Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM GLBB MENGGUNAKAN

FLETCHER'S TROLLEY
MATA KULIAH: FISIKA REKAYASA
Materi Praktikum ke: 1

Ditulis untuk Memenuhi Penilaian Praktikum Fisika Rekayasa


Program Studi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Politeknik Negeri Sriwijaya

Oleh :

Satria Fadila Dewantara


(062340212122)

Tanggal Praktikum: 26 September 2023


PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN
PERAWATAN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA REKAYASA

Diajukan Oleh:
Satria Fadila Dewantara 062340212122

Diajukan Sebagai Laporan Praktikum Mata Kuliah Fisika Rekayasa semester 1


Tahun Ajaran 2023/2024 Program Studi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya

Palembang. 26 September 2023

Menyetujui,
Dosen Pengampuh,

Adian Arista Anas, S.T., M.Se


NPM. 198710222020121005

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................v
BAB I.............................................................................................................................1
TUJUAN........................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
ALAT DAN BAHAN....................................................................................................2
BAB III..........................................................................................................................3
TEORI SINGKAT.........................................................................................................3
3.1. Konsep Dasar......................................................................................................3
3.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)...........................................................3
3.3. Hukum Ⅱ Newton...............................................................................................4
BAB IV..........................................................................................................................7
DATA DAN PENGOLAHAN......................................................................................7
4.1 Prosedur Percobaan..........................................................................................7
Hubungan Antara Massa dan Percepatan dengan Gaya Tetap..................................8
BAB V...........................................................................................................................9
PEMBAHASAN............................................................................................................9
BAB VI........................................................................................................................10
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. ilustrasi dalam eksperimen Fletcher's Trolley………………………….4

iii
Gambar 4.1. Massa yang tergantung m2 dilepaskan dari keadaan diam dan jatuh…..7
Gambar 4.2. Setelah benda 2 jatuh……………………………………………………
8
Gambar 5.1 Grafik Hasil Percobaan GLBB Menggunakan Fletcher’s Trolley………
9

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Time data for Fletcher’s trolley using copper block on steel surface…….8

v
BAB I
TUJUAN

Tujuan dari praktikum GLBB menggunakan Fletcher’s Trolley :

1. Menghitung percepatan, energi kinetik, serta rata-rata suatu benda;


2. Memahami keterkaitan berbagai besaran dinamika dan menguji kebenaran
hukum II Newton sebagai rumusan yang menghubungkan besaran-besaran
tersebut.

1
BAB II
ALAT DAN BAHAN

Pada praktikum GLBB menggunakan Fletcher’s Trolley memerlukan alat dan


bahan sebagai berikut :

1. Rel udara (airtrack) dan glider;


2. Dasar beban + 6 buah beban bulat masing-masing 5 gram;
3. Beban untuk glider (persegi panjang) : 12.5 gram, 25 gram dan 50 gram;
4. Penghalang cahaya tunggal;
5. Sistem sensor photogate beserta antarmuka Vernier Logger Pro;
6. Katrol kecil dan benang berpengait;
7. Baut pengunci.

2
BAB III
TEORI SINGKAT

3.1. Konsep Dasar


Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus apabila lintasan yang dilalui
benda berbentuk garis lurus (tidak berbelok-belok). Untuk dapat menentukan dengan
tepat posisi dari suatu benda yang bergerak lurus, maka ditetapkan terlebih dahulu
suatu titik pada garis gerak benda tersebut sebagai titik asal gerak. Jarak dari titik asal
sampai ke benda tersebut disebut dengan koordinat benda.
Biasanya koordinat tersebut dianggap berharga positif apabila benda berada di
sebelah kanan titik asal, dan sebaliknya akan dianggap negatif apabila berada di
sebelah kiri titik asal.

3.2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan konstan
(tidak nol). Dan memiliki perubahan kecepatan yang sebanding dengan perubahan
kecepatan dan waktu gerak.
Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) berlaku :
v  0 dan a  02
karena a = dv / dt, maka dv = a . dt
Bila diintegrasikan :
ꭍ dv = ꭍ a dt
Karena a = konstan, maka
 dv = a  dt
sehingga
v – v0 = a (t – 0 )

3
3.3. Hukum Ⅱ Newton
Dalam Hukum II Newton, disebutkan bahwa jika sebuah benda yang
mempunyai massa m diberi gaya sebesar F, maka akan timbul percepatan sebesar

a, sesuai dengan hubungan berikut :

∑𝐹 = 𝑚ā (1)

dimana ∑𝐹 adalah jumlah gaya (atau gaya total) yang bekerja pada suatu benda, m
adalah massa benda, dan m adalah percepatan benda. Gaya total dan percepatan
merupakan besaran vektor. Gaya yang menyebabkan percepatan pada rel udara
disebabkan oleh tegangan tali yang dihubungkan pada beban gantung. Pada Gambar
4.1 ditunjukkan dua buah benda bermassa m dan mb dihubungkan oleh tali dengan
gaya tegangan tali T. Ada gaya gesek yang bekerja pada benda m, tetapi besarnya
dapat diabaikan dalam perhitungan karena licinnya permukaan rel udara.

Gambar 3.1. ilustrasi dalam eksperimen Fletcher's Trolley


Jika tali selalu dalam keadaan tegang, maka percepatan benda mb akansama
dengan percepatan m, atau percepatan sistem dengan total massa yang berperan
dalam sistem adalah m + mb. Untuk eksperimen bagian ini, kita ingin mengetahui
hubungan massa dan percepatan dengan cara mengubah-ubah massa m dengan gaya
F dibuat tetap. Selain itu akan dicari pula hubungan gaya F terhadap percepatan,

4
dengan massa sistem m + mb dibuat tetap. Dalam percobaan troli Fletcher ini, balok
tembaga (m1) meluncur melintasi permukaan baja datar ketika ditarik oleh sebuah
benda yang digantung (m2).
Kedua massa tersebut dihubungkan oleh tali yang relatif tidak bermassa pada
katrol yang relatif tidak bermassa dan tanpa gesekan (Lihat Gambar 5.1). Diagram
benda bebas (lihat bagian Perhitungan, Gambar 5.2) dari dua massa menghasilkan
persamaan gaya untuk m1 dan m sebagai berikut:
∑ F x :T −f =m1 a (1)

∑ F x :m−m1 g=0 (2)

∑ F x :m2 g−T =m2 a (3)


Di sini T adalah tegangan tali yang menghubungkan 2 massa, ƒ adalah gaya
gesek antara m1 dan permukaan datar, a adalah besar percepatan m1 dalam arah x, n
adalah gaya normal yang dikerjakan oleh permukaan datar. pada m1, dan g adalah
besar percepatan gravitasi sebesar 9,8 m/s2. Perhatikan juga bahwa di sini subskrip x
dan y menunjukkan arah x dan y dari sistem koordinat yang ditunjukkan pada
diagram benda bebas. Dalam hal ini, sistem koordinat diputar digunakan untuk m2,
sehingga kedua balok mempunyai percepatan a yang sama. Ketika 2 permukaan
berada dalam gerak relatif (misalnya m1 meluncur sepanjang permukaan datar
stasioner), ƒ dinyatakan sebagai:
Ƒ¿ μN (5)
dimana μ adalah koefisien gesekan kinetik. Menggabungkan persamaan –persamaan
di atas maka didapat persamaan μ:
m2 g−( m1 +m2 ) a
μ= (6)
m1 g
Sebuah benda yang bergerak dengan percepatan konstan mengikuti persamaan
tersebut:
1 2
Δx = a t + v 0 t (7)
2
dimana Δx adalah perpindahan benda, t adalah waktu gerak yang telah berlalu, dan

5
v0 adalah kecepatan awal. Untuk benda yang mula-mula diam v0 = 0. Untuk benda
yang menempuh jarak h dalam arah positif (yang ditunjukkan oleh sistem koordinat),
Δx = h. Menyelesaikan Persamaan (7) untuk a didapat persamaan:
2h
a= 2 (8)
t
menggabungkan Persamaan (6) dan (8) menghasilkan persamaan:
2h
m2 g−( m1 +m2 ) 2
t
μ= (9)
m1 g
nilai koefisien gesekan kinetik yang diterima adalah μacc = 0,36
(www.engineeringtoolbox.com/friction-coefficients-d_778.html)

6
BAB IV
DATA DAN PENGOLAHAN

4.1 Prosedur Percobaan


Pelat baja dijepit pada meja datar dan diperiksa dengan tingkat gelembung
(lihat Gambar 2.2). Sebuah katrol tak bermassa dan tanpa gesekan dijepit pada ujung
meja yang berlawanan. Massa balok tembaga m1 dan massa gantung m2ditentukan
dengan neraca elektronik. m2 yang cukup besar dipilih untuk memastikan m1 mulai
meluncur. Sebuah tali ringan diikatkan pada m1 dan m2. Tali tersebut cukup panjang
sehingga m1 masih berada pada pelat baja ketika m2membentur tanah (lihat Gambar
5.1). Jarak h dari dasar m2 ke tanah diukur dengan tongkat meter. Kemudian m2
dilepaskan dari keadaan diam. Waktu t untuk m2 untuk menempuh jarak h dicatat
dengan stopwatch. Penurunan m2 dan permulaan pengatur waktu disinkronkan
dengan hitungan untuk mengurangi kesalahan yang terkait dengan waktu reaksi.
Persamaan (9) digunakan untuk menentukan nilai eksperimen μ. Prosedur ini diulang
10 kali. Rata – rata dari sepuluh percobaan adalah nilai percobaan μexp.

Gambar 4.1. Massa yang tergantung m2 dilepaskan dari keadaan diam dan jatuh

sejauh ke tanah. Sebuah tali ringan yang tidak dapat diperpanjang menghubungkan
m2 ke baloktembaga m1 melalui katrol yang pada dasarnya tidak bermassa dan tanpa

7
gesekan(lingkaran hitam pada gambar). Pelat baja pipih dijepit pada meja agar tidak
tergelincir bersama m1.

Gambar 4.2. Setelah benda 2 jatuh sejauh h, m1 dan m2 bergerak dengan kecepatan yang
sama, v; keduanya menempuh jarak h dan mempunyai percepatan a yang sama.

Tabel 4.1. Time data for Fletcher’s trolley using copper block on steel surface
g (m/s2 ) h (m) m1 (kg) m2 (kg)
9,81 1 0,07 0,16

Percobaan t (s) a (m/s2 ) 𝝁

1. 0,64 4,8828 0,6503


2. 0,64 4,8828 0,6503
3. 0,80 3,125 1,2391
4. 0,64 4,8828 0,6503
5. 0,56 6,3775 0,1494
Rata-rata 0,656 4,8299 0,6679

Hubungan Antara Massa dan Percepatan dengan Gaya Tetap


1. Buatlah grafik percepatan sebagai fungsi kebalikan massa!
2. Tentukan besar gaya dari grafik tersebut!
3. Bandingkan nilainya dengan gaya konstan yang seharusnya diberikan oleh
beban bulat (beban gantung) jika percepatan gravitasi digunakan 978 cm/s2.
Berapa persen akurasinya?
4. Pikirkan bagaimana jadinya grafik percepatan terhadap kebalikan massajika
gesekan yang muncul antara glider dan lintasannya cukup besar!

8
BAB V
PEMBAHASAN

Semakin besar beban benda, semakin lama waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Sebaliknya, semakin kecil beban benda maka semakin
cepat waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh jarak tersebut.
Bila dibandingkan, percobaan ke 5 memiliki waktu yang lebih cepat dari pada
percobaan 1,2,3, dan 4. Hal ini dikarenakan, pada percobaan ke 5 memiliki beban
benda yg kecil di bandingkan dengan percobaan 1,2,3, dan 4.
Perbandingan hasil a (m/s2 ) dan 𝝁, dari perhitungan dengan menggunakan
rumus, perbedaannya tidak terlalu besar, kemungkinan besar perbedaannya
diakibatkan karena perbedaan waktu t (s)

Grafik GLBB Menggunakan Fretcher's Trolley


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6

Percobaan t (s) a (m/s2 ) 𝝁

Gambar 5.1 Grafik Hasil Percobaan GLBB Menggunakan Fletcher’s Trolley

9
BAB VI
KESIMPULAN

1. Ada gaya gesek yang bekerja pada benda m, tetapi besarnya dapat diabaikan dalam
perhitungan karena licinnya permukaan rel udara.
2. Gaya total dan percepatan merupakan besaran vektor
3. percepatan benda mb akan sama dengan percepatan m, atau percepatan sistem
dengan total massa yang berperan dalam sistem adalah m + mb.
4. t(s) pada percobaan 1,2 dan 4 adalah 0,64, t(s) pada percobaan 3 adalah 0,80 dan
t(s) pada percobaan 5 adalah 0,56
5. a (m/s2 ) pada percobaan 1,2 dan 4 adalah 4,8828, a (m/s2 ) pada percobaan 3
adalah 3,125, a (m/s2 ) pada percobaan 5 adalah 4,8299
6. 𝝁 pada percobaan 1,2 dan 4 adalah 0,6503, 𝝁 pada percobaan 31,2391, 𝝁 pada
percobaan 0,6679

10
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, D.dan Resnick, R.1985. Fisika Jilid 1 edisi ketiga (terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Giancoli, D.C. 2009. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics
4th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Sarojo, Ganijaty Aby. 2002. Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika.
Sears dan Zemansky. 1982. FISIKA untuk Universitas 1 Mekanika.Panas. Bunyi.
Bandung : Binacipta.
Resnick, R. and Halliday, D. 1986. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Serway, R. “Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic”, James
Madison University Harisson Burg, Viriginia, 1989.

11

Anda mungkin juga menyukai