Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN 2

ELABORASI PEMAHAMAN TOPIK 1

DISUSUN OLEH:

1. Elsy Frizalya 23300042


2. Fitri Ahyani 23300048
3. Hafizah Fauziah Burhan 23300054
4. Ike Masyitah Putri 23300060
5. Kesi Silawati 23300066
6. Lativa Fajrin 23300072

DOSEN PENGAMPU :

Drs. MUHAMMADI, M.Pd., Ph. D

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
1. Bagaimana Anda mempertimbangkan teknik asesmen awal yang Anda pilih?

JAWAB:

Dalam mempertimbangkan teknik asesmen awal haruslah efektif dan relevan dengan
tujuan yang ingin dicapai. Saya akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih
teknik asesmen awal, termasuk: Saya akan mempertimbangkan apakah teknik asesmen
awal tersebut relevan dengan konteks dan tujuan pengajaran. Setiap konteks memiliki
kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu teknik asesmen harus dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Dan memilih teknik asesmen awal yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Misalnya, jika saya mengajar matematika, teknik asesmen yang melibatkan soal-soal
matematika akan lebih sesuai.

2. Bagaimana Anda memutuskan instrumen asesmen yang Anda susun untuk


melaksanakan asesmen awal?

JAWAB:

Dalam memutuskan dan menyusun instrumen asesmen yang akan digunakan untuk
melaksanakan asesmen awal, adalah:
1. Tujuan Asesmen: Pertama-tama, Anda perlu mempertimbangkan tujuan dari asesmen
awal tersebut. Apakah Anda ingin mengukur pemahaman konsep, keterampilan, atau
aspek afektif peserta didik? Tujuan asesmen akan membantu Anda memilih instrumen
yang sesuai untuk mengukur hal tersebut.
2. Karakteristik Peserta Didik: Anda juga perlu mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, seperti tingkat perkembangan, minat, dan kebutuhan belajar mereka. Instrumen
asesmen yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik peserta didik agar dapat
memberikan hasil yang akurat dan relevan.
3. Validitas dan Reliabilitas: Pastikan instrumen asesmen yang Anda pilih memiliki
validitas dan reliabilitas yang baik. Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen
tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas mengacu pada
konsistensi hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut.
4. Keberagaman Teknik dan Instrumen: Pertimbangkan penggunaan berbagai teknik dan
instrumen asesmen. Asesmen tidak hanya terbatas pada tes tertulis, tetapi juga dapat
melibatkan tugas proyek, observasi, wawancara, atau portofolio. Memilih variasi
teknik dan instrumen asesmen dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif
tentang kemampuan peserta didik.
5. Keterkaitan dengan Pembelajaran: Instrumen asesmen yang Anda pilih harus terkait
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini akan memastikan bahwa
data asesmen dapat memberikan informasi yang relevan untuk mengukur kemajuan
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Bagaimana pelaksanaan asesmen awal? Apakah ada hal-hal menarik yang dapat
Anda pelajari?

JAWAB:

Pelaksanaan asesmen awal dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai


instrumen yang sesuai dengan tujuan dan konteks pembelajaran. Pemilihan instrumen
asesmen yang tepat sangat penting untuk memperoleh data yang akurat dan relevan
mengenai kemampuan dan karakteristik peserta didik.

Dalam pelaksanaan asesmen awal, ada beberapa hal menarik yang dapat dipelajari,
antara lain:

1. Tingkat pemahaman peserta didik: Asesmen awal dapat memberikan gambaran


tentang sejauh mana peserta didik memahami materi atau konsep yang akan
dipelajari. Hal ini dapat membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
2. Kebutuhan individual peserta didik: Melalui asesmen awal, guru dapat
mengidentifikasi kebutuhan individual peserta didik, baik dalam hal pemahaman
konsep, keterampilan, atau aspek afektif. Hal ini memungkinkan guru untuk
menyusun strategi pembelajaran yang diferensiasi dan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing peserta didik.

4. Bagaimana kualitas data asesmen awal yang Anda peroleh?

JAWAB

Data asesmen awal adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan
pencapaian hasil belajar peserta peserta didik pada awal pembelajaran. pembelajaran.
Data ini dapat digunakan digunakan sebagai sebagai baseline baseline untuk mengukur
kemajuan siswa selama periode pembelajaran, membantu guru dan siswa untuk
memantau perkembangan belajar dan membuat penyesuaian jika diperlukan, serta sebagai
rujukan untuk rujukan untuk merancang ke merancang kegiatan belajar giatan belajar
yang responsif dan yang responsif dan efektif.

5. Apakah Anda menemui hambatan dalam mengolah data asesmen awal?

JAWAB

Dalam mengolah data asesmen awal, kami menghadapi berbagai hambatan.


Beberapa kesulitan yang dihadapi termasuk dalam hal mengidentifikasi materi asesmen
sesuai dengan Capaian pembelajaran (CP) yang telah disediakan oleh Kemendikbudristek,
menyusun pertanyaan pertanyaan yang sesuai dengan capaian capaian pembelajaran,
pembelajaran, dan menentukan menentukan tingkat tingkat kesulitan kesulitan soal. Selain
itu, hambatan juga dapat muncul dalam pelaksanaan asesmen dan pengolahan data hasil
asesmen. Hal ini dapat memengaruhi penyusunan laporan hasil belajar.

6. Bagaimana Anda dapat menemukan pemetaan karakteristik peserta didik terhadap


penyusunan rancangan pembelajaran dan asesmen?

JAWAB

Dalam menemukan pemetaan karakteristik peserta didik untuk penyusunan


rancangan pembelajaran dan asesmen, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Observasi dan Pengamatan: Melakukan observasi terhadap peserta didik untuk
mengamati karakteristik mereka, seperti minat, gaya belajar, kemampuan kognitif,
perkembangan emosi, dan sosial. Observasi ini dapat dilakukan melalui interaksi
langsung dengan peserta didik dalam konteks pembelajaran.
2. Konsultasi dengan Rekan dan Orang Tua: Berdiskusi dengan rekan sejawat dan orang
tua peserta didik dapat memberikan wawasan tambahan tentang karakteristik peserta
didik. Mereka dapat memberikan informasi yang berharga mengenai kekuatan,
kelemahan, minat, dan kebutuhan belajar peserta didik.
3. Menggunakan Instrumen Asesmen: Menggunakan instrumen asesmen yang relevan
untuk mengumpulkan data tentang karakteristik peserta didik. Contohnya, dapat
menggunakan kuesioner, tes, atau wawancara yang dirancang khusus untuk menggali
informasi tentang minat, gaya belajar, atau kebutuhan belajar peserta didik.
4. Analisis Data: Menganalisis data yang diperoleh dari observasi, konsultasi, dan
instrumen asesmen untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam karakteristik peserta
didik. Hal ini akan membantu dalam memahami kebutuhan belajar mereka dan
merancang pembelajaran yang sesuai.
5. Refleksi dan Penyesuaian: Melakukan refleksi terhadap hasil analisis data dan
menggunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dan
asesmen. Dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, Anda dapat
mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan.
Penting untuk diingat bahwa pemetaan karakteristik peserta didik adalah proses yang
berkelanjutan. Selama proses pembelajaran, teruslah memantau dan memperbarui
pemahaman Anda tentang karakteristik peserta didik agar dapat menyusun rancangan
pembelajaran dan asesmen yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai