Anda di halaman 1dari 18

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) SATPAM

I. Umum

Satpam/security adalah suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh


instalasi/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka
menyelenggarakan keamanan di lingkungan/kawasan kerjanya. Pengamanan fisik
yaitu segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan
gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan instansi terkait secara fisik
melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan pengamanan dilakukan
oleh satpam yang dikoordinir langsung oleh chief security (Kepala Satpam) selama
24 jam dengan kekuatan personil yang disusun dalam sistem jaga shift.

II. Tugas Pokok Satpam/Security

Menyelenggarakan Keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja Perusahaan


khususnya pengamanan fisik (physical security).

III. Fungsi Satpam

Segala usaha dan kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan kerja dan
sekitarnya dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran
hukum (Preventive Role).

IV. Peranan Satpam

Dalam rangka melaksanakan tugasnya satpam mempunyai peranan sebagai


berikut :

1. Unsur membantu pimpinan perusahaan tempat dia bertugas dibidang


keamanan lingkungan/kawasan kerja
2. Unsur membantu Polri dalam bidang keamanan dan ketertiban dibidang
penegakan hukum dalam lingkungan kerja.

V. Kegiatan Pokok Satpam


1. Mengadakan peraturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang
berlaku dilingkungan kerja ,khusus yang menyangkut keamanan dan
ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan Perusahaan
seperti :
a. Pengaturan penerimaan Tamu
b. Pengaturan parkir kendaraan
c. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi keadaan atau hal-
hal yang mencurigakan disekitar lokasi kerja dan sekitar tempat
tugasnya.
d. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan
waktu yang ditentukan dengan maksud mengadakan penelitian dan
pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada
tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan
gangguan serta mengatur kelancaran lalu lintas diluar kawasan atau
sekitar lingkungan Perusahaan.
e. Mengadakan pengawalan uang/barang apabila diperlakukan.
f. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi tindak
pidana, antara lain seperti:
- Mengamankan tempat Kejadian Perkara (TKP)
- Menangkap (apabila tertangkap basah)
- Menolong korban.
- Melaporkan/meminta bantuan POLRI setempat secepatnya.
- Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-
alat alarm atau kejadian lain yang membahayakan jiwa,badan atau
harta benda orang banyak di sekitar Perusahaan serta memberikan
pertolongan dan bantuan penyelamatan.

VI. Tata Tertib dan Pelaksanaan Tugas Satpam /Security

Anggota Satpam diwajibkan memelihara kebersihan badan dan pakaian seperti:

1. Rambut harus dicukur rapi dan bersih


2. Dilarang memelihara jenggot dan jambang
3. Berpakaian rapi,bersih,
4. Bertindak sopan, ramah, tetapi tegas, luhur, berani adil dan bijaksana
5. Ulet, tabah, sabar dan percaya diri dalam menggemban tugasnya
6. Memegang teguh rahasia yang dipercayakan padanya.
7. Cepat tanggap (Responsive) dalam memberikan perlindungan dan pengamanan
8. Mentaati peraturan dan menghormati norma yang berlaku di perusahaan
9. Dilarang bersikap acuh tak acuh, tidak sopan kepada pegawai, tamu,
penghuni maupun masyarakat sekitarnya
10. Dapat menciptakan suasana lingkungan kerja yang bersih, aman, nyaman
dan tentram

Tugas-Tugas Satpam :

1. Mengawasi dan mencatat nama-nama staf kantor yang keluar-masuk kantor.


2. Mencatat nomor dan nama kendaraan serta dokumen pengiriman yang
dibawa.
3. Memeriksa barang/sisa angkutan yang masih terbawa oleh kendaraan.
4. Memeriksa dan menjaga keamanan barang di lingkungan perusahaan.
5. Melakukan tindakan darurat penggamanan apabila terjadi kerusakan alat
mesin yang menyebabkan kebakaran.
6. Melarang orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati tempat-tempat
yang membahayakan/dilarang dimasuki kecuali petugas.
7. Membuka pintu gerbang pada saat ada karyawan kendaraan yang akan masuk
atau keluar.
8. Memberikan buku tamu untuk diisi oleh tamu yang diteruskan pada yang
dituju.
9. Melakukan body chek kepada semua tenaga kerja yang akan meninggalkan
kantor dan conditioning plant kecuali pimpinan dan tamu penting.
10. Menegur mengingatkan dan melaporkan pengguna kendaraan (tenaga kerja
dan staf kantor) yang tidak menggunakan peralatan keselamatan (helm untuk
sepeda motor,sabuk pengaman untuk pengemudi dan penumpang depan di
mobil) kecuali tamu kantor.
11. Melarang tenaga kerja keluar pada saat jam kerja kecuali ada izin dari
supervisor.
12. Meminta dokumen pengiriman kepada semua kendaraan yang masuk dan
keluar dari lokasi perusahaan untuk kemudian dicatat dan distempel yang
kemudian diserahkan kepada bagian yang berkepentingan.

B. Tata Cara Serah Terima Tugas Penjagaan

Setiap pergantian tugas dan penjagaan dari shif satu ke shif berikutnya diwajibkan
adanya acara “serah terima” tugas penjagaan. Adapun tata cara penyerahan
tersebut adalah sebagai berikut:

1. 15 Menit sebelum acara serah terima dimulai harus sudah berada di tempat
jaga
2. Tidak dibolehkan masuk ke dalam ruang jaga agar petugas jaga yang lama
dapat menyelesaikan pekerjaanya dengan tertib
3. Petugas jaga yang lama wajib membersihkan ruang penjagaan sebelum serah
terima dilakukan
4. Serah terima dilakukan tepat pada waktu yang telah ditentukan (jam
pergantian shift)
5. Satu orang petugas jaga dari shif jaga lama dengan orang petugas jaga dari
shif yang akan menggantikan melakukan:
- Pemeriksaan buku-buku/register yang harus ada dipenjagaan apakah
dalam keadaan lengkap dan telah ditandatangani oleh petugas jaga yang
lama
- Pemeriksaan barang-barang inventaris diruang penjagaan apakah telah
sesuai dengan daftar yang ada (diserahterimakan)
- Pemeriksaan apakah ada penggumuman/instruksi yang dilanjutkan
1. Setelah hal-hal tersebut dilakukan,segera diadakan “apel serah terima
tugas”, yang dipimpin oleh seorang penjaga
2. Dalam apel serah terima tersebut,petugas jaga shif yang lama
melaporkan kejadian-kejadian penting pada saat meriksa bertugas(apa
bila ada ) dan menyerahkan tugas selanjutnya kepada petugas yang baru
3. Petugas jaga yang baru menyatakan menerima penyerahan tersebut
C. Peraturan Tata Tertib Satpam/Security

Semua anggota SATPAM/SECURITY diharap untuk :

1. Dilarang mengosongkan Pos SATPAM ,jika ada telepon atau radio panggil agar
bisa diterima
2. Meminta surat jalan pada saat ada barang keluar atau masuk
3. Menegur dan menganjurkan pemakaian sabuk pengaman pengendara mobil
dan helm bagi yang membawa sepeda motor
4. Dilarang tidur waktu tugas
5. Mengatur parkir
6. Melaksanakan serah terima penjagaan
7. Melaksanakan tugas sebagai pengaman dan penertib dilingkungan kerja
8. Melaksanakan kegiatan dan pelatihan PBB
9. Menindak lanjuti setiap laporan yang masuk
10. Siap siaga dalam melaksanakan tugas
11. Melaksanakan check lock absensi
12. Pelarangan dan lain-lain yang merupakan tindakan pertama pencegahan
tindakan kriminal
13. Loyal pada pimpinan dan melaksanakan setiap tugas dengan sebaik-baiknya
atas instruksi (Chief Security) serta melaksanakan semua peraturan yang
berlaku di PT. ……………….

Langkah-larangan security selama bertugas :

1. Dilarang merokok selama bertugas


2. Dilarang membuka seragam selama bertugas
3. Dilarang memakai baju bebas selama bertugas
4. Dilarang melepas sepatu dan memakai tugas selama bertugas
5. Dilarang meminum minuman keras dan obat terlarang selama bertugas
6. Dilarang main judi pakai uang maupun tidak selama bertugas
7. Dilarang main catur selama bertugas
8. Dilarang meninggalkan pos selama bertugas tanpa sepengetahuan
9. Dilarang memakai telepon selama bertugas tanpa sepengetahuan
10. Dilarang menggucapkan kata-kata makian meskipun dengan bahasa daerah
11. Dilarang bertindak tidak sopan
12. Dilarang berkelahi sesama rekan kerja
13. Dilarang menyebar isu sara
Satpam juga memiliki beberapa peraturan yang wajib dipatuhi, antara lain adalah:

1. Pengaturan Tanda Pengenal pegawai/karyawan. Sebagai unit yang bekerja


dibawah naungan perusahaan penyedia jasa satpam atau security, maka
diperlukanlan tanda pengenal sebagai identitas dari satpam itu sendiri di
dalam lingkungan kerjanya. Tanda pengenal ini juga berguna agar karyawan
lainnya dapat mengenal identitas satpam tersebut. Sehingga nantinya tidak
ada orang asing yang mencurigakan memasuki kawasan perusahaan atau
bahkan berpura-pura menjadi pihak security atau satpam.
2. Pengaturan penerimaan Tamu. Dalam menjaga keamanan dan ketertiban di
kawasan kerjanya, maka seorang satpam juga harus melakukan standar yang
berlaku dalam menerima tamu. Contohnya adalah dengan meminta KTP atau
kartu identitas lainnya dari tamu. Sehingga satpam dapat memonitor profil
dari tamu yang memasuki kawasan lingkungan kerja. Hal ini pun akan
membuat semua pihak yang terkait akan merasa aman dan nyaman, baik dari
karyawan perusahaan ataupun tamu yang datang.
3. Pengaturan parkir kendaraan. Melaksanakan penjagaan dengan maksud
mengawasi keadaan atau hal-hal yang mencurigakan disekitar lokasi kerja dan
sekitar tempat tugasnya.Seorang satpam juga harus berkeliling lingkungan
atau kawasan kerjanya agar dapat memantau hal-hal yang terlihat
mencurigakan dan berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.
4. Melakukan perondaan sekitar kawasan kerjanya menurut rute dan waktu yang
ditentukan dengan maksud mengadakan penelitian dan pemeriksaaan
terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada tempatnya yang
dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan serta mengatur
kelancaran lalu lintas diluar kawasan atau sekitar lingkungan Perusahaan.
5. Mengadakan pengawalan uang/barang apabila diperlukan.Seorang satpam
juga dapat menjalankan tugas untuk melakukan mengawalan uang / barang.
Hal ini dimaksudkan agar uang atau barang tersebut dapat sampai ke tujuan
dengan selamat.
6. Mengambil langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi tindak
pidana, antara lain seperti :
- Mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
- Menangkap dan memborgol pelakunya (apabila tertangkap basah).
- Menolong korban.
- Melaporkan/meminta bantuan POLRI setempat secepatnya.
- Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-alat
alarm atau kejadian lain yang membahayakan jiwa, badan atau harta
benda orang banyak disekitar Perusahaan serta memberikan pertolongan
dan bantuan penyelamatan.

Waktu Kerja dan Perlengkapan

1. Waktu kerja regu shift adalah sebagai berikut:


 Shift pagi jam 06.00 s/d 14.00 WIB
 Shift siang I jam 14.00 s/d 22.00 WIB
 Shift siang II jam 15.00 s/d 23.00 WIB
 Shift malam jam 23.00 s/d 07.00 WIB
2. Perlengkapan Satpam/Security:
 Pakaian Satpam/Security
1. Pakaian dinas harian : Kemeja lengan pendek warna krem Satpam
dilengkapi dengan Pluit/Sempritan dengan talikurnya hitam,simbol satuan
pengamanan POLRI, nama pengenal /identitas SATPAM , Celana Panjang
warna coklat tua Satpam dengan dua saku samping model miring dan dua
saku belakang model bobok tanpa tutup dan kancing; dilengkapi dengan
ikat pinggang kecil hitam, ikat pinggang besar/kopel rem
hitam,pentunganl,tutup kepala pet biru lengkap dengan symbol,sepatu
rendah hitam
2. Pakaian dinas lapangan : Kemeja lengan panjang berwarna krem Satpam,
ujung lengan kemeja dilengkapi dengan pluit/sempritan dengan
talikurnya,simbol satuan pengamanan POLRI,nama pengenal/identitas
SATPAM, Celana panjang warna coklat tua Satpam, dua saku samping
model miring dan dua saku belakang model bobok tanpa tutup; dilengkapi
dengan ikat pinggang kecil putih,ikat pinggang besar/kopel rem
putih,pentungan,tutup kepala pet/baret lengkap dengan symbol,sepatu
tinggi hitam

Tugas Dan Tanggung Jawab Chief Security

Chief Security :

1. Dalam keadaan jam kerja chief security menjadi komando pelaksana,


mengkoordinasi team dari perusahaan
2. Membentuk organi sasi darurat dalam melaksanakan latihan pemadaman
Api, P3K, dan lain-lain
3. Bertanggung jawab kepada Direktur PT. ………………. dan kepala
Operasional PT. ………………………. serta keamanan seluruh area yang
meliputi personil dan material
4. Mengadakan apel anak buah sebelum dan sesudah pelaksanaan tugas
5. Membina anak buahnya
6. Mengawasi dan mengontrol tugas anak buahnya dilapangan dan
memberikan arahan kalau ada hal-hal yang kurang sesuai /benar dalam
pelaksanaan tugasnya
7. Mengecek kerapian dan kebersihan anak buahnya (pakaian, rambut, tidak
memelihara jambang)

Prosedur penjagaan

Dalam keadaan normal :

1. Anggota bertanggung jawab kepada kepala security


2. Mengatur kelancaran lalu lintas Kendaraan yang masuk/keluar
3. Menjaga keamanan dan ketertiban pinu gerbang masuk maupun keluar dan
daerah sekitarnya
4. Mengawasi orang-orang yang diperkirakan dapat menimbulkan gangguan
keamanan dan ketertiban
5. Melarang orang lain yang tidak berkepentingan berada di pos
6. Bertanggung jawab terhadap kebersihan pos
7. Memberikan informasi apabila ada permasalahan kepada Kepala Security
8. Mengawasi para tamu yang keluar masuk area kalau ada yang
mencurigakan segera memberitahu kepada Kepala Security
9. Selalu bekerja sama dengan petugas yang lainya
10. Selalu berpenampilan simpatik,sopan dan tegas serta siap memberikan
informasi apabila diperlukan
11. Mengecek dan mencatat serta melaporkan semua yang
ditemukan/diketahui ada kelainan selama pelaksanaan patrol
12. Mengawasi pabrik terhadap gejala-gejala pencurian kebakaran dan
kerusakan lainya

Pada waktu terjadi kebakaran :

1. Menutup pintu masuk dan mematikan api serta melarang orang yang tidak
berkepentingan masuk area.
2. Memberi izin masuk kendaraan Dinas pemadam kebakaran, ambulance,
polisi, atau aparat lainya yang terkait atau berkepentingan
3. Beri kode kebakaran apabila darurat kebakaran telah selesai
4. Pos tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun
5. Petugas patroli berubah menjadi tim pengaman dan pemadam Api

PROSEDUR SATPAM DALAM PELAKSANAAN TUGAS

1. Prosedur Patroli Perusahaan


a. Patroli dilaksanakan untuk memeriksa dan meyakinkan seluruh personil
dan asset perusahaan serta area dalam keadaan aman dan memastikan
bahwa ketertiban dapat dijaga
b. Patroli atau tugas keliling harus dilaksanakan setiap saat secara terus-
menerus (rutin)
c. Pada malam hari patroli harus dilakukan minimal satu jam sekali (mulai
pada pukul 20.00 s/d 06.00 WIB)
d. Anggota yang melaksanakan patroli harus mempersiapkan peralatan yang
menunjang pelaksanaan patroli (misal : Lampu Senter, Jas Hujan, Sepatu
Boot, Tongkat Satpam, Sangkur, Watch Man Clock/Guard Tour/Touch
Probe, dll)
e. Waktu pelaksanaan patroli area dilaksanakan dengan system acak.
f. Pelaksanaan patroli harus tercatat (Jam Keberangkatan, jam pulang, hasil
penemuan, dsb).
g. Patroli area dilaksanakan sesuai dengan arahan Komandan Regu, periksa
semua pos, lakukan pemeriksaan kunci – kunci pintu, jendela, lampu –
lampu, (Kalau dibutuhkan : genset, AC, Boiler, dll) dinding pembatas area
perusahaan.
h. Petugas Patroli area yang menemukan suatu kejanggalan atau kecurigaan
diwajibkan langsung menghubungi Pos security untuk berkoordinasi dan /
atau meminta bantuan.
i. Patroli ke dalam area kantor/area produksi dilaksanakan apabila sudah ada
izin/perintah dari user.
j. Petugas patroli apabila menemukan karyawan yang melanggar tata tertib
perusahaan, agar menegur karyawan ybs dan mencatat identitasnya, lalu
melaporkan ke Kepala Bagian/Shift ybs atau melaporkannya ke HRD
dengan melampirkan Berita Acara Kejadian.
k. Petugas Patroli harus menanyakan kepentingan/keperluan orang – orang
yang tidak dikenal yang berada dalam lingkungan areal patroli / areal
kawasan.
l. Pada waktu patroli petugas harus selalu waspada,mengerti,mengetahui dan
menguasai keadaan daerah kerja/area lokasi,sehingga apabila terjadi hal-
hal yang ganjil atau tidak beres akan diketahui sasaranya.
m. Siapkan dan pastikan semua perlengkapan patroli sebelumnya antara lain :
kunci control
n. Adapun tempat-tempat yang harus mendapatkan perhatian khusus
(sementara waktu) untuk di patrol antara lain: Pintu depan/masuk dan
keluar,pos satpam
o. Dalam melakukan patroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan
berhentilah pada tempat-tempat tertentu
p. Pada saat salah seorang petugas jaga yang satu melakukan patroli,petugas
jaga lain harus tetap waspada ditempat jaganya masing-masing(pos tidak
boleh ditinggalkan dalam keadaan kosong dengan alasan apapun
q. Setiap selesai melakukan patroli petugas jaga mencatat dalam buku
monitoring keamanan mengenai keadaan /situasi pada saat patroli pada
waktu itu
r. Hal-hal ini mengenai area yang perlu dikontrol secara terus-menerus akan
diperbaharui sambil menunggu petunjuk dari pihak managemen
Perusahaan

2. Prosedur Pengontrolan Kunci-kunci


Pokok : Penyimpanan semua kunci – kunci harus terpusat serta terdata, keluar
masuk kunci – kunci dari tempat penyimpanan harus tercatat dan dilaporkan
secara berkala.
Prosedur :
a. Semua kunci – kunci harus tersimpan dalam kotak kunci (Key Box) di Pos
Security.
b. Hanya Anggota Security yang berhak untuk mengambil dan menyimpan
kunci–kunci tersebut.
c. Setelah mempergunakan kunci – kunci, anggota security harus segera
menyimpannya ke Kotak kunci agar tidak terjadi kelalaian, kunci terbawa –
bawa oleh anggota.
d. Kunci – kunci yang tersimpan harus terdata.
e. Orang yang berhak mempergunakan kunci – kunci tersebut harus tercatat
dan diketahui oleh petugas security.
f. Pengambilan dan penyimpanan kunci – kunci harus sepengetahuan dan
ditandatangani oleh Komandan Regu.
g. Buku laporan (mutasi) keluar/masuk kunci – kunci harus terpisah
peruntukannya.
h. Security harus mengetahui apabila ada penggandaan kunci – kunci.
i. Anak kunci yang tidak ada di dalam kotak penyimpanan dan tidak terdata
keluar di dalam buku mutasi, harus segera dipertanggungjawabkan
keberadaannya, berada dimana? oleh siapa? atas perintah dan/atau izin
siapa? mengapa? Semuanya harus tercatat di dalam buku mutasi kunci dan
ditandatangani oleh Danru Shift jaga yang bertugas saat kejadian.
j. Apabila anak kunci dinyatakan hilang, maka harus dilakukan penyelidikan
dan segera melaporkan ke user untuk pengajuan penggantian kunci /
gembok yang anak kuncinya hilang.
k. Pelanggaran terhadap prosedur ini akan dikenakan sanksi disiplin yang
tegas.

3. Prosedur Penerimaan Tamu


a. Berikan sapaan terlebih dahulu dengan sikap ramah,sopan santun
simpatik, pada sikap berdiri dengan mengucapkan “Selamat
pagi/siang/sore, ada yang bisa dibantu Pak/Bu”.
b. Setelah tamu memberikan tujuan dan identitasnya, persilahkan tamu
duduk di ruang yang telah disediakan.
c. Segera menghubungi pertelepon orang yang dituju tersebut dengan
mengucapkan “Salam, petugas jaga disini ada tamu yang ingin menemui
Bapak/ibu...............dari……………..”.
d. Apabila sudah ada konfirmasi orang yang dituju akan diterima diruang
kerja, ruang tamu, atau masih disuruh menunggu segera konfirmasikan
kepada tamu tersebut
e. Antar/berilah petunjuk mengenai lokasi yang harus dituju tempat tamu
diterima dan mintalah tamu untuk mengisi buku tamu dan berilah tanda
visitor kepada tamu tersebut
f. Dalam keadaan tertentu yang disebut oleh pimpinan, petugas jaga wajib
mengantar/mengawal tamu sampai dengan resepsionis, misal:
- Tamu tersebut adalah pejabat tinggi dari suatu instansi pemerintah
- Tamu tersebut adalah karyawan yang mempunyai masalah kepegawaian
g. Ucapan terima kasih saat tamu akan meninggalkan kantor dan mintalah
kembali kartu visitor

4. Prosedur Pengisian Buku


Buku Tamu (Visitor Book)

- Buku untuk mencatat keluar masuknya tamu,yang berisi catatan-catatan:


Tanggal,Nama Tamu,Alamat Tamu.
- Nama orang yang akan ditemui, Alamat orang yang ditemui, Keperluan, Jam
masuk, Jam keluar.

Buku Patroli

1. Buku untuk mencatat setiap keadaan atau situasi pada saat mengadakan
patroli pada gedung,yang berisi catatan-catatan : Hari Tanggal, Jam Patroli,
Keterangan, Tanda tangan petugas
2. Buku untuk mencatat setiap keadaan detik demi detik diwilayah gedung
yang berisi catatan-catatan:
1. Kolom I : Nama Petugas ,Tanggal jaga,Waktu jaga
2. Kolom II : Jam keterangan yang berisi kejadian-kejadian
kendaraan/orang/tamu keluar masuk wilayah gedung
3. Kolom III : Acara serah terima

5. Karyawan Keluar Pada Jam Kerja

Ketentuan Utama : Karyawan yang keluar area perusahaan pada saat jam
kerja, harus memiliki izin keluar kantor dan ditandatangni oleh penjabat yang
berwenang.

Prosedur :

1. Setiap karyawan yang akan meninggalkan area pada saat jam kerja harus
menunjukan surat/form izin tertulis yang ditandatangani oleh atasan yang
berwenang.
2. Anggota security harus konfirmasi kepada penjabat yang berwenang apabila
menemukan kejanggalan/tidak menemukan tanda tangan atasan yang
berwenang pada Surat/Form izin meninggalkan tempat kerja.
3. Anggota Security wajib mendata nama, keperluan, jam keluar/masuk
karyawan yang izin meninggalkan area kerja.
4. Petugas security tetap wajib melaksanakan body check terhadap karyawan
yang meninggalkan area kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Karyawan yang meninggalkan area kerja wajib melakukan check clock pada
kartu absensinya masing-masing.
6. Pada saat meninggalkan area kerja, karyawan harus tetap mengenakan ID
Card-nya.
7. Pengecualian untuk peraturan ini adalah dalam kondisi darurat dan atas
sepengetahuan / mendapat izin dari HRD / Kasatpam / Danru security.

6. Pelaksanaan Absensi (Finger Print, Book)


Harus diawasi untuk menegakan tertib administrasi, menghindari
penyalahgunaan absensi dan pencegahan terhadap sabotase (Perusakan
mesin) yang mungkin terjadi.

Prosedur :

a. Setiap karyawan yang keluar masuk wajib melakukan absensi sesuai


dengan system yang berlaku di perusahaan.
b. Absensi wajib dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan.
c. Anggota security ditugaskan untuk mengingatkan karyawan yang lupa/
tidak melaksanakan pengabsenan.
d. Security ditugaskan untuk melarang karyawan yang melakukan
pengabsenan bagi karyawan lain (titip absen).
e. Anggota security dapat mengatur jarum jam/memprogram penunjuk
waktu mesin absensi apabila diperlukan dan ditugaskan oleh user.
f. Pengecualian pelaksanaan prosedur ini berlaku sesuai dengan instruksi
dari user/klien.

7. Body Check
Pokok : Body Check dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalisasi
penguasaan asset–asset perusahan secara illegal.
Prosedur :
1. Anggota security harus mengetahui tujuan dilaksanakannya body check.
2. Anggota security harus mengetahui secara pasti barang – barang yang
tidak boleh dibawa keluar dari area perusahan.
3. Body check dilaksanakan di pintu body check.
4. Setiap karyawan yang keluar-masuk pintu wajib diperiksa.
5. Body check dimulai dari sekitar area lengan, samping pinggang, depan dan
belakang pinggang menuju ke area paha luar dan paha dalam.
6. Apabila anggota security menemukan hal – hal yang mencurigakan, angota
berhak untuk meminta karyawan menunjukan barang yang dibawanya.
7. Anggota security dapat menahan karyawan ybs apabila ternyata karyawan
ybs tidak bisa menunjukan izin untuk membawa barang tersebut.
8. Anggota diwajibkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan membuat
Berita Acara Pemeriksaan sebagai bahan laporan dan meminta petunjuk
kepada user / klien.
9. Body check harus dilaksanaan secara beretika dan tegas serta
mengedepankan prinsip kesopanan.

8. Pemeriksaan Barang Bawaan

Pokok : Pemeriksaan barang bawaan dilaksanakan untuk menyaring dan


menahan benda – benda yang dibawa masuk ke area perusahaan yang dapat
mengganggu kinerja karyawan/membahayakan operasional perusahaan.

Prosedur :
1. Anggota security harus mengetahui tujuan dilaksanakannya Pemeriksaan
Barang Bawaan.
2. Anggota security harus mengetahui secara pasti barang – barang yang
tidak boleh dibawa masuk ke area perusahan.
3. Pemeriksaan barang bawaan dilakukan dengan meminta karyawan untuk
membuka tas atau barang bawaannya, security melakukan pemeriksaan
visual ke dalam tas atau barang bawaan karyawan.
4. Anggota security tidak selalu harus melakukan contact fisik (memegang)
tas atau barang bawaan karyawan.
5. Apabila anggota security menemukan hal – hal yang mencurigakan,
anggota berhak untuk meminta karyawan mengeluarkan barang dari tas
yang dibawanya.
6. Anggota security dapat menahan benda atau barang bawaan karyawan
yang dilarang untuk dibawa masuk ke dalam area.
7. Anggota diwajibkan untuk mengamankan barang bawaan yang disita
untuk dikembalikan kepada pemiliknya setelah jam kerja selesai. Dan
membuat Berita Acara Pemeriksaan sebagai bahan laporan untuk user /
klien.
8. Pemeriksaan barang bawaan harus dilaksanaan secara sopan dan tegas
serta mengedepankan prinsip kesopanan.

9. Aturan Kendaraan Barang Keluar Masuk Pabrik/Perusahaan

Pokok : Setiap kendaraan yang akan masuk ke dalam area


pabrik/perusahaan, wajib diperiksa untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.

Prosedur :

1. Kendaraan (truck, mobil, sepeda motor) yang akan masuk diwajibkan antri
di depan pos akses masuk dan pintu gerbang harus selalu dalam keadaan
tertutup.
2. Anggota security yang bertugas menghampiri kendaraan tersebut dan
mengucapkan salam :
“Selamat pagi / siang / sore / malam”.
3. Menanyakan keperluan pengemudi atau orang yang berada di dalam
kendaraan untuk memasuki area perusahaan dan dengan mengucapkan :
“Ada yang bisa saya bantu?”
4. Anggota memeriksa dokumen yang dibutuhkan.
5. Anggota konfirmasi ke staff/bagian yang dituju tentang kedatangan
kendaraan.
6. Mengarahkan kendaraan ke tempat yang telah ditentukan.

10. Pemeriksaan Kendaraan Keluar


Pokok : Setiap kendaraan yang keluar dipastikan membawa dokumen
perjalanan yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dipastikan tidak
membawa barang – barang milik perusahaan tanpa izin.

Prosedur :
1. Anggota menanyakan dan memeriksa Surat Jalan.
2. Memastikan bahwa Surat Jalan telah diverifikasi (ditandatangani) oleh
otoritas yang berwenang.
3. Apabila menemukan kejanggalan/ kurang tandatangan / Cap perusahaan,
kendaraan tidak diizinkan keluar dan anggota segera konfirmasi ke
manajemen.
4. Anggota memeriksa bagian dalam (Ruang kaki pengemudi) dan memeriksa
bak kendaraan.
5. Apabila menemukan barang yang mencurigakan agar memeriksa dan
memastikan bahwa barang tersebut bukan milik perusahaan/sudah
mendapat izin.
6. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang mengganggu keamanan dan
ketertiban lingkungan Perusahaan maka perlu adanya peraturan
kendaraan yang keluar masuk sebagai berikut :
a. Semua kendaraan milik perusahaan dan pegawai dimohon untuk
melaporkan jenis, warna dan nomor kendaraan kepada satuan
pengamanan sebagai tindak preventive dan pemantauan keluar
masuknya kendaraan di lokasi.
b. Petugas Keamanan berhak menggadakan pengecekan kepada
kendaraan yang membawa barang keluar masuknya kendaraan
dilokasi
c. Setiap pegawai yang membawa barang keluar area perusahaan agar
memberitahukan satpam dengan membawa bukti
pengiriman/pengeluaran barang demi keamanan
d. Petugas satpam juga harus mencatat keluar-masuknya kendaraan ke
perusahaan dalam buku monitoring keamanan dan meminta
dokumen pengiriman untuk selanjutnya akan diserahkan kebagian
accounting.

11. Pemeriksaan Kendaraan Di Object Vital

Pokok : Pemeriksaan kendaraan berkaitan dengan potensi ancaman bom


dan untuk menerapkan proteksi dini. Pemeriksaan dilakukan secara visual
untuk menjaga kenyamanan dan privasi penumpang dan dilakukan dengan
sungguh – sungguh untuk mencari segala bentuk hal – hal yang tidak
lazim/mencurigakan.

Prosedur :

1. Anggota meminta izin untuk melakukan procedure pemeriksaan dengan


ramah.
2. Pemeriksaan Kendaraan dimulai dari sisi kanan kendaraan
3. Anggota membuka pintu pengemudi dan melakukan pemeriksaan
visual:
a. Dashboard depan
b. Perhatikan tempat dudukan kemudi, radio tape, dan laci-laci. Apabila
semuanya tampak normal dan standar, maka dapat dinyatakan
aman/bersih.
c. Bagian kaki / Bawah kursi
d. Perhatikan ruang kosong di bawah kemudi/dashboard, kabin
kemudi, kabin penumpang.
e. Perhatikan ruang kosong antara dek/lantai dengan kursi penumpang
dan kemudi di bagian depan dan belakang.
f. Dashboard belakang (sedan)
g. Pemeriksaan pada ruang kosong antara sandaran jok belakang
dengan kaca belakang.
4. Membuka pintu penumpang
5. Petugas mengamati bagian dalam kendaraan, bila didalam kendaraan
ada penumpang, pemeriksa mengambil jarak sekitar 50cm untuk
menghindari keberatan dari penumpang. Amati dengan seksama isi
serta bentuk bagian dalam kendaraan.
6. Membuka pintu bagasi, perhatikan hal - hal berikut:
a. Lapisan penutup: dinding samping bagasi, penutup ruang ban
cadangan.
b. Kotak peralatan dan benda lainnya.

7. Memeriksa dengan Inspection Mirror:


a. Bagian bawah depan.
b. Bagian bawah mesin.
c. Bagian bawah belakang.
d. Memutar ke depan lagi.
8. Khusus :
a. Pemeriksaan meliputi perlengkapan yang terletak pada rangka
(chasis) dan dek bawah yang tidak terlihat oleh mata.
b. Perhatikan dengan teliti apakah ada hal yang mencurigakan dan
janggal? Misalnya, kabel tambahan atau alat distributor listrik
ganda.
c. Pemeriksaan dengan metal detector hanya dilakukan apabila dalam
pemeriksaan visual ditemukan benda ganjil / mencurigakan,
mintalah dengan sopan kepada pengemudi/penumpang untuk
menjelaskan.
d. Dilarang untuk memeriksa dan membuka sendiri isi bungkusan
yang mencurigakan. Mintalah dengan sopan kepada pembawa /
pemilik barang untuk membuka sendiri dan menjelaskan kepada
petugas.
12. Parkir Kendaraan

Pokok : Membantu pengemudi dengan mengarahkan kendaraannya dan


menerapkan safety first.
Prosedur :

1. Mempergunakan alat pendukung yang ada kalau diperlukan (Lampu lalin,


peluit, rompi lalin, perlengkapan PKD).
2. Mengarahkan kendaraan ke slot parkir yang telah ditentukan agar tidak
semrawut
3. Mengarahkan kendaraan dengan posisi yang memudahkan untuk keluar.
4. Posisi Anggota di arah belakang, anggota berada di sisi kanan kendaraan
agar terlihat dari kaca spion.
5. Mengarahkan dengan gerakan tangan dan dengan instruksi suara yang
terdengar oleh pengemudi atau mempergunakan peluit.
6. Arahan untuk pengemudi harus jelas.
7. Untuk menghindari klaim sepihak, setelah kendaraan terparkir maka
dilakukan pemeriksaan secara visual dan singkat :
a. Kondisi fisik kendaraan (Cat body, bumper, ban)
b. Kunci pintu.
c. Jendela mobil.
d. Barang – barang di dalam kendaraan.
8. Mengingatkan pengemudi apabila ditemukan pintu tdk terkunci, jendela
yang terbuka atau ada barang berharga yang ditinggalkan di dalam
kendaraan.
9. Meminta pengemudi untuk mempergunakan / tidak, rem tangan / posisi
gear sesuai dengan keadaan.
10. Memberikan kartu parkir.
11. Kendaraan keluar :
a. Mengambil kartu parkir.
b. Melakukan pemeriksaan STNK apabila diharuskan.
c. Menerapkan aturan Pengaturan Lalulintas standar Polri.
d. Posisi Anggota menempati posisi yang paling strategis / maksimal
untuk mengatur lalin.
e. Menerapkan aturan safety first.
f. Secara umum anggota dilarang menerima uang tip.
12. Administrasi perparkiran :
a. Mencatat jenis dan Nopol kendaraan.
b. Mencatat jam keluar – masuk kendaraan.

13. Pengawasan Loading – Unloading


Pokok : Memastikan barang yang loading – unloading sesuai dengan surat
jalan dan membantu perusahaan dalam memenuhi standar (Buyer) untuk
ekspor.

Prosedur :
1. Mengarahkan kendaraan ke tempat penimbangan sebelum dan sesudah
proses loading - unloading.
2. Mencatat hasil penimbangan kendaraan.
3. Area loading – unloading harus steril dari orang – orang yang tidak
berkepentingan termasuk sopir dan kenek.
4. Nama dan photo petugas Loading – unloading harus tertera di area loading
– unloading.
5. Anggota harus memastikan pelaksana loading – unloading adalah petugas
yang telah ditunjuk oleh manajemen dan memakai ID card.
6. Petugas memeriksa kelengkapan administrasi / surat – surat.
a. Jenis.
b. Jumlah.
c. Tanda tangan / Cap perusahaan.
7. Petugas memeriksa segel dan kunci (Gembok) box kendaraan.
8. Mendokumentasikan (Memfoto) segel dan kunci box kendaraan apabila
diperlukan.
9. Mengawasi proses loading – unloading.
10. Melakukan penghitungan jumlah dan jenis barang yang loading –
unloading apabila diperlukan.
11. Mengawasi pelaksanaan buka - kunci gembok dan segel.

14. Pengawasan Ruang Locker Karyawan

Pokok : Memastikan keamanan barang – barang yang disimpan di locker dan


memastikan karyawan untuk menyimpan barang – barang yang dilarang
dibawa masuk ke ruang produksi (tempat kerja) di locker.

Prosedur :

1. Memastikan sign/tanda himbauan untuk tidak membawa barang – barang


berharga ditempel di tempat yang mudah dilihat karyawan.
2. Memastikan pintu locker terkunci pada jam – jam setelah karyawan masuk
dan setelah karyawan istirahat.
3. Mengamankan anak kunci locker yang tergantung / tertinggal.
4. Menginformasikan pintu locker yang tidak terkunci kepada karyawan yang
bersangkutan apabila ditemukan locker tidak terkunci.
5. Mengawasi orang – orang yang memasuki area locker room.
6. Melarang orang yang tidak berkepentingan di luar jam istirahat, masuk /
pulang berada di area locker room.

15. Pintu Gerbang


Pokok : Area Pabrik / Industri, adalah area tertutup (Restricted Area).
Prosedur :
1. Memastikan pintu gerbang selalu dalam keadaan tertutup dan terkunci.
2. Memastikan orang / kendaraan yang akan masuk sudah dikenali sebelum
membuka pintu gerbang.
3. Memastikan slot sudah terkunci ketika mengarahkan kendaraan
memasuki / keluar pintu gerbang.
4. Memastikan kendaraan yang akan masuk bisa memasuki gerbang tanpa
masalah / mampu mengukur / memperkirakan ukuran kendaraan bisa
melewati pintu gerbang (tinggi dan lebar nya)
5. Segera menutup pintu gerbang ketika kendaraan telah memasuki / keluar
area dan segera mengunci kembali.

16. Pengawalan
Pokok : Pengamanan dilaksanakan dengan standar yang ada berdasarkan
penilaian nilai (value) objek pengawalan dan resiko pengawalan.
Prosedur :
1. Pengawalan dilaksanakan atas sepengetahuan Chief Security atau Danru
setelah ada permintaan pengawalan dari klien yang mengisi Escorting
Request Form (ER Form).
2. Pelajari ER Form dengan teliti, kemudian lakukan persiapan pengawalan
sesuai kebutuhan berupa pemilihan personil sesuai dengan kualifikasi,
kendaraan, senjata, alat komunikasi, body protector, dll.
3. Kualifikasi dasar personil untuk melakukan pengawalan adalah sbb:
a. Skill beladiri (tangan kososng dan alat).
b. Skill penggunaan alat komunikasi.
c. Skill mengemudikan R4 dan R2 untuk antisipasi apabila ada keadaan
darurat.
d. Menguasai rute perjalanan.
4. Pelajari rute perjalananan dengan teliti, apakah ada titik – titik
kemacetan, dimana Pos Polisi terdekat.
5. Usulkan alternatif – alternatif perjalanan yang paling aman.
6. Semua kronologis pengawalan dicatat dalam Buku Laporan Pengawalan
(Escorting Report)
7. Pengawalan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan kecurigaan /
kewaspadaan.

17. Penggunaan Radio Komunikasi


Pokok : Radio komunikasi merupakan sarana pelaporan dari pos jaga ke Pos
Utama, penyebaran informasi dari Pos Utama ke seluruh pos jaga, sarana
untuk meminta bantuan dalam keadaan darurat dan alat penunjang
operasional security dalam satu area.

Prosedur :

1. Radio komunikasi tidak boleh digunakan untuk komunikasi pribadi


(ngobrol, bercanda, dll)
2. Radio komunikasi di pos harus selalu dalam keadaan stand by.
3. Pelaporan dari area jaga harus dilaksanakan minimal 1 jam sekali.
4. Dilarang melakukan jamming (mengganggu frekuensi) dengan memasukan
suara – suara lain, atau dengan menekan tombol PTT tanpa keperluan
operasional.
5. Sebelum melakukan panggilan (berbicara) tekan tombol PTT selama 2
detik, baru berbicara.
6. Rawatlah HT seperti anda merawat HT milik sendiri
7. Dilarang untuk mengkotak-katik pesawat HT baik sengaja maupun tidak
sengaja, apabila terjadi kerusakan pesawat segera laporkan ke Pos Utama.
8. Ketika pesawat sedang di charge, harus dalam keadaan mati (off).
Menggunakan HT dalam keadaan di charge dapat menyebabkan
kerusakan pesawat.
9. HT harus dibawa dengan menggunakan antena pendek ketika sedang
melaksanakan patroli dengan cara digantung di samping badan.
10. Apabila jaringan sedang digunakan, yang lain harus sabar menunggu, dan
apabila ada taruna yang mendesak, harus menggunakan kata “Intrap”.
11. Gunakanlah etika berkomunikasi yang baik.
12. Seluruh pelanggaran dari petunjuk teknis protap penggunaan radio
komunikasi ini akan dikenakan sangsi.

Peraturan ini diberlakukan semenjak ditetapkan.

Bekasi, ………………..
PT. …………………..

……………………..
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai