Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN KURIKULUM: Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society

5.0 guna Menuju Pendidikan yang Responsif dan Inovatif

JUDUL TULISAN : Penerapan Kurikulum: Merdeka Belajar Dalam Menghadapi 50 words


Transformasi Era Society 5.0 Guna Menuju Pendidikan Yang Responsif Dan
Inovatif
NAMA PENULIS : EVANKA APRILIANA BITALIKA
ABSTRACT : Kajian ini berfokuskan pada penerapan Kurikulum Merdeka 200 words
Belajar dalam menghadapi transformasi yang terjadi di era society 5.0 untuk
menuju pendidikan yang responsive dan inovatif. Pada kajian ini
menggunakan dua metode utama yakni kualitatif deskriptif dan studi
literatur kepustakaan. Melalui hasil dan pembahasan diperoleh bahwa
penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Society 5.0 berdampak positif
dalam bidang pendidikan untuk membentuk generasi muda yang tak hanya
cerdas dalam bidang akademisi, namun juga berbakat dan berkarakter.
Namun dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terdapat beberapa
tantangan yang meliputi kesiapan peserta didik, perubahan peran pendidik,
serta kesiapan dan pemahaman pendidik. Di sisi sebaliknya, Kurikulum
Merdeka Belajar mampu membawa beragam peluang yang signifikan dalam
membangun sistem pendidikan yang responsif, inovatif, dan adaptif. inovasi
yang perlu dikedepankan dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yakni
pemaduan antara teknologi dan pendidikan secara berkelanjutan,
pemanfaatan teknologi yang ditujukan untuk mengasah pola pikir kritis para
peserta didik, serta pengembangan professional para pendidik dengan
adanya pelatihan maupun program sertifikasi guna mewujudkan pendidikan
yang responsif dan inovatif.
KEYWORDS : Merdeka beljar, era society 5,0 5 keywords

P 1.INTRODUCTION
1 1.1 Melalui era dinamika society 5.0 yang semakin kompleks serta transformatif, 150 words
pendidikan memegang peran krusial dalam membentuk calon generasi bangsa agar
siap menghadapi segala tantangan di masa yang akan datang. Peningkatan aktivitas
yang memanfaatkan keberadaan teknologi informasi menyebabkan adanya
pergeseran pola pikir sumber daya manusia. Di era society 5.0 ini, manusia dituntut
untuk berpikir kritis serta mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah
perkembangan teknologi yang semakin mutakhir
2 1.2 Pengembangan yang dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka Belajar ditujukan 150 words
untuk para peserta didik agar mampu menelaah dengan tanggap dalam tiap konsep
yang diberikan oleh pendidik sehingga para peserta didik tak hanya difokuskan
pada mengingat materi namun juga difokuskan dalam pemanfaatan teknologi yang
berkelanjutan di saat kegiatan belajar mengajar
3 1.3 akan ditujukan untuk menggali lebih lanjut mengenai konsep penerapan Kurikulum 150 words
Merdeka Belajar dalam menghadapi transformasi era society 5.0 dalam
menciptakan pendidikan yang responsif dan inovatif. Kajian ini akan menelaah
secara berkelanjutan mengenai penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di era
society 5.0, tantangan dan peluang dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
dalam menghadapi transformasi era society 5.0, serta inovasi apa saja yang dapat
Jurnal Simulasi Ujian Tengah Semester ,Vol. 29, No 1 (Februari 2024): p-pp

diterapkan pada Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghadapi transofrmasi era


society 5.0 untuk menciptakan pendidikan yang responsif pertanyaan dirumuskan:
(1) Bagaimana Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Society 5.0 ?; (2)
bangaimana Tantangan dan Peluang Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam
Menghadapi Transformasi Era Society 5.0; (3) bagaimana Inovasi Kurikulum
Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society 5.0 guna Menuju
Pendidikan yang Responsif dan Inovatif?
4 1.4 Kurikulum Merdeka Belajar menjadi solusi yang diajukan dalam mempersiapkan 150 words
pendidikan yang profesional di era society 5.0 . Pengembangan yang dilaksanakan
dalam Kurikulum Merdeka Belajar ditujukan untuk para peserta didik agar mampu
menelaah dengan tanggap dalam tiap konsep yang diberikan oleh pendidik
sehingga para peserta didik tak hanya difokuskan pada mengingat materi namun
juga difokuskan dalam pemanfaatan teknologi yang berkelanjutan di saat kegiatan
belajar mengajar

2.LITERATURE REVIEW
5 2.1 Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya 150 words
yakni Kurtilas. Kurikulum ini diperkenalkan oleh Nadiem Makariem selaku Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik
Indonesia pada tahun 2022
6 Kurikulum ini juga memiliki karakteristik tertentu yang mencakup tiga hal yakni: 1) 150 words
Penyederhanaan konten yang ada dengan berfokus pada materi esensial; 2)
Adanya pembelajaran yang berbasis proyek yang mencakup nilai-nilai inti meliputi
kolaboratif, aplikasi, serta lintas mata pelajaran; 3) Capaian mata pelajaran dan
pengaturan jam yang fleksibel
7 2.2 Era Society 5.0 2. penulis menunjukkan pemahaman mereka tentang bidang studi, 150 words
mengidentifikasi dan mengeksplorasi kerangka kerja teoritis yang relevan, serta
menyoroti celah dalam penelitian yang telah ada. Bab ini dimulai dengan pengantar
yang menetapkan relevansi topik penelitian, diikuti oleh diskusi yang terstruktur
mengenai literatur terkini yang berhubungan langsung dengan area penelitian
8 penulis tidak hanya merangkum temuan penting dan metodologi dari studi 150 words
terdahulu tetapi juga mengkritik keterbatasan dan asumsi yang ada, menyediakan
landasan untuk pertanyaan penelitian yang diusulkan. Organisasi dari Tinjauan
Literatur harus logis, biasanya mengikuti urutan tematik, metodologis, kronologis,
atau berdasarkan kerangka teori, dengan transisi yang mulus antara segmen untuk
memastikan kohesi keseluruhan. Dalam menyajikan dan mengkritik literatur yang
ada, penulis menyoroti hubungan antara berbagai karya, mengidentifikasi tren dan
pola, serta menunjukkan bagaimana ini mempengaruhi arah penelitian mereka
sendiri.
9 2.3 Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses yang tersusun secara sistematis 150 words
dan terencana yang bertujuan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap dari satu generasi ke generasi berikutnya. pendidikan
merupakan seluruh ilmu serta pembelajaran yang dialami sepanjang hidup melalui
berbagai situasi maupun konteks, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan
pada tiap individu
10 Pendidikan dalam pembelajaran yang bertujuan agar para peserta didik mampu 150 words
aktif dalam mengembangan tiap potensi yang ada dalam dirinya guna memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

3.METHODS
11 3.1 metode pertama yakni secara deskriptif kualitatif. 150 words
12 3.2 Metode kedua yakni studi literature kepustakaan untuk menunjang ke konkritan 150 words
informasi yang telah diperoleh. Metode ini dilaksanakan dengan mencari,
mengkaji, dan menyimpulkan sumber data yang diperoleh. Sumber data tersebut
Jurnal Simulasi Ujian Tengah Semester ,Vol. 29, No 1 (Februari 2024): p-pp

meliputi dari publikasi jurnal, buku-buku yang relevan dengan pembahasan, artikel,
website yang terpercaya, conferen prosiding, dan lain sebagainya
13 3.3 Sumber data tersebut meliputi dari publikasi jurnal, buku-buku yang relevan 150 words
dengan pembahasan, artikel, website yang terpercaya, conferen prosiding, dan lain
sebagainya. Rancangan pada penelitian ini tersusun atas menentukan topik
bahasan, mencari informasi yang relevan, menentukan fokus penelitian
berdasarkan data informasi, menelaah sumber data atau informasi yang telah
diperoleh melalui sumber yang terpercaya, memahami secara berkelanjutan
sumber kepustakaan, membuat catatan penelitian, memproses catatan penelitian
dan penyusunan kajian.
14 3.4 Teknik penelitian menggunakan teknik sekunder dan tersier 150 words

4.RESULTS/FINDINGS (WHAT)
15 4.1 (1) Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Society 5.0 150 words

16 Konsep dari Kurikulum Merdeka Belajar memang terlihat mudah, namun dalam 150 words
pengimplementasiannya, konsep ini belum dapat diterapkan dengan baik
(Bungawati, 2022). Sehingga dalam penerapannya diperlukan adanya keyakinan,
kemampuan, serta kemandirian dalam mewujudkannya.
18 Dalam kesiapan dan pemahaman pendidik, tidak seluruhnya pendidik siap dan 150 words
memiliki pemahaman yang matang mengenai Kurikulum Merdeka Belajar. Ketiga
hal tersebut apabila tidak ditangani dengan serius akan mengakibatkan adanya
hambatan dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar dalam
menghadapi transformasi era society 5.0.
19 4.2 (2) Inovasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society 150 words
5.0 guna Menuju Pendidikan yang Responsif dan Inovatif

20 Kurikulum Merdeka Belajar merupakan inovasi yang diperkenalkann oleh 150 words
kementerian pendidikan dan kebudayaan sejak tahun 2022. Dalam proses
penerapannya, terdapat beberapa inovasi yang dapat menjadi pertimbangan dalam
mewujudkan pendidikan yang responsif dan inovatif dalam menghadapi
transformasi era society 5.0. Salah satunya yakni kebijakan dalam penerapan
kurikulum harus mampu memadukan antara teknologi dan pendidikan secara
optimal
21 Akan tetapi dala penerapan kurikulum merdeka sangat sulit ber adaptasi. 150 words
22 4.3 (3) Tantangan dan Peluang Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam 150 words
Menghadapi Transformasi Era Society 5.0?
23 Beberapa tantangan yang meliputi kesiapan peserta didik, perubahan peran 150 words
pendidik, serta kesiapan dan pemahaman pendidik. Dalam lingkup kesiapan
peserta didik, tidak seluruhnya peserta didik memiliki keterampilan, kedisiplinan,
kreativitas, serta motivasi untuk belajar secara mandiri dalam memahami sebuah
konsep
24 peluang yang besar dalam menghadapi transformasi era society 5.0. Dalam 150 words
penerapannya, Kurikulum Merdeka Belajar mampu membawa beragam peluang
yang signifikan dalam membangun sistem pendidikan yang responsif, inovatif, dan
adaptif.

5.DISCUSSION (SO-WHAT; WHY?)


25 5.1 Inovasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society 5.0 150 words
guna Menuju Pendidikan yang Responsif dan Inovatif
26 Hal ini juga bertujuan untuk mempermudah para peserta didik dalam 150 words
menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul di lingkungan sosial.
Fasilitas Kurikulum Merdeka Belajar yang mencakup pemanfaatan internet of
things, augmented reality serta penggunaan artificial intelligence dalam
Jurnal Simulasi Ujian Tengah Semester ,Vol. 29, No 1 (Februari 2024): p-pp

pembelajaran perlu ditingkatkan kembali namun ditujukan untuk mengasah


pola pikir kritis para peserta didik
27 5.2 Tantangan dan Peluang Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam 150 words
Menghadapi Transformasi Era Society 5.0
28 Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terdapat beberapa tantangan 150 words
yang meliputi kesiapan peserta didik, perubahan peran pendidik, serta
kesiapan dan pemahaman pendidik
29 5.3 Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Society 5.0 150 words
30 Melalui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di era society 5.0, terdapat 150 words
berbagai macam pertimbangan yang penting untuk ditelaah lebih lanjut
mengenai konteks transformasi masyarakat yang semakin terhubung dengan
teknologi. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, teknologi
diimplementasikan dalam pembelajaran melalui adanya e-learning yang
disediakan sekolah ketika sekolah tidak dapat melaksanakan pembelajaran
secara luring. Sistem ujian yang dahulunya menggunakan kertas, sekarang
telah ditingkatkan dengan menggunakan CBT
6.CONCLUSION
31 Melalui hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa penerapan Kurikulum 150 words
Merdeka Belajar di Era Society 5.0 berdampak positif dalam bidang pendidikan
untuk membentuk generasi muda yang tak hanya cerdas dalam bidang
akademisi, namun juga berbakat dan berkarakter. Namun dalam penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar terdapat beberapa tantangan yang meliputi
kesiapan peserta didik, perubahan peran pendidik, serta kesiapan dan
pemahaman pendidik. Akan tetapi di sisi sebaliknya, penerapan Kurikulum
Merdeka Belajar juga memiliki peluang yang besar dalam menghadapi
transformasi era society 5.0.
32 150 words
Kurikulum Merdeka Belajar mampu membawa beragam peluang yang signifikan
dalam membangun sistem pendidikan yang responsif, inovatif, dan adaptif.
Peluang tersebut meliputi adanya pemberdayaan peserta didik yang efektif dan
aktif, meningkatkan cara berpikir kritis, dan integrasi teknologi yang inovatif.
inovasi yang perlu dikedepankan dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
yakni pemaduan antara teknologi dan pendidikan secara berkelanjutan,
pemanfaatan teknologi yang ditujukan untuk mengasah pola pikir kritis para
peserta didik, serta pengembangan professional para pendidik dengan adanya
pelatihan maupun program sertifikasi guna mewujudkan pendidikan yang
responsif dan inovatif.
33 150 words
Adapun saran untuk penelitian berkelanjutan diharapkan dapat mengkaji lebih
lanjut mengenai model dan strategi dalam menghadapi tantangan yang muncul
dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar agar dapat berjalan
lebih optimal. Penyebaran dalam penggunaan Kurikulum Merdeka Belajar juga
diperlukan untuk menjaga kestabilan pertumbuhan para generasi bangsa yang
nantinya akan berhadapan dengan era society 5.0. Indonesia perlu
meningkatkan tak hanya fasilitas, namun juga kemampuan para pendidik untuk
dapat menerapkan adanya Kurikulum Merdeka Belajar dengan baik dan mampu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
REFERENCES 4950
words
Juna dan artikel
Bungawati, 2022. Peluang dan Tantangan Kurikulum Merdeka Belajar Menuju Era Society
5.0. Jurnal Pendidikan, 13(3), pp. 381-388.
Fauzi, A., 2022. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH PENGGERAK. Jurnal
Pahlawan, 18(2).
Jurnal Simulasi Ujian Tengah Semester ,Vol. 29, No 1 (Februari 2024): p-pp

Hafizah, N., 2023. MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL GENERASI ALPHA ERA SOCIETY 5.0
PADA KURIKULUM MERDEKA. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah, 7(4).
Haryati, L. F., Anar, A. P. & Ghufron, A., 2022. Menjawab Tantangan Era Society 5.0 Melalui
Inovasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling,
5(2).
Hasanah, A. & Haryadi, 2022. TinjauanKurikulum Merdeka Belajar dengan Model
Pendidikan Abad 21 dalam Menghadapi Era Society 5.0. GHÂNCARAN: JURNAL
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, SPECIAL EDITION(LALONGET
III), pp. 266-285.
Indarta, Y. et al., 2022. Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar Dengan Model Pembelajaran
Abad 21 dalam Perkembangan Era Society 5.0. EDUKATIF: JURNAL ILMU
PENDIDIKAN, 4(2).
Jamila, S. H., 2023. Pengembangan Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Tafhim Al-‘Ilmi
:Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 18(2), pp. 292-309.
Marisa, M., 2020. INOVASI KURIKULUM “MERDEKA BELAJAR” DI ERA SOCIETY 5.0. Santhet:
Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora , 4(1), pp. 1-9.
Rahayu, R. et al., 2022. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak.
Jurnal Basicedu, 6(4), pp. 6313-6319.
Rembung, O. S. et al., 2023. TRANSFORMASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN MELALUI
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKABELAJAR. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP),
1(3).
Solehudin, D., Priatna, T. & Zaqiyah, Q. Y., 2022. Konsep Implementasi Kurikulum Prototype.
Jurnal Basicedu, 6(4), pp. 7486-7495.
Thahery, R., 2023. MPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUSMERDEKA
DALAM MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.0. Technical and Vacational
EducationInternational Journal, 3(1), pp. 10-22.
Buku
Maulida, U., 2022. PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA.
Tarbawi, 5(2), pp. 130-139
Internet
Available at: http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-
profesional-di-era-society-50
Nurani, D., 2021. Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0. [Online]
XXX
JURNAL SIMULASI UJIAN TENGAH SEMESTER

X
http://XXXXXX.um.ac.id/index.php/XXXXXX
ISSN 11111-11111 (printed) and ISSN 111111-11111 (online)
Vol. x No. x Tahun 20XX | xx – xx
DOI:

PENERAPAN KURIKULUM: Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi


Era Society 5.0 guna Menuju Pendidikan yang Responsif dan Inovatif

EVANKA APRILIANA BITALIKA 11 Prof. Dr. Sa’dun Akbar, M.Pd 2 2


1 PGSD A5/Fakultas ilmu pendidikan; Universitas negeri malang; inonesia 2 Dosen pengampu Pgsd A5/Fakultas
ilmu pendidikan; Universitas negeri malang; inonesia

ARTIKEL INFO ABSTRAK


Kata Kunci:
Kajian ini berfokuskan pada penerapan Kurikulum Merdeka
Belajar dalam menghadapi transformasi yang terjadi di era
Kata Kunci 1; merdeka belajar society 5.0 untuk menuju pendidikan yang responsive dan
Kata Kunci 2; era society 5,0, inovatif. Pada kajian ini menggunakan dua metode utama yakni
Kata Kunci 3 pndidikan kualitatif deskriptif dan studi literatur kepustakaan. Melalui
hasil dan pembahasan diperoleh bahwa penerapan Kurikulum
Merdeka Belajar di Era Society 5.0 berdampak positif dalam
Article history: bidang pendidikan untuk membentuk generasi muda yang tak
hanya cerdas dalam bidang akademisi, namun juga berbakat dan
berkarakter. Namun dalam penerapan Kurikulum Merdeka
Belajar terdapat beberapa tantangan yang meliputi kesiapan
peserta didik, perubahan peran pendidik, serta kesiapan dan
pemahaman pendidik. Di sisi sebaliknya, Kurikulum Merdeka
Belajar mampu membawa beragam peluang yang signifikan
dalam membangun sistem pendidikan yang responsif, inovatif,
dan adaptif. inovasi yang perlu dikedepankan dalam penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar yakni pemaduan antara teknologi
dan pendidikan secara berkelanjutan, pemanfaatan teknologi
yang ditujukan untuk mengasah pola pikir kritis para peserta
didik, serta pengembangan professional para pendidik dengan
adanya pelatihan maupun program sertifikasi guna
mewujudkan pendidikan yang responsif dan inovatif.
Kata Kunci: Kurikulum, Merdeka Belajar, Era Society 5.0,
Pendidikan.

Corresponding Author:
Nama Lengkap
universitas ; Negara; e-mail@e-mail.com; Nomer kontak

PENDAHULUAN
Melalui era dinamika society 5.0 yang semakin kompleks serta transformatif, pendidikan memegang
peran krusial dalam membentuk calon generasi bangsa agar siap menghadapi segala tantangan di masa
yang akan datang. Peningkatan aktivitas yang memanfaatkan keberadaan teknologi informasi
menyebabkan adanya pergeseran pola pikir sumber daya manusia. Di era society 5.0 ini, manusia dituntut
untuk berpikir kritis serta mampu beradaptasi dan berinovasi di tengah perkembangan teknologi yang
semakin mutakhir (Thahery, 2023). Perkembangan yang tercipta memberikan perubahan yang luar biasa
bagi seluruh manusia di dunia. Perubahan tersebut dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari yang
menunjukkan bahwa hampir seluruh aspek kehidupan tak bisa dilepaskan dari teknologi dan internet yang
sudah berkembang di masyarakat (Hasanah & Haryadi, 2022). Adanya perkembangan teknologi yang
sangat pesat serta perubahan-perubahan sosial yang tak dapat dielakkan mengakibatkan pendidikan harus
beradaptasi secara cepat dan dinamis agar relevan serta efektif dalam membimbing para generasi muda.
Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan salah satu langkah yang dapat menyeimbangkan antara
kesempurnaan dalam kepribadian secara pribadi maupun sosial. Guna mencapai pendidikan yang tepat
untuk menyokong kemajuan di era sekarang ini, tak hanya model pendidikan yang harus ditingkatkan
namun juga perlu adanya inovasi kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk mengatasi
hal tersebut, Bapak Nadiem Anwar Makariem selaku menteri pendidikan meluncurkan pembaharuan
kurikulum yang disebut sebagai Kurikulum Merdeka Belajar.
Pada dasarnya kurikulum dianggap sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia (Bungawati,
2022). Pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar telah dilaksanakan di sekolah-sekolah di
Indonesia meskipun belum secara keseluruhan. Banyak lembaga yang telah mengimplementasikan sistem
kurikulum ini baik secara keseluruhan maupun sebagian. Dalam penerapannya, Kurikulum Merdeka
Belajar tak hanya diharuskan untuk menstransfer ilmu secara akademik kepada anak didiknya, namun juga
harus mampu membentuk individu yang memiliki keterampilan adaptasi yang kuat, kreativitas yang tinggi,
serta kemampuan berpikir kritis. Penanaman nilai-nilai moral juga diwajibkan dalam tiap lapisan
pembelajaran untuk menciptakan calon generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Berdasarkan uraian
tersebut dapat diketahui bahwa Kurikulum Merdeka Belajar tak hanya sekedar inovasi ataupun
pembaharuan kurikulum, namun juga mengubah cara pembelajaran dengan membuka transformasi
mendasar dalam pendekatan pendidikan yang mengoptimalkan pada siswa sebagai subjek aktif dari proses
pembelajaran mereka. Kurikulum Merdeka Belajar menjadi solusi yang diajukan dalam mempersiapkan
pendidikan yang profesional di era society 5.0 (Nurani, 2021). Pengembangan yang dilaksanakan dalam
Kurikulum Merdeka Belajar ditujukan untuk para peserta didik agar mampu menelaah dengan tanggap
dalam tiap konsep yang diberikan oleh pendidik sehingga para peserta didik tak hanya difokuskan pada
mengingat materi namun juga difokuskan dalam pemanfaatan teknologi yang berkelanjutan di saat
kegiatan belajar mengajar (Indarta, et al., 2022)
Melalui kajian ini, akan ditujukan untuk menggali lebih lanjut mengenai konsep penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghadapi transformasi era society 5.0 dalam menciptakan
pendidikan yang responsif dan inovatif. Kajian ini akan menelaah secara berkelanjutan mengenai
penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di era society 5.0, tantangan dan peluang dalam penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghadapi transformasi era society 5.0, serta inovasi apa saja yang
dapat diterapkan pada Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghadapi transofrmasi era society 5.0 untuk
menciptakan pendidikan yang responsif.

KAJIAN PUSTAKA

Kurikulum merdeka belajar 1

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pembaharuan dari kurikulum sebelumnya yakni Kurtilas
(Kurikulum 13). Kurikulum ini diperkenalkan oleh Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia pada tahun 2022. Kurikulum
ini dirancang guna mengembangkan potensi serta minat para peserta didik. Pada awalnya kurikulum ini
dibentuk oleh PT. Cikal yang dilaksanakan pada sekolah Cikal (Maulida, 2022). Adanya modifikasi
kurikulum melalui konsep merdeka belajar menjadi salah satu bentuk upaya dalam menghasilkan sumber
daya manusia di Indonesia serta berkualitas dengan beridentitas pemuda Pancasila (Bungawati, 2022).
Oleh karena itu, kurikulum ini termasuk inovasi dalam pendidikan Indonesia yang tak hanya bertujuan
untuk membentuk generasi yang cerdas, namun juga bertujuan untuk membentuk generasi yang
berkarakter Pancasila dan lihai dalam memanfaatkan teknologi yang ada.

Kurikulum Merdeka Belajar menggabungkan antara teknologi dengan kebudayaan lokal. Karakter
yang dibentuk memuat poin-poin penting yang tercakup dalam Pancasila. Poin-poin tersebut meliputi
akhlak mulia, bertaqwa, gotong royong, berpikir kritis, serta kreatif (Solehudin, et al., 2022). Kurikulum ini
juga memiliki karakteristik tertentu yang mencakup tiga hal yakni: 1) Penyederhanaan konten yang ada
dengan berfokus pada materi esensial; 2) Adanya pembelajaran yang berbasis proyek yang mencakup
nilai-nilai inti meliputi kolaboratif, aplikasi, serta lintas mata pelajaran; 3) Capaian mata pelajaran dan
pengaturan jam yang fleksibel (Fauzi, 2022). Kurikulum Merdeka juga dikenal sebagai kurikulum yang
meranang pembelajaran dengan memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar secara tenang,
santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas tekanan, guna mengupas tuntas bakat yang dimilikinya.
Perkembangan ini juga dibarengi dengan kemajuan teknologi sebagai pendukung, pendorong, dan fasilitas
dalam menyempurnakan pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar (Rahayu, et al., 2022).

Era Society 5.0 2

Melalui bab ini, penulis menunjukkan pemahaman mereka tentang bidang studi, mengidentifikasi dan
mengeksplorasi kerangka kerja teoritis yang relevan, serta menyoroti celah dalam penelitian yang telah
ada. Bab ini dimulai dengan pengantar yang menetapkan relevansi topik penelitian, diikuti oleh diskusi
yang terstruktur mengenai literatur terkini yang berhubungan langsung dengan area penelitian. Dalam
menyajikan literatur, penulis tidak hanya merangkum temuan penting dan metodologi dari studi terdahulu
tetapi juga mengkritik keterbatasan dan asumsi yang ada, menyediakan landasan untuk pertanyaan
penelitian yang diusulkan. Organisasi dari Tinjauan Literatur harus logis, biasanya mengikuti urutan
tematik, metodologis, kronologis, atau berdasarkan kerangka teori, dengan transisi yang mulus antara
segmen untuk memastikan kohesi keseluruhan. Dalam menyajikan dan mengkritik literatur yang ada,
penulis menyoroti hubungan antara berbagai karya, mengidentifikasi tren dan pola, serta menunjukkan
bagaimana ini mempengaruhi arah penelitian mereka sendiri.

Pendidikan 3
Pendidikan merupakan suatu proses yang tersusun secara sistematis dan terencana yang
bertujuan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Menurut Hafizah (2023), pendidikan merupakan seluruh ilmu serta pembelajaran
yang dialami sepanjang hidup melalui berbagai situasi maupun konteks, yang berdampak positif terhadap
pertumbuhan pada tiap individu. Pendidikan juga tak serta merta mengenai pengetahuan, namun juga
melibatkan pembentukan karakter, pengembangan potensi, dan pembentukan sikap yang positif terhadap
belajar, beradaptasi, dan berkontribusi dalam masyarakat. Pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting
untuk dicapai. Tujuan tersebut yakni mempersiapkan tiap individu untuk menghadapi tantangan di masa
yang akan datang.
Pengertian mengenai pendidikan juga tercantum dalam UU No.20 pada tahun 2003 yang
menyampaikan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar serta tersistematis
guna mewujudkan suasan belajar serta proses pembelajaran yang bertujuan agar para peserta didik
mampu aktif dalam mengembangan tiap potensi yang ada dalam dirinya guna memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Secara umum, pendidikan diartikan sebagai bentuk usaha manusia
dalam mengembangkan, mengulik, menumbuhkan, dan mencari tahu bakat maupun potensi yang
dimiliknya baik secara jasmani maupun rohani yang telah disesuaikan dengan nilai-nilai yang ada di dalam
kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan (Pristiwanti, et al., 2022).

METODE
Kajian ini menggunakan dua metode, metode pertama yakni secara deskriptif kualitatif. Merupakan
metode yang diterapkan ketika peneliti memberikan penjelasan dalam bentuk deskripsi secara terperinci
mengenai fokus pembahasan yakni penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam menghadapi
transformasi era society 5.0 guna menuju pendidikan yang responsif dan inovatif. Penjelasan tersebut
berdasar pada perspektif secara sempit maupun luas, serta menurut pendekatan secara pendekatan ilmiah
dan sistem. Metode kedua yakni studi literature kepustakaan untuk menunjang ke konkritan informasi
yang telah diperoleh. Metode ini dilaksanakan dengan mencari, mengkaji, dan menyimpulkan sumber data
yang diperoleh. Sumber data tersebut meliputi dari publikasi jurnal, buku-buku yang relevan dengan
pembahasan, artikel, website yang terpercaya, conferen prosiding, dan lain sebagainya. Rancangan pada
penelitian ini tersusun atas menentukan topik bahasan, mencari informasi yang relevan, menentukan fokus
penelitian berdasarkan data informasi, menelaah sumber data atau informasi yang telah diperoleh melalui
sumber yang terpercaya, memahami secara berkelanjutan sumber kepustakaan, membuat catatan
penelitian, memproses catatan penelitian dan penyusunan kajian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era Society 5.0


Melalui penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di era society 5.0, terdapat berbagai macam
pertimbangan yang penting untuk ditelaah lebih lanjut mengenai konteks transformasi masyarakat yang
semakin terhubung dengan teknologi. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, teknologi
diimplementasikan dalam pembelajaran melalui adanya e-learning yang disediakan sekolah ketika sekolah
tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara luring. Sistem ujian yang dahulunya menggunakan kertas,
sekarang telah ditingkatkan dengan menggunakan CBT. Dalam proses pembelajaran tentunya hal ini sangat
membantu para pendidik dalam membuat rekap penilaian peserta didik.
Kurikulum Merdeka Belajar tak hanya difokuskan dalam bidang akademik, namun juga difokuskan
dalam membentuk karakter peserta didik. Seperti yang disampaikan oleh Jamila (2023) dalam
penelitiannya, menyatakan bahwa penerapan dari sistem pembelajaran pada Kurikulum Merdeka Belajar
tak hanya menekankan pada bidang akademisi, namun juga dalam bidang pembentukan karakter sehingga
penilaian yang dibentuk tidak hanya sebatas perangkingan dikarenakan pendidikan berfokus pada bakat
dan kecerdasan pada tiap peserta didik (Marisa, 2020). Melalui penyesuaian diri dalam menyiapkan
generasi bangsa untuk menghadapi tantangan di era society 5.0, Kurikulum Merdeka Belajar memberikan
dorongan kepada para siswa untuk mengembangkan kemandirian, berpikir kritis, dan mengeksplorasi ide-
ide baru. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Era
Society 5.0 berdampak positif dalam bidang pendidikan untuk membentuk generasi muda yang tak hanya
cerdas dalam bidang akademisi, namun juga berbakat dan berkarakter.

Tantangan dan Peluang Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society
5.0

Konsep dari Kurikulum Merdeka Belajar memang terlihat mudah, namun dalam
pengimplementasiannya, konsep ini belum dapat diterapkan dengan baik (Bungawati, 2022). Sehingga
dalam penerapannya diperlukan adanya keyakinan, kemampuan, serta kemandirian dalam
mewujudkannya. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar terdapat beberapa tantangan yang
meliputi kesiapan peserta didik, perubahan peran pendidik, serta kesiapan dan pemahaman pendidik.
Dalam lingkup kesiapan peserta didik, tidak seluruhnya peserta didik memiliki keterampilan, kedisiplinan,
kreativitas, serta motivasi untuk belajar secara mandiri dalam memahami sebuah konsep. Dalam
perubahan peran pendidik, tidak seluruhnya pendidik siap dalam menghadapi perubahan peran dari
mengajar menjadi sosok yang merangkap sebagai seorang fasilitator atau penasihat bagi para peserta didik
(Rembung, et al., 2023). Dalam kesiapan dan pemahaman pendidik, tidak seluruhnya pendidik siap dan
memiliki pemahaman yang matang mengenai Kurikulum Merdeka Belajar. Ketiga hal tersebut apabila tidak
ditangani dengan serius akan mengakibatkan adanya hambatan dalam pengimplementasian Kurikulum
Merdeka Belajar dalam menghadapi transformasi era society 5.0.
Melalui sisi sebaliknya, penerapan Kurikulum Merdeka Belajar juga memiliki peluang yang besar
dalam menghadapi transformasi era society 5.0. Dalam penerapannya, Kurikulum Merdeka Belajar mampu
membawa beragam peluang yang signifikan dalam membangun sistem pendidikan yang responsif, inovatif,
dan adaptif. Peluang tersebut meliputi adanya pemberdayaan peserta didik yang efektif dan aktif,
meningkatkan cara berpikir kritis, dan integrasi teknologi yang inovatif. Melalui Kurikulum Merdeka
Belajar, peserta didik memegang peran sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Hal ini tentunya
membuka peluang lain, yakni memberikan kesempatan mengembangkan kemandirian, inisiatif, dan
tanggung jawab dalam belajar.

Inovasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Menghadapi Transformasi Era Society 5.0 guna Menuju
Pendidikan yang Responsif dan Inovatif
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan inovasi yang diperkenalkann oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan sejak tahun 2022. Dalam proses penerapannya, terdapat beberapa inovasi
yang dapat menjadi pertimbangan dalam mewujudkan pendidikan yang responsif dan inovatif dalam
menghadapi transformasi era society 5.0. Salah satunya yakni kebijakan dalam penerapan kurikulum harus
mampu memadukan antara teknologi dan pendidikan secara optimal (Marisa, 2020). Hal ini juga bertujuan
untuk mempermudah para peserta didik dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul di
lingkungan sosial. Fasilitas Kurikulum Merdeka Belajar yang mencakup pemanfaatan internet of things,
augmented reality serta penggunaan artificial intelligence dalam pembelajaran perlu ditingkatkan
kembali namun ditujukan untuk mengasah pola pikir kritis para peserta didik (Haryati, et al., 2022).
Selain itu, adanya pengembangan karakter, bakat, dan pengetahuan siswa yang memuat beberapa
nilai-nilai karakter meliputi pengalaman langsung, pemecahan masalah, dan kolaborasi tim dapat
mengasah dan mereplikasi tantangan yang dihadapi dalam masyarakat. Dimanfaatkannya Integrasi
teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, augmented reality, dan analitik data dapat meningkatkan
pengalaman pembelajaran siswa. Adapun hal yang perlu dikembangkan dalam sumber daya pendidik. Hal
ini mencakup program pengembangan profesional untuk guru dan staf sekolah, serta program sertifikasi
dan pelatihan. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa inovasi yang perlu dikedepankan dalam
penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yakni pemaduan antara teknologi dan pendidikan secara
berkelanjutan, pemanfaatan teknologi yang ditujukan untuk mengasah pola pikir kritis para peserta didik,
serta pengembangan professional para pendidik dengan adanya pelatihan maupun program sertifikasi
guna mewujudkan pendidikan yang responsif dan inovatif.

KESIMPULAN

Melalui hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di
Era Society 5.0 berdampak positif dalam bidang pendidikan untuk membentuk generasi muda yang tak
hanya cerdas dalam bidang akademisi, namun juga berbakat dan berkarakter. Namun dalam penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar terdapat beberapa tantangan yang meliputi kesiapan peserta didik, perubahan
peran pendidik, serta kesiapan dan pemahaman pendidik. Akan tetapi di sisi sebaliknya, penerapan
Kurikulum Merdeka Belajar juga memiliki peluang yang besar dalam menghadapi transformasi era society
5.0. Kurikulum Merdeka Belajar mampu membawa beragam peluang yang signifikan dalam membangun
sistem pendidikan yang responsif, inovatif, dan adaptif. Peluang tersebut meliputi adanya pemberdayaan
peserta didik yang efektif dan aktif, meningkatkan cara berpikir kritis, dan integrasi teknologi yang inovatif.
inovasi yang perlu dikedepankan dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar yakni pemaduan antara
teknologi dan pendidikan secara berkelanjutan, pemanfaatan teknologi yang ditujukan untuk mengasah
pola pikir kritis para peserta didik, serta pengembangan professional para pendidik dengan adanya
pelatihan maupun program sertifikasi guna mewujudkan pendidikan yang responsif dan inovatif.

SARAN

Dalam kajian ini disarankan agar pengimplementasian Kurikulum Merdeka Belajar dapat
diimplementasikan secara merata untuk memperluas peluang dalam menhadapi transformasi di era
society 5.0. Adapun saran untuk penelitian berkelanjutan diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut mengenai
model dan strategi dalam menghadapi tantangan yang muncul dalam pengimplementasian Kurikulum
Merdeka Belajar agar dapat berjalan lebih optimal. Penyebaran dalam penggunaan Kurikulum Merdeka
Belajar juga diperlukan untuk menjaga kestabilan pertumbuhan para generasi bangsa yang nantinya akan
berhadapan dengan era society 5.0. Indonesia perlu meningkatkan tak hanya fasilitas, namun juga
kemampuan para pendidik untuk dapat menerapkan adanya Kurikulum Merdeka Belajar dengan baik dan
mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Juna dan artikel

Bungawati, 2022. Peluang dan Tantangan Kurikulum Merdeka Belajar Menuju Era Society 5.0. Jurnal
Pendidikan, 13(3), pp. 381-388.

Fauzi, A., 2022. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH PENGGERAK. Jurnal Pahlawan,
18(2).

Hafizah, N., 2023. MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL GENERASI ALPHA ERA SOCIETY 5.0 PADA
KURIKULUM MERDEKA. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(4).
Haryati, L. F., Anar, A. P. & Ghufron, A., 2022. Menjawab Tantangan Era Society 5.0 Melalui Inovasi
Kurikulum Merdeka Di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2).

Hasanah, A. & Haryadi, 2022. TinjauanKurikulum Merdeka Belajar dengan Model Pendidikan Abad 21
dalam Menghadapi Era Society 5.0. GHÂNCARAN: JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA, SPECIAL EDITION(LALONGET III), pp. 266-285.

Indarta, Y. et al., 2022. Relevansi Kurikulum Merdeka Belajar Dengan Model Pembelajaran Abad 21 dalam
Perkembangan Era Society 5.0. EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN, 4(2).

Jamila, S. H., 2023. Pengembangan Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Tafhim Al-‘Ilmi :Jurnal Pendidikan
dan Pemikiran Islam, 18(2), pp. 292-309.

Marisa, M., 2020. INOVASI KURIKULUM “MERDEKA BELAJAR” DI ERA SOCIETY 5.0. Santhet: Jurnal Sejarah,
Pendidikan, dan Humaniora , 4(1), pp. 1-9.

Rahayu, R. et al., 2022. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Penggerak. Jurnal Basicedu,
6(4), pp. 6313-6319.

Rembung, O. S. et al., 2023. TRANSFORMASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN MELALUI IMPLEMENTASI


KURIKULUM MERDEKABELAJAR. Jurnal Ilmu Pendidikan (JIP), 1(3).

Solehudin, D., Priatna, T. & Zaqiyah, Q. Y., 2022. Konsep Implementasi Kurikulum Prototype. Jurnal
Basicedu, 6(4), pp. 7486-7495.

Thahery, R., 2023. MPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KAMPUSMERDEKA DALAM


MENGHADAPI ERA SOCIETY 5.0. Technical and Vacational EducationInternational Journal, 3(1),
pp. 10-22.

Buku

Maulida, U., 2022. PENGEMBANGAN MODUL AJAR BERBASIS KURIKULUM MERDEKA. Tarbawi, 5(2), pp.
130-139

Internet

Available at: http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/menyiapkan-pendidik-profesional-di-era-


society-50

Nurani, D., 2021. Menyiapkan Pendidik Profesional di Era Society 5.0. [Online]

Anda mungkin juga menyukai