Air Asam Tambang Dan Kesuburan Tanah
Air Asam Tambang Dan Kesuburan Tanah
KESUBURAN TANAH
Penulis:
Dr. Ir. Hastirullah Fitrah, M.P
Editor:
Usman Jayadi
Penerbit:
Lafadz Jaya
© 2019
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit
Alamat Penerbit:
PENERBIT LAFADZ JAYA
Jl. Melati Raya VIII BTN Rembiga, Kota Mataram
WA : 081238426727
Email: lafadzjaya@gmail.com
Website: www.publishing.my.id
~ ii ~
KATA PENGANTAR
~ iii ~
DAFTAR ISI
~ iv ~
BAB 6 PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG ..........................................97
A. Pendekatan Preventif .................................................................................... 97
B. Pendekatan Kuratif ..................................................................................... 110
~v~
~ vi ~
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
terhadap erosi.
~1~
kelas lereng ini kegiatan budidaya tetap dapat dilakukan namun
baik, dan tekstur tanah yang halus. Hal ini sangat mendukung
lingkungan sekitarnya.
Inggris dikenal dengan "Acid Mine Drainage (AMD)" atau " Acid
asam. Hasil reaksi kimia ini, beserta air yang bersifat asam dapat
~4~
menjadi polutan yang meracuni ikan dan organisme akuatik
air irigasi atau air minum dan air menjadi tidak layak konsumsi.
~5~
~6~
BAB 2
DAMPAK PENAMBANGAN TERHADAP LINGKUNGAN
~7~
Penggalian dan pengangkutan batuan penutup (overburden)
batuan limbah.
~ 12 ~
B. Penurunan Kualitas Tanah
pertumbuhan tanaman.
batuan penutup.
infiltrasi dan daya pegang air turun, dan sebaliknya laju air
1988).
~ 15 ~
c. Erosi dan Sedimentasi
~ 16 ~
batubara yang diperoleh, semakin besar batuan penutup yang
lebih, tembaga (Cu) lebih dari 99%, dan emas (Au) atau perak
tailings.
lereng.
rombakan.
~ 18 ~
a. Longsoran Translasi
menggelombang landai.
b. Longsoran Rotasi
c. Pergerakan Blok
d. Runtuhan Batu
e. Rayapan Tanah
cukup banyak.
sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Berikut
~ 20 ~
1. Hujan
permukaan.
~ 21 ~
2. Lereng Terjal
sungai, mata air, air laut, dan angin. Kebanyakan sudut lereng
tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 m dan sudut lereng
panas.
longsoran lama.
6. Getaran
9. Pengikisan/erosi
~ 25 ~
• Bidang kontak antara batuan yang dapat melewatkan air
yang padat.
meninggal.
~ 26 ~
ekstraksinya tidak dapat dilakukan tanpa menghilangkan lapisan
sebagian atau seluruh habitat flora dan fauna baik tingkat tinggi
sungai dan saluran air lain yang berjarak jauh dari lokasi tambang.
~ 28 ~
F. Lubang Tambang (Void)
~ 29 ~
membawa bahan-bahan polutan yang berbahaya dan toksik bagi
asam sulfat yang sangat masam dan besi terlarut tinggi (Skousen
et al., 1998).
program reklamasi.
~ 31 ~
~ 32 ~
BAB 3
AIR ASAM TAMBANG
asam.
~ 33 ~
(batubara atau bijih mineral), atau limbahnya yang kaya mineral
dengan beberapa istilah lain, seperti acid rock drainage (ARD) dan
Dua istilah ini sering dipakai untuk air asam yang berasal dari
udara dan air. Dengan demikian air asam itu dapat terjadi secara
memiliki arti lebih umum yaitu air terdampak oleh tambang (mine
metaloid.
~ 35 ~
& Hallberg, 2005), maka mineral-mineral tersebut teroksidasi
yang kaya sulfat dan besi larut, yang kemudian mengalir sebagai
reaksi di bawah ini (Akcil & Koldas, 2006; Ford, 2003; Gaikwad &
kemasaman.
AAT.
~ 37 ~
Tingkat kemasaman, komposisi dan konsentrasi logam
memiliki satu atau lebih ciri dari empat komponen, yaitu (i)
tinggi (terutama Fe, Al, Mn), (iii) konsentrasi sulfat tinggi, dan (iv)
~ 40 ~
air minum, air mandi dan cuci, air toilet, air irigasi untuk
adalah air bersifat asam dan mengandung zat besi dan sulfat, yang
alkalinitas (pH < 4,5) dan mengandung Fe, Al, Mn, dan
yang tinggi. Air tambang tipe ini disebut air asam tambang
~ 42 ~
> 6. Pada kondisi teroksidasi, pH air tipe ini dapat turun
di dalam air.
mengendap.
~ 43 ~
5. Air Tambang Tipe 5
~ 44 ~
oksigen perlu dilakukan untuk menentukan tipe atau karakteristik
air tambang.
~ 45 ~
menyebabkan persoalan lingkungan jika mengandung mineral
~ 46 ~
terkandung untuk menentukan bijih yang mana yang lebih
biasa dilakukan.
Afrika Selatan
perak
dll
3. Cadangan nikel-kobalt-platina
Tiongkok
Western Australia
• Jenis Besshi
• Jenis Kuroko
5. Cadangan metamorfik
kromit Coobina
~ 50 ~
• Unsur langka bumi - Mount Weld, Australia dan Bayan Obo,
Mongolia
7. Cadangan endapan
hitam
• SEDEX
Zambia.
~ 51 ~
• Stratiforma tungsten, yang dicirikan oleh cadangan
Erzgebirge, Cekoslowakia
berikut ini;
~ 52 ~
aman atau tidak, dan mengenali risiko dan wilayah kunci
melalui reklamasi.
utama, dan ini mengatur wadah bagi partisipan yang lebih sedikit.
gedung kliring dan harga tolok ukur, dengan sebagian besar harga
atau dua pemasok utama dengan lebih dari 60% cadangan dunia.
terbesar bijih dan logam pada tahun 2005 diikuti oleh Amerika
air dan udara dan membentuk AAT. Air asam tambang dari
~ 55 ~
bendung maupun sebagai air mengalir lindian yang mengalir ke
AAT.
~ 56 ~
sulfur jenis ini kurang reaktif terhadap senyawa kimia sehingga
permukaan.
grup yaitu :
1. Primary massive
6. Framboidal pyrite
~ 59 ~
~ 60 ~
BAB 4
BAHAYA AIR ASAM TAMBANG
ekosistem yang ada disungai tersebut. Hal ini tentu saja akan
~ 61 ~
tanah perubahan pola aliran permukaan dan air tanah serta
lain-lain.
tambang :
1. Penempatan Selektif
lokasi.
2. In Hibisi Bakteri
3. Manajemen Tanah
terjadi.
~ 64 ~
BAB 5
DAMPAK AIR ASAM TAMBANG TERHADAP
LINGKUNGAN
yang vital baik untuk kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka
maka bukan tidak mungkin air di muka bumi ini akan tidak
~ 65 ~
Selain keberadaan air di bumi terbatas, sebenarnya
menerima hujan dari angin basah, dan setelah terjadi hujan, angin
menjadi angin kering, dan tidak dapat menjadi hujan di daerah ini,
dari segi temporal atau penyebaran waktu selama satu tahun juga
maka dalam modul ini akan dijelaskan bagaimana air itu menjadi
muka bumi.
makhluk hidup di darat baik berupa mata air, air sungai, danau,
berasal dari siklus air (daur hidrologi) secara alami. Oleh karena
dipatuhi.
air, awan, air hujan, air laut, salju, air permukaan (mata air, air
sungai, air danau, air rawa), dan air tanah. Air mempunyai rumus
kimia H2O. Satu molekul air terbentuk dari dua atom hidrogen
dan satu atom oksigen. Air adalah zat pelarut yang banyak
lainnya yang ingin diencerkan. Selain itu air juga dapat dinamakan
pelarut universal karena hampir semua zat dapat larut dalam air.
Oleh karena itu, banyak senyawa atau larutan cair yang dapat
bervariasi serta jumlah air atau kadar air yang berbeda dalam
cairan tersebut.
~ 69 ~
Suatu badan air yang menjadi sumber air baku di
air baku yang murni (H2O). Pengenceran di badan- badan air akan
aliran air ini masuk ke badan air, air baku di badan air tersebut
air dengan kualitas media yang dilalui oleh air serta pengelolaan
wujud menjadi zat cair sebagai air, menjadi gas sebagai uap air,
zat padat menjadi gas dan proses kondensasi yang berubah dari
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU SDA) yang telah
pola pengelolaan sumber daya air. Pola ini akan disusun pada
usaha.
pasokan air.
mengandung visi dan misi dan pola pengelolaan sumber daya air
pengusahaan.
dan arahan sesuai dengan yang ditetapkan dalam visi dan misi.
berkepentingan.
~ 76 ~
kemanfaatan umum, kelestarian, keadilan, keterpaduan,
pelaksanaan pembangunan.
~ 77 ~
Ketersediaan air yang memadai baik kuantitas dan kualitasnya
2. Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang
terkandung di dalamnya.
berada di darat.
permukaan tanah.
5. Air tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan tanah
permukaan tanah.
~ 79 ~
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak
air.
datang.
berdaya guna.
11. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan
kehidupan.
daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau
~ 80 ~
pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan
2.000 km2.
14. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh
tanah berlangsung.
~ 81 ~
17. Pengelolaan kualitas air adalah upaya mempertahankan dan
sumber air.
18. Zona pemanfaatan sumber air adalah ruang pada sumber air
AAT dapat memobilisasi logam-logam, seperti Al, Fe, dan Mn, dan
logamlogam berat yang lain (Cu, Fe, Hg, Ni, Pb, dan Zn) dan
2009).
tambang tua dan terlantar (Skousen et al., 1996). Air sungai yang
(Lottermoser, 2007).
kematian ikan.
lapisan paling atas. Bagian dari lapisan litosfer ini berasal dari
~ 85 ~
berbeda- beda (baca : Ciri Ciri Tanah Subur dan Tidak Subur).
diperbaharui.
~ 86 ~
Dalam lingkup agraria, tanah merupakan bagian dari bumi,
(UUPA), yaitu:
badan-badan hukum”.
dalam Pasal 16 ayat (1) huruf h UUPA, yang meliputi Hak Gadai,
Hak Usaha Bagi Hasil, Hak Menumpang dan Hak Sewa Tanah
Pertanian. Hak-hak atas tanah ini diatur dalam UUPA yang bersifat
sifat-sifat pemerasan.
dari tanah yakni kebutuhan akan pangan yang bisa diperoleh dari
wilayah lainnya.
1. Tanah Vulkanik
2. Tanah Tersier
3. Tanah organic
Sulawesi Tenggara.
~ 91 ~
tanah atau lahan pertanian mengandung banyak unsur hara,
atas tanah.
masyarakat.
menjadi tempat sumber air tanah. Air tanah ini lah yang
Air Tanah).
mahal.
membebaskan logam-logam seperi Fe, Mn, Al, Cu, Zn, Cd, Ni, dan
kondisi seperti ini, maka tanah menjadi media yang kurang cocok
seperti sungai dan danau, dan bahkan air tanah di sekitar daerah
tambang.
dua kali lipat, beberapa logam berat (Fe, Mn dan Cu) larut jauh di
~ 95 ~
~ 96 ~
BAB 6
PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG
A. Pendekatan Preventif
~ 97 ~
Teknik preventif yang sudah banyak diteliti dan diterapkan
~ 98 ~
penambangan, peralatan yang tepat, dan teknik penanganan
tidak, yaitu: (i) Uji pH1:2 dan daya hantar listrik (DHL)1:2;
total dan ANC; dan (v) Uji Hasil Asam Neto (Net Acid
UC).
(-) dan pHNAG akhir > 4,5. Jika kandungan S-nya >1%,
~ 101 ~
nilai ANC yang terukur sama dengan laju produksi asam
4. Uncertain (UC)
~ 104 ~
berdiri sendiri, tetapi dapat digunakan secara
dan di bawahnya.
pada AAT.
d. Pemberian Bakterisida
bekerja dengan baik jika mineral sulfida masih segar dan belum
yang lain.
e. Pemberian Fosfat
berkurang.
~ 108 ~
f. Enkapsulasi
abu batubara (fly ash) yang dicampur semen, atau bahan padat
kerusakan.
B. Pendekatan Kuratif
~ 110 ~
adalah dengan pemberian kemikalia alkalin untuk meningkatkan
meningkat.
a. Perlakuan Aktif
~ 111 ~
Selain khemikalia alkalin untuk menetralkan AAT, pada
1996a).
mengendap.
bahan kimia, dan tenaga kerja lebih banyak agar sistem ini
b. Perlakuan Pasif
tanaman dan fauna liar; dan (iv) tidak mahal (Ford, 2003).
perairan umum.
(konsentrasi Fe, Al, dan Mn) rendah aliran lebih besar dari
~ 122 ~
BAB 7
TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR ASAM TAMBANG
~ 123 ~
Sementara itu, pada teknologi pengolahan secara pasif, air
~ 124 ~
atau setelah reklamasi, rencana untuk mengolah air
Kalsium oksida atau kapur tohor (quick lime), soda api atau
~ 127 ~
Tabel 1. Bahan Kimia yang Banyak Digunakan Untuk Pengolahan
~ 128 ~
100 ton per tahun (sebagai CaCO3 ), maka jika dinetralkan
1. Netralisasi
risiko.
pH > 3,5.
~ 131 ~
kimia yang diperlukan untuk mengendapkan Fe di
dalam air.
menghilangkan Mn.
sampai pH 10.
otomatis.
Aerator
Aerator.
pH optimumnya >8,5.
~ 137 ~
4. Penghilangan Padatan Tersuspensi
Proses Koagulasi-Flokulasi
~ 142 ~
khusus. Penelitian sebelumnya termasuk penelitian lahan
(aerobic wetland).
Anaerobic Wetland)
Drain, ALD)
~ 146 ~
Saluran anoksik batu kapur mengandung
(OH)3.
kapur.
Channel, OLC)
~ 151 ~
terjadinya reaksi dalam aliran. Penampang
dan netralisasi.
~ 152 ~
DAFTAR PUSTAKA
~ 153 ~
Lilly, R., and P. Ziemkiewicz. 1992. Manganese removal at a lower
pH with calciumperoxide: results of field trials. In:
Proceedings, Thirteenth Annual West Virginia Surface.
Miller, S.D. 1995. Geochemical Indicators Of Sulphide Oxidation
And Acid Generation In The Field. Second Australian Acid
Mine Drainage Workshop. Charters Towers, NJ Grundon &
LC Bell Eds, Australian Centre for Minesite Rehabilitation
Research, Brisbane, 117-20.
Singer, P.C., and W.W. Stumm. 1968. Kinetics of the oxidation of
ferrous iron. p.12-34. In 2nd Symp. on Coal Mine Drainage
Research. Bituminous Coal Research, Inc., Monroeville, PA.
Skousen, J., K. Politan, T. Hilton, and A. Meek. 1990. Acid mine
drainage treatment systems: chemicals and costs. Green
Lands 20(4): 31-37.
Skousen, J.G., and P.F. Ziemkiewicz. 1996. Acid mine drainage
control and treatment. 2nd Edition. National Research
Center for Coal and Energy, West Virginia University,
Morgantown, WV. 356 pp.
Smith, E.E., and K.S. Shumate. 1970. Sulfide to sulfate reaction
mechanism. Water Pollution Control Res. Series 14010 FPS.
USDI, FWQA. Washington, D.C.15
~ 154 ~
BIOGRAFI PENULIS
~ 155 ~