Oleh;
Bintang Faizil candra
210803024
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang telah
memberikan karunia dan lindungan-Nya disertai keteguhan dan kesabaran hati,begitu besar
rasa syukur yang dirasakan, karena berkat Ridho-Nyalah sehingga akhirnya laporan review
ini dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Inklusi.
Dalam penyusunan laporan ini tentu tak terlepas dari pengarahan dan bimbingan dari
dosen pengampu. Maka dari itu penulis ucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak
Dr. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pendidikan Inklusi.
Dengan rasa rendah hati, Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penyajian, penulisan, dan penggunaan tata bahasa. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikkan dimasa
yang akan datang. Walaupun demikian penyusun mengharapkan laporan review ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................1
C. Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN.........................................................................................................2
A. Analisis Kasus................................................................................................................2
B. Solusi...............................................................................................................................2
BAB III. PENUTUP...............................................................................................................4
A. Kesimpulan....................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................5
ii
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak yang dimiliki oleh anak adalah hak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Namun di sisi lain, ABK
mempunyai potensi dan keahlian bahkan potensi yang dimilikinya melebihi anak normal
lainnya.
UUD 1945 No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak BAB II Pasal 7(a) dan (b)
mengatakan bahwa setiap anak berhak untuk mengetahui orangtuanya, dibesarkan, dan
diasuh oleh orangtuanya sendiri. Dalam hal karena suatu sebab
B. Tujuan
Adapun tujuan dari studi kasus ini dilaksanakan adalah:
C. Manfaat
A. Penulis
Dapat menambah wawasan serta pengalaman
Lebih terorientasi dalam pengambilan kasus
Melatih penulis dalam memahami, membantu hingga menyelesaikan berbagai
macam permasalahan yang terkait bidang belajar peserta didik
B. Pembaca
Dapat dijadikan referensi dalam pengelolaan studi kasus
Memberikan gambaran tentang permasalahan peserta didik
1
Dapat memiliki motivasi untuk ikut dalam perbaikan dan penyelesaian maslah
peserta didik walaupun tidak sebagai konselor
BAB II.
PEMBAHASAN
A. Analisis Kasus
Alifia Kamelia, siswi kelas 4 SDN Karangrejo 3 terlihat tekun menulis didampingi
seorang guru. Beberapa kali mereka terlihat berbicara namun berbeda dengan komunikasi
pada umumnya, guru yang mendampingi Alifia, dengan sabar beberapa kali mengulang
jawaban yang ditanyakan oleh bocah perempuan berambut panjang tersebut sehingga
Alifia benar-benar memahami.
Alifia adalah salah satu siswa kebutuhan khusus. Sejak bayi, dia mengalami gangguan
pendengaran sehingga kesulitan saat belajar berbicara. Baru saat masuk sekolah TK,
Alifia mengenakan alat bantu dengar di kedua telinganya hingga saat ini, dia duduk di
kelas 4 SD.
Dengan suara patah-patah. Alifia bercerita bahwa dia senang bisa bersekolah dan
memiliki banyak teman yang baik. Dia mengaku sangat menyukai pelajaran matematika.
"Kalau besar ingin jadi dokter," katanya sambil tersenyum.
B. Solusi
Terdapat tiga metode utama individu tunarungu belajar bahasa, yaitu:
2
Salah satu solusi untuk anak Tunarungu adalah Sekolah inklusi. Sekolah inklusi
merupakan perkembangan baru dari pendidikan terpadu. Pada sekolah inklusi setiap anak
sesuai dengan kebutuhan khususnya, semua diusahakan dapat dilayani secara optimal
dengan melakukan berbagai modifikasi dan penyesuaian, mulai dari kurikulum, sarana
prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, sistem pembelajaran sampai pada sistem
penilaiannya (Nenden Ineu Herawati, 3).
Solusi cara mengajar anak dengan pendengaran terganggu (tunarungu) yaitu dapat
melalui media pembelajaran dengan menunjukkan foto-foto, video, kartu huruf, kartu
kalimat, anatomi telinga, miniatur benda, finger elphabet, model telinga, torso setengah
badan, puzzle buah-buahan, puzzle binatang, puzzle konstruksi, silinder, model geometri,
menara segitiga, menara gelang, menara segi empat, atlas, globe, peta dinding, miniatur
rumah adat. Anak tunarungu yang memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar,
memerlukan media pembelajaran yang berupa media visual.
Bisa dikatakan bahwa anak tunarungu memerlukan media belajar berupa alat peraga
untuk memperkaya perbendaharaan bahasa. Alat-alat peraga itu antara lain miniatur
binatang-binatang, miniatur manusia, gambar-gambar yang relevan, buku perpustakaan
yang bergambar, dan alat-alat permainan anak (Laili S. Cahya, 2013 : 50-52).
3
BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan karakteristik anak tunarungu dari beberapa aspek yang sudah dibahas
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagai dampak dari ketunarunguannya tersebut
hal yang menjadi perhatian adalah kemampuan berkomunikasi anak tunarungu yang
rendah. Intelegensi anak tunarungu umumnya berada pada tingkatan rata-rata atau bahkan
tinggi, namun prestasi anak tunarungu terkadang lebih rendah karena pengaruh
kemampuan berbahasanya yang rendah. Maka dalam pembelajaran di sekolah anak
tunarungu harus mendapatkan penanganan dengan menggunakan metode yang sesuai
dengan karakteristik yang dimiliki.
4
DAFTAR PUSTAKA
https://regional.kompas.com/read/2017/09/22/16371601/kisah-anak-anak-berkebutuhan-khusus-yang-
sekolah-di-sd-negeri?page=all
https://psibkusd.wordpress.com/about/b-tunarungu/metode-pengajaran-bahasa-bagi-anak-tunarung/