Anda di halaman 1dari 4

NAMA : INDRI WULANDARI

NIM : F201801189

KELAS : B4 FARMASI

UAS UUK

1. menurut saya, pentingnya dalam sebuah etika dan yang kurang menerapkan etika dalam
menjalankan sebuah profesi sebagai tenaga medis yaitu Seringkali kita dengar kata
“etika” dalam kehidupan keseharian kita. Apakah makna etika yang sebenarnya? Etika
merupakan bagian dari filsafat yang sering dimaknai sebagai nilai. Ada pula tokoh yang
berpendapat bahwa etika adalah filsafat moral yang artinya adalah perilaku manusia yang
ditekankan pada baik dan buruk, dengan kata lain, etika membahas tentang perilaku baik
buruknya manusia yang dipahami oleh pikiran manusia. Etika berasal dari Bahasa yunani
“ethos” yang artinya sifat, watak atau kebiasaan. Ketika kita membahas mengenai etika,
kita tidak bisa terlepas dari masalah moral dan hukum, karena ketiganya berhubungan
erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Ketiganya memiliki tugas dan kewenangan
untuk memanusiakan manusia.
Contohnya :
Profesi kesehatan merupakan profesi yang mulia yang tujuan utamanya adalah
membantu dan menolong manusia lainnya. Seorang Bidan, perawat, dokter dan tenaga
kesehatan lainnya seharusnya memiliki etika yang baik dalam melayani pasien atau
kliennya dalam pelayanan kesehatan. Tanpa etika yang baik, paramedis atau tenaga
kesehatan tidak akan pernah bisa memberikan pelayanan prima ke pasien yang mana
pelayanan prima akan menentukan mutu suatu pelayanan itu sendiri. Tenaga kesehatan
adalah profesi yang berhubungan dengan kesehatan sesorang atau bisa dikatakan
berhubungan dengan nyawa seseorang, ketika kita seorang profesi kesehatan memberikan
pelayanan dengan etika yang baik yang tentunya sesuai dengan SOP (standart operational
prosedur)maka pelayanan kita bisa dikatakan sebagai pelayanan yang berkualitas. Seperti
seorang bidan yang menolong persalinan, seorang perawat yang memberikan pertolongan
pertama kegawatdaruratan pada kecelakaan ataupun seorang dokter spesialis yang sedang
melakukan operasi pada pasien. Semua tenaga tersebut melakukan tindakan hanya untuk
menyelamatkan nyawa seseorang. Tanpa etika yang baik, bisa saja semua tenaga tersebut
melakukan tindakan semau mereka, tidak sesuai prosedur, tidak menjamin keselamatan
pasien dan mungkin hanya demi mendapat materi atau imbalan, seperti yang kita tahu
dan sering disampaikan masyarakat bahwa pelayanan kesehatan terkenal dengan biaya
yang besar. Hingga muncul istilah yang sering viral “yang miskin tidak boleh sakit”
ataupun “sehat itu mahal”.
2. berapa tips terhidar dari sebuah tuntutan malpraktik yaitu :
Tuntutan malpraktek seolah sudah menjadi momok bagi dokter dan insan medis lainnya.
Bila seorang dokter melakukan kesalahan atau mengalami gugatan pasien, maka ia bisa
akan dituntut pada 4 tempat, yakni pada Kejaksaan, Kepolisian, Konsil Kedoktena/IDI,
dan MKDKI. Berbeda dengan pelanggaran yang dilakukan oleh orang kebanyakan.
Untuk menghindari terjadinya kesalahan/pelanggaran dan tuntutan pasien ada beberapa
hal yang bisa dikakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya :
1) Bekerjalah sesuai dengan standar profesi atau protap di tempat bekerja. Kalau
belum punya, segeralah untuk memilikinya karena protap atau SOP tersebut akan
menjadi dasar untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan.
2) Melengkapi semua administrasi sebelum melakukan praktek antara terutama
(Surat Izin Praktek) SIP dan rekam medik tiap pasien.
3) Pelajari pasal-pasal dalam KUHP, Undang-Undang Kesehatan, Undang Praktek
Kedokteran (Praktikdok), Kode Etik Kedokteran Indonesia (Kodeki) dan aturan
terkait lainnya yang bisa menjerat dokter.
4) Bila memungkinkan (ada dana)Â segeralah mendaftar pada salah satu asuransi
‘malpraktek’ yang akan menjamin dan membayar segala tuntutan bila suatu
saat terjerat kasus hukum/malpraktek. Hanya dengan membayar 1,5 juta
pertahun, mereka akan menanggung semua tuntutan. Tuntutan pasien biasanya
ratusan juta sampai milyaran rupiah.
5) Kantongi nomor telepon seorang pengacara/mediator yang berpengalaman
menangani kasus malpraktek dan tuntutan pasien. Sehingga bila ada kasus yang
terkait dengan hukum, bisa langsung berkonsultasi dengan ahli hukum.
6) Bekali diri dengan kemampuan komunikasi yang handal dengan pasien.
Kebanyakan tuntutan pasien timbul akibat komunikasi yang kurang baik antara
dokter dan pasien.

; sebutkan dari tolak ukur dari malpraktik dari kelalaian yang berat yaitu :
Namun jikalau sudah terkait kasus yang berkenaan dengan malpraktek ataupun
proses hukum lainnya, berikut beberapa tips :
1) Usahakan untuk selalu di dampingi oleh pengacara terutama saat dipanggil oleh
pihak penyidik terutama pihak kepolisian. Banyak dokter yang terjerat hukum
hanya karena ‘buta’ seluk-beluk hukum.
2) Bacalah dengan cermat tiap lembar Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelum
diparaf. Bila tidak mengerti atau tidak setuju dapat mengajukan keberatan atau
tidak menandatangani BAP. Dalam beberapa kasus kadang seorang dokter
‘diintmidasi’ untuk menandatangani BAP. Oleh karena itu sangat penting
untuk didampingi seorang pengacara tatkala sedang menghadapi hal-hal seperti
ini.
3) Bila diminta rekam medik pasien, jangan serahkan yang asli, tapi cukup
fotokopinya. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya rekayasa. Pimpinan
KPK saja yang ahli hukum bisa direkayasa kasusnya apalagi seorang dokter yang
tidak memiliki pengetahuan hukum sama sekali.
4) Upayakan penyelesaian kasus secara kekeluargaan. Karena saya percaya tidak ada
dokter yang sengaja melakukan kesalahan yang merugikan pasien. Beberapa
kasus bisa diselesakan dengan kekeluargaan.
5) Kasus yang sedang menimpa dokter jangan sampai tercium oleh media. Karena
media cenderung membesar-besarkan masalah dan sering memberitakan secara
tidak objektif dan berimbang. Nama Anda sebagai dokter juga akan tercoreng dan
kemungkinan pasien Anda akan lari tunggang langgang meninggalkan Anda.

3. Ada kasus apoteker yang melakukan kelalaian dalam memberikan obat. bagaimana
perlindungan hukum bagi pasien apabila terjadi kelalaian yang dilakukan apoteker dan
bagaimana upaya hukum yang dapat ditempuh pasien apabila terjadi kerugian yaitu :
Apoteker dapat mendirikan apotek dengan modal sendiri dan/atau modal dari pemilik
modal baik perorangan maupun perusahaan. Ini menunjukkan bahwa apoteker bertindak
juga sebagai pelaku usaha dan pasien bertindak sebagai konsumen, yakni pemakai jasa
layanan kesehatan. Sebagai pelaku usaha, apoteker salah satunya dilarang tidak
memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Jika pelaku usaha melanggar kewajiban standar ini, maka ia dapat
dipidana maupun diberikan sanksi etik.
Pasien yang dirugikan dapat melaporkan apoteker yang bersangkutan kepada pihak
berwajib untuk diproses secara pidana atau melakukan gugatan kepada Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen, yakni badan yang bertugas menangani dan
menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai