Anda di halaman 1dari 67

TERAPI DIET PADA

PENYAKIT GINJAL
PRESENTED BY:
CLEONARA YANUAR DINI, S.GZ., M.SC., DIETISIEN

*PPT Dibuat Oleh :


Triyani Kresnawan, DCN.MKes
Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RS.Dr.Ciptomangunku
Jakarta
Outline Presentation
◦ Skrining Gizi dan Asuhan Gizi Terstandar
◦ Gambaran Umum Penyakit Ginjal, etiologic, tanda
dan gejala
◦ Intervensi Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik Pre
Dialisis Stage 3-4
◦ Intervensi Gizi pada Penyakit Ginjal Kronik drngan
terapi pengganti Hemodialisis
◦ Intervensi Gizi pada pasien Penyakit Ginjal Kronik
dengan terapi pengganti CAPD
Profesional Pemberi Asuhan Clinical
(PPA) Team Leader PA
CE TIEN
Dalam SNARS Ed 1 NT
DPJP E T
CA RED
RE

PPJA
Apoteker
Pasien,
Keluarga
Profesional Pemberi Asuhan :

•Mereka yg secara langsung


memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA, Lainnya Dietisien
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
•Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional
•Tugas Mandiri, Tugas
Kolaboratif, (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
PERAN TENAGA GIZI
MELAKUKAN
ASUHAN GIZI RANAP
& RAJAL
FUNGSI GINJAL DAN KONSEKUENSI
PENURUNAN FUNGSI GINJAL

• FUNGSI GINJAL • KONSEKUENSI


◦ Kontrol Tensi Darah ◦ Hipertensi
◦ Ekskresi cairan ◦ Overload/kelebihan cairan
◦ Ekskresi hasil sisa ◦ ↑ in urea/creatinine
◦ Keseimbangan asam basa ◦ Asidosis PH darah asam
◦ Produksi Eritropoetin ◦ Anemia/HB rendah
◦ Keseimbangan Elektrolit ◦ Peningkatan Kalium,
◦ Aktivasi Vitamin D Fosfor
◦ Mineral Bone Disease
PENYAKIT GINJAL
AKUT VS KRONIK
Akut (AKI) KroniK (CKD)
◦ Acute Kidney Injury ◦ Chronic Kidney Disease
(AKI)
(CKD)/PGK
◦ Penurunan fungsi ginjal secara
cepat/tiba2 (< 48 jam) ◦ Penurunan fungsi ginjal
◦ Dapat dipulihkan/bisa kembali baik, secara bertahap/perlahan
jika penyebab diatasi
◦ Kerusakan ginjal bersifat
Contoh Penyebab AKI : permanen
Perdarahan ◦ Tidak bisa menjadi kembali
Diare dengan dehidrasi baik
Intoksikasi/keracunan obat
Luka bakar
END-STAGE RENAL
Hypertension
DESEASE

Diabetes Glomerulo
CAUSE melitus nephritis

END-STAGE
RENAL
DESEASE
renal failure)

SYMPTOMS:
Malaise
Inability to: UREMIA:
Weakness
Excrete waste products Nausea and vomiting
PATHOPHYSIOLOGY Maintain fluid and Unacceptable Muscle cramps and itching
electrolyte balance level of Metallic taste in mouth
Produce hormones nitrogenous Neurologic
wastes impairment

MEDICAL MANAGEMENT
NUTRITIONAL MANAGEMENT
Dialysis
Kidney transplantation
Immunosupressent drugs GOALS
Psychologic support ❖Prevent deficiencies
❖Control edema and serum
electrolyte
❖Prevent renal osteodystrophy
❖Provide a palatable and
attractive diet
Sumber : Mahan, L.K. and Escott-Stump,
S. (Krause’s Food, Nutrition, and Diet
Therapy 11th ed) Elsevier USA. 2004.
Progresifitas Penyakit Ginjal Kronik
PENYAKIT GINJAL KRONIK PRA DIALISIS
(STAGE 3 & 4)
MENGAPA MENGATUR DIET PENTING
PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN
FUNGSI GINJAL STADIUM 3-4

◦Memenuhi kebutuhan zat gizi agar status gizi optimal


◦Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
◦Menurunkan kadar ureum darah
◦Membantu mengontrol asupan kalsium dan fosfor
◦Mempertahankan sisa fungsi ginjal & menunda tahap
gagal ginjal dan terapi pengganti dialisis
PERNYATAAN TENTANG JUMLAH PROTEIN
Pembatasan Protein, Pasien CKD tidak Dialisis dan tanpa Diabetes
Pada orang dewasa dengan CKD 3-5 dengan kondisi stabil secara
metabolik, direkomendasikan pembatasan protein dengan atau tanpa
asam keto, untuk mengurangi risiko terjadi penyakit ginjal stadium
akhir ESRD (1A) dan meningkatkan kualitas hidup (2C):
∙ Diet rendah protein 0,55-0,60 g protein diet/kg berat badan/hari,
atau
∙ Diet sangat rendah protein 0,28-0,43 g protein diet/kg berat
badan/hari dengan tambahan asam amino untuk memenuhi
kebutuhan protein (0,55–0,60 g/kg berat badan/hari)
Pembatasan Protein, Pasien CKD dengan Diabetes
Pada orang dewasa dengan CKD 3-5 dan yang menderita diabetes, diet
asupan protein 0,6-0,8 g/kg berat badan per hari untuk
mempertahankan status gizi yang stabil dan mengoptimalkan kontrol
glikemik (OPINI/Pendapat)
PERHATIKAN INDEK GLIKEMIK
KOMPOSISI SUMBER ZAT GIZI PADA
DMNF
Respon gula darah
terhadap makanan
yang dikonsumsi
dibanding dengan
respon gula darah
terhadap glukosa
Contoh IG Rendah < 55
Mak Indonesia IG Mak Asing IG

Nasi Cianjur 50 Spagheti boiled 5’ 45

Kacang tanah 8,46 Soybean, canned 22

Kacang hijau 28,87 Yoghurt 52


Kacang kedele -17,53 Apple 52

Pepaya lokal 37 Skim milk 46


Jeruk Pontianak 40,3 Whole milk 44

Tempe goreng -3

Mie Tropicana 17

Cookies Tropicana 48

Diabetamil 53
Contoh IG Sedang 55 - 70

Makanan IG Makanan Asing IG


Indonesia
Kentang 68 Spaghety boiled 15’ 67
Roti putih 67 Ice cream 69
Nangka 64
Nenas 62
Pisang raja 57
Ketoprak ketupat 68
Contoh IG Tinggi >70
Makanan IG Makanan Asing IG
Indonesia
Singkong 94 Bread white 82
Madu 77 Rice brown 81
Beras ketan 87 Cornflakes 121
Bubur ayam 96 Porridge oats 89
Carrots, cooked 92
Peas, frozen 74
Banana 84
Orange juice 71
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi pada
Pasien PGK Stage 3-4 (individual)
Energi : Cukup 25-35 Kkal/kg BB/hari, lansia 30 Kkal
Protein: Rendah 0.55-0.6 g/kg BB/hari pada pasien Diabetes Melitus
Nefropati 0.6- 0.8 g/kgBB/hari, 50-65 % protein bernilai biologi tinggi
(DIET DISEBUT RENDAH PROTEIN). Very low protein diet yaitu 0,28
s/d 0.43 g ditambah Asam amino
Lemak : Cukup
Karbohidrat : Cukup
Na : Disesuaikan dengan kondisi pasien ( ≤ 2300 mg)
K : Disesuaikam dengan kondisi (40-70 meq)
Kalsium : 800-1000 mg
Fosfor : 10 mg/kgBB/hari
Air : Disesuaikan dengan jumlah urine sehari ± 500 cc
Intervensi Diet dengan target terukur

◦ BMI 20-25
◦ Albumin 3.5-5.0 g/dl
◦ Potasium/Kalium 3.5-5.5 mEq/l
◦ Phosphor 2.5-5.0 mg/dl
◦ Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
◦ HB 11-12 g/l
◦ GFR/TKK stabil
◦ Adekuat simpanan lemak dan otot
◦ Asupan makanan >80% dari kebutuhan
Mengapa Sebaiknya Kita Menghindari
Terlalu Banyak Protein?

Pada ginjal yang sehat, Protein terurai


ureum disaring dari darah menjadi ureum
dan dikeluarkan melalui (BUN)
urin.
Jika ginjal sakit, ureum dapat
menumpuk dalam darah yang dapat
menyebabkan mual, muntah dan
lemah (uremia). Ureum dapat
menjadi racun jika terlalu banyak di
dalam tubuh kita.

DIEKRESIKAN DALAM
URIN
PROTEIN
HEWANI (HBV)50% : NABATI
(LBV)50%
Kandungan Diet Rendah Protein 40 g
Bahan
Makanan HBV ±50% LBV ±50%
Nasi (450g) - 9.4
Ayam (80g) 14,5 -
Telur (50g) 6.2 -
Tempe (50g) - 7
Wortel (50) - 0.6
Buncis (50) - 1.2
Pepaya (100) - 0.5
Nenas (100) - 0.4
Madu - 0.1

20,7 19,2
Jumlah
Diabetes Tanpa Penurunan Fungsi Ginjal
Kepatuhan Pasien Terhadap
Diet Rendah Protein
Contoh : Menu Pasien Pria PGK Stage 4
umur 62 th, BB 66 Kg, TB 173 Cm
Energi 1970 Kcal Protein 40 g

Makan Pagi Makan Siang/Malam


Nasi goreng 1 gls (150 g) Nasi 1gls (150 g)
Telur dadar 1btr (50 g) Ayam goreng 1 ptg (40g)
Tahu bacem (50 g) Cah Sayuran ½ gls (50 g)
Cotail buah ½ gls (100g)

Makanan Selingan
Pk.10.00/ Pk.16.00/ Pk.21.00 Kue-kue RP
PENYAKIT GINJAL KRONIK
DENGAN DIALISIS
(STAGE 5)
Tujuan Pengaturan Diet
pada pasien HD

Mempertahankan status gizi optimal,


dengan IMT 20-25 kg/m2
• Pasien mampu melakukan pekerjaan
sehari-hari
Mencukupi kebutuhan kalori, protein dan
zat gizi yang lain
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
37
Journal of Renal Nutrition, Vol. 13, No.2 (April,2003): pp153-157
Anemia Renal....?
◦Defisiensi Eritropoietin
◦Defisiensi Besi karena asupan kurang,
flebotomi berulang untuk pemeriksaan lab,
retensi darah pada dializer atau tubing,
perdarahan saluran cerna
◦Inflamasi dan infeksi
◦Defisiensi asam folat
◦Hipotiroid
◦Hiperparatiroid berat
◦Toksisitas aluminium
Zat Gizi Apa Saja yang
Diperhatikan pada Pasien
Hemodialisis….?

Kalori Protein Natrium Kalium

Fosfor Kalsium Cairan


Energi
Konsumsi Energi cukup agar protein tidak dipecah dan
digunakkan menjadi energi. Kebutuhan 30-35 kkal/BB
Ideal. Lansia 30 kalori/kg BBI
PERNYATAAN TENTANG JUMLAH PROTEIN PASIEN
DIALISIS
Asupan Protein Diet Pasien dewasa HD dan PD Tanpa
Diabetes
Pada orang dewasa dengan CKD 5 D pada HD (1C) atau PD (OPINION)
yang stabil secara metabolik, direkomendasikan asupan protein 1,0-1,2
g/kg berat badan per hari untuk mempertahankan status gizi

Asupan Protein Diet Pasien dewasa HD dan PD


dengan Diabetes
Pada orang dewasa dengan CKD 5 Dialisis dan menderita diabetes,
asupan protein diet 1,0-1,2 g/kg berat badan per hari untuk
mempertahankan status gizi. Untuk pasien dengan risiko hiper
dan/atau hipoglikemia, selain asupan protein mungkin perlu
dipertimbangkan untuk mempertahankan kontrol glikemik (OPINI).
Protein

Protein lebih banyak dari kebutuhan


orang normal untuk memenuhi
kebutuhan dan mengganti protein/
asam amino yang hilang pada setiap
kali hemodialisis, 1.0 - 1.2
gr/Kg/BB Ideal. Makanan tinggi
protein berasal dari nabati dan
hewani.
Natrium (Garam)
Batasi asupan garam natrium yang
terkandung di garam
dapur/penyedap/pengawet
makanan. Tujuannya adalah
mengontrol tekanan darah dan
mengurangi penumpukan air.
Anjuran < 2300 mg/hari
Kalium
Kalium pada pasien HD biasanya cenderung
tinggi, sehingga dianjurkan konsumsi buah
dan sayur dikurangi/diolah khusus. Kadar
normal Kalium 3.5-5.5 mEq/L.

Buah dianjurkan direndam selama 2 jam. Air


untuk merendam 10 kali bahan makanan.
Setelah 2 jam air dibuang dan buah dicuci
kembali. Buah bisa dibuat manisan dengan
cara dimasukan kedalam air gula yang sudah
direbus dan diberi daun pandan. Air untuk
merebus 5 kali bahan makanan.
Fosfor

Kelebihan fosfor di dalam


darah akan memicu kalsium
keluar dari tulang dan
meningkatkan risiko
osteoporosis. Selain itu
penumpukan fosfor juga akan
menyebabkan gatal pada kulit.
Perebusan mengurangi
kandungan fosfor dalam bahan
makanan
Kalsium
Sumber
kalsium sangat
dibutuhkan
untuk
mencegah
pengeroposan
tulang.
FOSFOR DAN KALSIUM
◦ Fosfor adalah mineral yang penting bagi tubuh dan berhubungan dengan
kalsium harus seimbang
◦ Ginjal sehat kelebihan fosfor akan dibuang
◦ PGK fosfor menumpuk dalam tubuh
◦ PGK Penyerapan kalsium berkurang

◦ Jika fosfor tinggi dalam darah


memicu kalsium keluar dari tulang
Tulang menjadi keropos dan rapuh
menumpuk di kulit gatal

49
KANDUNGAN KALSIUM DAN FOSFOR
DALAM 100 gram BAHAN MAKANAN

Bahan Makanan Kalsium (mg) Fosfor (mg)


Tempe 155 326
Tahu 223 183
Bayam 150 35
Tepung susu 904 694
Ikan mujaer 96 209
Teri segar 500 500
Rebon kering 2306 265

50
Cairan
Konsumsi cairan Urin Output (jika ada) + 500 ml. Batasi asupan cairan
baik yang berasal dari minuman atau kuah sayur, air putih, air untuk
menyeduh susu bubuk, teh, dan kopi.

Tanda-tanda kelebihan
air
Berat badan naik
Kaki dan wajah Tekanan darah
dengan cepat dari Sulit bernafas/sesak
bengkak meningkat
biasanya
MITOS ATAU FAKTA.....?
PASIEN HEMODIALISIS HARUS
BANYAK MINUM
Contoh menu untuk BB Ideal 60 kg

Waktu Menu Ukuran/Porsi


Makan
Pagi Nasi 2 centong sedang/100 gram
Telur dadar 1 butir/60 gram
Semur tahu ½ potong besar / 55 gram
Kandungan Gizi
Snack pagi Pepaya + pudding 1 ptg sedang 110 gram + pudding Energi : 1800 kkal
jelly 1 cup
Protein : 78 gram
Siang Nasi 3 centong sedang /150 gram
Daging empal 1 potong sedang/40 gram
Lemak : 68 gram
Sup ikan patin 1 potong sedang/40 gram Karbohidrat : 190 gram
Tahu goreng 2 potong sedang/50 gram Natrium : 424 mg
Tumis sawi ½ gelas/50 gram
Pepaya 1 potong sedang/110 gram
Kalium : 1038 mg
Fosfor : 804 mg
Snack siang Putih telur rebus 2 butir/50 gram
Kalsium : 468 mg
Malam Nasi 3 centong sedang/150 gram
Ayam goreng 1 potong sedang/40 gram
Telur balado 1 butir/60 gram
Pepes tahu ½ potong besar/50 gram
Capcay ½ gelas/50 gram
Makan Pagi dan Snack Pagi

Nasi 2 centong Telur dadar 1 Semur tahu ½


potong besar / 55 Kue2 jajan pasar
sedang/100 gram butir/60 gram
gram
Makan Siang

Nasi 3 centong Tempe goreng Empal daging Tumis sawi ½ gelas/50


sedang/150 gram 1 potong sedang/50 Ikan bandeng kuah 1
1 potong sedang/40 40 gram
gram potong sedang/40 gram
gram

Pepaya 1 potong
sedang/110 gram
Makan Malam

Ayam goreng
Nasi 2 centong sedang/100 gram Telur balado 1 Pepes tahu ½ potong besar/55
1 potong sedang/40
butir/60 gram gram
gram

Capcay ½ gelas/50 gram


PENYAKIT GINJAL KRONIK DIALISIS
CONTINOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD
Penanganan Pasien CAPD.?
Pengkajian Gizi oleh Tenaga Gizi
(Nutrisionis dan Dietisien)

Pasien CAPD termasuk kondisi khusus yg


berisiko Malnutrisi
Pengkajian ulang setiap bulan apabila pasien
dengan status gizi kurang
Pengkajian ulang setiap 6 bulan apabila
pasien dengan status gizi baik/normal
Pasien CAPD termasuk rawat jalan
TARGET YANG AKAN DICAPAI PADA
PGK DIALISIS

Antropometri :
BMI 20-25 . Beerat badan menggunakan berat badan kering
Labolatorium :
Albumin ≥ 4 g/dl
Kalium 3.5-5.5 mEq/L
Phosfor 4-6 mg/dl
Kalsium 8.5-10.5 mg/dl
Gula darah 80-200 mg/dl
HbA1c <7 %
Kholesterol 150-250 mg/dl
HB 11-12 g/dl
PTH 100-300 pg/ml
Klinis/fisik :
Cukup otot dan simpanan lemak
Tekanan darah pada batas yang dapat diterima
Kapasitas fungsional optimal
Dietary :
Asupan 80% dari anjuran
Anjuran Kebutuhan Zat Gizi pada Pasien
CAPD (individual)
Energi : Harus cukup 30-35 Kcal/kg BB ideal /hari, termasuk cairan
yang dihasilkan dari cairan dialisat
Protein : 1.2-1.3 gr/kg BBI
Lemak : Cukup 15-30% dari total energi
Karbohidrat : Cukup 55-60%
Natrium : 2-4 g/hari mempertahankan keseimbangan cairan
Kalium : ≥ 2000 mg menjaga serum kalium
Fosfor : 800-1000 mg atau 10-15 mg/g protein
Air : ≥ 1 lirer
Contoh :Perhitungan Energi yang terserap

Saat ini pasien menjalani terapi pengganti ginjal dengan CAPD. Cairan
dialisat 2 Liter yang digunakan dengan konsentrasi dextrose 1,5%, 2 X dan
2,5%, 2 X
◦ 1 g dektrosa 3.4 kalori. Penyerapan dextrose 60%
◦ 2 x 2L x 1.5% = 4 L x 15 g/L x 0.6 x 3.4 kalori = 122 kalori
◦ 2 x 2L x 2.5 % = 4 L x 25 g/L x 0.6 x 3.4 kalori = 204 kalori
◦ Total energi dari dektrose terserap 122 + 204 = 326 kalori/hari
PASIEN CAPD SERING HIPOKALEMIA
Harus banyak makan buah dan sayur Target
→ Kalium normal
RINGKASAN TERAPI GIZI ....?
Daftar Bacaan :
◦ KDOQI (Kidney Disease Outcomes Quality Initiative) National Kidney
Foundation 2020
◦ KDIGO (Kidney Disease Improving Global Outcomes). Clinical practice
guideline on Diabetes management in chronic kidney disease 2019
◦ Handbook of Nutrition and the Kidney. Seventh Edition. T.Alp Ikizier,
William E. Mitch 2018
◦ Nutrition Care Process Terminology (NCPT). Standardized Terminology for
the Nutrition Care Process. 2018
◦ A Clinical Guide to Nutrition Care in Kidney Disease Second Edition. Editor
Laura Byham-Gray, Jean Stover, Karen Wiesen. Academy of Nutrition and
Dietetics 2013
◦ Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) 1.1
◦ Asuhan Gizi Klinik. Konsep dan Kajian Kasus. Anugrah Novianti, Sri
Iwaningsih. Rajawali Pers. Divisi Perguruan Tinggi PT RajaGrafindo
Persada Depok 2021

Anda mungkin juga menyukai