fotosintesis tetap memerlukan cahaya, namun cahaya
matahari yang diserap klorofil hanya digunakan pada reaksi terang. Dalam
reaksi terang terjadi proses yang menghasilkan molekul ATP dan NADPH2.
Selain dua molekul tersebut reaksi terang juga menghasilkan oksigen yang
bisa dibilang hanya merupakan produk sampingan dari fotosintesis. Setelah
reaksi terang, kemudian berlanjut ke reaksi gelap dimana molekul ATP dan
NADPH2 diproses menjadi glukosa. Pada reaksi gelap tidak diperlukan
cahaya matahari.
1. Reaksi Terang
Pada fase terang, energi matahari diserap klorofil untuk diubah menjadi energi kimia.
Lalu akan terjadi pemecahan air yang diubah sebagai ion hidrogen dan oksigen.

Ion hidrogen diperlukan supaya terikat dengan karbon dioksida dan menghasilkan
glukosa. Sedangkan oksigen yang terbentuk, hasilnya akan dilepas ke atmosfer.

2. Reaksi Gelap
Pada fase gelap, karbon dioksida dan ion hidrogen akan berikatan dengan bantuan
energi kimia yang dihasilkan pada reaksi terang menjadi glukosa.

Glukosa ini digunakan untuk membentuk protein, asam nukleat, lemak dan
karbohidrat struktural yang berperan penting dalam metabolisme organ tumbuhan.
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS

1. Cahaya
Cahaya merupakan komponen utama agar proses pembuatan makanan dapat
berlangsung dengan tepat.

A. Intensitas Cahaya
Setiap tanaman, kebutuhan cahayanya berbeda-beda. Tanaman jenis C3 (kacang-
kacangan, kapas, kedelai, kentang dan gandum) toleransi akan cahayanya rendah,
sehingga ketika terpapar intensitas cahaya tinggi, tidak meningkatkan intensitas
fotosintesisnya.

Sedangkan pada jenis tanaman C4 (tebu, jagung, dan sorgum) toleransi akan
cahayanya tinggi. Pada intensitas cahaya yang tinggi akan meningkatkan intensitas
fotosintesa.

B. Panjang Gelombang Cahaya


Setiap spektrum warna mempunyai panjang gelombang berbeda-beda. Tetapi, klorofil
bisa menyerap warna merah dan biru lebih banyak, karena panjang gelombang
cahayanya sangat efektif.

2. Suhu
Semua tumbuhan membutuhkan suhu yang berbeda-beda. Untuk tanaman C3, suhu
optimal yang dibutuhkan sekitar 20-26℃. Sedangkan untuk tanaman C4 suhu optimal
yang dibutuhkan untuk fotosintesis sekitar 35-40℃.

3. Umur Tanaman
Ketika tanaman sudah dewasa, jaringan-jaringan akan terbentuk semakin sempurna,
hal ini membantu meningkatkan efektifitas dan laju proses pembuatan makanan.
4. Konsentrasi Karbon Dioksida (CO2) dan
Oksigen (O2)
Semakin tinggi konsentrasi karbon dioksida di udara akan meningkatkan laju
fotosintesis. Berbeda dengan karbon dioksida, semakin banyak konsentrasi O2 akan
membuat intensitas proses ini menurun.

5. Air dan Kandungan Hara


Proses ini akan terganggu apabila tumbuhan kekurangan air. Begitu juga dengan air
yang melimpah, yang dapat mengganggu proses ini pula. Klorofil sangat
membutuhkan unsur Mg (magnesium) dan N (nitrogen). Ketika kekurangan kedua
unsur tersebut, maka laju pada proses tersebut mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai