Anda di halaman 1dari 5

3.

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pencarian Data


Di dalam bab ini akan dijelaskan tentang metode atau langkah-langkah yang
diambil dalam mengkaji objek penelitian pada visualisasi kemasan DMBC.
Sebelum dilakukan analisis, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan
metode atau mencari data-data dengan cara melibatkan argumentasi. Langkah
pertama, yaitu menjelaskan dan memaparkan pencarian data yang berkaitan
dengan tema atau objek analisa yang dilakukan dengan cara mencari sumber
pustaka seperti buku-buku teori pendukung dan Browsing menggunakan Internet
untuk mencari data pendukung kajian. Penggalian data dilakukan dengan
meninjau sumber pustaka seperti:
1. Sumber Pustaka yang bertemakan “Jul Time and Danish Butter
Cookies, yang dipublikasikan oleh salah satu pabrik Butter Cookies di
Denmark yang menggali tentang sejarah keberadaan Butter Cookies.
2. Buku mengenai teori warna dan pemaknaan yang muncul pada
penggunaannya yang berjudul “Colour” yang ditulis oleh David
Hornung

3.2 Metode Pengumpulan Data dan Alat yang Digunakan


Metode yang digunakan dalam pencarian dan pengkajian pada visualisasi
kemasan DMBC salah satunya adalah ilmu seputar kebudayaan dan pengetahuan
umum tentang elemen-elemen pada visual kemasan DMBC yang berasal dari
Eropa. Langkah pengumpulan data dapat berupa studi pustaka dan pencarian
artikel terkait.
Dalam visual kemasan DMBC terdapat elemen-elemen visual yang
merupakan gabungan dari elemen-elemen yang berasal dari Eropa. Penggalian
dilakukan dengan mencari informasi seputar hal terkait pada artikel-artikel
pendukung dan studi pustaka yaitu membaca buku pendukung. Berikut contoh
artikel dan buku pustaka beserta alat yang digunakan:

35 Universitas Kristen Petra


1. Artikel yang diperoleh menggunakan komputer dan internet:
a. “The worlds oldest boys guard, n.d
b. “White Race : Sub-Races or Europe Etnicities”, n.d
c. “History of Kringles”,2014
2. Sumber Pustaka yang diperoleh pada Buku:
a. “Colour”, 2011 ditulis oleh David Hornung
b. “Typographic Design: Form and Communication”,2007 ditulis oleh
Rob Carter, Ben day, dan Philip Meggs
c. “Warna", 2002 ditulis oleh Sulasmi Darmaprawira W.A.

3.2.1 Bahan Analisis Visualisasi Kemasan


Bahan-bahan referensi yang digunakan dalam menganalisis visualisasi pada
kemasan DMBC yaitu Latar belakang pengetahuan tentang artefak-artefak Eropa
yang juga mencakup seluruh kebudayaan terkait yang ada pada visual kemasan
DMBC. Dengan argumentasi pribadi yang didukung oleh teori-teori pendukung
sebagai pengetahuan yang digunakan untuk menganalisis elemen visual yang juga
didukung dengan sumber-sumber pustaka.

3.2.2 Metode Analisis Data


Teori utama pada pengkajian visualisasi pada kemasan DMBC dan juga
memiliki peran sebagai “pisau bedah” adalah Teori Ikonografi Erwin Panofsky.
Ikonografi lazim dimengerti sebagai kajian tentang tanda yang memiliki referensi,
merupakan sebuah ladang luas yang objeknya kajiannya mencakup berbagai
disiplin pemikiran. Ikonografi merupakan cabang dari sejarah seni yang memiliki
pokok kajian yang berkaitan dengan sisi manusia (subject matter) atau makna dari
suatu karya seni sebagai sesuatu yang bertolak belakang dengan bentuk karya
tersebut (sisi formalisnya).
Ikonografi juga merupakan kajian yang memperhatikan konfigurasi dari
gambar pada suatu karya untuk mengetahui makna yang tersembunyi. Pada tiga
tahapan Ikonografi dioperasionalkan sebagai berikut:

36 Universitas Kristen Petra


o Pre-iconographical, adalah mengamati dan mendeskripsikan apa saja
objek visual yang ada pada kemasan Biskuit Biskuit Monde seperti
Tivoli Boys Guard, Stamp Seal, butter cookies, renda, beserta dengan
tata letak, tone warna, dan tipografi yang ada pada kemasan.
o Iconography, adalah menganalisa semua elemen-elemen visual yang
terdapat pada kemasan DMBC. Menganalisis semua elemen visual
termasuk didalamnya adalah mencari asal-usul dan sejarah penemuan
elemen tersebut. Tahap analisis ini merupakan tahapan untuk
memahami semua elemen visual DMBC yang perlu untuk diketahui
asal-usulnya, kegunaannya, hingga dimana saja kita dapat menemukan
elemen visual tersebut. Contohnya Butter cookies yang merupakan
kue khas Denmark, bahkan merupakan kue nasional yang
menyimbolkan negara Denmark yang berarti seharusnya butter
cookies hanya diproduksi di Denmark.
o Iconology interpretation adalah tahap mengkaitkan dengan situasi
sosial pada saat kemasan Biskuit Monde dibuat serta melihat
hubungan motif sebuah seni dengan tema yang diangkat pada
kemasan terhadap peristiwa yang diambil pada sebuah gambar sebagai
pembawa makna sekunder (citra/image/wujud). Contohya pada saat
DMBC diproduksi pertama kali, dengan melihat elemen-elemen pada
kemasan, kemudian dianalisis untuk mencari kaitan antara desain
kaleng DMBC dengan situasi sosial pada jaman yang sama. Apakah
desain keseluruhan pada kaleng DMBC mengandung makna
tersembunyi akan suatu situasi sosial yang memang sengaja
diceritakan menggunakan elemen-elemen visual tersebut.

Selain menggunakan ikonografi, penelitian ini juga menggunakan perspektif


Budaya Visual yang berbentuk pengamatan atau observasi yang juga dikaitkan
dengan pola keseharian masyarakat kontemporer di Indonesia. Hal ini dikaitkan
dengan kehidupan masyarakat posmodern yang memiliki ciri khas berlebih atau
melebihi batas yang dianggap wajar oleh masyarakat dan dengan pola pikir
modern.

37 Universitas Kristen Petra


3.3 Aplikasi Metode Pencarian Data dan Analisis
Pada bab yang ketiga ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai
operasional cara pandang Budaya Visual yang cenderung melawan tradisi lama
sejarah seni dengan menciptakan tatanan baru yang dapat terlihat pada kebiasaan
masyarakat kontemporer beserta penggunaan artefak-artefaknya sebagai penanda
akan suatu masa. Khususnya visualisasi elemen-elemen pada kemasan DMBC
yang dihadirkan dengan bantuan teknologi komputer grafis.
Seperti halnya pengkajian ilmiah yang lazim, dalam pengaplikasian metode
pencarian data yang akurat dan dengan analisis visual yang tepat, pertama-tama
hal yang perlu ditinjau adalah rumusan masalah yang sudah dijelaskan di bab
pertama yang kemudian akan dijawab dalam kajian ilmiah ini. Termasuk
argumen-argumen yang terkait dengan fenomena kontemporer yang bersifat
“suka-suka” dalam mengekspos visualisasi tanpa adanya pertimbangan nilai dan
makna asli.
Analisis visual pada kemasan DMBC yang dilakukan melibatkan teori
ikonografi dan juga cara pandang budaya visual yang akan dijelaskan melalui
proses analisis dan yang pada akhirnya menghasilkan kesimpulan mengenai pesan
atau makna tersembunyi yang ada di balik penggunaan elemen-elemen visual
pada kemasan DMBC.
Dalam paragraf berikut juga akan dijelaskan secara terperinci mengenai
hasil analisa rekonstruksi dalam visualisasi kemasan DMBC yaitu pada elemen-
elemennya baik tipografi, figur,warna maupun layout yang berasal dari negara
yang berbeda-beda dengan tujuan membangun sebuah “Eropa” yang baru yang
terwakili pada visual kemasan.

38 Universitas Kristen Petra


3.4 Tahap Proses Analisis
Analisis visual pada kemasan DMBC menurut teori ikonografi Erwin
Panofsky dengan perbandingan sumber pustaka yang mendukung hipotesis akan
dijelaskan sebagai berikut:

1. Deskripsi Visual
a. Figur manusia yang merujuk pada karakteristik fisik seperti ras dan
warna kulit dari figur.
b. Elemen-elemen ikonik (stamp seal, renda, medali, butter cookies,
Tivoli Boys Guard, pretzel)
c. Elemen-elemen desain (warna, layout, dan tipografi)

2. Deskripsi Verbal
a. Danish
Salah satu keterangan pada kemasan DMBC yang menjelaskan bahwa
isi kemasan adalah produk Denmark yaitu butter cookies. Hal ini
dibuktikan dengan adanya keterangan bahwa butter cookies adalah
kue khas Denmark yang sudah ada sejak 1933.
b. Monde
Merupakan keterangan yang adalah nama dari Brand ini sendiri.
Monde hanya merupakan bahasa Perancis saja. Monde dalam bahasa
Perancis memiliki arti “Dunia”.
c. Butter Cookies
Merupakan keterangan yang menjelaskan isi kemasan tersebut adalah
sebuah Butter Cookies.

39 Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai