( Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI Untuk ABK)
Di Susun oleh :
SORONG
TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharap saran serta kritik yang membangun terhadap
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
anak yang normal dan materi pelajaran yang diterima dapat diserap
sempurna oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK
2. Apa Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
3. Apa Saja Jenis-jenis Media Pembelajaran Untuk ABK
4. Bgaimana Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk ABK
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK
2. Untuk Mengetahui Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Media Pembelajaran Untuk ABK
4. Untuk Mengetahui Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk
ABK
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Amka, Media Pembelajaran Inklusi, ed. Yuwono Ilham, 1st ed. (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2018), 16, http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi Buku Reprensi Media
Pembelajaran Inklusi.pdf.
2
Abdul Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Sefa Bumi Persada, 1st ed.,
vol. 1 (Medan: CV.Sefa Bumi Persada, 2017), 13, https://osf.io/764dc.
3
Iis Aprinawati, “Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 1 (2017): 74,
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.33.
4
Neng Marlina Efendi, “Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital (Penggunaan Animasi Digital
Pada Start Up Sebagai Metode Pembelajaran Siswa Belajar Aktif),” Habitus: Jurnal Pendidikan,
Sosiologi, & Antropologi 2, no. 2 (2019): 179, https://doi.org/10.20961/habitus.v2i2.28788.
5
Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, 1:113.
3
E. Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
Hamdani (2011:246-248) mengungkapkan beberapa fungsi media
dalam pembelajaran, diantarnya;
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nayata tentang benda atau peristiwa
sejarah.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak
jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya video tentang kehidupan harimau
di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar
diamati langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya
dengan perantaraan potret, siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang bendungan dan kompleks gambaran tentang bakteri, amuba, dan
sebagainya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film
atau video, siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu,
kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video, siswa dapat mengamati pelangi,
gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan, siswa dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia, seperti
jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkann sesuatu. Dengan bantuan gambar, model
atau foto, siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang
berbeda, seperti sifat, ukuran, warna dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak,
dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.
4
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Dengan bantuan film, video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat
tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat
tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung. Dalam film atau video, siswa dapat dengan mudah mengamati
jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram,
bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati
secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
Setelah siswa melihat penggilingan tebu di pabrik gula, mereka dapat
mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan
menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang berjumlah besar jumlahnya dan mengamati
suatu objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan,
bahkan ribuan siswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang
narasumber dalam waktu yang lama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan
masing-masing.6
6
Hafiz, 1:16–17.
5
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis meedia yang menuangkan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi
verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu dipahami dengan benar,
agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan baik dan
efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak
digrafiskan (divisualkan). Adapun bentuk-bentuk media grafis antara
lain adalah :
a. Gambar foto f. Kartun
b. Sketsa g. Poster
c. Diagram h. Peta
d. Bagan i. Papan flanel
e. Grafik j. Papan buletin.
2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal maupun non-verbal. Beberapa media yang
dapat dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok media audio antara
lain radio dan alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media proyeksi
Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis,
dalam arti dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-
bahan grafis banyak digunakan juga dalam media proyeksi diam. Media
proyeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis,
6
Beberapa media proyeksi antara lain adalah : film bingkai, film rangkai,
film gelang (loop), film transparasi, film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm,
dan televisi dan video.7
7
dengan menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi
pembelajaran. Dalam merancang media pembelajaran perlu
memperhatikan beberapa patokan, antara lain kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang
dan warna.8
4. Media Proyeksi Gerak
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV,
video kaset (CD, VCD, atau DVD).
5. Benda-benda Tiruan (Miniatur)
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan
diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik
obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan
dengan baik.
6. Manusia
Termasuk di dalamnya guru, siswa, pakar atau ahli di bidang
tertentu.9
8
Saputro Anip Dwi Laksana dwi Sigit, “Pentingnya Media Pembelajaran Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus,” Inclusive: Journal of Special Education II, no. 01 (2016): 68.
9
Mais, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, 27–28.
8
5. Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara
pengorganisasiannya.
6. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media lebih
baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.10
10
Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, 1:117.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagi anak berkebutuhan khusus media merupakan sarana untuk
memudahkan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru sesuai
dengan hambatannya.
Beberapa fungsi media pembelajaran diantaranya :
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak
jauh, berbahaya, atau terlarang.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar
diamati langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan.
8. Dengan mudah membandingkann sesuatu.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
14. Dapat menjangkau audien yang berjumlah besar jumlahnya dan mengamati
suatu objek secara serempak.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan
masing-masing.
10
berdasarkan tujuan praktis jenis-jenis media pembelajaran dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : media grafis, media audio,
dan media visual. Adapun jenis-jenis media pembelajaran menurut
Heinich dan Molenda (2005) yaitu : Teks, media audio, media visual,
media proyeksi gerak, benda-benda tiruan (miniatur), dan manusia.
Menurut Wina Sanjaya pertimbangan dalaam memilih media,
antara lain :
1. Acces, artinya kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama
dalam pemilihan media.
2. Cost, artinya pertimbagan biaya.
3. Technology, artinya ketersediaan teknologinya dan kemudahan
dalam penggunaannya.
4. Interactivity, artinya mampu menghadirkan komunikasi dua arah
atau interaktivitas.
5. Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara
pengorganisasiannya.
6. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih.
11
Daftar Pustaka
Amka. Media Pembelajaran Inklusi. Edited by Yuwono Ilham. 1st ed. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center, 2018. http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi
Buku Reprensi Media Pembelajaran Inklusi.pdf.
Hafiz, Abdul. Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Sefa Bumi
Persada. 1st ed. Vol. 1. Medan: CV.Sefa Bumi Persada, 2017.
https://osf.io/764dc.
Laksana dwi Sigit, Saputro Anip Dwi. “Pentingnya Media Pembelajaran Bagi
Anak Berkebutuhan Khusus.” Inclusive: Journal of Special Education II, no.
01 (2016): 57–69.
12