Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Keamanan dan Keselamatan Dalam


Penggunaan APE
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah pengembangan APE

Dosen Pengampu :
Ghisni Kautsar, M.Pd

Kelompok
Disusun Oleh :
Hernawati Yunita (170210205088)
Sifa Latifah (180210205044)
Ani Nurlaela (180210205047)
Dewi Yulianti (180210205088)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ASSAIDIYAH
CIPANAS CIANJUR
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya atas selesainya tugas makalah yang berjudul “Pemilihan dan
Penggunaan APE Bagian 2”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan
dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Laily Nur Aisiyah, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah
Praktikum Perancangan Alat Permainan Edukatif AUD serta teman-teman yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis telah membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun,
apabila bagi pembaca masih ada kesalahan dan kekurangan, penulis bersedia
menerima kritik dan saran sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat
makalah dengan lebih baik lagi.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan di hati. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya.

Jember, 28 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..........................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................5
1.4 Manfaat...................................................................................................5
BAB 2. PEMBAHASAN...................................................................................... 6
2.1 Hakikat APE.......................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian APE......................................................................................6
2.1.2 Fungsi APE............................................................................................7
2.1.3 Tujuan dan Manfaat APE.......................................................................8
2.1.4 Syarat dan Cara Menyediakan Alat Permainan Edukatif........................9
2.2 Penyimpanan dan Pemeliharaan APE...............................................10
2.3 Penggunaan APE pada PAUD............................................................13
BAB 3. PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan...........................................................................................19
3.2 Saran.....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini memuat uraian tentang latar belakang, permasalahan,


rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan makalah.
1.1 Latar Belakang
Menurut Halimah (2016) telah menjelaskan bahwa anak usia dini
merupakan individu yang unik, berbeda, serta memiliki karakteristik tersendiri
sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini ini merupakan golden age (masa
keemasan) di mana seluruh aspek perkembangan yang dimiliki oleh anak sangat
berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Masa usia dini
merupakan masa awal kehidupan anak serta masa terpenting di dalam rentang
kehidupan seorang individu. Selain itu, pada masa ini seluruh aspek
perkembangannya meliputi antara lain yaitu motorik, bahasa, kognitif, sosial,
emosional, serta moral mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga
akan memerlukan bimbingan supaya seluruh potensi yang dimiliki oleh anak
dapat berkembang secara optimal.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, dunia anak merupakan dunia
bermain. Oleh karena itu, selama rentang perkembangan anak usia dini, anak
melakukan kegiatan dengan bermain, mulai dari bayi, balita sampai masa kanak-
kanak. Dalam melakukan kegiatan bermain tersebut, anak tentunya akan
membutuhkan berbagai alat permainan yang mana alat permainan tersebut
mengandung nilai atau unsur edukatif. Adapun alat permainan yang bersifat
mendidik di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dikenal dengan
sebutan/istilah APE (Alat Permainan Edukatif). APE sangatlah penting untuk
diberikan kepada anak-anak, terutama anak usia dini. Tanpa alat permainan
edukatif anak akan merasa bosan dan jenuh.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa hakikat dari APE?

4
1.2.2 Bagaimana penyimpanan dan pemeliharaan APE?
1.2.3 Bagaimana penggunaan APE untuk PAUD?

1.3 Tujuan
Sesuai dengan pentingnya rumusan masalah yang telah ditentukan,
makalah ini ditulis dengan tujuan :
1.3.1 Untuk mengetahui materi tentang hakikat APE
1.3.2 Untuk mengetahui materi tentang penyimpanan dan pemeliharaan
APE
1.3.3 Untuk mengetahui tentang penggunaan APE untuk AUD

1.4 Manfaat
Sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, makalah ini ditulis dengan
manfaat :
1.4.1 Bagi pembaca
Pembaca memperoleh informasi, memahami dan mempelajari
tentang pemilihan dan penggunaan APE bagian 2.
1.1 Bagi penulis
Penulis mendapatkan wawasan dan tambahan ilmu
pengetahuan yang lebih mendalam tentang pemilihan dan penggunaan
APE bagian 2.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A Keamanan dan Keselamatan


Keselamatan peserta didik dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga
peserta didik dari kondisi membahayakan, mencelakakan dan berisiko yang terjadi
tanpa disengaja. Menjaga keselamatan peserta didik dilakukan baik di luar
maupun dalam ruang bermain.
Orang dikatakan selamat jika terhindar atau bebas dari ancaman atas
faktor-faktor berisiko bahaya. Karena itu, yang dimaksudkan dengan keselamatan
dalam menggunakan alat peraga, APE, dan fasilitas bermain adalah kondisi sarana
yang baik sehingga anak terhindar dari sakit, terluka, memar, dan sebagainya.
Faktor keselamatan peserta didik ini sangat penting diperhatikan
mengingat anak usia dini sedang berada dalam masa eksplorasi sehingga senang
menjelajahi dan mencoba berbagai hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Faktor
keselamatan dan keamanan dalam penggunaan APE harus diperhatikan karena
banyak hal tak terduga yang mungkin terjadi seperti: tergigit, tertelan, terkilir,
tertusuk, tersedak, terjatuh, dan bahaya lainnya.
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya dan/atau potensi bahaya. Ciri
khas satuan PAUD adalah tersedianya berbagai fasilitas bermain yang dibangun
baik diluar maupun dalam ruangan. Contoh fasilitas bermain adalah jungkat-
jungkit, ayunan, bak pasir atau bak air, papan seluncur, dan sebagainya. Orang
dikatakan aman jika bebas dari kecelakaan, kejahatan dan setiap potensi
kecelakaan dan kejahatan.
Kecelakaan saat menggunakan APE bisa terjadi diantaranya disebabkan oleh:
1. APE luar dibangun di area yang tidak tepat, misalnya dekat tempat
pembuangan Sampah, di bawah pohon yang mudah tumbang, atau dekat
jalan;

6
2. APE luar dibangun di atas tempat yang keras, seperti semen, penuh
bebatuan, dan Lain sebagainya;
3. APE luar tetap digunakan meskipun sudah rusak. Kerusakan ditandai
dengan ada Bagian yang berkarat, putus, retak, fondasi retak, tali ayunan
mulai putus, dan Sebagainya;
4. APE luar memiliki sudut-sudut tajam, paku yang tidak tertancap utuh, mur
yang Longgar, dan sebagainya.
5. Area APE luar yang licin, becek, basah atau berlumut bisa mengakibatkan
anak terjatuh;
6. Area APE luar penuh daun, penuh semut, dan lain-lain sehingga anak
dapat terserang penyakit kulit dan digigit serangga;
7. Jumlah APE yang tersedia sangat sedikit dibandingkan jumlah anak.
Kondisi ini akan membuat mereka berebutan satu sama lain.
B. Potensi Risiko dan Penanggulangannya
APE yang digunakan oleh peserta didik baik APE luar dan dalam ruang
dapat berisiko bagi keselamatannya saat dimainkan. Berikut adalah beberapa
faktor risiko yang bisa terjadi saat penggunaan APE dalam:
 APE yang keropos atau lapuk.
APE terbuat dari kayu seiring dengan waktu bisa mengalami
pelapukan, pengkroposan atau jamuran, terutama jika diletakkan pada
tempat yang tidak sesuai dan lembab. Hal ini bisa menjadi bahan perhatian
untuk pengelola agar memastikan APE dalam kondisi yang layak untuk
digunakan.
 Kerusakan pada APE dan bagian yang lancip.
Jenis APE baik yang terbuat dari kayu maupun plastik
memungkinkan ada salah satu bagian yang rusak atau bagian yang lancip.
Hal ini perlu diperhatikan agar ketika bermain peserta didik tidak terluka
seperti tertusuk atau tergores.
 Potongan APE ukuran kecil
Beberapa jenis APE memiliki bagian-bagian yang kecil seperti
potongan puzzle, yang dikhawatirkan bisa tertelan oleh peserta didik.

7
Pengawasan pendidik sangat diperlukan ketika peserta didik sedang
bermain agar hal tersebut tidak terjadi.
 Bagian yang terkelupas atau berserat tajam
Jenis APE berbahan kayu perlu diperhatikan permukaannya apakah
masih rata dan halus atau ada bagian yang terkelupas, sehingga
menimbulkan serat kayu yang kasar. Serat kayu yang menonjol
dikhawatirkan dapat melukai jari-jemari peserta didik ketika bermain.
 APE berbahan kain yang kotor dan berdebu
APE berbahan kain mudah sekali berdebu, kotor dan kusam. APE
berbahan kain juga sangat mudah menyerap keringat dan menimbulkan
bau, sehingga butuh dicuci secara berkala dan diberi kapur barus atau
kamper di tempat penyimpanannya agar tidak menjadi media bersarangnya
kuman dan bakteri serta menimbulkan alergi pada peserta didik.
Risiko kecelakaan saat menggunakan APE luar dapat diminimalkan dengan
memperhatikan kemungkinan:
a) Jatuh dari ketinggian
Alat panjatan, perosotan, dan ayunan berisiko peserta didik jatuh
dari ketinggian.
b) Terjepit.
Satuan PAUD yang memiliki tangga atau celah agar menghindari
adanya ruang celah terbuka lebar yang memungkinkan peserta didik
memasukkan bagian tubuhnya (seperti kepala). Contoh APE yang bisa
membuat peserta didik terjepit seperti jaring panjat, tangga, atau pagar.
Celah tidak terlalu lebar berkisar 5 cm – 10 cm untuk mencegah peserta
didik terjepit.
c) Sudut tajam.
Semua APE yang akan digunakan peserta didik harus bersudut
tumpul atau lengkung dan semua pipa yang tidak menempel di tanah harus
tertutup dengan penutup atau sumbat yang dipatenkan. Bila terdapat
bagian kayu, pastikan permukaannya halus dan bebas dari serpihan. Oleh

8
karena itu, APE main harus diperiksa secara berkala untuk memastikan
tidak bagian yang terbuka, terlepas atau kendur.
d) Jenis permukaan yang tidak sesuai dengan keseimbangan peserta didik.
Pastikan permukaan tanah rata terutama jika ada perubahan
ketinggian yang tiba-tiba karena sangat berpotensi peserta didik
tersandung atau hilang keseimbangan. Selain itu, pastikan tidak ada bagian
APE bermain yang terlepas sehingga dapat menghalangi gerak peserta
didik.
e) Cedera karena kerusakan alat.
Beberapa alat yang termakan usia karena aus atau korosi dapat
mengakibatkan semakin kasar permukaan berlubang, banyak serpihan
tajam, semuanya dapat mencederai peserta didik. Hati-hati dengan
komponen alat main yang rusak dan belum diperbaiki, misalnya
terputusnya tali atau kabel pada salah satu ayunan, lepasnya mur pada
salah satu panjatan dapat mencelakai peserta didik yang menggunakan alat
tersebut.
f) Terlilit dengan baju yang digunakannya.
Tali-tali di leher yang menjuntai harus ditiadakan kerena dapat
tersangkut pada alat dan melilit leher peserta didik. Seharusnya semua alat
main tidak dapat tersangkut baju peserta didik/tali baju peserta didik,
karenanya semua alat baut yang digunakan harus ditutup dengan mur dan
tidak menonjol.
Meskipun tindakan antisipasi telah dilakukan, kemungkinan anak
mengalami kecelakaan saat anak menggunakan APE masih ada. Pendidik dapat
melakukan beberapa tndakan penanggulangan saat kecelakaan terjadi. Berikut
beberapa potensi risiko dan peanggulangan yang bisa dilakukan oleh pendidik:.
a. Menelan Benda Asing
Berikut beberapa potensi risiko dan penanggulangan yang dapat
dilakukan oleh pendidik. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
memastikan jenis dan jumlah benda yang sudah tertelan.

9
 Jepitlah kedua belah pipi anak dengan jari dan bukalah mulutnya. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui posisi benda tersebut;
 Jika benda tersebut masih berposisi di dalam mulut, keluarkanlah
perlahan-lahan dengan memasukan jari Anda. Perhatikan cara mengambil
agar jangan sampai malah mendorong masuk benda semakin ke bagian
dalam mulut anak;
 Jika benda sudah sampai ke bagian dalam mulut, bukalah mulut anak
lebar-lebar. Kemudian, tekan pangkal lidah paling dalam sehingga anak
dapat memuntahkan benda tersebut;
 Ketika hal itu menimbulkan gejala shock dan kejang-kejang, maka
segeralah bawa anak ke rumah sakit tanpa menyuruhnya memuntahkan
benda yang tertelan itu;
b. Terkilir
Kejadian terkilir sering terjadi pada anak-anak, untuk
mengatasinya lakukan langkah-Langkah berikut:
 Kompres bagian yang terkilir dengan air dingin;
 Balut dua lapis bagian yang terkilir untuk mengurangi rasa nyeri dan
pembengkakan;
 Istirahatkan anak sampai bengkaknya hilang;
 Jika nyeri tidak berkurang, segera bawa anak ke pelayanan kesehatan
terdekat.
C. Prinsip Keamanan dan Keselamatan Penggunaan APE
Secara lebih spesifik, kriteria-kriteria keamanan dan keselamatan APE luar
dan dalam berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah sebagai berikut:
1. Bahan yang digunakan tidak berjamur, tidak kasar, tidak berkarat, tidak
beracun, higienis dan tidak berbau.
2. Bentuk dan ukuran sesuai usia dan karakteristik peserta didik, Tidak
runcing (ujung runcing minimal 2 mm), tidak tajam (tepi tajam minimal
0,3 mm), tidak terlalu kecil sehingga mudah tertelan (untuk peserta didik
usia 3 tahun kebawah, diameter minimal APE adalah 3,17 cm).

10
3. Alat bermain seperti jaring panjat, tangga, atau pagar agar menghindari
adanya ruang celah terbuka yang memungkinkan peserta didik
memasukkan bagian tubuhnya seperti kepala.
4. Jenis permukaan yang mempertimbangkan keseimbangan peserta didik,
permukaan tanah yang tidak rata, terutama adanya perubahan ketinggian
yang tiba-tiba sangat berpotensi peserta didik tersandung atau hilang
keseimbangan, Pastikan tidak ada bagian APE bermain yang terlepas
sehingga dapat menghalangi gerak peserta didik.
5. Beberapa APE yang termakan usia karena aus atau korosi dapat
mengakibatkan semakin kasar, permukaan berlobang, banyak serpihan
tajam, dan semuanya dapat mencederai peserta didik. Hati-hati dengan
komponen alat main yang rusak dan belum diperbaiki, misalnya
terputusnya tali atau kabel pada salah satu ayunan, lepasnya mur pada
salah satu panjatan dapat mencelakai peserta didik yang menggunakan
APE tersebut.
6. Jika menggunakan air, listrik, ataupun energi lainnya perhatikan
pemasangan instalasinya sehingga aman dan tidak membahayakan anak.

Prinsip-prinsip maupun syarat-syarat pengembangan APE tersebut di atas


perlu diperhatikan tidak hanya oleh dinas pendidikan, organisasi mitra dan
pengelola satuan PAUD saja, namun juga oleh produsen mainan maupun pihak-
pihak lain yang ingin Melakukan pengadaan mainan bagi peserta didik usia dini.

11
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagaimana telah kita ketahui bersama, dunia anak merupakan dunia
bermain. Oleh karena itu, selama rentang perkembangan anak usia dini, anak
melakukan kegiatan dengan bermain, mulai dari bayi, balita sampai masa kanak-
kanak. Dalam melakukan kegiatan bermain tersebut, anak tentunya akan
membutuhkan berbagai alat permainan yang mana alat permainan tersebut
mengandung nilai atau unsur edukatif. Adapun alat permainan yang bersifat
mendidik di lembaga PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dikenal dengan

12
sebutan/istilah APE (Alat Permainan Edukatif). APE sangatlah penting untuk
diberikan kepada anak-anak, terutama anak usia dini. Tanpa alat permainan
edukatif anak akan merasa bosan dan jenuh.
Menyimpan dan memelihara media pembelajaran di lembaga PAUD baik
yang ada di dalam ruangan maupun yang ada di luar merupakan hal yang penting
dilakukan oleh guru. Hal tersebut dikarenakan penggunaan media pembelajaran
tersebut tentu tidak hanya untuk satu kali kegiatan belajar saja melainkan akan
digunakan secara terus-menerus. Selain itu intensitas penggunaan media
pembelajaran oleh anak juga akan sangat tinggi. Apalagi untuk media-media
pembelajaran tertentu yang sangat disukai oleh anak. Sehubungan dengan
pentingnya fungsi penyimpanan dan pemeliharaan ini, guru harus mengetahui
jenis media pembelajaran yang perlu disimpan dan dipelihara dengan baik. Cara
anak meletakkan media pembelajaran di kelas tidak terlepas dari pengawasan
guru. Guru juga harus memantau bagaimana cara anak memainkan media tersebut
dan mengembalikan media tersebut pada tempatnya, karena anak harus dibiasakan
bertanggung jawab terhadap media pembelajaran yang dimainkannya.

3.2 Saran
Adapun makalah ini merupakan hasil dari pemikiran penulis, yang didasari
dari referensi-referensi yang penulis dapatkan baik dari media cetak (buku)
maupun pengetahuan dari media online (jurnal, dll). Jika terdapat kesalahan dan
kekurangan dari pembuatan makalah ini, penulis meminta maaf. Penulis juga
berharap kritik serta saran atau tanggapan dari pembaca untuk mengevaluasi
makalah ini agar penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi di kemudian
hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ariesta, R. 2009. Alat Permainan Edukatif Lingkungan Sekitar untuk Anak Usia
0-1 Tahun. Bandung: Sandiarta Sukses.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2013. Pedoman Sarana


Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan
Anak Usia Dini. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

14
Eliyawati, Cucu, dan Zaman, Badru. 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197010221998022-
CUCU_ELIYAWATI/MEDIA_PEMBELAJARAN_ANAK_USIA_DINI-
PPG_UPI.pdf . [Diakses pada 28 Februari 2021].

Halimah, L. 2016. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini.


Bandung: Refika Aditama.

Rahman, S. 2010. Alat Permainan Edukatif untuk Program PAUD. Palu:


Tadulako University Press.

Soepandi, A. 2017. Alat Permainan Edukatif Untuk Paud.


https://chemicalpuzzle9.blogspot.com/2017/01/alat-permainan-edukatif
untuk-paud.html. [Diakses pada 27 Februari 2021].

Widayat, H. 2014. Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Tradisional

Untuk Menstimulasi Kecerdasan Anak. https://ipabi.org/pemanfaatan-alat


permainan-edukatif-ape-tradisional-untuk-menstimulasi-kecerdasan-anak/.
[Diakses pada tanggal 27 Februari 2021].

15

Anda mungkin juga menyukai