Bareskrim Sita Dokumen RUPSLB Terkait Dugaan Pemalsuan Dokumen Bank Sumsel Babel
Bareskrim Sita Dokumen RUPSLB Terkait Dugaan Pemalsuan Dokumen Bank Sumsel Babel
Babel
Erzaldi mengatakan saat itu merupakan pemegang 28.081 lembar saham BSB. Ia mengaku turut
mengajukan sosok Mulyadi sebagai calon Direktur pada RUPSLB tahun 2020. Dia menyebut
pencalonan terhadap Mulyadi dan Saparudin sebagai calon Komisaris Independen Perseroan juga
telah disepakati oleh seluruh peserta RUPSLB. "Benas Pak Mulyadi telah diajukan dan disetujui
sebagai Direktur BSB dalam RUPSLB," ucap dia. Diketahui, Bareskrim telah meningkatkan perkara
dugaan pemalsuan dokumen RUPSLB BSB ke tahap penyidikan usai melakukan gelar perkara,
pada Rabu (20/3/2024) lalu. Pengacara korban, Yudhistira Atmojo mengatakan laporan dibuat
karena kliennya merasa dirugikan akibat adanya dugaan aksi pemalsuan dokumen risalah RUPSLB.
"Mempersoalkan mengenai adanya perbedaan pada 2 produk Akta Risalah RUPSLB tanggal 9
Maret 2020. Terdapat 2 Akta Risalah dengan tanggal dan nomor yang sama, namun salah satu Akta
Risalah menghapuskan nama Mulyadi Mustofa," ujar Yudhistira.
Terpisah, Direktur Tindak Pidana Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebut
pihaknya menduga terjadi pelanggaran tindak pidana. Tindak pidana dimaksud terkait Pasal 49 ayat
1 dan/atau Pasal 50 dan/atau Pasal 50A UU Nomor 10 Tahun 1996 tentang Perbankan jo Pasal 264
KUHP dan/atau Pasal 266 KUHP tentang Pemalsuan dokumen otentik. "Penyidik akan melakukan
serangkaian tindakan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam KUHAP untuk mencari serta
mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang benderang tindak pidana yang terjadi
dan guna menemukan tersangkanya," tutur Whisnu.