Anda di halaman 1dari 15

MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ABK

( Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI Untuk ABK)

Dosen Pengampu : Muhammad Muzakki, M.Pd

Di Susun oleh :

Sukawati Putri .A (148623021066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH (UNIMUDA)

SORONG

TAHUN 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Media Pembelajaran Untuk ABK” dengan waktu yang
diberikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharap saran serta kritik yang membangun terhadap
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi


penulis dan orang lain.

Sorong, 20 Juni 2022

Sukawati Putri Awaliah

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3

A. Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK ........................... 3


B. Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK ...................................... 4
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran Untuk ABK ................................ 5
D. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk ABK .................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................ 10

A. Kesimpulan .................................................................................. 10

Daftar Pustaka ........................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap anak memiliki latar belakang kehidupan budaya dan


perkembangan yang berbeda- beda, dan setiap anak dimungkinkan akan
memiliki kebutuhan khusus serta hambatan belajar yang berbeda beda
pula, sehingga setiap anak sesungguhnya memerlukan layanan
pendidikan yang disesuiakan sejalan dengan hambatan belajar dan
kebutuhan masing-masing anak, seperti halnya dengan anak
berkebutuhan. Anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan
anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan
mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tuna
netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar,
gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
Dalam berbagai hal mereka sering menghadapi berbagai macam masalah,
salah satunya di bidang akademik atau kognitif dalam proses
pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran khususnya bagi anak yang
berkebutuhan khusus membutuhkan alat bantu pembelajaran, yaitu media
pembelajaran. Pada Anak Berkebutuhan Khusus penggunaan media
pembelajaran sangat diperlukan. Sebab mereka merupakan anak-anak
yang relatif mengalami hambatan dalam perkembangannya. Penggunaan
media belajar yang melibatkan keaktifan siswa akan lebih mempermudah
proses belajar mengajar karena mampu membantu daya ingat siswa
terhadap materi yang dipelajari oleh anak berkebutuhan khusus dengan
kemampuan yang kita miliki. Betapa pentingnya peran dari media
pembelajaran dalam membantu para anak berkebutuhan khusus dalam
memahami materi pelajaran. Sehingga mereka yang mengalami
kebutuhan khusus dapat merasakan seperti apa yang dirasakan oleh anak-

1
anak yang normal dan materi pelajaran yang diterima dapat diserap
sempurna oleh siswa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK
2. Apa Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
3. Apa Saja Jenis-jenis Media Pembelajaran Untuk ABK
4. Bgaimana Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk ABK

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK
2. Untuk Mengetahui Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Media Pembelajaran Untuk ABK
4. Untuk Mengetahui Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk
ABK

2
BAB II

PEMBAHASAN

D. Konsep Dasar Media Pembelajaran Untuk ABK


Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu Medius, yang secara
harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’.1 Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara (‫ )وﺳﺎﺋﻞ‬atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.2
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.3 Secara khusus, pengertian media dalam proses
mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
dan verbal.4
Bagi anak berkebutuhan khusus media merupakan sarana untuk
memudahkan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru sesuai
dengan hambatannya. Dengan hambatan yang dialami oleh masing-masing
anak berkebutuhan khusus, maka guru hendaknya tidak menerapkan satu
media untuk semua, akan tetapi mempersiapkan media sesuai dengan jenis
hambatan.5

1
Amka, Media Pembelajaran Inklusi, ed. Yuwono Ilham, 1st ed. (Sidoarjo: Nizamia Learning
Center, 2018), 16, http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi Buku Reprensi Media
Pembelajaran Inklusi.pdf.
2
Abdul Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Sefa Bumi Persada, 1st ed.,
vol. 1 (Medan: CV.Sefa Bumi Persada, 2017), 13, https://osf.io/764dc.
3
Iis Aprinawati, “Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara
Anak Usia Dini,” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 1 (2017): 74,
https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.33.
4
Neng Marlina Efendi, “Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital (Penggunaan Animasi Digital
Pada Start Up Sebagai Metode Pembelajaran Siswa Belajar Aktif),” Habitus: Jurnal Pendidikan,
Sosiologi, & Antropologi 2, no. 2 (2019): 179, https://doi.org/10.20961/habitus.v2i2.28788.
5
Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, 1:113.

3
E. Fungsi Media Pembelajaran Untuk ABK
Hamdani (2011:246-248) mengungkapkan beberapa fungsi media
dalam pembelajaran, diantarnya;
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nayata tentang benda atau peristiwa
sejarah.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak
jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya video tentang kehidupan harimau
di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar
diamati langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya
dengan perantaraan potret, siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang bendungan dan kompleks gambaran tentang bakteri, amuba, dan
sebagainya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film
atau video, siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu,
kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video, siswa dapat mengamati pelangi,
gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan. Dengan menggunakan model atau benda tiruan, siswa dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia, seperti
jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkann sesuatu. Dengan bantuan gambar, model
atau foto, siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang
berbeda, seperti sifat, ukuran, warna dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak,
dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit.

4
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Dengan bantuan film, video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat
tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat
tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung. Dalam film atau video, siswa dapat dengan mudah mengamati
jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram,
bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati
secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
Setelah siswa melihat penggilingan tebu di pabrik gula, mereka dapat
mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan
menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang berjumlah besar jumlahnya dan mengamati
suatu objek secara serempak. Dengan siaran radio atau televisi, ratusan,
bahkan ribuan siswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang
narasumber dalam waktu yang lama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan
masing-masing.6

F. Jenis-jenis Media Pembelajaran Untuk ABK


Sesuai dengan klasifikasinya,maka setiap media pembelajaran
mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat
dilihat menurut kemampuan media pembelajaran untuk membangkitkan
rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan,
maupun pembauan (penciuman). Dari karakteristik ini, untuk memilih
suatu media pembelajaran yang akan digunakan oleh seorang guru pada
saat melakukan proses belajar mengajar, dapat disesuaikan dengan suatu
situasi tertentu. Media pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas,
berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu

6
Hafiz, 1:16–17.

5
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu jenis meedia yang menuangkan
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi
verbal. Simbol-simbol tersebut artinya perlu dipahami dengan benar,
agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil dengan baik dan
efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak
digrafiskan (divisualkan). Adapun bentuk-bentuk media grafis antara
lain adalah :
a. Gambar foto f. Kartun
b. Sketsa g. Poster
c. Diagram h. Peta
d. Bagan i. Papan flanel
e. Grafik j. Papan buletin.
2. Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal maupun non-verbal. Beberapa media yang
dapat dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok media audio antara
lain radio dan alat perekam pita magnetik, alat perekam pita kaset.
3. Media proyeksi
Media proyeksi diam memiliki persamaan dengan media grafis,
dalam arti dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Bahan-
bahan grafis banyak digunakan juga dalam media proyeksi diam. Media
proyeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis,

misalnya untuk lembar peraga ゅcaptions). Dengan menggunakan

perangkat komputer (multi media), rekayasa proyeksi gerak lebih dapat


bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan
perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik)
proyeksi gerak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan
proyeksi diam.

6
Beberapa media proyeksi antara lain adalah : film bingkai, film rangkai,
film gelang (loop), film transparasi, film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm,
dan televisi dan video.7

Adapun menurut Heinich dan Molenda (2005) terdapat enam jenis


dasar dari media pembelajaran yaitu :
1. Teks
Merupakan elemen dasar bagi menyampaikan suatu
informasi yang mempunyai berbagai jenis dan bentuk tulisan yang
berupaya memberi daya tarik dalam penyampaian informasi.
2. Media Audio
Membantu menyampaikan maklumat dengan lebih berkesan
membantu meningkatkan daya tarikan terhadap sesuatu persembahan.
Jenis audio termasuk suara latar, musik, atau rekaman suara dan
lainnya.
3. Media Visual
Media visual itu sangat diperlukan bagi anak hiperaktif karena
anak hiperaktif sering mengalami kesulitan serta kehilangan
konsentrasi, dan biasanya juga diimbangi dengan gangguan
pemahaman bahasa , apa yang tidak diketahui oleh anak hiperaktif
divisualkan lewat gambar-gambar yang menarik, dan dengan gambar-
gambar yang berwarna, anak akan jadi lebih tertarik untuk melihat
dan memperhatikan apa yang disampaikan. Media yang dapat
memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa,
diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya.
Hampir semua mata pelajaran dalam membelajarkan anak hiperaktif
dengan menggunakan media visual (gambar), terutama dalam
mengenalkan suatu benda yang belum pernah diketahui atau hal lain
dalam membimbing anak untuk melakukan sesuatu. Menurut
Sudjana dan Rivai (2002:20) media visual yang baik hendaknya
mengembangkan daya imajinasi. Daya imajinasi dapat ditimbukan
7
Asrorul Mais, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, ed. Septian Hermawan Abadi,
Media Pembelajaran, 1st ed. (Jember: CV.Pustaka Abadi, 2016), 26–27.

7
dengan menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi
pembelajaran. Dalam merancang media pembelajaran perlu
memperhatikan beberapa patokan, antara lain kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang
dan warna.8
4. Media Proyeksi Gerak
Termasuk di dalamnya film gerak, film gelang, program TV,
video kaset (CD, VCD, atau DVD).
5. Benda-benda Tiruan (Miniatur)
Seperti benda-benda tiga dimensi yang dapat disentuh dan
diraba oleh siswa. Media ini dibuat untuk mengatasi keterbatasan baik
obyek maupun situasi sehingga proses pembelajaran tetap berjalan
dengan baik.
6. Manusia
Termasuk di dalamnya guru, siswa, pakar atau ahli di bidang
tertentu.9

G. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Untuk ABK


Menurut Wina Sanjaya pertimbangan dalaam memilih media, antara
lain :
1. Acces, artinya kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam
pemilihan media. Apakah media yang diperlukan tersedia, mudah, dan
dapat dimanfaatkan? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah
media tersebut diizinkan untuk digunakan ?
2. Cost, artinya pertimbagan biaya. Biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3. Technology, artinya ketersediaan teknologinya dan kemudahan dalam
penggunaannya.
4. Interactivity, artinya mampu menghadirkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas.

8
Saputro Anip Dwi Laksana dwi Sigit, “Pentingnya Media Pembelajaran Bagi Anak
Berkebutuhan Khusus,” Inclusive: Journal of Special Education II, no. 01 (2016): 68.
9
Mais, Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus, 27–28.

8
5. Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara
pengorganisasiannya.
6. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media lebih
baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.10

Hal-hal diatas hendaknya menjadi acuan bagi guru terlebih


siswa yang akan dihadapi semakin kompleks dalam kelas inklusif.
Terlepas dari kriteria di atas hendaknya guru tidak menggunakan
media yang bersifat umum hanya untuk seluruh kelas, akan tetapi juga
menyediakan media yang mewadahi pada seluruh peserta didik
termasuk siswa abk, maka guru memperhatikan hal-hal seperti yang
telah disebutkan diatas.

Merancang media yang bersifat umum bukan perkara yang


mudah. Desakan akan habisnya jam pelajaran pada setiap pertemuan
menjadi persoalan selanjutnya, maka kebanyakan guru hanya
menyediakan satu untuk semua. Sehingga kebutuhan peserta didik
berkebutuhan khusus terkadang menjadi nomor dua setelah jam
pelajaran hampir berakhir. Menyiasati hal tersebut guru dapat
meenyusun media satu untuk semua dengan tetap memberikan pesan
dalam media yang dibuat ketika proses menjelaskan menjalin
komunikasi tanya jawab, atau melibatkan dalam media yang
digunakan. Sehingga siswa berkebutuhan khusus terpancing untuk
mendengarkan pemaparan materi yang disampaikan oleh guru.

10
Hafiz, Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus, 1:117.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bagi anak berkebutuhan khusus media merupakan sarana untuk
memudahkan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru sesuai
dengan hambatannya.
Beberapa fungsi media pembelajaran diantaranya :
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
2. Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jarak
jauh, berbahaya, atau terlarang.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda atau hal-hal yang sukar
diamati langsung karena ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak atau sukar
diawetkan.
8. Dengan mudah membandingkann sesuatu.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin atau alat yang sukar diamati secara
langsung.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang atau lama.
14. Dapat menjangkau audien yang berjumlah besar jumlahnya dan mengamati
suatu objek secara serempak.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan
masing-masing.

10
berdasarkan tujuan praktis jenis-jenis media pembelajaran dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu : media grafis, media audio,
dan media visual. Adapun jenis-jenis media pembelajaran menurut
Heinich dan Molenda (2005) yaitu : Teks, media audio, media visual,
media proyeksi gerak, benda-benda tiruan (miniatur), dan manusia.
Menurut Wina Sanjaya pertimbangan dalaam memilih media,
antara lain :
1. Acces, artinya kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama
dalam pemilihan media.
2. Cost, artinya pertimbagan biaya.
3. Technology, artinya ketersediaan teknologinya dan kemudahan
dalam penggunaannya.
4. Interactivity, artinya mampu menghadirkan komunikasi dua arah
atau interaktivitas.
5. Organization, artinya dukungan organisasi atau lembaga dan cara
pengorganisasiannya.
6. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih.

11
Daftar Pustaka

Amka. Media Pembelajaran Inklusi. Edited by Yuwono Ilham. 1st ed. Sidoarjo:
Nizamia Learning Center, 2018. http://eprints.ulm.ac.id/6126/1/B5. Publikasi
Buku Reprensi Media Pembelajaran Inklusi.pdf.

Aprinawati, Iis. “Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan


Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini 1, no. 1 (2017): 72. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.33.

Efendi, Neng Marlina. “Revolusi Pembelajaran Berbasis Digital (Penggunaan


Animasi Digital Pada Start Up Sebagai Metode Pembelajaran Siswa Belajar
Aktif).” Habitus: Jurnal Pendidikan, Sosiologi, & Antropologi 2, no. 2
(2019): 173. https://doi.org/10.20961/habitus.v2i2.28788.

Hafiz, Abdul. Pembelajaran PAI Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Sefa Bumi
Persada. 1st ed. Vol. 1. Medan: CV.Sefa Bumi Persada, 2017.
https://osf.io/764dc.

Laksana dwi Sigit, Saputro Anip Dwi. “Pentingnya Media Pembelajaran Bagi
Anak Berkebutuhan Khusus.” Inclusive: Journal of Special Education II, no.
01 (2016): 57–69.

Mais, Asrorul. Media Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Edited by


Septian Hermawan Abadi. Media Pembelajaran. 1st ed. Jember: CV.Pustaka
Abadi, 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai