Anda di halaman 1dari 18

Analisis Pelaksanaan Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Studi Kasus pada PT Visi Sukses

Bersama Jakarta"

MATA KULIAH : psikologi industri

Dosen Pengampu: Arviana Lientje Kakerissa, ST., MT., IPU.

Disusun Oleh:

Nama : PUTRI OKTAVIANI GUNTUR

NIM :202272080

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Dalam perekonomian Indonesia, UMKM merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar
dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha
Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk
mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. UMKM di Indonesia adalah tulang
punggung perekonomian Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2012
yang mencapai 56,5 juta unit usaha. Jumlah tersebut adalah 99,99% dari total unit usaha di Indonesia secara
keseluruhan. UMKM juga berkontribusi sebagai penyedia lapangan kerja dan menyerap 107,7 juta tenaga kerja
atau sebesar 97,16% dari total unit usaha di Indonesia. Demikian juga dengan peran UMKM dalam penciptaan
Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional menurut harga yang berlaku adalah sebesar 4.869,6 triliun rupiah pada
tahun 2012. Sehingga eksistensi dan peran UMKM dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi
(PPID Depkop, 2015, p.1).

Pemberdayaan UMKM di tengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus
mampu mengadapai tantangan global, seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya
manusia dan teknologi, serta perluasan area pemasaran. Hal ini perlu dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM
itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri dan
manufaktur di Indonesia, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar
di Indonesia. Permasalahan-permasalahan seperti demikian dapat mengakibatkan pertumbuhan omzet yang kurang
optimal akibat pasar kurang berkembang dan ancaman untuk ditinggalkan pelanggan ataupun keputusan pemasaran
yang salah sehingga gagal memenuhi kebutuhan dan keinginan target pasar.

Dari uraian di atas, untuk membahas tentang usaha “Nasi kuning putri di poka perumnas ” yang merupakan
salah satu UMKM dalam industri maknan di Ambon. Usaha ini pertama didirikan oleh Ibu nil Notanubun poka
Ambon pada tahun 2015-2024 usaha ini hanya berbentuk pedagang kaki lima, Nasi kuning putri di poka perumnas
sudah mempunyai tempat makan sendiri. Disini kita akan membahas Aspek – Aspek Dalam Studi Kelayakan
Bisnis Nasi Kuning Putri Di Poka Perumnas Ambon

1.2 rumusan masalah


 apa saja Aspek – Aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis Nasi Kuning Putri Di Poka Perumnas Ambon
1.3 tujuan
 untuk mengetahui Aspek – Aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis Nasi Kuning Putri Di Poka Perumnas
Ambon
BAB II
PEMBAHSAAN

2.1 studi kelayakan bisnis

2.1.2 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau
tidaknya ide tersebut untuk dilaksanakan.
Bisnis merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi yang sangat dinamis yang dinamikanya itu
sangat ditentukan oleh sumber daya organisasi yang ada dalam bisnis itu, yaitu: man (orang), money
(dana), material (peralatan), machine (mesin), dan methode (cara menggerakkannya).

Secara etimologi, bisnis berasal dari bahasa Inggris Business dengan kata dasar “busy” yang berarti
sibuk. Bisnis memang identik dengan kesibukan, tapi ini bukan berarti hanya kesibukan biasa. Ada tujuan
tertentu dibalik kesibukan tersebut, yakni untuk memperoleh keuntungan. Jadi bisnis bisa diartikan
sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan orang lain guna
memperoleh keuntungan. Pengertian gampangnya, bisnis sama dengan jualan barang atau jasa

Studi kelayakan bisnis sering disebut juga feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam
mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari segi gagasan usaha/proyek yang
direncanakan.

Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha/proyek yang
dilaksanakan dan bermanfaat menghasilkan benefit. Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah ide
bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan manfaat yang lebih
besar bagi semua pihak (stake holder) dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkan. Studi kelayakan
usaha/bisnis atau disebut juga analisis proyek adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai
konsep dasar yang berkaitan tentang keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya
bisa digunakan antara lain untuk melakukakah hal-hal berikut:

a. Merintis usaha baru, misalnya: membuka toko, mendirikan perusahaan jasa, membangun pabrik,
dan lainlain.

b. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya: untuk menambah kapasitas pabrik, memperluas
skala usaha, dan lain-lain.

c. Memilih jenis usaha/investasi proyek yang paling menguntungkan, misalnya: pilihan usaha barang
atau jasa, pilihan usaha dagang, dan lain-lain

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha
atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.
Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun
keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentukan
kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya. Aspekaspek yang dinilai
dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar, dan pemasaran, aspek keuangan, aspek
teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek dampak lingkungan, aspek ekonomi dan
social

Banyak rumusan pengertian studi kelayakan bisnis yang diberikan oleh para ahli ekonomi,
diantaranya adalah:

a. Studi kelayakan bisnis yang sering disebut dengan kelayakan proyek adalah penelitian tentang bisa
tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

b. Studi kelayakan bisnis difokuskan pada pendekatan keuangan perusahaan atau analisis finansial.

c. Studi kelayakan bisnis adalah kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menentukan pilihan jenis
usaha/proyek mana yang layak (menguntungkan) untuk dilaksanakan.

d. Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan mempelajari secara mendalam tentang layak atau
tidaknya suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan

Memperhatikan rumusan-rumusan studi kelayakan bisnis tersebut dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan mempelajari atau meneliti secara sungguh-
sungguh segala macam data dan informasi yang berkenaan dengan suatu kegiatan bisnis, dan selanjutnya
data dan informasi itu dihitung dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang biasa dipakai dalam
penelitian bisnis.

Studi kelayakan apabila diletakkan pada objek pendirian sebuah usaha baru disebut studi kelayakan
proyek. Jika objeknya adalah pengembangan usaha berarti usaha yang sudah berjalan, namun
direncanakan ada pengembangan, maka studi kelayakan disebut studi kelayakan bisnis. Jadi studi
kelayakan bisnis adalah studi kelayakan yang digunakan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan
sebuah usaha

2.2.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan untuk memahami secara lebih dalam tentang studi kelayakan bisnis (feasible study), tujuannya
tidak terlepas pada cita-cita dan harapan yang diharapkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dalam
hal ini Kasmir dan Jakfar mengatakan paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau
proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan yaitu:

a. Menghindari risiko kerugian

b. Memudahkan perencanaan

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

d. Memudahkan pengawasan

e. Memudahkan pengendalian
2.3.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan

Bisnis Secara umum suatu pengerjaan proyek/usaha yang akan dilakukan dianggap feasible adalah
apabila memenuhi kriteria:

 Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat yang berarti kepada public
(masyarakat).
 Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu berkembang (expand) yang
terpenting memiliki kondisi kontinuetas usaha yang tinggi.
 Proyek/usaha yang dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan mampu tahan terhadap berbagai
goncangan ekonomi (economic fluctuation) baik karena faktor domestik maupun global.
 Proyek/usaha yang tahan terhadap berbagai masalah termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
 Proyek/usaha yang tahan terhadap berbagai masalah termasuk jika timbulnya krisis kepercayaan.
 Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan pekerjaan atau secara tidak
langsung telah mencoba mengurangi angka pengangguran (unemployment)
 Proyek/usaha yang sedang dilaksanakan tersebut adalah searah dengan konsep rencana
pembangunan pemerintah baik pemda atau pusat (local government and government plant).
 Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha adalah orang yang memiliki pengalaman
(experience) dan pendidikan (education) yang cukup.
 Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah memiliki performence
yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen modern, seperti kedisiplinan,
kejujuran, loyalitas, dan keinginan untuk terus memperbaiki kesalahan.
 Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan untuk jangka panjang untuk menerapkan
penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi perkembangan teknologi yang dinamis juga
untuk mengantisipasi akan munculnya para pesaing.

Untuk membuat analisis studi kelayakan bisnis (SKB) tersebut menjadi lebih kuat maka perlu juga
diperhatikan hal-hal dibawah ini, yaitu beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian
kelayakan yaitu:

a. Aspek sumber daya manusia (human resources aspect)

b. Aspek keuangan (financial aspect)

c. Aspek pemasaran (marketing aspect)

d. Aspek produksi (production aspect)

e. Aspek teknis (technical aspect)

f. Aspek kemanfaatan (benefit aspect)

g. Aspek yuridis (juridical aspect)

h. Aspek kesempatan kerja (opportunity job aspect)


i. Aspek lingkungan (environment aspect)

BAB III

ANALISIS ASPEK YANG DIKAJI

3.1 Aspek Hukum (Yuridis)

Legalitas suatu perusahaan atau badan usaha merupakan unsur yang terpenting, karena legalitas
merupakan jati diri yang melegalkan atau mengesahkan suatu badan usaha sehingga diakui oleh
masyarakat.

3.1.1 Pelaksana Bisnis

1. Bentuk Badan

Usaha Bentuk badan usaha dari yaitu usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon
perseorangan yang disahkan melalui Pemerintah Desa. Dikatakan sebagai usaha perseorangan karena
usaha ini didirikan, dimiliki, dikelola, dan diawasi oleh seseorang. Jadi pengambilan keputusan dilakukan
oleh pemilik usaha. Alasan dipilihnya bentuk usaha ini adalah keuntungan mutlak diberikan kepada
pemilik, memudahkan dalam pengawasan dan pengambilan keputusan, risiko ditanggung pemilik, dan
karena usaha yang dijalankan masih usaha kecil.

2. Identifikasi Pelaksana

Bisnis Ada beberapa peraturan pemerintah yang perlu diketahui berkaitan dengan identitas
pelaksana bisnis yang disesuaikan dengan jenis perusahaan yang dipilih beberapa sisi dari identitas
pelaksana bisnis yang perlu diteliti adalah sebagai berikut:

a) Kewarganegaraan Pemilik usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon adalah warga negara
Indonesia.
b) Informasi Bank Dalam hal ini pendiri usaha tidak sedang dalam kondisi kemacetan pembayaran
kredit, dan sebagainya. Jadi kredibilitas pemilik perusahaan masih bisa dipertanggung jawabkan
terutama di masyarakat perbankan.

3.1.2 Perizinan

1. Izin

lokasi Izin lokasi usaha merupakan hal yang penting agar tidak terjadinya perselisihan antara
masyarakat sekitar. Lokasi usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon sudah memiliki izin dari
pemerintah dengan hak kuasa tanah yang disewa. Status tanah yang ditempati merupakan tanah yang
disewa

2. Izin Usaha

Usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon belum memiliki NPWP karena pendirinya
masih seorang mahasiswa dan usaha ini baru berjalan, namun kedepannya akan segera
didaftarkan.
Usaha ini sudah memiliki surat izin usaha melalui Pemerintah Desa (surat izin terlampir). Adapun
berkas – berkas yang dibawa pemilik pada saat membuat surat izin usaha diantaranya yaitu:

• Fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)

• Fotokopi KK (Kartu Keluarga)

• Bukti foto usaha

3. Sertifikasi Halal dan BPOM Saat ini usaha Ice Cream Alpucok Bang Sayy memang belum
mempunyai sertifikasi halal dan BPOM, namun kedepannya jika usaha ini semakin berkembang
maka pemilik akan segera mendaftarkan usahanya untuk mendapatkan sertifikat halal dan BPOM.

Meskipun begitu, pemilik meyakinkan bahwa produk usahanya aman dan juga halal dari segi
bahan, proses, dan biayanya.

Tabel 2.1 Penilaian Aspek Hukum

No Aspek Penilaian Keterangan

1 Surat Izin Usaha Ada Ada

2 Surat Kepemilikan Tanah Tidak ada

3 NPWP Tidak ada Tidak Ada

4 Sertifikasi Halal dan BPOM Tidak Ada

3.1.3 Kesimpulan

Kelayakan Aspek Hukum Dari aspek hukum, usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon
dapat dikatakan layak karena sudah memiliki perizinan yang jelas, baik izin lokasi Pemilik juga tidak
sedang dalam kondisi kemacetan pembayaran kredit dan tidak sedang terlibat dalam suatu yang bisa
menimbulkan gugatan ataupun tuntutan. Namun kedepannya juga perlu mendaftarkan NPWP, sertifikasi
halal, dan BPOM.

3.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

3.2.1 Aspek Pasar

Pasar dapat diartikan sebagai suatu mekanisme yang terjadi antara pembeli dan penjual atau
tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan nasi kuning ikan menjadi salah
satu makanan yang tengah diminati masyarakat saat ini

Oleh karena itu, dengan adanya usaha nasi kuning ikan ibu nil akan meningkatkan permintaan
terhadap nasi kuning ikan . Penawaran Produk nasi kuning ikan yang banyak peminatnya sangat bnyak
dijumpai saat ini. Dengan pengetahuan dan ide pemikiran kreatif tentang bisnis, membuat nasi kuning
ikan banyak ditemukan.

Oleh karena itu, disini pemilik ingin membuat nasi kuning ikan lebih kreatif lagi agar penawaran
akan produk ini akan semakin mudah dijumpai dengan menggunakan bantuan teknologi untuk
mempromosikan dan memasarkannya.

Jika usaha ini sudah berkembang maka akan membuka unit cabang lainnya diberbagai daerah.

3.2.2 Aspek Pemasaran

Dalam menjalankan suatu bisnis/usaha yang harus dipikirkan yaitu bagaimana memasarkan
produk dan pendistribusiannya hingga ke tangan konsumen. Strategi yang digunakan usaha nasi kuning
putri di poka perumnas ambon diantaranya marketing mix dan STP yang mengarah pada beberapa elemen
penting, yaitu:

Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix):

 Strategi Produk
Iklim bisnis yang semakin kompetitif menurut perusahaan/bisnis untuk selalu berinovasi guna
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Produk yang dihasilkan beranekaragam sesuai
dengan permintaan pasar. Usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon memilik menu yang
beragam, baik dari segi macam menunya maupun ukurannya.
 Strategi Harga
Harga yang ditawarkan sesuai dengan standar pasaran, tetapi bisa mengalahkan komoditas.
Maksudnya pesaing juga menetapkan harga yang sama namun usaha ini tidak terkalahkan karena
keunggulan yang dimiliki.
 Strategi Lokasi dan Distribusi Usaha ini penempatannya/pendiriannya di suatu daerah yang
berada ditengah-tengah pemukiman penduduk, anak kos, dan tsamping indomaret dimana ketiga
hal tersebut merupakan sasaran utama.
 Strategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan oleh usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon ntara lain:

• Memberikan jasa antar gratis pada wilayah sekitar usaha

• Penempelan logo di tempat lokasi (spanduk, poster, dan sebagainya.)

• harga makanannya yang cukup murah untuk anak kos

• Mendaftarkan usaha untuk menjadi mitra Grab atau Gojek.

• Cara pengemasan dengan menggunakan pembumbungkus pembungkus nasi yang efektif sangat
aman
Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dari usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon berdasarkan
demografis yaitu umur dan jenis kelamin. Kelompok pembeli disini misalnya remaja, dan
dewasa, baik perempuan maupun laki-laki.
2. Target Pasar
Taget pasar nasi kuning putri di poka perumnas ambon adalah semua kalangan, mulai dari
remaja dan dewasa, baik perempuan maupun laki-laki.
3. Posisi Pasar
Produk yang dihasilkan memiliki ciri yang khas dan harga yang terjangkau bagi konsumen
sehingga bisa memberi posisi yang jelas di masyarakat.

Kesimpulan Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran

Berdasarkan penilaian aspek pasar dan pemasaran yang dilakukan, nasi kuning putri di poka
perumnas ambon dapat dikatakan layak dari aspek pasar dan pemasaran.

3.3 Aspek Teknik dan Teknologi

3.3.1 Bisnis yang Dilaksanakan

 Bidang Usaha
nasi kuning putri di poka perumnas ambon bergerak dibidang bisnis kuliner, tepatnya makanan
 Fasilitas
Fasilitas yang ada pada usaha ini yaitu:
a. tempat untuk menaru nasi kuning
b. Stelling usaha

c. Kursi dan Meja

d. Cok Charger

e Alat untuk nasi kuning contoh (piring,sendok,gelas,pembungkus nasi plastik dan lain – lain

3.3.2 Deskripsi produk

Usaha nasi kuning putri di poka perumnas ambon merupakan perusahaan dibidang kuliner yang
menghasilkan produk makanan nasi kuing

3.3.3 Lokasi Usaha

Lokasi yang dipilih beralamat di poka perumnas Kecamatan Tihu,kota ambon. Beberapa
alasan yang menentukan lokasi ini dipilih yaitu:
1. Lokasi ini dekat dengan pasar potensial nya yaitu masyarakat di jalan utama poka perumnas
sekitarnya juga ada indomaret, kampus unpatti, dan dekat dengan lokasi anak kos
2. Lokasi ini juga dipilih karena faktor biaya tidak sewa rumah atau kontrak,
3. Lokasi ini juga dapat dengan mudah dijangkau dengan alat transportasi yang tersedia.

2.3.4 Tata Letak lokasi

Usaha nasi kuning putri berada di Jalan Utama di poka perumnas KelurahanTihu,kota ambon.
Usaha ini hanya mempunyai satu tempat dengan ukuran. Tempat ini digunakan untuk
menerima konsumen sekaligus sebagai tempat makan konsumen . Pada tempat ini terdapat
meja dan kursi yang disediakan untuk konsumen

3.3.5 Kapasitas Produksi

Dalam memproduksi produk, kapasitas produk bukan ditentukan oleh nasi kuning dan ikan
yang ada tetapi menyesuaikan dengan pesanan konsumen. Semakin banyak yang diproduksi
atau dipesan maka akan semakin lama waktu menyelesaikannya. Jadi proses produksi tidak
kontinu tetapi insidental yaitu hanya memproduksi jika ada pesanan.

3.3.6 Rencana Produksi

Untuk sementara ini, usaha nasi kuning putri hanya melayani atau menghasilkan produk nasi
kuning yang dibuat dan diolah sendiri dengan berbagai menu yang ada. Bisnis akan beroperasi
mulai dari hari Senin sampai dengan hari sabtu.
Adapun perencanaan waktunya yaitu dari jam 17.00 – 23.00 wit setiap harinya. Pelaksanaan
bisnis dilakukan secara bertahap mulai dari penjadwalan hingga pemasarannya.
Pelaksanaan bisnis dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan, pada pukul 16;00 wit alat
dan bahan harus sudah tiba dilokasi dan kemudian membersihkan lokasi. Sedangkan
perencanaan harganya sebagai berikut.
Nasi kuning ikan : 10 k
Nasi kuning ikan telur : 15k
Nasi kuning ayam: 20 k
3.3.7 Teknologi
Teknologi yang digunakan dalam memproduksi nasi kuning putri pada pendistribusian atau
pemasarannya, teknologi yang digunakan adalah Handphone

Tabel 2.3 Penilaian Aspek Teknik dan Teknologi

Kesimpulan

Kelayakan Aspek Teknik dan Teknologi Berdasarkan penilaian yang dilakukan, usaha nasi kuning
putri dapat dikatakan layak dari aspek teknik dan teknologi

3.4 Aspek Manajemen

3.4.1 Perencanaan (Planning)

Usaha yang akan dijalankan diberi nama nasi kuning putri. Alasan dipilihnya nasi kuning putri
adalah karena banyaknya minat pembeli nasi Kuning Ikan karna harga yang terjangkau mudahnya
bahan baku di dapatkan. Pemilihan lokasi berada di poka perumnas Kelurahan tihu Kota Ambon

3.4.2 Pengorganisasian (Organizing)


Tidak ada pengorganisasian kelompok karena di lakukan hanya sendiri oleh ibu nil
notanubun dari melayani konsumen hingga proses menyajikan atau proses pengemasan
produk
3.4.3 Pelaksanaan (Actuating)

Dalam menjalankan atau melaksanakan usaha, pemilik usaha sendiri yang menghendel semuanya

pemilik usaha yang bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang terjadi dan berlangsung
selama pelaksanaan usaha. Serta keuangan yang saat ini dipegang oleh pemilik usaha bertanggung
jawab mengurusi masalah uang masuk dan keluar. Dan untuk pemilik usaha akan mengerjakan
semua proses produksi, menjual dan memasarkan barang dagangan, mengerjakan proses
pembuatan makanan usaha

3.4.4 Pengawasan (Controlling)

Pengawasan dilakukan oleh pemimpin atau pemilik usaha langsung sendiri untuk mengukur dan
menilai pelaksanaan tugas telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

3.4.5 Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajamen

Usaha nasi kuning putri dapat dikatakan layak dari aspek manajemen karena sudah memenuhi
fungsi manajemen.

3.5 Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik


3.5.1 Aspek Ekonomi dan Sosial
Semoga implementasi dari usaha ini dapat memberikan pengaruh positif bagi
ekonomi masyarakat dan memberi manfaat sosial yang hendaknya diterima oleh
masyarakat, diantaranya yaitu:
1. Harga yang terjangkau
Adanya usaha ini dapat bermanfaat bagi masyarakat khusnya anak kos mahasiswa
dengan harga yang terjangkau sehingga dapat menguntungkan pemilik usaha tersebut.

2. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan

Adanya usaha ini juga bermanfaat bagi pemilik dan bermanfaat dimana dapat
meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam dunia usaha bisnis.
3. Mengurangi kesenjangan ekonomi
Usaha ini bertujuan untuk dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat
terutama membantu setiap anak kos , akan bermanfaat untuk membantu kesenjangan
ekonomi kepada masyarakat terutama dengan memberikan sumbangan kepada fakir
miskin
3.5.2 Aspek Politik
Kaitan antara ekonomi sosial dan politik sulit dipisahkan. Mereka seling kali
mengkait antara satu aspek dan aspek lainnya. Usaha nasi kuning putri ini memiliki
dampak positif pada aspek ekonomi nasional termasuk aspek sosialnya, maka
diharapkan politik nasional pun menjadi baik.
3.5.3 Kesimpulan Kelayakan Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
usaha nasi kuning putri dapat dikatakan layak dari ekonomi, sosial, dan politiknya
karena dapat memberikan pengaruh positif bagi ekonomi masyarakat dan memberi manfaat
sosial sehingga diharapkan aspek politiknya juga menjadi baik.

3.6 Aspek Keuangan


3.6.1 kebutuhan Dana
3.6.2 tabel kebutuhan dana

Jenis biaya Unit Harga satuan Harga


bulanan
1 Cabai kecil 1 .kg 15.000 450.000
2 Bawang merah 1. kg 25.000 750.000
3 Bawang putih 1 kg 22.000 660.000
4 roico 1 renteng 5.000 150.000
5 kecap 1 bungkus sedang 15.000 450.000
6 garam 1 bungku 5.000 150.000
7 miwon 1 bungkus 5.000 150.000
8 Saos tomat 1 bungkus sedang 10.000 300.000
9 beras 10 kg 210.000 6.300.000
10 kuning stengah 15.000 450.000
11 Ikan cakalang 1 ekor sedang 45.000 1.350.000
12 telur 1 rak 60.000 1.800.000
13 ayam 1 ekor 35.000 1.050.000
14 sayur 20.000 600.000
15 mie 2 bungkus 12.000 360.000
14 Minyak kelapa 1 liter 15.000 450.000
15 Minyak tanah 5 liter 20.000 150.000
16 Kertas nasi 1 pak 32.000 960.000
17 Kantong plastik 1 pak 5000 150.000
18 Air galun 1 5000 150.000
19 listrik 1 bulan 100.000 100.000
20 Sewa tempat 1 bulan 150.000 150.000
TOTAL 17.080.000
2.3 Analisis Potensi Pendapatan

Untuk mengetahui pendapatan bersih atau laba perlu dilakukan analisa terlebih dahulu pada
pendapatan dan pengeluaran.

Tabel 2.3.1 Pendapatan Perbulan

Pendapatan Nilai (Rp)


Perbulan 24.000.000

Tabel 2.3.2 Pengeluaran Perbulan

No Jenis biaya Nilai (Rp)


1 Tempat Usaha (sewa) 150.000
2 Listrik 100.000
3 Bahan baku 15.420.000
4 Bahan penunjang 1.410.000
Total 17.080.000

Tabel 2.3.3 Perkiraan Laba/Rugi

Pendapatan perbulan Pengeluaran perbulan

Rp. 24.000.000 Rp. 17.080.000

Rp. 24.000.000 – Rp. 17.080.000 =


Laba/rugi = Pendapatan - Pengeluaran
Rp. 6.920.000
2.4 Analisis Kelayakan
a. Metode NPV
Tabel 2.4.1 Metode Perhitungan NPV

tahun ke- pendapatan pertahun bunga 12% hasil


1 288,000 0.8929 2,571,552
2 288,000 0.7972 2,295,936
3 288,000 0.7118 2,049,984
4 288,000 0.6355 1,830,240
5 288,000 0.5674 1,634,112
6 288,000 0.5066 1,459,008
7 288,000 0.4523 1,302,624
8 288,000 0.4039 1,163,232
9 288,000 0.3606 1,038,528
10 288,000 0.322 927,360
16,272,576
total

nilai sisa (Rp. 240.000 x 0.3220) 72,280,000

total penerimaan 16,272,576


investasi 2,427,000
biaya operasional -17,080,000

total 1,619,576
a. Metode IRR
NPV = -I + Ab (P/A,I,n) (P/F,I,1) – Ac(P/F,I,n) – S (P/A,I,n)
Jika I = 25%
NPV = - 2,427,000 + 16,272,567 (P/A,25,10)(P/F,25,10) – 17,080,000 (P/F,25,10) – 240,000
(P/A,25,10)
= -2,427,000 + 16,272,567 (3,571)(0.1074) - 17,080,000 (0.1074) – 240,000 (3,571)
= +1,122,510

Jika i = 35%
NPV = - 2,427,000 + 16,272,567 (P/A,35,10)(P/F,35,10) – 17,080,000 (P/F,35,10) – 240,000
(P/A,35,10)
= - 2,427,000 + 16,272,567 (2,715)(0.0497) - 17,080,000 (0,497) – 240,000 (2,715)
= -882,861.52

Dari hasil perhitungan diatas, ternyata untuk nilai i pada saat NPV = 0 berada antara i=25% dan
i=35%, sehingga selanjutnya dengan metode interpolasi akan diperoleh IRR, yaitu:

V +¿
IRR = iNP V +¿¿ + + NP ¿(iNPV ¿ +iNP V + ¿¿
¿¿
1,122,510
IRR = 25% + (35 %−25 %)
(1,122,510+ 882,861.52)

IRR = 79,67%

Karena IRR = 79,67% > MARR = 12%, maka rencana investasi tersebut layak secara ekonomis
sehingga direkomendasikan untuk dilaksanakan.

b. Metode PP

2,427,000
K (PBP)= x 10=2Tahun
24.000 .000−17.080 .000

Karena k (2 tahun) < n (10 tahun), maka rencana investasi tersebut layak secara ekonomis
sehingga direkomendasikan untuk dilaksanakan.

3.6.3 Kesimpulan Kelayakan Aspek keuangan


Berdasarkan perhitungan IRR, PP, dan NPV, maka usaha nasi kuning putri di poka
perumnas kota ambon dapat dikatakan layak dari aspek keuangan.

3.7 aspek lingkungan hidup

3.7.1 PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)


Lingkungan tempat berdirinya usaha nasi kuning putri ini berada di daerah jalan lalu
lintas yang ramai dilalui berbagai kendaraan sehingga menjadikan lokasi ini tidak pernah
sepi. untuk suhu udara tidak dapat diprediksi karena mengikuti siklus cuaca, Lokasi ini juga
cukup menguntungkan karena berada di pinggir jalan dapat mempermudah promosi produk
dan meningkatkan pembeli karena akses lokasi yang mudah dicapa

3.7.2 ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)

Mengenai analisis dampak lingkungan pada usaha ini, jika dilihat dari proses produksi
penyajian makanan ini tidak memberi dampak yang buruk bagi lingkungan karena limbah
atau sampah dari usaha ini diolah dengan benar. limbah cair dari usaha ini adalah air bekas
cucian dari peralatan bekas pakai saat proses produksi.

3.7.3 RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)

Rencana pemantauan lingkungan yang dapat dilalukan adalah dengan memantau


keberadaan vektor penyebar penyakit berupa lalat yang mana lalat ini dapat menjadi indikasi
suatu kebersihan lingkungan, lalat dapat di pantau setiap harinya di sekitaran lingkungan
usaha terutama di bagian yang terpenting yaitu tempat produksi. Lalat merupakan penyebab
penularan penyakit pencernaan sehingga keberadaannya harus terus dipantau. Selain lalat, hal
lain yang perlu di pantau adalah selokan tempat dibuangnya limbah cair. Selokan yang baik
adalah selokan yang tidak terlalu menimbulkan bau busuk yang menyengat hingga
mengganggu aktifitas masyarakat disekelilingnya, selokan juga tidak boleh tersumbat karena
hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah lain ketika cuaca hujan, banjir misalnya.
3.7.3 RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
Rencana pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah dengan memastikan sampah tidak
disimpan berhari-hari di tempat penampungan sampah. Sampah akan dibuang 1 x 24 jam yang artinya
setiap hari tempat sampah akan di bersikan Dalam hal pengolahan sampahnya, limbah padat akan
dikumpulkan di tempat pembuangan sampah sementara (tong sampah), kemudian selanjutnya akan
diangkut oleh Dinas Kebersihan ke tempat pembuangan akhir sampah (TPA). Sedangkan untuk limbah
cair, akan dibuang ke selokan. Namun selokan tetap dijaga dengan tidak membuang limbah padat ke
selokan sehingga selokan tidak tersumbat.
3.7.5 Kesimpulan Kelayakan Aspek Lingkungan Hidup
Usaha nasi kuning putri di poka perumnas kelurahan tihu dapat dikatakan layak dari
aspek lingkungan hidup karena dengan berdirinya usaha tersebut tidak menimbulkan dampak
buruk terhadap lingkungan.

BAB IV

PENUTUPAN

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan analisis studi kelayakan bisnis pendirian Usaha nasi kuning putri di poka
perumnas kelurahan tihu dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aspek hukum layak
2. Aspek pasar dan pemasaran layak
3. Aspek teknis dan teknologi layak
4. Aspek manajemen layak
5. Aspek keuangan layak
6. Aspek ekonomi, sosial dan politik layak
7. Aspek lingkungan hidup layak

4.2 SARAN

Karena dari hasil analisis keseluruhan aspek studi kelayakan bisnis rencana pendirian
usaha Usaha nasi kuning putri di poka perumnas kelurahan tihu dinyatakan layak dan tidak
terdapat risiko yang berarti, maka sebaiknya rencana pendirian usaha tersebut dijalankan atau
dilaksanakan

Anda mungkin juga menyukai